RTI Internasional Terapkan Big Data untuk E-Goverment di Sragen dan Serdang Bedaga

Lembaga penelitian nirlaba RTI Internasional baru-baru ini mengumumkan kerja sama pengembangan solusi analisis data di bidang e-government. Bertajuk Penerapan Revolusi Data untuk Pembangunan kerja sama ini diawali bersama pemerintah Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) dan Serdang Bedaga (Sumatera Utara). Penggunaan big data di pemerintahan dinilai dapat mampu membuka kesempatan yang lebih besar untuk mewujudkan pengambilan kebijakan berbasis data secara lebih baik. Perkembangan teknologi ini juga dapat melahirkan inovasi-inovasi yang memperkuat kinerja pemerintahan.

Kolaborasi ini merupakan langkah awal dari komitmen kedua pihak dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sosial, pendidikan, serta kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sebagai perwujudan dari kerja sama tersebut di bidang pendidikan, RTI akan mengembangkan prototipe sistem yang memanfaatkan berbagai bentuk data dari beragam sumber secara terpadu untuk memberikan keluaran berupa analisis strategis yang bermanfaat.

RTI International juga berkomitmen memainkan peranannya sebagai penasihat teknis dalam mengimplementasi konsep DRD ini di bidang pendidikan sebagai bentuk dukungan terhadap pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia yang dimulai dari 2 kabupaten terpilih.

Chief Technical Officer International Development Grou RTI International Luis Crouch dalam sambutannya mengatakan:

“Kami merasa bangga dapat bekerja sama dengan para Bupati serta Pemerintah Kabupaten Sragen dan Serdang Bedagai dalam program ini. Kami percaya dan optimis Bupati Yuni, Bupati Soekirman dan Yanuar Nugroho akan terus melanjutkan komitmen untuk meningkatkan pelayanan publik melalui pengambilan keputusan yang berbasis analisis data terutama saat ini untuk sektor pendidikan.”

Mengapa big data dan e-goverment menjadi salah satu kolaborasi yang harus segera dimatangkan. Ujung-ujungnya adalah terletak pada transparansi dan efisiensi, bagaimana pemerintah mengelola dan memutar sumber daya untuk memajukan daerah masing-masing. Big data memiliki kekuatan analisis andal, sedangkan lembaga pemerintahan harusnya memiliki sumber data yang lengkap dan akurat. Namun kadang tantangannya justru di bentukan data tersebut, yang biasanya masih dalam berbentuk kertas.

Selain itu, sebagai pihak yang harus memutuskan berbagai kebijakan yang terkadang perlu dilakukan secara cepat, PR rekanan penyedia layanan pengolah data ialah menyediakan sistem real-time berupa ulasan dari data tersebut yang mudah dipahami dan diartikan. Keterbatasan sumber daya (dalam hal ini pengoperasi sistem) turut menjadi salah satu hal yang harus disiasati dengan baik untuk optimalnya pemanfaatan big data di sektor e-goverment.

Apakah BlackBerry Masih Bisa Diterima Seperti Dulu Lagi

BlackBerry telah memutuskan untuk tidak membangun handset-nya sendiri dan di Indonesia memboyong produksi dan distribusi ke PT BB Merah Putih, joint venture antara BlackBerry dan Tiphone. Kesepakatan ini tentu akan membawa Tiphone “menguasai” proses produksi perangkat yang sempat sangat populer di Indonesia tersebut. Bersama Tiphone, BlackBerry yang diproduksi akan menggunakan sistem operasi Android. Hal ini adalah bagian agenda “tebar” lisensi yang dilakukan BlackBerry. Pihaknya masih bernegosiasi untuk menjalin kemitraan dengan lebih banyak produsen ponsel di negara lain.

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sendiri sebagai perusahaan manufaktur ponsel sejauh ini belum memiliki produk signifikan di Indonesia. Sebanyak 25 persen sahamnya dimiliki oleh Telkom Group. Tiphone telah bermitra dengan pembuat ponsel asal Taiwan bernama Arima Communication, juga dalam sebuah joint venture. Perusahaan gabungan tersebut membangun pabrik di Delta Silikon, Cikarang, seluas 7.000 meter persegi dan memiliki kapasitas produksi hingga 300 ribu ponsel per bulan. Kemungkinan perangkat baru BlackBerry juga bakal diproduksi di sini.

Fokus Tiphone mau ke mana?

Tantangan Tiphone sebenarnya adalah menghasilkan perangkat yang mampu mengangkat kembali merek BlackBerry di pasaran. Tak mudah memang dan sejumlah orang merasa skeptis tentang kemungkinan kembalinya kejayaan BlackBerry di Indonesia. Salah satu yang berpendapat demikian adalah pengamat industri ponsel Herry SW. Mengawali perbincangan seputar kerja sama kedua perusahaan ini, ia justru menuturkan kedua pihak sebaiknya jangan terlalu menggembor-gemborkan fakta seputar produksi hardware BlackBerry adalah racikan Tiphone.

“Dengan memperhatikan perilaku konsumen di Indonesia, hal itu bisa berdampak negatif terhadap penjualan BlackBerry di sini. Tiphone dikenal sebagai merek lokal yang tidak terlalu populer. Kualitasnya tidak istimewa. Hal yang saya khawatirkan, kalau fakta bahwa peranti BlackBerry di sini diproduksi oleh Tiphone terlalu banyak disebarluaskan, hal itu bisa menjadi bumerang. Bukan mustahil muncul persepsi kalau kualitas peranti terbaru BlackBerry akan seperti Tiphone,” ujar Herry.

Konsumen tidak rasional, ada banyak faktor penyebabnya

Banyak hal yang mempengaruhi popularitas merek smartphone. Mau sebagus apapun spesifikasi dan kemampuan smartphone-nya, konsumen itu tidak rasional. Demikian menurut pandangan pengamat industri digital Aulia Masna. Dari pandangan tersebut ia mengatakan bahwa saat ini terlalu dini menjustifikasi sebuah handset akan sukses atau tidak cuma karena diproduksi oleh pabrikan tertentu.

Ia mencontohkan Xiaomi yang punya merek besar dan kualitas bagus nyatanya di Indonesia tidak terlalu laris, masih kalah jauh dari Oppo dan Andromax yang dari sisi kualitas dan kemampuan sebenarnya tidak jauh berbeda.

“Sekarang pembeli smartphone lebih banyak yang price conscious sedangkan BlackBerry itu brand premium. Jadi Tiphone harus memilih mau memasarkan BlackBerry ke segmen mana. Pesaingnya sudah terlalu banyak,” ungkap Aulia.

Sejumlah orang menyebutkan bahwa perusahaan masih memiliki kekuatan melalui platform BlackBerry Messenger (BBM). BBM kini tengah digunakan oleh lebih dari 60 juta pengguna ponsel di Indonesia. Saat ini kualitasnya pun terus dijaga dan dikembangkan oleh EMTEK untuk membuat para penggunanya betah. Pertanyaannya tentu kepada relevansi BlackBerry untuk mengandalkan BBM dalam memasarkan handset terbarunya.

“BBM jelas masih relevan. Penggunanya masih puluhan juta di Indonesia dan termasuk satu dari tiga aplikasi messaging yang paling populer di negara ini, jadi opportunity-nya masih besar untuk EMTEK selama mereka tetap mempertahankan BBM sebagai aplikasi yang relevan,” ujar Aulia.

Namun tak sedikit informasi yang mengabarkan bahwa pengguna BlackBerry pun banyak yang mulai move on ke layanan lain. Herry menuturkan:

“Masa keemasan BBM sebenarnya sudah berlalu. Kini BBM bukan lagi sesuatu yang menarik dan digemari. Contoh paling mudah adalah melihat orang-orang di sekitar kita. Telah banyak pengguna BBM yang beralih ke WhatsApp, Telegram, dan aplikasi lain. Meskipun masih ada, jumlah pedagang, agen properti, bahkan tukang sayur yang memanfaatkan BBM untuk media berjualan sudah jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun lalu.”

Menjadi BlackBerry yang dicintai konsumen Indonesia

Kasat mata terlihat jelas bahwa BlackBerry dihadapkan pada persaingan yang begitu sengit melawan jajaran ponsel Android. Kendati demikian, menurut Herry, ada beberapa hal yang bisa mendongkrak kembali penjualan ponsel BlackBerry, seperti harus memakai platform Android dan mendukung dual SIM.

Herry menambahkan bahwa merek BlackBerry masih lekat dengan penggunaan keyboard fisik dengan kenyamanan yang ditawarkan. Ini bisa menjadi poin plus, terlebih pemainnya sangat sepi. Terkait dengan harga jual, BlackBerry disarankan mulai mencoba merangkul kelas menengah, menjual perangkat dengan kisaran Rp 1,5 – 3 juta dengan spesifikasi setara dengan merek global di kisaran harga yang sama.

Inilah 5 Aplikasi Terbaik Indonesia Next Apps 3.0

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam sesi Workshop dan Code Night yang berlangsung di Yogyakarta, Surabaya Malang, Bandung, Bogor dan Jakarta, pagelaran Indonesia Next Apps 3.0 kini mulai menginjak di penghujung acara. Kegiatan yang mengajak para developer lokal untuk berkreasi mengembangkan aplikasi di platform modern ini telah menghasilkan pencapaian yang cukup gemilang.

Pada perlombaan kali ini, para developer ditantang untuk mengembangkan aplikasi di tiga kategori platform, yakni Tizen Smartphone, Wearable/Gears Apps dan Gear VR Content. Dari para peserta di enam kota terkumpul 209 aplikasi yang berhasil masuk di market store, dengan pembagian Tizen Smartphone Apps: 196 aplikasi, Wearable/Gear Apps: 53 aplikasi, dan Gear VR Content: 33 aplikasi.

Dari 209 aplikasi tersebut, tim dari Samsung Indonesia telah menilai hasil submisi untuk setiap kategorinya, dan terkumpul lima aplikasi terbaik di masing-masing kategori. Berikut ini adalah daftar TOP 5 APP Indonesia Next Apps 3.0:

TOP 5 APP Kategori Tizen Smartphone

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Froggy and The Pesticide None Developers Game
Pippo Belajar Alfabet Arsanesia Education
Badminton Stars (Juara Bulutangkis) iplayalldaystudio Game
Oniki Agate Jogja Game
Cute Munchies Yogie Aditya Game

TOP 5 APP Kategori Wearable/Gear Apps

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Rolling Hams Rizal Saputra Game
Devil in My Heart Soesapto Game
Bezel Frenzy Agate Jogja Game
Dzikir Count Creacle Tools
Colour Ring Creacle Game

TOP 5 APP Kategori Gear VR Content

Nama Aplikasi Pengembang Kategori
Kawaii Pew Pew VR Mojiken Game
Happy Friends Gobaksodor Game
Carriage Rescue VR Madfal Game
Giant Hunter VR Yogie Aditya Game
Orbiz : Lost in VR Anoman Game

Lima aplikasi terbaik di masing-masing kategori nantinya akan memasuki penjurian final untuk menentukan tiga besar di tiap kategori. Masing-masing pengembang yang aplikasinya masuk TOP 5 APP akan segera dihubungi oleh pihak penyelenggara untuk menyiapkan sesi penjurian final tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, pada Indonesia Next App 3.0 akan dipilih tiga pemenang untuk setiap kategori. Untuk kategori Tizen Smartphone App, juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai Rp 40 juta, sedangkan juara kedua Rp 20 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 10 juta. Nominal sama juga akan didapat oleh tiga juara di kategori Wearable/Gear Apps. Sedangkan untuk Gear VR Content juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta, juara kedua mendapatkan Rp 25 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 15 juta.

UrbanIndo Luncurkan Unit Bisnis Baru, Targetkan Layanan Properti Menyeluruh di Satu Platform

Portal online jual beli properti UrbanIndo sedang gencar meluncurkan fitur-fitur baru yang memanjakan penggunanya. Salah satu yang saat ini sudah bisa dinikmati adalah Laporan Evaluasi Harga. Fitur ini didesain untuk memudahkan calon pembeli melihat hasil analisis harga properti yang menarik untuk dibeli. Sering kali calon pembeli bingung dalam memahami harga, apakah yang ditawarkan tersebut harga yang wajar atau terlalu tinggi.

Faktanya membeli rumah bukan persoalan mudah. Perlu banyak pertimbangan. Laporan Evaluasi Harga memberikan penjelasan kepada penggunanya, apakah properti yang akan dibeli harganya wajar. Sistem membandingkan dengan harga rata-rata yang ada di pasaran. Melalui layanan tersebut akan ditampilkan harga yang diberikan saat ini apakah di bawah atau di atas rata-rata. Tak hanya itu, Laporan Evaluasi Harga juga memberikan analisis terkait dengan prospek harga di tahun mendatang beserta detail pergerakan harga dari bulan ke bulan.

Dipaparkan oleh CTO UrbanIndo Petra Novandi Barus, terkait dengan akurasi data yang ditampilkan oleh Laporan Evaluasi Harga, pihaknya menggunakan data internal dan eksternal untuk sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Ratusan data diolah secara sistematis hingga menghasilkan harga dan persentase yang representatif kepada pengguna. Algoritma dirancang untuk menghubungkan antara dinamika harga pasar dibantu dengan data makro ekonomi Indonesia.

“Karena laporan ini dibuat untuk listing spesifik, kami dapat menggunakan data di sekitarnya untuk membuat insight yang relevan. Dengan ini, pengguna tidak perlu menanyakan masyarakat yang tinggal di sekitar daerah situ dan juga tidak perlu bergantung hanya pada informasi agen tentang harga pasaran. Mereka juga dapat mengetahui transaksi yang terjadi di daerah sekitar untuk properti yang mirip dengan prediksi harga untuk properti yang menarik bagi mereka,” ujar Petra.

Semua pemilik akun UrbanIndo dapat menikmati layanan ini, hanya saja layanan digunakan secara berbayar. Pengguna dikenakan biaya 2 koin UrbanIndo untuk mengakses layanan premium tersebut. Saat ini harga satu koin UrbanIndo senilai Rp 10.000.

Insiatif layanan properti lengkap di platform tunggal

Selain layanan tadi, UrbanIndo kini juga tengah mematangkan tiga inisiatif terbarunya, yakni UrbanIndo Data, UrbanIndo Finance dan UrbanIndo Commercial. UrbanIndo data dikembangkan untuk memfasilitasi kebutuhan data para stakeholder properti di Indonesia, mulai dari pembeli rumah, investor, developer hingga pemerintah. Data ini akan bersifat dinamis, mengikuti perkembangan pasar yang ada. Sedangkan UrbanIndo Finance akan memberikan pelayanan seputar pendanaan terkait dengan properti, termasuk untuk membantu dalam pembelian atau pengadaan properti.

Dan terkait UrbanIndo Commercial akan menjadi layanan baru yang memfokuskan pada pangsa pasar bisnis. Layanan ini menyajikan listing properti komersial seperti gedung-gedung perkantoran. Untuk memastikan kesiapan tiga layanan baru tersebut, Petra memaparkan saat ini tim internal UrbanIndo pun telah membagi tim produk untuk konsentrasi di unit-unit bisnis baru ini.

“Kami telah membuat one-stop-shop platform untuk semua kebutuhan terkait real-estate di Indonesia. Kami akan terus melanjutkan produk kami dan mengembangkan pasar kami. Banyak sekali produk yang akan terkait dengan platform Koin UrbanIndo dan kami berharap ini akan menjadi revenue stream utama tapi dari banyak sekali produk,” ungkap Petra.

Sejak awal pendirian UrbanIndo, pihaknya terus meyakinkan kepada para penggunanya bahwa akan memberikan pendampingan pintar untuk memilih properti. Membeli rumah contohnya, merupakan salah satu keputusan terbesar yang harus ditentukan seseorang dalam hidupnya. Banyak orang yang harus mendapatkan kredit pembelian rumah yang menghabiskan puluhan tahun. Artinya sejak awal orang tersebut harus memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah benar dan tidak merugikan.

Mematangkan proses bisnis dengan strategi baru

UrbanIndo Data dinilai akan menjadi ujung tombak berbagai inisiatif penyediaan bagi pengguna produk atau fitur UrbanIndo yang data-driven mulai dari rekomendasi berdasarkan aksi pengguna, laporan yang dipersonalisasi, hingga penargetan produk terhadap pangsa pasar yang tepat.

“Dengan UrbanIndo Data, pengguna kami dapat dengan mudah mendapatkan insight secara 360 derajat untuk sebuah properti mulai dari properti yang mirip, harga pasar, tren harga, KPR bulanan, hingga fasilitas di sekitar seperti transportasi publik, akses sekolah, dan sebagainya” ujar Petra.

Dari aspek finansial, UrbanIndo Finance akan menyokong kebutuhan tersebut, saat ini masih terkait dengan pembelian real-estate. Bentuknya masih seputar KPR (Kredit Pembelian Rumah) yang dimaksimalkan dengan kekuatan jaringan UrbanIndo, antara calon pembeli, agen dan juga perbankan. Fitur ini berkomitmen untuk dapat memangkas waktu mendapatkan persetujuan kredit. Selain itu kepada bank mitranya, UrbanIndo akan memastikan kredit yang dilanggan oleh pengguna adalah yang paling proporsional.

“Kami terus berusaha untuk berinovasi dan mengubah pasar real-estate dengan memperkenalkan produk-produk baru ke pasar. Saya tidak kaget jika suatu saat kita akan merilis produk berupa investasi real-estate dan/atau crowdsourcing di bawah UrbanIndo Finance,” ujar Petra.

Sedangkan untuk target pasar bisnis dan korporasi, UrbanIndo memandang sebagai unit bisnis yang sangat natural. Melalui UrbanIndo Commercial pihaknya ingin menawarkan solusi end-to-end untuk kebutuhan real-estate. Meskipun pangsa pasarnya cukup berbeda, namun produk ini sangat terkait dengan real-estate hunian.

“Kami sangat beruntuk mempunyai tim yang berpengalaman di industri ini dan berencana mengubah pasar komersial di Indonesia. Saat ini kami melihat pain point besar untuk mendapatkan data di pasar real-estate komersial, melakukan manajemen bangunan komersial, dan mencari perkantoran yang tepat untuk disewa secara mudah di Indonesia. Kami ingin menghancurkan status quo di pasar ini,” pungkas Petra.

Application Information Will Show Up Here

Potensi Mobile Game di Indonesia Signifikan, BBM Game Center Kuatkan Strategi Bersama Neowiz Games

Induk pengoperasi bisnis layanan BlackBerry Messenger (BBM) yakni Creative Media Work baru saja mengumumkan jalinan kerja sama dengan pengembang game asal Korea Selatan Neowiz Games Corp. Kerja sama ini akan difokuskan untuk meningkatkan keragaman konten di dalam BBM Game Center. Produk game dari Neowiz dan rekanannya dijadwalkan akan mulai bisa dinikmati pengguna BBM di platform iOS dan Android pada kuartal keempat tahun ini.

Di tangan EMTEK, BBM memang sedang terus diupayakan untuk dapat meningkatkan traksi penggunanya. Tak hanya jalinan kemitraan dengan perusahaan pengembang game, beberapa waktu lalu BBM Discovery juga sedang diupayakan untuk menjadi bagian dari digital marketing tools milik KMK Online. Seperti diketahui KMK Online juga bagian dari bisnis yang dijalankan oleh EMTEK.

Untuk kerja samanya dengan BBM sendiri, Neowiz diwakili oleh B2Games, sebuah gabungan tiga perusahaan, yakni Neowiz, Mobirix, dan perusahaan pemasaran Avancera. Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk BBM Game Center adalah melokalkan konten game yang sudah dimiliki ke dalam Bahasa Indonesia dan terlibat aktif dalam pengembangan game bersama pihak ketiga. Termasuk melakukan pemasaran dan monetisasi dengan lebih baik lagi.

Sejak dikembangkan tahun 2015, saat ini selebihnya 100 juta pengguna BBM aktif tersebar di platform smartphone modern. Ekosistem pengguna ini yang ingin dimaksimalkan dengan berbagai penawaran produk dan layanan interaktif di dalamnya. Ini turut mengingatkan kita pada kesuksesan LINE berhasil membangun kanal yang lengkap di platformnya. Mulai dari game dan konten interaktif lainnya terus dimaksimalkan untuk memberikan pilihan kepada pelanggan.

Memaksimalkan pangsa pasar mobile game di Indonesia

Dituturkan oleh CEO Neowiz Ki-Won Lee bahwa pertumbuhan pasar mobile gaming di Indonesia sangat jelas. Suasana internasional ingin ditawarkan bagi penikmat hiburan di dalam BBM dengan memberikan pilihan beragam genre game yang tetap sesuai dengan keinginan pengguna di Indonesia.

Berdasarkan hasil riset App Annie 2015, Indonesia masuk dalam negara terpadat keempat di dunia dalam kaitannya pemain mobile game aktif di Indonesia, atau setara dengan 30,7 juta pengguna. Angka tersebut mengangkat Indonesia menjadi yang paling besar di wilayah regionalnya. Dan yang paling menarik dari riset tersebut, dari total pemain game di Indonesia, 49 persennya konsumtif dalam membeli komponen berbayar dalam permainan. Artinya potensi untuk konten game memang sangat besar, dan diyakini terus merangkak naik signifikan.

“BBM tetap menjadi aplikasi messaging yang paling banyak dipasang dan digunakan di Indonesia. Pengguna selalu mencari lebih banyak kegiatan di aplikasi messaging karena aplikasi itulah yang mereka gunakan setiap hari… BBM Game Center melengkapi layanan baru kami (menyuguhkan) layanan seperti konten berita, video dan ditambah banyak lagi dalam beberapa bulan ke depan,” ujar CEO Creative Media Works Matthew Talbot.

Kemitraan ini turut membuka pintu lebar bagi pengembang game, termasuk pengembang lokal, jika ingin memasukkan karyanya ke dalam BBM Game Center.

Entrepreneur HUB Ajak Pengusaha Pemula Pahami Kontrak Bisnis

Sebanyak 90 persen entrepreneur di Indonesia masuk dalam kategori UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Banyak di antaranya gagal menjalankan usaha karena pemahaman yang minim terkait dengan mekanisme bisnis dan hukum di Indonesia. Padahal hal tersebut penting menjadi pedoman untuk tetap bisa bersaing di iklim bisnis yang kian kuat persaingannya, terlebih dengan dibukanya jalur persaingan global.

Entrepreneur HUB hadir untuk memberikan edukasi lebih mendalam seputar fondasi bisnis tersebut. Entrepreneur HUB adalah sebuah inisiatif dan gerakan baru dalam sebuah komunitas yang digagas oleh Dolly Lesmana (CEO of Arka Media, Founder Entrepreneur HUB) dan Prabu Revolusi (TV Journalist CNN Indonesia, Co Founder Entrepreneur HUB) untuk mendukung pertumbuhan pengusaha muda di Indonesia.

Acara ini akan diadakan pada Jumat, 30 September 2016 mendatang dalam sebuah diskusi bertajuk Teman Ngopi “Ngobrol Bareng Inspirasi” bertema “Lindungi Bisnis UKM Anda dengan Kontrak”. Dalam acara ini akan hadir pemateri Rieke Caroline selaku Founder & CEO Buatkontrak.com dan Billy Boen selaku Co-Founder Buatkontrak.com & Founder Young On Top sebagai teman inspirasi pada bulan ini.

Ada dua agenda yang akan dipaparkan dalam diskusi ini. Pertama ialah seputar materi investasi bisnis, memahami pentingnya sebuah kontrak yang melindungi bisnis. Umumnya bisnis pemula sering acuh terkait dengan hal ini, mereka menganggap dengan memfokuskan pada produk saja akan membuat apa yang dikerjakan dapat berjalan mulus. Nyatanya tidak, banyak hal terkait kejelasan dan regulasi yang perlu didefinisikan sejak awal.

Agenda kedua yakni networking, yang diharapkan dapat menumbuhkan insight dari cerita dan pengalaman yang dibagikan antar sesama pengusaha pemula dan pengusaha yang sudah berpengalaman di bidangnya. Mungkin saja liku-liku bisnis yang dihadapi oleh si rekan tersebut juga sedang dihadapi oleh bisnis kita. Dengan bersosialisasi di tempat yang tepat akan memberikan banyak pemahaman terkait kiat-kiat dalam menyelesaikan permasalahan dalam bisnis.

Bagi yang tertarik untuk mengikuti acara ini, segera datarkan diri melalui laman http://bit.ly/ngopibareng. Atau untuk informasi lebih lanjut hubungi 0857.7511.1031 (Charlie Coulson).


Disclosure: DailySocial adalah media partner Entrepreneur HUB.

Aplikasi Arisan Mapan Gunakan Mekanisme Arisan untuk Pembelian Barang Online

Startup pengelola jaringan perusahaan mikro berbasis teknologi RUMA belum lama ini meluncurkan sebuah aplikasi bernama Arisan Mapan. Aplikasi ini memiliki cara kerja mirip dengan konsep arisan konvensional pada umumnya, yakni menggunakan kocokan untuk menentukan siapa yang mendapatkan giliran di periode tertentu. Arisan juga sangat erat dengan obrolan santai, maka di Arisan Mapan pun memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan chatroom yang dapat dipilah sesuai dengan kelompok arisan yang disusun.

Melalui aplikasi ini, pengguna dapat membuat sebuah grup dan mengajak pengguna lainnya untuk bergabung di dalamnya. Si pembuat grup tersebut akan menentukan ketua arisan yang akan mengkoordinir seluruh aktivitas di dalamnya. Menariknya sang koordinir tersebut juga akan mendapatkan bonus berupa saldo Mapan (nominal yang dapat digunakan untuk pembayaran atau pembelian di aplikasi) karena sudah mengakomodasi pengumpulan dana dari para anggotanya. Arisan pun didorong untuk pembelian suatu barang.

RUMA sudah menyediakan katalog terkait dengan daftar barang yang diinginkan oleh peserta arisan. Menariknya di sini anggota arisan bisa memilih barang yang berbeda-beda di dalam sebuah grup, dan aplikasi akan menentukan dan menyesuaikan jumlah setoran berbeda pula untuk setiap anggota, bergantung jenis dan harga barang yang diinginkan. Nilainya adalah sejumlah harga barang dibagi jumlah anggota. Dan untuk logistik pengiriman, tim RUMA akan mengirimkan barang kepada alamat ketua arisan, selanjutnya dapat didistribusikan ke anggota.

Adapula fitur Rumpi yang dapat digunakan untuk mendiskusikan nilai setoran dan mekanisme kocokan dalam aplikasi. Jadi besaran dan lama periode arisan pun dapat ditentukan secara bersama. Sebenarnya skema ini bisa dikatakan sebagai model kredit gotong-royong. Ketika pengguna ingin memiliki sesuatu, bisa dibayar secara dicicil bersama-sama. Secara itung-itungan akan sama nominalnya, hanya saja dapat diangsur dalam periode tertentu.

Cara memulai sebuah kelompok arisan, setelah mengunduh aplikasi hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih barang yang ingin dimiliki di katalog yang tersedia. Selanjutnya pilih ketua arisan, bisa pengguna sendiri atau menunjuk orang lain. Tugas utama dari seorang Ketua Arisan adalah mengatur kegiatan arisan dan mengumpulkan uang setoran arisan sampai selesai periodenya. Setelah itu kumpulkan anggota, minimal 4 orang. Maka arisan akan berjalan sesuai ketentuan yang telah diisyaratkan. Adapun proses transaksi di dalamnya dapat dilakukan menggunakan dealer payment point, transfer bank atau menggunakan saldo Mapan di aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

Sebanyak 209 Aplikasi Terkumpul dalam Indonesia Next Apps 3.0

Setelah melewati proses panjang, mulai dari sosialisasi, workshop hingga code night yang dilakukan di lima kota (Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Bogor dan Jakarta), saat ini Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) berhasil mengumpulkan 209 aplikasi dari para peserta. Submisi aplikasi tersebut terdiri dari 133 aplikasi untuk smartphone berplatform Tizen, 43 aplikasi wearable Gears App dan 33 aplikasi berbasis konten Gear VR.

Semua aplikasi tersebut saat ini sudah dapat dinikmati pengguna melalui store masing-masing platform. Tahapan selanjutnya, aplikasi di tiap kategori akan dinilai oleh dewan juri yang telah ahli di bidangnya untuk menentukan juara di masing-masing kategori. Setiap kategori aplikasi akan diambil juara pertama, kedua dan ketiga.

Untuk kategori Tizen Smartphone App, juara pertama akan mendapatkan hadiah senilai Rp 40 juta, sedangkan juara kedua Rp 20 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 10 juta. Nominal sama juga akan didapat oleh tiga juara di kategori Wearable/Gear Apps. Sedangkan untuk Gear VR Content juara pertama akan mendapatkan hadiah Rp 50 juta, juara kedua mendapatkan Rp 25 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 15 juta.

Dari aplikasi yang disubmisikan, umumnya berbentuk aplikasi hiburan, dan paling banyak berbentuk permainan digital (game). Kendati demikian jenis aplikasi lainnya pun turut tampak dalam daftar, contohnya aplikasi di kategori pariwisata dan pendidikan. Beberapa nama juri pun telah disiapkan untuk segera menilai aplikasi di tiap kategori, di antaranya Dondy Bappedyanto (CEO CloudKilat), Tommy Dian (CTO DailySocial), Razi Thalib (CEO Setipe), Wiku Baskoro (Editor in Chief DailySocial), Nicko Alyus (Head of Business Development at OmniVR) dan sebagainya.

Pada pagelaran INA kali ini beberapa tantangan yang disajikan memang tergolong baru. Nama sistem operasi Tizen mungkin belum banyak dikenal sebelumnya. Namun INA 3.0 membawa tantangan tersebut dan terbukti mampu dengan pesat menumbuhkan penetrasi aplikasi lokal untuk platform Tizen. Pun demikian untuk tantangan pengembangan aplikasi wearable dan Gear VR, dengan adanya kompetisi ini diharapkan makin banyak produk aplikasi lokal yang bertanggar di dalam platform teknologi populer tersebut.

Diharapkan juga INA 3.0 dapat menjembatani para pengembang untuk melangkah lebih mantap dalam menyukseskan karyanya. Melalui INA 3.0 tentu Samsung akan memberikan beragam dukungan berupa sumber daya dan berbagai kesempatan untuk meningkatkan traksi penggunaan aplikasi. Hal ini telah terbukti pada hasil dari pagelaran INA yang telah berjalan tahun sebelumnya. Kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan diharapkan tiap tahunnya akan terus meningkat pencapaian yang diraih.

Tren Serangan Siber yang Terus Meningkat dan Langkah Antisipasinya

Tren startup digital di Indonesia didominasi oleh layanan yang menggunakan platform website dan aplikasi mobile. Keduanya memiliki ketergantungan penuh terhadap layanan server untuk melakukan manipulasi data secara online. Selain kesiapan server terhadap disaster recovery, persiapan lain yang sering diabaikan di awal adalah terkait dengan tameng untuk mencegah serangan siber. Padahal berbagai lembaga riset, salah satunya Akamai, mencatat terjadi kenaikan yang terus-menerus setiap tahunnya untuk serangan siber.

Dari beragam serangan siber tersebut, Akamai mencatat ada 10 jenis yang paling banyak ditemui dalam kuartal kedua tahun ini. Serangan-serangan tersebut umumnya dilakukan dalam bentuk aktivitas DDoS (Distributed Denial-of-Services), yakni sebuah upaya untuk menjatuhkan jaringan atau layanan yang diakses secara online dengan memenuhi kapasitas network, memory, CPU dan sumber daya server lain.

Jenis-jenis serangan siber yang mendominasi kuartal kedua 2016 / Akamai
Jenis-jenis serangan siber yang mendominasi kuartal kedua 2016 / Akamai

Tiongkok (56,09%) masih teridentifikasi dengan negara sumber DDoS paling banyak, disusul Amerika Serikat (17,38%) dan Taiwan (5,22%). Di Asia Tenggara sendiri Vietnam (3,70%) dan Singapura (2,90%) yang menyumbangkan angka cukup tinggi. Spesifik untuk layanan aplikasi berbais web sendiri, pada kuartal ini sektor ritel (40%) yang terpantau paling berisiko, dilanjutkan dengan OTA (Online Travel Agency) dengan persentase 21%, layanan finansial (11%) dan media hiburan (5%).

Kapasitas serangan pun terpantau kian tinggi dengan rata-rata di atas 100 Mbps. Tanpa kesiapan sumber daya yang mumpuni, dan langkah cerdas dalam menanggulangi tentu beban yang ditimbulkan DDoS dapat menumbangkan layanan online yang sedang berjalan.

Intensitas serangan siber yang kian meningkat kapasitasnya dari waktu ke waktu / Akamai
Intensitas serangan siber yang kian meningkat kapasitasnya dari waktu ke waktu / Akamai

Mengingat besarnya risiko serangan tersebut, kami mencoba berdiskusi dengan pakar sekuriti komputer terkait dengan antisipasi yang harus dilakukan oleh para penggiat startup teknologi untuk tetap memastikan layanan tetap bisa mengudara tanpa kendala.

Tren serangan siber di Indonesia dan antisipasinya

DailySocial berbincang singkat dengan Onno W. Purbo terkait dengan tren serangan siber yang saat ini masif di Indonesia. Menurut pandangan Onno, tren serangan ke depan akan terus bertambah. Ia mengatakan:

“Logika sederhananya (serangan siber) dilakukan kebanyakan oleh robot atau aplikasi, dan makin hari banyak yang suka jahil atau iseng, ya serangan akan makin gila.”

Untuk memastikan sistem kuat menghadapi serangan tersebut Onno menekankan bahwa engineer sangat perlu untuk belajar tentang keamanan jaringan dan skenario serangan, supaya aplikasi yang disiapkan bisa lebih aman dan meminimalkan celah.

“Hanya saja sulit untuk mengharapkan ilmu seperti ini dari kampus, maklum sebagian besar dosen di kampus kan teori. Jadi kalau Anda mau belajar yang sifatnya praktik ada baiknya terjun dan bergabung ke komunitas underground seperti Indonesia Backtrack.”

Menurut Onno ketahanan sistem terhadap serangan DDoS juga ada kaitannya dengan pemilihan kualitas layanan server yang dilanggan. Umumnya provider juga menyiapkan skema tertentu untuk mengantisipasi gempuran DDoS. Sehingga penting bagi pemilik aplikasi untuk benar-benar menaruh pertimbangan terkait dengan sistem sekuriti sebelum menempatkan kontrak terhadap layanan tertentu.

Namun kembali lagi bahwa di dunia siber keamanan akan sangat tergantung pada keahlian tim IT. Pembekalan diri terkait kemampuan antisipasi keamanan dan serangan siber sangat penting diperdalam untuk bertahan di atmosfer bisnis digital yang kian rumit.

“Jangan pernah mengandalkan polisi, aparat, TNI untuk melindungi kita (terhadap serangan siber), karena saat ini teman-teman di kepolisian aparat dan TNI nyatanya juga kekurangan tenaga (ahli) untuk itu,” pungkas Onno.

CodeSaya Meetup 1.0 Perdalam Wawasan Seputar Produktivitas Developer

CodeSaya Meetup 1.0 pada 17 September 2016 lalu berhasil dilaksanakan. Bertempat di kantor Kudo (Kudoplex 1) Jakarta Selatan, acara ini memberikan berbagai insight seputar pengembangan solusi digital. Dalam acara ini turut diisi oleh Developer Relation Lead Kudo Sarah Shafitri, Founder dan CEO KodeSaya Ganis Zulfa Santoso, Tech Evangelist Kudo Hutomo Sugianto dan CMO CodePolitan Muhammad Singgih.

Acara diawali dengan presentasi oleh Sarah Shafitri yang memberikan insight tentang bagaimana startup masa kini memberikan iklim yang menyenangkan bagi ruang kerja developer. Sesi selanjutnya diisi oleh Ganis membawakan tema “Efficient Git Workflow”. Dalam pemaparannya diceritakan tentang workflow git yang saat ini ada dan seperti apa penggunaannya.

Selanjutnya materi diteruskan oleh Hutomo Sugianto, membawakan judul “High Productivity Applications” presentasinya mencoba mengajak para peserta untuk mengidentifikasi permasalahan umum di dalam pengembangan software. Di presentasinya ia menggaris bawahi masalah umum yang sering dihadapi dalam sebuah tim developer adalah kolaborasi, kompleksitas kode dan sulitnya kode dimengerti.

CMO CodePolitan kali ini membawakan presentasi bertajuk “Necessary Soft Skills for Developers”. Di dalam sesinya, Singgih juga memberikan contoh praktik terkait dengan kemampuan pemrograman yang perlu diperdalam oleh developer. Dalam poin materinya, turut disampaikan tentang pentingnya melakukan networking bagi seorang developer.

Setelah sesi presentasi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi tanya jawab dengan pemateri. Sesi networking turut dihadirkan untuk mempraktikkan apa yang sudah disampaikan di dalam materi presentasi. Meetup kali ini pun ditutup dengan mengunjungi kantor pengembangan Kudo dan berjalan-jalan melihat suasana produktif di dalamnya.


Disclosure: DailySocial adalah media partner CodeSaya Meetup 1.0.