[Tekno] Winamp Sedang Dirombak Total, Bakal Jadi Platform Streaming Audio ala Spotify?

Jauh sebelum Spotify eksis, dunia lebih dulu mengenal sebuah aplikasi komputer bernama Winamp. Aplikasi pemutar musik tersebut memang sudah tidak lagi sepopuler dulu, akan tetapi itu tidak mencegah pengembangnya mencoba menghidupkan kembali nama besar Winamp.

Bagi Anda yang berusia 25 tahun atau kurang, kemungkinan besar Winamp bakal terdengar asing di telinga Anda. Hal itu wajar mengingat software ini pertama kali dirilis di tahun 1997, hanya beberapa bulan setelah Blizzard meluncurkan game Diablo yang pertama, dan sekitar dua bulan sebelum seorang petinju profesional menggigit telinga lawannya dalam sebuah pertandingan resmi.

Kala itu, yang namanya streaming musik masih belum ada, dan salah satu cara populer untuk menikmati musik digital adalah dengan mengekstrak CD dan mengubah isinya menjadi format MP3. Winamp adalah salah satu aplikasi pemutar MP3 paling populer saat itu. Selain gratis, alasan lain Winamp disukai banyak orang adalah segudang skin yang tersedia sehingga kita dapat mengubah tampilannya sesuka hati.

Tampilan klasik Winamp / Dokumentasi pribadi

Kalau kita kunjungi situs Winamp sekarang, bisa kita lihat bahwa pengembangnya sedang sibuk merombak Winamp secara total. Jelasnya seperti apa masih tanda tanya, tapi semestinya bukan lagi sebatas pemutar musik biasa kalau melihat perkembangan zaman. Kalau berdasarkan informasi yang tertera, versi baru Winamp ini bakal “membawa kita lebih dekat dengan musisi yang kita sukai”, sekaligus menjadi “rumah dari siniar (podcast) dan stasiun radio favorit kita”.

Satu bagian di situsnya yang mencuri perhatian adalah tulisan “A unique space for Creators”. Dijelaskan bahwa melalui versi anyar Winamp ini, pengembangnya punya misi untuk memberikan para musisi dan podcaster kontrol atas konten bikinannya, sekaligus membantu mereka “mendapatkan penghasilan yang lebih adil”.

Kemudian kalau berdasarkan informasi di situs AudioValley (induk perusahaan pengembang Winamp sekarang), versi baru Winamp ini diproyeksikan sebagai platform lengkap untuk audio enthusiast yang “menghubungkan kreator dengan konsumen musik, siniar, stasiun radio, audiobook dan konten periferal lainnya”.

Sejauh ini, versi baru Winamp lebih terdengar seperti platform streaming audio macam Spotify ketimbang sebatas aplikasi pemutar musik biasa. Bisa jadi pengembangnya berharap nama besar Winamp dapat membantu menumbuhkan hype, dan yang pada akhirnya mendapat banyak sorotan media. Buat yang penasaran, Anda bisa mendaftar sebagai beta tester jika mau.

Sumber: XDA Developers.

Tahun Depan, Winamp Bangkit dari Tidur Panjangnya

Masih ingat dengan pemutar musik Winamp? Kabar baik datang dari Radionomy – pemilik baru yang membeli Winamp tak lama setelah dinyatakan tutup yang mengonfirmasi tengah mempersiapkan reinkarnasi bagi Winamp dengan konsep yang lebih modern.

Dikutip dari Techcrunch, Alexandre Saboundjian CEO Radionomy, mengatakan program yang diperbarui akan memiliki “warisan Winamp tetapi pengalaman audio yang lebih lengkap.”

Saboundjian menambahkan, “Nantinya di Winamp versi baru yang diluncurkan tahun depan, orang-orang tidak hanya dapat mendengarkan MP3 yang tersimpan di perangkat, tetapi juga di cloud,  podcast, streaming stasiun radio, dan daftar putar yang sudah dibuat. Winamp akan jadi satu platform yang mencakup semua media audio yang ada.”

Di situs resmi Winamp sendiri saat ini terpampang tagline pendek “There’s more coming soon,” bersama dengan gambar maskot Mike si Llama.

Saboundjian tidak membeberkan lebih jauh tentang regenerasi di tubuh Winamp, ia juga tidak mengungkapkan platform streaming mana yang kemungkinan dapat diakses melalui aplikasi atau bagaimana wujud antarmukanya nanti. Tetapi jika boleh berspekulasi, saya meyakini Winamp baru bakal mengadopsi cara yang dipakai Amazon dalam memposisikan Prime Music, di mana aplikasi tersedia di aplikasi mobile dan juga di desktop.

Winamp dikembangkan oleh perusahaan Nullsoft pada tahun 1997, kemudian dijual ke AOL pada tahun 1999 seharga $80 juta. Setelah ditinggalkan oleh AOL dan dinyatakan tutup pada tahun 2013, layanan itu dijual ke Radionomy setahun kemudian. Meski dinyatakan tutup dan berpindah kepemilikan, sejatinya Winamp tetap tersedia selama ini.

Pembaruan Winamp 5.8 disebut bakal dirilis akhir pekan ini. Tak akan ada perubahan dari sisi antarmuka, kecuali perbaikan bug kecil dan kompatibilitas untuk menjaga agar aplikasi tetap tersedia bagi lebih banyak orang. Pembaruan terakhir Winamp dirilis pada tahun 2007 silam. Jadi, ini akan jadi langkah baru yang menegangkan bagi Radionomy dan tentu Anda penggemar Winamp.

Sumber berita Fortune,

Plexamp Ingin Menjadi Versi Modern dari Winamp

Plex, pengembang aplikasi media streamer yang cukup populer, baru saja meluncurkan divisi eksperimental bernama Plex Labs. Divisi ini pada dasarnya didedikasikan untuk mewadahi proyek-proyek yang dikerjakan tim internal Plex di waktu luangnya, dan salah satu yang pertama adalah sebuah aplikasi pemutar musik untuk Windows dan Mac bernama Plexamp.

Mendengar namanya, saya yakin Anda pasti teringat akan Winamp. Plexamp sejatinya memang banyak mengambil inspirasi dari salah satu music player terpopuler yang resmi pensiun empat tahun silam tersebut, dan pengembangannya banyak berkaca pada fitur-fitur unggulan Winamp yang berhasil membuat dunia jatuh cinta dengannya.

Dari kacamata sederhana, Plexamp yang ingin menjadi versi modern dari Winamp, mempertahankan wujudnya sebagai aplikasi yang ringkas dan ringan, namun di saat yang sama juga mengedepankan kinerja berbasis server yang selama ini diunggulkan oleh Plex. Tampilannya bahkan sengaja dikemas dalam satu jendela saja seperti Winamp.

Terlepas dari tampilannya yang simpel dan statusnya sebagai web app, Plexamp menyimpan sederet fitur unggulan. Yang paling utama, Plex mengklaim kinerjanya tidak kalah dibanding aplikasi native; pengguna bahkan bisa membukanya dari mana pun via kombinasi beberapa tombol pada keyboard.

Plexamp

Fitur standar macam gapless playback turut tersedia, demikian juga dengan optimalisasi volume secara otomatis meski lagu-lagu yang diputar berasal dari album yang berbeda. Bagi yang memiliki koleksi musik cukup masif, Plexamp yang mendukung banyak format sekaligus ini juga menawarkan fitur radio.

Fitur lain yang Plexamp pinjam dari Winamp adalah visualizer, yang menyuguhkan deretan animasi menarik selagi mengikuti irama musik. Saya yakin Anda yang pernah menggunakan Winamp sempat bermain-main dengan fitur ini, dan setidaknya Plexamp bisa menjadi obat kangen bagi kita semua.

Plexamp saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma. Sayangnya ada satu fitur Winamp yang paling saya kenang yang absen di sini, yaitu opsi untuk menggonta-ganti tampilan aplikasi alias skinning.

Sumber: Plex.

Survei Jana: Soundcloud Adalah Aplikasi Musik Paling Populer di Indonesia

Jana melakukan survei terhadap 700 orang di empat negara berkembang di Asia, yaitu India, Indonesia, Filipina, dan Vietnam, tentang kebiasaan mendengarkan musik. Di Indonesia, 90% responden menggunakan aplikasi di smartphone untuk mendengarkan musik dengan 31% ternyata menggunakan Soundcloud sebagai aplikasi pilihannya. Berikutnya menyusul MelOn dan Shazam, masing-masing dengan 21% dan 12%. Tidak ada aplikasi streaming musik populer, seperti Deezer, yang masuk ke dalam daftar ini.

Continue reading Survei Jana: Soundcloud Adalah Aplikasi Musik Paling Populer di Indonesia

Radionomy Akhirnya Resmi Dapatkan Winamp dan SHOUTcast

Berita terkait pembelian Winamp oleh pemilik baru yang sempat TRL angkat beberapa waktu lalu, kini akhirnya dipastikan positif terlaksana. Dengan begitu, maka Radionomy resmi menjadi pemilik baru Winamp sekaligus SHOUTcast dengan poin kesepakatan yang sedikit berbeda.

Continue reading Radionomy Akhirnya Resmi Dapatkan Winamp dan SHOUTcast

Aplikasi Pemutar Musik ‘Winamp’ Resmi Ditutup

Siapa yang tak tahu dengan aplikasi Winamp? Aplikasi pemutar musik dan steaming radio yang dirilis tahun 90-an ini sempat populer di kalangan pengguna komputer di seluruh dunia, hampir di semua komputer platform Windows terpasang Winamp. Namun era itu tinggal kenangan, sebab melalui web resminya Winamp mengumumkan penutupan semua layanan meliputi pengembangan aplikasi dan juga web terhitung mulai tanggal 20 Desember 2013.

Continue reading Aplikasi Pemutar Musik ‘Winamp’ Resmi Ditutup