Cara Mudah Membuat Soal Ujian Secara Online

Membuat soal ujian online ataupun tugas bisa dilakukan menggunakan Google Classroom atau Moddle yang memang paling sering direkomendasikan. Tapi, dua aplikasi inipun tidak lantas mudah dipahami oleh semua tenaga pengajar.

Continue reading Cara Mudah Membuat Soal Ujian Secara Online

Tetap Aktif dan Produktif Saat Harus #DiRumahAja

Pandemi virus Korona (COVID-19) yang saat ini dialami banyak negara di seluruh dunia juga berdampak pada masyarakat Indonesia. Dengan diterapkannya berbagai kebijakan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, mulai dari social distancing, physical distancing, isolasi, karantina, dan bahkan lockdown membuat berbagai perusahaan, kampus, hingga sekolah ditutup. Hampir semuanya menerapkan work from home bagi karyawan atau learn from home bagi pelajar dan mahasiswa.

Untungnya, saat ini kita hidup di era digital yang serba canggih, sehingga banyak pekerjaan dapat dilakukan secara aktif lewat “online“. Mulai dari kolaborasi dokumen secara online atau virtual meeting dengan video. Modalnya hanya laptop, smartphone, dan koneksi internet yang memadai tentunya.

Buat kamu, khususnya para mahasiswa yang nggak terbiasa kuliah dari rumah, ada dua hal yang mungkin terjadi. Pertama, terlalu nyaman dengan suasana rumah sehingga tugas menumpuk dan nggak selesai. Atau kedua, terlalu serius dengan tugas sampai lupa untuk menikmati kenyamanan suasana rumah. Nah, kali ini kita akan bahas beberapa tips supaya kamu, khususnya para mahasiswa bisa tetap aktif, belajar dengan efektif, dan nyaman saat harus #DiRumahAja.

Tetap Bangun Pagi Seperti Biasa

Dengan beraktivitas di rumah, berarti kamu nggak harus berjibaku untuk berangkat ke kampus seperti biasa. Buat kamu yang biasanya harus berdesakan di transportasi umum, atau bermacet ria dengan kendaraan pribadi, ini saatnya melepaskan diri dari penatnya rutinitas “berangkat dan pulang”. Tapi jangan jadikan hal ini sebagai alasan untuk bangun siang, ya!

Sebaiknya, tetaplah bangun pagi seperti biasa. Memperpanjang waktu bermalas-malasan di kasur saat bangun sekitar 10 menit sih boleh saja, tapi jangan kebablasan ya! Setelah bangun, kamu bisa habiskan waktu yang biasa digunakan untuk berangkat kuliah dengan hal lain yang lebih bermanfaat. Misalnya sarapan pagi atau berjalan-jalan di sekitar rumah, yang biasanya jarang sempat kamu lakukan karena terburu-buru. Atau kamu bisa berolahraga ringan dengan mengikuti gerakan dari video di YouTube atau aplikasi smartphone.

Mandi Pagi dan Berpakaian

Nggak pergi ke mana-mana bukan berarti nggak usah mandi, lho. Kegiatan mandi pagi dapat memberikan kamu kesegaran dan mood yang kamu butuhkan untuk beraktivitas dengan nyaman. Kalau nggak mandi, biasanya badan akan terasa “lengket” karena keringat akibat tidur semalaman. Menggunakan pakaian yang bersih dan nyaman juga menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan mood kamu dalam beraktivitas. Terutama saat harus mengerjakan tugas atau mengikuti kelas perkuliahan secara online.

Siapkan Tempat Belajar yang Nyaman

Di masa pandemi ini, sebagian kampus atau universitas menerapkan sistem perkuliahan online lewat video meeting. Buat kamu yang nggak terbiasa, mengikuti kuliah dari rumah mungkin akan terasa membosankan karena tidak ada suasana kelas seperti biasa. Untuk menyiasatinya, carilah satu sudut di rumah atau kamar kamu yang akan kamu gunakan sebagai “kelas sementara”.

Jika memungkinkan, sediakan meja dan kursi yang nyaman, atau minimal gunakan meja kecil dan bantal duduk untuk lesehan. Menggunakan laptop di kasur sambil tiduran memang terasa nyaman, namun kurang baik untuk postur tubuh kamu. Sempatkan juga untuk bangun dari tempat dudukmu dan lakukan gerakan badan ringan, minimal setiap satu jam agar badan kamu tidak kaku.

Tentukan Jam Belajar

Menentukan jam aktif belajar sangat baik untuk membantu kamu tetap disiplin. Fokuslah untuk belajar mulai dari jam masuk kuliah seperti biasa, lalu beristirahatlah ketika sudah masuk saatnya. Misalnya kamu mulai belajar dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang. Beristirahat sejenak. Lalu kembalilah belajar saat sudah waktunya, misalnya dari jam 1 siang sampai jam 4 sore.

Banyak hal yang dapat kamu lakukan di waktu istirahat selain makan siang dan bersantai. Misalnya dengan bermain online game, baik di desktop maupun smartphone. Selain memilih jaringan yang kencang dan stabil, jangan lupa untuk memastikan kuota internet kamu selalu cukup, ya. Supaya kamu tetap dapat selalu online baik saat bermain game maupun saat mengikuti kuliah online dan mengerjakan berbagai tugas.

Setelah jam belajar kamu berakhir, kamu bisa merapikan meja kamu dan bersantai. Momen kuliah di rumah ini juga dapat kamu gunakan untuk bisa mandi sore lebih cepat, sehingga tubuh terasa lebih segar. Barulah setelah itu kamu dapat bersantai kembali, browsing atau menonton video YouTube untuk menambah wawasan dan pengetahuan, atau untuk mengasah bakat dan kreativitas kamu.

Saatnya Berkreasi

Seharian berada di rumah memang terdengar membosankan. Namun sebenarnya, di balik semua itu kamu telah menghemat banyak sekali energi yang biasa digunakan untuk bepergian ke sana ke mari. Nah, energi tersebut dapat kamu manfaatkan untuk berkreasi.

Saat ini banyak sekali platform media sosial yang memungkinkan kamu untuk mewujudkan dan menunjukkan kreativitas kamu kepada masyarakat luas. Misalnya dengan membuat konten-konten video menarik untuk ditampilkan di YouTube dan Instagram, atau konten kreatif lainnya.

Pilih Koneksi Internet yang Tepat

Saat harus berada seharian di rumah dengan berbagai kegiatan online, tentu kamu membutuhkan koneksi internet yang kencang dan stabil. Namun segala aktivitas online tersebut bakal menguras kuota data yang cukup besar per harinya. Salah satu pilihan tepat untuk kondisi ini adalah memilih provider yang dapat menyediakan kuota besar secara harian dengan harga yang murah. Misalnya by.U yang memiliki paket kuota harian 10GB dengan harga hanya Rp10 ribu.

Itulah beberapa tips agar kamu lebih aktif, efektif, tapi tetap asyik, sekaligus dapat meningkatkan kreativitas kamu walau semuanya dilakukan di rumah. Jangan lupa juga untuk memilih provider internet kencang dengan harga ramah kantong, serta dengan layanan yang mudah diakses, semuanya semaunya seperti by.U, provider internet yang serba digital.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh by.U

 

Berbagai Layanan yang Bisa Menemani di Rumah Saat Covid-19

Untuk membantu pemerintah menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, banyak orang tetap berada di rumah, termasuk untuk bekerja. Ikut mendorong kampanye untuk tetap di rumah (work from home), sejumlah layanan mencoba membantu menemani mereka.

Tak hanya soal produktivitas, banyak startup di segmen hiburan dan belanja juga memberikan penawaran di masa pandemi untuk mengurangi kebosanan di rumah.

Produktivitas

Tiga layanan HR, yakni Mekari, Gadjian, dan Catapa sama-sama memberikan penawaran menarik untuk layanannya. Mekari meluncurkan Attendance by Talenta untuk solusi absensi selama bekerja dari rumah.

Gadjian menawarkan paket berlangganan gratis 30 hari untuk platform absensi yang mereka kembangkan sendiri, Hadirr, sedangkan Catapa menawarkan akses gratis untuk fitur Time Tracking di sistem mereka.

Makanan

Kumpulan resep Yummy dari IDN Media
Program Yummy yang sebelumnya ditayangkan di media sosial IDN Media, kini bisa diakses melalui aplikasi. Mereka menayangkan kumpulan resep dan proses masak cepat yang dikemas dalam konten menarik untuk para pengguna yang  melakukan kegiatan work from home.

Gratis 30 Hari Cookpad Premium
Fitur resep (Cookpad Premium) diberikan secara gratis selama 30 hari sejak mendaftar sebagai pelanggan. Cookpad Premium adalah layanan berbayar dari Cookpad Indonesia dengan keuntungan mengurutkan resep berdasarkan tingkat popularitas resep-resep yang sudah teruji oleh anggota komunitas Cookpad.

Saat ini Cookpad memiliki lebih dari 1,5 juta resep yang ditulis anggota hanya dari Indonesia saja. Seluruh resep ini dapat diakses secara gratis, baik oleh pengguna fitur premium maupun pengguna yang tidak berlangganan.

Kumpulan layanan pengantaran restoran di Zomato
Melalui kampanye #MakanDiRumah, perusahaan menyediakan daftar restoran atau cafe yang memiliki layanan pesan antar atau take away. Pengguna aplikasi juga bisa langsung mengontak restoran langsung dari aplikasi Zomato.

Diskon paket makanan siap saji dan akses gratis “Gorrywell”
Sebagai penyedia makanan siap santap, selama masa work from home Gorry Gourment menyediakan diskon dan layanan pengantaran gratis bagi pelanggannya. Gorry Gourmet juga menghadirkan GorryWell sebagai aplikasi monitoring wellness.

Fitur yang disediakan aplikasi ini termasuk pilihan menu makanan, kegiatan olah raga, kebiasaan tidur, tingkat stres dan masih banyak lagi. Selama masa pandemi, perusahaan memberikan akses gratis kepada semua pengguna.

E-commerce

Bebas Ongkir dan potongan biaya layanan 100% Tokopedia
Untuk memudahkan pelanggan melakukan transaksi, Tokopedia memberikan bebas ongkos kirim kepada pelanggan dan memotong biaya layanan 100% untuk penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain.

Menurut VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, selain edukasi, langkah ini dinilai dapat mendorong penjual menjaga ketersediaan produk dan membuat harga tetap stabil. Belanja online bisa dibilang menjadi alternatif mengurangi risiko penyebaran virus dan mendorong bisnis lokal terus beroperasi.

“Kami mendorong seluruh masyarakat ikut berkontribusi dalam menekan laju penyebaran COVID-19 lewat gerakan #DiRumahAjaDulu, hal sederhana namun paling penting dilakukan untuk menjaga keselamatan bersama,” kata Nuraini.

Ekstra 100 Voucher dan Gratis Ongkir Shopee
Sebagai salah satu layanan e-commerce populer di Indonesia, Shopee memiliki kampanye menarik untuk pelanggan mereka yang saat ini bekerja di rumah dan masih melakukan karantina. Melalui kampanye #BelanjaDariRumah, perusahaan memberikan gratis ongkos kirim dan 100 voucher selama bulan Maret.

“Shopee berkomitmen untuk berusaha semaksimal mungkin agar para pengguna selalu bisa mendapatkan akses ke kebutuhan-kebutuhan esensial dengan turut berupaya memantau produk tersebut agar tetap berada di harga yang layak,” kata Public Relations Lead Shopee Aditya Maulana Noverdi.

remote-control-4891936_1280

Hiburan

Nonton film Indonesia gratis di Vidio
Sebagai platform streaming video dan penyedia konten lokal, Vidio memberikan akses gratis kepada pengguna selama kegiatan bekerja di rumah berlangsung. Mengusung kampanye #betahdiRumah, Vidio memberikan akses gratis semua film Indonesia hingga akhir Maret 2020. Semua pilihan tersebut bisa diakses di aplikasi Vidio.

Akses gratis GoPlay

GoPlay, layanan video on demand dari Gojek, menawarkan akses gratis ke platformnya. Hingga 29 Maret 2020, pengguna bisa menikmati seluruh konten, baik film atau serial, yang ada di GoPlay.

Akses penuh podcast Inspigo

Platform penyedia podcast on-demand Inspigo memberikan akses penuh untuk semua konten di platform. Platform ini menyajikan konten yang dikemas dalam bentuk talkshow berdurasi sekitar 6-7 menit berisi narasumber dari berbagai latar belakang.

Travel

Layanan refund dan reschedule Traveloka
Sejak Februari 2020 lalu, Traveloka mengalami peningkatan drastis, dengan volume yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan situasi normal, untuk permintaan bantuan dari para pengguna, terutama refund dan reschedule tiket pesawat dan hotel, sebagai dampak pandemi.

Selain memperkuat layanan konsumen, Traveloka meningkatkan sistem back-end guna memudahkan pengguna dalam mengajukan permintaan refund atau reschedule yang dapat dilakukan melalui ‘My Booking’ (Pesanan) di aplikasi.


Yenny Yusra terlibat dalam penulisan artikel ini

Tutorial Meeting Online dengan Aplikasi Zoom Selama WFH

Sejak beberapa hari yang lalu, pemerintah yang didukung oleh sektor swasta memberlakukan WFH atau Work from Home alias bekerja dari rumah. Dengan pemberlakukan kebijakan ini, maka banyak hal yang berubah, salah satunya kebutuhan akan aplikasi meeting online atau conference call.

Continue reading Tutorial Meeting Online dengan Aplikasi Zoom Selama WFH

Cara Memberikan Pelajaran dan Tugas Secara Online dengan Google Classroom

Pemberlakukan belajar di rumah adalah momentum untuk menguji sebenarnya seberapa siapkah sistem pendidikan di Indonesia untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar secara online.

Continue reading Cara Memberikan Pelajaran dan Tugas Secara Online dengan Google Classroom

Kerja dari Rumah? Deretan Layanan Ini Diciptakan untuk Memudahkan Kolaborasi Secara Online

Jutaan manusia sedang berusaha sebaik mungkin untuk bekerja dari kediamannya masing-masing, tidak terkecuali di Indonesia. Karena begitu mendadak, tidak sedikit yang kaget dan merasa kurang nyaman melakukannya, tapi mau tidak mau kerja dari rumah tetap harus dilangsungkan demi memperlancar upaya flattening the curve.

Sejatinya penyebab rasa kurang nyaman itu adalah faktor kebiasaan. Bagi yang belum terbiasa, bekerja dari rumah tentu akan terasa sulit. Komunikasi sesama tim yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini harus dilaksanakan secara online. Bukan masalah sebenarnya, sebab layanan online yang tersedia juga semakin banyak.

Di artikel ini, saya akan mencoba memberikan sejumlah rekomendasi layanan kolaborasi online yang dapat dimanfaatkan selama kita dihimbau untuk bekerja dari rumah. Namun sebelumnya, sedikit background kenapa Anda boleh percaya dengan saya: saya merupakan penulis tetap di DailySocial sejak 2015, dan selama itu juga saya selalu bekerja dari rumah.

Slack

Slack

Medium utama komunikasi kami di DailySocial, Slack boleh dianggap sebagai WhatsApp-nya dunia pekerjaan. Ya, WhatsApp Group memang bisa saja digunakan untuk komunikasi tim, tapi tidak akan ideal jika melibatkan jumlah anggota tim yang begitu banyak. Slack di sisi lain mengatasi masalah ini dengan fitur channel.

Berkat channel, saya tidak perlu dipusingkan dengan obrolan super-teknis tim tech DailySocial. Begitu juga sebaliknya, tim tech pun tak perlu dipecahkan konsentrasinya oleh obrolan saya dengan Yoga seputar game. Semuanya punya tempat sendiri-sendiri, tapi ketika bos besar perlu memberikan pengumuman ke semua karyawan, itu pun tetap bisa dilakukan tanpa harus meninggalkan Slack.

Slack bisa digunakan secara cuma-cuma, tapi mereka juga menawarkan paket berlangganan dengan fitur yang lebih lengkap, semisal group video call. Versi gratis Slack di sisi lain cuma menawarkan video call satu lawan satu, fitur search-nya dibatasi pada 10.000 pesan terakhir, dan integrasi aplikasinya tidak bisa lebih dari 10.

Trello

Trello

Kalau Slack kami gunakan untuk berkomunikasi, maka Trello kami pakai untuk membagi tugas. Menggunakan Trello ibarat memiliki papan tulis virtual di mana kita dapat menempelkan kertas-kertas Post-It yang bertuliskan tugas masing-masing anggota tim. Kita bisa memantau siapa yang kebagian tugas apa, dan kapan tenggat waktunya.

Lebih efektif lagi adalah ketika Trello diintegrasikan ke Slack, sehingga tim dapat menerima notifikasi Trello dari Slack, dan harapannya tidak ada hal yang terlewatkan. Sama seperti Slack, Trello merupakan layanan gratis, tapi ada versi berbayarnya jika membutuhkan fitur lebih, seperti misalnya batas ukuran attachment yang lebih besar.

Asana

Asana

Alternatifnya, kita bisa memakai Asana. Sepintas layanan ini punya banyak kemiripan dengan Trello, akan tetapi fokusnya lebih ke arah workflow, sehingga lebih cocok untuk pengerjaan proyek yang lebih kompleks. Definisi “tim” di Asana juga ditentukan berdasarkan proyeknya. Sebelum ini Asana hanya menawarkan paket berbayar, namun sekarang sudah ada paket gratisan untuk tim kecil yang hendak mencoba.

Office 365

Office 365

Buat yang pekerjaannya selalu melibatkan software seperti Word, Excel, atau PowerPoint, mungkin tidak ada layanan kolaborasi online yang lebih cocok selain Office 365 dari Microsoft sendiri. Layanan berbayar ini sudah mencakup semuanya, mulai dari medium berkomunikasi (Microsoft Teams), email dan kalender (Outlook), maupun cloud storage (OneDrive).

Paket berbayar yang ditawarkan pun bervariasi, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Office 365 cocok untuk skala apapun, mulai dari penggunaan pribadi sampai bisnis besar sekalipun.

G Suite

G Suite

Alternatifnya, terutama bagi yang banyak memanfaatkan layanan dari Google, adalah G Suite. Fasilitas inti yang ditawarkan sejatinya tidak terlalu berbeda dari Office 365, mencakup akses ke software produktivitas (Docs, Sheets, Slides), medium komunikasi (Hangouts), email dan kalender, serta cloud storage (Google Drive).

Sama seperti Office 365, G Suite juga menawarkan paket berlangganan yang bervariasi. Oh iya, Google juga cukup murah hati dengan menggratiskan fitur Hangouts Meet yang sebelumnya berbayar sampai tanggal 1 Juli mendatang.

Dropbox Paper

Dropbox Paper

Dropbox yang kita kenal sudah bukan sebatas layanan penyimpanan cloud saja. Sejak 2017, mereka sudah menawarkan Dropbox Paper sebagai wadah untuk berkolaborasi. Meski gratis, fitur-fitur yang disajikan Paper tergolong lengkap. Ia punya task/project management tool-nya sendiri, dan kita juga dapat membuat template dokumen dengan mudah sehingga format yang digunakan semua anggota tim bisa seragam.

Paper juga memungkinkan pembuatan dokumen secara langsung. Kalau boleh disimpulkan, Paper adalah platform kolaborasi minimalis dengan interface yang modern, dan tentu saja ia sangat cocok bagi mereka yang sudah mengandalkan Dropbox sebagai media penyimpanan online-nya. Paper bisa digunakan bersama semua paket Dropbox, baik yang gratis ataupun berbayar.

Discord

Discord

Sebagian dari Anda mungkin kaget melihat namanya di sini, akan tetapi Discord sebenarnya lebih dari sebatas Slack-nya para gamer. Pada kenyataannya, tidak sedikit startup yang memanfaatkannya sebagai medium komunikasi utama, dan alasan utamanya biasanya adalah terkait fitur voice channel yang ditawarkan Discord.

Fitur ini memungkinkan sejumlah orang untuk bergabung dan berkomunikasi secara lisan (tanpa video). Slack tidak punya fitur spesifik seperti ini, dan meskipun Discord menciptakannya untuk memudahkan interaksi sesama gamer, tidak ada yang melarang penggunaannya dalam konteks pekerjaan.

Discord juga banyak digunakan dalam konteks pendidikan. Pada kenyataannya, Discord baru saja menyempurnakan fitur live streaming-nya karena banyak guru dan murid yang menggunakannya semenjak virus corona mewabah dan memaksa mereka melangsungkan kegiatan belajar-mengajar dari rumah masing-masing.

Seperti halnya Slack, Discord bisa digunakan tanpa mengeluarkan biaya satu sen pun, akan tetapi tersedia pula versi berbayar dengan fitur yang lebih lengkap. Dua fitur premiumnya yang cocok untuk konteks pekerjaan adalah batasan ukuran upload file yang lebih besar, serta resolusi live stream dan screen sharing yang lebih tinggi (1080p).

Ketimbang WhatsApp, saya pribadi akan lebih memilih Discord untuk keperluan bekerja dan berkolaborasi, terutama berkat fitur voice channel-nya itu tadi. Biarkan saja WhatsApp menjadi ‘gudang hoax‘ yang berasal dari deretan grup keluarga yang kita punyai masing-masing.

Gambar header: Pexels.

Tips Tetap Produktif Saat Kerja dari Rumah

Kebijakan Work from Home atau WFH diambil oleh banyak perusahaan di berbagai kota di Indonesia. Keputusan ini membuat aktivitas kerja yang tadinya dilakukan di kantor, mulai yang berkitan dengan administrasi, pemasaran hingga aktivitas lain dilakukan secara online.

Continue reading Tips Tetap Produktif Saat Kerja dari Rumah

7 Highlights for the “Work From Home” Strategy by Gojek

The COVID-19 pandemic in Indonesia encouraged a number of companies in Jakarta to begin the “Work From Home” or WFH policy from Monday, 15 March 2020. This policy was no exception for unicorn startups, including Gojek.

This decision was inevitably taken by company officials to reduce the spread of the COVID-19 virus which was increasingly unstoppable, especially in the Jakarta area as the economic center in Indonesia.

Meanwhile, Gojek is one that captures the attention regarding WFH’s policies. It is not stated whether this policy applies to all employees or not. The management of Gojek said the work-from-home trial will last for a short period.

“Compared to a combination of employees working from the office and home, or from home for 1-2 days, it feels like working full time from home has its own unique challenges. Having a team that is spread out in various locations means it requires a number of different ways to communicate with each other, make decisions and connect with each other, “Gojek management stated.

For this reason, DailySocial summarizes a number of important notes from Gojek for managers and staff. This note can be guidance for new startups.

Set limits when working at home

Prepare your own workspace in one of your home spots. This is important to create a comfortable, focused work atmosphere and avoid distractions. Don’t forget, for those who are married and have children, you need to give a “signal” that this is your time to start working.

However, don’t hesitate or worry, if your child makes a sound or suddenly appears on the screen while you are having a conference call with the team. They certainly understand.

Prepare a channel for communication

Communication is the most important element in work. And now Slack is the “virtual workspace” most used by professionals. Now, make sure your status remains “online” so the manager knows that you are always active to be contacted.

It should also be understood that the response in the office will certainly be different from at home. To manage your expectations in communication, make sure the entire team and manager prepare an alternative communication channel if the internet connection is unstable. Email and WhatsApp for example.

Over-communicating doesn’t matter

Because it is not under one office roof, of course, there will be adjustments when communicating between teams. For example, coordinating work problems. In some cases, don’t assume that your team knows everything.

So, there’s nothing wrong to say it back – if necessary over and over – about what you are doing. This is to reduce the potential for ambiguity/miscommunication/misinformation from your team.

Managing daily productivity

As a manager, one of the other challenges of WFH is managing and measuring the productivity of each person on your team. To make it easier for you to get started, you can set a work schedule, if necessary, set time on Google Calendar to your team.

Then, manage your expectations of team productivity. First, set and share everything to your team. For example, telling what will be done today or how to deal with a crisis in a situation. The more clear and concise the daily process and plan on your team, the less likely your team will be confused and ask questions.

Next, ensure to your team that time is worth the effort. One of the advantages of working in the same room is a fast response from your team. Since working from a different location, encourage your team to work on an easy task intelligently, not linger.

Manage your focus on work

When you work from home, one day will just run out just to check Slack and email. As the head of the team, you need to arrange a time with your team about when you will receive a report. If you need to make provisions, such as reports in the morning and evening.

On the other hand, you also have a load of work that needs to be completed. Decide on a priority job and temporarily turn off Slack or e-mail so that you are more focused. This can be done while waiting for your team to finish their work and report back to you.

Break the ice with emojis

In situations like this, we will be more sensitive. Thus, this becomes a reminder for the head level and staff to always be careful in speaking and gesturing, both oral and written. To reduce tension, you can use softer tones by saying “Help” and “Thank you”. If you need to include emojis like this 🙏.

Don’t forget to take a break

Working from home is indeed very challenging considering the house is a place to rest, not work. Now, in this case, there are times when you will be very focused on doing something. Do not forget to take about 1-2 hours to rest from the computer.

Occasionally you can do small exercises by stretching your body. Or you can do other relaxing things, like cooking or watering plants, before returning to your computer.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

7 Poin Penting Strategi “Work From Home” dari Gojek

Pandemi COVID-19 di Indonesia mendorong sejumlah perusahaan di Jakarta untuk mulai melakukan uji coba kebijakan “Work From Home” atau WFH sejak Senin, 15 Maret 2020. Kebijakan ini tak terkecuali diterapkan startup unicorn, termasuk Gojek.

Keputusan ini mau tak mau harus diambil para petinggi perusahaan untuk meredam penyebaran virus COVID-19 yang semakin tak terbendung, terutama di wilayah DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian di Indonesia.

Adapun, Gojek menjadi salah satu yang mengambil perhatian lebih terkait kebijakan WFH. Memang tidak disebutkan apakah kebijakan ini berlaku untuk seluruh karyawannya atau tidak. Pihak manajemen Gojek menyebut pihaknya sedang menguji coba bekerja dari rumah untuk periode pendek.

“Dibandingkan kombinasi karyawan bekerja dari kantor dan rumah, atau dari rumah selama 1-2 hari, rasanya bekerja full time dari rumah memiliki tantangan unik tersendiri. Memiliki tim yang tersebar di berbagai lokasi berarti membutuhkan sejumlah cara berbeda untuk saling berkomunikasi, membuat keputusan, dan saling terhubung,” demikian disampaikan manajemen Gojek.

Untuk itu, berikut ini DailySocial merangkum sejumlah catatan penting dari Gojek bagi para manager dan staf. Catatan ini sekiranya dapat menjadi guidance bagi startup-startup baru.

Menetapkan batasan saat bekerja di rumah

Siapkan workspace tersendiri di salah satu spot rumah Anda. Hal ini penting untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman, fokus, dan terhindar dari distraksi. Jangan lupa, bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, Anda perlu memberikan sebuah “sinyal” bahwa ini adalah waktu Anda untuk memulai kerja.

Tapi, tidak usah sungkan atau khawatir, apabila anak Anda bersuara atau tiba-tiba muncul di layar saat Anda sedang melakukan conference call dengan tim. Mereka pasti memahami.

Persiapkan channel untuk berkomunikasi

Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pekerjaan. Dan saat ini Slack menjadi “virtual workspace” yang paling banyak digunakan oleh profesional. Nah, pastikan status Anda untuk tetap “online” agar manager tahu bahwa Anda selalu aktif untuk dihubungi.

Perlu dipahami juga bahwa respons di kantor tentu akan berbeda dengan di rumah. Untuk mengelola ekspetasi Anda dalam berkomunkasi, pastikan kepada seluruh tim dan manager untuk menyiapkan channel komunikasi alternatif apabila koneksi internet tidak stabil. Email dan WhatsApp misalnya.

Over-communicate tidak masalah

Karena tidak berada dalam satu atap kantor, tentu akan ada penyesuaian saat berkomunikasi antar-tim. Misalnya berkoordinasi masalah pekerjaan. Dalam beberapa hal, jangan berasumsi bahwa tim Anda tahu semuanya.

Jadi, tak ada salahnya untuk menyampaikannya kembali–kalau perlu berulang–mengenai apa yang sedang Anda dikerjakan. Hal ini untuk mengurangi potensi adanya ambigu/miskomunikasi/misinformasi dari tim Anda.

Mengatur produktivitas harian

Sebagai manager, salah satu tantangan lain dari WFH adalah mengelola dan mengukur produktivitas dari masing-masing orang di tim Anda. Agar memudahkan Anda untuk memulai, Anda dapat mengatur jadwal kerja, kalau perlu buat di Google Calendar ke tim Anda.

Kemudian, mengelola ekspetasi Anda terhadap produktivitas tim. Pertama, set and share segalanya kepada tim Anda. Misalnya, mengabarkan apa yang akan dikerjakan hari ini atau bagaimana cara menghadapi krisis dalam sebuah situasi. Semakin jelas dan ringkas proses dan rencana harian di tim Anda, semakin sedikit kemungkinan tim Anda bingung dan bertanya-tanya.

Selanjutnya, memastikan kepada tim Anda bahwa waktu setara dengan usaha. Salah satu keuntungan bekerja dalam satu ruangan yang sama adalah respons yang cepat dari tim Anda. Berhubung bekerja dari lokasi berbeda, dorong tim Anda untuk mengerjakannya sebuah task mudah secara cerdas, bukan berlama-lama.

Mengelola fokus pada pekerjaan

Ketika Anda bekerja dari rumah, satu hari akan habis begitu saja hanya untuk mengecek Slack dan email. Sebagai kepala tim, Anda perlu mengatur waktu dengan tim Anda tentang kapan Anda akan menerima report. Kalau perlu buat ketentuan, seperti report di pagi dan sore hari.

Di sisi lain, Anda juga memiliki load pekerjaan yang perlu diselesaikan. Tentukan pekerjaan yang menjadi prioritas dan matikan Slack atau email untuk sementara agar Anda lebih fokus. Ini dapat dilakukan sembari menunggu tim Anda menyelesaikan pekerjaannya dan report kembali ke Anda.

Cairkan suasana dengan emoji

Di situasi seperti ini, kita akan menjadi lebih sensitif. Maka itu, ini menjadi reminder bagi head level dan stafnya untuk selalu berhati-hati dalam berbicara dan bergestur, baik lisan maupun tertulis. Untuk mengurangi ketegangan, Anda dapat menggunakan tone yang lebih halus dengan mengucapkan “Tolong” dan “Terima kasih”. Jika perlu sertakan emoji seperti ini 🙏.

Jangan lupa rehat sebentar

Bekerja dari rumah memang sangat menantang mengingat rumah adalah tempat beristirahat, bukan bekerja. Nah, pada kasus ini, ada kalanya Anda akan sangat fokus mengerjakan sesuatu. Jangan lupa meluangkan waktu sekitar 1-2 jam untuk beristirahat dari komputer.

Sesekali Anda dapat melakukan olahraga kecil dengan merenggangkan tubuh Anda. Atau Anda dapat melakukan hal-hal santai lain, seperti memasak atau menyiram tanaman, sebelum kembali ke komputer Anda.