Ideabox Partners with Facebook for Its Third Batch

There’s something new from the third batch of Ideabox. This Indosat-supported incubator has Facebook joined as its new partner for the program. I need to emphasize that Facebook will actively involve itself in the 120 days-incubation process, which will be held in next November.   Continue reading Ideabox Partners with Facebook for Its Third Batch

Ideabox Gandeng Facebook untuk Program Batch Ketiga

Usman Lodhi dan tim Ideabox dalam roadshow promosi Batch Ketiga di Surabaya / Indosat

Ada yang baru dari program Ideabox putaran ketiga kali ini. Inkubator yang dimotori Indosat tersebut mempunyai mitra baru dalam menjalankan programnya, yaitu Facebook. Perlu saya tegaskan bahwa Facebook di sini tidak hanya menumpang nama saja, tetapi juga akan terlibat langsung dalam proses inkubasi yang hendak dilaksanakan selama 120 hari mulai awal bulan November mendatang.

Continue reading Ideabox Gandeng Facebook untuk Program Batch Ketiga

Lima Hal Penting yang Perlu Diperhatikan saat Membesarkan Startup

Ada sejumlah faktor yang harus menjadi perhatian setiap pendiri startup / Shutterstock

Sebetulnya ada banyak hal yang bisa ditulis [tentang topik ini]. Saya yakin sekali tiap-tiap startup juga mempunyai hal dan tantangan yang berbeda dalam membangun perusahaannya. Tulisan ini berdasarkan apa yang saya alami dalam membangun startup dengan tidak bermaksud menggurui rekan-rekan pembaca.

Continue reading Lima Hal Penting yang Perlu Diperhatikan saat Membesarkan Startup

Alvin Yap tentang Laku6 dan Visinya bagi Pasar Indonesia

Alvin Yap [yang berasal dari Singapura] sangat bersemangat dengan startup terbarunya, Laku6. Setelah sebelumnya berkutat dengan hiburan mobile di The Mobile Gamer (TMG), kali ini Alvin memasuki ranah e-commerce dengan meluncurkan Laku6, ritel ponsel bekas online [untuk pasar Indonesia].

Continue reading Alvin Yap tentang Laku6 dan Visinya bagi Pasar Indonesia

Masalah Terbesar Startup adalah “Memahami Masalah”

Pemahaman terhadap masalah menjadi faktor penting yang dilihat investor terhadap startup / Shutterstock

Sebagai venture capitalist, setiap tahun kami me-review ratusan proposal rencana bisnis startup yang mengajukan kebutuhan investasi dan bertemu dengan sebagian dari mereka. Saya memperhatikan ada kelemahan yang mendominasi sebagian besar rencana bisnis mereka itu, yaitu memahami problem.

Continue reading Masalah Terbesar Startup adalah “Memahami Masalah”

“Mobile Apps Bubble Economy”

Empat poin yang harus diperhatikan / Shutterstock
Seiring dengan kesuksesan penetrasi Android dan smartphone lainnya yang masuk ke Indonesia, hal tersebut menjadi salah satu pemicu banyak orang untuk berlomba-lomba membuat mobile apps. Atau setidaknya memindahkan platform konvensional menjadi mobile. Saya ingin sedikit flashback ke awal tahun 2000-an. Ketika awal-awal Internet masuk ke Indonesia dan bermunculan perusahaan dot com yang bergerak di bidang penyajian konten, sebut saja astaga.com, kopitime.com, dan kerajaan bisnis sekelas Lippo Group waktu itu membuat ekosistem Internet selengkap mungkin (Linknet, Lipposhop, Lippostar, dan lain-lain). Lalu apa yang terjadi? Satu persatu berguguran, satu persatu menghilang. Mengapa itu bisa terjadi?

Continue reading “Mobile Apps Bubble Economy”

Kebohongan Umum Para Pendiri Startup

Seperti kebanyakan orang, para pendiri startup juga memiliki kecenderungan untuk berbohong. Sebagai seorang reporter teknologi, saya juga pernah menjadi korban kebohongan yang dikatakan oleh para Founder/Co-Founder/CEO startup pada saat wawancara. Beberapa mengatakan bahwa startup mereka tengah dalam proses mendapatkan pendanaan besar dari investor ternama dan sebagainya. Namun kemudian Anda tahu dari media bahwa perusahaan tersebut hanya mendapatkan dana US$200,000 dari investor angel lokal.

Continue reading Kebohongan Umum Para Pendiri Startup

Get Closer with UangTeman’s Business Model

UangTeman, a startup that lends you money, draws many negative responses. Firdaus Djaelani, Financial Service Authority’s Executive Head of Non-Bank Industry Supervisors, mercilessly (yet honestly) stated that UangTeman is a new form of userer that makes use of technology. Well, if you lend me a million with 1% of daily interest attached, I would prefer calling you a userer rather than a friend. Continue reading Get Closer with UangTeman’s Business Model

Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman

Bagaimana teknologi menumbuhkan pengutang model baru / Shutterstock

Munculnya UangTeman, startup yang mau meminjami Anda uang, menimbulkan banyak respon yang umumnya negatif. Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan, dengan tega (namun jujur) bahkan menyebut UangTeman sebagai rentenir jenis baru yang memanfaatkan teknologi. Jika Anda meminjami saya uang dengan bunga 1% per hari, saya pun akan lebih suka memanggil Anda lintah darat daripada harus menyebut Anda dengan sebutan teman.

Continue reading Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman

[Menjadi] “Software Engineer” yang Baik?

Biasanya saya memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjawab pertanyaan tersebut atau hanya tersenyum untuk menanggapinya karena konteksnya yang tidak terdefinisi dengan baik. Kita mendengar banyak mitos tentang bagaimana menjadi teknisi software yang baik dan kebanyakan dari kita lebih sering membicarakan tentang hal sebaliknya – kebiasaan buruk dari para teknisi software, seperti peretas pemalas, diktator, superman yang super kuat, ahli tai-chi yang ceroboh, terlalu berhati-hati, terpaku pada Google, pembenci dokumentasi, tidak suka coba-coba, ahli sandi yang licik, kura-kura ninja, atau mungkin lebih memikirkan bisnis, kita sebut mereka investor jangka pendek. Anda tidak perlu berkonsultasi dengan para ahli di Quora untuk tahu perilaku buruk mereka, karena pastinya Anda sudah cukup hapal. Continue reading [Menjadi] “Software Engineer” yang Baik?