[Review] Xiaomi Poco X3 NFC, Tawarkan Spesifikasi Tinggi Melampui Harganya

Pada pertengahan bulan Oktober lalu, Xiaomi merilis Poco X3 NFC di Indonesia. Smartphone Poco kali ini membidik segmen menengah dan menyebut dirinya sebagai ‘The Real Mid-Range Killer‘ alias pembunuh smartphone kelas menengah.

Dibanderol dengan harga Rp3.199.000 untuk versi 6GB/64GB dan Rp3.599.000 untuk versi 8GB/128GB, tak diragukan lagi spesifikasi Poco X3 NFC memang melebihi harga jualnya. Sebut saja, chipset Snapdragon 732G, layar dengan refresh rate 120Hz, quad camera dengan kamera utama 64MP, dan banyak lagi.

Apakah Poco X3 NFC benar-benar mampu mengungguli smartphone kelas menengah lainnya? Simak review Xiaomi Poco X3 NFC berikut.

Desain Kamera Sangat Menonjol

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-3
Desain Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Hal unik yang juga menjadi pembeda dengan smartphone lain pada Poco X3 NFC ialah desain modul kamera belakangnya yang tidak biasa dan sangat menonjol. Empat unit kamera dan sebuah LED flash disusun seperti huruf X dan dibingkai persegi panjang dalam orientasi horizontal yang agak membulat pada bagian kanan kirinya.

Tak hanya itu, ada tulisan ‘POCO’ berukuran cukup besar di punggungnya dan memiliki pola bergaris yang memberi kesan simetris. Unit Poco X3 NFC yang saya pakai berwarna cobalt blue, bagian belakangnya ini terbuat dari material polikarbonat dan sedikit melengkung di sisi pinggirnya.

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-4
Layar Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bagian muka terpampang layar 6,67 inci DotDisplay dengan lubang kamera depan kecil 20MP di bagian tengah atas. Permukaan layarnya diproteksi Gorilla Glass 5 dan dilapisi anti gores, dalam paket penjualan disertakan soft case yang diklaim sudah anti-bacterial.

Bingkainya dari aluminium dan bodinya tahan percikan air dengan sertifikasi IP53. Hadir dengan dimensinya 165,3×76,8×9,4 mm dan bobot 215 gram, bodi Poco X3 NFC ini memang relatif cukup tebal dan berat, meski bisa dimaklumi karena membawa baterai sebesar 5.160 mAh.

Untuk atributnya, di sebelah kanan ada tombol volume dan power yang terintegrasi dengan sensor fingerprint, sedangkan sebelah kiri ada SIM tray berbentuk hybrid. Bagian atas memiliki IR blaster dan mikrofon, lalu di bawah menampung jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon, dan speaker.

Layar 120Hz DotDisplay

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-6
Layar Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bentang layar IPS 6,67 incinya ditopang resolusi 1080×2400 piksel yang menghasilkan kepadatan sekitar 395 ppi dalam aspek rasio 20:9. Tentunya fitur kunci yang membuat Poco X3 NFC sanggup memukul lawannya di kelas menengah ialah layarnya memiliki refresh rate 120Hz.

Semakin tinggi refresh rate, maka semakin cepat layar mampu memperbarui gambar dalam satu detik sehingga gerakan dalam game terlihat lebih mulus. Keuntungan layar 120Hz dapat dirasakan saat bermain game-game kompetitif dan dengan touch sampling rate 240Hz, perbedaan seperkian detik saja bisa menentukan hasil akhir.

Meski mungkin tidak bisa dirasakan secara langsung, refresh rate tinggi juga membuat animasi dan gerakan scroll atau swipe bakal lebih lancar. Agar konsumsi daya tetap irit, Poco melengkapinya dengan fitur DynamicSwitch yang secara pintar menyesuaikan refresh rate berdasarkan aktivitas.

Lebih lanjut, layar Poco X3 NFC ini memiliki tingkat kecerahan hingga 450 nit, dibekali sertifikasi TUV Rheinland, dan juga Widevine L1 DRM. Artinya memungkinkan menonton film di Netlfix dalam kualitas FHD dan streaming konten HDR10 di YouTube.

Tampilan layarnya bisa disesuaikan di pengaturan, ada fitur color scheme yang menawarkan tiga preset yaitu auto, saturated, dan standard. Opsi auto adalah yang direkomendasikan sistem karena mencakup sepenuhnya ruang warna DCI-P3 dan juga bisa menyesuaikan warna agar sesuai dengan pencahayaan di lingkungan.

Kamera Utama 64MP

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-7
Kamera Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Poco memasang sensor Sony IMX 682 64MP sebagai kamera utama, ditemani kamera ultrawide 13MP. Sisanya kurang begitu mengesankan, karena sebatas 2MP untuk macro dan 2MP sebagai depth sensor.

Sensor Sony IMX 682 ini berukuran 1/1.73 inci dan dengan teknologi Quad Bayer, Poco dapat menghasilkan foto optimal 16MP dengan piksel besar 1,6um atau resolusi tinggi 64MP dengan piksel 0,8um. Serta, memberikan kemampuan optical zoom sebanyak 2x.

Yang menarik ialah kelengkapan fitur kameranya yang bakal memanjakan para pembuat konten. Berbagai mode foto dan video disediakan Poco, lengkap dengan fitur-fitur berbasis AI.

Mode Pro juga tersedia untuk foto dan video, dengan opsi pengaturan cukup lengkap yang bisa diatur sendiri. Foto bisa disimpan dalam format Raw dan video juga bisa disimpan dalam format LOG, kedua fitur ini memberi lebih banyak fleksibilitas dalam pasca-pemrosesan.

Perekam videonya mendukung sampai resolusi 4K 30fps dan pada mode slow motion bisa rekam video dengan frame rate tinggi 1080p 120fps hingga 720p 960fps. Fitur video lainnya ada short video untuk kemudahan ambil footage 15 detik, mode vlog, front & back, time-lapse, dan clone.

Berikut beberapa hasil foto Poco X3 NFC:

Performa Powerful

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-5
About phone Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sistem operasi yang dijalankan Poco X3 NFC ialah MIUI 12 yang masih berbasis Android 10 dan digerakkan oleh Qualcomm Snapdragon 732G. Chipset 4G premium paling tinggi di Snapdragon 7 series yang dibangun pada arsitektur 8nm dengan AI Engine generasi ke-4 yang memungkinkan kalkulasi hingga 3,6 triliun per detik.

SoC ini mengemas prosesor octa-core yang terdiri dari 2-core 2.3GHz Kryo 470 Gold (Cortex-A76) dan 6-core 1.8GHz Kryo 470 Silver (Cortex-A55), serta GPU Adreno 618 800MHz dengan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming, Game Turbo 3.0, dan LiquidCool Technology 1.0 Plus yang dapat mengurangi panas pada prosesor hingga 6 derajat.

Kinerjanya ditopang RAM 6GB/8GB LPDDR4X dan penyimpanan internal hingga 128GB UFS 2.1. Sangat jelas, Poco X3 NFC merupakan smartphone kelas menengah terkuat di kelasnya. Berikut ini hasil benchmark-nya.

Tangki baterai Poco X3 NFC berkapasitas 5.160 mAh yang menjanjikan bertahan lama lebih dari dua hari untuk penggunaan normal, 10 jam bermain game, dan 24 jam nonton video. Isi ulangnya berlangsung cepat berkat fast charging 33W yang dapat mengisi penuh 65 menit dan 63% dalam waktu 30 menit berkat teknologi Middle Middle Tab (MMT) yang mengisi daya dari tengah.

Verdict

Review-Xiaomi-Poco-X3-NFC-8
Desain Poco X3 NFC | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar dengan refresh rate setinggi 120Hz dan chipset Snapdragon 732G yang powerful merupakan fitur mewah di smartphone kelas menengah. Apalagi di rentang harga Rp3 jutaan, sangat jelas spesifikasi tinggi yang ditawarkan Poco X3 NFC melampaui harga jualnya.

Aspek lain seperti desain, kamera, dan baterai juga terbilang cukup kuat. Menurut saya, Poco X3 NFC sangat mampu bersaing dengan smartphone kelas menengah kompetitor yang dibanderol Rp5 jutaan sekalipun. Jadi dengan budget terbatas sekitar Rp3 jutaan, Anda sudah bisa mendapatkan beberapa fitur premium.

Sparks

  • Layar memiliki refresh rate tinggi 120Hz
  • Kamera utama menggunakan sensor Sony IMX 682 64MP
  • Chipset Snapdragon 732G yang powerful di kelasnya
  • Baterai besar 5.160 mAh dengan fast charging 33W
  • Harga relatif terjangkau

Slacks

  • Bodi sedikit tebal 9,4mm
  • Kamera 2MP macro dan depth sensor tidak terlalu berguna

Poco X3 NFC Resmi Hadir di Indonesia, Sebagai Penakluk Smartphone Kelas Menengah

Sebelumnya lewat Poco F1 dan F2 Pro, smartphone Poco dikenal sebagai flagship killer. Di mana salah satu daya tariknya, konsumen bisa mencicipi chipset flagship dengan harga terjangkau. Buat yang belum kenal, Poco merupakan brand smartphone baru di bawah bendera Xiaomi yang berfokus menawarkan sesuatu yang berbeda di industri smartphone.

Sekarang Poco siap mengganggu pasar smartphone kelas menengah, Xiaomi telah resmi menghadirkan Poco X3 NFC di Indonesia yang diklaim sebagai ‘the real mid-range killer‘. Sesuai namanya, smartphone ini dibekali konektivitas NFC dan embel-embel NFC sengaja diberikan agar mudah diingat. Poco percaya, fitur NFC akan menjadi semakin penting ke depannya dan kinerjanya diklaim 33% lebih responsif dibanding smartphone lain. Lantas, apa saja yang ditawarkan oleh Poco X3 NFC?

POCO-X3-2

Pertama dari sisi performa, Poco X3 NFC merupakan smartphone pertama di Indonesia yang ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 732G. Chipset 4G premium paling tinggi di Snapdragon 7 series yang dibangun pada arsitektur 8nm dengan AI Engine generasi ke-4 yang memungkinkan kalkulasi hingga 3,6 triliun per detik.

Lebih lanjut, Snapdragon 732G ini mengemas CPU octa-core yang terdiri dari 2×2.3 GHz Kryo 470 Gold dan 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver. Serta GPU Adreno 618 dengan fitur Snapdragon Elite Gaming, Game Turbo 3.0, dan LiquidCool Technology 1.0 Plus yang dapat mengurangi panas pada prosesor hingga 6 derajat. Berpadu RAM hingga 8GB LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.1 hingga kapasitas 128GB yang bisa diperluas dengan microSD hingga 256GB.

POCO-X3-3

Beralih ke layar, Poco X3 NFC mengemas layar lapang 6,67 inci DotDisplay beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9 dan diproteksi Gorilla Glass 5. Menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz yang memberi pengalaman gaming premium dan scrolling yang mulus di aplikasi.

Nah agar daya tahan tetap terjaga, Poco melengkapinya dengan fitur DynamicSwitch yang secara pintar menyesuaikan refresh rate berdasarkan aktivitas. Juga dilengkapi sertifikasi TUV Rheinland, dukungan HDR10, dan juga sertifikasi Widevine L1 yang memungkinkan menonton film Netlfix dalam kualitas FHD.

POCO-X3-4

Lanjut ke aspek baterai, kapasitas 5.160 mAh menjanjikan bertahan lama lebih dari dua hari untuk penggunaan normal, 10 jam bermain game, dan 24 jam nonton video. Isi ulangnya berlangsung cepat berkat fast charging 33W yang dapat mengisi penuh 65 menit dan 63% dalam waktu 30 menit berkat teknologi Middle Middle Tab (MMT) yang mengisi daya dari tengah.

POCO-X3-5

Beralih ke kamera, Poco X3 NFC mengusung konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 64MP f/1.89 menggunakan sensor Sony IMX682 berukuran 1/1.73″. Dengan teknologi 4-in-1 Super Pixel, Poco menghasilkan foto 16MP dengan piksel besar 1,6um. Diikuti 13MP ultra-wide angle, 2MP macro, dan 2MP depth sensor.

Di dalamnya terdapat sejumlah fitur seperti smooth video zoom, focus peaking, enam varian dari video kaleidoskop, sejumlah filter foto seperti gold, cyberpunk, termasuk AI Skyscaping 3.0. Sebagai tambahan, fitur perekaman video 4K, dukungan format LOG/RAW, Vlog mode, dan masih banyak lagi.

POCO-X3-1

Lanjut ke desain, bagian punggungnya bertuliskan Poco dengan desain chrome yang memberikan efek berbeda saat terkena cahaya. Bodinya tersertifikasi TUV SUD dengan IP 53 untuk ketahanan terhadap hujan dan percikan air. Sensor sidik jarinya terletak di sisi samping terintegrasi dengan tombol power.  Mengingat pentingnya menjaga kesehatan di kondisi pandemi, dalam paket penjualan Poco melengkapinya dengan case dan screen protector anti-bacterial.

Terakhir harganya, smartphone dengan MIUI 12 berbasis Android 10 ini tersedia dalam opsi warna shadow gray dan cobalt blue. Poco X3 NFC akan dijual secara eksklusif pada 22 Oktober di Shopee dan mi.com dengan harga yang sangat agresif. Harga perkenalan Poco X3 NFC varian RAM 6GB dan penyimpanan 64GB dibanderol Rp3.099.000 dan Rp3.199.000 (harga reguler). Sementara, versi RAM 8GB dengan penyimpnan 128GB dibanderol Rp3.499.000 untuk harga perkenalan dan Rp3.599.000 (harga reguler).

[Review] Realme X3 SuperZoom: Unggulkan Kamera Periskop, Masih dengan Snapdragon 855+

Realme sempat menggemparkan pasar smartphone dengan meluncurkan perangkat flagship pertamanya, yaitu X2 Pro. Namun, sepertinya keluarga flagship dari realme tidak berhenti sampai di situ saja, karena saat ini realme di Indonesia sudah memiliki sang penerus, yaitu Realme X3 SuperZoom. Kata SuperZoom menandakan bahwa kamera dari perangkat ini bisa melakukan zoom yang cukup jauh.

Realme X3 SuperZoom membawa teknologi periskop sehingga memiliki kamera dengan kemampuan zoom lensa 5x. Dengan bekal itu, realme membuat X3 SuperZoom untuk bisa melakukan zoom digital hingga 60x. Hal ini tentu saja membawa ruang berkreasi baru untuk para penggunanya.

Realme X3 SuperZoom -

Pada X3 SuperZoom, realme masih mengandalkan Snapdragon 855+. Hal tersebut berarti bahwa perangkat ini masih menggunakan jaringan 4G LTE. Hal ini pula yang membuatnya memiliki kinerja yang kurang lebih sama dengan sang pendahulunya, realme X2 Pro. Sayang memang, sementara vendor lain sudah menggunakan Snapdragon 865, realme X3 SuperZoom masih pada cip sebelumnya.

Hanya satu varian saja yang dikeluarkan oleh realme untuk X3 SuperZoom ini. Spesifikasinya dapat dilihat sebagai berikut:

Realme X3 SuperZoom
SoC Snapdragon 855+
CPU 1×2.96 GHz Kryo 485 + 3×2.42 GHz Kryo 485 + 4×1.78 GHz Kryo 485
RAM 12 GB
Internal 256 GB
Layar 6.6 inci 2400×1080 120 HZ
Dimensi 163.8 x 75.8 x 8.9 mm
Bobot 202 gram
Baterai 4200 mAh

Spesifikasi smartphone yang saya uji dideteksi oleh CPU-Z seperti di bawah ini:

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan realme X3 SuperZoom

Realme X3 SuperZoom - Unboxing

Desain

Jika dilihat secara keseluruhan, realme X3 SuperZoom memiliki kemiripan dengan realme 6 Pro. Hal itu dapat dilihat dengan dua kamera in-display untuk swafoto pada bagian depannya. Oleh karena itu, saat melihat dari sisi depannya, orang akan sulit menebak apakah perangkat ini realme X3 SuperZoom atau 6 Pro.

Bagian belakangnya pun juga cukup mirip. Yang membedakan adalah bentuk dari kamera Zoom Periscope yang memiliki dimensi kotak. Selain itu, pantulan cahaya dari desain belakangnya juga yang membedakan antara keduanya. Terakhir adalah letak logo realme, yang menurut saya lebih bagus pada X3 SuperZoom.

Realme X3 SuperZoom - Bawah

Layar yang digunakan pada X3 SuperZoom adalah jenis IPS. Walaupun begitu, layar ini sudah mendukung refresh rate hingga 120 HZ. Dan oleh karena menggunakan layar IPS, realme memindahkan pemindai sidik jari ke bagian samping kanannya bersamaan dengan tombol power. Layarnya ini sendiri masih menggunakan Gorilla Glass 5 sebagai pelindung dan sudah tertempel lapisan anti gores langsung dari pabriknya.

Sebelum realme X3 SuperZoom hadir, saya juga beberapa kali memakai perangkat dengan side fingerprint. Sayangnya dalam jangka waktu pemakaian yang lama, sensornya kerap tidak sensitif sehingga saya cukup kesulitan membuka perangkatnya. Sayangnya, hal yang sama terjadi pada saat saya melakukan pengujian X3 SuperZoom. Oleh karena itu, usahakan untuk merekam satu jari dengan dua profile sehingga lebih akurat.

Realme X3 SuperZoom - Kiri

Satu hal yang menghilang dari layar realme X3 SuperZoom adalah sertifikasi HDR10+. Bagi beberapa penikmat video, fitur yang satu ini memang selalu ditunggu-tunggu. Walaupun begitu, X3 SuperZoom sudah mendukung sistem pewarnaan DCI-P3 yang lebih baik.

Pada sisi sebelah kiri akan ditemukan dua tombol volume naik dan turun. Lalu pada bagian kanannya terdapat tombol power yang sekaligus berfungsi sebagai pemindai sidik jari. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot SIM, USB-C, microphone, serta speaker.

Realme X3 SuperZoom - Kanan

Yang absen kali ini adalah audio port 3.5mm, sehingga realme X3 SuperZoom hanya bisa digunakan dengan bluetooth earphone saja. Realme juga sudah mempersenjatai X3 SuperZoom dengan Dolby Atmos sehingga suara yang terdengar menjadi lebih baik. Namun bagi beberapa orang, suara yang dihasilkan dari audio port masih terdengar lebih baik dari pada melalui bluetooth.

Sistem operasi yang digunakan pada realme X3 SuperZoom menggunakan Android 10. Antar muka yang mereka gunakan pun juga masih sama, yaitu Realme UI versi pertama. Hal ini tentu saja membuat para pengguna realme menjadi tidak asing saat menggunakan X3 SuperZoom.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme X3 SuperZoom sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 26(850),  38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme X3 SuperZoom menggunakan modem x24 yang mendukung LTE Cat 20 yang mendukung 7 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 2000 Mbps.

Kamera

Sepertinya, bagian kamera adalah satu hal yang selalu baru di setiap peluncuran perangkat realme. Seperti dari X2 Pro ke X3 SuperZoom, yang membedakan adalah kamera periskop untuk Zoom. Tidak hanya itu, saat ini realme kembali menggunakan sensor Sony IMX pada kamera depannya.

Realme X3 SuperZoom - Kamera

Untuk kamera utama masih menggunakan sensor ISOCELL Bright GW1 yang memiliki resolusi 64 MP. Saat menggunakan teknologi Tetracell, resolusinya akan menjadi 16 MP. Hasilnya? Saya masih melihat kemiripan hasil tangkapan kameranya dengan X2 Pro. Namun, kali ini saya melihat bahwa sensor GW1 kurang dapat menangkap warna kuning dengan baik.

Secara keseluruhan, hasilnya bagus dan bisa diandalkan untuk mengambil momen sehari-hari.

Realme juga memberikan fitur bernama Starry Mode. Mode ini diberikan untuk mengambil gambar Milky Way di angkasa pada saat malam hari. Sayangnya, selama 10 hari saya memegang perangkat ini, langit selalu mendung sehingga selalu gagal untuk mengambil gambarnya.

Kamera Zoom-nya memang cukup dapat diandalkan. Dengan menggunakan teknologi Periscope, realme X3 SuperZoom mampu mengambil gambar yang obyeknya cukup jauh. Berikut adalah contoh gambar yang diambil dengan lensa utama, zoom 2x, zoom 5x, zoom 10x, dan zoom 60x

Kamera depannya menggunakan sensor Sony IMX 616 dengan resolusi 32 MP. Tentunya, resolusi ini menggunakan teknologi Quad Bayer yang sama dengan TetraCell. Hasilnya memang terlihat lebih baik dari yang dihasilkan oleh Realme X2 Pro pada beberapa kondisi. Gambar terlihat lebih tajam dan warna yang dihasilkan juga cukup akurat.

Kamera makro yang dipasang masih menggunakan resolusi 2 MP. Namun sepertinya realme telah melakukan tweaking sehingga hasilnya terlihat lebih baik dibandingkan sang pendahulunya.

Pengujian

Satu hal yang mau saya bicarakan terlebih dahulu adalah layarnya. Realme menggunakan layar dengan refresh rate 120 Hz. Namun, saat melakukan pengujian, saya cukup bingung karena hanya terdeteksi sebagai 90 Hz saja. Ternyata secara default, seting layar ada pada Auto. Jadi, pada saat pilihan ada pada Autorefresh rate perangkat ini seperti terkunci maksimal 90Hz.

Saat memilih 120 Hz, refresh rate perangkat ini pun langsung terangkat ke 120 Hz. Hal ini pun membuat realme X3 SuperZoom memiliki tiga pilihan refresh rate. Untuk menghemat baterai, pilih saja Auto atau 60 Hz. Dan jika ada game yang sudah mendukung mode 120 Hz di realme, tinggal menaikkan pilihannya pada menu setting.

Dengan menggunakan SoC Snapdragon 855+, tentu saja realme X3 SuperZoom memiliki kinerja yang tinggi di tahun 2020 ini. Walaupun perangkat dengan Snapdragon 865 sudah banyak muncul di pasaran, namun 855+ masih mampu menggerakkan aplikasi dan game dengan sangat baik.

Untuk itu, saya pun kembali menghadirkan realme X2 Pro ke dalam grafik kinerja kali ini. Selain itu, saya juga akan membandingkan dengan Snapdragon 865 agar bisa dilihat seberapa besar rentang kinerjanya.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Daya tahan baterai merupakan salah satu hal yang banyak menarik konsumen untuk membeli sebuah smartphone. Pada realme X3 SuperZoom, baterai yang terpasang memiliki kapasitas 4200 mAh. Kapasitas ini tentu saja cukup besar untuk sebuah perangkat smartphone.

Realme X3 SuperZoom saya uji dengan menggunakan file MP4 1080P yang di-loop dari baterai 100% hingga benar-benar mati. Realme X3 SuperZoom pun dapat bertahan selama 15 jam 24 menit. Setelah itu, perangkat ini dapat diisi ulang dari kosong hingga penuh dengan menggunakan teknologi Dart Flash Charge 30 watt selama 58 menit.

Verdict

Realme saat ini sedang mempertahankan lini flagship-nya dengan mengeluarkan perangkat X3 SuperZoom. Hal ini tentunya sekaligus membuktikan kepada pelanggan dan pesaingnya bahwa realme bisa bersaing pada kelas tersebut. Hal ini juga membuat konsumen bisa mendapatkan alternatif pilihan dalam membeli sebuah perangkat dengan fitur yang lengkap.

Kinerja yang ditawarkan pada realme X3 SuperZoom sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Perangkat dengan Snapdragon 855+ sudah otomatis kencang, setidaknya untuk 1-2 tahun ke depan. Ditambah dengan refresh rate yang tinggi, tentu saja membuat perangkat ini menjadi smooth saat dioperasikan.

Kamera yang dimiliki oleh perangkat ini memang cukup bisa diandalkan. Tambahan lensa zoom 5x membuat realme X3 SuperZoom bisa digunakan dengan lebih kreatif lagi. Hal tersebut membuat pengguna tidak perlu lagi kesulitan saat ingin mengambil gambar yang letaknya sulit untuk dijangkau.

Realme menjual perangkat ini dengan harga Rp. 7.999.000 dan hanya keluar dengan satu varian saja. Dengan harga ini, realme X3 SuperZoom bakal bersaing dengan perangkat lainnya yang menggunakan SoC Snapdragon 855+, sehingga membuat alternatif pilihan menjadi lebih beragam.

Sparks

  • Kinerja tinggi berkat Snapdragon 855+
  • Pendingin Liquid Cooling yang membuat lebih adem
  • Layar 120 Hz yang bisa diturunkan menjadi 90 Hz dan 60 Hz
  • Daya tahan baterai yang cukup lama dengan 4200 mAh
  • Hasil kamera bisa diandalkan
  • Ada NFC
  • Pengisian baterai yang hanya 1 jam saja.

Slacks

  • Absennya fitur HDR10 yang ada pada generasi sebelumnya
  • Desain yang “itu-itu” saja
  • Belum tahan air dan debu

Realme X3 SuperZoom, Narzo, Watch, dan Buds Air Neo Ramaikan Pasar Indonesia Bulan ini

Hampir setiap bulannya, realme mengadakan acara peluncuran produk terbarunya. Untuk kali ini, ada empat produk yang mereka keluarkan, yaitu Realme X3 SuperZoom, Narzo, Smartwatch, dan Buds Air Neo. Peluncurannya sendiri diadakan pada tanggal 16 Juni 2020 yang lalu melalui kanal video streaming, Youtube.

Foto Bersama Peluncuran realme X3 SuperZoom, realme Narzo, realme Watch, realme Buds Air

Realme X3 SuperZoom merupakan flagship terbaru yang menggantikan sang pendahulunya, Realme X2 Pro. Pada realme X3 SuperZoom, produsen asal Tiongkok ini memasangkan fasilitas baru pada sisi kameranya, yaitu Periscope Zoom yang mampu melakukan zoom hingga 60x. Realme juga mengganti jenis layar pada X3 menjadi IPS, namun masih memiliki refresh rate 120 Hz. Oleh karena itu pula, sensor sidik jarinya dipindah dari in-display menjadi side fingerprint.

realme X3 SuperZoom - Arctic White & Glacier Blue (1)

Selanjutnya adalah realme Narzo. Realme Narzo sendiri merupakan lini smartphone yang hanya dijual dengan cara online. Pada seri ini, realme mengatakan bahwa mereka akan memberikan kinerja yang tinggi pada segmen harganya. Yang unik, spesifikasi yang diusung cukup mirip dengan realme 6 yang baru saja diluncurkan bulan lalu.

realme Narzo 1

Spesifikasi kedua perangkat smartphone realme adalah sebagai berikut:

Realme X3 SuperZoom Realme Narzo
SoC Snapdragon 855+ Mediatek G90T
CPU 1×2.96 GHz Kryo 485 + 3×2.42 GHz Kryo 485 + 4×1.78 GHz Kryo 485 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
RAM 12 GB 4 GB
Internal 256 GB 128 GB
Layar 6.6 inci 2400×1080 120 HZ 6.5 inci 2400×1080 90 HZ
Dimensi 163.8 x 75.8 x 8.9 mm 164.4 x 75.4 x 9 mm
Bobot 202 gram 199 gram
Baterai 4200 mAh 4300 mAh

Realme juga pernah menjanjikan setelah meluncurkan realme Band, mereka akan mengeluarkan sebuah smartwatch. Kali ini, realme juga memperkenalkan realme Watch yang selain mampu membaca detak jantung, juga bisa mengukur kadar oksigen dalam darah. Selain itu, pengguna bisa mengatur setting lainnya langsung melalui aplikasi realme Link.

realme Watch 2

Realme Watch juga sudah memiliki sertifikasi IP68 yang tahan air serta debu. Kaca dari jam pintar ini juga sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 3, sehingga lebih tahan terhadap goresan. Dan bagi yang suka bosan dengan tampilan yang itu-itu saja, realme pun berjanji akan mengeluarkan 100 watch face secara OTA.

Terakhir, realme memperkenalkan versi terbaru dari perangkat Audio-nya. Realme Buds Air Neo saat ini diluncurkan dengan bentuk yang sama dengan generasi sebelumnya. Realme Buds Air Neo sudah menggunakan driver 13 mm yang mampu mengeluarkan suara bass yang lebih baik. Earphone ini juga masih menggunakan fungsi sentuh yang bisa diatur melalui realme Link.

realme Buds Air Neo - white

Realme menjual smartphone X3 dengan harga Rp. 7.999.000. Untuk Narzo, realme menjualnya pada harga Rp. 2.799.000 dari harga Rp. 2.999.000. Realme Watch dilepas dengan harga flash sale Rp. 799.000 dari harga normalnya Rp. 999.000. Terakhir, realme Buds Air Neo ada pada harga flash sale Rp. 499.000 dari harga normalnya, Rp. 699.000

Spesifikasinya mirip, lalu apa bedanya?

Setidaknya tiga perangkat yang diluncurkan oleh realme kali ini memiliki persamaan spesifikasi dibandingkan dengan perangkat sebelumnya. Seperti misalnya realme X3 SuperZoom dan X2 Pro yang sama-sama menggunakan Snapdragon 855+, Narzo dan realme 6 yang menggunakan Mediatek Helio G90T, serta realme Buds Air dan Neo yang masih menggunakan realme R1 Chip hasil kerjasama dengan anak perusahaan Mediatek.

Felix Christian selaku Product Manager realme Indonesia pun menjawab, “Dari segi kamera dan layar tentunya berbeda, tentunya sidik jari pun berbeda. Tapi pastinya lebih nyaman dalam membuka kunci. Soal lainnya juga dari Cooling System yang lebih powerful. Dari segi layar, realme X3 SuperZoom sudah membawa 120Hz Ultra Smooth Display.”

“Di realme X3 SuperZoom kami buat berdasarkan hasil uji dari lab kami dan survey internal. Hasilnya adalah banyak anak muda yang minat dengan kemampuan kameranya. Makanya kami hadirkan lensa periskop yang bisa zoom hingga 60x. kami tambahkan Starry Mode juga berdasarkan masukan dari R&D kami dimana mereka menemukan bahwa anak muda saat ini suka mengeksplor fitur kamera di smartphone nya. Maka kami gabungkan semua menjadi realme X3 SuperZoom.” lanjutnya.

realme X3 SuperZoom

Lalu saat ditanyakan mengenai perbedaan antara realme 6 dengan Narzo, Felix mengatakan bahwa dari segi spesifikasi, bisa dibilang spesifikasinya hampir mirip. Namun realme Narzo lebih fokus online. Ponsel Narzo menjawab kebutuhan yang menginginkan performa dan desain yang menarik. Dari desain belakang sama namun warian warna yang berbeda. Layar dan charging pun berbeda.

Realme Narzo memiliki segmen pasar yang berbeda dan fokus ke anak muda. Karena menurut survei, banyak dari mereka yang menginginkan spek bagus yang mampu menunjang entertainment. Itulah alasan realme Narzo tercipta.

Maka realme benar-benar memperhatikan chipset, G90T yang dikenal gahar. Spek Narzo yang diluncurkan di Indonesia juga sangat berbeda dengan India di mana Narzo versi Indonesia juga lebih baik daripada seri di India. Sebagai informasi, versi India menggunakan Helio G80 dan G70.

Untuk realme Buds Air Neo lebih bagus dari sang pendahulu, dengan bass driver 13 mm. Apalagi dengan harga yang lebih terjangkau namun spek yang lebih ditingkatkan. Dari segi strategi, perangkat ini juga lebih affordable untuk anak muda yang sedang mencari TWS

Notebook Gaming Gigabyte Aorus Akhirnya Resmi Tiba di Indonesia

Tingginya reputasi Gigabyte membuat nama-nama terkenal seperti Alienware dan Origin PC menaruh kepercayaan pada perusahaan Taiwan itu untuk jadi penyedia komponen di produk mereka. Gigabyte juga telah menggarap device  gaming di momen yang sama ketika para rivalnya mulai menyibukkan diri di ranah itu. Tapi seberapa familierkah Anda dengan brand Aorus?

Gigabyte Aorus Indonesia 9

Inilah pertanyaan yang diajukan oleh business development supervisor Jason Wu kepada para tamu di konferensi pers peluncuran Aorus. Mengadopsi kata ‘Horus’ sebagai dewa perang Mesir, Aorus adalah anak perusahaan Gigabyte, didirikan di tahun 2014 dan difokuskan pada produksi notebook serta periferal gaming. Alasan mengapa namanya tidak sepopuler MSI atau Republic of Gamers ialah, Gigabyte memang belum pernah memperkenalkannya secara resmi ke konsumen Indonesia.

Gigabyte Aorus Indonesia 10

Tak sulit menebak hal apa yang mendorong Gigabyte ikut memeriahkan pasar notebook gaming nusantara: Indonesia menyimpan potensi gaming yang sangat tinggi. Dan di momen pendaratannya ini, Gigabyte menghidangkan tiga model Aorus dan laptop-laptop ‘VR Ready’ seri P. Sejumlah model masih ditenagai GPU berarsitektur Nvidia Maxwell, namun beberapa tipe high-end sudah dibekali GTX seri 10.

Gigabyte Aorus Indonesia 6

Gigabyte Aorus Indonesia 8

Aorus X5, X7 dan X7DT adalah primadona di acara ini. Angka pada model mengindikasikan ukuran layar, tapi semuanya berkiblat pada prinsip serupa: mengusung rancangan yang ramping tanpa mengorbankan performa, ditargetkan pada pengguna kelas antusias. Dan tak cuma tipis, Aorus juga terlihat sangat atraktif berkat keyboard blacklight LED-nya. Tiap tuts mempunyai pencahayaan mandiri, sehingga lighting-nya bisa dibuat menyerupai lantai dansa.

Gigabyte Aorus Indonesia 1

Gigabyte Aorus Indonesia 2

Notebook Aorus boleh dibilang sebagai yang paling portable di kelasnya. X5 (layar 15,6-inci, ada pilihan 1920×1080 120Hz dan 2880×1620 dengan G-Sync) hanya berbobot 2,5kg, sedangkan X7 (display 17,3-inci 2560×1440 G-Sync) mempunyai berat 3,2kg. Sebetulnya model X3 merupakan tipe paling ringan di keluarga Aorus – mempunyai berat cuma 1,8kg – namun Gigabyte belum membahas kapan mereka akan membawa X3 ke Indonesia.

Gigabyte Aorus Indonesia 3

Tantangan besar dalam menciptakan laptop bertubuh tipis adalah pada implementasi solusi pendingin. Tentu saja Gigabyte sudah menemukan jalan keluarnya. Di varian terbaru, Aorus menyimpan dua fan, enam pipa pendingin dan empat ventilasi pembuangan panas – kombinasi semuanya membuat temperatur GPU dan CPU lebih sejuk sembilan derajat Celcius dari model terdahulu. Selain lebih dingin, kipas juga beroperasi lebih hening.

Gigabyte Aorus Indonesia 12

Ditujukan buat kalangan antusias tidak berarti sang produsen melupakan aspek kepraktisan pemakaian. Anda ingin mengetahui status sistem? Tinggal buka saja app Command Center. Di sana kita bisa melihat beban GPU dan CPU, temperatur, kecepatan kipas pendingin, pasokan tenaga, sampai kondisi network. Buat melakukan overclock, Anda hanya tinggal menggeser slider di OC Gauge.

Gigabyte Aorus Indonesia 4

Gigabyte Aorus Indonesia 5

Di beberapa fitur, Gigabyte tampaknya mengikuti jejak sang kompetitor yang telah terbukti efektif. Satu contohnya ialah pemanfaatan sistem pengelolaan networking Killer DoubleShot Pro, di mana sistem dapat memilih koneksi tercepat secara otomatis dan mengirim traffic ‘standar’ ke interface lain. Hal ini bertujuan agar traffic yang diprioritaskan tidak terganggu, memastikan pengalaman gaming (dan streaming) bebas dari lag.

Gigabyte Aorus Indonesia 14

Aorus turut dibundel bersama software Xplit Gamecaster dan Broadcaster, yakni software streaming profesional. Tapi tak cuma sekedar bundel software, Gigabyte Aorus adalah laptop pertama di dunia yang ditopang hardware Engine Live Stream. Chip ini berfungsi meminimalisir kompresi – merekam dan men-streaming di kualitas tinggi secara bersamaan tanpa membebani sistem serta memengaruhi kualitas gameplay. Live Stream Engine menyuguhkan frame rate 30 persen lebih tinggi dibandingkan hanya menggunakan software.

Gigabyte Aorus Indonesia 15

Lalu buat memaksimalkan mutu stream, Aorus turut didukung software TriDef@ SmartCam, fungsinya adalah memudahkan kita menghilangkan background cukup dengan memanfaatkan green screen. Via app, Anda dapat mudah menambahkan filter serta mengkonfigurasi background; tak cuma saat streaming, namun juga sewaktu menggunakan app video chat seperti Skype.

Gigabyte Aorus Indonesia 16

Sebagai alternatif, Gigabyte menyediakan pula laptop ‘gaming capable‘ non-Aorus buat para gamer nusantara; yaitu P34K V5 (14-inci, i7-6700HQ, GTX 965M), P55K V5 (15-inci, i7-6700HQ, GTX 965M), P55W V6 (15-inci, i7-6700HQ, GTX 1060), serta P35X V6 (15-inci, 17-6700HQ, GTX 1070).

Gigabyte Aorus Indonesia 7

Menjawab pertanyaan saya, Jason Wu menyampaikan bahwa tipe dengan display 15,6-inci (X5) merupakan hero product Gigabyte Aorus di Indonesia. Tanpa dijabarkan secara rinci, Aorus kabarnya akan ditawarkan di kisaran harga Rp 33 juta sampai Rp 49,8 juta, mulai tersedia di pertengahan bulan Januari 2016 nanti.

Gigabyte Aorus Indonesia 11