VR Headset Terbaru HP Lebih Sempurna Berkat Campur Tangan Valve

Beberapa bulan lalu, beredar kabar bahwa Valve, HP dan Microsoft sedang mengembangkan VR headset baru, dan sekarang kita tahu bahwa headset tersebut adalah sekuel dari HP Reverb yang dirilis setahun sebelumnya.

Dinamai HP Reverb G2, perangkat masih mempertahankan keunggulan pendahulunya, yakni resolusi display yang sangat tinggi, persisnya 2160 x 2160 pixel per mata. Yang berbeda kali ini adalah lensa yang digunakan pada display-nya.

Lensa display baru ini merupakan hasil rancangan Valve, dan dipercaya mampu meningkatkan ketajaman gambar secara signifikan. Sayang refresh rate-nya tetap 90 Hz, bukan 120 Hz seperti yang Valve Index unggulkan, dan field of view-nya pun juga sama persis di angka 114 derajat.

HP Reverb G2

Selain peningkatan kualitas visual, Reverb G2 turut menawarkan kualitas spatial audio yang lebih baik, lagi-lagi berkat bantuan Valve yang mendesain speaker-nya. Tracking pergerakan controller juga kian sempurna berkat penambahan sepasang kamera, masing-masing di sisi kiri dan kanan perangkat. Berbekal 4 kamera ini, Reverb G2 mampu menawarkan tracking 6DoF tanpa bantuan sensor eksternal.

Bicara soal controller, perangkat pendamping itu juga ikut direvisi di sini. Desainnya kini semakin menyerupai controller Oculus Touch, dengan layout tombol yang optimal sehingga lebih mudah digunakan. Hilang sudah trackpad di setiap unit controller, digantikan oleh sepasang tombol action (A + B dan X + Y).

HP Reverb G2

Secara estetika, Reverb G2 tidak jauh berbeda dari Reverb orisinal. Kendati demikian, HP mengklaim Reverb G2 lebih nyaman digunakan berkat bantalan wajah yang lebih tebal sekaligus distribusi berat yang lebih seimbang. Headset juga dapat dilipat 90° ke atas sehingga pengguna tak perlu melepas headset secara menyeluruh ketika hendak melihat sekitarnya.

Di Amerika Serikat, HP Reverb G2 kabarnya bakal dipasarkan mulai musim semi seharga $599. Perangkat ini kompatibel dengan platform Windows Mixed Reality maupun SteamVR, menjadikannya sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari Valve Index untuk mencicipi Half-Life: Alyx.

Sumber: HP.

 

Lini Produk Baru Acer ConceptD Ditujukan Khusus untuk Para Kreator Konten

Di kalangan kreator konten, Acer bukanlah nama brand pertama yang mereka ingat. Kebanyakan bakal lebih teringat dengan Apple, namun itu tak mencegah Acer untuk menyiapkan lini produk baru yang ditujukan secara khusus buat para kreator konten.

Namanya Acer ConceptD, dan tidak tanggung-tanggung, jumlah produknya memang sebanyak yang ada pada gambar di atas. Tema yang ingin diangkat Acer pada dasarnya tidak jauh-jauh dari “performa” dan “estetika”.

Acer ConceptD Notebook

Acer ConceptD 9 / Acer
Acer ConceptD 9 / Acer

Seperti yang bisa Anda lihat, ada tiga model laptop yang berbeda di lini Acer ConceptD. Yang pertama dan yang paling diunggulkan adalah Acer ConceptD 9, dengan layar masifnya yang duduk di atas engsel unik sehingga dapat diubah-ubah posisinya sesuai kebutuhan.

Layarnya yang kompatibel dengan stylus Wacom ini merupakan panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 4K. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 400 nit, dan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi dari Pantone sudah menjadi penawaran standarnya.

Performanya pun tidak main-main, berbekal prosesor Intel Core i9 generasi ke-9, lengkap beserta GPU Nvidia GeForce RTX 2080, RAM DDR4 32 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas maksimum 1 TB. Konektivitasnya pun melimpah, mencakup port Thunderbolt 3, HDMI 2.0, DisplayPort 1.3, 2x USB 3.1, serta Killer Ethernet E3000.

Acer ConceptD 7 / Acer
Acer ConceptD 7 / Acer

Di bawahnya ada ConceptD 7 dan ConceptD 5. Keduanya sama-sama mengemas layar 4K 15,6 inci, tapi tanpa engsel unik seperti milik kakaknya. Kendati demikian, dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi Pantone masih menjadi salah satu keunggulannya.

Yang membedakan di antara keduanya adalah spesifikasi. ConceptD 7 mengusung prosesor Intel Core i7 generasi ke-9, GPU RTX 2080 atau 2060, RAM 32 GB dan storage hingga 1 TB. ConceptD 5 di sisi lain mengemas prosesor Intel Core i7 atau Core i5 generasi ke-8, GPU Radeon RX Vega M, RAM 16 GB, dan storage sampai 1 TB.

Acer ConceptD 5 / Acer
Acer ConceptD 5 / Acer

Yang akan dipasarkan lebih dulu mulai April ini adalah ConceptD 7 dan ConceptD 5, masing-masing dengan banderol mulai $2.299 dan $1.699. ConceptD 9 bakal menyusul di bulan Juni dengan harga mulai $4.999.

Acer ConceptD Desktop

Acer ConceptD 900 / Acer
Acer ConceptD 900 / Acer

Di ranah desktop, Acer rupanya juga tidak mau main-main. Buktinya bisa kita lihat dari Acer ConceptD 900 yang berwarna hitam legam, yang di dalamnya telah bernaung sepasang prosesor Intel Xeon Gold 6148, lengkap beserta GPU Nvidia Quadro RTX 6000, 12 slot RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 192 GB, dan SSD 1TB beserta sepasang HDD 4 TB – masih ada ruang untuk ekspansi jika dibutuhkan.

Acer ConceptD 500 / Acer
Acer ConceptD 500 / Acer

Bagi yang mendambakan nilai estetika ekstra dan tidak terlalu memprioritaskan performa, ada ConceptD 500 yang bagian atas casing-nya berlapis kayu serta dilengkapi sebuah Qi wireless charger. Kalau boleh jujur, desain ConceptD 500 ini jauh lebih cantik ketimbang desktop apapun yang pernah Apple buat.

Terkait harga, jangan terkejut melihat banderol ConceptD 900: varian termurahnya dihargai $19.999 ketika dipasarkan mulai bulan Mei nanti. ConceptD 500 di sisi lain masih lebih masuk akal dengan banderol mulai $1.699 saat dipasarkan pada bulan Juni.

Acer ConceptD Monitor dan VR Headset

Acer ConceptD CM7321K / Acer
Acer ConceptD CM7321K / Acer

Menemani dua desktop tersebut adalah dua monitor. Yang pertama adalah CM721K dengan layar 4K 32 inci, disusul oleh CP7271K P dengan layar 4K 27 inci 144 Hz. Keduanya sama-sama mendukung HDR1000 (tingkat kecerahan 1.000 nit), serta 99% spektrum warna Adobe RGB.

Acer ConceptD CP7271K P / Acer
Acer ConceptD CP7271K P / Acer

Keduanya punya sedikit perbedaan dari segi konektivitas, tapi yang pasti semua yang esensial sudah tersedia, macam Thunderbolt 3, HDMI 2.0 dan DisplayPort 1.4, hanya berbeda di jumlahnya saja. Keduanya pun sama-sama ditenagai sepasang speaker, serta memiliki pengaturan posisi yang cukup fleksibel.

Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer
Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer

Terakhir, ada Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality. VR headset ini dibekali sepasang display 2,89 inci, dengan resolusi 4320 x 2160 pixel per mata, dan refresh rate 90 Hz. Bobotnya berkisar 550 gram, tapi itu belum termasuk kabelnya.

Inside-out tracking yang menjadi standar platform Windows Mixed Reality tentu telah tersedia, demikian pula speaker dan mikrofon terintegrasi. Paket penjualannya juga mencakup sepasang motion controller.

Acer berencana memasarkan monitor CM7321K mulai September seharga $2.999, sedangkan CP7271K lebih dulu di bulan Juli seharga $1.999. Yang masih misterius adalah banderol harga sang VR headset.

Sumber: SlashGear.

HP Reverb Adalah Headset Windows Mixed Reality dengan Resolusi Tertinggi Saat Ini

Awal Februari lalu, beredar laporan bahwa HP sedang mengerjakan VR headset baru dengan resolusi yang sangat tinggi. Headset tersebut akhirnya sudah diperkenalkan secara resmi dengan nama HP Reverb, dan apa yang dilaporkan sebelumnya sama sekali tidak meleset.

Keunggulan utama perangkat ini terletak pada panel display-nya, yang menawarkan resolusi 2160 x 2160 pixel per mata, lengkap beserta sudut pandang seluas 114 derajat. Ini berarti Reverb merupakan headset Windows Mixed Reality dengan resolusi tertinggi yang ada sekarang.

HP Reverb

Di samping menjanjikan kualitas visual yang memukau, Reverb juga dirancang untuk menyuguhkan kenyamanan ekstra. Bobotnya termasuk sangat ringan di angka 499 gram, dan ia pun datang bersama headphone terintegrasi yang mendukung spatial audio.

Jika melihat bagian depannya, tampak ada sepasang kamera yang tertanam di ujung kiri dan kanan bawahnya. Menariknya, kamera ini sudah mendukung fitur passthrough milik Windows Mixed Reality, yang berarti pengguna bisa melihat area di sekitarnya (via tampilan dari kamera) tanpa harus melepas headset.

HP Reverb

Juga menarik adalah keputusan HP untuk menawarkan dua versi Reverb yang berbeda: satu versi consumer, dan satu lagi versi untuk kalangan enterprise. Pembedanya cuma di aksesori yang melengkapi headset; versi enterprise-nya dilengkapi dengan face mask berbahan fabric dan kabel 0,6 meter untuk disambungkan ke HP Z VR Backpack PC.

Rencananya, HP bakal memasarkan Reverb mulai akhir April mendatang. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $599 untuk versi consumer, dan $649 untuk versi enterprise. Seperti pendahulunya, kedua versi Reverb ini juga dilengkapi sepasang motion controller Bluetooth pada paket penjualannya.

Sumber: The Verge dan HP.

HP Sedang Siapkan VR Headset Baru dengan Resolusi di Atas Rata-Rata

HP meluncurkan VR headset pertamanya di tahun 2017 bersamaan dengan sejumlah produsen lain. Headset tersebut merupakan bagian dari platform Windows Mixed Reality, dan desain beserta spesifikasinya banyak mengacu pada standar yang ditetapkan Microsoft. Singkat cerita, tidak banyak perbedaan di antara deretan headset Windows Mixed Reality generasi pertama kecuali dari segi estetika.

Untuk VR headset keduanya, HP ingin menciptakan sesuatu yang berbeda. Setahun terakhir ini HP habiskan untuk mengumpulkan saran dan kritik dari para konsumennya guna mengembangkan headset Windows Mixed Reality pamungkas, yang sejauh ini baru dikenal dengan codename “Copper”.

Road to VR cukup beruntung menjadi satu-satunya media yang dipersilakan menjajal prototipenya. Jurnalisnya mengatakan bahwa sepintas Copper tampak sangat mirip dengan Oculus Rift, utamanya berkat strap pada bagian atas kepala, seperti yang bisa kita lihat pada gambar render-nya di atas.

Desain strap seperti ini diyakini lebih nyaman ketimbang rancangan sebelumnya yang hanya melingkari kepala. Menurut HP, peningkatan dalam hal ergonomi memang menjadi salah satu masukan terbanyak dari konsumen, akan tetapi di atasnya masih ada lagi masukan mengenai resolusi.

Itulah mengapa HP menyematkan display yang sangat berkualitas pada Copper, dengan resolusi 2160 x 2160 pixel per mata. Resolusinya ini bahkan jauh di atas Samsung HMD Odyssey+, yang sejauh ini merupakan headset Windows Mixed Reality dengan display paling tajam (resolusi 1440 x 1600 pixel per mata).

Seperti halnya Odyssey+, Copper turut mengunggulkan pengalaman penggunaan yang terbebas dari efek screen door. Bedanya, HP sama sekali tidak memanfaatkan semacam diffuser pada Copper untuk mencapai hal tersebut, sehingga pada akhirnya tidak ada kompromi sama sekali pada ketajaman gambar.

Sayangnya untuk urusan field of view, Copper masih berada di level yang sama seperti Oculus Rift maupun HTC Vive, meski itu sebenarnya bukanlah hal yang buruk apabila dibandingkan dengan Microsoft HoloLens yang lebih terbatas lagi perihal field of view. Terkait dimensinya, HP masih merahasiakannya, akan tetapi Road to VR mendapati Copper cukup ringan ketika sedang dikenakan.

Rencananya, Copper bakal dipasarkan sebagai produk profesional, akan tetapi di saat yang sama HP juga tidak akan membatasi kalangan konsumen yang tertarik. Harganya masih belum diketahui, demikian pula jadwal perilisannya. Semoga saja tahun ini.

Sumber: Road to VR.

Acer Luncurkan Headset Windows Mixed Reality Baru, OJO 500

Salah satu headset Windows Mixed Reality yang pertama datang dari Acer tahun lalu. Di ajang IFA 2018 yang dihelat di Jerman, pabrikan asal Taiwan itu baru saja memamerkan headset generasi keduanya yang diberi nama Acer OJO 500.

Secara fisik, desainnya tampak lebih keren dari pendahulunya. Masih ada sepasang kamera di wajahnya, dan ini memungkinkan kapabilitas inside-out tracking maupun 6 degrees of freedom (6DoF) tanpa bantuan hardware ekstra.

Salah satu keunikan yang ditawarkan OJO 500 adalah desain yang detachable, di mana bagian-bagian seperti lensa dan strap kepalanya dapat dilepas agar bisa dibersihkan dengan mudah. Ini jelas sangat berguna apabila satu perangkat digunakan secara bergantian oleh banyak orang sekaligus, semisal dalam konteks keluarga atau di taman hiburan.

Acer OJO 500

Strap kepalanya sendiri tersedia dalam dua versi, satu keras dan satu empuk. Versi yang keras dilengkapi bantalan yang besar untuk membantu pemasangan headset yang benar-benar pas, sedangkan versi yang empuk diklaim dapat dibersihkan menggunakan mesin cuci.

Juga unik adalah bagian depan (yang menutupi mata) yang bisa dilipat ke atas, sehingga pengguna tak perlu melepas headset ketika hendak merespon orang di sekitarnya. OJO 500 turut dilengkapi speaker terintegrasi yang akan langsung mengarahkan suara ke telinga pengguna. Cara kerjanya mirip headphone, akan tetapi pengguna masih bisa mendengar suara dari sekitarnya demi alasan keamanan.

Soal display, OJO 500 menggunakan sepasang layar LCD 2,89 inci dengan resolusi 2880 x 1440 pixel dan sudut pandang seluas 100 derajat. Refresh rate-nya pun cukup tinggi di angka 90 Hz. Lebih lanjut, pengaturan ketajaman fokus tampilannya (interpupilary distance) dapat dilakukan via kenop pada headset, dibantu oleh aplikasi pendamping di smartphone agar lebih optimal.

Acer OJO 500

Namanya headset Windows Mixed Reality, OJO 500 sudah pasti perlu disambungkan ke PC atau laptop Windows 10 via HDMI 2.0 dan USB 3.0 menggunakan kabel bawaan yang panjangnya mencapai 4 meter. Soal konten, konsumen tak perlu meragukannya sebab OJO 500 juga kompatibel dengan platform SteamVR.

Di Amerika Serikat, perangkat ini bakal dipasarkan pada bulan November mendatang, dengan harga mulai $399. Acer rencananya juga akan menawarkan bundel yang lebih lengkap yang mencakup dua motion controller Bluetooth, touchpad, grab button dan Windows 10 button.

Sumber: VentureBeat dan PR Newswire.

Acer Resmi Luncurkan Headset Windows Mixed Reality, Simak Pengalaman Menggunakannya

Windows Mixed Reality adalah platform bagian dari Windows 10 yang menyajikan pengalaman ‘realita campuran’ melalui unit headset. Dalam prakteknya, MR sendiri lebih luas dari bayangan kita. Device MR primadona Microsoft, yaitu HoloLens, dispesialisasikan pada pengalaman AR; sedangkan HMD immersive reality seperti punya Acer, HP dan Dell lebih difokuskan ke virtual reality.

Di Indonesia, perangkat Windows Mixed Reality punya Acer sudah cukup sering muncul di acara-acara pers yang dilangsungkan sang produsen consumer electronics Taiwan itu. Terakhir kali saya lihat, Acer membagi-bagikannya secara gratis bagi mereka yang membeli PC Predator Orion 9000. Saat itu, penjelasan Acer menyiratkan bahwa Orion 9000 dan WMR lebih disiapkan sebagai produk kelas bisnis.

AWMR 4

Baru dua bulan setelahnya, Acer akhirnya resmi meluncurkan Acer Windows Mixed Reality di tanah air. Namun berbeda dari dugaan saya sebelumnya, produk ini ternyata dapat diakses baik oleh kalangan enterprise ataupun end-user. Menurut Acer, WMR mereka itu merupakan penawaran terbaik di Indonesia saat ini karena proses setup-nya sangat sederhana, harganya masuk akal, kebutuhan sistemnya tergolong rendah, lalu produk juga dilindungi oleh garansi resmi.

AWMR 7

Seperti yang saya bahas sebelumnya, Acer WMR sejatinya ialah head-mounted display virtual reality. Ia didesain dari awal untuk mengisolasi penggunanya dari lingkungan sekitar, dan meskipun perangkat masih membutuhkan hardware eksternal untuk menjalankan konten dan tak beroperasi secara mandiri, kepraktisan pemakaian merupakan aspek yang membuatnya lebih unggul dari Oculus Rift maupun HTC Vive.

AWMR 6

 

Spesifikasi dan daftar kebutuhan hardware

Sebelum masuk ke sesi hands-on (atau mungkin lebih tepatnya, heads-on?), saya akan sedikit membahas spesifikasi Acer WMR. Perangkat ini menyuguhkan sepasang layar 2,89-inci beresolusi 1440x1440p 706ppi dengan refresh rate 90Hz dan field of view 100 derajat. Ia dibekali sensor gyro, accelerometer, magnetometer, proximity, dan mampu membaca gerakan 6-degree of freedom. Itu artinya, HMD bisa membaca enam jenis gerakan, yakni naik/turun, kiri/kanan, maju/mundur, roll, pitch dan yaw.

AWMR 8

Menariknya, tak butuh PC berspesifikasi monster untuk bisa menikmati konten VR via Acer WMR. Anda hanya memerlukan sistem dengan Intel Core i5 7200U (mobile), GPU HD Graphics 620 DX12, RAM DDR3 8GB, dan ruang penyimpanan 10GB agar device berjalan normal. Walaupun begitu, kehadiran GPU discrete seperti GeForce GTX 960/1050 atau Radeon RX 460/560 ke atas sudah pasti akan mendongkrak performanya.

AWMR 12

 

Proses setup

Ketika Oculus Rift dan HTC Vive membutuhkan sistem pelacakan luar agar bisa bekerja, masing-masing dinamai Constellation dan Lighthouse, headset Acer Windows Mixed Reality sama sekali tidak membutuhkan sensor eksternal. Secara teori, selama HMD mendeteksi controller-nya, Anda dapat bergerak bebas (hingga batasan panjang kabel atau ketika Anda menabrak sesuatu).

AWMR 1

Dalam paket penjualan, Acer telah membundel Windows Mixed Reality bersama sepasang motion controller WMR. Periferal kendali ini sebetulnya tak cuma dirancang buat headset Acer, tapi juga kompatibel ke HMD Lenovo, HP dan Dell. Dengan begini, kita tidak membutuhkan periferal baru ketika membeli perangkat-perangkat tersebut. Dimas Setyo selaku pre sales manager Acer Indonesia berjanji bahwa proses pemasangannya tidak akan memakan waktu lebih dari 10 menit.

Headset Acer Windows Mixed Reality/

Merespons pertanyaan saya soal dukungan platform, Acer WMR kabarnya dapat mengakses game dan app dari Windows Store, SteamVR, hingga konten-konten Oculus Rift via aplikasi Oculus Home. Satu platform yang belum bisa diakses olehnya adalah Viveport, namun sejumlah game/app sebetulnya sudah tersedia di layanan berbeda sehingga kita tak perlu terlalu memusingkannya.

 

Heads-on

HMD Acer Windows Mixed Reality mempunyai struktur mirip PlayStation VR. Tubuhnya terdiri dari dua bagian: visor dan strap ring. Prosedur menggunakannya sangat sederhana, Anda bahkan tak memburuhkan bantuan orang lain buat memasangnya. Pertama kenakan strap di kepala, lalu setelah pas, tarik visor ke arah mata. Jika gambar blur atau headset masih belum terpasang nyaman, sesuaikan ukurannya dengan memutar dial di belakang. Terdapat ruang cukup luas di dalam sehingga orang-orang seperti saya tidak perlu melepas kacamata.

AWMR 13

AWMR 9

Tanpa sensor eksternal, headset Acer tetap mampu melacak gerakan kepala dan sensor secara presisi. Sejauh pengalaman saya, saya tidak merasakan adanya keterlambatan respons baik dalam permainan Ghostbusters VR serta game memanah ala The Lab: Longbow buatan salah satu partner lokal Acer, OmniVR. Mungkin ini disebabkan karena sang produsen memasangkan headset ke unit gaming desktop Predator G1.

AWMR 3

Karena ketiadaan tracker eksternal, pengguna harus selalu menyadari bahwa apa yang ia lihat di sana adalah dunia virtual. Mengarahkan tubuh ialah salah satu cara berinteraksi dengan konten VR, tapi walaupun Acer WMR mampu mendeksi peralihan posisi, sebaiknya Anda tidak berjalan ke mana-mana ketika mengenakannya – karena beresiko menabrak sesuatu atau seseorang.

AWMR 11

Mirip Doom VFR, Ghostbusters VR mengusung sistem navigasi berupa teleportasi/warp. Saat menikmati game, Anda sangat disarankan buat membiasakan diri dan terus ingat untuk memanfaatkan sistem warp. Jangan gemas dan bergerak sembarangan. Di bagian menu, saya juga melihat eksistensi dari permainan Superhot VR, namun kemarin saya belum sempat menjajalnya.

AWMR 2

Game memanah racikan OmniVR sendiri terasa sangat familier. Di sana, pemain ditantang untuk menembak balon dengan panah sebanyak-banyaknya demi memperoleh skor sebesar mungkin. Unit controller kiri berfungsi sebagai busurnya, lalu dengan controller kanan, Anda dapat mengatur tarikan dan melepas anak panah. Penyajiannya memang sederhana, tapi coba beberapa kali, dan otot tangan Anda akan terasa kencang. Game ini cocok untuk berolahraga, mengasah keakuratan, serta melatih koordinasi tangan dan mata.

AWMR 10

 

Harga dan ketersediaan

Tanpa controller, Acer WMR dibanderol di harga US$ 300, namun di Indonesia, Anda tidak bisa membelinya secara terpisah. Microsoft sempat bilang bahwa versi bundel headset dan motion controller akan dijajakan di kisaran US$ 400. Di tanah air, satu set head-mounted display dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang Rp 7,5 juta, sudah termasuk garansi selama satu tahun.

Jika membelinya sekarang hingga bulan Oktober 2018 nanti, Anda berhak mendapatkan game Ghostbusters VR secara gratis.

AWMR 5

Skyrim VR Akan Tersedia Untuk HTC Vive dan Oculus Rift Bulan Depan

Terlepas dari menjamurnya formula open world dengan skala yang kian mengagumkan, hampir tak ada permainan yang bisa mengalahkan level detail judul-judul kreasi Bethesda. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat interaksi antara pemain dan objek di dalam game. Dan upaya untuk mendongkrak level immersive-nya berbekal VR dan hardware tambahan sudah lama dilakukan.

Baru di ajang E3 2016 Bethesda Game Studios diketahui punya agenda untuk menuangkan dua game andalannya ke alam virtual reality, yakni Fallout 4 dan The Elder Scrolls V: Skyrim. Fallout 4 VR dirilis tanggal 10 November kemarin, lalu disusul Skyrim VR berbarengan dengan versi Nintendo Switch seminggu setelahnya. Sayangnya, versi virtual reality Skyrim baru dilepas untuk PlayStation VR saja.

Dan minggu ini, akhirnya terdengar kabar yang telah dinanti-nanti para antusias VR. The Elder Scrolls V: Skyrim VR rencananya akan dirilis secara lebih luas di platform cross reality lain. Eksistensi permainan tersebut tersingkap melalui munculnya page Skyrim VR di Steam. Di sana, diinformasikan bahwa game dapat dinikmati oleh para pemilik HTC Vive, Oculus Rift, serta perangkat Windows Mixed Reality.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 1

Skyrim VR menyajikan konten serupa versi PC ataupun console-nya, mempersilakan Anda bertualang ke pegunungan bersalju, menjelajahi reruntuhan kuno, hingga bertempur melawan naga. Bedanya, pengalaman tersebut dapat dinikmati melalui perangkat virtual reality, membawa pemainnya masuk lebih jauh ke Tamriel dan merasakan dunia berskala masif yang sudah developer ciptakan.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 2

The Elder Scrolls V: Skyrim VR disiapkan sebagai satu bundel lengkap, telah dibekali oleh tiga add-on pasca rilis, meliputi Dawnguard, Hearthfire dan Dragonborn. Permainan juga didukung oleh fitur achievement Steam dan penyimpanan Steam Cloud. Sebagai metode kendali, Anda dipersilakan menggunakan gamepad ataupun controller berbasis motion.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 3

Berita gembiranya tak berhenti sampai di sana, waktu peluncuran The Elder Scrolls V: Skyrim VR akan dilakukan tidak lama lagi, tepatnya pada tanggal 3 April besok. Namun saat artikel ini ditulis, developer belum mengungkap daftar kebutuhan hardware komputer untuk menjalankan permainan secara optimal.

Di Indonesia The Elder Scrolls V: Skyrim VR bisa dimiliki dengan merogoh kocek cukup dalam, dibanderol seharga Rp 800 ribu.

Keputusan Bethesda buat menghadirkan Skyrim VR di Vive dan Rift cukup menarik mengingat Fallout 4 malah belum tersedia di PlayStation VR. Dan semoga sesudah pekerjaan porting mem-porting ini beres, Bethesda Game Studios akhirnya bisa fokus mengerjakan proyek mereka selanjutnya: The Elder Scrolls VI.

Microsoft Akuisisi AltspaceVR

Awal Agustus kemarin, AltspaceVR mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanan virtual reality sosialnya. Namun selang beberapa minggu saja, AltspaceVR kembali membuat pengumuman yang mengejutkan bahwa layanannya tidak jadi ditutup berkat bantuan investor baru.

Pertanyaannya, siapakah investor baru itu? Well, sekarang kita sudah punya jawabannya, yaitu Microsoft. Ya, Microsoft baru saja mengakuisisi AltspaceVR secara resmi, dan ini semakin menunjukkan komitmen Microsoft dalam mengembangkan platform Windows Mixed Reality-nya.

Apa yang membuat Microsoft tertarik dengan AltspaceVR? Menurut penjelasan AltspaceVR sendiri, Microsoft punya visi untuk meleburkan teknologi komunikasi ke dalam ekosistem mixed reality. Timing-nya memang sangat pas dengan dimulainya pemasaran headset Windows Mixed Reality dari sejumlah pabrikan, termasuk Samsung.

Baik Microsoft maupun AltspaceVR tidak mengungkap nilai akuisisinya. Kendati demikian, AltspaceVR memastikan bahwa layanannya bakal tetap beroperasi dan akuisisi ini tidak akan berdampak buruk pada komunitas penggunanya.

AltspaceVR pun memastikan kalau layanannya bakal tetap tersedia secara cross-platform di HTC Vive, Oculus Rift, Samsung Gear VR, Google Daydream View maupun PC dan Mac dalam tampilan 2D. Ya, ini berarti pengguna headset Windows Mixed Reality nantinya dapat berjumpa dengan pengguna VR headset lain melalui AltspaceVR.

Sumber: TechCrunch dan AltspaceVR.

Resmi, Inilah Headset Windows Mixed Reality dari Samsung

Sempat beredar bocoran gambarnya belum lama ini, headset Windows Mixed Reality dari Samsung akhirnya diresmikan. Dijuluki Samsung HMD Odyssey, ia diklaim sebagai headset Windows Mixed Reality yang paling immersive.

Klaim tersebut didasari oleh display superior yang diusung Odyssey. Samsung membekalinya dengan sepasang layar AMOLED, masing-masing berukuran 3,5 inci dan beresolusi 1440 x 1600 pixel, dengan dukungan refresh rate 60 atau 90 Hz. Tidak hanya itu, display ini juga mampu menyuguhkan field of view seluas 110 derajat.

Seperti halnya headset Windows Mixed Reality lain, Odyssey turut menawarkan tracking luar-dalam berkat sensor 6DoF (six degrees of freedom) yang terintegrasi di dalam perangkat. Ini berarti pengguna bisa langsung menggunakannya bersama sepasang motion controller-nya tanpa perlu menambahkan sensor eksternal.

Samsung HMD Odyssey

Yang sedikit berbeda, selain display AMOLED itu tadi, adalah dimensinya yang terbilang cukup bongsor. Bobotnya jauh melebihi rival-rivalnya di angka 645 gram. Kendati demikian, Samsung percaya Odyssey bisa terasa sangat nyaman di kepala, plus ia dilengkapi sebuah kenop kecil untuk menyesuaikan posisi display-nya.

Melengkapi semua itu adalah headphone besutan AKG yang menawarkan distribusi audio 360 derajat, yang berarti suara akan terasa terdengar dari segala arah. Samsung tidak lupa membekali Odyssey dengan mikrofon supaya pengguna bisa langsung berinteraksi dengan asisten virtual Cortana.

Samsung berencana memasarkan Odyssey seharga $499. Banderolnya jauh di atas headset Windows Mixed Reality pesaing, tapi perlu diingat, ini sudah mencakup headphone AKG dan sepasang motion controller, plus display AMOLED yang superior. Pre-order sudah dimulai, tapi baru untuk pasar Amerika Serikat saja.

Sumber: Samsung.

Samsung Dirumorkan Sedang Menyiapkan Headset Windows Mixed Reality

Samsung Gear VR merupakan salah satu headset virtual reality terpopuler di pasaran. Namun headset mixed reality yang belakangan muncul dinilai berpotensi mengusik pasar VR. Apakah Samsung bakal diam saja? Tentu tidak.

Belum lama ini, beredar bocoran gambar headset Windows Mixed Reality dengan logo Samsung di belakangnya. Akun Twitter @h0x0d mengunggah empat gambar yang menunjukkan penampakan headset tersebut dari berbagai perspektif, termasuk salah satunya yang ditemani oleh sepasang motion controller besutan Microsoft.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Meski sama sekali tidak ada rincian spesifikasi yang disertakan, besar kemungkinan spesifikasi yang diusung identik dengan milik Acer, HP, Asus, Dell dan Lenovo. Dari gambarnya sepertinya headset besutan Samsung ini turut dilengkapi engsel pada bagian goggle-nya sehingga pengguna dapat melihat sekitarnya tanpa perlu melepas headset ketika diperlukan.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Satu elemen unik dari headset Windows Mixed Reality milik Samsung ini adalah kehadiran sepasang headphone dengan logo AKG di atasnya. AKG, seperti yang kita tahu, adalah anak perusahaan dari Harman, dan Harman sendiri sudah diakuisisi oleh Samsung.

Samsung Windows Mixed Reality Headset

Sayang informasinya baru sebatas itu untuk sekarang. Belum ada sama sekali yang menyinggung jadwal rilis maupun harganya, atau apakah perangkat ini benar-benar ada atau tidak. Namun kalau melihat rekam jejak @h0x0d selama ini dalam membocorkan produk untuk platform Microsoft, tampaknya kita tinggal menunggu waktu sebelum Samsung memperkenalkannya secara resmi.

Sumber: Neowin.