ASUS Umumkan Ketersediaan ZenBook 13 (UX325) dengan Prosesor 11th Gen Intel Core

ASUS telah mengumumkan ketersediaan ZenBook 13 (UX325) versi terbaru di pasar Indonesia yang kali ini telah ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core. Sebelumnya saat dirilis pertama kali pada pertengahan bulan September lalu, laptop premium ini masih mengandalkan prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”.

Selain perbedaan prosesor, ZenBook 13 (UX325) versi terbaru tetap mengedepankan berbagai fitur andalannya seperti bodi ringkas, port yang cukup lengkap, dan daya tahan baterai panjang. Harganya hanya naik Rp500.000, untuk varian Intel Core i5-1135G7 dibanderol Rp14.799.000 dan Rp17.799.000 dengan Intel Core i7-1165G7.

ASUS ZenBook 13 (UX325) merupakan laptop pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor 11th Gen Intel Core. Tujuan utama kami adalah menghadirkan teknologi yang dapat memberikan pengalaman terbaik kepada masyarakat Indonesia dan ZenBook 13 (UX325) adalah jawaban kami. Prosesor 11th Gen Intel Core memberikan peningkatan performa signifikan sekaligus tampil dengan berbagai teknologi mutakhir. Semua keunggulan prosesor terbaru tersebut ada pada ZenBook 13 (UX325),” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Prosesor 11th Gen Intel Core

ZenBook-13_UX325_ICL_Product-photo_2G_Pine-Grey_11

ASUS ZenBook 13 (UX325) ditenagai oleh prosesor hingga 11th Gen Intel Core i7-1165G7 “Tiger Lake” yang memiliki konfigurasi hingga 4 core dan 8 thread. Serta memiliki boost clock hingga 4,7GHz, performanya yang kencang namun tetap hemat daya. Berpadu penyimpanan NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512GB dan modul RAM LPDDR4X berkapasitas hingga 16GB.

Salah satu keunggulan prosesor Intel Core i7-1165G7 yang ada di ZenBook 13 (UX325) adalah GPU terintegrasi terbaru, Intel Iris Xe Graphics. Berbeda dengan GPU Intel HD Graphics, Intel Iris Xe Graphics memiliki performa yang lebih tinggi bahkan dapat menyaingi performa discrete graphics yang ada di laptop sekelas ZenBook 13 (UX325).

Kombinasi keduanya sudah powerful untuk memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari. Dengan kapasitas baterai mencapai 67Whr, ZenBook 13 (UX325) pun dapat bertahan hingga 16 jam.

Fitur unggulan lain, laptop 13,3 inci dengan dimensi 304x203x13,9 mm dan bobot 1,11 kg ini memiliki konektivitas yang cukup lengkap. Di mana tetap dilengkapi dengan port USB Type-A dan HDMI yang masih banyak digunakan.

Juga dilengkapi dengan port USB Type-C dan telah mendukung teknologi USB Power Delivery. Artinya, ia dapat diisi dayanya melalui port USB Type-C menggunakan adapter atau power bank. Port USB Type-C di ZenBook 13 (UX325) juga merupakan port Thunderbolt 4 yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti media penyimpanan data berkecepatan tinggi hingga monitor beresolusi tinggi.

Untuk konektivitas nirkabelnya, ZenBook 13 (UX325) menggunakan WiFi 6 (802.11ax). WiFi generasi terbaru tersebut memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan latency yang lebih rendah. Serta, Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori mulai dari headphone hingga mouse.

Untuk build quality, bodi ZenBook 13 (UX325) dibuat dari bahan aluminium alloy dan dibentuk dengan desain diamond-cut dan desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya. Bodinya telah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Proses buka kunci laptop ini mengandalkan 3D IR HD camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar berteknologi NanoEdge Display yang memungkinkan laptop tampil dengan bezel tipis dan memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Salah satu fitur favorit saya ialah edge-to-edge keyboard, luber hingga ke dua sisi bodinya. Dengan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar, ditambah engsel ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman.

[Review] ASUS ZenBook 14 UX425, Untuk Anda yang Bermobilitas Tinggi

Pada akhir tahun 2019 lalu, ASUS merilis tiga laptop ZenBook Classic series yaitu ZenBook 13 UX334, ZenBook 14 UX434, dan ZenBook 15 UX534. Ketiga laptop tersebut mengemas teknologi layar sekunder ScreenPad 2.0.

Nah pada kesempatan kali ini, Dailysocial kembali kedatangan laptop ZenBook Classic yang baru saja dirilis di Indonesia yaitu ZenBook 14 UX425. Awalnya saya pikir laptop ini merupakan penerus dari ZenBook 14 UX434. Namun setelah mengamati nomor seri dan membandingkan harga serta spesifikasinya, lebih tepatnya ZenBook 14 UX425 adalah versi lain yang harganya lebih terjangkau dari kakaknya tersebut.

Sebagai pembanding, varian dasar ZenBook 14 UX434 dijual seharga Rp17.299.000. Sementara, ZenBook 14 UX425 dibanderol mulai dari Rp14.299.000. Apa yang membedakannya? Simak review ASUS ZenBook 14 UX425 berikut ini.

Edge-to-edge Keyboard

review-asus-zenbook-14-ux425-2
Keyboard ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Laptop dengan layar berbezel mini sudah menjadi standar laptop keluaran tahun 2020. Demikian pula dengan ZenBook 14 UX425 yang tampil menawan berkat penggunaan desain NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio mencapai 90%. Namun yang membuat saya terpesona justru desain keyboard-nya yang edge-to-edge hampir luber ke samping, ASUS menambahkan satu kolom tambahan di sisi kanan untuk tombol home, PgUp, PgDn, dan end.

Tak hanya menambah nilai dalam estetika, format keyboard baru yang lebih luas dan tombol lebih besar juga memberikan pengalaman mengetik yang lebih nyaman, cepat, dan akurat. Berkat travel distance 1,4mm dan engsel ErgoLift yang membuat bodi utama terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan. Selain membuat posisi mengetik menjadi lebih ergonomis, engsel ErgoLift juga dapat meningkatkan performa pendinginan berkat rongga udara ekstra yang dihasilkan.

review-asus-zenbook-14-ux425-3
NumberPad 2.0 ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Berbeda dengan ZenBook 14 UX434 yang memiliki touchpad dengan ScreenPad 2.0, ZenBook 14 UX425 hanya dibekali NumberPad 2.0 dengan driver touchpad Windows Precision. Ukuran touchpad-nya lumayan besar dengan lapisan kaca yang halus dan responsif saat digunakan. Untuk mengaktifkan papan angka klik ikon di kanan atas dan klik di kiri atas untuk mengontrol dua level kecerahan saat mode numpad digunakan.

Bodi Ramping & Tipis

review-asus-zenbook-14-ux425-4
Desain ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ZenBook 14 UX425 merupakan laptop berlayar 14 inci. Hadir dengan dimensi 319x208x13,9 mm dan bobot 1,17 kg, laptop ini memiliki bentuk yang menyerupai dimensi laptop 13 inci pada umumnya.

Rancangan laptop ini simpel namun tetap elegan dalam opsi warna pine grey dan lilac mist. Build quality-nya cukup premium dengan sasis menggunakan bahan aluminium alloy yang dibentuk dengan desain diamond-cut dan bagian belakang layarnya mengemas desain “Zen” yang melingkar.

Secara keseluruhan, desain ZenBook 14 UX425 tidak semewah ZenBook 14 UX434. Sebab bezel layar dan penutup belakangnya terbuat dari plastik, kesannya kurang mantap karena terasa ringan saat membukanya. Tetapi jangan khawatir soal kekuatannya, karena laptop ini sudah memenuhi standar militer AS (MIL-STD 810G) sehingga pasti cukup tangguh.

Layar 14 inci pada ZenBook 14 UX425 menggunakan panel IPS beresolusi Full HD dalam rasio 16:9 dengan lapisan anti-glare. Layarnya memiliki tingkat reproduksi warna hingga 100% pada color space sRGB dan memiliki tingkat kecerahan layar 300 nits.

review-asus-zenbook-14-ux425-5
3D IR Camera ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Posisi webcam ada berada di tempat biasa dan dilengkapi dengan 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Sehingga memudahkan proses masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password dan cukup biarkan ZenBook 14 (UX425) memindai wajah Anda.

Konektivitas Cukup Lengkap

review-asus-zenbook-14-ux425-11
Konektivitas ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Untuk konektivitas nirkabelnya mengandalkan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 (Dual band). Sedangkan untuk konektivitas kabelnya meliputi port USB 3.2 Gen 1 Type-A dan micro SD card reader di sisi kanan.

Sementara, di sisi kiri ada port HDMI 2.0b yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan ZenBook 14 UX425 ke monitor eksternal tanpa harus menggunakan dongle. Kemudian ada dua port USB Type-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3 dan telah mendukung teknologi USB Power Delivery.

review-asus-zenbook-14-ux425-10
Konektivitas ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Port Thunderbolt 3 memungkinkan skenario penggunaan yang lebih luas. Misalnya kita bisa mengubungkan kartu grafis desktop menggunakan external graphic card enclosure, sehingga memungkinkan ZenBook 14 UX425 menangani pekerjaan berat seperti bermain game hingga content creation.

Ya, sebagai laptop tipis ZenBook 14 UX425 masih mengusung port yang cukup lengkap meski jumlahnya tidak banyak. Sayangnya, ASUS harus mengorbankan combo jack audio 3,5mm.

Hardware

review-asus-zenbook-14-ux425-12
Review ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

ASUS ZenBook 14 UX425 mengandalkan prosesor Intel Core “Ice Lake” generasi ke-10 yaitu i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X. Serta, penyimpanan NVMe PCIe 3.0 x4 SSD berkapasitas 512GB. Berikut spesifikasi menurut CPU Z dan GPU Z:

Prosesor hemat daya ini sudah menggunakan fabrikasi 10nm dengan GPU terintegrasi Intel Iris Plus Graphics yang memiliki performa lebih tinggi dibanding Intel HD Graphics. Unit review ASUS ZenBook 14 UX425 yang saya uji merupakan varian dengan prosesor Intel Core i5-1035G1 yang memiliki konfigurasi 4 core 1 GHz dan 8 thread. Dengan boost clock hingga 3,6 GHz, cache 6MB, dan thermal design power 15 Watt. Berikut hasil benchmark dari ZenBook 14 UX425.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1153
2 GeekBench 4 Multi Core 3508
3 PCMark 10 3652
4 Cinebench R15 611
5 Cinebench R20 1054
6 3DMark Sky Diver 4770
7 3DMark Cloud Gate 7081

Performanya memang tidak sekencang ZenBook 14 UX434 yang menggunakan Intel Core i5-10210U atau i7-10510U dengan GPU NVIDIA GeForce MX250, tetapi konsumsi dayanya lebih efisien dan didukung kemampuan AI lebih baik. Meski begitu, performanya masih sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan komputasi harian, seperti menjalankan aplikasi kantor, browsing, menonton video, atau mengedit foto di Lightroom dan Photoshop.

Konfigurasi tersebut bertujuan untuk menghadirkan daya tahan baterai yang panjang, dengan kombinasi kapasitas baterai besar 67Whr, dan teknologi 1W Panel yang dapat mengurangi konsumsi daya untuk layar secara keseluruhan hingga 63,6%. Laptop ini diklaim dapat bertahan hingga 16 jam, 14 jam 1080p video playback, dan hingga 12 jam 44 menit saat diuji menggunakan PCMark 10 pada mode modern office dengan kondisi terkoneksi ke internet.

Pengisian daya baterainya dilakukan melalui port USB Type-C dan berkat teknologi USB Power Delivery, ZenBook 14 UX425 juga dapat diisi ulang menggunakan power bank. Serta, mendukung teknologi fast charging yang dapat terisi 60% dalam waktu 49 menit.

Verdict

review-asus-zenbook-14-ux425-13
Review ASUS ZenBook 14 UX425 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Fokus utama ZenBook 14 UX425 adalah menawarkan kemudahan penggunaan. Mulai dari 3D IR camera untuk masuk ke dalam sistem secara praktis, desain keyboard edge-to-edge yang nyaman, ukuran touchpad besar dengan NumberPad 2.0, dan juga memiliki port I/O yang cukup lengkap.

Tentu saja, yang sangat ditekankan oleh ASUS ialah desain premium dan dimensi bodi yang ringkas, tipis, serta ringan. Juga menawarkan daya tahan baterai yang siap menunjang aktivitas kerja seharian dan performa yang mencukupi untuk pengguna umum. ZenBook 14 UX425 adalah pilihan yang paling tepat untuk yang bermobilitas tinggi.

Sparks

  • Dimensinya ringkas, tipis, dan ringan
  • Desain elegan berkat NanoEdge display dan keyboard edge-to-edge
  • Build quality cukup premium, tapi semewah ZenBook 14 UX434
  • Baterai tahan lama meski bodi ringkas

Slacks

  • Tidak ada combo jack audio 3.5mm
  • Bezel samping layar dari plastik

Laptop ZenBook 13/14 Terbaru ASUS Resmi Hadir di Indonesia

ASUS telah meluncurkan laptop ZenBook Classic terbarunya di Indonesia. Kali ini adalah ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425), laptop premium ini berfokus pada kemudahan penggunaan.

Hadir dengan dimensi bodi ringkas dan tipis tetapi masih mengusung port yang cukup lengkap. Serta yang terpenting daya tahan baterai panjang sehingga tidak lagi harus mengisi daya selama beraktivitas seharian.

“ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) bukan sekadar laptop premium. ASUS menghadirkan laptop ini sebagai teman Anda ketika beraktivitas seharian. Ia adalah teman yang akan memudahkan, bukan menghambat produktivitas Anda,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Tidak perlu USB dongle, tidak perlu lagi tas besar untuk membawa laptop, dan tidak perlu lagi mengisi ulang daya baterai seharian penuh. Itulah sedikit dari banyak kemudahan yang akan didapatkan oleh pengguna ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425),” tambahnya.

Fitur dan Spesifikasi

UX425_03

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki sasis dari material aluminium alloy yang dibentuk dengan finishing desain diamond-cut di sekelilingnya. Serta, desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya.

Kedua laptop ini hadir dengan bodi tipis dan ringan. Ketebalannya hanya 13,9mm dan bobotnya hanya 1,11 kg untuk ZenBook 13 (UX325) dan 1,17 kg untuk ZenBook 14 (UX425). Namun bodinya kokoh dan sudah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Fitur andalan laptop ZenBook juga hadir pada ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) yaitu 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Berkat kamera ini, kita bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar yang tipis. Berkat teknologi NanoEdge Display memungkinkan laptop ini tampil dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Bukan hanya layarnya yang minim bezel, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) mengemas edge-to-edge keyboard yang melebar sampai ke dua sisi bodinya. Desain baru ini membuat memberikan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar.

Selain keyboard yang lebih lebar, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga memiliki desain engsel bernama ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman. ErgoLift akan membuat bodi terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan.

Keduanya menawarkan fitur NumberPad 2.0 dan dilengkapi dengan tombol pengontrol tingkat kecerahan saat mode numpad digunakan. Tombol pengontrol tersebut juga dapat digunakan untuk membuka aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.

Untuk konektivitas kabelnya, ASUS menyematkan port USB Type-A, HDMI, dan dua port USB Type-C ke dalam bodi laptop ini yang mendukung teknologi USB Power Delivery dan Thunderbolt 3. Sementara, konektivitas nirkabelnya menggunakan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori seperti headphone hingga mouse.

Meski ringkas, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki kapasitas baterai 67Whr yang dapat bertahan hingga 16 jam. Hal itu berkat penggunaan komponen yang rendah daya seperti prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”. Prosesor mobile ini hadir dengan GPU terintegrasi yaitu Intel Iris Plus Graphics yang cukup powerful untuk kebutuhan komputasi sehari-hari.

Menemani prosesornya, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512G dan RAM LPDDR4X terbaru berkapasitas 8/16GB. Kedua laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed.

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) telah tersedia, keduanya dipatok dengan harga yang sama. Adalah Rp14.299.000 untuk varian Intel Core i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan Intel Core i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X Rp17.299.000. Laptop ini bisa didapatkan melalui enam e-commerce yaitu Bhinneka, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee, Tokopedia.

ASUS Umumkan Trio Laptop ZenBook Tipis Tanpa Mengorbankan Konektivitas

Laptop dengan body yang tipis (ultra thin / ultrabook) biasanya mengorbankan kelengkapan port IO demi portabilitas. Hal ini bisa berujung menjadi sesuatu yang merepotkan di kemudian hari bagi beberapa pengguna.

ASUS tampaknya memahami tersebut dan telah meluncurkan tiga laptop premium seri ZenBook, meliputi ZenBook 13 (UX325), ZenBook 14 (UX425 / UM425), dan ZenBook Flip (UX363). ASUS ZenBook 13 dan 14 seri terbaru ini memiliki body ringkas dengan ketebalan hanya 13,9, tapi tidak mengorbankan port konektivitas.

Kedua laptop tersebut masih menawarkan port USB Type-A full size, port Thunderbolt 3 – USB Type-C, dan punya microSD card reader. Selain tipis, bobotnya juga cukup ringan – ZenBook 13 (UX325) beratnya 1,07 kg, sedangkan ZenBook 14 (UX425 / UM425) punya bobot 1,13 kg.

Soal kekuatan performanya, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) ini ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-10. Dengan opsi konfigurasi Intel Core i3, i5 dan i7, berpadu RAM hingga 32GB dan storage hingga 2TB.

Khusus ZenBook 14 (UM425), ASUS juga menyediakan versi dengan AMD Ryzen 7 4700U 8-core mobile processor. Dengan opsi RAM hingga 16GB dan storage hingga 2TB.

Beralih ke ZenBook Flip 13 (UX363), perangkat ini punya engsel yang dapat diputar 360 derajat. Sehingga menyuguhkan berbagai skenario penggunaan, baik mode laptop, tablet, stand (mode dudukan), maupun tent (mode tenda).

Profil body ZenBook Flip 13 (UX363) juga terbilang ringkas, dengan ketebalan 13,9mm DAN BOBOT 1,3kg. Keunggulan lainnya, ASUS mengklaim baterainya sanggup bertahan hingga 16 jam dan bisa mengisi daya sebanyak 60 persen dari kondisi baterai kosong dalam waktu 49 menit.

Sumber: Engadget

[Review] ASUS ZenBook 13 UX334, Cocok Buat Mendongkrak Produktivitas

Body ringkas dengan performa powerful, ultrabook memang ideal dijadikan sebagai daily driver. Saya sendiri telah menggunakan ASUS ZenBook 13 UX334FLC sekitar satu setengah bulan dan ada kelebihan pasti ada kekurangannya juga.

Satu hal yang pasti laptop ini sangat cocok untuk para kalian yang ingin mendongkrak produktivitasnya kerjanya. Apalagi yang bermobilitas tinggi dan harus bekerja secara mobile kapan pun di mana pun.

Laptop premium keluarga ZenBook Classic series ini dibanderol dengan harga mulai Rp15.299.000 untuk varian dengan prosesor Intel Core i5-10210U (8G/512G PCIe), Rp19.299.000 dengan prosesor Intel Core i5-10210U (MX250/8G/1T PCIe), dan Rp 22.999.000 dengan prosesor Intel Core i7-10510U (MX250/16G/1T PCIe). Berikut review ASUS ZenBook 13 UX334FLC selengkapnya:

3D IR Camera

3D IR Camera | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
3D IR Camera | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebelumnya saya selalu menggunakan metode password untuk mengunci laptop. Namun tak disangka fitur face unlock dengan 3D IR camera dan Windows Hello pada ZenBook 13 UX334FLC berakhir menjadi salah satu fitur favorit saya.

Satu setengah bulan lamanya dan entah sudah berapa banyak buka tutup laptop, proses masuk ke sistem Windows memang lebih cepat dan praktis. Kamera infra merah pada laptop ini mampu mengenali wajah penggunanya secara konsisten, bahkan dalam kondisi temaram sekalipun. Tetapi bukan berarti tak pernah gagal, beberapa kali saya harus mengetik PIN untuk login.

Dimensi Ringkas

Tampilan depan ASUS ZenBook UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Tampilan depan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Hadir dengan dimensi 30.2×18.9×1.83 cm dan bobot 1.27 kg, ukuran body-nya memang terbilang sangat ringkas. Meskipun dari aspek ketebalan bukan yang tertipis di kelasnya, tapi setidaknya baterai 50Wh yang tertanam cukup untuk menunjang kerja seharian.

Bentukan compact juga berarti tak makan ruang banyak saat disimpan di dalam tas, serta bobot yang cukup ringan tersebut tidak membebani pundak. Portable dan asik dibawa bepergian, meskipun perlu saya tekankan lagi bahwa laptop sedikit agak tebal.

Tampilan belakang ASUS ZenBook UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Tampilan belakang ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Unit yang saya review berwarna royal blue, yang tampil elegan dengan tutup terukir pola concentrik circle khas ZenBook. Layar dengan bezel samping tipis dan sasis dari logam membuat ZenBook 13 UX334 enak dipandang dan terasa premium di tangan. Laptop ini juga bisa dibuka dengan satu tangan, meskipun perlu tenaga ekstra untuk membukanya.

Sisi kanan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Sisi kanan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Kelengkapan konektivitasnya cukup memadai untuk ukuran laptop 13 inci, di sisi kanan terdapat jack audio combo 3.5mm, port USB 2.0, dan slot microSD card reader. Sementara, di sisi kiri ada port DC-in untuk pengisian daya, port HDMI, port USB 3.1 Gen 2, dan port USB-C 3.1 Gen 2.

Sisi kiri ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Sisi kiri ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sayangnya, ASUS masih belum memberikan port yang dilengkapi dengan teknologi Thunderbolt 3. Lalu, untuk dukungan konektivitas nirkabel ada Wi-Fi 6 (802.11 ax (2×2)) dan Bluetooth 5.0.

Keybard ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Keybard ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Seperti laptop anyar ASUS lainnya, ZenBook 13 UX334 ini juga menggunakan mekanisme engsel ErgoLift yang mengangkat posisi keyboard sehingga lebih nyaman untuk diketik. Keyboard-nya sendiri dilengkapi dengan full-size backlit dan punya key travel 1.4mm, mengetik cepat bisa ditangani dengan baik dan tuts-nya membal saat ditekan.

ScreenPad 2.0

ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Fitur ini menjadi salah satu pembeda dari pendahulunya, di mana ASUS menyempatkan ScreenPad versi 2.0 yang ukurannya sedikit lebih besar dan lebih multi fungsi. Ini adalah touchpad yang juga merupakan sebuah layar sekunder touchscreen berukuran 5.65 inci.

Singkatnya, layar sekunder ini bisa menampilkan konten untuk mendukung pekerjaan di layar utama. Beberapa fungsi default yang tersemat antara lain, number key, hardwriting, quick key, slide xpert, doc xpert, sheet xpert, appdeals, myASUS, dan Spotify. Tentu saja, Anda dapat menyeret shortcut aplikasi favorit atau konten yang sedang dibuka pada layar utama ke layar kedua.

ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ScreenPad ini cukup dengan menekan tombol F6 atau Fn + F6. Di sana terdapat pilihan ScreenPad mode, traditional touchpad mode, dan toucpad is disabled. Lalu, untuk mengatur mode ScreenPad sebagai layar kedua cukup menekan tombol F8 atau Fn + F8. Pilih mode extend untuk memungkinkan menyeret konten utama ke layar kedua.

Layar 13.3 Inci

Layar 13,3 inci | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Layar 13,3 inci | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar NanoEdge 13.3 incinya ini punya bezel samping yang tipis; hanya 2.8mm. Dengan screen-to-body ratio mencapai 95 persen, menurut ASUS dibanding generasi sebelumnya (ZenBook 13 UX331), ZenBook UX334 ini 14 persen lebih kecil.

Panel LED-backlit 60Hz tersebut beresolusi FHD (1920×1080 piksel) dengan dukungan NTSC 72 persen, sRGB 100 persen, dan teknologi WideView 178 derajat. Meskipun resolusinya belum 4K, layar 13 inci FHD ini sudah menyuguhkan kualitas yang sangat baik.

Performa dengan Prosesor Intel Core Generasi Ke-10

Unit ASUS ZenBook 13 UX334FLC yang saya review merupakan varian tertinggi. Tiba dengan prosesor Intel generasi terbaru yakni Intel Core i7-8565U Comet Lake generasi ke-10, dengan prosesor 4 core 8 thread dan thermal design power 15 Watt.

Di samping unit integrated graphics Intel HD Graphics 620, ASUS juga membenamkan discrete graphics card NVIDIA GeForce MX250 dengan 2GB GDDR3. Kemudian besaran RAM-nya 16GB LPDDR3 menggunakan mode dual channel guna mengoptimalkan kinerja dari spesifikasi yang ada, serta tak lupa penyimpanan berbasis SSD PCIe dengan kapasitas 1TB.

Ya, berkat daftar spesifikasi tersebut performa yang disuguhkan ASUS ZenBook 13 UX334FLC ini sangat kencang. Tugas-tugas standar harian, bahkan software editing foto dan video bisa berjalan dengan mulus.

Beberapa kali saya juga mengedit video 1080p menggunakan software Adobe Premiere Pro di laptop ini dengan beberapa footage beresolusi 4K. Meski layar 13.3 incinya termasuk kekecilan untuk kebutuhan tersebut, tapi dengan beberapa trik – mengedit video di ZenBook 13 UX334FLC masih bisa dilakukan dengan baik.

Verdict

ASUS ZenBook 13 UX334 Royal Blue | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ASUS ZenBook 13 UX334 Royal Blue | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Faktor bentukan ringkas dalam desain premium, layar bezel-less dengan opsi layar kedua (ScreenPad 2.0), serta daya tahan baterai lama dengan performa powerful. Laptop ini menawarkan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya, utamanya bagi yang ingin meningkatkan produktivitas yang mungkin menjadi salah satu resolusi di tahun 2020 bagi beberapa orang atau mereka yang dituntut bekerja secara mobile.

Tentunya tak harus mengejar varian tertinggi, varian dasar dengan prosesor Intel Core i5-10210U (8G/512G PCIe) dengan harga Rp15.299.000 terbilang kompetitif dan performanya juga masih cukup powerful untuk menangani beragam tugas pekerjaan.

Sparks

  • Dimensinya ringkas dan build quality premium
  • ScreenPad 2.0 yang multi fungsi, layarknya punya monitor mini ekstrenal
  • Performanya terbilang powerful
  • Daya tahan baterai lama

Slacks

  • Profil body agak tebal
  • Perlu tenaga ekstra untuk membuka laptop

[Review] ASUS ZenBook Duo UX481, Suguhkan Pengalaman Menggunakan Monitor Eksternal

Ngopi di kafe sambil kerja buka laptop sudah menjadi pemandangan yang umum dan laptop dengan logo ‘apel’ sudah terlihat terlalu mainstream. Lain cerita kalau laptop yang digunakan ialah ASUS ZenBook Duo, desain ‘nyeleneh’ dengan dual-screen ini sangat mudah mencuri perhatian – kesannya sangat futuristik.

Hari Jumat lalu, waktu menunjukkan jam 2 siang setelah menghadiri acara peluncuran smartphone baru. Karena balik ke kantor jauh, mampir ke tempat ngopi menjadi opsi terbaik untuk lanjut mengetik artikel. Saya bawa ZenBook Duo sekalian untuk mengetesnya dan berikut pengalaman saya menggunakan ZenBook Duo selama seminggu.

Desain Nyeleneh

PSX_20191211_155521

ZenBook Duo tiba dalam balutan warna Celestial Blue yang tampil elegan. Menurut saya warnanya ini lebih ke arah hijau tua dan hampir mirip dengan warna Midnight Green pada iPhone 11 Pro Max. Bagian depan ZenBook Duo ini menampilkan desain khas ZenBook dengan spun-metal finish yang berpusat di logo ASUS.

Saat membuka tutupnya, mekanisme engsel ErgoLift design akan membuat body utama ZenBook Duo sedikit terangkat dan membentuk rongga udara ekstra dengan sudut 5,5 derajat. Posisi keyboard dan layar sekunder yang sedikit miring tersebut membuat pengalaman mengetik lebih nyaman, memberikan sudut pandang layar sekunder lebih baik, serta meningkatkan performa sistem pendingin dan audio.

‘ScreenPad Plus’, begitu ASUS menamainya. Sebuah layar sentuh 12,6 inci yang besarnya sekitar setengah layar utama. Karena tempat yang seharusnya untuk keyboard digunakan untuk ScreenPad Plus, posisi keyboard pun tergeser ke bawah di tempat yang seharusnya untuk touchpad dan sandaran tangan. Touchpad pun diperkecil dan dipindahkan ke samping kanan keyboard, tapi setidaknya ASUS melengkapi touchpad dengan tombol klik kanan dan kiri.

Penempatan keyboard dan touchpad yang tidak biasa ini membuat aktivitas mengetik bikin sering typo dan mengoperasikan laptop menjadi canggung. Bagi yang gampang geregetan, sebaiknya menggunakan mouse.

Keyboard-nya sendiri bergaya chiclet, dilengkapi dengan full-size backlit, dan memiliki key travel sejauh 1.4mm. Keyboard-nya empuk saat ditekan, sejauh ini aktivitas mengetik di permukaan yang rata cukup nyaman. Namun karena tidak punya sandaran tangan, akan sulit mengetik di atas pangkuan paha.

Layar Utama & Dimensi

ASUS ZenBook Duo mengemas NanoEdge display 14 inci, dengan panel LED-backlit beresolusi Full HD (1920×1080 piksel) dalam rasio 16:9, dengan tingkat reproduksi warna color space sRGB hingga 100 persen, dan teknologi wide-view 178 derajat. Warna yang dihasilkan di layar laptop ini juga akurat karena telah dikalibrasi dan telah mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display.

Bezel samping kanan kiri dan atas sangat tipis, hanya 3,5mm dan ASUS mengklaim rasio screen-to-body mencapai 90 persen. Sayangnya, bezel sampingnya ini terbuat dari plastik berpadu karet yang membuatnya terlihat kurang premium.

Mungkin hal ini terkait soal ketahanan body-nya, di mana ZenBook Duo telah mengantongi sertifikasi ketahanan standar militer MIL-STD 810G. Sertifikasi tersebut menandakan bahwa ZenBook Duo telah lolos dari berbagai pengujian ekstrem mulai dari uji penggunaan di ketinggian ekstrem, uji ketahanan jika laptop ini dijatuhkan dari ketinggian tertentu, uji ketahanan terhadap getaran, hingga uji penggunaan di suhu ekstrem.

Meski masuk dalam keluarga ZenBook, ZenBook Duo dengan dual-screen punya profil yang lebih tebal sehingga tidak masuk dalam kategori ultrabook atau laptop thin & light. Sebab dimensinya mencapai 323×223 mm dengan ketebalan 19,9 mm dan bobot 1,5 kg. Sebagai laptop 14 inci, bentukan ZenBook Duo masih terbilang ramping. Namun body-nya memang seperti laptop mainstream, cukup tebal dan agak berat.

Soal konektivitas, ZenBook Duo telah dilengkapi modem Intel Wi-Fi 6 dengan Gig+ (802.11ax). Lalu, pada sisi kanan terdapat port USB 3.1 Gen 1, audio jack 3,5mm, dan slot microSD card reader. Sementara, di sisi kirinya terdapat port charging, port HDMI, port USB 3.1 Gen 2, dan port USB Type-C 3.1 Gen 2.

ScreenPad Plus

Layar kedua bernama ScreenPad Plus menjadi sajian utama ZenBook Duo, ASUS merancangnya untuk meningkatkan produktivitas penggunanya lewat multitasking. Layarnya berukuran 12,6 inci dan uniknya ScreenPad Plus ini sudah touchscreen, padahal layar utama tidak mendukung touchscreen dan dibekali stylus dalam paket penjualannya.

Layarnya sendiri memiliki finishing matte, bukan glossy seperti pada layar utama. Mengingat penempatan layar pertama dan kedua saling berhadapan, finishing matte pada ScreenPad Plus akan mengurangi efek refleksi. Meskipun artinya akan ada perbedaan kualitas, tampilan yang kontras suka atau tidaknya tergantung dari preferensi pengguna masing-masing.

ScreenPad Plus ini dikenali oleh sistem sebagai monitor eksternal. Secara default berada di mode Extend, kita mengubah ke mode lainnya seperti mode duplicate, mode second screen only, dan mode PC screen only dengan menekan tombol F8.

Ya, kita dapat menyeret konten di layar utama ke layar kedua dengan mulus. Sebagai seorang content creator, saya bisa menulis review atau berita dan membuka banyak referensi di layar kedua.

Lalu, saat mengedit video – saya bisa menyeret file project dan timeline ke layar kedua – sehingga layar utama bisa digunakan sepenuhnya untuk preview video. Saat mengedit foto, saya bisa memindahkan tool ke bawah dan menggunakan stylus untuk meningkatkan akurasi lebih baik.

Kita bisa menampilkan dua hingga tiga window atau aplikasi di ScreenPad Plus. Cukup drag-and-drop konten yang diinginkan dan posisikan sesuai dengan layout yang disediakan. ASUS juga menyediakan antarmuka khusus agar lebih mudah dalam mengatur berbagai aplikasi yang sedang ditampilkan. Serta sejumlah fitur untuk membantu multitasking, meliputi App Switcher, Tas Swap, App Navigator, Task Group, dan fitur yang paling istimewa adalah Quick Key.

Fitur tersebut memungkinkan pengguna ZenBook Duo UX481 menampilkan tombol pintasan (shortcut) di layar ScreenPad Plus. Selain dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, Quick Key juga dapat diintegrasikan dengan aplikasi apapaun yang sedang dijalankan. Dengan demikian Quick Key dapat menampilkan tombol pintasan sesuai dengan aplikasi yang sedang berjalan.

Hardware dan Performa

PSX_20191211_155131

Sebagai laptop yang dirancang optimal untuk melakukan multitasking, ZenBook Duo UX481 hadir dengan performa yang powerful. Unit ZenBook Duo yang saya review ditenagai prosesor Intel Core i7-10510U Comet Lake generasi ke-10, quad-core 1.8GHz dengan Turbo Boost (hingga 4.9GHz) dan cache 8MB.

Berbicara soal multitasking, ZenBook Duo UX481 telah dilengkapi dengan RAM DDR4 berkapasitas hingga 16GB. Didukung oleh penyimpanan berupa M.2 PCIe NVMe SSD berkapasitas 1TB.

ZenBook Duo UX481 juga hadir dengan chip grafis NVIDIA GeForce MX250 yang cukup powerful untuk berbagai kegiatan komputasi. Tidak hanya itu, chip grafis dengan VRAM sebesar 2GB ini bahkan dapat diandalkan untuk mengakselerasi performa ketika melakukan photo atau video editing.

Prosesor Intel Core 10th Gen memiliki konsumsi daya yang lebih rendah dari generasi sebelumnya. Lalu dengan kapasitas baterai 70Whrs, laptop ini mampu bertahan lama. Menurut ASUS dengan pengujian menggunakan PCMark 10 battery pada mode modern office menunjukkan ZenBook Duo UX481 dapat bertahan hingga 8 jam.

Verdict

PSX_20191211_154526

Layar 14 inci pada laptop memang dianggap sebagai ukuran yang proporsional, nyaman buat bekerja dan tetap portable. Namun untuk kegiatan multitasking, layar laptop terlalu kecil untuk menampilkan beberapa aplikasi atau tugas secara bersaam. Keberadaan monitor tambahan tentu akan sangat membantu kita dalam bekerja.

ScreenPad Plus adalah jawaban dari ASUS, tak hanya dapat membuka banyak aplikasi secara bersamaan – tapi juga ditampilkan secara efisien. Tampilan bisa dibagi-bagi, sehingga kita bisa dengan nyaman dan cepat menyelesaikan pekerjaan di layar utama.

Di sisi lain, desain revolusioner ZenBook Duo dengan dual-screen mengorbankan aspek ergonomis – ia bukanlah laptop ultrabook atau thin & light. Meskipun dimensinya tergolong padat dan ramping, body-nya cukup tebal dan agak berat seperti laptop mainstream. Selain itu, penempatan keyboard dan touchpad-nya yang agak canggung mungkin bisa jadi masalah dalam kondisi penggunaan tertentu.

Berikut harga ASUS ZenBook Duo UX481:

  • Rp16.299.000 (Core i5, UMA, 8GB/512GB)
  • Rp18.299.000 (Core i5, MX250, 8GB/512GB)
  • Rp20.299.000 (Core i7, MX250, 16GB/512GB)
  • Rp23.999.000 (Core i7, MX250, 16GB/1TB)

Sparks

  • ScreenPad Plus menyuguhkan pengalaman seperti layaknya menggunakan monitor eksternal, berguna untuk multitasking
  • Desain unik dan tampil futuristik
  • Termasuk stylus, case, dan dudukan lipat
  • Harganya mulai dari Rp16 jutaan

Slacks

  • Kualitas tampilan layar utama dan kedua kontras
  • Penempatan keyboard agak canggung dan touchpad-nya sempit 
  • Layar utama tidak touchscreen
  • Body agak tebal dan berat

 

ASUS Segera Hadirkan ZenBook Classic, ZenBook Duo, dan Pro Duo

Jelang pergantian tahun, ASUS berencana merilis sejumlah laptop ZenBook terbaru mereka ke Indonesia. Meliputi ASUS ZenBook Classic 13/14/15, ZenBook Duo, dan ZenBook Duo Pro. Yuk cari tahu lebih banyak satu per satu.

ASUS ZenBook Classic 13/14/15

Pertama ASUS akan memperbarui lini ZenBook Classic mereka yang terdiri dari tiga ukuran layar berbeda, 13 inci UX334, 14 inci UX434, dan 15 inci UX534. Bedanya dengan pendahulunya, ZenBook Classic yang baru ini memiliki ScreenPad versi 2.0 terbaru yang ukurannya lebih besar, kontrolnya lebih pintar, dan lebih efisien.

Masuk sebagai lini laptop premium ASUS, ZenBook Classic mengutamakan desain dan dimensi yang compact dengan NanoEdge display, mekanisme engsel ErgoLift Hinge. Target audience-nya young professional atau fresh graduate yang baru mulai bekerja, dengan skenario penggunaan office productivity, design atau editing foto/video ringan, dan mobility buat yang harus kerja meskipun di luar kantor.

Sedikit informasi soal spesifikasinya, ZenBook Classic bakal tersedia dalam opsi konfigurasi prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, kartu grafis NVIDIA GeForce MX250 (UX334/UX434) atau GTX1650 Max-Q (UX534).

ASUS ZenBook Duo UX481

Beralih ke ZenBook Duo, segmen yang dimasuki oleh laptop masih sama seperti ZenBook Classic – bukan ZenBook untuk para profesional. Namun lebih ditujuka untuk casual photographer, video editor, dan content creator atau YouTuber.

ZenBook Duo memiliki ScreenPad Plus yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan ScreenPad ZenBook Classic, 12,6 inci touchscreen dengan dukungan stylus. Dibuat untuk memenuhi kebutuhan multitasking dan meningkatkan produktivitas penggunanya.

Panel IPS 14 incinya beresolusi Full HD, dikemas dalam NanoEdge display dengan rasio screen-to-body 90 persen. Opsi dapur pacunya tersedia dalam konfigurasi hingga Intel Core i7 generasi ke-10 dan discrete graphic NVIDIA MX250.

ASUS ZenBook Pro Duo

Yang satu ini merupakan laptop flagship ASUS dengan dan ditujukan untuk para creative professional, contohnya photographer professional, movie editor, designer, content creator, programmer, hingga game streamer.

Punya panel OLED touchscreen beresolusi 4K (3840×2160 piksel) 15.6 inci, rasio screen-to-body 89 persen, DCI-P3 100 persen, dan rasio kontras 100.000:1. Lengkap dengan ScreenPad Plus 14 inci beresolusi 4K juga dan active stylus dalam paket penjualannya.

Aspek performanya, ZenBook Pro Duo ini punya opsi konfigurasi hingga dengan prosesor Intel Core i9 generasi ke-9. Serta, kartu grafis yang sangat powerful – NVIDIA GeForce RTX 2060 dengan NVIDIA studio driver.

Bagaimana menurut kalian? Ketiga laptop ZenBook premium yang akan segera diluncurkan oleh ASUS ini cukup menarik bukan? Jiwa kreatif Anda mungkin berteriak, tapi tentu saja sesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Kita tunggu saja tanggal mainnya.

ASUS Umumkan Laptop ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462

Saat memilih laptop, biasanya aspek performa menjadi prioritas utama dan mengabaikan aspek portabilitas. Laptop gaming seperti ROG atau TUF pun kerap menjadi pilihan, karena mampu menjalankan game PC dengan lancar dan juga menangani tugas-tugas berat seperti video editing dengan baik.

Namun laptop gaming juga punya beberapa kekurangan, pertama dimensinya bongsor dan bobotnya berat. Kedua daya tahan baterainya kurang bisa diandalkan, Anda akan bergantung dengan colokan listrik.

Di sisi lain, laptop tipis atau ultrabook dengan performa yang mencukupi dan dimensi ringkas harganya masih dirasa mahal menimbang spesifikasi yang didapat. Kabar baiknya, ASUS baru saja mengeluarkan dua laptop premium seri ZenBook dengan harga yang terbilang terjangkau.

Adalah ASUS ZenBook UM431 dan ZenBook Flip UM462, mereka ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Mobile yakni Ryzen 5 atau Ryzen 7. Didukung besaran RAM 8GB yang sudah mencukupi untuk menangani berbagai aktivitas para penggunanya dan penyimpanan berbasis SSD 512GB.

ASUS ZenBook UM431

ASUS ZenBook UM431 merupakan laptop premium 14 inci dengan desain klasik. Menggunakan panel IPS beresolusi Full HD dikemas dalam NanoEdge Display, didukung 100% sRGB, Anti-Glare, dan brightness 250 nits.

Nah keunggulan ZenBook UM431 ini adalah adanya empat speaker dengan teknologi Smart AMP by Harman/Kardon. Selain itu, laptop ini masih punya slot SD card reader yang merupakan fitur essential bagi para photografer atau videografer, lengkap dengan satu port USB 3.1 Type-C.

Laptop ini tersedia dalam warna utopia blue, untuk varian dasar berprosesor AMD Ryzen 5 3500U dengan AMD Radeon Vega 8 graphics dibanderol Rp9.999.000. Sedangkan untuk varian dengan AMD Ryzen 7 3700U dengan AMD Radeon RX Vega 10 graphics dibanderol Rp12.299.000.

ASUS ZenBook Flip UM462

Beralih ke ASUS ZenBook Flip UM462 yang merupakan laptop convertible premium 14 inci dengan engsel ErgoLift Hinge yang bisa diputar 360 derajat. Artinya, mendukung lebih dari satu skenario penggunaan seperti mode tablet, tenda, dan display mode.

Panel IPS 14 inci NanoEdge Display sudah touchscreen, beresolusi Full HD, didukung 100 persen sRGB, berlapis Anti-Glare, dan punya tingkat brightness 300 nits. Selain itu, laptop ini memiliki IR HD Web Camera yang didukung Windows Hello Facial Recognition, Number Pad, dan slot microSD card reader (bukan SD card).

ZenBook Flip UM462 ini tersedia dalam warna light grey, dijual Rp11.299.000 untuk varian dasar dengan AMD Ryzen 5. Serta, Rp13.299.000 dengan prosesor AMD Ryzen 7. Dalam paket penjualannya sudah disematkan ASUS Pen, stylus khusus multi fungsi untuk mendukung beragam kegiatan.

Dibanding dengan laptop mainstream, kedua laptop ini memang lebih ringkas dan ringan. Namun dimensi dan ketebalannya tidak sekecil dan setipis lini ZenBook yang harganya lebih mahal. Meski begitu, mereka sudah mengantongi sertifikasi ketahanan standar militer MIL-STD 810G.

[Review] ASUS ZenBook S UX392, Laptopnya Seorang Bos

Sejak tiba di DailySocial beberapa minggu yang lalu, saya belum pernah sekalipun mengajak jalan laptop ASUS ZenBook S UX392. Meskipun dimensi laptop ini super compact, ringan, dan praktis dibawa bepergian.

Alasannya karena harganya yang tergolong cukup fantastis, mencapai Rp30.999.000. Jujur saja, saya agak ngeri bila harus mengajaknya bolak balik Jakarta-Bogor naik commuter line yang berjejal-jejalan sampai di ujung pintu.

Langsung saja deh, kita ulik lebih dalam apa yang ditawarkan olehnya. Berikut review ASUS ZenBook S UX392 selengkapnya, spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Laptop dengan Notch

Bukan notch seperti yang ada di smartphone, desain notch pada laptop ini berbeda. Bentuknya mirip notch iPhone tapi terbalik, menonjol keluar dan bukan ke dalam layar sehingga tidak mengganggu sajian konten.

Pertama kali lihat sebelum laptop ini dirilis, rasanya agak aneh dan lucu sih. Menurut saya, ASUS cukup berani karena kalau komposisi dan penempatannya tidak seimbang bisa saja menurunkan nilai estetika.

PSX_20191028_175914

Ternyata bentuk notch yang memanjang ini tidak hanya menyediakan ruang untuk menempatkan webcam, tapi juga memudahkan kita membuka ZenBook S13 dengan satu tangan. Ya, bisa dibuka dengan hanya satu tangan.

Layar berukuran 13,9 incinya dikemas dalam desain NanoEdge display dengan bezel sangat tipis, sisi sampingnya hanya 2,5mm dan sisi atasnya 3,6mm. Menggunakan panel LED-backlit IPS, beresolusi Full HD (1920×1080 piksel) dengan dukungan 100 persen sRGB color gamut, brightness 400 nit, dan wide view technology 178 derajat.

PSX_20191028_181927

Berasa ada yang kurang? Ya, layarnya belum menginjak resolusi 4K dan bukan touchscreen. Perlu saya tekankan juga, ZenBook S UX392 ini memiliki desain classic – bukan convertible 2-in-1 yang engselnya bisa diputar 360 derajat.

Jangan protes dulu, lini laptop premium ASUS ZenBook memang terbagi dalam beberapa seri. Dari ZenBook saja, ZenBook Flip, ZenBook Pro, ZenBook S, dan ZenBook Classic. Jadi, tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan. Misalnya, kalau butuh layar 4K bisa beralih ke ZenBook Pro series dan kalau cari desain convertible tersedia di ZenBook Flip series.

Bagaimana dengan ZenBook S series? Bisa dibilang merupakan laptop ultra thin premium dengan desain classic. Target market dari ZenBook S UX392 sendiri ialah kalangan pebisnis di level executive atau manager yang kerap bepergian dinas.

Dimensi Ramping dan Modern

PSX_20191028_180359

Untuk laptop dengan layar 13,9 inci, ukuran ZenBook S UX392 ini benar-benar sangat ringkas. Dimensinya 31.6×19.5×1.29cm dengan bobot hanya 1,1kg, jelas ini sangat nyaman dibawa bepergian dinas maupun traveling.

Saat disentuh, kontruksi body ZenBook S UX392 terasa padat. Sebagian besar terbuat dari material aluminium yang diproses menggunakan teknik CNC milling. Layout desain yang minimalis dan balutan warna utopia blue menyuguhkan kesan berkelas, ramping, dan modern.

Ketika laptop di buka, engsel akan secara otomatis mengangkat bagian keyboard laptop. Ada tiga kelebihan desain Ergolift ini, pertama memberikan posisi mengetik yang lebih nyaman, sistem pendingin lebih efisien, dan membuat bezel bawah layar yang tipis menjadi tampak lebih tipis.

Keyboard ASUS ZenBook S UX392 menggunakan layout tenkeyless dengan key travel sejauh 1,4mm, dan dilengkapi dengan full-size backlit. Di pojok kanan atas touchpad bisa ditemui fingerprint sensor, penempatannya cukup cermat meskipun mungkin sedikit mengganggu

Bagaimana dengan kelengkapan konektivitasnya? Laptop ini punya dua port USB 3.1 Gen 2 Type-C di sebelah kiri, tapi satu digunakan untuk pengisian daya dan sudah mendukung fast charging. Di bawahnya ada slot microSD card reader, bukan SD card. Sementara, di sebelah kanan terdapat satu port USB 3.1 Gen 2 Type-A, audio combo jack, dan lampu indikator baterai.

Konektivitasnya cukup lengkap, sayangnya ASUS tidak membekali port yang mendukung Thunderbolt 3, Anda mungkin harus membeli docking station terpisah untuk memperluas konektivitas termasuk port USB tambahan dan SD card reader.

Hardware dan Performa

PSX_20191028_182044

Bicara performa, unit ZenBook S UX392 yang saya review ditenagai prosesor Intel Core i7-8565U masih di generasi ke-8. Entah kenapa ASUS agak lambat, di lini laptop gaming ROG mereka sudah datang dengan prosesor Intel generasi ke-9, tapi Intel sudah punya generasi ke-10.

Besaran RAM mencapai 16GB 2133MHz LPDDR3, penyimpanan berbasis PCIe SSD 1TB, dan punya discrete graphic NVIDIA GeForce MX150 dengan 2GB GDDR5 VRAM dan Integrated Intel HD Graphics 620.

Aktivitas standar seperti mengetik dan browsing sudah pasti ditangani dengan mudah. Tugas yang lebih berat seperti editing foto Raw di Lightroom, hingga editing video di Premiere Pro juga dikerjakan dengan baik.

Selain dimensi ringkas dan performa kencang, aspek penting lain dari sebuah laptop ‘jaman now’ ialah ketahanan baterainya. ZenBook S13 ini punya kapasitas baterai 50Wh, diklaim mampu bertahan sampai 15 jam per charge (tergantung pemakaian, dan mendukung fast charging. Di mana baterai akan terisi 60 persen dalam waktu 49 menit. Artinya, bekerja seharian di luar kantor juga tidak perlu khawatir lagi kehabisan daya dan cari-cari stop kontak.

Verdict

PSX_20191028_183148

Kalau yang dilihat hanya aspek spesifikasi, jelas harga ASUS ZenBook S UX392 yang mencapai angka Rp30.999.000 termasuk overprice. Sebaliknya laptop ini menawarkan desain classic dengan build quality premium, dimensinya sangat ringkas untuk seukuran laptop 13,9 inci, dan daya tahan baterainya panjang. Meski begitu, dapur pacunya bukan yang tercepat di kelasnya.

Lini laptop ZenBook ASUS terbagi dalam beberapa seri, masing-masing punya target market yang berbeda. Maka pastikan sesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Nah ZenBook S UX392 ini ditujukan untuk kalangan pebisnis kelas eksekutif atau para bosPSX_20191028_175923. Jadi, sah-sah saja bila ASUS mematoknya dengan harga tinggi.

Sparks

  • Dimensinya ringkas, ringan, dan build qualty-nya sangat bagus
  • Baterai tahan lama
  • Hardware powerful dan punya discrete graphic

Slacks

  • Layar belum 4K
  • Tanpa TB3 dan SD Card Reader
  • Posisi fingerprint mengganggu
  • Belum layar sentuh

Laptop Premium Asus, Zenbook S UX392 Diperkenalkan Publik, Harganya 31 Juta Rupiah

Bersamaan dengan ZenBook Flip 13 UX362, Asus juga merilis laptop premium mereka yang harganya cukup fantastis, setidaknya untuk laptop non gaming dan berbasis Windows. Adalah Asus Zenbook UX392 nama dari perangkatnya.

Jika Anda mendengar harganya dan belum menyentuh produknya, mungkin akan terheran-heran mengapa begitu mahal. Namun, sebagai laptop dengan ukuran layar hampir 14 inci, ultrabook ini memang bisa dibilang layak untuk menyandang harga demikian. Tidak hanya dari sisi desain dan material serta tampilan layar yang nyaris tanpa bezel, tetapi juga dari sisi spesifikasi.

Zenbook S UX392

Desain cantik untuk kalangan pebisnis

Tampilannya yang simple, tegas dan tidak neko-neko memberikan kesan yang terkesan dingin namun cocok untuk teman bekerja karena terasa tangguh. Meski ukurannya kecil namun di tampilan keyboard masih bisa menampilkan tombol panah, touch pad dilengkapi dengan sidik jari untuk fitur keamanan yang terkoneksi dengan Windows Hello.

Salah satu daya jual yang ditawarkan oleh Asus untuk perangkat ini adalah slim, dengan tebal 12.9mm dengan bobot 1.1 kg. Kemudian sisi layar juga menjadi salah satu daya jual, layar FHD 13.9 inci ini cukup menonjol karena bezel dari perangkat cukup tipis. Asus menyebutkan screen-to-body ratio-nya hingga 97%.

Zenbook S UX392

Desain ramping ini tentunya menjadi nilai lebih untuk para pebisnis yang masih memerlukan laptop untuk dibawa bepergian dalam urusan kerjaan. Bahan aluminium yang menyelilmuti body-nya juga hadir dengan durabilitas karena telah menerima sertifikasi uji ketahanan standar militer MIL-STD-91OG. Unit yang saya liat kemarin berwarna perak, namun Asus juga menyediakan warna lain yaitu Utopia Blue.

Dari sisi konektivitas atau port, perangkat ini menyediakan port USB 3.1 Gen2 Type-A serta 2 USB 3.1 Gen2 Type-C dengan kecepatan transfer data diklaim Asus sampai 10Gbps. Port Type-C ini juga mendukung display output dan power delivery. Tersedia pula 1 MicroSD port dan jack audio.

 

Spesifikasi teknis

Nah, berbicara performa, tentu saja laptop yang masuk kategori ultabook dan ditujukan untuk pebisnis harus mumpuni dengan spesifikasi yang tinggi. Zenbook S UX392 hadir dengan dukungan prosesor Intel Core i7-8565U 4,6GHz lalu 16GB LPDDR3 Ram serta penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCle SSD. Sedangkan graphics ada Nvidia GeForce MX150 dengan 2GB GDDR5 VRAM dan Integrated Intel HD Graphics 620.

Untuk baterai sendiri disematkan baterai dengan kapasitas 50Wh yang diklaim dapat digunakan sampai 15 jam (tentunya ini tergantung pemakaian). Di atas kertas, spesifikasi ini akan mampu untuk diajak bekerja mendukung produktivitas, sesuai dengan segmen yang ingin disasar.

Acara rilis kemarin memang tidak menyediakan tempat untuk mencoba atau hands-on, saya hanya bisa mencoba keyboard, merasakan bobot body dan mengangumi desain dari jarak dekat. Tentunya untuk memberikan nilai harus dilakukan uji secara mendalam. Namun kesan pertama yang saya dapatkan adalah cocok untuk ditujukan bagi segmen pebisnis. Bentuknya yang kecil tapi tidak kekecilan dan compact akan menyenangkan untuk dibawa kemana saja. Spesifikasi yang powerful dengan keyboard yang cukup nyaman dan touchpad yang cukup lebar akan bisa mendukung pekerjaan.

Harga Zenbook S UX392 ini dijual dengan angka Rp30.999.000 dengan garansi global 2 tahun.

Zenbook S UX392