Tips Esensial Untuk Caster Esports Pemula dari Para Pro

“Semua akan esports pada waktunya”, begitulah moto yang belakangan terus diulang oleh editor-in-chief kami. Melihat lebih jauh, ranah olahraga elektronik bukan hanya sekadar soal bermain game, tapi juga membuka banyak peluang bisnis lain. Ia memberi kita kesempatan buat jadi pengelola event, manager tim, pelatih, hingga shoutcaster. Dalam pelaksanaannya, acara esports tak akan lengkap tanpa mereka.

Sebelum perhelatan Legion of Champions Series III 2019 dibuka di Bangkok minggu lalu, Lenovo dan Intel terlebih dulu mengundang tiga orang shoutcaster berpengalaman untuk berbagi tip serta masukan bagi Anda yang menaruh minat di ranah shoutcasting atau berkeinginan menjadi komentator esports profesional. Trio caster Ino ‘Amplifire’ Barreiro, Darwell ‘Asurai’ Llerena, dan Theo ‘Arctikuno’ Rodriguez juga ditunjuk sebagai analis sekaligus host LoC 2019 selama tiga hari.

LOC 3 10

 

Siapa mereka?

Sebelum meniti karier sebagai caster pro, ketiga pemuda itu punya latar belakang, minat, serta menempuh pendidikan berbeda. Namun mereka memiliki satu kesamaan: mereka mencintai gaming. Amplifire mulai menikmati permainan video sejak berusia tiga tahun, Asurai telah mencicipi begitu banyak genre permainan, sedangkan Arctikuno turut berpelangaman mengelola game center pernah jadi manager tim esports.

LOC 3 1

Ketiga shoutcaster berasal dari Filipina, dan satu aspek paling menonjol dari negara ini adalah, sebagian besar penduduknya mampu berbahasa Inggris dengan fasih. Selain reputasi dan pengalaman mereka, inilah alasan mengapa Amplifire, Asurai dan Arctikuno dipilih untuk jadi host dan komentator versi stream Inggris di kompetisi Legion of Champions 2019. Melengkapi bahasa Inggris, shoutcast juga disajikan dalam bahasa Thailand serta Korea.

LOC 3 8

Kemahiran berbasa Inggris memang jadi keunggulan, tapi juga sempat membuat para caster ini bingung. Karena berasal dari Filipina, banyak orang meminta mereka memandu permainan dalam bahasa Tagalog, khususnya buat turnamen-turnamen lokal. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menggunakan bahasa Inggris.

 

Tip untuk jadi caster yang lebih baik

Presentasi dibuka oleh Amplifire dan dialihkan ke Arctikuno untuk menjelaskan apa saja yang bisa kita lakukan saat ingin mulai menggeluti bidang shoutcasting.

1. Cari cara untuk berlatih. Sebelum jadi caster profesional, Arctikuno mengaku bahwa dirinya ialah seorang introvert. Ia tak membayangkan dapat berdiri di atas panggung seperti sekarang. Yang Arctikuno lakukan buat latihan adalah menyaksikan dan mendengarkan komentator lain bekerja, lalu ia akan mencoba meniru mereka.

2. Bergabung dalam komunitas. Saat ini memang tidak banyak ada grup yang secara eksklusif diisi oleh caster, tetapi Anda bisa masuk dalam komunitas gaming berbeda di jejaring sosial. Dengan bergabung di sana, ada banyak hal dapat dipelajari, dan kita juga akan selalu up-to-date terhadap situasi di ranah gaming.

LOC 3 3

3. Rekam suara Anda, kemudian dengarkan. Umumnya kita tidak menyukai versi rekaman suara diri sendiri. Namun dengan begini, kita bisa mulai ‘memakluminya’ serta segera menyadari jika ada kekurangan. Misalnya, boleh jadi ternyata volume suara kita terlalu kecil atau kita berbicara terlalu buru-buru. Cara ini turut memudahkan kita menemukan karakter unik diri.

4. Unggah sampel-sampel itu ke platform video, misalnya YouTube atau Facebook. Arctikuno menyampaikan bahwa cara mengomentari dan jadi shoutcaster satu game akan berbeda dari permainan lain. Itu sebabnya rekaman kita harus mudah diakses dan ditunjukkan ke penyelenggara event, supaya mereka bisa mengetahui apakah Anda merupakan talenta yang tepat buat turnamen mereka atau bukan.

LOC 3 2

5. Dengarkan dan pelajari bagaimana caster pro beraksi. Metode ini sangat efektif buat meningkatkan kualitas shoutcasting Anda. Kita juga disarankan untuk mengenal lebih banyak caster profesional, karena lewat cara ini, kita dapat mempelajari metode serta proses mereka berlatih. Contoh praktisnya, seorang shoutcaster lama-lama akan terdengar membosankan jika ia hanya fokus pada pertandingan. Ia setidaknya perlu mengetahui latar belakang pemain, atau perjalanan tim dalam mencapai di babak itu, sehingga pembahasan jadi lebih bervariasi.

6. Jalin hubungan baik dengan liga lokal. Merupakan aspek paling krusial, teruma bagi para caster freelance, karena mayoritas kesempatan tidak datang sendiri. Kita-lah yang harus proaktif, dan liga lokal ialah tempat terbaik untuk jadi batu lompatan.

LOC 3 6

 

Di sesi berikutnya, Asurai memaparkan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para caster. Dengan mengetahui hal-hal ini, kita bisa lebih mudah menghindarinya.

1. Mencoba mengubah karakter Anda dengan terlalu meniru orang lain. Menurut Asurai, jadi diri sendiri membuat penampilan kita lebih natural.

2. Terlalu bersemangat. Memang ada saatnya caster perlu menyemarakkan suasana, terutama ketika sedang terjadi momen menegangkan di permainan, namun kita tetap harus bisa menjaga diri dan menyadari kapan intonasi tinggi dibutuhkan.

LOC 3 5

3. Terlalu banyak menyampaikan informasi. Caster disarankan untuk tidak memberikan terlalu banyak info dalam satu waktu. Kita perlu menyaring informasi-informasi apa saja yang relevan diungkapkan saat itu. Lalu sang shoutcaster juga perlu fokus, jangan sampai sewaktu kamera sedang di arahkan di lokasi A tapi Anda malah membahas kejadian di titik B.

4. Terlampau mendominasi panggung, terutama saat casting dalam grup. Anda harus memberikan rekan lain kesempatan untuk berbicara dan berekspresi. Dengan saling berbagi, panggung jadi lebih berwarna.

LOC 3 7

5. Menanggapi masukan atau kritik orang lain secara personal. Saran dan kritik memang bermanfaat, tapi kita juga harus sadar bahwa tak semua orang setuju dengan pilihan dan keputusan kita. Perbedaanlah yang membuat diri Anda unik.

6. Kurang persiapan. Jika, misalnya Anda diberi kesempatan buat jadi caster pertandingan Dota 2, tentu saja Anda sebaiknya mengetahui segala hal yang terjadi sejauh ini, apakah ada update yang memengaruhi permainan, dan lain sebagainya.

7. Berpuas diri dan menutup ruang buat belajar. Akan selalu ada orang yang lebih baik dari Anda, dan jangan pernah berpuas diri karena Anda merasa jadi yang paling berkompeten di bidang itu. Selalu ada hal baru yang dapat dipelajari.

LOC 3 4

Selamat mencoba!

CIMB Niaga Xtra Xpo Hadirkan Kompetisi Tekken, Soulcalibur, dan Pokkén Tournament

Creators Super Fest atau CSF adalah event tempat di mana para pekerja industri kreatif dapat memamerkan serta memperdagangkan berbagai karya mereka. Diadakan secara tahunan sejak 2017, acara yang dimotori oleh AFA ini tidak hanya menampilkan karya-karya lokal, tapi juga kreator dari negara-negara Asia selain Indonesia.

Untuk tahun 2019, Creators Super Fest memiliki acara khusus hasil kerja sama dengan CIMB Niaga. Mengusung judul CIMB Niaga Xtra Xpo, acara ini menampilkan berbagai konten menarik seputar pop culture Jepang mulai dari cosplay, game, dan lain sebagainya. CIMB Niaga Xtra Xpo berlangsung selama dua hari, pada tanggal 16 – 17 Februari 2019 di lokasi ICE BSD Tangerang.

CIMB Niaga Xtra Xpo - Games
Tiga game yang dipertandingkan | Sumber: Creators Super Fest

Untuk para insan penggemar game, terutama fighting game, CIMB Niaga Xtra Xpo memiliki suguhan khusus berupa turnamen. Ada tiga game yang tampil di turnamen ini, yaitu Pokkén Tournament DX, Soulcalibur VI, dan Tekken 7. Komunitas Advance Guard bekerja sama dengan PKMN-id dalam menjalankan turnamen tersebut. Total hadiah yang ditawarkan dalam turnamen CIMB Niaga Xtra Xpo Fight 2019 mencapai Rp10.000.000. Berikut ini rincian turnamennya.

Pokkén Tournament DX

  • Platform: Nintendo Switch
  • Waktu: Sabtu, 16 Februari 2019
  • Prize Pool: Rp2.500.000

Soulcalibur VI

  • Platform: PlayStation 4
  • Waktu: Sabtu, 16 Februari 2019
  • Prize Pool: Rp2.500.000

Tekken 7

  • Platform: PlayStation 4
  • Waktu: Minggu, 17 Februari 2019
  • Prize Pool: Rp5.000.000

Pendaftaran dibukan untuk semua orang dan tidak dipungut biaya, namun jumlah slot yang disediakan terbatas. Saat artikel ini ditulis saja slot pendaftaran untuk Tekken 7 sudah penuh, namun panitia membuka waiting list apabila ada peserta yang berhalangan hadir. Bila Anda berminat ikut, Anda dapat langsung mendaftarkan diri lewat formulir di tautan berikut.

CIMB Niaga Xtra Xpo - Miu
Beberapa cosplayer luar negeri hadir di sini, salah satunya Miu dari Vietnam | Sumber: Creators Super Fest

Komunitas fighting game, terutama di Jakarta, belakangan ini memang sedang gencar-gencarnya mengadakan kompetisi. Beberapa waktu lalu pun kompetisi Fight Fest Jakarta baru saja digelar, yang di dalamnya termasuk kompetisi Indonesia Esports Games (IEG) serta kompetisi internasional Neo Geo World Tour. Para pemain fighting game di Indonesia juga telah menunjukkan level permainan yang tinggi, bahkan bisa bersaing dengan pro player luar negeri.

Dunia fighting game belum menjadi mainstream, akan tetapi para penggemar setianya tak kenal lelah mendorong pertumbuhan scene kompetitif genre ini. Semoga saja dalam beberapa waktu ke depan semakin banyak gamer Indonesia yang berminat terhadap fighting game, terutama secara kompetitif, dan bisa mengukir lebih banyak lagi prestasi di kancah dunia.

Disclaimer: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard

League of Legends MSI 2019 akan Digelar di Taiwan dan Vietnam

Kalau bicara soal MOBA terpopuler di dunia, tak bisa dipungkiri nama League of Legends masih belum bisa digeser sampai saat ini. Mengapa demikian? Kita bicara data saja, kompetisi internasional mereka saja, Worlds 2018, ditonton oleh 200 juta orang secara bersamaan, angka yang mengagumkan bukan?

Meski begitu selama ini fokus pemasaran mereka adalah pasar game yang memang terbilang sudah matang, seperti pasar barat (Eropa dan Amerika Serikat), Korea Selatan, juga Tiongkok. Namun lewat gelaran MSI (Mid Season Invitational), Riot Games sepertinya ingin buktikan bahwa mereka tidak tutup mata dengan potensi besarnya League of Legends di Asia Tenggara.

2
Sumber: RedBull esports

Senin lalu, 28 Januari 2019, Riot Games lewat laman resminya mengumumkan bahwa MSI 2019 akan diadakan di Vietnam dan juga Taipei. Untuk babak Play-in dan Group Stage kompetisi akan diadakan di dua kota besar Vietnam, Ho Chi Minh City dan Hanoi. Sementara Taipei akan menjadi tuan rumah untuk gelaran Semifinal dan Final.

Mungkin Anda cukup bingung melihat bagaimana kompetisi MSI digelar di dua negara, namun ini bukan kali pertama bagi Riot Games. Riot Games sempat menyelenggarakan gelaran kompetisi internasional dengan konsep serupa, yaitu menggunakan dua negara tuan rumah, tepatnya pada MSI 2018 lalu. Tahun lalu, MSI diselenggarakan di Jerman dan Perancis, yang mana keduanya merupakan negara yang belum pernah dirambah event internasional League of Legends sebelumnya.

Walau masih satu negara, pada Worlds 2018 tahun lalu, event tersebut digelar di dua kota besar yaitu Busan dan Seoul. Gelaran MSI merupakan kompetisi internasional tahunan dari League of Legends. Berbeda dengan Dota 2, kebanyakan kompetisi League of Legends digelar dengan format liga dengan skala lokal atau regional.

Sumber:
Sumber: LoL esports

Seperti namanya, gelaran MSI digelar di tengah musim kompetisi League of Legends, sementara Worlds digelar sebagai penutup musim kompetisi. Di MSI juga, setidaknya di 2 tahun sebelumnya, tim-tim Vietnam berhasil menunjukkan taringnya seperti EVOS Esports di 2018 dan Gigabyte Marines di 2017 yang berhasil meraih posisi 5-6

Tanpa Status DPC, ESL One Katowice 2019 Tetap Tampilkan Tim dan Talent Terbaik

Chongqing Major telah selesai dengan Team Secret yang jadi juaranya. Ini berarti Dota Pro Circuit akan kembali bergulir dengan kompetisi lainnya. Mengutip Liquidpedia Dota 2, kompetisi lanjutan DPC 18-19 adalah StarLadder Season 6, yang merupakan kompetisi Minor. Walau sebenarnya sudah ada sistem Dota Pro Circuit (DPC), antusiasme penyelenggara pihak ketiga ternyata tidak menurun walau mereka masuk golongan kurang beruntung dan tidak mendapat status Major/Minor.

1
Sumber: Intel Extreme Masters

Salah satunya penyelenggara yang cukup berani adalah ESL, yang akan gelar ESL One Katowice 2019 Februari ini. Kompetisi ini, serta kota Katowice, memang sudah sejak lama menjadi tradisi bagi ESL, sang penyelenggara kompetisi esports terbesar dan tertua. Dota 2 Major mungkin terdengar baru bagi Katowice, namun kota di negara Polandia ini sudah lama jadi saksi bisu akan munculnya jagoan-jagoan di jagat kompetitif Counter Strike: Global Offensive.

Kota Katowice sendiri merupakan salah satu kota besar di selatan negara Polandia. Kota ini juga jadi salah satu kota bersejarah bagi ESL, karena merupakan kota pilihan untuk gelaran esports terbesar mereka yaitu Intel Extreme Masters atau IEM; yang mana juga jadi gelaran CS:GO Major.

Walau ESL Katowice sudah diselenggarakan bertahun-tahun, namun Dota baru dipertandingkan di Katowice sejak tahun 2018 lalu. Tahun lalu kompetisi ini mendapat porsi Major sendiri dalam DPC, namun sayangnya porsi tersebut sepertinya diberikan kepada komunitas Dota Tiongkok pada tahun ini, lewat Chongqing Major 2019.

Tanpa kehadiran status DPC bukan berarti ESL Katowice jadi kurang greget. Terbukti para tim profesional Dota 2 yang bertanding dalam kompetisi ini tetap mereka para tim besar di jagat kompetisi Dota 2. Ada 12 tim Dota terbaik dari berbagai belahan dunia turut bertarung di ESL One Katowice dengan memperebutkan hadiah total $300.000 (sekitar Rp4,2 Miliar).

https://twitter.com/ESLDota2/status/1076160371914878977?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1076160371914878977&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.vpesports.com%2Fdota2%2Fesl-one-katowice-2019-announces-its-talent

Bukan cuma dari segi tim yang bertanding saja, baru-baru ini ESL juga telah mengumumkan para talenta berbakat yang akan mengisi dan turut meramaikan acara ini. Mereka adalah para caster, analis, host, yang akan membuat ESL One Katowice ini jadi semakin menarik.

Para talent yang mengisi acara ini adalah para bintang yang selama ini selalu menghiasi keseruan dari jagat kompetitif Dota 2, seperti Toby ‘Tobiwan’ Dawson, Alan ‘Nahaz’ Bester, Paul ‘Redeye’ Chaloner, Jorien ‘Sheever’ Van Der Heijden, dan masih banyak lagi.

https://twitter.com/ESLDota2/status/1089908459078930432?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1089908459078930432&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.vpesports.com%2Fdota2%2Fesl-one-katowice-2019-announces-its-talent

ESL One Katowice 2019 kembali hadir di Spodek Arena, Katowice, Polandia. Kompetisi ini akan berlangsung pada bulan Februari nanti, dari tanggal 22 – 24 Februari 2019.

Lebih Jauh Tentang Upaya Game.ly Meroketkan Celeb-Celeb Gaming Baru

Dari tanggal 15 Januari – 24 Februari 2019 ini, Game.ly dan Moonton menggelar satu ajang pencarian bakat streamer Mobile Legends: Bang Bang yang bernama MLBB Rising Stars. Untuk informasi lebih lengkap dari ajang tersebut, Anda bisa membacanya di artikel yang pernah kami tuliskan beberapa waktu lalu.

Karena konsepnya yang menarik, kami pun mengajak Game.ly untuk berbincang lebih lanjut tentang upaya mereka meroketkan celeb-celeb gaming baru. Kami pun berbincang langsung dengan Ryan Lymn, Vice President Game.ly tentang Game.ly dan MLBB Rising Stars.

Tentang Game.ly dan Investasi dari Google

Buat yang belum tahu, Game.ly memiliki tujuan untuk menyuguhkan platform komunitas dan hiburan buat para penggunanya. Menurut Ryan, mereka juga memberikan konten-konten unik termasuk konten dari beberapa tim esports papan atas seperti Bigetron Esports dan XcN.

Sumber: Gamely.com
Sumber: Gamely.com

Salah satu hal yang paling menarik dari Game.ly ini adalah perusahaan ini juga mendapatkan dukungan dari Google sebagai salah satu investornya. Ryan pun bercerita tentang hal ini. Menurutnya, sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu, Google sebenarnya memang ingin menaruh investasi ke sebuah platform streaming yang menyasar pasar gaming. Kala itu, Twitch menjadi salah satu incaran pertama mereka. Namun demikian, Amazon sudah lebih dulu mengakuisisi Twitch.

Karena itulah, Google pun mencari partner potensial lainnya. Chu Shou, induk perusahaan Game.ly di Tiongkok, akhirnya menjadi pilihan untuk mendapatkan investasi dari Google karena platform tersebut memiliki angka DAU (Daily Active Users) yang cukup tinggi untuk pasar sana.

Kami pun berbincang lebih lanjut tentang tantangan apa saja yang dihadapi oleh Game.ly selama mereka menggarap pasar Indonesia. Ryan bercerita bahwa salah satu tantangannya adalah bagaimana menyesuaikan konten dengan budaya, norma, dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Pasalnya, hal-hal tadi sangat berbeda dengan yang berlaku di Tiongkok sana. Di sini, Game.ly bahkan punya satu tim sendiri yang bertugas selama 24 jam untuk mengawasi konten streaming agar layak dikonsumsi oleh generasi muda.

Sumber: MLBB
Sumber: MLBB

Meski Game.ly masih terhitung baru di Indonesia, mereka sudah menjadi sponsor untuk berbagai event kompetitif seperti MPL ID Season 2 dan 3, MSC 2018, dan ANC 2018. Mereka juga mengaku dekat dengan para publisher game lokal (Megaxus, Indofun, dkk.) ataupun publisher luar yang beroperasi di Indonesia (Moonton, Garena, Tencent, dan yang lainnya). Menariknya juga, meski memang mereka baru menjadi sponsor untuk game-game mobile, mereka tidak membatasi konten game PC ataupun console di streaming. Beberapa streamer di Game.ly juga bahkan ada yang bermain game casual ataupun horor.

Terlepas dari apapun game nya, Game.ly akan mendukung para streamer selama mereka dapat menyuguhkan konten yang menarik.

Ruang Kreatif Baru Bagi Streamer Amatir Menuju Bintang

MLBB Rising Stars ini sebenarnya seperti sebuah turnamen esports MLBB untuk kelas amatir seperti yang sudah digelar oleh kerjasama antara Smartfren, Yamisok, dan Moonton namun untuk para streamer ataupun celeb gaming. Tujuannya adalah memang memunculkan nama-nama dan potensi baru di dunia streaming game. 

Mekanisme MLBB Rising Stars. Sumber: Game.ly
Mekanisme MLBB Rising Stars. Sumber: Game.ly

Menurut Ryan, para streamer amatir ini meski punya potensi tidak bisa mendapatkan dukungan dari platform streaming yang lain. Mereka juga mungkin belum bisa mendapatkan support dari YouTube. Karena itulah, Game.ly menyuguhkan sebuah jembatan bagi para streamer baru yang ingin serius di bidang ini.

Kami pun bertanya, jika ajang ini ditujukan untuk amatir, bolehkah jika streamer YouTube yang sudah punya jutaan subscriber ikut serta? Ryan pun mengatakan boleh saja, asal mereka mau membuat akun baru. Karena, peserta yang boleh mengikuti ajang ini hanyalah mereka-mereka yang punya fans di bawah 100 saat mendaftar.

Nantinya, para pemenang di ajang ini akan dikontrak langsung oleh Game.ly dan Moonton. Bagaimana aturan main kontraknya? Ryan pun mengatakan untuk kontrak dengan Game.ly sendiri memang harus eksklusif, kecuali dengan YouTube. Jadi, mereka-mereka yang kontrak dengan Game.ly tak dapat streaming di platform lain kecuali YouTube. Sedangkan kontrak dengan Moonton berarti mereka tak boleh streaming game lain, selain MLBB.

Booth Game.ly saat di ajang MPL ID S2. Sumber: Game.ly
Booth Game.ly saat di ajang MPL ID S2. Sumber: Game.ly

Lalu streamer seperti apakah diprediksi akan jadi pemenang di kontes kali ini? Pasalnya, streamer gaming juga sebenarnya ada beberapa macam, ada yang mungkin jago bermain namun tidak hebat dalam hal komunikasi. Ada juga yang mungkin lucu dan menghibur namun tak pandai bermain game.

Ryan mengatakan prediksinya soal pemenangnya nanti adalah justru mereka yang cukup imbang antara kedua hal tadi, mampu berinteraksi dengan baik dengan para fans mereka namun juga cukup jago dalam bermain. “Kemungkinan besar, orangnya juga ganteng atau cantik.” Tutup Ryan sambil tertawa.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari MLBB Rising Stars

Promosikan Film Foxtrot Six, Gameloft Gelar Turnamen Online Modern Combat 5

MD Pictures beberapa waktu lalu telah meluncurkan trailer resmi untuk film terbaru mereka, Foxtrot Six. Bergenre aksi dan bertema militer, Foxtrot Six menceritakan perjalanan seorang mantan perwira marinir dan teman-teman seperjuangannya dalam menyelamatkan rakyat Indonesia dari rezim pemerintahan yang kejam. Film ini diproduksi oleh Rapid Eye Pictures, serta melibatkan aktor-aktris ternama seperti Rio Dewanto, Julie Estelle, Oka Antara, dan lain-lain. Tim Iko Uwais pun turun tangan di sini sebagai pembuatan koreografi laga agar tak kalah dengan film-film Hollywood.

Kini, dalam rangka mempromosikan film tersebut, MD Pictures bekerja sama dengan Gameloft untuk menggelar turnamen online Modern Combat 5 dengan nama Foxtrot Six Pro Tournament. Para pemain Modern Combat 5 dapat mengakses kompetisi tersebut melalui in-game event terbatas mulai tanggal 28 Januari hingga 10 Februari 2019. Turnamen ini terbuka untuk semua pemain dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan India. Pemenangnya berhak mendapatkan smartphone Samsung Galaxy S9, berbagai hadiah in-game, serta merchandise menarik.

“Film dan mobile gaming adalah segmen terbesar dalam industri hiburan di Indonesia baru-baru ini yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Sebagai bagian dari ekosistem yang sama, gaming dapat digunakan sebagai perpanjangan dari pengalaman film, menawarkan pengalaman yang mendalam dan interaktif. Ini adalah kolaborasi nyata antara keahlian yang berbeda, dengan para pemimpin di bidangnya, yaitu Gameloft, MD Pictures, dan Nimo TV, untuk menghadirkan Turnamen Foxtrot Six di gim Modern Combat 5,” ungkap Arthur Constant, Country Manager Gameloft Indonesia, dalam siaran pers. “Ini adalah cara eksklusif murni untuk mempromosikan film. Film aksi blockbuster Foxtrot Six, yang dibuat sesuai dengan nuansa atau suasana dalam game kami, Modern Combat 5, yang dapat dinikmati oleh penggemar gim first-person shooter (FPS) ini.”

Wanyi Hindrawan Pratiknyo, perwakilan Rapid Eye Pictures dan salah satu produser Foxtrot Six, menambahkan, “Foxtrot Six merupakan salah satu film karya anak bangsa dengan biaya produksi terbesar di Indonesia. Selain itu, film ini juga didukung penuh oleh talenta-talenta terbaik di bidangnya. Kerja sama dengan Gameloft Indonesia dan Nimo TV, yang juga didukung oleh mitra kami MD Pictures, kami yakini bisa mendorong film Foxtrot Six ini agar bisa lebih dikenal masyarakat, termasuk para gamers. Kami percaya bahwa film ini akan membuktikan bahwa talenta industri film di Indonesia memiliki kemampuan mumpuni dalam memproduksi film laga kelas dunia.”

Foxtrot Six Pro Tournament - Poster
Foxtrot Six Pro Tournament

Foxtrot Six digarap oleh sutradara Randy Korompis bersama produser ternama Hollywood, Mario Kassar. Mario Kassar sebelumnya pernah memproduksi berbagai film blockbuster seperti seri Terminator, Rambo, Stargate, Total Recall, dan banyak lagi. Jadi Foxtrot Six punya talenta hebat bukan hanya di depan tapi juga di belakang kamera.

Film Foxtrot Six itu sendiri direncanakan untuk tayang di bioskop mulai tanggal 21 Februari 2019. Menjelang Foxtrot Six Pro Tournament, Gameloft juga akan mengadakan acara talk show di Nimo TV untuk mengajak para gamer serta pengguna Nimo TV untuk mengenal lebih lanjut tentang Foxtrot Six maupun game Modern Combat 5 itu sendiri. Talk show tersebut akan berlangsung pada tanggal 2 Februari pukul 19.00 – 20.00 WIB, juga di tengah Februari nantinya. Juga hadir dalam talk show ini beberapa bintang utama film Foxtrot Six. Bila Anda ingin tahu lebih dalam tentang Foxtrot Six, serta pandangan para insan industri film Indonesia terhadap game dan esports, jangan lewatkan siaran live streaming tersebut.

Komunitas Fighting Game Australia Bersatu untuk Menghadapi EVO 2019

Pemain video game kompetitif tentu punya impian untuk menaklukkan kancah turnamen tertinggi dunia, dan di dunia fighting game, itu berarti panggung Evolution Championship Series (EVO). Namun untuk dapat berpartisipasi saja kendalanya cukup besar, sebab EVO hanya digelar di Amerika Serikat. Butuh biaya cukup besar untuk sekadar berangkat ke sana, juga biaya akomodasi selama beberapa hari EVO berlangsung.

Komunitas fighting game di Australia punya ide menarik untuk membantu para talenta potensial berangkat ke EVO. Melalui sebuah sirkuit kompetisi lokal bernama BAM Path to EVO, mereka ingin menyatukan seluruh pemain fighting game Australia dan Selandia Baru (ANZ) dalam sebuah leaderboard nasional yang terpusat. Lewat sistem ini, mereka ingin menemukan talenta-talenta terbaik untuk dikirim sebagai perwakilan negara ke EVO.

Dalam BAM Path to EVO, para pemain fighting game akan bertarung di cabang Street Fighter V, Tekken 7, serta Super Smash Bros. Ultimate. Para pemain terbaik yang muncul kemudian akan maju ke turnamen fighting game nasional bernama Battle Arena Melbourne (BAM). Juara turnamen BAM inilah yang kemudian akan mendapat tiket penerbangan serta akomodasi ke Las Vegas untuk bertanding di EVO 2019.

BAM Path to EVO dicetuskan oleh gabungan tiga komunitas yaitu CouchWarriors, OzHadou, dan Standing Fierce. Tiga komunitas tersebut terletak di kota yang berbeda-beda, namun memiliki passion yang sama untuk memajukan dunia fighting game di wilayah ANZ. Dipimpin oleh CouchWarriors, komunitas-komunitas ini menjalin kerja sama dengan Twitch untuk mengangkat event mereka ke permukaan.

“Menarik sekali melihat bahwa ketika orang-orang bermain secara kompetitif, hal itu dapat mendatangkan perhatian. Sebagai organizer turnamen aneh rasanya berkata bahwa saya terkejut, tapi saya memang terkejut. Kami mendapat jumlah pemirsa yang baik. Kurang lebih berkisar antara 300 – 500 concurrent view, angka yang bagus untuk stream di ANZ,” ujar Daniel Chlebowczyk dari CouchWarriors, dikutip dari Esports Observer.

Pihak Twitch merasa bahwa komunitas fighting game sebetulnya punya ikatan persahabatan yang kuat, tapi mereka terlalu tersebar. Lewis Mitchell, ANZ Partnership Lead di Twitch, berkata, “Setiap kali saya berkumpul dengan komunitas fighting game, mereka selalu merupakan komunitas paling ramah dan terbuka yang pernah saya temui. Inisiatif ini bertujuan membantu mendorong (kegiatan mereka).” Mitchell berharap bahwa dalam waktu dua tahun, komunitas fighting game ANZ sudah bisa bersatu, menjalankan kegiatan sendiri, termasuk mengembangkan model bisnis secara mandiri.

Problem X - EVO 2018
Problem X (Benjamin Simon), juara EVO 2018 setelah mengalahkan Tokido | Sumber: Game Informer

Pertandingan BAM Path to EVO akan berjalan setiap satu minggu sekali. Sebagian pertandingan itu diadakan secara online, tapi ada juga offline event yang dapat memberi poin klasemen. Puncaknya, para pemegang peringkat tertinggi akan bertarung di Battle Arena Melbourne 11 pada tanggal 17 – 19 Mei 2019 nanti.

Sistem BAM Path to EVO cukup mirip dengan Capcom Pro Tour, di mana petarung dari seluruh dunia dapat mengumpulkan poin kualifikasi kemudian maju ke acara puncak yaitu Capcom Cup. Bedanya, Capcom Pro Tour berskala global, sementara BAM Path to EVO skalanya hanya nasional/regional. Twitch dapat membantu mendorong kegitan skala regional seperti ini, dan mungkin saja hal yang sama dapat diterapkan di wilayah lain, misalnya Indonesia.

Sumber: Esports Observer

Samsung Jadi Sponsor Tim Esports Korea Selatan, Gen.G

Sudah bukan hal baru lagi bila ada brand teknologi, terutama penyedia peripheral PC, yang terjun untuk bekerja sama dengan tim esports. Salah satu yang baru-baru ini diumumkan adalah Samsung. Selain terkenal dengan produk smartphone yang mendunia, Samsung juga telah lama menciptakan produk seputar komputer, termasuk monitor, hard disk, laptop, hingga NVMe.

Samsung kini menjalin kerja sama sponsorship dengan organisasi esports asal Korea Selatan yang bernama Gen.G. Mereka tidak menjelaskan berapa nilai finansial serta jangka waktu kerja samanya, akan tetapi bagian dari perjanjian kerja sama itu adalah bahwa Samsung akan menjadi penyedia solid state drive untuk kebutuhan gaming Gen.G. Samsung juga akan membangun sebuah studio, disebut “Samsung SSD Streaming Studio”, di markas Gen.G yang terletak di Seoul.

Gen.G (singkatan dari “Generation Gaming”) sendiri merupakan organisasi global yang menaungi berbagai tim esports dari segala macam cabang game. Mereka memiliki tim League of Legends, PUBG, Fortnite, serta Clash Royale. Gen.G juga membawahi tim Overwatch League yang bernama Seoul Dynasty. Dulunya Gen.G bernama KSV eSports, akan tetapi organisasi ini telah melakukan rebranding di pertengahan tahun 2018 lalu.

Uniknya, sponsorship ini bukanlah pertama kalinya Gen.G menjalin relasi dengan Samsung. Karena sebelum diakuisisi KSV eSports pada tahun 2017, dulunya roster tim tersebut adalah anggota dari tim milik Samsung yang bernama Samsung Galaxy.

Gen.G Korea Regional Finals 2018
Gen.G saat menjuarai LoL Worlds Korea Regional Finals 2018 | Sumber: Gen.G

Tidak hanya Samsung, Gen.G juga telah menjalin ikatan dengan berbagai brand lain. Salah satunya SIDIZ, perusahaan manufaktur kursi yang sama-sama berbasis di Korea. SIDIZ tergolong sebagai brand non-endemic (non-gaming), dan kerja sama dengan Gen.G merupakan kiprah pertama mereka di dunia esports. SIDIZ berperan menjadi penyedia kursi gaming di fasilitas latihan milik Gen.G.

Selain SIDIZ, Gen.G memiliki ikatan kerja sama dengan Razer dan Nighthawk Pro Gaming. Anda pasti sudah familier dengan nama Razer yang merupakan produsen gaming gear kenamaan. Sementara Nighthawk Pro Gaming atau NPG adalah brand milik Netgear yang khusus menangani produksi perangkat jaringan (router, switch, dsb) dengan kualitas professional gaming grade.

Karena baru melakukan rebranding, maka usia tim Gen.G dapat dibilang tergolong baru. Akan tetapi prestasi mereka selama setengah tahun ini cukup baik. Mereka meraih peringkat empat di League of Legends Champions Korea (LCK) 2018 Summer, serta menjadi juara LoL World Championships Korea Regional Finals 2018. Sayangnya perjuangan mereka di babak utama LoL World Championship terhenti di 16 besar.

Sementara di tingkat lokal, mereka menjadi runner-up untuk kompetisi LoL KeSPA Cup, turnamen yang diselenggarakan oleh Korea e-Sports Association. Dengan skala organisasi yang besar serta sejumlah prestasi seperti ini wajar saja bila Gen.G banyak diminati oleh perusahaan untuk menjadi partner sponsor, baik itu brand gaming ataupun non-gaming. Semoga saja para pemegang brand di Indonesia juga tak ragu untuk mengambil langkah yang sama, karena industri esports sekarang sedang dalam masa subur-suburnya.

Sumber: Esports Observer

Blibli Buka Suara atas Dukungannya ke Esports dan Piala Presiden 2019

Hari Jumat 26 Januari 2019 kemarin, Hybrid diundang untuk berbincang-bincang dengan Blibli mengenai keterlibatan mereka mendukung ekosistem esports Indonesia, khususnya untuk Piala Presiden Esports 2019.

Andy Adrian, Deputy Chief Marketing Officer untuk Blibli, menjelaskan bahwa target pasar esports merupakan salah satu target pasar yang dituju oleh ecommerce. Pasar ecommerce itu memang relevan dengan target pasar milenial yang juga jadi target pasar esports. Ditambah lagi, menurut pengakuan Andy, Blibli selalu menjadi benchmark untuk pasar milenial dan potensi pasar ini akan semakin besar ke depannya.

Target pasar gaming sendiri juga sebenarnya terkait dengan berbagai produk yang tersedia di Blibli. Menurut cerita dari Lay Ridwan Gautama, SVP – Trade Partnership untuk Blibli, mereka mengawali menjual produk digital dari 2 tahun yang lalu dengan pulsa dan sekarang Blibli sudah punya segmen sendiri untuk produk gaming mulai dari gaming peripheraldevices (laptop), sampai voucher game.

Meski demikian, Lay sendiri mengatakan bahwa revenue dari penjualan voucher di 2017 untuk Blibli memang masih di bawah 10% dari total keseluruhan pendapatan – meski mendapatkan jutaan transaksi dalam satu tahun.

Dokumentasi: Hybrid
Andy Adrian (Kiri) dan Lay Ridwan Gautama (Kanan). Dokumentasi: Hybrid

Hal itu jugalah yang menjadi salah satu alasan mereka mendukung esports. Mereka ingin memperbesar revenue dari pasar gaming. Namun demikian, bukan itu saja tujuannya menurut Andy. Ia menambahkan bahwa ada engagement dari komunitas gamer yang juga ingin dituju. Akuisisi user baru juga tidak boleh dilupakan. Rencananya, mereka juga akan mengadakan campaign yang tujuannya adalah conversion atau call-to-action. Terakhir, terkait erat dengan kebutuhan mereka untuk branding, Blibli juga ingin selalu up-to-date sebagai pionir ecommerce.

Mungkin memang, dengan kata lain, mereka tak ingin ketinggalan dengan pemain ecommerce lainnya yang sudah lebih dulu menjejakkan kakinya di esports seperti JD dengan High School League mereka, Shopee yang jadi sponsor tim Louvre, Lazada dengan Aerowolf, dan Tokopedia yang bahkan sudah beberapa kali menjadi sponsor event kompetitif (Garuda Cup dan IESPL Battle of Friday) ataupun menjadi sponsor tim esports (EVOS Esports dan RRQ).

Berbicara mengenai sponsor tim esports, saya juga menanyakan soal hal ini ke Blibli serta rencana mereka setelah Piala Presiden 2019. Untuk event esports selanjutnya, Blibli mengaku sudah ada beberapa proposal yang masuk ke mereka namun mereka ingin melihat dan menimbang terlebih dahulu sebelum lebih lanjut menggarap esports. Hal yang sama mereka utarakan tentang kemungkinan menjadi salah satu sponsor tim esports.

Lalu bagaimana kah kelanjutan Blibli di esports? Apakah mereka juga nantinya akan lebih intens seperti dukungan mereka ke bulu tangkis?

Sumber: Instagram @pialapresidenesports
Sumber: Instagram @pialapresidenesports

Untuk Piala Presiden 2019 sendiri, turnamen yang mempertandingkan Mobile Legends tersebut akan menggelar kualifikasi di 8 kota (Bali, Palembang, Surabaya, Makassar, Manado, Solo, Pontianak, dan Bekasi) dari tanggal 9 Februari – 3 Maret 2019 sebelum menggelar babak Grand Finalnya di Jakarta tanggal 30-31 Maret 2019.

 

Dukung Atlet di Penjuru Indonesia, Piala Presiden Esports 2019 Resmi Diselenggarakan!

Sudah sejak lama pengakuan dari pemerintah menjadi salah satu hal yang diimpikan oleh komunitas esports di Indonesia. Dahulu, kehadiran IeSPA mungkin bisa dibilang sebagai salah satu pengejawantahan dari hal tersebut namun kini pengakuannya bisa dibilang lebih besar dan konkret dengan Piala Presiden 2019.

Memang sejak dari tahun 2018 lalu, esports di Indonesia berkali-kali mendapat lirikan pengakuan dari pemerintah; mulai dari Asian Games, sampai Presiden Jokowi yang turut melihat potensi anak muda Indonesia di industri esports. Hari Senin 28 Januari 2019 jadi hari bersejarah dalam perkembangan esports Indonesia dengan peresmian Piala Presiden 2019 sebagai kompetisi esports yang diselenggarakan oleh Pemerintah RI bersama dengan IESPL.

Sumber: Kincir
Sumber: Kincir

Kompetisi ini terselenggara tepatnya berkat kerjasama dari berbagai elemen kenegaraan, mulai dari Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), Kantor Staf Presiden (KSP), Kementrian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan elemen industri esports Indonesia yaitu Indonesia Esports Premiere League (IESPL) dan RevivalTV. Selain itu, Piala Presiden 2019 ini juga disponsori oleh Sakuku (BCA) dan Blibli.

Piala Presiden Esports 2019 ini diselenggarakan dengan tujuan untuk mewadahi bakat para gamers dari berbagai penjuru Indonesia. Maka dari itu untuk kualifikasi regional, sudah ada delapan wilayah yang jadi tuan rumah Piala Presiden Esports 2019. Delapan regional itu sendiri adalah Palembang, Bali, Makassar, Surabaya, Manado, Bekasi, Pontianak, dan Yogyakarta.

“Ada 50 juta orang Indonesia bermain game. Mereka sebenarnya punya bakat dan prestasi untuk memajukan esports di Indonesia. Sayang prestasi dan bakat mereka tidak terdengar di masyarakat luas”. Kata Giring Ganesha selaku Presiden IESPL dalam rilis yang dikeluarkan langsung oleh Kemenkominfo. Imam Nahrawi selaku MENPORA mengatakan “Piala Presiden Esports 2019 ini membuat para pecinta game Indonesia bisa berprestasi dan tak lagi dipandang sebelah mata”

Sumber: Instagram @pialapresidenesports
Sumber: Instagram @pialapresidenesports

Pertandingan Piala Presiden 2019 ini sendiri akan langsung dimulai pada 28 Januari 2019. Kualifikasi Regional sendiri akan dibagi menjadi offline dan online yang mempertandingkan 512 tim dari segala penjuru.

Kehadiran Piala Presiden Esports 2019 ini tentu bisa dibilang bentuk terbaik dari dukungan pemerintah terhadap esports di Indonesia. Kita selaku pegiat esports di Indonesia tentu berharap ke depannya industri ini bisa semakin mendapat dukungan dari pemerintah, baik dari segi wadah, ataupun dukungan ekosistem, agar bisa mencetak atlit-atlit terbaik, ataupun memajukan industri hiburan esports di Indonesia itu sendiri.