Razer Orochi V2 Adalah Mouse Nirkabel Dambaan Para Pengguna Laptop Gaming

Razer punya mouse gaming baru. Namanya Orochi V2, dan ia ditujukan bagi para pengguna laptop gaming yang mengutamakan konektivitas nirkabel sekaligus daya tahan baterai yang luar biasa awet.

Orochi V2 tidak mempunyai colokan kabel sama sekali. Pengguna bebas menyambungkannya ke laptop via koneksi Bluetooth atau HyperSpeed 2.4 GHz (USB). Masing-masing tentu punya kelebihan dan kekurangannya sendiri; Bluetooth lebih hemat daya tapi latensinya tinggi, sedangkan HyperSpeed diklaim bebas lag tapi mengonsumsi daya sekitar dua kali lebih banyak.

Berhubung ia tidak punya colokan kabel, otomatis ia harus mengandalkan baterai yang dapat dilepas-pasang. Yang cukup unik adalah, slot baterainya ada dua macam, satu untuk baterai AA, satu untuk baterai AAA. Kendati demikian, yang bisa dipakai cuma salah satu saja. Ini berarti Anda bebas memilih antara daya baterai yang lebih awet (AA), atau bobot keseluruhan yang lebih enteng (AAA).

Menggunakan satu baterai AA, Orochi V2 dapat beroperasi hingga 950 jam pemakaian dalam mode Bluetooth. Kalau menggunakan koneksi HyperSpeed, daya tahan baterainya diperkirakan berada di kisaran 425 jam. Lalu kalau yang digunakan adalah baterai AAA, daya tahannya diestimasikan berkurang menjadi sekitar sepertiganya. Semua ini tidak akan bisa terwujud seandainya Orochi V2 punya pencahayaan RGB.

Tanpa baterai, bobot Orochi V2 diklaim tidak sampai 60 gram. Bentuknya yang nyaris ambidextrous cocok untuk semua jenis grip; entah itu claw grip, palm grip, maupun fingertip grip. Orochi V2 menggunakan mechanical switch generasi kedua yang diklaim lebih tahan lama (sampai 60 juta klik). Total ada enam tombol yang semuanya bisa diprogram lewat software Razer Synapse.

Terkait performanya, Orochi V2 mengandalkan sensor dengan sensitivitas maksimum 18.000 DPI dan kecepatan tracking 450 IPS. Razer pun tak lupa menyematkan mouse feet berbahan PTFE murni agar pergerakannya bisa semakin mulus lagi.

Di Indonesia, Razer Orochi V2 kabarnya akan segera dipasarkan dengan harga resmi Rp1.099.000. Selain warna hitam, ia juga hadir dalam varian warna putih.

Sumber: Razer.

Logitech MX Anywhere 3 Warisi Scroll Wheel Inovatif Milik MX Master 3

Logitech punya mouse wireless baru: MX Anywhere 3. Sesuai namanya, ia merupakan penerus langsung dari MX Anywhere 2S yang dirilis tiga tahun lalu, dan bersamanya datang sejumlah pembaruan yang cukup signifikan.

Pembaruan yang paling utama bisa kita dapati pada scroll wheel-nya, yang kini sepenuhnya terbuat dari bahan stainless steel, sama persis seperti milik MX Master 3. Kebetulan sistem elektromagnetis yang menyokongnya pun sama, yang berarti scroll wheel milik MX Anywhere 3 juga dapat berganti mode secara otomatis antara bergerigi atau bergulir tanpa henti, menyesuaikan dengan seberapa cepat jari pengguna mengoperasikannya.

Logitech tidak lupa menekankan bahwa scroll wheel ini juga sangat senyap. Satu hal yang mungkin bisa dilihat sebagai downgrade adalah, scroll wheel-nya tak lagi bisa diklik ke kiri atau kanan (tilt); kemungkinan besar karena harus menyediakan ruang yang lebih luas untuk sistem elektromagnetisnya.

Dari segi kinerja, MX Anywhere 3 tidak menawarkan perubahan mengingat sensor yang digunakan masih sama, yang memiliki sensitivitas maksimum 4.000 DPI dan dapat beroperasi di hampir segala permukaan, termasuk halnya kaca. Daya tahan baterainya juga masih sama, sampai 70 jam pemakaian dalam sekali charge.

Yang berbeda adalah konektornya, yang sekarang sudah berganti menjadi USB-C. Bukan cuma lebih praktis, USB-C turut menghadirkan peningkatan kecepatan pengisian daya yang amat drastis. Menurut Logitech, MX Anywhere 3 sudah bisa beroperasi sampai 3 jam meski baru dicolok selama 1 menit, dan perangkat tetap bisa digunakan selagi tersambung kabel.

Bicara soal sambungan, MX Anywhere 3 bisa dihubungkan ke tiga perangkat yang berbeda sekaligus; dua via Bluetooth, satu via dongle USB. Secara fisik, MX Anywhere 3 tetap mempertahankan desain ambidextrous milik pendahulunya, namun kini dengan lapisan karet bertekstur di samping kiri dan kanan sehingga bisa terasa lebih mantap saat digenggam. Dimensinya pun tidak banyak berubah, dan bobotnya tetap sangat ringan di angka 99 gram.

Logitech MX Anywhere 3 saat ini telah dipasarkan seharga $80. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: hitam, putih, dan pink. Logitech juga menawarkan varian khusus yang lebih dioptimalkan untuk platform macOS dan iPadOS.

Sumber: Logitech.

Mouse Wireless Corsair Dark Core RGB Pro Diklaim Lebih Responsif Daripada Mouse Berkabel

Problem utama mouse wireless biasanya adalah seputar latency. Untuk penggunaan secara umum, efeknya mungkin tidak begitu terasa, tapi kalau untuk gaming, peran latency sangatlah vital. Di game kompetitif, latency tinggi bisa berujung pada kekalahan karena mouse terlambat merespon reaksi pemain.

Singkat cerita, mouse berkabel masih merupakan pilihan terbaik untuk urusan latency. Namun ternyata Corsair menolak anggapan tersebut. Mereka mengklaim mouse wireless terbarunya, Dark Core RGB Pro, punya latency yang lebih rendah daripada mouse berkabel.

Corsair Dark Core RGB Pro

Prestasi tersebut dicapai menggunakan kombinasi dua hal. Yang pertama adalah teknologi transmisi sinyal Slipstream Wireless bikinan Corsair sendiri. Yang kedua adalah teknologi hyper-polling, dengan polling rate sebesar 2.000 Hz. Keduanya ditandemkan untuk mewujudkan latency yang amat rendah kalau kata Corsair.

Memangnya mouse berkabel masih kurang instan responnya? Buat saya sih tidak, tapi saya juga bukan seorang gamer kompetitif, alih-alih atlet esport. Buat konsumen seperti saya, mouse ini mungkin cuma terasa sama responsifnya seperti mouse berkabel, dan itu sebenarnya sudah merupakan hal yang positif.

Lebih lanjut mengenai performanya, Dark Core RGB Pro mengemas sensor optik PixArt PAW3392 yang menawarkan sensitivitas maksimum 18.000 DPI, dan yang bisa disesuaikan per 1 DPI. Kalau diperlukan, mouse ini juga dapat dipakai via sambungan Bluetooth ataupun kabel USB-C.

Corsair Dark Core RGB Pro

Secara desain, mouse ini nyaris sama seperti pendahulunya, dengan sisi kanan yang bisa dilepas-pasang untuk menyesuaikan dengan preferensi bentuk yang disukai masing-masing pengguna. Jumlah tombolnya ada 8, dan semuanya bisa diprogram sesuai kebutuhan.

Dalam satu kali pengisian, baterai perangkat ini bisa tahan sampai sekitar 50 jam pemakaian. Buat yang mendambakan kenyamanan ekstra, ada varian Dark Core RGB Pro SE yang dibekali dukungan Qi wireless charging, yang juga kompatibel dengan wireless charging mousepad.

Di Amerika Serikat, Corsair Dark Core RGB Pro saat ini sudah dipasarkan seharga $80, sedangkan varian Dark Core RGB Pro SE seharga $90.

Sumber: Corsair.

8BitDo Luncurkan Mouse Wireless yang Terinspirasi Controller Nintendo

Mendengar nama 8BitDo sekarang, otak saya otomatis langsung memikirkan periferal bernuansa retro. Kreasi terbaru mereka semakin memantapkan anggapan tersebut. Perkenalkan 8BitDo N30, yang mungkin adalah satu-satunya mouse yang terinspirasi dari controller NES.

Mulai dari warnanya, siku-siku tajamnya, sampai tombol-tombolnya, semuanya sengaja dibuat menyerupai controller console lawas tersebut. Otak di balik rancangan yang sangat unik ini adalah desainer asal Swedia bernama Daniel Jansson. Sepuluh tahun semenjak ia menyingkap konsep mouse ini pertama kali, 8BitDo akhirnya mengajaknya berkolaborasi demi merealisasikannya.

Saya yakin ada banyak pertanyaan yang muncul di benak kita saat pertama melihat mouse ini. Saya sendiri langsung bertanya dalam hati: “Bagaimana cara scrolling halaman menggunakan mouse ini?” Secara cerdas, 8BitDo dan Daniel telah menyematkan panel 3D Touch di antara sepasang tombol merahnya, dan bagian itulah yang akan menerjemahkan input scrolling.

8BitDo N30 Wireless Mouse

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah seputar tombol D-Pad yang berada di sisi kiri mouse. Fungsinya ternyata mirip seperti fungsi default dua tombol ekstra di sisi gaming mouse pada umumnya, yakni untuk back dan forward, sedangkan dua sisanya untuk menggantikan tombol “Page Up” dan “Page Down” di keyboard.

Terakhir, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya di mana kabelnya. Tanpa harus terkejut, perangkat ini mengemas konektivitas wireless via bantuan dongle. Ini juga berarti baterainya tidak rechargeable, akan tetapi satu baterai AA diperkirakan cukup untuk menenagainya selama 100 – 120 jam pemakaian.

Buat yang jiwa retronya tergerak, 8BitDo N30 Wireless Mouse saat ini sudah bisa dibeli seharga $25.

Sumber: The Verge.

Razer Viper Ultimate Padukan Optical Switch yang Inovatif dengan Konektivitas Wireless dan Sensor Baru

Agustus lalu, Razer memperkenalkan Viper, gaming mouse pertamanya yang mengandalkan switch bertipe optis. Dibandingkan switch mekanis standar, switch optis seperti yang dimiliki Viper diyakini jauh lebih presisi sekaligus responsif, dan ini turut didukung juga oleh bobot Viper sendiri yang amat ringan.

Tanpa harus menunggu lama, Razer pun merilis varian wireless dari Viper. Dijuluki Viper Ultimate, konektivitas wireless-nya rupanya bukan sembarangan, melainkan yang dinamai Razer HyperSpeed dan yang diklaim memiliki kecepatan transmisi 25% lebih cepat dari biasanya, sehingga input bisa terbaca secara lebih instan.

Juga menarik adalah fitur Adaptive Frequency Hopping yang memungkinkan perangkat untuk berganti channel frekuensi sendiri, tergantung channel mana yang paling sepi sehingga koneksi bisa terbebas dari lag. HyperSpeed juga diyakini amat efisien; dalam sekali pengisian, Viper Ultimate siap digunakan sampai 70 jam nonstop – tanpa lampu RGB yang menyala.

Razer Viper Ultimate

Di samping konektivitas wireless, Viper Ultimate juga menghadirkan penyempurnaan lain dalam bentuk sensor baru yang lebih mumpuni, yakni Razer Focus+ Optical Sensor. Sensor hasil kolaborasi Razer dengan Pixart ini mengemas resolusi 20.000 DPI dan kecepatan tracking 650 IPS (inches per second), paling tinggi yang ditawarkan Razer sejauh ini.

Fitur Smart Tracking yang terdapat pada sensor tersebut memastikan proses kalibrasi bisa berjalan secara otomatis, sehingga performa mouse di atas beragam jenis permukaan dapat tetap konsisten tanpa mengharuskan pengguna melakukan kalibrasi secara manual.

Razer Viper Ultimate

Secara fisik, Viper Ultimate identik dengan saudaranya yang berkabel. Bentuknya sama-sama ambidextrous, jumlah dan layout tombolnya sama persis, dan bobotnya pun tetap sangat ringan di angka 74 gram. Switch optis yang menjadi andalan Viper biasa tentunya masih dipertahankan di sini, juga dengan klaim ketahanan sampai 70 juta kali klik.

Razer Viper Ultimate saat ini sudah dipasarkan seharga $130. Bundel bersama Razer Mouse Dock juga tersedia seharga $150, padahal Dock-nya kalau dibeli secara terpisah dihargai $50 sendiri.

Sumber: Razer.

Logitech Luncurkan Mouse dan Keyboard Wireless Baru, MX Master 3 dan MX Keys

Seri mouse Logitech MX Master kerap menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir berkat kenyamanan yang ditawarkannya, mulai dari desainnya yang ergonomis, sampai sepasang scroll wheel (vertikal dan horizontal) yang begitu inovatif.

Versi keduanya, MX Master 2S menghadirkan inovasi dalam wujud scroll wheel adaptif yang dapat menyesuaikan karakteristiknya (klik-per-klik atau bergulir tanpa henti) dengan gerakan jari pengguna. Dua tahun berselang, Logitech kembali menyempurnakannya lagi lewat MX Master 3.

Logitech MX Master 3

Pada versi terbarunya ini, Logitech telah mengganti sistem mekanis yang menyokong scroll wheel-nya menjadi sistem elektromagnetis. Sifat adaptifnya tidak berubah, akan tetapi sistem baru ini diklaim menawarkan tingkat presisi 87% lebih tinggi dalam mode klik-per-klik, serta lonjakan kecepatan sebesar 90% dalam mode bergulir tanpa henti.

Fisik scroll wheel-nya juga sedikit berubah, kini tak ada lagi lapisan karet pada wujud stainless steel-nya. Scroll wheel horizontalnya juga lebih lebar dari sebelumnya, dan sepasang tombol yang sebelum ini berada di belakangnya kini telah dipindah ke bawahnya demi mempermudah akses.

Selebihnya tidak ada yang berubah, mulai dari sensor 4.000 DPI yang bisa aktif meski berada di atas permukaan kaca, kombo konektivitas Bluetooth dan USB receiver, dukungan teknologi Logitech Flow, sampai daya tahan baterai hingga 70 hari. Kabar baiknya, charging-nya kini tak lagi mengandalkan sambungan micro USB, melainkan sudah USB-C.

Logitech MX Keys

Di samping MX Master 3, Logitech turut memperkenalkan MX Keys sebagai pendamping opsionalnya. Perangkat ini sejatinya merupakan keyboard yang sama seperti Logitech Craft, tapi yang tidak dilengkapi kenop customizable di ujung kiri atasnya.

Di luar itu, MX Keys sama persis seperti Logitech Craft. Absennya switch mekanis bisa dibayar dengan rancangan tombol yang cekung, dan sistem backlight-nya tetap cerdas seperti milik Craft; bisa menyala sendiri ketika pengguna mulai memakainya, dan tingkat kecerahannya dapat menyesuaikan secara otomatis dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Baik Logitech MX Master 3 maupun Logitech MX Keys akan dipasarkan mulai bulan ini juga, masing-masing seharga $100. Untuk keyboard-nya, tersedia pula aksesori berupa palm rest yang detachable, yang dapat ditebus secara terpisah seharga $20.


Sumber: Logitech dan The Verge.

Logitech Rilis Dua Mouse Wireless Baru, MX Master 2S dan MX Anywhere 2S

Logitech baru saja meluncurkan versi baru dari dua mouse wireless andalannya, yakni MX Master 2S dan MX Anywhere 2S. Selain mengemas spesifikasi yang lebih mumpuni, keduanya juga datang bersama software pendamping cerdas bernama Logitech Flow.

Secara fisik desain keduanya tidak berubah jika dibandingkan dengan pendahulunya: MX Master 2S dengan sisi kiri yang melebar demi kenyamanan ekstra, sedangkan MX Anywhere 2S tetap bergaya ambidextrous. Keduanya sama-sama tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, biru dan putih.

Khusus untuk MX Master 2S, Anda masih akan mendapatkan scroll wheel adaptif yang dapat berganti dari mekanisme klik-per-klik menjadi gerakan menggulir yang mulus dengan sendirinya, menyesuaikan dengan seberapa cepat Anda mengusapkan jari Anda. Sisi kirinya pun tetap dilengkapi scroll wheel ekstra untuk scrolling secara horizontal.

Logitech MX Master 2S / Logitech
Logitech MX Master 2S / Logitech

Pembaruan yang paling utama adalah sensor yang lebih cekatan, dengan resolusi maksimum 4.000 DPI, naik dari 1.000 DPI. Pengguna pun bebas menyesuaikan sensitivitasnya dari 200 sampai 4.000 DPI dengan interval 50 DPI.

Baterainya juga ikut diperbarui, kini sanggup bertahan sampai 70 hari sebelum perlu di-charge kembali. Proses charging-nya pun amat cepat, Logitech mengklaim dalam waktu 3 menit saja Anda bisa mendapat daya baterai yang cukup untuk seharian.

Logitech MX Anywhere 2S / Logitech
Logitech MX Anywhere 2S / Logitech

Akan tetapi inovasi unggulan Logitech justru ada pada software bernama Flow itu tadi. Flow sejatinya memungkinkan kedua mouse ini untuk digunakan pada tiga komputer sekaligus, dan perpindahannya berlangsung secara otomatis tanpa mengharuskan Anda menekan tombol apa-apa.

Lebih hebat lagi, proses seperti copy-paste bisa Anda lakukan antar perangkat. Entah yang Anda salin itu sekadar teks, foto, atau malah satu folder sekaligus, semuanya bisa di-paste ke komputer lain tanpa mengandalkan layanan cloud apapun.

Fitur ini bahkan tetap berlaku meski perangkat menjalankan OS yang berbeda (Windows dan macOS, misalnya). Syaratnya sendiri cuma satu: perangkat harus berada di satu jaringan Wi-Fi atau Ethernet yang sama agar Flow bisa bekerja.

Logitech MX Master 2S dan MX Anywhere 2S bakal tersedia di pasaran mulai bulan Juni ini, dengan harga masing-masing $100 dan $80. Logitech Flow sendiri bisa didapat secara cuma-cuma, dan software ini juga kompatibel dengan mouse lain seperti Logitech M585 Multi-Device dan M590 Multi-Device Silent, plus sejumlah keyboard.

Sumber: Logitech.

Razer Lancehead Diklaim Sebagai Mouse Gaming Wireless Tercanggih

Meski praktis karena tidak melibatkan kabel, mouse gaming wireless selama ini kurang begitu populer di kalangan gamer profesional yang kerap berpartisipasi dalam turnamen. Masalah utamanya berkaitan dengan koneksi, dimana dalam venue turnamen biasanya ada banyak gangguan sinyal wireless yang pada akhirnya menyebabkan koneksi mouse jadi tidak stabil.

Hal itu tidak akan menjadi masalah buat mouse gaming wireless terbaru Razer. Razer Lancehead memastikan transmisi sinyal bisa tetap stabil dan lancar berkat penerapan teknologi Adaptive Frequency Technology (AFT), dimana perangkat akan lompat dengan sendirinya dari frekuensi 2,4 GHz ke lainnya hanya ketika benar-benar ada gangguan sinyal.

Singkat cerita, Razer mengklaim Lancehead punya kinerja terbaik jika dibandingkan dengan mouse gaming wireless lain. Tapi ingat, Logitech juga mempunyai klaim serupa dengan G900 Chaos Spectrum yang berharga sangat mahal untuk kategori mouse gaming.

Razer Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous / Razer
Razer Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous / Razer

Secara desain, Lancehead mengadopsi gaya ambidextrous supaya pemain kidal tidak merasa terdiskriminasi. Seperti DeathAdder Elite, kedua tombol milik Lancehead juga mengandalkan switch mekanik yang Razer rancang sendiri bersama Omron. Selain menjanjikan feel mengklik yang optimal, switch ini diyakini juga sanggup bertahan hingga 50 juta klik.

Performanya ditopang oleh sensor laser 16.000 DPI, dengan kemampuan tracking 210 IPS (inci per detik) dan akselerasi 50 G. Unik juga untuk Lancehead adalah penerapan sistem hybrid memory, dimana pengguna dapat menyimpan profil konfigurasi langsung di perangkat sekaligus di cloud lewat bantuan software Razer Synapse Pro.

Baterainya diklaim bisa bertahan selama sekitar 24 jam, dan charging-nya mengandalkan kabel USB yang termasuk dalam paket penjualan.

Razer Lancehead rencananya siap dipasarkan mulai bulan Mei mendatang seharga $140. Razer juga akan menawarkan Lancehead Tournament Edition – pada dasarnya versi non-wireless dengan kemampuan tracking lebih tinggi di angka 450 IPS – seharga 80. Tanpa harus terkejut, tentu saja keduanya turut mengemas sistem pencahayaan RGB Chroma.

Sumber: Razer.

Logitech Rilis Wireless Mouse Warna-Warni, Cocok untuk Para Pelajar

Musim sekolah sudah resmi tiba. Maka dari itu, sudah saatnya kita berjumpa dengan produk-produk bertema ceria guna membakar semangat generasi pelajar kita. Continue reading Logitech Rilis Wireless Mouse Warna-Warni, Cocok untuk Para Pelajar