Tokopedia Jadi Salah Satu Perusahaan dengan Pertumbuhan Pendapatan Tercepat di Asia Pasifik

Tokopedia, salah satu perusahaan teknologi Indonesia baru-baru ini berhasil membawa Indonesia untuk masuk ke dalam daftar Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020 untuk pertama kalinya. Tokopedia menduduki peringkat 94 dari 500 perusahaan teknologi, dengan pertumbuhan pendapatan tercepat se-Asia Pasifik. Tokopedia pun dikabarkan merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar tahun ini.

Prestasi yang diraih oleh Tokopedia ini dihitung berdasarkan persentase pertumbuhan pendapatan selama tiga tahun kebelakang. Selama periode ini, Tokopedia telah berhasil tumbuh sebesar 608%. Apabila dilihat secara keseluruhan, perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam daftar Deloitte Technology Fast 500™ Asia Pacific 2020 ini merupakan perusahaan-perusahaan dengan tingkat rata-rata pertumbuhan 551%.  

Menurut Mike Horne, Private Leader dari Asia Pacific Deloitte memberikan tanggapan bahwa untuk mendapatkan kedudukan dalam Deloitte Technology Fast 500™ merupakan pencapaian yang patut diapresiasi karena perusahaan teknologi hingga saat ini sangatlah kompetitif dan terus mengalami perubahan. Dalam kualifikasi dan seleksi Deloitte Technology Fast 500™, peserta harus memiliki standar pendapatan operasional tahunan minimal US$50.000 dan harus memenuhi syarat sebagai perusahaan publik atau swasta yang berkantor pusat di Asia Pasifik. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus didefinisikan sebagai perusahaan yang memiliki kontribusi signifikan terhadap kemajuan teknologi dan memiliki fokus dalam pengembangannya.

Tokopedia Menjadi Marketplace yang Paling Banyak Diakses 

Dilansir dari Similarweb, Tokopedia merupakan marketplace yang paling banyak diakses di internet selama kuartal 1 2021, menjadikan Tokopedia sebagai salah satu industri lokapasar terpopuler di Tanah Air, mengungguli Shopee, Bukalapak, Lazada dan Blibli yang juga masuk dalam peringkat lima besar secara berurutan.

Menurut data persentase yang dilansir dari Similarweb, Tokopedia telah berhasil menguasai traffic marketplace di Indonesia sebesar 32,04% pada Januari 2021, dan terus meningkat di angka 33,07% hingga Maret 2021 dengan jumlah kunjungan bulanan mencapai 126,4 juta. Disusul oleh Shopee pada peringkat kedua dengan traffic share sebesar 29,73% di Maret 2021, di mana persentase ini menurun dibanding traffic share Shopee di Januari 2021 yang mencapai 29,78%. Sepanjang kuartal I 2021, Shopee berhasil mengantongi 117 juta kunjungan bulanan. Pada peringkat tiga besar, marketplace tanah air Bukalapak berhasil menguasai traffic share sebesar 7,79% dan tercatat memiliki kunjungan bulanan sejumlah 31,27 juta. 

Pandemi ini tidak dapat dipungkiri membawa pengaruh kuat terhadap pertumbuhan adopsi digital di masyarakat. Pasalnya, selama pandemi, belanja online semakin menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi risiko penyebaran virus di tempat ramai selama pandemi ini.

Joyce Gaspersz, 6 Tahun Kembangkan Strategi Produk Grab dengan Pendekatan Hyperlocal

Berpegangan pada pedoman ‘menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain’, Joyce bertahan dan berkembang di Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun, untuk memberikan layanan terbaik yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perannya yang cukup strategis, Joyce bertanggung jawab menggali lebih dalam tentang customer behaviour di Indonesia, serta memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Sejak pertama kali menapakkan kaki di Indonesia pada tahun 2014 hingga saat ini, Grab telah bertransformasi menjadi aplikasi super, yang menawarkan beragam layanan untuk membantu kehidupan masyarakat sehari-hari. Joyce Gaspersz, menjadi salah satu sosok yang berada di balik strategi pertumbuhan salah satu raksasa ride-hailing di Asia Tenggara sejak tahun 2015.

Berperan sebagai thought-partner di balik strategi pertumbuhan layanan Grab Indonesia, Joyce mengadopsi strategi hyperlocal dalam menggali kebutuhan masyarakat. Mengingat setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda-beda dan Grab hadir untuk bisa membantu mengatasi tantangan tersebut. Strategi hyperlocal ini menjadi penting untuk menemukan pain point masyarakat, yang kemudian akan menghasilkan data yang akan diolah dan menghasilkan sebuah layanan atau produk yang siap diluncurkan.

“Kami ingin mendengarkan secara langsung dari para pengguna, apa yang mereka butuhkan dan tantangan dalam sehari-hari. Dari hal-hal tersebut, kami akan gali lebih dalam melalui beragam riset, yang kemudian menjadi acuan kami untuk membangun produk dan layanan yang tepat. Tujuannya agar memastikan bahwa produk yang kami luncurkan tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat di daerah tersebut.”, tambah Joyce.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun

Bersama dengan DailySocial.id, Joyce menceritakan tantangannya dalam membangun strategi layanan Grab Indonesia selama lebih dari 6 tahun. Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi dalam setiap keputusan yang dibuat selama berkarir di Grab adalah mengenal apa yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan menghasilkan sebuah produk dan layanan yang bisa membantu kehidupan masyarakat dalam sehari-hari, tanpa terkecuali.

Salah satu contohnya adalah ketika Grab ingin melayani konsumen korporat untuk membiayai perjalanan bisnis karyawannya. Melalui insight yang dilakukan, Grab akhirnya luncurkan layanan GrabforBusiness, agar bisa memberikan kemudahan kepada konsumen korporat. Melalui contoh tersebut, Joyce mengutarakan, “tantangannya utama selalu sama, kami harus memahami kendala yang mereka hadapi. Sehingga dengan pelayanan teknologi yang kami tawarkan, kami bisa lebih dekat dengan mereka dan bermanfaat untuk digunakan di kesehariannya”.

Selain GrabforBusiness, Grab juga memiliki beragam layanan lain yang membantu masyarakat dari berbagai sektor contohnya melalui aplikasi GrabMerchant. Dimana,salah satu sektor yang paling banyak mendapatkan manfaatnya adalah para UMKM Indonesia, yang menjadi go digital dan mampu meningkatkan omzet dengan bekerja sama sebagai merchant Grab Indonesia. Semua pelayanan tersebut didapat berdasarkan hasil insight yang didapat dari strategi hyperlocal.

Gaya Kepemimpinan Joyce Sebagai Pemimpin Perempuan dan Kesetaraan Gender

Sebagai pemimpin perempuan yang memiliki peran penting di Grab, Joyce mengakui terinspirasi dari sosok perempuan yang ada di balik berdirinya Grab, yaitu Co-Founder Grab, Hooi Ling Tan. Kepada tim DailySocial, Joyce menceritakan bahwa salah satu alasan hadirnya Grab adalah agar perempuan bisa merasa aman saat menggunakan transportasi. Nilai tersebut juga yang membuat Grab bisa berkembang seperti sekarang.

Perjalanan Joyce Bersama Grab Indonesia Selama Lebih dari 6 Tahun
Mitra merchant GrabMart di Medan yang terbantu berkat kehadiran aplikasi GrabMerchant

Menjadi suatu kebanggan bagi Joyce untuk bisa menjadi salah satu sosok pemimpin perempuan yang bisa berkontribusi dalam memberikan ide dan aspirasi kepada Grab Indonesia, yang juga menghasilkan suatu produk dan layanan yang bisa digunakan masyarakat saat ini. Membahas kesetaraan gender, lingkungan kerja di Grab Indonesia sendiri juga telah menerapkan nilai-nilai yang mendukung hal tersebut, misalnya dengan adanya cuti melahirkan bagi ibu dan juga ayah. Selain itu, Grab Indonesia juga memiliki komunitas bagi perempuan yaitu Women@Grab yang bertujuan sebagai wadah bagi para perempuan yang bisa berkarya secara personal maupun profesional.

Rekomendasi Buku ‘Growth Hacks’ Untuk Para Pebisnis Startup

Dalam membangun strategi pertumbuhan Grab Indonesia, Joyce menyatakan bahwa memahami kebutuhan masyarakat dan tantangan yang dihadapi adalah kunci utama agar Grab bisa berkembang dan menjadi lebih dekat dengan konsumen. Melalui wawancara eksklusif bersama Joyce, ia berbagi dua buku rekomendasi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk bisa memahami lebih dalam seputar ‘growth hack’, yaitu Hacking Growth, karya Sean Ellis & Morgan Brown dan Inspired, karya Marty Cagan.

“Dalam dua buku tersebut menceritakan bagaimana pebisnis menggali kebutuhan konsumen dan menggunakan teknologi secara konsisten sesuai dengan kebutuhan konsumen itu, yang bisa digunakan di perusahaan masih berada di tahap awal, maupun growth stage penting untuk terus konsisten menjamin agar produk yang di deliver memang berguna buat para pengguna nya”, jelasnya.

AWS Edge Location Menjadi Solusi Dalam Mempercepat Akses Konten di Berbagai Industri

Hadirnya AWS Eedge Location di Jakarta ini, sebagai menghadirkan konektivitas yang aman, sekaligus menjadi pendukung layanan para pengguna CDN (Content Delivery Networks (CDN) di berbagai industri  dalam memberikan akses berupa gambar, teks, video, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan CDN, pengiriman data menjadi lebih cepat melalui jaringan server kepada visitor. Sehingga para pengguna bisa mengakses konten tersebut dengan lebih cepat dan bisa saling menyapa atau berkomunikasi dengan pengguna lain, tanpa terkendala jarak. 

Namun ada kendala yang kerap kali menghambat pengguna dalam mengakses konten di dalam platform. Yakni, jika jarak dari server tidak bisa mencapai tempat pengguna, maka setiap konten seperti gambar,video, Javascript, CSS, dan lainnya akan sulit diakses secara cepat. Hal tersebut tentu akan menurunkan user experience pada platform tersebut.

Dalam mengatasi masalah jarak server, AWS Edge Location hadir menjadi solusi yang tepat bagi para pebisnis yang ingin mempercepat pengiriman data. Sehingga para pengguna bisa terhubung dengan jaringan global AWS dan mempercepat akses ke website dan lebih stabil. Selain itu, proses buffer yang terbilang cepat, latency lebih kecil, automasi lebih cepat, dan secara biaya terbilang lebih murah. 

Sebelum menghadirkan AWS Edge Location, AWS memiliki layanan Bagi para pengguna yang dimiliki AWS seperti Amazon CloudFront dan AWS Global Accelerator. Dengan Amazon CloudFront, pengguna mampu mengakselerasi konten statis dan dinamis, serta mempercepat pengiriman data, video, aplikasi, dan Application Programming Interfaces (API) untuk pengguna di belahan dunia. Sedangkan AWS Global Accelerator adalah layanan jaringan yang membantu pebisnis dalam meningkatkan ketersediaan dan kinerja aplikasi yang ditawarkan kepada pengguna.

Bagi pelanggan yang telah menggunakan kedua layanan tersebut, maka akan mendapatkan manfaat dari edge location ini, yang nantinya layanan edge location akan secara transparan terintegrasi dengan sistem pelanggan dan mengarahkan laju gerak pengguna ke edge location secara otomatis. 

Melalui situs resminya, AWS memberikan informasi tambahan bagi pengguna Amazon CloudFront dan AWS Global Accelerator, yakni layanan edge location akan secara transparan terintegrasi dengan sistem pelanggan dan mengarahkan laju gerak pengguna ke edge location secara otomatis.

Beberapa dunia Iindustri seperti khususnya industri media dan gaming menjadi dua sektor yang telah menggunakan CDN dan layanan AWS edge networking untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data ini. Sehingga pengguna bisa mengakses platform mereka dan melakukan aktivitasnya dengan nyaman dan aman, tanpa ada kendala jarak dari server. Amazon CloudFront dimanfaatkan untuk mengakselerasi content statis dan dinamis serta sangat aman mempercepat pengiriman data, video, aplikasi, dan Application Programming Interfaces (API) untuk pengguna di seluruh dunia. 

AWS juga membuka kesempatan bagi pebisnis yang ingin melakukan inovasi,serta mengeksplorasi peluang-peluang baru dalam mengembangkan bisnis yang sedang Anda jalankan. Melalui POC Program, siapa pun yang sedangkan menjalankan proyek bisa mengisi formulir yang telah disediakan dan mendapatkan kesempatan emas ini dengan memulai di AWS Edge Networking Services.

Pembahasan mengenai peran CDN dan hadirnya AWS Edge Location di Jakarta akan dibahas lebih mendalam dalam kegiatan webinar bertajuk, “Build An Amazing User Experience For Media and Gaming Industry Through Innovation”, bersama Yamisok dan AWS. Segera daftarkan diri Anda untuk mengikuti kegiatan ini secara GRATIS. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Kamis, 29 April 2021 melalui aplikasi Go To Webinar.

Pastikan kamu mendaftarkan diri di sini dan ajak teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini, GRATIS!

Modalku: Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Dampak Sosial UMKM dengan Fintech Peer-to-Peer Lending

Peer-to-peer (P2P) Lending merupakan terobosan baru di bidang inovasi finansial untuk melakukan berbagai macam transaksi atau pinjaman dengan mudah dan praktis. Fintech (P2P) Lending menghubungkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pendana (individu dan institusi). Adanya layanan fintech P2P Lending yang dimiliki oleh Modalku ini tentunya dapat menguntungkan bagi segmen bisnis UMKM. 

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Modalku dan DSInnovate, pengaruh besar dari P2P Lending di Indonesia sendiri juga dapat dibuktikan dengan banyaknya UMKM yang cenderung memilih untuk mendapatkan modal bisnis dari lembaga keuangan non-bank. Sebanyak 70% UMKM menyatakan alasan bahwa mereka tidak mengajukan pinjaman dari lembaga keuangan konvensional dikarenakan keberatan untuk memberikan jaminan atau jenis pinjaman yang kurang sesuai dengan kebutuhan.

Banyak UMKM yang masih dalam tahap perkembangan dan mengalami kendala saat melakukan perizinan badan usaha. Dari hasil survei yang dilakukan DSInnovate ditemukan bentuk hukum usaha responden tanpa PT/CV sebanyak 82%, sedangkan PT/CV hanya sebesar 5,43%. Di samping itu, kebanyakan UMKM tidak memiliki struktur organisasi formal dalam menjalankan usahanya. Secara umum, pelaku UMKM lebih memilih rumah tinggal sebagai tempat usahanya, namun bisa juga dalam bentuk rumah toko (ruko), pasar tradisional, mal, dan pasar swalayan.  

Sebagai pionir platform P2P Lending, Grup Modalku telah menjadi platform penyedia layanan pembiayaan digital UMKM dan telah menyalurkan lebih dari Rp 20 triliun dengan total 3 juta transaksi pinjaman, terhitung sejak peluncurannya di tahun 2015 s/d akhir tahun 2020 di Indonesia, Singapura dan Malaysia. Modalku berdedikasi untuk mendanai UMKM yang kurang terlayani sehingga dapat membuahkan hasil positif di masyarakat yang ingin membuka usaha agar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

DSInnovate bersama Modalku telah melakukan survei online yang diikuti oleh 350 UMKM dengan rentang usia 30 hingga 39 tahun mengenai pengalaman mereka terhadap penggunaan dana yang dipinjamkan dari Modalku. Berdasarkan data yang didapat, sebanyak hampir 83% pelaku UMKM telah mengembangkan usahanya sendiri untuk tujuan jangka panjang dan dipimpin oleh perdagangan ritel sebagai sektor tertinggi. Hal tersebut tentunya merupakan suatu bukti bahwa fitur P2P Lending yang disediakan oleh Modalku dapat dipercaya untuk membantu UMKM dalam pengembangan bisnisnya. 

Tidak hanya itu, dalam survei yang diambil dari data di tahun 2018-2019 tersebut juga membuktikan bahwa lebih dari 50% pemilik UMKM menggunakan dana yang diambil dari Modalku untuk membeli bahan baku kantor dengan skala kecil. Mereka yakin bahwa pembelian bahan baku perkantoran skala kecil dalam jumlah besar dapat menunjang produksi mereka. Selebihnya, mereka yang meminjam dana di Modalku juga digunakan untuk menyewa tempat baru untuk lokasi kerja yang lebih baik. Sebanyak lebih dari empat ratus juta rupiah telah dialokasikan dan 67,9% diantaranya dibelanjakan di tahun 2019. 

Meningkatnya kesempatan UMKM untuk memperoleh pendanaan dari P2P lending, termasuk pendanaan dari Modalku memberikan dampak positif bagi berjalannya bisnis pelaku UMKM. Pertama, dari sisi pengelolaan arus kas, pendanaan dapat mendukung UMKM dalam mengelola aliran kasnya, serta pembelian bahan baku untuk tambahan stok barang. Kedua, dari sisi pengembangan usaha, pendanaan dapat meningkatkan alur produksi UMKM, serta memberikan opsi strategi dalam mengembangkan usaha. Ketiga, dari sisi performa UMKM, pendanaan dapat mendukung kelancaran operasional harian dan kendala keuangan yang berkaitan dengan hal tersebut. Selain itu, sebanyak 41,7% pelaku UMKM setuju bahwa tidak mendapatkan pinjaman dari Modalku cukup berdampak pada kesuksesan usaha mereka, di mana pendapatan menjadi lebih rendah.

Mengingat peran UMKM yang signifikan dalam perekonomian Indonesia dan mempertimbangkan kesulitan pembiayaan mereka melalui lembaga keuangan konvensional, tujuan dari riset yang dilakukan oleh DSInnovate adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak ekonomi dan sosial pembiayaan UMKM dalam menggunakan platform fintech peer-to-peer (P2P) Lending 2021. Faktanya, menurut survei yang didapat, sebanyak 20,3% menyetujui bahwa pendanaan P2P Lending Modalku turut meminimalisir masalah keuangan serta melancarkan basis operasional dari masing-masing pebisnis. Melalui berbagai inovasi produk, Modalku gencar membuka akses pembiayaan modal kerja bagi UMKM Indonesia.

Simak report DSInnovate bersama Modalku bertajuk “Dampak Ekonomi dan Sosial Pembiayaan UMKM Menggunakan Platform Fintech peer-to-peer 2021” di sini.

[Infografis] Peta Pemain E-commerce Indonesia

Salah satu hal menarik ketika membahas e-commerce Indonesia adalah keragamannya. Kompetisi sengit terjadi antara pemain e-commerce asing dengan e-commerce lokal untuk memimpin pasar dalam negeri.

Dalam infografis “Peta Pemain Ecommerce Indonesia” rilisan DSInnovate, ditemukan sejumlah fakta menarik tak hanya soal komparasi, namun juga peta strategi bisnis dari para pemain e-commerce populer di Indonesia. Lebih lengkapnya, simak infografis Peta Pemain E-commerce Indonesia berikut ini:

 Peta Pemain E-commerce Indonesia

Download report selengkapnya di sini!

Riset: Tokopedia Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Jualan Online

Pertumbuhan angka pengguna e-commerce Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2020. Menurut  laporan DailySocial.id, jumlah pengguna e-commerce meningkat lebih dari 10 juta — dari 75 juta menjadi 85 juta — selama pandemi. Para pengguna e-commerce baru ini melakukan pembelian terbanyak untuk kategori perawatan kesehatan, makanan cepat saji atau makanan beku, hingga barang elektronik.

Keuntungan juga didapat dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai beralih secara online selama pandemi di tahun 2020. Pemerintah melaporkan bahwa 2,7 juta pelaku usaha telah mendigitalisasi bisnis mereka selama pandemi Covid-19. Dengan demikian, jumlah UMKM yang menembus ekosistem digital hampir mencapai 11 juta, dengan total sekitar 16% dibandingkan dengan total pelaku UMKM di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset FGD DailySocial.id, pelaku UMKM mengakui bahwa platform e-commerce sangat membantu mereka untuk menjual produk menjadi lebih luas. Selain tidak perlu lagi memikirkan biaya sewa tempat, mereka juga dipermudah dengan berbagai strategi penjualan yang ditawarkan oleh setiap platform. 

Misalnya, Tokopedia menawarkan status keanggotaan seperti Power Merchant, di mana para penjual bisa menggunakan berbagai fitur eksklusif untuk membantu meningkatkan penjualan dan kepercayaan pelanggan. Lewat status keanggotaan tersebut, para penjual bisa mendapatkan akses khusus ke berbagai fitur eksklusif seperti bebas ongkir, voucher toko, broadcast message, dll. Dari hasil riset DailySocial.id, Tokopedia menduduki peringkat teratas sebagai e-commerce yang paling sering digunakan sebagai media berjualan online. 

Melihat kesempatan besar ini, persaingan adu inovasi antar pelaku e-commerce semakin ketat. Para pelaku menawarkan berbagai fitur yang mempermudah konsumen untuk melakukan aktivitas belanja hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari melalui platform e-commerce. Beberapa inovasi yang saat ini banyak digandrungi oleh pelaku e-commerce seperti produk investasi untuk tabungan masa depan, produk digital untuk membayar tagihan, dan pinjaman pribadi. Melalui inovasi-inovasi tersebut, e-commerce Indonesia semakin berkembang dan memanjakan konsumen untuk tetap menggunakan platform mereka.

Sebagai contoh, BukaReksa, Bukalapak memungkinkan penggunanya untuk membeli dan menjual produk reksa dana sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial pengguna seperti Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dll. Shopee juga menawarkan produk serupa lewat investasi emas, sekaligus fitur membayar tagihan secara digital untuk pulsa, listrik, BPJS, hingga tiket transportasi.

Beragam strategi pun dilakukan oleh platform e-commerce untuk memaksimalkan potensi industri ini. Misalnya, Shopee dan Lazada memberikan fitur games dan live streaming di platform masing-masing. Baik Shopee dan Lazada juga fokus pada promo ‘tanggal cantik’ seperti 9.9, 10.10, mengikuti bentuk promosi 11.11 yang diperkenalkan oleh Alibaba. Strategi tersebut digunakan sebagai bentuk promosi untuk meningkatkan engagement pengguna, sekaligus mendorong pembelian produk. Sementara Tokopedia menarik pelanggan lewat program Waktu Indonesia Belanja (WIB), yang menawarkan promosi khusus kepada penggunanya setiap akhir bulan saat tanggal gajian.

Riset: Tokopedia Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Jualan Online
Figure 04 – The Power of E-commerce Spectrum

Beragam pendekatan tersebut menjadi strategi masing-masing pemain e-commerce untuk menarik semakin banyak pengguna ke platform mereka. Menurut data SimilarWeb pada kuartal I 2021, Tokopedia menjadi platform marketplace yang paling banyak diakses di internet. Tokopedia tercatat memiliki jumlah kunjungan bulanan mencapai 126,4 juta dan unique visitor bulanan mencapai 38,93 juta. Shopee menyusul di peringkat kedua dengan 117 juta kunjungan bulanan dan 35,74 juta unique visitor selama kuartal I 2021. Semenara itu, Bukalapak, Lazada dan Blibli secara berurutan mengisi peringkat 5 besar platform e-commerce di Indonesia.

Meningkatkan Kinerja, Amazon Web Services Luncurkan AWS Edge Location

Amazon Web Services, Inc. (AWS) umumkan peluncuran AWS edge networking location yang ditempatkan di Jakarta, Indonesia. Edge location yang masih baru ini merupakan yang pertama diluncurkan di Indonesia, yang dimana menyediakan keterhubungan andal dan aman ke jaringan AWS global, termasuk Amazon CloudFront dan AWS Global Accelerator. Tersedianya edge location yang terhubung dengan Amazon CloudFront dan AWS Global Accelerator ini dapat dimanfaatkan sebagai backbone jaringan AWS untuk meningkatkan kinerja aplikasi, Application Programming Interfaces (API), dan juga video. 

AWS Edge Location merupakan lokasi fisik atau Point of Presence (PoP) yang dimana memampukan penggunaan edge computing, caching, dan memiliki konektivitas ke AWS Global Network yang langsung terhubung dengan semua AWS region, availability zone dan edge location dengan koneksi private, low latency dan redundant. AWS Edge Location terkoneksi dengan semua Internet Service Provider (ISP) yang berfungsi untuk menjaga low latency dan kecepatan, serta memiliki virtual machine dan load balancer agar memaksimalkan kinerja komponen-komponennya. Selain itu, AWS Edge Location juga menerapkan beberapa fitur bawaan untuk mengurangi malicious traffic, serta memiliki perlindungan terhadap Distributed Denial of Service (DDos) dan tak lupa mengaplikasikan perlindungan pada data sensitif melalui penerapan protokol, enkripsi hingga compliance certifications yang memperkuat bangunan keamanan dengan standar tertinggi. 

Pelanggan yang menggunakan AWS Edge Location akan mendapatkan keuntungan peningkatan kinerja. Karena, dengan adanya jaringan ini, penurunan latency hingga 30 persen serta automasi yang lebih cepat dapat diperoleh sekaligus memaksimalkan layanan Amazon CloudFront yang dapat mengakselerasi konten secara statis dan dinamis. Sudah terdapat beberapa daftar industri yang telah mengalami keuntungan dari edge location ini, di antaranya adalah industri e-commerce, media & entertainment, pendidikan, gaming, media sosial, pelayanan kesehatan dan pelayanan publik lainnya. 

Pimpinan dari PT Amazon Web Services Indonesia, Gunawan Susanto, mengatakan bahwa dengan adanya layanan dari AWS Edge Location, Indonesia yang kini terhubung dengan jaringan infrastruktur AWS Global yang sudah mencakup lebih dari 225 Points of Presence akan memberikan dampak yang besar terhadap konektivitas jaringan global. Dengan demikian, peluang baru untuk mengembangkan bisnis serta layanan kepada pelanggan tidak akan terhambat dan bebas dari gangguan.

Melalui Proof of Concept (POC) Program, AWS membuka kesempatan bagi pebisnis yang ingin memulai di AWS Edge Networking Services. Program ini dibuka untuk publik dengan ketentuan mengirimkan project yang sedang dijalankan di halaman form berikut ini. Pastikan juga Anda mengikuti kegiatan webinar #StartupUntukNegeri dengan tema “Build An Amazing User Experience For Media and Gaming Industry Through Innovation”. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Selasa, 27 April 2021 melalui aplikasi Go To Webinar. Jadi, pastikan kamu mendaftarkan diri di sini dan ajak teman-teman untuk mengikuti kegiatan tersebut!

Pentingnya Fungsi Pengembangan Produk Dalam Startup Bagi Pebisnis

Dalam membangun bisnis startup, produk merupakan hal terpenting yang harus dipikirkan secara matang. Menawarkan produk ke user atau pengguna membutuhkan macam-macam pendekatan, agar user tertarik untuk memakai produk dan menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Dari fakta tersebut menyimpulkan pernyataan secara tidak langsung bahwa  produk memberikan value besar dalam bisnis dan merupakan hal pokok yang harus diprioritaskan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa bagi pebisnis awal, mengembangkan sebuah produk bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena adanya keterbatasan dari budget

Pengembangan produk sangat perlu untuk dilakukan agar bisnis bisa terus berkembang dan mampu bersaing dengan para kompetitor, salah satunya dengan mengeluarkan inovasi-inovasi baru terhadap produk yang tentunya sudah disesuaikan dengan target pasar yang dilakukan berdasarkan hasil riset. 

Melansir dari Tech Target, yang dimaksud dari pengembangan produk adalah serangkaian kegiatan yang mencakup beberapa hal penting dari produk seperti pembuatan konsep, pengembangan, desain, hingga pemasaran produk yang akan diluncurkan maupun rebranding. Apa yang membuat product development ini penting bagi bisnis startup didasari oleh perkembangan zaman yang mempengaruhi tren dan teknologi yang terus berganti sehingga permintaan masyarakat pun kian meningkat. 

Di sisi lain, para pebisnis awal memiliki keterbatasan budget dalam memenuhi permintaan masyarakat yang terus meningkat. Sehingga, pengembangan produk tidak dapat terealisasikan dan semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena produk sudah tidak lagi memiliki value dimata mereka. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui proses pengembangan produk sedari awal. 

Dari pengembangan produk, kita juga dapat menemukan cara untuk mengidentifikasi kebutuhan dan masalah dari sudut pandang pengguna, memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pengguna sehingga kita bisa mendapatkan feedback maupun mendeteksi jika ada kesalahan pada produk yang dikembangkan. 

Pembahasan menarik ini akan dibahas lebih dalam bersama Jerome Poudevigne, Principal Solution Architect, Amazon Web Services, Singapura dan Ajey Gore, Teknologi Operating Partner Sequoia Capital India, Singapura, dalam webinar #StartupUntukNegeri dengan tema “Fungsi Penting Pengembangan Produk dalam Startup”. Kegiatan kami yang berkolaborasi dengan Amazon Web Series (AWS) ini akan diadakan pada hari Kamis, 22 April 2021 melalui aplikasi Go To Webinar, pukul 19.00 WIB tanpa biaya apapun.

Jadi, pastikan kamu menghadiri acara ini untuk bisa menambah wawasan mengenai pentingnya pengembangan produk yang harus dilakukan oleh para pebisnis!

Pedagang di Pasar Tradisional Go Online Lewat Tokopedia

Tidak dapat dipungkiri bahwa selama pandemi sedang berlangsung, sektor pasar sebagai ruang publik mengalami beberapa perubahan drastis di mana para pembeli enggan untuk berkunjung karena takut terpapar virus. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah inovasi untuk tetap melancarkan aktivitas pasar, sehingga penjualan mereka tidak menurun.

Pandemi yang sudah berjalan selama lebih dari satu tahun ini mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Sehingga digitalisasi dan teknologi bukanlah suatu penemuan atau sebagai nilai tambah, tetapi menjadi sebuah keharusan untuk membantu mobilitas dan transaksi selama pandemi, agar roda perekonomian tetap berputar. Salah satu cara efektif dalam memajukan pasar di tengah pandemi adalah dengan digitalisasi pasar.

Para pedagang pasar yang kesehariannya menjajakan dagangan secara langsung kepada konsumen, menganggap bahwa digitalisasi pasar ini merupakan hal baru bagi mereka karena tidak harus berdagang di pasar dan bertemu tatap muka dengan konsumen. Melalui pasar digital ini, para pedagang UMKM pasar tradisional tetap dapat menyambung hidup dengan berjualan, meskipun dengan metode yang berbeda.

Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, Bandung merupakan salah satu pasar yang sudah menerapkan digitalisasi akibat dari menurunnya penjualan sejak awal pandemi.. Menurut Assistant Manager Koperasi Konsumen Pedagang Pasar Raja Cicalengka, Ridzky Alfaridzi, penurunan dari efek pandemi mulai dirasakan sejak bulan Juli – Agustus 2020, di mana saat itu juga sudah terjadi pembatasan waktu berjualan terhadap pasar tradisional.

Kehadiran pasar digital di salah satu marketplace Indonesia menjadi topik pembicaraan yang populer pada awal tahun 2021. Pihak koperasi pasar pun berhasil menarik dan meyakinkan para pedagang untuk memasarkan produk atau dagangannya secara online. Saat ini, ada sekitar 300 pedagang yang sudah aktif bergabung di Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka secara online.

Dari sekian banyak pedagang yang bergabung, beberapa di antara mereka menjual barang dagangan yang sama. Guna menghindari persaingan, pihak koperasi selaku pengelola pasar online tersebut yang akan bertanggung jawab untuk memasarkan produk dari masing-masing pedagang secara bergiliran. Tidak hanya itu, pihak koperasi juga bertanggung jawab atas kualitas barang dari pedagang pasar yang akan dikirim ke konsumen. Biasanya, bagi konsumen yang melakukan pesanan dibawah jam 12 siang, barang yang didapat pasti masih bagus dan segar. Namun, jika konsumen memesan lewat dari jam 12 siang maka pesanan otomatis akan dimasukan ke order hari berikutnya.

Cara pihak koperasi mensosialisasikan cara berjualan di pasar online kepada para pedagang juga cukup mudah dan ditanggapi dengan kooperatif. Pihak koperasi mengedukasi para pedagang dengan prosedur pendaftaran dari pasar online ini; yaitu datang ke kantor koperasi dengan membawa beberapa daftar produk yang akan dijual beserta foto dan rincian harga. Setelah semua produk dan barang dagangan sudah terdaftar, petugas koperasi tinggal mengumumkan ke masyarakat atau konsumen bahwa produk dagangan pasar kini telah tersedia di marketplace, jadi para konsumen tidak perlu lagi untuk berkunjung ke pasar.

Salah satu marketplace yang digandeng oleh Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka untuk memasarkan bahan pangan para pedagang ini adalah Tokopedia, yang nyatanya berhasil menambahkan pendapatan para pedagang pasar semasa pandemi. Jika yang tadinya pedagang hanya mendapatkan 50 – 100 pesanan saja, sejak adanya akun Tokopedia Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka Online ini, peningkatan penjualan mereka melonjak hingga 50 persen.

Tidak hanya menguntungkan pedagang, pihak koperasi yang awalnya hanya mencapai pendapatan sekitar 10 – 15 persen, sekarang melonjak mencapai 30 persen lebih. Kerja sama antara Tokopedia dengan koperasi pasar yang melakukan quality control dengan baik memupuk rasa percaya pada masyarakat untuk menggunakan aplikasi pasar online. Selain itu, pihak koperasi juga turut memanfaatkan ftur-ftur seperti TopAds, Bebas Ongkir, serta promo cashback untuk semakin memaksimalkan penjualan.

Penjualan online melalui Tokopedia memang banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha mikro dan menengah karena dirasa lebih menguntungkan dan sangat menjanjikan untuk tetap bertahan dan bangkit di tengah pandemi. Pasalnya, berdasarkan riset yang dilakukan LPEM FEB UI di 2020, tercatat selama pandemi terdapat 90 persen penjualan berskala mikro di Tokopedia dan 68,6% persen dari pedagang yang bergabung selama pandemi di Tokopedia merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga.

Peningkatan jumlah pengguna aktif di Tokopedia selama pandemi ini juga berpengaruh terhadap kepercayaan penjual untuk memasarkan produknya di platform ini. Per Februari 2021, jumlah penjual terdaftar di Tokopedia mencapai lebih dari 10 juta, meningkat lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak Januari 2020. Di sisi lain, jumlah pembeli pun mengalami kenaikan sebesar lebih dari 10 juta, dari 90 juta menjadi lebih dari 100 juta saat ini.

Di tengah pandemi ini, belanja online memang dipercaya menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, sekaligus mengurangi resiko terjadinya penyebaran virus yang ada di tempat ramai.

Inovasi Industri Game dan Media Dalam Membangun User Experience

Saat ini Mobile Game menjadi tren di seluruh dunia tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data yang dihimpun dari NewZoo, secara global, industry esports dapat mencapai $1.084 di tahun 2021. Sebelumnya juga disebutkan bahwa industri Mobile Game di Asia Tenggara telah menghasilkan lebih dari 4.3 milliar dollar AS pada 2019.

Di Indonesia sendiri, selama pandemi Covid-19 membuat para pengguna banyak menghabiskan waktu di rumah dan bermain game. Hal ini didukung pula oleh hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat bahwa 16,5% masyarakat memilih bermain online sebagai salah satu bentuk hiburan selama pandemi.

Membahas perkembangan industri mobile game, tidak terlepas dari banyaknya pilihan permainan dengan mode multiplayer yang memungkinkan para pemainnya untuk berinteraksi satu sama lain dari berbagai negara di belahan dunia. Melalui inovasi CDN (Content Delivery Networks), perusahaan harus memastikan bahwa seluruh pemain di dunia bisa saling terhubung tanpa ada kendala jarak dari masing-masing pengguna maupun server website utama. 

Tidak hanya digunakan di industri gaming, beberapa media pun mulai mengimplementasikan CDN. Sayangnya, masih ada kendala yang terjadi. Jika jarak dari server tidak bisa mencapai tempat pengguna, maka setiap konten seperti gambar,video, Javascript, CSS, dan lainnya akan sulit diakses secara cepat.

Mengatasi kendala tersebut, Amazon Web Services (AWS) baru saja meluncurkan AWS Edge networking location di Jakarta. Dengan hadirnya edge location  ini, pelanggan di Indonesia dapat terhubung dengan jaringan global AWS serta menikmati peningkatan keamanan, keandalan dan kinerja. Sehingga bisa mempercepat akses ke website dan lebih stabil.

Melansir dari laman AWS, layanan jaringan AWS edge seperti Amazon CloudFront dan AWS Global Accelerator ini, akan tersedia dari edge location ini yang memanfaatkan backbone jaringan AWS untuk meningkatkan kinerja aplikasi, API dan video. Kelebihan yang dimiliki AWS sendiri adalah proses buffer yang terbilang cepat, latency lebih kecil,automasi lebih cepat dan secara biaya terbilang lebih murah. 

AWS akan terus berinvestasi teknologi di Indonesia yang akan membantu pelanggan untuk melakukan inovasi, mengeksplorasi peluang-peluang baru dan mengembangkan bisnis serta layanannya ke pelanggan. Salah satunya melalui program POC Program yang bisa kamu simak lebih lengkap di laman AWS.

Nantikan pembahasan lebih detail mengenai inovasi yang dibangun oleh industri gaming dan media untuk menarik para pengguna, melalui topik “Build An Amazing User Experience For Media and Gaming Industry Through Innovation”. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Selasa, 27 April 2021 melalui aplikasi Go To Webinar. Pastikan kamu mendaftarkan diri di sini dan ajak teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini, GRATIS!