Targetkan 10 Ribu Paket Wisata Tahun Ini, Tripvisto Pererat Kemitraan Dengan Travel Agent Lokal

Layanan marketplace paket liburan pertama di Indonesia tripvisto menggelar kegiatan offline Festival Wisata Domestik 2016. Acara yang bertujuan sebagai ajang promosi, mengedukasi masyarakat tentang tempat wisata di Indonesia serta transaksi langsung, rencananya akan digelar secara rutin oleh tripvisto.

“Meskipun selama ini tripvisto menawarkan paket liburan secara online namun tidak dapat dipungkiri acara-acara offline seperti ini membantu tripvisto mendapatkan pelanggan lebih banyak dan juga transaksi langsung, untuk itu kami menyambut baik semua kegiatan offline yang ada,” kata CEO tripvisto Bernardus Sumartok kepada DailySocial.

Berdiri sejak tahun 2014, kini tripvisto telah memiliki lebih dari 3000 paket wisata dan menargetkan akan menjadi 10 ribu paket wisata hingga akhir tahun 2016. Selain itu jumlah pengguna aktif di situs tripvisto diklaim saat ini juga mengalami peningkatan yang signifikan.

“Saat ini memang active user kami masih jauh dari angka 100 ribu per bulannya, namun kami optimis dalam waktu ke depan akan mengalami jumlah kenaikan seiring dengan promosi, kegiatan offline dan content marketing yang kami lancarkan,” kata Sumartok.

Bermitra dengan travel agent lokal

Peresmian acara festival wisata domestik tripvisto

Konsisten dengan visi dan misi sejak awal, tripvisto terus mendukung keberadaan travel agen lokal dengan cara merekrut mereka sebagai mitra tripvisto. Untuk menghindari adanya travel agen ‘nakal’ tripvisto pun melakukan proses kurasi kepada travel agen lokal di seluruh Indonesia yang tertarik untuk menjadi mitra tripvisto.

“Kami menawarkan benefit berupa komisi di setiap transaksi kepada semua mitra kami, selain membantu travel agen lokal mengembangkan bisnisnya, cara yang kami lakukan juga mampu menekan biaya dan membuat harga paket liburan di tripvisto jauh lebih murah,” kata Sumartok.

Degan sistem yang diterapkan oleh tripvisto, yaitu  menghubungkan langsung supplier travel lokal dengan konsumen, memungkinkan tripvisto untuk memangkas biaya dan memberikan pilihan paket liburan tempat wisata beragam di Indonesia dengan harga terbaik, diharapkan bisa mengajak lebih banyak wisatawan lokal untuk memesan paket liburan di situs tripvisto dan mematahkan asumsi tentang mahalnya liburan di Indonesia dibandingkan negara lainnya.

“Saya melihat saat ini masih banyak pilihan lainnya di luar tripvisto yang memberikan harga cukup tinggi kepada wisatawan lokal sehingga mereka pun enggan untuk melakukan wisata di negara sendiri,” kata Sumartok.

Didukung investor internasional Gobi Partners dan East Ventures, diharapkan tripvisto bisa menjadi layanan paket liburan terlengkap dengan harga terjangkau di Indonesia.

“Indonesia memiliki banyak pilihan tempat wisata yang saat ini masih kurang promosi namun layak untuk dikunjungi, disinilah peranan tripvisto sebagai marketplace paket liburan diharapkan bisa tampil standout sebagai startup lokal yang memanfaatkan teknologi dan sistem kemitraan dengan travel agent lokal,” tuntas Sumartok.

Ganti Nama, Kecipir Perluas Layanan dan Menambah Host

Layanan yang dulunya dikenal dengan nama Local Organic Fresh Mart (LOFMart) tahun ini berganti nama menjadi Kecipir. Masih menawarkan layanan yang sama, Kecipir menjadi marketplace produk sayur, buah, bumbu, ayam organik berkualitas, memotong mata rantai distribusi konvensional di pasar tradisional menjadi lebih ringkas.

“Perubahan nama lebih dikarenakan kami merasa perlu untuk tampil lebih lokal. Dan Kecipir sebagai sebuah sayuran lokal juga sudah mulai jarang didengar orang. Prinsipnya, kami ingin merevitalisasi pertanian lokal dan organik,” ujar CEO Kecipir Tantyo Bangun

Dengan perubahan nama ini, diharapkan Kecipir bisa menjadi marketplace sayuran terlengkap dan bisa diandalkan oleh konsumen dengan mengedepankan kemudahan dan inovasi teknologi terkini.

“Aplikasi berbasis web kami sudah cukup lengkap mulai dari mengatur panenan petani hingga mengelola komunitas host dan member. Kedua, dari UX-nya jauh lebih mudah dan sederhana. Ketiga di bulan Desember 2015 kami meluncurkan aplikasi Android dan di bulan Maret 2016 kami meluncurkan aplikasi iOS. Saat ini pemesanan melalui aplikasi mobile kami sudah hampir 50% dari total order,” kata Tantyo.

Memperluas layanan dan menambah jumlah host

Cara mudah menggunakan Kecipir

Saat ini Kecipir mengklaim telah memiliki 45 host (agen) yang tersebar di wilayah Jabodetabek, sementara jumlah anggota mendekati 1000 pelanggan yang telah melakukan pemesanan. Kecipir juga telah membuka layanan di wilayah Jakarta Barat dengan 5 host dan bulan Mei 2016 melayani Jakarta Utara dan Jakarta Timur dengan 10 host baru.

“Kami masih akan terus mencari host baru, karena menjadi host syaratnya sangat mudah dan mendapatkan penghasilan tambahan berupa komisi dari total order, sekaligus mendapat produk pangan sehat. Kami konsentrasi untuk menjangkau host di apartemen dan perkantoran,” kata Tantyo.

Kecipir juga mencatat selama ini pembeli yang memesan produk organik di Kecipir sebagian besar tinggal di apartemen atau mengirimkan barangnya ke wilayah perkantoran.

Konsumen dari kawasan pemukiman warga, menurut data Kecipir, masih sedikit jumlahnya, karena sebagian besar warga pemukiman membeli sayur langsung dari pedagang sayuran yang berjualan di perumahan.

Melalui marketplace ini, diharapkan semua petani sayuran organik bisa menjual langsung produknya dengan harga yang bersaing dengan sayuran biasa.

Monetisasi dan penggalangan dana

Ke depannya Kecipir ingin mengembangkan bisnis dan mulai melancarkan skema monetisasi, yaitu menawarkan produk ke kantin sekolah serta sektor kesehatan.

“Tahun ini kita mulai masuk di segmen bisnis, karena produk kami dengan tingkat kesehatan yang lebih baik dan harga yang sangat bersaing akan cocok bagi mereka yang ingin melakukan positioning produknya di tengah persaingan kuliner yang ketat,” kata Tantyo.

Dengan sistem marketplace yang diterapkan oleh Kecipir, hal ini seharusnya lebih menguntungkan bagi pihak petani yang bisa memperoleh harga jual lebih tinggi dari cara penjualan sebelumnya. Konsumen sendiri bisa mendapatkan harga yang nilainya bisa 50% lebih rendah dibandingkan dengan harga jual di supermarket atau pasar swalayan pada umumnya.

“Kami sedang dalam proses untuk meningkatkan seed funding ke pendanaan seri A untuk pengembangan platform e-commerce dan membuka Kecipir di beberapa kota lain yang sudah mengajukan permintaan, bisa di dalam atau di luar Indonesia,” tuntas Tantyo.

Application Information Will Show Up Here

Sipenulis Perbarui Tampilan, Siapkan Rencana Monetisasi

Platform tempat berkumpulnya para penulis, editor, pembaca, penerbit, dan semua pihak yang membutuhkan dan berhubungan dengan dunia literasi online, Sipenulis, baru saja melakukan relaunching pada awal bulan April 2016. Dengan tampilan dan desain baru, Sipenulis mencoba menghadirkan kemudahan akses dan tampilan yang lebih baik di desktop maupun mobile site. Mereka juga mempersiapkan skema monetisasi setelah selama 5 tahun lebih bersifat bootstrapping.

“Untuk release kali ini kita fokus di redesign Sipenulis dengan tampilan baru dan lebih responsive, dan juga ada fitur Blog yang isinya artikel-artikel yang berkaitan dengan dunia literasi. Kita juga telah menjalin kerja sama dengan Agensi Naskah milik Alda Trisda dan beliau sudah resmi bergabung menjadi anggota team Sipenulis tahun ini,” kata Co-Founder dan CEO Sipenulis Nurul Fikri.

Diharapkan dengan bergabungnya Agensi Naskah, Sipenulis dapat memberikan solusi untuk mempertemukan antara penulis, agensi dan penerbit. Sipenulis juga akan menjalin kerja sama dengan pihak yang membutuhkan naskah, seperti Penerbit, Agensi Naskah, dan Perusahaan atau Perorangan yang membutuhkan artikel, brand promotion, maupun karya tulis lainnya.

Sipenulis berusaha agar dapat menciptakan “writerpreneurbaru di dunia literasi.

Meningkatkan kualitas dan menggelar kegiatan workshop

Telah berdiri sejak tahun 2011, Sipenulis mengklaim saat ini telah memiliki 300-an penulis yang sudah membagikan karya mereka di Sipenulis. Rata-rata penulis merupakan penulis muda yang baru belajar menulis, dan ada beberapa yang karyanya sudah pernah dicetak atau siap naik cetak.

Ke depannya Sipenulis akan fokus untuk meningkatkan kualitas karya dan menghubungkan antara penulis, pembaca, dan penerbit (baik cetak maupun elektronik) dengan menambah fitur-fitur yang dapat membantu penulis untuk meningkatkan kualitas karyanya, seperti Blog, Achievement, Badge, Collaborative Writing, Specific Rating (latar, penokohan, jalan cerita, dan konflik), dan Account Publisher.

Sipenulis juga akan mengadakan workshop atau gathering dengan sahabat pena yang ada di Sipenulis agar lebih dekat dan membantu memberikan solusi dari permasalahan yang mereka alami di dunia kepenulisan.

“Kita telah mengadakan 3 event di tahun 2015. Event SP New Year, event Sipenulis Nightmare (short story yang bergenre horror), dan event dari Bukusendiri.com. Di Pertengahan Tahun 2016 ini kita akan mengadakan event menulis online kembali yang diadakan oleh Sipenulis. Target untuk tahun ini kita akan mengadakan 3 kali event online dan 1 workshop menulis gratis,” kata Nurul.

Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Sipenulis saat ini adalah memberikan solusi agar penulis-penulis lebih percaya diri untuk berbagi karya mereka, menciptakan komunikasi yang baik antara penulis, pembaca dan penerbit, dan dapat mendistribusikan karya-karya baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.

Saat ini Sipenulis hanya tersedia di situsnya. Ke depannya Sipenulis berencana meluncurkan aplikasi mobile di iOS dan Android.

Rencana monetisasi ke depan

Dalam hal pembiayaan biaya oprasional sehari-hari, hingga kini Sipenulis masih menjalankan bisnisnya dengan cara bootstrapping. Hal ini dilakukan oleh Sipenulis untuk pembiayaan dan pendanaan produksi dan kebutuhan Sipenulis sehari-hari seperti hosting server, pengadaan event, ads promotion, dan kontrak.

Namun demikian, melihat potensi dan peluang yang ada, Sipenulis juga sudah merencanakan rencana monetisasi untuk mendapatkan profit dan tentunya membiayai operasional Sipenulis.

Rencana monetisasi tersebut di antaranya adalah Event in app, fitur yang diperuntukkan perusahaan atau perorangan yang ingin mengadakan acara lomba menulis di dalam Sipenulis. Fitur ini ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna ataupun media promotion dan brand awareness sesuai dengan kepentingan penyelenggara acara.

“Semua kegiatan akan dikerjakan oleh sistem di Sipenulis, seperti pengumpulan karya, voting, dan sharing, untuk saat ini masih gratis dan kedepannya akan berbayar. Ini adalah monetisasi yang baru berjalan di Sipenulis karena kita masih fokus menyediakan fitur untuk memudahkan interaksi penulis, pembaca dan penerbit,” kata Nurul.

Fitur lainnya yang akan ditawarkan adalah Publisher Account. Di akun ini publisher akan dapat melihat grafik tren tulisan. Sipenulis bakal membantu publisher memperoleh kontak resmi penulis yang direkomendasikan dan  mendapatkan promosi ke penulis.

Ketika penulis sudah sampai tahap tertentu, mereka dapat menjual karya secara online (e-book) agar bisa dibaca oleh pembaca, tentunya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Fitur ini bernama Buy Works.

Fitur lainnya yang akan dikembangkan adalah Book Promotion, yaitu halaman khusus untuk promosi buku yang dijual secara cetak maupun elektronik lengkap dengan pembahasannya. Ada pula fitur Royalti, yaitu setiap naskah yang diambil oleh agensi/penerbit atau perorangan yang ingin memakai konten di Sipenulis akan mendapat royalti naskah, meskipun untuk hal ini masih perlu ditinjau lebih dalam lagi.

Terakhir, Sipenulis berminat mengembangkan fitur Store untuk penulis yang ingin menjual buku mereka yang sudah dicetak, termasuk untuk beriklan di situs Sipenulis.

Targetkan Kalangan Millennial, Live Video Social Platform #fame Resmi Hadir di Indonesia

Platform sosial #fame resmi hadir di Indonesia menyasar kalangan millennial yang gemar menampilkan siaran langsung melalui video secara online. Indonesia adalah negara ketiga yang disambangi #fame, setelah negeri asalnya, India, dan Thailand. Saat ini, secara global, #fame mengklaim telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif per bulannya dan 50.000 pengguna yang aktif melakukan siaran langsung.

Tahun ini #fame berencana untuk berekspansi ke negara-negara Asia lainnya, yaitu Singapura, Korea, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. #fame adalah startup yang dimiliki TO THE NEW Ventures.

“Indonesia adalah salah satu pasar yang kita fokuskan di Asia Tenggara. Melihat masyarakat Indonesia sangat aktif bersosialisasi dan menyukai entertainment, kami melihat bahwa Indonesia merupakan potensi dan kesempatan yang bagus bagi kami untuk memperkenalkan #fame,” kata CEO International Operations #fame Dhruvank Vaidya.

Pengguna bisa langsung menampilkan siaran langsung video melalui browser dan aplikasi mobile di platform Android dan iOS.

Hadirkan konten beragam dan penggunaan yang mudah

Saat ini #fame tersedia dalam Bahasa Indonesia dan menawarkan konten di bermacam-macam genre, seperti komedi, hiburan, kecantikan, fashion, musik, teknologi, dan makanan.

Sudah banyak selebriti Indonesia yang menggunakan #fame sebagai platform untuk berinteraksi secara langsung dengan penggemar secara real time, di antaranya adalah Verrel Bramasta, Andien Aisyah, Rica Leyona, Donna Visca dari JKT48, Sonya Pandarmawan, Ini Vindy, dan Kei Savourie. Pengguna #fame bisa mendapatkan notifikasi ketika para performer tersebut memulai live video mereka dan berinteraksi dengan performer favorit mereka seperti mengirimkan stiker dan hadiah secara virtual.

“Platform ini adalah perwujudan dari visi #fame yang ingin memberdayakan jutaan bakat yang muncul dalam perjalanan mereka sebagai pencipta konten serta membantu mereka berinteraksi secara langsung dengan audiens mereka di mana saja dan kapan saja mereka mau. Kami sangat senang dapat hadir di Indonesia dan melihat masyarakat Indonesia menciptakan #fame versi mereka sendiri,” kata Vaidya.

#fame menargetkan lebih dari 1 juta pengguna aktif per bulan di Indonesia dalam waktu 6 bulan ke depan. Mereka berencana mengajak lebih banyak social influencer terkenal dan talenta populer lainnya, bergabung dengan lebih dari 25.000 performer di #fame. Secara platform, #fame bersaing dengan Cliponyu dan Zeemi yang lebih dulu hadir.

Application Information Will Show Up Here

Memahami Sistem Reproduksi Perempuan dan Pola Kesuburan dengan Ovula

Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.

Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana “mengenal dan mengamati” tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.

“Saya mengetahui metode ini dari sebuah kursus, dan merasa akan sangat baik sekali jika perempuan bisa mengenal dan mencintai kesuburannya, tubuhnya, dan dirinya yang unik, dengan cara memahami kondisi fisiologis tubuhnya,” kata Friesca.

Cara konvensional yang telah dikenal sejak tahun 1960-an, yaitu Metode Ovulasi Billings (MOB), kemudian dibuat dalam bentuk aplikasi yang memudahkan penggunanya.

MOB sudah terbukti secara klinis, diterima oleh WHO, dan secara khusus diterima di Indonesia sejak 1990. Namun, selama ini MOB dicatat dengan menggunakan kertas. Hal ini yang ingin diubah Ovula.

Cara kerja aplikasi dan target yang disasar

Cara kerja aplikasi Ovula

Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang  merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.

“Salah satu hal yang sangat penting dan menjadi concern saya adalah untuk memahami pola kesuburan, yang saya harap dapat saya ketahui lebih dini. Dalam suatu kursus beberapa tahun lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk belajar memahami tubuh saya, khususnya kesuburan saya, dengan mengamati tanda-tanda yang terjadi dalam tubuh saya melalui MOB,” kata Yuvensia.

Selain mengedukasi lebih banyak perempuan Indonesia untuk menggunakan Ovula, pihak pengelola Ovula berharap ke depannya, baik dengan aplikasi maupun dengan sosialisasi MOB, keluarga berencana alamiah bisa menjadi gaya hidup perempuan Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

HOOQ Resmikan Kemitraan dengan Tri, Indosat Ooredoo, dan Smartfren

Layanan video on-demand HOOQ hari ini mengumumkan kemitraan dengan Tri, Indosat Ooredoo dan Smartfren. Sebelumnya pengguna HOOQ, saat peluncurannya di Indonesia 14 April lalu, sudah bisa langsung menggunakan pulsa di jaringan Telkomsel dan XL Axiata untuk membayar biaya berlangganan bulanannya.

Nantinya perjanjian berlangganan antara HOOQ dengan Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo akan langsung tersedia untuk semua pelanggan seluler prabayar per akhir April, sedangkan dengan Smartfren di bulan Juni. Pelanggan dapat mengakses HOOQ untuk menonton film-film Indonesia, Asia dan Hollywood dengan biaya berlangganan Rp 49.500 per bulan tanpa memerlukan kartu kredit.

“Kemampuan berinteraksi merupakan pusat dari ekosistem digital. Kemitraan antara HOOQ dengan Hutchison 3 Indonesia, Indosat Ooredoo dan Smartfren akan memungkinkan jutaan penggemar film dan serial TV di Indonesia mengakses layanan video on-demand terbesar di Asia hanya melalui HOOQ,” kata Chief Executive Officer HOOQ, Peter Bithos.

Dari sisi mitra, Chief Sales Marketing Officer Tri Dolly Susanto mengungkapkan, “Kami sangat antusias bermitra dengan HOOQ yang memberikan pelanggan kami akses mobile untuk film-film Indonesia dan Asia. Kami optimistis bahwa layanan video on-demand ini akan memperoleh respons positif dari pelanggan kami mengingat teknologi 4G kini sudah tersedia di jaringan kami, dan 80% dari pelanggan kami adalah pengguna data pada smartphone dan perangkat mobile lainnya.”

Hal serupa juga ditegaskan oleh Alexander Rusli, Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo. Ia mengatakan, “Kami sangat bangga dapat bermitra dengan HOOQ untuk memberikan pengalaman digital video-on-demand. Kemitraan ini akan memungkinkan pelanggan Indosat Ooredoo untuk menikmati film favorit mereka dengan lebih mudah, lebih cepat dan sebagian besar hal itu karena didukung oleh sistem penagihan operator yang akan memudahkan pembayaran berlangganan melalui paket prabayar dan pascabayar.”

Untuk Smartfren, perjanjian baru akan dimulai akhir Juni 2016 mendatang. Senior Vice President Digital Service Smartfren Revie Sylviana menegaskan, “Smartfren selalu berkomitmen memberikan layanan terbaik di Jaringan 4G/LTE sehingga dapat memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan. Dengan menggabungkan cakupan Jaringan 4G/LTE kami di Indonesia dan layanan video on-demand dari HOOQ, pelanggan akan menikmati streaming film tanpa tersendat.”

Ingin mencoba layanan Hooq? Baca artikel cara bikin akun HOOQ di sister site kami, Trikinet.

Dapat Kucuran Dana 52 Miliar Rupiah, Nida Rooms Percepat Pengembangan Produk

Pasca diluncurkan bulan Desember 2015 silam, Virtual Host Operator (VHO) Nida Rooms telah berkembang menjadi salah satu aplikasi mobile yang menghadirkan internet aggregator di Indonesia. Untuk bisa mempercepat pengembangan produk yang ada, Nida Rooms baru saja mendapatkan pendanaan sejumlah $4 juta (atau sekitar Rp 52 miliar) dari dua perusahaan ventura lokal. Berada dalam naungan PT Global Rooms Indonesia, pendanaan tersebut secara berkala akan digunakan untuk penambahan fitur, produk, dan lainnya di aplikasi Nida Rooms.

“Tambahan dana ini sejalan dengan target Nida Rooms di fase kedua ini, yakni meningkatkan standar dan mutu hotel berbintang 3 ke bawah sehingga mitra hotel dapat setara dan bersaing sehat dengan hotel bintang 3 ke atas dan dari sisi end consumer,” kata CEO dan founder Nida Rooms Kanesh Avili kepada Indotelko.

Saat ini Nida Rooms mengklaim telah menggandeng 1000 mitra hotel yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bali, Bandung, Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu, di Malaysia saat ini telah tersedia 603 hotel, Thailand 1162 hotel, dan Filipina 119 hotel. Dalam waktu dekat NIDA Rooms juga akan melebarkan ekspansinya ke Vietnam.

Selain penambahan jumlah hotel di Indonesia dan negara lainnya, sebagai bentuk komitmen Nida Rooms dalam memberikan layanan berkualitas agar para tamu dapat merasa nyaman ketika bermalam, saat sedang dalam proses penyediaan layanan TV berbayar standar international.

Dengan demikian selain menghadirkan pilihan dilengkapi dengan Wi-Fi, hot shower, AC, dan amenities, pengguna Nida Rooms bisa memilih hotel-hotel yang juga memiliki kelengkapan TV berbayar di setiap kamar yang dipesan.

Setelah sebelumnya hanya tersedia di platform Android, saat ini Nida Rooms sudah bisa diunduh di platform iOS.

Application Information Will Show Up Here

Mencermati Kurang Berminatnya Perempuan Indonesia Terjun di Dunia Teknologi

Stereotipe atau bukan, faktanya adalah masih banyak perempuan Indonesia yang enggan untuk memilih profesi sebagai developer, programmer dan pekerjaan IT lainnya. Berbagai alasan pun kemudian muncul, mulai dari kesulitan untuk mempelajari, tidak biasa bekerja secara sistematis, ketakutan untuk mengenal lebih jauh tentang teknologi dan masih banyak lagi. Tidak heran tentunya ketika saat ini lebih banyak laki-laki yang mendominasi pekerjaan di bidang IT, dibandingkan perempuan.

Melihat fakta ini, beberapa perusahaanteknologi dan startup pun kemudian mulai melebarkan pilihannya dengan mencari tenaga kerja developer perempuan di Indonesia, hasilnya sangat mengecewakan, berdasarkan pengalaman yang ada masih sangat sedikit minat serta antusias yang ada dari kalangan perempuan.

Saya pun kemudian menjadi bertanya-tanya, sebenarnya bukan kesempatan yang sulit diperoleh oleh perempuan dalam hal teknologi, namun kecilnya minat serta keinginan kalangan perempuan untuk terjun di dunia teknologi yang menjadi penyebabnya.

Untuk menjawab pemasalahan tersebut, satu demi satu wadah serta komunitas yang bertujuan untuk menelurkan lebih banyak developer dan programmer perempuan mulai bermunculan. Mulai dari Female Dev, Girls in Tech, Female Geek dan masih banyak lagi. Banyak kegiatan yang ditawarkan, seperti workshop, pelatihan hingga mentoring semua dilakukan demi menciptakan lebih banyak lagi developer dan programmer perempuan di tanah air.

Meskipun mulai bemunculan entrepreneur perempuan yang mencoba membuat startup, namun sebagian besar dari mereka masih memanfaatkan pihak ketiga untuk membuat sebuah produk, aplikasi, atau mempekerjakan developer atau programmer pria untuk mempermudah pekerjaan.

Menanamkan keinginan dan pembelajaran sejak dini

Dalam beberapa pertemuan, saya sempat berbincang dengan para entrepreneur hingga developer perempuan di tanah air, kebanyakan dari mereka mulai mencoba untuk belajar mengenai pemrograman dan lainnya ketika dianjurkan oleh kalangan terdekat. Hanya kecil jumlah perempuan Indonesia yang secara sukarela menyukai dan kemudian mencoba untuk menjadi seorang developer dan programmer.

Angel investor dan serial entrepreneur perempuan Indonesia Grace Tahir mengatakan:

“Salah satu kendala mengapa masih sedikit perempuan Indonesia yang tertarik dengan teknologi adalah sedikitnya exposure hingga recognition terkait dengan eksistensi dan kesuksesan yang telah diraih oleh perempuan. Untuk itu menjadi hal yang penting bukan hanya bagi saya namun entrepreneur perempuan lainnya agar bisa tampil lebih sering dan tentunya menonjol untuk bisa membangkitkan lebih banyak semangat perempuan muda Indonesia.”

Tentunya menjadi suatu hal yang kurang menyenangkan ketika saat ini para orang tua harus memaksakan kepada anak-anak perempuan mereka untuk mencoba menjadi developer atau programmer dan mempelajari lebih dalam ilmu yang satu ini.

Idealnya adalah semua keinginan harus didasari oleh diri sendiri, dengan begitu passion serta kecintaan akan tumbuh secara alami. Namun tidak ingin terkesan putus asa, cara demikian ternyata satu-satunya pilihan yang bisa diterapkan oleh orang tua saat ini.

Di tahun 2016 ini mestinya sudah semakin banyak jumlah perempuan yang muncul sebagai seorang developer, programmer dan lainnya, namun kenyataan tersebut nampaknya masih sulit untuk terwujud dengan fakta yang ada. Tantangan terberat saat ini untuk pihak-pihak terkait adalah bagaimana menciptakan sebuah peluang yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat dan akhirnya diminati perempuan Indonesia.

FemaleDev dan Harapannya Mencetak Lebih Banyak Pengembang Perempuan Indonesia

Perempuan dan teknologi, merupakan hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Ketika semua peluang dan kesempatan sudah lebih terbuka untuk perempuan Indonesia menyelami karir di bidang teknologi nyatanya masih kecil jumlah perempuan yang tertarik dan kemudian berhasil menjadi entrepreneur, programmer, developer dan lainnya.

Sudah banyak wadah, komunitas, kelompok dan perkumpulan yang menawarkan kesempatan untuk perempuan mengenal lebih jauh dunia teknologi, bukan hanya di Jakarta tapi juga kota-kota besar lainnya di Indonesia. Salah satu komunitas tersebut adalah FemaleDev.

Berdiri sejak tahun 2013, FemaleDev senantiasa konsisten memberikan pelatihan dan edukasi kepada pengembang perempuan Indonesia. Saat ini FemaleDev mengklaim telah memiliki 2500 anggota yang bergabung.

“Minat dan antusiasme para developer perempuan saat ini semakin meningkat, sejalan dengan berkembangnya ekosistem startup di Indonesia. Jumlah anggota FemaleDev yang semula hanya puluhan, kini sudah 2500 anggota yang bergabung bersama kami. Tentunya, jumlah ini terus meningkat seiring dengan waktu dan perkembangan teknologi,” kata perwakilan FemaleDev Maria Sattwika Duhita.

Sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh FemaleDev, mulai dari meetup, workshop, seminar yang semua menghadirkan tokoh wirausaha perempuan yang diharapkan bisa menginspirasi developer muda perempuan Indonesia.

Gerakan kampanye FemaleDev

Kampanye yang saat ini sedang digelar oleh FemaleDev

Salah satu kegiatan yang saat ini sedang digencarkan adalah kampanye #CewekBisaBikinApa. Dengan tagline yang terkesan menantang perempuan Indonesia untuk bisa menunjukkan potensinya, diharapkan kampanye ini menjadi sebuah value untuk mendorong perempuan untuk terus berkarya, khusunya di dalam bidang teknologi

Tentunya semua kegiatan dan dukungan yang telah dilancarkan oleh femaledev masih diwarnai dengan beragam tantangan dan kendala. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh FemaleDev sebagai organisasi perempuan developer datang dari minimnya kesadaran masyarakat akan pesatnya perkembangan teknologi tanpa tahu apa saja yang dapat dimanfaatkan guna mengembangkan kehidupan ke arah yang lebih baik.

Selain itu, masih banyak perempuan yang undervalue dirinya dan merasa bahwa teknologi bukan ruang yang tepat bagi dirinya. Stereotip bahwa teknologi adalah ruang bagi laki-laki sering kali menjadi ‘sandungan’ bagi para perempuan untuk berkiprah dan berkarya di bidang teknologi.

“Dengan adanya isu ini, FemaleDev bertekat untuk mendobrak stereotip yang ada dan mendorong perempuan untuk lebih banyak lagi berkarya dan berinovasi, utamanya melalui teknologi,” kata Maria.

Tentunya banyak pencapaian dan target yang ingin diraih oleh FemaleDev sepanjang tahun 2016, diantaranya adalah memperluas ekspansi FemaleDev hingga ke 10 kota besar di Indonesia dan terus menambah jumlah anggota developer perempuan Indonesia.

Demi mewujudkan target tersebut, berbagai dukungan telah diterima oleh FemaleDev dalam berbagai bentuk kerja sama dengan beberapa instansi dan perusahaan. Google menginisiasi Women Techmakers dan melibatkan FemaleDev sebagai salah satu komunitas pendukung secara resmi.

“Target ini akan terus kami upayakan dengan menambah jumlah workhop dan tentunya talks dengan mengundang para mentor dan pembicara terbaik di bidangnya, sehingga perempuan dapat terus tergugah dan termotivasi untuk berkarya melalui teknologi,” tuntas Maria.

Storia Menjadi Usaha OLX Indonesia Menguasai Pasar Marketplace Properti

Melihat potensi listing properti yang terus menjamur, OLX Indonesia, yang sesungguhnya sudah memiliki layanan iklan baris di segmen ini, berusaha merangkul konsumen yang agak berbeda, dalam hal ini agen properti, dengan menghadirkan marketplace properti Storia sebagai anak perusahaan. Storia akan beradu secara langsung dengan Lamudi, Urbanindo, Rumah, dan Rumah123 yang lebih dulu hadir.

“Sesuai dengan namanya, Storia diharapkan bisa menjadi platform terlengkap pencarian iklan properti untuk semua konsumen berawal dari cerita,” kata CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa.

Aplikasi Storia sudah dapat diunduh di Google Play dan di App Store. Selain itu, Storia juga dapat diakses melalui desktop dan mobile site.

Storia mengedepankan konsep mempertemukan antara kebutuhan pencari properti (buyer) dengan agen properti sebagai penjual. Baru tersedia untuk kawasan Jabodetabek, Storia yang belum secara resmi meluncur kini telah memiliki lebih dari 20 ribu listing.

Ragam pilihan properti yang tersedia di Storia

Saat ini Storia telah memiliki lebih dari 1.000 agen properti sudah bergabung menjadi anggota hanya dalam waktu dua bulan. Di Storia sendiri terdapat beberapa kategori properti, mulai dari rumah, apartemen, hall dan gudang, tanah, properti komersial, dan kamar.

Terkait dengan sistem yang digunakan, Storia menggunakan sistem Atlastock. Dengan sistem ini, data properti yang sudah siap untuk dipasarkan dapat ditayangkan di dua portal sekaligus, yaitu Storia dan OLX Indonesia, hanya dengan satu kali proses sehingga akan lebih mempermudah dan mempercepat agen properti untuk melakukan penjualan.

“Agen properti akan mendapatkan premium service berupa tools yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan data properti secara lengkap dan mudah serta iklan propertinya dapat ditayangkan di dua website sekaligus, yaitu Storia dan OLX,” kata GM Storia Indonesia Marine Novita.

Sistem ini diklaim tidak hanya digunakan untuk menayangkan iklan properti, juga dapat digunakan untuk mengelola data properti secara lebih lengkap. Marine menyebutkan monetisasi yang akan dilakukan ke depannya adalah memberlakukan sistem membership dan pembelian feature untuk agen properti yang beriklan di Storia.

“Storia sudah dapat diakses di seluruh Indonesia, baik bagi pencari properti maupun agen properti yang akan mempromosikan propertinya melalui Storia. Untuk saat ini listing iklan properti yang ada di Storia masih berfokus di area Jabodetabek,” kata Marine.

Application Information Will Show Up Here