7 Tips Memulai Wirausaha Sukses untuk Pemula

Wirausaha merupakan salah satu solusi di tengah ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Berwirausaha tentu tidak dapat dilakukan secara instant, karena ada banyak hal yang harus menjadi pertimbangan sebelum memulai wirausaha.

Selain itu, berwirausaha juga harus siap untuk menghadapi kegagalan, kritik, risiko dan harus terus melakukan inovasi dan evaluasi untuk memperbaikinya. Oleh sebab itu, sebelum memulai berwirausaha, ada berbagai hal yang perlu kamu siapkan terlebih dahulu.

Nah, berikut adalah tips memulai wirausaha sukses yang bisa kamu terapkan untuk kamu yang masih pemula.

Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah suatu bisnis atau usaha yang dilakukan secara mandiri, di mana setiap sumber daya dan operasionalnya dilakukan oleh pelaku usaha atau wirausahawan. Beberapa kegiatan yang dilakukan, meliputi membuat produk baru, menentukan bagaimana cara produksi, menyusun suatu operasi bisnis dan pemasaran produk, serta mengatur permodalan usaha.

Karakteristik Wirausaha

Adapun beberapa karakteristik wirausaha, adalah:

  1. Memiliki keberanian dalam mengambil keputusan dan risiko.
  2. Memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi.
  3. Dapat berpikir panjang untuk masa depan.
  4. Memiliki jiwa kepemimpinan.
  5. Memiliki semangat dan motivasi tinggi.
  6. Dapat melakukan analisis secara tepat.

Tips Memulai Wirausaha Agar Sukses

Menjadi wirausaha yang sukses memang tidak mudah. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan waktu, kesabaran, dan keuletan dalam menghadapi setiap hambatan dan tantangan yang ada. Namun, kamu bisa memulai wirausaha dengan melakukan beberapa tips berikut.

1. Tentukan Tujuan dan Strategi yang Digunakan

Hal paling mendasar yang sebelum memulai wirausaha adalah menentukan tujuan yang ingin dicapai. Banyak orang yang memulai wirausaha tapi berakhir gagal karena tidak memiliki tujuan yang jelas sehingga menyebabkan mereka mudah menyerah.

Setelah tujuan yang ingin kamu capai sudah jelas, tentukan strategi yang ingin kamu gunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Kamu bisa menyusun strategi dengan membangun relasi dan pelanggan yang setia.

2. Mulailah Merancang Rencana Bisnis

Jika tujuan dan strategimu sudah jelas, maka inilah saatnya untuk kamu mulai merancang rencana bisnismu. Rencana bisnis yang matang dapat membantumu dalam mewujudkan ide-ide yang kamu miliki dan mengembangkannya.

Kamu bisa mulai merancang rencana bisnis dengan menentukan seperti apa produk atau layanan yang ingin kamu buat, di mana kamu menjalankan usahamu, kapan usaha tersebut akan beroperasi, dan lain sebagainya.

3. Pelajari Tantangan dan Risiko yang Ada

Untuk menjadi wirausaha yang sukses pasti memerlukan proses yang tidak mudah. Kamu harus siap menghadapi segala tantangan dan risiko yang ada. Tantangannya pun bisa kamu dapat dari dalam diri sendiri maupun dari lingkunganmu.

Selain itu, kamu juga harus siap menghadapi berbagai macam risiko yang mungkin akan terjadi. Kamu harus berani untuk mengambil risiko tersebut saat membuat suatu keputusan yang penting. Oleh sebab itu, sebelum mulai berwirausaha, pelajari terlebih dahulu tantangan dan risiko yang mungkin akan terjadi, agar kamu dapat mengantisipasi langkah-langkah yang bisa kamu gunakan untuk menghadapinya.

4. Pelajari Kebutuhan dan Keinginan Konsumen

Untuk menjadi wirausaha yang sukses tentunya tidak akan lepas dari peran konsumen. Maka dari itu, kamu perlu mempelajari juga apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumenmu.

Untuk mengetahui hal ini, kamu bisa memulai dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk menganalisa perilaku serta kebutuhan konsumen, agar produk maupun layanan yang kamu tawarkan optimal dan tepat sasaran.

5. Bangun Tim yang Baik

Meski wirausaha berarti melakukan suatu usaha secara seorang diri, namun bukan erarti kamu tidak membutuhkan orang lain dalam melakukannya. Untuk menjadi wirausaha yang sukses, kamu tetap perlu mengandalkan tim yang kompeten, baik akuntan yang terampil hingga tim produksi yang andal.

Untuk itu, kamu perlu merekrut orang-orang terbaik yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk membantumu mencapai tujuan yang kamu inginkan. Selain itu, kamu juga perlu menilai apakah mereka memiliki visi dan nilai-nilai yang sama dengan perusahaanmu atau tidak.

6. Memperluas Relasi

Membangun dan memperluas relasi adalah salah satu poin penting yang harus dilakukan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Dengan memperluas relasi, kamu bisa mendapatkan berbagai insight dari orang-orang yang berpengalaman dalam mengembangkan suatu bisnis.

Tak hanya itu, memperluas relasi juga dapat membantumu dalam memelihara hubungan bisnis dalam jangka panjang. Dengan memperluas relasi, kamu juga bisa menjalin hubungan baik dengan investor hingga bank.

7. Terus Belajar dan Lakukan Evaluasi

Terakhir, untuk menjadi wirausaha yang sukses, kamu juga harus terus belajar dan melakukan evaluasi. Salah satu bentuk dalam menerapkan hal ini adalah dengan selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.

Lakukan evaluasi dan perbaikan atas berbagai kritik mengenai kekurangan usahamu. Jangan lupa juga untuk senantiasa belajar agar usaha yang kamu lakukan terus berkembang.

Nah, itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Tak hanya itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, kamu juga harus pandai dalam melihat berbagai kesempatan dan memanfaatkannya dengan baik.

Kewirausahaan: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Karakteristiknya

Saat ini, banyak orang yang mulai berlomba-lomba untuk membangun usahanya. Orang-orang ini biasa disebut sebagai wirausahawan. Sementara proses membangun usaha yang dilakukan mulai dari nol biasa disebut dengan kewirausahaan.

Apa itu Kewirausahaan?

Istilah kewirausahaan merupakan padanan dari kata entrepreneurship dalam Bahasa Inggris. Kata entrepreneurship sendiri berasal dari Bahasa Prancis, entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Jadi, kewirausaha dapat diartikan sebagai suatu kegiatan membangun usaha untuk menghasilkan barang dan jasa.

Umumnya, kewirausahaan identik dengan proses membangun usaha dari nol. Oleh karena itu, kewirausahaan dapat dijadikan sebagai solusi permasalahan di masyarakat, karena berperan dalam menciptakan lapangan kerja.

Tujuan Kewirausahaan

1. Mendukung Usaha Mikro Menengah Kecil Masyarakat (UMKM)

Saat ini, ada 64,2 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. UMKM tersebut turut menyumbang 61,07 persen dari dana APBD dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Oleh karena itu, selain berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, kewirausahaan juga berhasil membantu mengatasi permasalahan di masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja.

2. Menumbuhkan Semangat Berinovasi

Semakin banyak orang yang melakukan wirausaha, maka semakin ketat pula persaingan yang terjadi. Maka dari itu, setiap pelaku wirausaha terus berinovasi untuk menciptakan produk barang maupun jasa yang unik dan bernilai tinggi, agar tidak tenggelam dalam arus persaingan.

3. Kesejahteraan Masyarakat Terangkat

Selain memiliki dampak positif bagi ekonomi, banyaknya lapangan kerja yang tercipta berkat adanya wirausaha juga turut berdampak positif bagi sosial masyarakat. Dengan terciptanya lapangan kerja, tingkat pengangguran dan kriminalitas pun juga akan berkurang.

Jenis-Jenis Kewirausahaan

Kewirausahaan dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan jenis usahanya, yaitu:

1. Usaha Ritel

Usaha ritel merupakan suatu usaha yang melibatkan penjualan barang dan jasa konsumen. Usaha jenis ini memiliki karakteristik Business to Consumer (B2C), yang bertujuan menjual produk ke konsumen untuk dipakai secara pribadi (tidak dijual lagi). Salah satu contoh usaha ritel yang populer adalah jaringan minimarket yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Industri Kreatif

Industri kreatif merupakan jenis wirausaha yang betujuan untuk menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan bakat maupun ide dari seorang individu maupun sekelompok orang. Beberapa macam bidang industri kreatif, seperti fashion designer, penulis, copywriter, pelukis, desainer, ghostwriter, penulis artikel, dan masih banyak lagi.

3. Startup Bisnis

Startup bisa dikategorikan sebagai bisnis yang masih mengalami perkembangan, baik dalam menentukan pasar maupun pengembangan produknya. Umumnya, startup identik dengan produk atau layanan yang berbasis teknologi. Sebuah usaha dapat dikategorikan sebagai startup jika memiliki 3 hal, yakni pendiri atau founder, investor atau pemilik dana, dan produk atau layanan.

Karakteristik Orang yang Memiliki Jiwa Kewirausahaan

Siapa saja memang bisa menjadi seorang wirausahawan. Namun, seorang wirausahawan harus memiliki beberapa karakteristik. Berikut adalah karakteristik yang dimiliki oleh orang yang memiliki jiwa kewirausahaan, yakni:

  • Selalu berpikir positif dalam mengambil keputusan
  • Visioner atau berorientasi pada masa depan
  • Memiliki keberanian dalam mengambil keputusan menghadapi risiko
  • Beorientasi pada hasil yang didapatkan
  • Memiliki kreativitas dan inovasi tinggi
  • Memiliki kepercayaan diri dan daya juang yang tinggi
  • Memiliki kemampuan kepemimpinan

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai kewirausahaan yang sudah dailysocial.id rangkumkan untukmu. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, apakah kamu tertarik untuk menjadi seorang wirausahawan?

Pengertian Kewirausahaan: Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha

Istilah kewirausahaan pasti telah menjadi suatu hal yang familier bagi kamu, terlebih jika kamu merupakan seseorang pegiat bisnis. Walaupun begitu, masih banyak mungkin dari kamu yang belum tahu dengan pasti apa itu kewirausahaan. Secara umum, kewirausahaan akan sangat berhubungan dengan bisnis.

Dengan ilmu tentang kewirausahaan, proses bisnis pada suatu usaha akan dirasa semakin mudah. Kewirausahaan pun mungkin dapat kamu temui sebagai suatu mata pelajaran maupun mata kuliah.

Apakah kamu ingin mengetahui lebih banyak seputar kewirausahaan? Berikut ini adalah pembahasan seputar kewirausahaan yang layak untuk kamu ketahui. 

Pengertian Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Nappy Pexels
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Nappy Pexels

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewirausahaan diartikan sebagai hal yang berkaitan dengan aktivitas wirausaha. Wirausaha menurut KBBI sendiri adalah orang yang memiliki kecerdikan dalam mengenali inovasi produk baru, cara produksi baru, aspek operasional untuk produk baru, serta mengatur pemasaran dan pendanaan produk tersebut.

Dengan begitu, wirausaha dapat diartikan sebagai suatu aktivitas dalam mengelola proses bisnis dari produk baru baik itu dari segi proses produksi, pemasaran, hingga pendanaan. Dalam bahasa Inggris, kata kewirausahaan memiliki persamaan arti dengan kata “entrepreneurship”.

Kata entrepreneurship merupakan kata yang berasal dari bahasa Perancis yakni entreprende yang artinya petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Dapat disimpulkan sebenarnya kewirausahaan adalah suatu aktivitas mengelola sumber daya –pada misalnya sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, teknologi dan banyak sumber daya lainnya– untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. 

Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Brooke Cagle Unsplash
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Brooke Cagle Unsplash

Nah, sebelumnya kamu mungkin telah mempelajari mengenai pengertian umum dari kewirausahaan. Namun, apakah kewirausahaan hanya meliputi seputar berjalannya kegiatan bisnis saja? Tentu saja tidak.

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari kewirausahaan menurut para ahli yang dapat menambah pengertian kamu akan kewirausahaan.

Thomas W. Zimmerer

Menurut Thomas W. Zimmerer, kewirausahaan adalah suatu penerapan dari inovasi serta pola pikir kreatif untuk mendapatkan solusi atas peluang yang hadir.

Richard Cantillon (1775)

Richard Cantillon (1775) mendeskripsikan pandangannya mengenai kewirausahaan, bahwa kewirausahaan adalah suatu tindak seseorang yang mau untuk mengambil risiko dan menghadapi ketidakpastian. Contoh kasus yang Richard ceritakan adalah terdapat suatu pengusaha yang melakukan pembelian barang di saat ini kemudian menjual barang tersebut di masa mendatang dengan harga yang tidak pasti.

Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1996)

Menurut Zimmerer, T., dan Scarborough, N. M. (1996), kewirausahaan adalah suatu proses untuk menciptakan hal yang berbeda dengan jalan mengabdikan waktu, tenaga, pikiran juga dengan menanggung risiko –baik itu keuangan, sosial, maupun kejiwaan– kemudian mendapat imbal jasa dalam bentuk uang dan/atau kepuasan pribadi.

Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa kewirausahaan tidak hanya berfokus akan bagaimana terbukanya suatu bisnis baru. Akan tetapi, kewirausahaan juga menggarisbawahi bahwa seorang wirausaha merupakan seseorang yang berani mengambil risiko, pintar memanfaatkan peluang, rasa bertanggung jawab, dan banyak sifat kewirausahaan lain.

Manfaat Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Luis Quintero Pexels
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Luis Quintero Pexels

Seseorang yang memiliki sifat kewirausahaan dapat memperoleh berbagai manfaat yang akan berdampak bagi seseorang tersebut secara pribadi maupun bagi masyarakat luas. Nah, ini adalah beberapa manfaat dari kewirausahaan.

Terbukanya Lapangan Pekerjaan

Dengan berkembangnya kewirausahaan dalam diri maupun suatu kelompok, akan hadir usaha baru pada masyarakat. Suatu usaha tentunya akan membutuhkan Sumber Daya Manusia untuk dapat berjalan. Munculnya usaha ini akan menimbulkan kebutuhan pekerja sehingga lapangan pekerjaan pun akan terbuka.

Ikut Membantu Pertumbuhan Ekonomi Negara

Kewirausahaan akan mendorong terciptanya bisnis usaha baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan negara. Selain itu, terserapnya pekerja melalui usaha baru akan membantu perekonomian masyarakat

Dapat Mengembangkan Cita-Cita dan Usaha yang Disukai

Melalui sifat kewirausahaan, kamu dapat mengembangkan bisnis sesuai dengan bidang yang kamu sukai dan minati. Dengan hadirnya bisnis yang kamu sukai ini, kamu akan juga akan menjalankan bisnis tersebut dengan senang hati.

Dapat Melihat Berbagai Peluang yang Menguntungkan 

Ketika berbisnis dan berwirausaha, kamu sangat disarankan untuk melakukan riset mengenai hal apa yang diminati oleh pasar.  Mengapa demikian? Riset pasar akan membuat kamu mengetahui lebih baik terkait hal yang menjadi tren di masyarakat. Salah satu sifat yang menonjol dari seorang wirausaha adalah dapat memanfaatkan peluang dengan baik.

Nah, setelah mengetahui trend yang berkembang pada masyarakat, pengusaha dapat mengambil keputusan sesuai dengan dengan permintaan maupun yang ada pada masyarakat. 

Konsep-konsep Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Tim Mossholder Unsplash
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Tim Mossholder Unsplash

Dalam kewirausahaan terdapat teori mengenai beberapa konsep yang ada dalam kewirausahaan. Kewirausahaan memiliki 5 konsep yakni kelincahan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, dan kekuatan. Berikut ini adalah penjelasan dari 5 konsep kewirausahaan.

Kekuatan (Strength)

Konsep kekuatan dalam kewirausahaan dapat diartikan sebagai aspek kondisi fisik yang mampu menyokong kegiatan kewirausahaan. Unsur kekuatan ini dianggap merupakan salah satu konsep yang penting karena dengan kekuatan fisik, konsep kewirausahaan lain –seperti kelincahan, kecepatan, dan lain sebagainya– dapat meningkat.

Kecepatan (Speed)

Konsep kecepatan merupakan aspek lain yang tidak kalah penting dalam kewirausahaan. Kecepatan adalah suatu kemampuan dari seseorang untuk dapat bergerak atau melakukan perpindahan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Walaupun begitu, aspek kecepatan ini tidak hanya terpaku pada aspek gerak fisik saja.

Seorang dengan sifat kewirausahaan tinggi akan memerlukan kecepatan berpikir untuk dapat mengembangkan inovasi dan bersaing dengan kompetitor..

Daya tahan (Endurance) 

Daya tahan adalah suatu keadaan yang berfokus pada kapasitas kerja yang terjadi secara terus menerus. Konsep ini dianggap penting dalam suatu kewirausahaan karena dengan adanya daya tahan maka perusahaan akan bertahan dari segala gempuran akibat perubahan situasi dan kondisi yang mungkin saja terjadi.

Contohnya saat ini banyak sekali usaha yang terpaksa gulung tikar akibat adanya pandemi. Dengan aspek daya tahan, wirausaha diharapkan mampu memberikan antisipasi akan adanya perubahan tidak terkendali dan mampu mempertahankan usahanya.

Kelincahan (Agility)

Aspek kelincahan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah gerakan dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan. Melalui konsep kelincahan ini, wirausahawan dapat selalu beradaptasi untuk dapat melihat potensi hal baru yang mungkin dapat menimbulkan disrupsi.

Pada contohnya, Kodak, merek kamera film yang sangat sukses pada masanya, nama brand-nya kian meredup setelah maraknya kamera digital. Hal ini terjadi sekiranya karena Kodak kurang lincah dalam beradaptasi dengan temuan baru yang ada pada masyarakat.

Kelenturan (Flexibility) 

Kelenturan adalah ketika seseorang dapat menyesuaikan dengan apapun yang terjadi dalam hidupnya. Aspek kelenturan ini juga akan menentukan kemampuan seorang wirausahawan dalam beradaptasi terkait lingkungan bisnis yang tidak terduga.

Sifat dan Karakteristik Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Rodnae Productions Pexels
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Rodnae Productions Pexels

Seorang wirausahawan memiliki berbagai sifat tertentu sehingga usaha yang dikembangkan oleh wirausaha dapat selalu berkembang. McClelland, seorang ahli dalam bidang ekonomi, mengemukakan terdapat beberapa ciri karakteristik dan sifat penting dalam kewirausahaan. Berikut ini adalah sifat kewirausahaan menurut McClelland.

Keinginan untuk Mencapai Prestasi

Seseorang yang memiliki sifat kewirausahaan harus memiliki keinginan untuk dapat mencapai tujuan atau prestasi yang tinggi. Dengan sifat ini, wirausaha akan dapat menyusun tujuan yang pas untuk usahanya dan memiliki keinginan tinggi untuk mencapai tujuan tersebut.

Antisipasi Risiko

Risiko dapat diartikan sebagai suatu peluang akan terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Nah, seorang wirausahawan harus mampu melakukan prediksi atas kemungkinan yang tidak sesuai rencana tersebut.

Pada misalnya, kamu memiliki bisnis yang terdampak pandemi. Kamu harus dapat memitigasi risiko yang mungkin terjadi atas pandemi ini.

Optimisme dan Kepercayaan Diri yang Tinggi

Sifat kewirausahaan yang tidak kalah penting selanjutnya adalah optimisme yang tinggi. Tingkat optimisme yang tinggi akan membuat wirausahawan semakin semangat untuk mencapai cita-cita serta tujuan yang selama ini ia idam-idamkan. Dengan kepercayaan diri yang tinggi ini pun wirausahawan akan menciptakan produk yang memiliki kualitas yang baik.

Memiliki Semangat Tinggi

Semangat yang tinggi akan sangat baik dalam kewirausahaan karena dengan semangat yang tinggi seorang wirausahawan akan menjalankan proses bisnis dengan baik. Selain itu, dengan tubuh yang enerjik, wirausahawan akan mampu memberikan ide inovasi yang segar dan sesuai dengan permintaan konsumen.

Menerima Kritik dengan Baik

Sikap yang baik akan adanya kritik juga merupakan salah satu aspek kewirausahaan yang penting. Seorang wirausahawan akan memberikan respons akan kritik dengan baik dan menjadikan kritik tersebut sebagai suatu bahan evaluasi atas tindakan kewirausahaan selanjutnya.

Orientasi pada Masa Depan

Kewirausahaan akan sangat berkaitan dengan sustainability dari usaha yang kita bangun. Untuk dapat membuat usaha bertahan dalam jangka waktu yang panjang, maka wirausahawan perlu untuk berorientasi jauh ke masa depan. Seorang wirausaha perlu untuk memperhitungkan kondisi masa depan dari perusahaan sehingga dapat beradaptasi, berinovasi, dan memitigasi risiko dengan baik.

Memiliki Keterampilan dalam Mengelola Sumber Daya

Kewirausahaan merupakan suatu aktivitas dalam mengelola sumber daya baik itu sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Tentunya, sifat dan karakteristik dalam mengelola sumber daya dengan baik merupakan salah satu sifat kewirausahaan yang penting. 

Manajemen Keuangan yang Baik

Manajemen keuangan dan sikap atas uang yang baik merupakan sifat atau karakter yang perlu juga dimiliki oleh wirausahawan. Aspek ini tidak hanya meliputi bagaimana seseorang mengelola uang untuk bisnis saja (pada misalnya penghitungan laba, forecasting, dan aspek operasional lainnya).

Akan tetapi, juga terkait dengan pengelolaan uang terkait dengan nilai moral. Jangan sampai dana finansial disalahgunakan untuk sesuatu yang tidak baik.

Tinggi Keinginan untuk Bertanggung jawab

Dalam berwirausaha, kamu harus memiliki rasa komitmen serta tanggung jawab yang tinggi. Suatu usaha harus dijalankan dengan rasa penuh tanggung jawab sehingga dapat berjalan dengan baik. Tanggung jawab pun tidak hanya seputar tanggung jawab tugas saja akan tetapi tanggung jawab sumber daya serta pengelolaan hasil sumber daya tersebut.

Ide Usaha untuk Kewirausahaan

Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Rodnae Productions Pexels
Pengertian Kewirausahaan, Fungsi, Tujuan, Konsep, dan Ide Usaha | Rodnae Productions Pexels

Kamu ingin memulai usaha dan mengembangkan sifat kewirausahaan namun bingung ingin memulai ide usaha apa dan bagaimana caranya? Berikut ini ada beberapa ide jenis usaha jasa yang mungkin ingin kamu gunakan sebagai bahan referensi kamu!

Masih banyak sekali ide usaha kewirausahaan yang dapat kamu terapkan jika kamu ingin memulai usaha.  Nah, itu tadi adalah pembahasan seputar kewirausahaan baik itu pengertian, manfaat, sifat, dan ide usaha.

Apakah kamu berniat untuk mengembangkan karakteristik kewirausahaan dalam diri kamu? Jangan khawatir karena sifat-sifat kewirausahaan dapat dilatih dan diimplementasikan demi kehidupan berwirausaha yang lebih baik!

Referensi:

Zimmerer, T., & Scarborough, N. M. (1996). Entrepreneurship and new venture formation. Prentice Hall. 

Cantillon, R. (1775). The circulation and exchange of goods and merchandise. Essai sur la Nature du Commerce en Général.

Startup Edukasi lingkaran Lakukan “Rebranding”, Tekankan Pendidikan Kewirausahaan

lingkaran.co (lingkaran) resmi melakukan rebranding dengan penekanan pada nilai-nilai yang lebih membumi, relevan dan progresif. Dengan wajah yang lebih segar, lingkaran berusaha untuk menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin mengasah ketrampilan dan kreativitas, khususnya di bidang kewirausahaan.

lingkaran adalah sebuah platform edukasi kreatif, didirikan sejak tahun 2014 dengan mengusung visi menjembatani jarak antara hasil dari pendidikan formal dengan kebutuhan di dunia profesional. lingkaran menyediakan program-program pelatihan untuk berbagai jenis keterampilan profesional.

Dalam memproduksi program dan konten, lingkaran menjalin kerja sama dengan berbagai macam pihak, dari kalangan komunitas seperti CreativeMornings Jakarta dan Book for Good; kalangan UKM seperti Generasi90an dan Semesta; hingga perusahaan multinasional seperti Telkomsel dan HSBC. Sejauh ini lingkaran sudah menyediakan 500 program, mendapatkan 5000 peserta, dan menciptakan kolaborasi di berbagai tempat.

2018 menjadi tahun penting bagi lingkaran

Selain rebranding, tahun ini lingkaran sudah menyiapkan beberapa rencana, diupayakan sebagai strategi untuk menghadapi isu ketenagakerjaan dalam industri 4.0. Salah satunya dengan mengoptimalkan program Digital Mastership. Program ini sudah diinisiasi sejak awal tahun lalu, dengan tujuan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang sesuai dengan perusahaan digital.

“Dibimbing oleh para ahli dan profesional, peserta akan menambah pengetahuan, memperoleh kompetensi, dan mendapatkan network yang akan membangun karier di industri. Digital Mastership telah berhasil diadakan di dua kota, yaitu Jakarta dan Bandung,” tulis tim lingkaran dengan keterangan resminya.

Kewirausahaan juga menjadi isu utama yang coba diangkat. Dengan mengutip prediksi peningkatan ekonomi di Indonesia dan prakiraan pertumbuhan investasi yang cepat, lingkaran menganggap saat ini adalah momen yang tepat untuk mengajak dan mengajarkan berwirausaha.

Pihak lingkaran juga memiliki misi untuk bisa menjadi rumah bagi orang-orang dari berbagai latar belakang yang ingin belajar dan menggali potensi baru setiap harinya. lingkaran akan mengambil peran sebagai jembatan antara apa yang dimiliki dan apa yang dibutuhkan.

Jawab Tiga Pertanyaan Ini Sebelum Memutuskan Menjadi Wirausahawan

Bagi sebagian besar orang, ketika akan memutuskan memulai berwirausaha banyak hal yang harus dipertaruhkan. Pekerjaan yang sudah nyaman, penghasilan tetap, waktu bersantai hingga mental. Namun dewasa ini, khususnya di Indonesia, berwirausaha justru menjadi tren positif di kalangan usia produktif. Alih-alih sibuk mengejar capaian besar di korporasi ataupun sebagai pegawai negeri, banyak yang berminat terlibat dalam kewirausahaan, terlebih bagi para fresh graduate.

Nyatanya semangat di awal saja tidak cukup, karena selain strategi dan teknik dalam menjalankan bisnis, mental juga menjadi faktor penting yang harus dimatangkan. Untuk itu sedari awal sebelum memulai pastikan sudah tidak ada lagi keraguan.

Beberapa pertanyaan berikut bisa ditanyakan kepada diri sendiri untuk meyakinkan bahwa memilih menjadi pengusaha, dengan segala risikonya, adalah pilihan yang matang dan sempurna untuk direalisasikan.

Pertanyaan 1: Bagaimana jika saya mencoba lalu gagal?

Terkesan mematikan semangat, namun membawa imajinasi berbunga menuju realitas. Pertanyaan ini harus dijawab untuk memastikan bahwa sejak awal memutuskan untuk menjadi pengusaha sudah tahu risiko yang mungkin akan didapat. Bayangkan jika bisnis yang akan dijalankan gagal, bagaimana dengan modal yang sudah ditanamkan, tekanan sosial atas kegagalan atau carut-marut dari tatanan finansial keluarga.

Dari situ bisnis akan dimulai dengan tidak terlalu ambisius. Dijalankan secara bertahap dengan porsi yang tepat. Dan yang paling penting, selalu ada plan B, C dan seterusnya jika plan A mengalami kegagalan.

Pertanyaan 2: Lalu bagaimana jika saya berhasil?

Untuk mendefinisikan keberhasilan, perlu diketahui dulu ukuran sukses yang dimaksud seperti apa. Apakah sukses itu diukur dari uang yang didapat? Apakah capaian dalam kompetisi? Ataukah memiliki tujuan lain. Dari banyak cerita bisnis sukses, umumnya capaian tersebut memang didasarkan pada materi dan kepuasan pribadi. Siapa yang tidak senang jika perusahaan yang dibangun dari nol mendulang untung. Dan semua pasti senang jika dapat menjadi sosok menginspirasi, bagi para pegawainya maupun orang di sekitarnya karena berhasil membangun bisnis menjadi besar.

Pertanyaan ini membawa pada satu simpulan, bahwa untuk memulai suatu kegiatan wirausaha juga harus memiliki agenda yang kuat. Ini untuk memastikan bahwa di tengah perjalanan tidak goyah, karena apa yang ditargetkan sudah pasti, dan idealnya sudah tersusun roadmap-nya.

Pertanyaan 3: Lantas bagaimana jika saya memutuskan tidak mencoba?

Ini harusnya menjadi pertanyaan yang memiliki justifikasi paling kuat. Taruhan paling besar untuk seorang yang sedang memikirkan untuk memulai berwirausaha. Hal yang paling sederhana untuk menjawab dengan menanyakan kepada diri sendiri dan membandingkan dengan orang lain, misalnya “Jika Zuckerberg waktu itu memilih untuk berkarier sebagai developer di perusahaan besar, lantas apa kabar Facebook hari ini?” atau mungkin seseorang itu adalah kerabat dekat di lingkungan yang sudah sukses menjalankan bisnisnya sendiri.

Memang, tiga pertanyaan tersebut di atas membawa rasa takut ke dalam hati dan pikiran, seakan membuat perjalanan melangkah untuk berwirausaha jadi terasa makin berat. Namun di situlah cara menyeimbangkan antara angan-angan dengan realitas yang mungkin saja dihadapi, baik realitas baik ataupun buruk.

Memutuskan menjadi pengusaha memang seperti “berjudi”, namun dengan strategi dan hitungan yang matang, probabilitas hasil baik akan lebih besar.

Empat Strategi Media Sosial untuk Startup Anda

Media sosial dewasa ini adalah platform yang paling sering dimanfaatkan oleh startup untuk mendapatkan pertumbuhan secara organik. Kekuatan sosial media yang mampu menjangkau khalayak secara mudah dan murah, menjadi “senjata” yang menarik bagi startup dalam usahanya menarik lebih banyak pengguna. Beberapa praktisi membagikan tips-nya tentang bagaimana mengelola media sosial sebagai sarana pemasaran startup yang ampuh.

Senior Associate PRecious Communications Soraya Rosadha yang memiliki pengalaman dalam bidang komunikasi pemasaran, public relations, media sosial, dan manajemen brand mengatakan bahwa mengelola media untuk startup adalah salah satu metode untuk menjaga hubungan baik terhadap publik dan juga mengomunikasikan brand values secara konsisten. Dengan menggunakan media sosial, startup dapat mengembangkan komunitasnya secara organik dan membangun keberlangsungan bisnis jangka panjang.

Ia berpendapat media sosial bagi startup mempunyai fungsi vital. Media sosial bisa menjadi sebagai sarana penelitian untuk memvalidasi produk layanan baru, membangun ketertarikan pasar mengenai produk, dan juga mengikutsertakan pengguna media sosial dalam menghasilkan konten relevan yang akan meningkatkan traffic ke situs Anda.

Dengan berbagai fungsi yang dimilikinya, Soraya membagikan tips yang perlu diperhatikan untuk merencanakan dan mengelola media sosial mereka:

1. Membangun hubungan dengan pasar yang dituju

Saat ini, 33% of 251 juta dari orang Indonesia menggunakan Internet,  namun untuk membangun hubungan dengan khalayak yang tepat, startup disarankan untuk memahami lansekap media sosial.

Sebelum menyusun strategi media sosial, Soraya menyarankan untuk menjawab pertanyaan berikut: “Apakah business objectives dan tujuan media sosial bagi bisnis saya?”, “Siapa targetnya?”, “Di mana mereka berada?”, “Apakah produk atau layanan ini relevan hanya untuk Jakarta? Apakah Makassar dan Surabaya merupakan market yang menjanjikan?”

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menentukan cara mengendalikan strategi media sosial bagi startup Anda.

2. Memilih channel yang tepat

Setelah mendefinisikan business objectives dan target pasar di media sosial, pemilihan channel sangat krusial. Channel yang biasa digunakan target pasar adalah tempat yang tepat untuk mengenalkan startup dan membangun hubungan publik. “Jika produk Anda adalah B2B service, LinkedIn adalah salah satu toolyang tepat. Jika produk Anda adalah e-commerce di industri fashion, Anda dapat mempertimbangkan Instagram dan Pinterest untuk mendorong posts yang menginspirasi para pecinta fashion,” ujar Soraya.

3. Pengelolaan konten dan visual

“Memberikan penjelasan mengenai bagaimana menggunakan website baru Anda atau mengapa pasar membutuhkan produk Anda dengan dua halaman blog sudah tidak lagi diminati pasar Indonesia. Pahami konsep why me why now? Untuk membangun ketertarikan pasar mengenai produk yang Anda miliki, kembangkan konten yang lebih konsumer-sentris yang bersifat mengedukasi dan memberikan insight bagi pasar. Anda dapat menggunakan konten visual, seperti video dan infographics untuk menjelaskan hal kompleks,” lanjut Soraya.

Pendiri dan CEO marketplace fashion Muslim HijUp Diajeng Lestari membongkar rahasianya memiliki lebih dari 125 ribu subscriber dan lebih dari 16 juta views di YouTube, “Pertama, audience biasanya tertarik pada konten yang baik dan menarik. Kami fokus pada hal tersebut, bagaimana membuat konten yang baik dan menarik bagi audience. Kedua, kami fokus pada satu tema utama, yaitu ‘Hijab’. Jadi audience juga dapat dengan mudah memahami konten yang kami kampanyekan.”

Soraya mengingatkan bahwa pengguna media sosial di Indonesia berada dalam kondisi mobile,  maka waktu yang tepat untuk posting akan sangat menentukan relevansi konten sekaligus mendorong engagement dengan komunitas di media sosial.

4. Tim media sosial dan eksekusi

Pada tahap awal biasanya startup menghadapi tantangan untuk mengelola media sosial. Sangatlah penting untuk menentukan tujuan pemanfaatan media sosial, apakah itu untuk customer service atau lebih banyak berkutat membentuk komunitas online.

Setelah itu Soraya menyarankan untuk menyiapkan  content calendar yang berisi konten-konten relevan bagi komunitas Anda, Ia juga menyarankan untuk menyiapkan daftar pertanyaan dan jawaban yang kemungkinan akan ditanyakan oleh pengguna media sosial.

Co-Founder layanan online dating Setipe Razi Thalib mengatakan bahwa ia menggandakan fungsi media sosial, yakni sebagai  saluran untuk customer service sekaligus wadah mengedukasi dan memotivasi orang untuk mencari pasangan. Kampanye terbaru yang dibuat Setipe adalah “Misi Penyelamatan Jomblo”.

Hal terakhir yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan adalah membentuk tim media sosial atau menunjuk orang yang bertanggung jawab. Soraya menyarankan orang tersebut tidak hanya bisa update status tetapi paham esensi media sosial adalah 24/7.

“Sangat penting untuk social media manager selalu me-monitor dan juga mendengarkan apa saja yang diperbincangkan di media sosial yang relevan dengan bisnisnya, sehingga dapat membantu dalam evaluasi penggunaan sosial media ke depannya apakah efektif atau tidak,” ungkap Soraya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Hesti Pratiwi. Ada perubahan judul dari artikel asli tanpa mengubah maksud dan tujuan artikel. 

[Simply Business] Menyiapkan Ekosistem Wirausaha

Beberapa tahun terakhir, wirausaha/entrepreneurship menjadi keyword yang sangat seksi. Banyak pihak yang mulai terlibat dalam kegiatan yang mendukung kewirausahaan. Tidak ada yang buruk di sini. Sebuah ekosistem kewirausahaan yang kuat selalu menganut kepercayaan “the more the merrier“. Seperti sebuah ekosistem biologis, teori Darwin juga berlaku di sini. Siapa yang memang ‘kuat’ dan serius berkecimpung mendorong kewirausahaan akan terus ada, sementara mereka yang sekedar ikut-ikutan akan ‘hilang’ menuju kepunahan.
Continue reading [Simply Business] Menyiapkan Ekosistem Wirausaha