Work From Home: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Tipsnya

Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah adalah sistem kerja yang memungkinkan karyawan melakukan tugas pekerjaan mereka dari jarak jauh, menggunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan tim mereka dan menyelesaikan tanggung jawab mereka. 

Sistem ini memberikan fleksibilitas dan dapat menguntungkan karyawan dan perusahaan dalam hal penghematan waktu dan biaya.

Jenis sistem kerja ini menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dengan maraknya alat komunikasi digital dan pandemi COVID-19, yang memaksa banyak perusahaan membuat kebijakan kerja jarak jauh (remote).

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap terkait Work From Home (WFH).

Pengertian Work From Home

Work From Home (WFH) adalah sistem kerja dimana karyawan dapat melakukan tugas pekerjaannya dari rumah alih-alih pergi ke kantor.

Sistem ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh, menggunakan teknologi untuk tetap terhubung dengan tim mereka dan menyelesaikan tanggung jawab mereka. 

Bekerja dari rumah memerlukan koneksi internet yang baik dan komputer atau perangkat lain untuk mengakses file, email, dan alat komunikasi terkait pekerjaan. 

Karyawan yang bekerja dari rumah bertanggung jawab untuk menyiapkan dan memelihara lingkungan kerja yang produktif, yang mungkin mencakup ruang kerja yang ditentukan dan peralatan yang andal.

Tanpa perlu bolak-balik ke kantor, karyawan dapat menghemat waktu dan uang, serta memiliki kontrol lebih atas work-life balance mereka.

Selain itu, sistem ini dapat membantu perusahaan mengurangi biaya yang terkait dengan pemeliharaan ruang kantor fisik, seperti sewa, utilitas, dan perlengkapan kantor.

Kelebihan Work From Home (WFH)

Ada beberapa kelebihan Work From Home (WFH), berikut adalah beberapa kelebihannya:

Fleksibilitas

Salah satu keuntungan terbesar bekerja dari rumah adalah fleksibilitas. 

Karyawan dapat membuat jadwal mereka sendiri dan bekerja pada waktu yang paling sesuai untuk mereka. Hal ini memungkinkan work-life balance yang lebih baik dan dapat membantu mengurangi stres.

Penghematan Waktu

Tanpa perlu bolak-balik ke dan dari tempat kerja, karyawan dapat menghemat banyak waktu setiap hari.

Waktu tersebut bisa digunakan untuk aktivitas lain seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, menekuni hobi, atau menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.

Peningkatan Produktivitas

Penelitian telah menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja dari rumah seringkali lebih produktif daripada mereka yang bekerja di lingkungan kantor. 

Hal ini mungkin karena gangguan dan interupsi yang lebih sedikit, dan kemampuan untuk bekerja di lingkungan yang nyaman dan personal.

Penghematan Biaya

Bekerja dari rumah juga dapat membantu karyawan menghemat uang untuk pengeluaran seperti transportasi, makan, dan pakaian kerja. 

Selain itu, perusahaan dapat menghemat uang untuk pengeluaran terkait kantor seperti sewa, utilitas, dan persediaan.

Peningkatan Kesehatan

Bekerja dari rumah dapat berdampak positif pada kesehatan fisik dan mental karyawan. 

Misalnya, dapat mengurangi risiko paparan penyakit, dan menyediakan lingkungan kerja yang lebih nyaman.

Kekurangan Work From Home (WFH)

Meskipun ada banyak kelebihan bekerja dari rumah, ada juga beberapa potensi kekurangannya yang harus dipertimbangkan:

  1. Kesepian : Karyawan mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan rekan kerja dan bersosialisasi dengan cara yang sama seperti di lingkungan kantor. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian.
  2. Kurangnya Batasan : Tanpa pemisahan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan rumah, akan sulit bagi karyawan untuk melepaskan diri dari pekerjaan dan mempertahankan work-life balance yang sehat.
  3. Gangguan : WFH dapat membuat karyawan lebih banyak mengalami gangguan, seperti pekerjaan rumah tangga, anggota keluarga, atau hewan peliharaan. Hal ini dapat mengganggu produktivitas kerja karena tidak dapat fokus.
  4. Masalah Teknologi : Bekerja dari rumah membutuhkan teknologi yang andal dan koneksi internet yang kuat. Jika ini tidak tersedia atau mengalami masalah, hal itu dapat mengganggu pekerjaan dan menyebabkan frustasi.
  5. Potensi Miskomunikasi : Komunikasi dapat menjadi lebih menantang saat WFH, karena karyawan mungkin tidak memiliki kesempatan untuk interaksi tatap muka. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan miskomunikasi.

Tips Work From Home (WFH)

Berikut ini adalah beberapa tips untuk bekerja dari rumah agar dapat bekerja dengan produktif dan menyenangkan:

  • Buat ruang kerja khusus: Siapkan ruang kerja khusus yang nyaman dan kondusif untuk produktivitas. Ini dapat membantu kamu fokus dan menghindari gangguan.
  • Beristirahat: Ingatlah untuk menyisihkan waktu untuk beristirahat untuk meregangkan tubuh, bergerak, dan memulihkan tenaga. Ini dapat membantu mencegah kelelahan dan meningkatkan fokus.
  • Berkomunikasi dengan rekan kerja: Tetap berhubungan dengan rekan kerja dan berkomunikasi secara teratur untuk tetap terhubung dan memastikan semua orang memiliki pemahaman yang sama.
  • Hindari gangguan: Cobalah untuk meminimalkan gangguan sebanyak mungkin. Ini mungkin berarti mematikan ponsel kamu atau menutup tab yang tidak perlu di perangkat kamu.
  • Tetap teratur: Selalu cek deadline, tugas, dan prioritas untuk memastikan kamu tetap di atas pekerjaan kamu dan tidak ketinggalan.

Demikianlah penjelasan mengenai Work From Home (WFH), semoga bermanfaat.

Apa itu WFH” Pengertian dan Tips agar Tetap Produktif di Rumah

Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir membawa begitu banyak perubahan di kehidupan manusia. Salah satu perubahannya adalah orang-orang terbiasa untuk menjaga jarak fisik atau biasa disebut physical distancing.

Physical distancing memang menjadi salah satu protokol kunci untuk menekan penyebaran Covid-19. Setiap orang harus menerapkannya pada berbagai kegiatan yang mengharuskan mereka bertemu dan berkumpul dengan orang banyak, tak terkecuali saat bekerja. Maka dari itu, banyak perusahaan yang kemudian mencari cara agar tetap dapat beroperasi seperti biasa tanpa melanggar aturan jaga jarak, yakni dengan menerapkan WFH.

Lantas, apa yang dimaksud dengan WFH? DailySocial.id akan menjelaskan secara lengkap berserta tips jitunya agar tetap produktif di rumah.

Pengertian WFH

WFH merupakan kepanjangan dari Work From Home, yakni sebuah konsep di mana karyawan dapat bekerja dari rumah tanpa harus pergi ke kantor. Konsepnya, WFH memaksimalkan penggunaan internet dan teknologi untuk mendukung aktivitas karyawan dalam melakukan pekerjaan secara jarak jauh.

Konsep WFH sendiri sebenarnya sudah ada sejak revolusi industri 4.0 dimulai, di mana mesin dan teknologi canggih dengan konsep otomatisasi sudah diandalkan dalam proses produksi barang serta segala kebutuhan dapat dipenuhi melalui digitalisasi. Istilah WFH semakin populer sejak adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan setiap orang melakukan jaga jarak sebagai upaya menghentikan penyebarannya.

Meski kini kondisi pandemi Covid-19 sudah mulai mereda, namun masih banyak orang yang tetap memilih WFH dikarenakan berbagai alasan. Beberapa bidang pekerjaan seperti IT, penulis, software engineer dan lainnya nyatanya masih memungkinkan untuk melakukan WFH secara permanen. Bahkan, kini WFH sudah arti yang lebih luas, di mana pekerjaan tidak hanya dapat dilakukan di rumah, tetapi juga di mana saja.

Tips Jitu Agar Tetap Produktif Selama WFH

tips jitu wfh
Ilustrasi WFH / ©Freepik

1. Sediakan Tempat yang Nyaman dan Kondusif

Tidak semua orang memiliki ruang kerja khusus di rumah. Kamu bisa menggunakan tempat mana pun di rumah sebagai tempat kerja, asalkan tetap nyaman dan kondusif.

Ruangan yang terlalu ramai tidak ideal dijadikan sebagai tempat kerja karena berpotensi akan merusak konsentrasimu selama bekerja. Selain itu, kamu juga perlu memastikan tempat kerjamu memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik agar kamu dapat bekerja secara optimal.

2. Pastikan Internet dan Perangkatmu Memadai

Agar kamu dapat tetap produktif selama WFH, kamu perlu memastikan internet dan perangkat yang kamu gunakan sudah memadai. Pastikan koneksi internetmu cukup bagus, karena kelancaran WFH sangat bergantung pada hal tersebut.

Selain itu, kamu juga perlu menyiapkan perangkat kerja yang dapat mendukung produktivitasmu. Kamu juga perlu memastikan memiliki perangkat pendukung lain yang dapat kamu butuhkan sewaktu-waktu, misalnya ketika ada pemadaman listrik mendadak dan lain sebagainya.

3. Buat Jadwal dan Rencana Alur Kerja

Hal lain yang penting diperhatikan saat WFH adalah membuat jadwal dan alur kerja yang sama seperti di kantor. Salah satu tantangan terbesar WFH adalah suasana rumah yang nyaman, yang terkadang justru memicu keinginan untuk bermalas-malasan.

Agar tetap semangat, kamu bisa menyesuaikan jadwal kerjamu sesuai jam kerja pada umumnya. Jangan lupa juga untuk membentuk jadwal harianmu mulai dari bangun tidur, sarapan, waktu bekerja, hingga waktu untuk beristirahat. Jadwal yang teratur akan membantumu tetap produktif meski bekerja di rumah.

. Luangkan Waktu untuk Beristirahat dan Bersosialisasi dengan Keluarga ataupun Teman

Meski terlihat lebih fleksibel, WFH bukan berarti kamu tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Jangan lupa meluangkan waktu untuk istirahat di tengah padatnya jam kerja. Istirahat dapat membuatmu lebih rileks dari penatnya pekerjaan.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan waktu istirahatmu untuk bersosialisasi dengan anggota keluarga maupun temanmu. Salah satu kekurangan WFH adalah kamu tidak dapat berinteraksi langsung dengan orang lain seperti yang biasa dilakukan di kantor. Maka dari itu, agar kamu tidak kesepian, jangan lupa luangkan waktu untuk bersosialisasi meskipun hanya sekedar mengobrol dengan orang lain.

Nah, meski dilakukan secara jarak jauh dari rumah, jangan biarkan WFH mengurangi produktivitasmu. Kamu tetap bisa menjaga produktivitasmu dengan menerapkan tips-tips di atas. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk bekerja secara WFH?

Digital Nomad: Bekerja Sambil Traveling Keliling Dunia

Work from home (WFH) mungkin sudah tidak asing lagi di zaman sekarang, bahkan banyak orang yang memilih untuk bekerja remote karena bisa dilakukan di mana saja dan tidak perlu pergi ke kantor sejak jam 8 pagi. Selain, WFH ternyata ada yang disebut sebagai digital nomad, yang memiliki konsep seperti WFH tetapi bisa dikerjakan di mana saja.

Namun, digital nomad ini lebih ke arah work from anywhere (WFA) karena kamu bisa bekerja di mana saja tidak terikat bangunan kantor, seperti perpustakaan, cafe, hingga di tempat liburan.

Lalu gimana caranya bekerja dengan konsep digital nomad tanpa mengganggu produktivitas kerja? Cari tahu serba-serbi ringkasan digital nomad di bawah ini!

Apa itu digital nomad?

Digital nomad adalah orang-orang yang tidak bergantung pada lokasi dan memanfaatkan teknologi untuk melakukan pekerjaan sekaligus menjalani gaya hidup nomaden atau berpindah-pindah.

Secara umum, para penikmat nomad digital akan bekerja secara remote dengan konsep berpindah-pindah.

Tentunya untuk mendukung nomad digital ini kamu harus memiliki semua kebutuhan untuk bekerja yang mendukung seperti akses internet yang lancar, wifi, smartphone, hingga voice over internet protocol (VoIP).

Digital nomad ini sangat cocok bagi kamu yang memiliki jam pekerjaan 4-5 hari dalam seminggu dan suka melakukan perjalanan.

Manfaat digital nomad

Bekerja di tempat yang berbeda seperti digital nomad ini memiliki banyak manfaat, loh! Manfaat digital nomad adalah:

Menjadi produktif

Karena konsep digital nomad adalah berpindah-pindah tepat hal ini bisa menjadi motivasi kamu untuk menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin. Sehingga produktivitas dan petualangan bisa menjadi motivasi utama dalam menjalani digital nomad.

Kamu akan memperoleh banyak ide

Bekerja di tempat yang berbeda setiap harinya akan membuat kamu memperoleh banyak ide kreatif karena kamu akan banyak menemukan berbagai referensi baik referensi pekerjaan sampai referensi kehidupan dari tempat yang kamu kunjungi.

Membantu kamu untuk mudah beradaptasi

Kamu sulit beradaptasi dengan hal yang baru? Digital nomad bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin keluar dari zona nyaman dan mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya, sehingga kamu bisa melakukan adaptasi secara cepat di tempat yang lain.

Memiliki banyak waktu untuk hal yang kamu sukai

Dengan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat, kamu akan memiliki banyak waktu luang untuk mengeksplor sesuatu yang kamu sukai atau baru kamu temui.

Digital nomad Bali

Mungkin kamu masih bingung dengan konsep digital nomad ini, apakah hanya bisa dilakukan di sekitar tempat tinggal atau bisa keluar negeri? Jawabannya adalah kamu bisa melakukannya di mana saja.

Biasanya untuk para digital nomad Indonesia, Bali menjadi tempat yang paling sering ingin dituju. Mungkin kamu juga sudah tidak asing dengan orang-orang yang work from Bali.

Digital nomad Bali ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang menyukai daerah pesisir pantai dan tidak mau repot ke luar negeri.

Menjadi digital nomad Bali juga tidak akan menyusahkan pekerjaan, karena sekarang di daerah Seminyak, Ubud, Canggu, hingga Sanur sudah banyak cafe dan coworking space yang nyaman bahkan ada yang jam yam bukanya sampai 24 jam. Atau kamu mau menikmati digital nomad di villa-villa yang homey dan dekat pantai agar bisa sekalian healing? Bisa banget, karena ada banyak villa cantik dengan harga yang terjangkau juga.

Digital nomad visa

Bosen bekerja di Indonesia? Tentunya kamu bisa menjadi digital nomad visa yaitu para pengembara digital yang melakukan pekerjaan di luar negeri. Jadi, digital nomad visa adalah sebuah program yang diberikan kepada seseorang untuk bekerja dari jarak jauh saat orang tersebut tinggal jauh dari negara yang ia tempati secara permanen.

Beberapa negara pilihan yang bisa dipilih bagi kamu yang ingin mengikuti program digital nomad visa di antara lain:

  1. Jerman
  2. Kroasia
  3. Meksiko
  4. Norwegia
  5. Portugal
  6. Islandia
  7. Georgia
  8. Yunani
  9. Republik Ceko
  10. Italia

Negara-negara tersebut banyak dipilih oleh para digital nomad visa, tentunya setiap negara memiliki aturan dan kebijakan terkait digital nomad visa. 

Beberapa negara sudah bisa melakukan pendaftarannya secara online tetapi tidak jarang juga ada yang menghwajinkan untuk datang ke kedutaan setempat terlebih dahulu. Jadi, negara mana yang menjadi pilihan untuk kamu menjadi digital nomad visa?

Gaji nomad digital

Untuk gaji nomad digital akan disesuaikan dengan pekerjaan atau divisi yang kamu pilih nantinya. Untuk itu kamu harus memilih tempat untuk menjadi nomad digital yang sesuai dengan penghasilan kamu saat ini, agar keuangan juga tetap seimbang.

Perlu diingat juga untuk kamu yang ingin menjadi digital nomad visa untuk menyiapkan dana terlebih dahulu karena ada biaya akomodasi atau biaya visa yang harus dibayarkan. Kamu juga bisa bergabung ke komunitas digital nomad yang ada di media sosial atau digital nomal blog yang tersebar di internet untuk mendapatkan informasi dan tips and trick menjadi digital nomad lokal atau digital nomad visa.

5 Rekomendasi Aplikasi Manajemen Waktu Agar Work From Home Tetap Lancar

Pandemi Covid-19 di indonesia sudah berjalan menuju dua tahun, dengan keadaan seperti ini tentunya pemerintah membuat berbagai batasan untuk memutus rantai penyebaran virus. Salah satunya dengan pembatasan bekerja, melalui kebijakan WFH. Work From Home secara general dimulai pada 15 Maret 2020, dengan adanya kebijakan ini membuat sebagian orang masih sulit untuk memanajemen waktu. Sedangkan, WFH sudah berjalan satu tahun lebih.

Bagi Anda yang belum terbiasa bekerja di rumah akan sulit untuk mengorganisir jadwal antara pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah. Belum lagi, Anda harus mengatur jam kerja secara mandiri. Selain itu, tantangan WFH lainnya adalah tergiur untuk bermain games, sosial media, atau beberes rumah.

Sedangkan manajemen waktu sangatlah penting bagi semua orang, terutama pekerja. Manajemen waktu adalah kemampuan seseorang untuk merencanakan dan mengalokasikan waktu untuk mengerjakan kegiatan tertentu. Manajemen waktu yang berantakan juga seringkali membuat pekerjaan menjadi tidak cepat selesai atau berujung tidak selesai sesuai target.

 

Aplikasi manajemen waktu membuat pekerjaan selesai sebelum deadline

Walaupun, pekerjaan Anda menumpuk dan menjadi sibuk, bukan berarti kita tidak bisa mengatur agenda yang tepat. Saat ini sebenarnya juga manusia dimudahkan dengan banyak teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan. Lalu, bagaimana cara melakukan manajemen waktu yang baik? 

Anda bisa memanfaatkan teknologi dari aplikasi task manager, bahkan aplikasi-aplikasi tersebut beberapa sudah bisa diunduh di smartphone. Sehingga, dengan hadirnya tools ini juga bisa menjadi tips agar manajemen waktu Anda lebih efisien, mudah diatur, dan efektif.

1. Trello

Trello sudah tidak asing lagi di kala WFH, bahkan tidak hanya pekerja kantoran saja yang menggunakannya, mahasiswa juga bisa menggunakannya. Aplikasi ini juga bisa digunakan secara tim, dengan fitur kolaborasi Anda akan bisa memantau task yang dikerjakan secara realtime.

Fitur utama Trello dinamakan Boards, seperti papan tulis yang nantinya akan ditempeli semacam sticky notes terkait apa saja yang akan Anda kerjakan, tenggat waktu, dan juga Anda bisa menambahkan dokumen terkait project Anda. Kemudian, Anda juga bisa menambahkan fitur Cards, yang memberikan fungsi untuk menambah panduan terkait pengerjaan tugas. Cards juga bisa digunakan sebagai alarm tugas.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.trello

 

2. Toggl

Toggl adalah salah satu aplikasi dengan desain yang sederhana. Tools ini akan menganalisis berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk mengerjakan tugas. Toggl dapat digunakan secara individu, tim dengan jumlah anggota kecil, bahkan bisa digunakan untuk big team

Dengan adanya  fitur Toggl Track, akan memudahkan Anda untuk mencatat setiap proses pengerjaan tugas. Selain pengingat untuk mengerjakan tugas, Toggl juga akan memberikan reminder untuk berhenti sejenak dari pengerjaan tugas agar Anda bisa beristirahat.

Bagi Anda yang memilih menggunakan fitur team, Anda bisa memantau siapa saja yang memiliki tugas berlebih dan juga memilih anggota untuk membantu tugas tersebut.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.toggl.giskard

 

3. Todoist

Tools to do list selanjutnya adalah Todoist, sama seperti aplikasi lainnya, Todoist berguna untuk mengingatkan Anda untuk mengerjakan tugas, yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi serupa lainnya adalah Anda bisa menambahkan section atau subtask pada project utama Anda. 

Selain itu, Anda bisa menambahkan label pada setiap tugas yang di-list. Aplikasi ini bisa digunakan secara gratis dengan fitur yang terbatas. Namun, Anda bisa menggunakan semua fitur yang ada di Todoist, jika Anda memilih berlangganan pro plan.

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.todoist

 

4. Remember the Milk

Remember the Milk adalah salah satu tools task manager yang bisa disinkronisasikan dengan Microsoft Outlook. Selain sebagai tools task manager yaitu menyediakan fitur untuk mengatur jadwal mengerjakan tugas, memberikan tags, dateline, dan prioritas, Remember the Milk juga bisa mengingatkan Anda terkait komitmen yang biasanya terlupakan, seperti memberikan reminder untuk menelpon orang lain. 

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rememberthemilk.MobileRTM&hl=en&gl=US

 

5. Rescue Time

Aplikasi yang terakhir adalah Rescue Time. Tools ini akan membantu Anda untuk memantau aktivitas dunia maya yang Anda gunakan. Sehingga, setiap hari atau minggunya Rescue Time akan mengirimkan laporan terkait hal apa saja yang sebenarnya membuang waktu-waktu Anda dan membuat pekerjaan Anda terlupakan.

https://www.rescuetime.com/download_windows

 

Aplikasi-aplikasi rekomendasi di atas juga bisa digunakan secara tim atau individu. Dengan adanya tools ini Anda bisa lebih produktif, karena bisa mengatur waktu dengan tepat. Sehingga, WFH bisa berjalan dengan lancar. Anda juga bisa memilih aplikasi manajemen waktu sesuai dengan kebutuhan dan juga selera.

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Tasya Kania A. C.

5 Webcam Pilihan untuk WFH dan SFH, Dari yang Murah Sampai yang Mahal

Tidak seperti laptop ataupun headset, webcam adalah kategori produk elektronik yang popularitasnya melejit tanpa disengaja karena pandemi. Tren WFH dan SFH secara langsung menjadikan webcam bak suatu komoditas, terutama di kalangan konsumen yang menggunakan PC ketimbang laptop untuk menjalani kesehariannya selama pandemi.

Kendati demikian, saya juga kenal beberapa pengguna laptop yang mempertimbangkan untuk membeli webcam karena sejumlah alasan, mulai dari yang webcam bawaan laptop-nya rusak, sampai yang sebatas ingin tampil lebih prima dalam rapat virtual bersama koleganya.

Kalau Anda termasuk salah satunya, semoga artikel ini bisa membantu. Berikut adalah 5 webcam pilihan untuk WFH dan SFH, urut dari yang paling murah sampai yang paling mahal.

1. M-Tech WB600

Saya yakin Anda bisa menemukan banyak webcam lain yang lebih murah dari yang satu ini di platform e-commerce lokal, akan tetapi saya pribadi memilihnya karena dua alasan: garansinya cukup panjang (1 tahun), dan kebetulan saya sendiri pernah mencoba dan cukup puas dengan webcam dari brand yang sama, meski memang model yang saya gunakan adalah versi yang lebih lawas (WB500).

Sama seperti pendahulunya, WB600 menawarkan resolusi maksimum 1920 x 1080 pixel (tanpa autofocus) dan mekanisme plug-and-play (dapat langsung digunakan tanpa perlu instalasi driver). Yang berbeda, ia mengemas lampu LED terintegrasi yang dapat menyala dalam tiga opsi warna (putih, putih hangat, kuning) untuk membantu meningkatkan kualitas gambar di ruangan dengan kondisi pencahayaan yang kurang optimal.

Harganya? Rp220.000 saja.

Link pembelian: M-Tech WB600

2. Logitech C615

Dengan budget Rp618.000, Anda sebenarnya sudah bisa mendapatkan webcam beresolusi 1080p dari brand sekelas Logitech. Bukan cuma itu, webcam bernama Logitech C615 ini juga mendukung autofocus, yang berarti ketika Anda mendekatkan sesuatu yang memiliki teks ke lensanya — entah itu buku atau smartphone — teksnya bakal tetap kelihatan tajam.

Satu keunikan C615 yang tidak dimiliki mayoritas webcam lain adalah fitur swivel 360 derajat. Jadi selagi dijepitkan ke atas layar, bodi kameranya dapat diputar-putar untuk membantu mendapatkan gambar pada sudut yang tepat. Saat sedang tidak digunakan, ia juga dapat dilipat menjadi datar, memudahkan penyimpanan tanpa khawatir lensa kacanya bakal tergores.

Link pembelian: Logitech C615

3. Logitech C920

Salah satu kekurangan terbesar Logitech C615 tadi adalah mikrofonnya masih mono. Kalau Anda membutuhkan kualitas audio yang lebih baik berkat mikrofon stereo, maka Logitech C920 ini bisa jadi pilihan. Harganya memang lebih mahal — Rp999.000 — tapi beruntung yang di-upgrade bukan cuma dari sektor audionya saja.

Resolusinya memang sama-sama 1080p, akan tetapi C920 menjanjikan kualitas video secara keseluruhan yang lebih baik daripada C615, lengkap beserta kinerja autofocus yang lebih bisa diandalkan. Kabelnya juga lebih panjang 55 cm, memberikan fleksibilitas ekstra dalam hal penempatan kamera.

Link pembelian: Logitech C920

4. Razer Kiyo

Dengan pilihan resolusi 1080p 30 fps atau 720p 60 fps, webcam yang satu ini memang lebih dikhususkan untuk kebutuhan para streamer ketimbang keperluan WFH dan SFH secara umum. Terlepas dari itu, cincin LED yang mengitari lensanya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang kondisi pencahayaan di ruang kerja atau ruang belajarnya tidak begitu optimal.

Total ada 12 LED yang tertanam, dan lampu ini bisa menyala paling terang sampai 10 lux dari jarak 1 meter. Tingkat kecerahan lampunya bisa diatur semudah memutar-mutar kenop bergerigi yang mengitari bodi kamera. Siapkan dana Rp1.849.000 untuk meminangnya.

Link pembelian: Razer Kiyo

5. Logitech Brio

4096 x 2160 pixel, itulah resolusi video maksimum yang dapat dihasilkan oleh webcam yang satu ini. Berkat resolusi sebesar itu, Logitech Brio pun bisa menawarkan fitur digital zoom bagi yang membutuhkan. Bukan cuma itu, Brio turut mendukung teknologi HDR sehingga wajah pengguna tidak akan tampil seperti siluet ketika berada dalam posisi membelakangi sumber cahaya (backlight), semisal jendela di siang hari.

Kelebihan lain webcam seharga Rp3.250.000 ini adalah kompatibilitas dengan Windows Hello, fitur facial recognition bawaan Windows 10. Jadi selama kamera ini terhubung ke PC dan menyala, pengguna tidak perlu sekali pun mengetikkan kata sandinya setiap kali hendak login ke Windows.

Link pembelian: Logitech Brio

Riset Terbaru Ungkap Kehidupan Developer Game Jadi Lebih Baik Selama Pandemi

Sejak pandemi menyebar di seluruh dunia pada 2020 lalu, hampir semua sektor tekena dampaknya. Termasuk para studio developer game yang kini harus beralih ke work-from-home (WFH). Meskipun kadang pengerjaan projek game mereka menjadi semakin lama namun ternyata keputusan tersebut membawa dampak yang positif bagi para pengembang.

Asosiasi Pengembang Game Internasional atau IGDA baru saja melakukan riset untuk Survey Kepuasan Para Pengembang Game 2021. Dari survey tersebut didapat hasil bahwa 43% responden mengungkapkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja mereka menjadi lebih baik selama pandemi.

Meskipun hampir separuh total responden mengungkapkan demikian namun sebanyak 21,4% pengembang mengungkapkan bahwa mereka malah merasa lebih buruk. Sedangkan 32,4% mengatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan kesehatan mental.

Image credit: getty images

“Dengan demikian, setiap perusahaan yang mendukung work-from-home harus memastikan bahwa mereka memiliki komunitas, sumber daya sosial, dan juga kesempatan bagi para karyawan remote.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA, Renee Gitens kepada GameDaily.

Bila hambang yang masihpir sebagian besar para pengem aktif mengatakan bahwa mereka mendapat manfaat dari pandemi ini, para pengembang yang belum memiliki pekerjaan ternyata mengatakan hal yang sebaliknya.

Sebanyak 52% responden yang belum bekerja mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari pekerjaan baru. Dampak yang paling parah ternyata terjadi pada para pengembang ‘freelance’ yang sebanyak 72% respondennya mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mencari projek selama pandemi.

image credit: istockphoto

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa para pengembang game wanita lebih sering melaporkan penundaan proyek daripada para pengembang laki-laki, namun tidak jelas mengapa hal itu bisa terjadi.

Gittens juga mengatakan bahwa ketika kondisi work-from-home ini telah menjadi hal yang normal, maka para pengembang tersebut juga memiliki potensi untuk mendapatkan akses ke berbagai hal lebih baik.

“Karena efek jangka panjang dari pandemi terus berdampak pada pekerjaan yang berhubungan video game, sangat penting bagi industri game untuk mempertimbangkan peluang kerja yang fleksibel untuk beradaptasi dengan banyak situasi unik yang dihadapi orang.” Ungkap Direktur Eksekutif IGDA Foundation.

IGDA Foundation juga mendukung normalisasi work-from-home tersebut dan percaya bahwa industri game dapat menuju lingkungan kerja yang lebih baik.

Anker Luncurkan Webcam Pintar dan Portable Conference Speaker

Pandemi yang tak kunjung berakhir menjadi alasan kuat untuk meluncurkan produk yang dapat menunjang kegiatan WFH (work from home). Bahkan pabrikan seperti Anker pun juga tidak mau kehilangan momentum.

Perusahaan yang dikenal lewat portofolio produk power bank dan charger-nya itu baru saja memperkenalkan AnkerWork, lini produk baru yang berfokus di kategori home office equipment. Dua produk pertama dari lini tersebut adalah webcam Anker PowerConf C300 dan portable conference speaker Anker PowerConf S500.

Untuk webcam-nya, Anker menandemkan kamera 1080p dengan chipset AI untuk memaksimalkan akurasi warna yang dihasilkan sekaligus kualitas gambar di kondisi low-light. Autofocus juga merupakan fitur standar di webcam ini, dan AI yang tertanam juga menawarkan fitur smart framing.

Kalau melihat video promosinya, fitur smart framing ini memiliki cara kerja yang mirip seperti fitur auto crop, yang berfungsi untuk memastikan subjek selalu berada di tengah bingkai. Lensanya sendiri memiliki sudut pandang seluas 115°, namun ketika memerlukan tampilan yang lebih terfokus, pengguna juga bisa memilih dua opsi lain, yakni 90° atau 78°.

Sepasang mikrofon yang tertanam dirancang untuk menangkap suara subjek secara jelas. Alternatifnya, pengguna tentu juga bisa meminang PowerConf S500 sekaligus demi meng-upgrade kualitas audionya. Speaker ini dibekali empat buah mikrofon, tidak ketinggalan pula teknologi beam-forming dan DSP (digital signal processing) yang telah di-tune agar dapat menangkap suara subjek yang berbicara selagi mengabaikan suara-suara di sekitar yang tidak relevan.

Anker PowerConf S500

Guna mendukung skenario penggunaan yang berbeda, pickup pattern mikrofonnya juga dapat disesuaikan melalui aplikasi pendamping AnkerWork di Android maupun iOS. Untuk ruangan berukuran besar, pengguna juga bisa menyambungkan dua unit PowerConf S500 sebagai setup stereo.

Di Amerika Serikat, Anker PowerConf C300 saat ini telah dipasarkan dengan harga $130, sedangkan PowerConf S500 masih belum punya informasi harga maupun jadwal rilis. Kehadiran AnkerWork secara langsung melengkap tiga sub-brand lain Anker yang selama ini berfokus di kategori perangkat yang berbeda: Eufy (smart home), Nebula (proyektor), dan Soundcore (audio).

Sumber: PR Newswire.

Samsung Luncurkan Lini Smart Monitor untuk Memfasilitasi Kebutuhan Bekerja, Belajar dan Hiburan Sekaligus

Pandemi yang tak kunjung berakhir dan tren work from home (WFH) yang berkepanjangan memaksa sebagian konsumen untuk menerapkan sejumlah upgrade pada kantor dadakannya di rumah. Mulai dari yang sepele seperti membeli perlengkapan lighting baru guna menyempurnakan mood selama jam produktif, sampai yang lebih esensial seperti meng-upgrade PC, semuanya dilakukan demi memperlancar aktivitas selama pandemi.

Melihat tren kerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh yang kini sudah bergeser menjadi kebiasaan baru, Samsung ingin menawarkan inovasi yang memberikan fleksibilitas untuk melakukan beragam aktivitas di rumah, melalui satu perangkat: Samsung Smart Monitor. Sesuai namanya, Samsung Smart Monitor bukan sembarang monitor, melainkan yang dibekali sistem operasi Tizen, sehingga dapat mendukung kegiatan bekerja atau hiburan secara mandiri.

Samsung menggunakan istilah “do-it-all screen” dalam mendeskripsikan perangkat ini. Memang benar, karena selain bisa disambungkan ke PC atau laptop seperti biasa, ia juga dapat menjalankan berbagai aplikasi Microsoft Office 365 maupun memutar tayangan-tayangan terbaru di Netflix hanya dengan terhubung ke jaringan Wi-Fi. Dukungan Samsung DeX pun tentu juga tersedia, sehingga pengguna smartphone Samsung dapat memperlakukannya sebagai extension dari smartphone.

Singkat cerita, Samsung menciptakan satu perangkat ini untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bekerja, belajar, sampai menikmati konten hiburan terfavorit, yang di titik ini hampir semuanya kita lakukan di dalam kediaman masing-masing. Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, apa yang membedakan Smart Monitor dari Smart TV? Sederhana saja, lini Samsung Smart Monitor ini tidak dibekali TV tuner terintegrasi, sehingga ia tidak dapat dipakai untuk memutar saluran TV tradisional.

Samsung Smart Monitor hadir dalam dua tipa yang berbeda, yakni M7 dan M5. Tipe M7 hadir mengemas panel seluas 32 inci dengan resolusi 3840 x 2160 pixel, sedangkan tipe M5 dengan panel seluas 27 atau 32 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Perbedaan selanjutnya terletak pada konektivitasnya; tipe M7 punya port USB-C yang memungkinkan transfer data sekaligus daya hingga 65 W hanya dengan menggunakan satu kabel saja.

Selebihnya, kedua tipe Samsung Smart Monitor ini sama-sama dilengkapi sepasang port HDMI 2.0, tiga port USB 2.0, Wi-Fi 5, dan Bluetooth 4.2. Dukungan format HDR10 turut tersedia, demikian pula sepasang speaker berdaya total 10 W dan remote control yang mendukung perintah suara. Aspek kenyamanannya pun kian disempurnakan berkat adanya fitur Adaptive Picture yang dapat menyesuaikan tingkat kecerahan dan temperatur warna layar secara otomatis berdasarkan kondisi pencahayaan ruangan.

Samsung saat ini telah membuka pre-order untuk Smart Monitor tipe M7 di Samsung.com/id, Blibli, JD.id, Bhinneka.com, dan Shopee. Harganya dipatok Rp5.999.000, dan bagi yang memesannya selama periode pre-order berlangsung (8 – 24 Januari 2021), mereka berhak mendapatkan bonus eksklusif berupa bundling Microsoft 365 Personal selama satu tahun dan keyboard plus mouse Microsoft Wireless Desktop 900 senilai Rp1.600.000.

Smart Monitor tipe M5 kabarnya baru akan menyusul pada bulan Februari 2021 dengan harga yang lebih terjangkau.

6 Hal Penting dalam Memilih File Server Perusahaan selama Work from Home

Masa Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak bulan Maret lalu mendorong perusahaan harus terus beradaptasi dengan sistem kerja work from home (WFH). Namun, realitanya masih banyak perusahaan yang belum siap untuk mengimplementasikan sistem kerja ini. Perusahaan-perusahaan yang masih mengandalkan akses terhadap file server secara tradisional akan mengalami banyak kesulitan.

Dengan memiliki akses file server yang masih tradisional, karyawan akan kesulitan mengakses data karena hanya dapat diakses melalui server perusahaan. Untuk itu, dalam sistem kerja work from home, perusahaan perlu beralih menggunakan file server yang mendukung remote working sehingga para karyawan tetap dapat bekerja secara efektif.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila perusahaan Anda ingin beralih menggunakan infrastruktur teknologi yang mendukung remote working melalui pemilihan file server yang tepat selama masa pandemi ini.

1. Mengevaluasi Penggunaan Hybrid-Cloud pada Bisnis Anda

Banyak perusahaan mulai mengadaptasi penggunaan hybrid-cloud melalui kombinasi file server seperti Windows dengan beberapa penyedia jasa cloud. Namun, Anda harus dapat memastikan integrasi antara file server yang digunakan bisa berjalan dengan baik. Bila tidak, hal tersebut akan menyebabkan file kantor tersebar di berbagai platform dan memungkinan adanya data yang terduplikasi sehingga dapat memakan banyak ruang.

Selain itu, Anda juga harus melihat biaya-biaya tambahan yang perlu dibayar seiring bertambahnya penggunaan dan kebutuhan perusahaan terhadap masing-masing fungsi cloud. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan produk (Network Attached Storage) yang memanfaatkan server cloud dan solusi on-premise sehingga dapat terintegrasi dengan baik, tanpa banyak biaya tambahan, serta seluruh fitur yang dibutuhkan dapat tersedia dalam satu produk.

2. Melihat Total Biaya Berlangganan dan Pemeliharaan

Biaya berlangganan untuk software dan hardware sebuah file server pada umumnya hanyalah sebuah puncak gunung es. Akan ada biaya-biaya tambahan lainnya seperti lisensi, biaya berlangganan ulang, serta biaya tambahan bila Anda membutuhkan fungsi tambahan. Untuk mengatasi hal tersebut, carilah penyedia file server yang tidak memberikan biaya tambahan pada lisensi dan charge untuk fungsi tambahan yang dibutuhkan dalam penggunaannya.

Sebagai contoh, hal ini juga telah diterapkan oleh korporasi besar asal Vietnam, TTT Corporation, yang berhasil menghemat anggaran hingga kurang lebih Rp1 Miliar (USD 68,000 ) tiap tahunnya karena menggunakan produk file server seperti Synology Drive. Hal ini dikarenakan produk tersebut membebaskan penggunanya dari biaya lisensi dan biaya tambahan lainnya saat membutuhkan fitur-fitur tambahan.

synology
Tampilan software Synology Drive (sumber: synology.com)

3. Kemudahan dalam Melakukan Migrasi File Server

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kemudahan dalam melakukan migrasi bila Anda menggunakan sebuah file server baru.  Anda harus memastikan bahwa file server baru tersebut dapat cocok dengan infrastruktur teknologi perusahaan. Selain itu, file server ini juga perlu dapat langsung bergabung dengan domain directory perusahaan seperti Windows AD, Azure AD, atau LDAP agar dapat langsung diakses dan digunakan.

4. Aksesibilitas Server

Tentunya tujuan utama kita dalam memilih file server baru ini adalah memudahkan akses data dan file secara jarak jauh selama work from home di masa pandemi ini. Untuk itu, penting bagi Anda memastikan bahwa server baru yang akan digunakan dapat mendukung akses jarak jauh yang memudahkan semua pengguna. Bila bisnis Anda memerlukan pertukaran data maupun file dengan partner dan konsumen, server baru ini juga harus dapat menangani hal tersebut dengan cepat dan aman. Selain itu, pastikan pula bahwa server ini dapat diakses menggunakan internet pribadi karyawan yang sebelumnya sudah diberikan akses.

5. Mendukung Kolaborasi

Selain dapat diakses dari jarak jauh, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah apakah file server yang akan digunakan dapat diintegrasikan dengan sejumlah collaboration tools. Hal ini diperlukan agar para karyawan dapat mengedit dokumen, spreadsheet, atau slide presentasi secara bersamaan sambil mengakses file dan data yang tersedia pada server.

synology
Software Synology Office mendukung kolaborasi (sumber: synology.com)

6. Memiliki Kemampuan Backup dan Redundancy Data

Terakhir, pilihlah solusi file server yang juga menawarkan kemampuan backup, self-service recovery dan redundancy data dengan biaya yang tepat. Fungsi-fungsi ini sangat penting dimiliki bila bisnis Anda tidak dapat mentolerir terjadinya downtime yang dapat merugikan bisnis serta menghentikan proses kerja lainnya. Selain itu, pastikan file server ini juga dapat membantu para karyawan melakukan pemulihan data yang tidak sengaja terhapus.

Dengan memperhatikan enam hal penting di atas, Anda dapat beralih menggunakan infrastruktur teknologi yang mendukung remote working melalui pembaruan file server secara lebih efisien. Salah satu solusi teknologi file server yang dapat memenuhi enam hal di atas adalah produk NAS (Network Attached Storage) dari Synology. Beberapa produk seperti DS920+, RS820RP+, dan SA3400 direkomendasikan untuk menjadi solusi teknologi perusahaan Anda.

 

 

2020-08-18T08_49_46

Ketiga produk ini juga memiliki keunggulannya masing-masing, Anda dapat menyesuaikan pemilihannya berdasarkan kebutuhan file serving perusahaan. Berikut tabel perbandingan spesifikasi masing-masing produk unggulan tersebut:

DS920+ RS820RP+ SA3400
Drive Bays 4 4 12
Drive Bays Maksimum setelah Ditambah Expansion Unit 9 8 96 (RX1217sas) / 180 (RX2417sas)
CPU Intel Celeron J4125 Intel Atom C3538 Intel Xeon D-1541
Frekuensi CPU 4-core 2.0 (base) / 2.7 (burst) GHz 4-core 2.1 GHz 8-core 2.1 (base) / 2.7 (turbo) GHz
Memori Sistem 4 GB DDR4 non-ECC 2 GB DDR4 non-ECC 16 GB DDR4 ECC RDIMM
Maksimum Koneksi CIFS/AFP/FTP secara Concurrent 1,000 (2,000 dengan tambahan RAM) 500 (2,000 dengan tambahan RAM) 4,000 (10,000 dengan tambahan RAM)
Garansi 3 tahun 3 tahun, dapat diperpanjang hingga 5 tahun. 5 tahun

 

Dengan menggunakan produk NAS seperti Synology Drive, Anda dapat memiliki file server berbasis cloud yang dapat diakses dengan aman secara jarak jauh tanpa biaya tambahan apapun dalam penggunaannya.

Selain itu, penggunaan solusi file server yang dapat mencakup semua faktor yang dibutuhkan dapat membantu perusahaan Anda bekerja dengan lebih maksimal dan mencapai potensi penuh. Meskipun harus bekerja secara work from home di masa pandemi ini.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk-produk NAS tersebut, silakan hubungi Synology melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Synology

Pandangan Startup Unicorn dan Centaur dalam Mengelola Talenta

Pengusaha Neil Petch pernah mengungkapkan, apabila ingin membangun bisnis, kita juga perlu membangun timnya. Hal ini karena ada perbedaan besar antara menjadi pekerja solo dan pemimpin perusahaan besar.

Di luar gembar-gembor ekspansi bisnis, kita sering lupa bahwa startup di tahap lanjutan menghadapi tantangan yang sama sulitnya dengan startup tahap awal. Salah satu yang sering kita luput adalah bagaimana startup mengelola seluruh karyawan, mendorong kinerja, hingga memastikan bahwa mereka bekerja sesuai kemampuannya.

Hal-hal di atas umumnya dikaitkan pada pengelolaan talenta atau people management. Istilah ini diartikan sebagai sebuah proses melatih, memotivasi, dan mengarahkan karyawan untuk mengoptimalkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan kemampuan profesional di lingkungan kerja. Bagi manager dan kepala departemen, pengelolaan SDM dilakukan untuk mengawasi alur kerja dan mendorong kinerja karyawan setiap harinya.

Dalam kasus startup unicorn dan centaurtopik ini menjadi penting karena skala organisasinya terus berkembang seiring dengan pertumbuhan dan ekspansi bisnisnya. Kondisi ini akan berbeda pada startup tahap awal yang jumlah orangnya jauh lebih sedikit dan cenderung masih melakukan pengembangan produk dalam scope kecil.

Dengan kata lain, people management menjadi salah satu concern yang tidak bisa diabaikan. Pada situasi pandemi Covid-19, seluruh pemimpin bisnis dituntut untuk dapat bergerak cepat dalam mengambil keputusan. Bagaimana Tokopedia, Blibli, dan TaniHub, berbagi pengalaman terkait people management, terutama di masa krisis ini?

Kompleksitas pengelolaan talenta 

Setiap startup pasti akan melewati fase pengelolaan talenta akan semakin kompleks seiring dengan meningkatnya skala organisasi. Hal ini turut dialami startup agritech TaniHub. Pengelolaan talenta dan fungsinya yang dijalankan divisi People and Culture semakin kompleks sejak perusahaan berdiri di 2016.

Menurut VP of Corporate Services TaniHub Astri Purnamasari, kompleksitas ini terjadi karena skala organisasinya meningkat. TaniHub mulai merambah bisnis baru lewat TaniFund dan TaniSupply. Otomatis jumlah karyawannya bertambah.

Kompleksitas ini juga dirasakan pada proses perekrutan karyawan, terutama pada jumlah dan kualifikasi talenta yang dibutuhkan. Menurut Astri, kondisi ini menjadi tantangan baru untuk  memastikan 336 TaniSquad (sebutan karyawan TaniHub Group) memiliki visi dan misi yang sejalan.

“Pengenalan dan sosialisasi yang berulang mengenai visi, misi, core values, business strategy, dan Objective and Key Result (OKR) menjadi kunci dalam pengelolaan SDM untuk menuju tujuan akhir yang sama,” jelasnya kepada DailySocial.

Komunikasi jadi faktor penting

Komunikasi merupakan elemen dasar dan utama dalam aktivitas bisnis. Di konteks people management, komunikasi punya andil besar dalam memastikan produktivitas pekerjaan, pengambilan keputusan, maupun peningkatan motivasi kerja.

Hal ini diamini External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya. Komunikasi offline maupun online aktif dipraktikkan di organisasi perusahaan yang saat ini memiliki lebih dari 4.900 Nakama (sebutan karyawan Tokopedia).

Saat pelaksanaan Work From Home (WFH), pihaknya mewajibkan komunikasi berkala dan sesuai jadwal yang ditentukan untuk mendorong produktivitas kerja.

“Pada dasarnya, setiap Nakama telah memiliki Objective and Key Result (OKR) masing-masing. Agar lebih dari 4.900 Nakama bekerja efektif, kami mewajibkan komunikasi virtual antar tim. Perusahaan memfasilitasi platform komunikasi digital sehingga koordinasi lebih aman, dapat mengetahui tantangan, dan memantau perkembangan tim selama WFH,” tuturnya kepada DailySocial.

Sementara itu, EVP of People Operation & General Services of Blibli Sandra Kumalasari menilai, komunikasi virtual dapat membantu para leader di seluruh departemen dan divisi untuk aktif memonitor keadaan setiap anggota tim.

“Di Blibli, upaya ini menunjukkan respon positif di mana leader justru semakin aktif melakukan coaching dan monitoring. Dengan begitu, leader dapat membahas berbagai hal, termasuk perkembangan KPI setiap anggota setiap ada kesempatan,” paparnya.

Jangan lupakan pengembangan kompetensi

Di masa krisis ini, TaniHub dan Blibli berupaya memberikan ruang terhadap pengembangan kompetensi karyawan. Sandra menyebutkan bahwa pengembangan dan pengasahan kemampuan karyawan menjadi salah satu fokus utama sejak awal Blibli berdiri.

“Rangkaian pelatihan yang biasanya dilakukan lewat tatap muka, sekarang dilakukan secara online dengan perangkat teknologi yang ada. Pengembangan kompetensi ini terus berlanjut selama masa WFH berlangsung. Dengan begitu, karyawan bisa lebih siap dan mampu menghadapi perubahan pasca pandemi,” ungkap Sandra.

Sementara TaniHub melihat bahwa me-nurture karyawan menjadi suatu tantangan tersendiri. Pasalnya ada banyak aspek yang harus diperhatikan, seperti aspirasi, minat, hingga rencana pengembangan mereka. Perusahaan fokus ke strategi penyesuaian dan penguatan talenta. Tujuannya untuk membantu pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan.

“TaniSquad tidak hanya dituntut untuk bekerja sebaik-baiknya, tetapi tim People and Culture ikut mendorong pengembangan kompetensi TaniSquad. Dengan begitu, setiap karyawan tetap bisa produktif dengan berbagai inisiatif program pengembangan,” tutur Astri.

Tak kalah penting, lanjutnya, memastikan bahwa seluruh TaniSquad memiliki kompetensi utama yang sesuai dengan peran maupun level masing-masing. Perusahaan menilai pentingnya para leader di TaniHub untuk memberikan apresiasi, feedback, maupun reward and punishment.

Beradaptasi selama pandemi

Pengelolaan talent tak hanya bicara soal produktivitas kerja dan peningkatan kemampuan. Perusahaan dinilai perlu memberikan kondisi bekerja yang positif untuk memotivasi karyawan.

Di masa krisis ini, Ekhel mengatakan bahwa Tokopedia mengadakan program Work-Fun-Home secara berkala. Perusahaan menyediakan serangkaian kegiatan bermanfaat untuk membangun pengalaman bekerja dari rumah yang lebih menyenangkan dan produktif.

“Karyawan juga dapat mengakses berbagai konten pembelajaran dan pelatihan virtual demi meningkatkan keterampilan dan keahlian individu,” ucapnya.

Sandra menyebut bahwa pihaknya sejak awal mengutamakan untuk menjaga semangat yang positif ketika bekerja di rumah. Blibli rutin mengimbau karyawan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di manapun beraktivitas.

“Kami mendorong diri untuk berubah, lebih kreatif, lebih fleksibel dalam melihat sesuatu. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk para team leader untuk menjadi agent of change dalam meningkatkan semangat. Pengelolaan SDM menjadi penting untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri di situasi new-normal,” jelasnya.