Peluang Bisnis Warnet di Tengah Geliat Industri Esports

Warnet atau iCafe merupakan salah satu komponen penting di ekosistem / industri esports. Muasalnya, warnet mampu memberikan akses ke para pemain amatir/calon pro player yang tak punya PC pribadi untuk berlatih. Selain itu, warnet sendiri bisa menjadi titik atau ruang berkumpul untuk para pemain ataupun penggiat esports.

Namun demikian, industri warnet di Indonesia telah berevolusi dari waktu ke waktu. Bisnis warnet juga sekarang sudah tak lagi termasuk bisnis ‘gampang’ seperti saat ia menjamur sekitar satu dasawarsa lalu.

Pergeseran Kebutuhan

Bisnis warnet di jaman dulu memang boleh dibilang mudah karena hanya perlu menyediakan ruangan, koneksi internet, dan PC seadanya. Koneksi internetnya pun lebih murah karena kala itu seiring dengan masa kejayaan game-game MMO Free-to-Play di PC yang servernya berada di Indonesia (jadi koneksi internetnya pun lebih difokuskan ke koneksi lokal).

Spek PC seadanya juga dulu masih memungkinkan karena kebutuhkan spesifikasi game-game MMO gratisan tadi juga bisa dijalankan di PC dengan grafis onboard.

Sekarang, industri warnet telah berubah mengikuti pergeseran industri game secara umum. Gamer kelas menengah bawah sekarang beralih ke game mobile. Sedangkan gamer kelas menengah ke atas sudah pasti tak nyaman dengan warnet yang jorok, berisik, dan di-manage seadanya.

Gamer kelas menengah juga memiliki selera game yang berbeda yang butuh spesifikasi lebih berat dan koneksi internet ke server luar, setidaknya ke Singapura.

Pergeseran industri warnet ini sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun silam, sekitar 5-6 tahun yang lalu, saat konsep icafe mulai populer dan digunakan. Namun, bisnis warnet yang telah mengusung konsep icafe tadi juga tidak serta merta langgeng dan mampu bertahan sampai hari ini.

Misalnya saja di Jakarta, ada 3 warnet yang sebenarnya dulu cukup populer dan telah mengusung konsep icafe: Gamer Xtreme dan Ritter di Tanjung Duren, dan Level One di Kemanggisan. 3 warnet ini bahkan boleh dibilang punya lokasi yang strategis karena letaknya yang berada di tengah-tengah komunitas gamer (karena berada di dekat kampus Universitas Tarumanagara dan Bina Nusantara).

Perlu Saluran Pemasukan Baru

Saya pun berbincang-bincang dengan beberapa pihak untuk mencari tahu soal bisnis warnet di jaman sekarang ini, dengan penetrasi mobile gaming yang masih agresif dan esports yang kian kencang.

Salah seorang kawan saya, Turyana Ramlan, yang merupakan salah satu pemain di bisnis warnet cukup lama dan Admin Pusat KWI (Komunitas Warnet Indonesia) mengatakan bahwa bisnis warnet di jaman sekarang sudah tidak bisa lagi mengandalkan keuntungan dari billing (tagihan sewa koneksi dan PC) namun dari berbagai pemasukan lainnya, seperti sponsor alias iklan.

Aspek iklan ini memang menarik karena mungkin memang belum banyak yang mengadopsinya. “Bayangkan jika ada 1000 pengguna yang datang ke warnet kita setiap bulannya, masak brand ga mau pasang iklan?” Ujar Ramlan saat saya temui di acara Grand Launching Highgrounds Indonesia di Pantai Indah Kapuk.

Makanan dan minuman yang dijual di icafe juga bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar dari billing.

Lalu bagaimana dengan mobile gaming? Ramlan mengatakan, “industri mobile harusnya bukan dimusuhi tapi dirangkul.” “Sediakan saja Wi-Fi dan ruangan yang nyaman bagi para mobile gamer untuk bermain di warnet. Sediakan juga paket Wi-Fi nya.”

Misalnya, ia menambahkan, buat pelanggan yang ingin Wi-Fi gratisan kasih saja koneksi yang putus setiap satu jam. Sediakan juga voucher Wi-Fi yang harganya bisa disesuaikan, seperti billing PC.

Selain cara-cara tadi, masih banyak juga sebenarnya bentuk pemasukan yang bisa dicari lagi. Misalnya, bisa saja menjadikan warnet sebagai One-Stop gaming center yang tak hanya menyediakan PC. Console, misalnya, yang memang sudah disediakan di beberapa warnet. Ada juga mesin arcade yang bisa ditaruh di warnet untuk memberikan pengalaman gaming yang berbeda.

Ia juga berargumen bahwa masih banyak manajemen warnet yang tidak mengedepankan layanan. Industri warnet adalah soal layanan dan masih banyak pemilik warnet yang belum menyadari hal tersebut. Karena itu jugalah, ia berargumen bahwa OP warnet (sebutan untuk karyawan yang berinteraksi langsung dengan pelanggan) juga harus dilatih dan dididik untuk bisa menyenangkan pelanggan.

OP warnet adalah ujung tombak dari bisnis warnet karena ia yang merepresentasikan (jadi image) warnet ke pelanggan.

Ramlan pun mengatakan, “ga bisa lagi bisnis warnet dengan modal pas-pasan dan manajemen sekenanya. Bisnis warnet yang ilegal, tak ada ijin, menggunakan game ataupun sistem operasi (Windows) bajakan juga akan mengubah image industri warnet jadi negatif.”

Sumber: Highgrounds Indonesia
Sumber: Highgrounds Indonesia

Bisa berkembang bersama esports

Diana Tjong, Owner dari Highgrounds Indonesia, yang saya temui di acara yang sama juga saya tanyakan pendapatnya tentang bisnis warnet sekarang ini. Menurutnya, bisnis warnet sekarang ini bisa berkembang karena industri esports yang sedang kencang pertumbuhannya.

Selain itu, Highgrounds sendiri juga diposisikan untuk kelas atas sehingga memberikan keunikan sendiri dibandingkan yang lain. Lokasinya pun di Pantai Indah Kapuk yang memang boleh dibilang kalangan menengah atas. Kenyamanan adalah keunggulan utama yang ditawarkan oleh Highgrounds.

Harga billing di sana pun juga disesuaikan dengan target pasar mereka. Di sana billing per jamnya bahkan mencapai Rp.20 ribu/jam. Hal ini tentunya dapat menyaring pelanggannya juga secara otomatis. Meski menawarkan harga yang relatif tinggi dibanding warnet lainnya, Highgrounds menyediakan spesifikasi yang mewah. Kartu grafis yang digunakan di PC mereka bahkan menggunakan NVIDIA GTX 1080Ti.

Sumber: Highgrounds Indonesia
Sumber: Highgrounds Indonesia

Segmentasi ini, bagi saya, juga bisa jadi solusi untuk bisa terus langgeng. Ijinkan saya berbagi cerita yang saya dengar dari Ramlan di sini sebagai satu argumentasi untuk menjelaskan poin saya.

Di salah satu warnet yang telah mengusung iCafe, para pelanggannya yang kebanyakan mahasiswa mengeluhkan terlalu banyak user bocah. Namun manajemen warnet justru menurunkan harga saat weekend yang justru berakibat lebih banyak bocah yang datang.

Saya sendiri juga sebenarnya salah satu orang yang tidak nyaman bermain di warnet yang terlalu berisik. Plus, segmentasi produk yang jelas juga sebenarnya sangat berguna demi kelanggengan bisnis.

Dari cerita Diana sendiri juga terbukti bahwa Highgrounds juga dikunjungi oleh para keluarga sebagai pelanggannya. “Orang tua tidak khawatir menitipkan anaknya di sini karena kami juga menawarkan kenyamanan dan keamanan.”

Opsi Franchise

Jika Anda masih bingung dengan banyak hal, bisnis warnet jaman sekarang juga ada opsi franchise seperti yang ditawarkan oleh TNC dan Mineski Infinity.

Sumber: Mineski Infinity Indonesia
Sumber: Mineski Infinity Indonesia

Saya pun menghubungi Nadya Sulastri, Country Manager dari Mineski Infinity Indonesia untuk berbincang. Mineski Infinity Sendiri merupakan unit bisnis dari Mineski yang menawarkan waralaba warnet/iCafe yang diklaim bertujuan memuaskan kepuasan pelanggan sekaligus menjamin skema investasi yang menguntungkan.

Menurut Nadya, perspektif peremajaan PC juga luput dari beberapa pelaku bisnis warnet yang tak mampu bertahan.

“Dalam sebuah bisnis yang bersifat brick & mortar, cukup wajar untuk melakukan peremajaan setiap 5 tahun sekali, seperti renovasi, peralatan elektronik, dll. Sama juga halnya seperti cybercafe, PC yang digunakan akan butuh peremajaan minimal 5 tahun sekali karena performa yang sudah tidak memadai.”

Sumber: Mineski Infinity Indonesia
Sumber: Mineski Infinity Indonesia

Lalu berapa besar modal yang dibutuhkan untuk membuat warnet Mineski Infinity?

“Paket franchise kita start from Rp.900 juta. All-in untuk 40 PC dan dari mulai site visit, renovasi, pengisian barang elektronik, berikut grand opening dan training staffnya.” Jelasnya.

Nadya juga mengutarakan hal yang sama dengan Ramlan dan Diana tentang manajemen warnet.

“Untuk membangun sebuah warnet cukup mudah, bisa dibilang toko komputer pun mungkin sudah bisa karena cukup menyediakan PC dan instalasi software serta networking. Tetapi untuk mengelola bisnis warnet, apalagi menjadi success story, hanya dapat dilakukan oleh mereka yang benar expertise di ekosistemnya; mulai dari teknologi, komunitas, loyalty program, marketing, serta yang tidak boleh ketinggalan terjun langsung ke dalam esports.

Tak ketinggalan, ide untuk merangkul gamer mobile juga disampaikan oleh Nadya. Karena Mineski Infinity juga menawarkan jaringan Wi-Fi yang sangat stabil untuk bermain game.

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Penutup

Akhirnya, itu tadi berbagai ide dan insight yang mungkin Anda butuhkan jika tertarik untuk ikut terjun ataupun bertahan di bisnis warnet, mulai dari mencari ide-ide kreatif baru untuk menambah pendapatan seperti yang dilakukan Ramlan, memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan seperti Highgrounds Indonesia, ataupun langsung bergabung dengan waralaba seperti Mineski Infinity.

1 hal yang pasti yang bisa Anda lakukan di bisnis warnet adalah, jika dulu bersinergi dengan game-game MMO gratisan, berkembang bersama dengan esports yang masih akan menggiurkan sampai bertahun-tahun ke depan.

Game.ly Resmi Ramaikan Pasar Streaming Platform di Indonesia

Nama Game.ly mungkin memang sebenarnya sudah tidak asing lagi buat para gamer di Indonesia. Mereka adalah salah satu streaming platform yang menyasar target pasar gaming di Indonesia yang sepertinya mulai menjamur di tahun 2018 ini, seperti NimoTV, Tamago, CubeTV, dkk.

Game.ly bahkan sudah jadi salah satu sponsor untuk gelaran esports Mobile Legends terbesar, Mobile Legends: Bang Bang South East Asia Cup (MSC) 2018. Meski baru saja kemarin, 2 November 2018, resmi diluncurkan di Indonesia, Game.ly sebenarnya sudah berkiprah sejak pertengahan tahun.

Mereka bahkan mengaku, saat ini, sudah punya lebih dari 70 game influencers yang telah bergabung seperti MiawAug, Tara Arts Game Indonesia, ataupun Qorygore. Ada juga beberapa selebriti yang streaming di Game.ly seperti Atta Halilintar dan Stefan William.

Sumber: Bigetron Esports
Sumber: Bigetron Esports

Selain para gamers tadi, mereka juga jadi sponsor untuk 2 tim esports besar Indonesia; Bigetron Esports dan XCN Gaming. Kedua tim ini juga bisa ditemukan streaming di Game.ly. Mereka juga bahkan tak ingin para gamer hanya menonton saja namun juga turut meramaikan dengan menjadi streamer.

“Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap dunia game begitu besar, berbagai game telah menarik perhatian penggemarnya di Indonesia. Banyak pemain yang berpotensi di luar sana semakin banyak yang bermunculan. Karena itu, Game.ly menjadi rumah tempat bertemunya berbagai komunitas game untuk saling berbagi. Game.ly berkomintmen untuk jadi platform online terbaik yang dapat digunakan para pecinta game online di Indonesia.” Ujar Ryan Lymn.

Menariknya, Game.ly yang mengusung tagline “Life as a Game” ini juga punya misi mematahkan paradigma lama yang mengatakan para gamer itu hanya membuang-buang waktu dan tidak menghasilkan. Karena itulah, Game.ly ingin mengapresiasi setiap streamer-nya dengan memberikan bonus dari pencapaian hasil bermain mereka.

Grand Launch Game.ly. Sumber: Hybrid
Grand Launch Game.ly. Sumber: Hybrid

Angki Trijaka, Wakil Ketua IESPA, yang turut hadir dalam Grand Launching Game.ly ini mengatakan bahwa Game.ly menawarkan terobosan yang berbeda karena peduli dengan perlindungan terhadap konten negatif.

Game.ly sendiri juga tidak hanya ada di Indonesia namun juga ada di Malaysia. Perusahaan ini sendiri didirikan oleh Gamefield Hongkong Limited dan diklaim telah mendapatkan investasi dari Google.

Seperti yang saya tuliskan tadi, kehadiran Game.ly menambah daftar panjang platform streaming baru yang ada di Indonesia. Mungkin memang boleh dibilang mereka berkompetisi satu dengan yang lainnya namun, menurut saya, bukan sesama pemain baru itulah musuh-musuh terberat masing-masing.

Kenapa? Karena ada YouTube dan Facebook yang jelas-jelas sudah mendominasi dunia maya. Di platform streaming esports dan game sendiri juga ada Twitch, milik Amazon, yang sudah berhasil menggaet pengguna loyal mereka.

Puluhan Tim MLBB dan PUBGM Bertanding di Grand Final Level Up! Esports Tournament

Level Up! Esports Tournament adalah kompetisi online yang diselenggarakan oleh RevivalTV dengan tema, “From community to community.” Sebagai perwujudan dari mimpi dan keyakinan RevivalTV yaitu membesarkan esports Indonesia, ajang ini memberi kesempatan bagi siapa saja untuk menyalurkan aspirasi dan memberikan hiburan. Layaknya hero dalam video game, Level Up! Esports Tournament menjadi wadah para pecinta esports untuk mengekspresikan diri sebagai pahlawan.

Level Up Esports Tournament | PUBG Mobile

Level Up! Esports Tournament memiliki dua cabang perlombaan, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan PlayerUnknown’s Battleground Mobile (PUBG Mobile). Dengan durasi selama lima minggu terhitung dari tanggal 1 Oktober 2018, kompetisi ini sekarang akan segera memasuki babak Grand Final. Grand Final sendiri terdiri dari empat hari. Tanggal 1 & 2 November untuk Grand Final PUBG Mobile, serta tanggal 3 & 4 November untuk MLBB.

Terdapat empat tim MLBB yang lolos ke Grand Final dari kualifikasi, yaitu SFI Critical, TEAM nxl>, ONIC NV, dan BOOM.ID. Tim ini kemudian ditambah dengan empat undangan yang terdiri dari EVOS Esports, ONIC Esports, Louvre Esports, serta Aerowolf Roxy.

Level Up Esports Tournament | MLBB Teams

Sementara itu di cabang PUBG Mobile ada 20 tim yang bakal bertarung di Grand Final, 12 di antaranya dari kualifikasi dan 8 dari undangan langsung. Berikut ini daftar tim PUBG Mobile tersebut.

Tim PUBG Mobile undangan:

  • PG.BarracX
  • Juggernaut
  • BOOM.ID
  • Rex Regum Qeon (RRQ)
  • Bigetron Esports
  • EVOS Esports
  • ONIC Esports
  • We Against the World (WAW Esports)

Tim PUBG Mobile hasil kualifikasi:

  • No Too Soon Club (NTSC)
  • Reborn Team
  • Equitess SR
  • Garuda G45
  • Chiefs
  • Reine De Rois
  • Freak
  • Nara Esports
  • Louvre Esports
  • Team Seven
  • SFI 4S

Level Up Esports Tournament | PUBG Mobile Teams

Seluruh tim di atas akan bertarung memperebutkan hadiah senilai total Rp75.000.000. Anda dapat menyaksikan tayangan pertandingannya secara live melalui channel YouTube RevivalTV dan Nimo TV. Berikut ini jadwal lengkap Grand Final Level Up! Esports Tournament.

Level Up Esports Tournament Grand Final | Schedule 1

Level Up Esports Tournament Grand Final | Schedule 2

Bagi para pemirsa pertandingan, tersedia pula kesempatan memenangkan hadiah-hadiah menarik, seperti Diamond MLBB dan Unknown Cash (UC) PUBG Mobile gratis. Total hadiah untuk pemirsa setiap harinya mencapai kurang lebih tiga juta rupiah. Jangan lewatkan tayangan Grand Final Level Up! Esports Tournament, dan beri dukungan pada tim-tim kesayangan Anda!

15 Brand Non-Endemic asal Indonesia yang Sudah Terjun ke Esports dan Game

Jika beberapa waktu yang lalu kami telah membuat daftar brand-brand terbesar dunia yang sudah terjun ke esports, seperti janji kami, sekarang kita akan melirik ke para pemain industri asal Indonesia yang sudah mulai main mata ataupun sudah basah kuyup nyemplung ke industri game dan esports.

Tanpa basa-basi lagi, mari kita langsung bahas satu per satu.

1. Telkomsel

Dokumentasi: Telkomsel
Dokumentasi: Telkomsel

Saya kira Telkomsel wajib ditaruh di urutan pertama karena mungkin investasi mereka yang paling besar di ekosistem esports dan industri game Indonesia dibandingkan yang lainnya di daftar ini – setidaknya saat artikel ini ditulis (akhir Oktober 2018).

Mereka yang berangkat dari industri telekomunikasi mungkin memang boleh dibilang bersinggungan dengan industri game dan esports yang butuh jaringan internet. Namun Telkomsel setidaknya terlihat lebih gencar dari yang lain untuk penetrasi ke pasar gaming.

Mereka punya divisi gaming sendiri yang diberi nama Dunia Games, yang punya bentuk media online dan event. Telkomsel juga sudah menggelar ajang kompetitif esports yang cukup mewah sejak IGC (Indonesia Games Championship) 2017 – yang jadi ajang esports tahunan mereka.

Belum cukup sampai di situ, Telkomsel malah juga merilis game Shell Fire yang berarti mereka juga melebar menjadi publisher game. Terakhir, mereka bahkan mengumumkan akan membuat liga mereka sendiri untuk 2 game, Mobile Legends: Bang Bang dan Free Fire.

Oh iya, Telkomsel juga sudah jadi sponsor salah satu tim esports Indonesia, Elite 8.

2. Indomie – Indomaret (Salim Group)

ESL Indonesia
Sumber: ESL

Akhir September 2018 kemarin, Salim Group memberikan kejutan saat mereka menggandeng ESL untuk garap industri esports di Indonesia. Pasalnya, ESL bisa dibilang sebagai salah satu perusahaan paling berpengaruh terhadap perkembangan ekosistem esports dunia. Sedangkan Salim Group sendiri juga salah satu perusahaan konglomerasi terbesar yang ada di Indonesia.

Anak-anak perusahaan Salim Group juga telah mengikuti jejak orang tuanya dengan terjun ke esports. 2 perusahaan yang sudah mampir adalah Indomie (Indofood) dan Indomaret.

Indomaret merupakan salah satu sponsor yang mendukung gelaran SEACA di bulan Oktober 2018 ini. Di dalam rangkaian SEACA sendiri, ada juga kompetisi yang bertajuk UIC (Unipin & Indomaret Championship).

Sedangkan Indomie (Indofood) juga sudah memutuskan untuk terjun ke esports. Lucunya, mereka justru memutuskan untuk jadi sponsor di Australia untuk gelaran AEL University Cup 2018. Harusnya, Indomie juga nantinya jadi sponsor untuk turnamen esports kelas mahasiswa di Indonesia karena Indomie adalah makanan pokok para mahasiswa kita.

3. GO-JEK

IGX 2018. Sumber: Kincir
IGX 2018. Sumber: Kincir

Meski memang tidak setua Telkomsel, GoJek merupakan salah satu startup kelas unicorn asal Indonesia yang perkembangnya begitu pesat dan langsung mendisrupsi industri transportasi dalam negeri.

GoJek memberikan kejutan saat mereka menjadi sponsor salah satu organisasi esports lokal, EVOS Esports, penghujung tahun 2016.

Selain itu, salah satu divisi GoJek, GoLive, juga mensponsori salah satu hajatan esports tanah air yang bertajuk Indonesia Game Xperience (IGX) bersama Metrodata. Mereka juga bekerja sama dengan Codashop untuk membuat GoPay Arena yang merupakan sebuah payment gateway untuk Mobile Legends: Bang Bangv (MLBB).

4. Tokopedia

Garuda Cup 2018
Garuda Cup 2018. Sumber: DailySocial

Satu lagi startup asal Indonesia yang sudah cukup besar investasinya di industri game dan esports. Tokopedia sudah beberapa kali menjadi sponsor utama untuk hajatan esports yang berkala nasional.

Jika saya tidak salah ingat, gelaran nasional pertama yang mereka buat adalah Tokopedia Garuda Cup yang digelar pada bulan Mei 2018 yang mempertandingkan MLBB dan PUBG.

Hebatnya lagi, mereka juga jadi sponsor salah satu turnamen yang berbentuk liga, yaitu IESPL – Tokopedia Battle of Friday yang mempertandingkan 4 game selama 22 minggu.

Tokopedia juga sudah menjadi sponsor beberapa tim esports besar nasional seperti EVOS Esports dan Rex Regum Qeon (RRQ).

5. KompasTV

Mungkin memang benar bahwa salah satu faktor terbesar kebangkitan esports Indonesia adalah berkat jumlah masif pemain MLBB namun saya kira KompasTV juga punya andil yang cukup besar dalam memancing media dan pemain industri mainstream lainnya untuk melirik ke esports.

Pertama, mereka membuat gempar komunitas gaming dan esports saat memutuskan untuk menayangkan final kompetisi MLBB se-Asia Tenggara, Mobile Legends: Bang Bang South East Asia Cup (MSC) 2018. Setelah itu, mereka pun tertarik untuk kembali menayangkan gelaran esports dan ajang terbesar Dota 2 di dunia pun (TI8) yang dipilih.

Peran KompasTV ini sebenarnya menarik karena Kompas adalah merek kedua tertua dari semua brand yang ada di sini (setelah BCA). Mereka juga berawal dari industri tua juga, media cetak. Karena itulah, jika brand tua ini saja tertarik untuk terjun ke esports, seharusnya mereka bisa membuat pemain lain yang lebih muda untuk ikut-ikutan.

6. XL Axiata

Sumber: TEAMnxl>
Sumber: TEAMnxl>

XL Axiata menjadi 1 lagi dari 3 pemain di industri telekomunikasi yang ada di daftar ini. Mereka sudah jadi sponsor organisasi esports Indonesia yang paling tua dan masih eksis sampai artikel ini ditulis, TEAMnxl>.

Tak hanya itu, bersama Garena, mereka memasukkan turnamen Arena of Valor (AoV) ke dalam rangkaian XL Axiata Digifest yang diklaim sebagai festival musik dan game pertama di Indonesia.

Mereka juga rutin kerja sama dengan Garena untuk memberikan berbagai bonus top-up untuk AoV.

7. BCA

Sumber: Unipin Esports
Sumber: Unipin Esports

Inilah brand tertua yang ada di sini karena BCA didirikan tahun 1957. Industrinya pun tua karena dari perbankan. Sayangnya, memang investasi dan penetrasi mereka ke esports mungkin masih bisa dibilang kurang agresif (mengingat sebesar apa BCA itu di Indonesia).

Pada SEACA 2018 kemarin, mereka mengadakan promo bersama Unipin untuk para pengguna yang top up menggunakan Sakuku. Jujur saja, saya pribadi penasaran akan sebesar apa jika BCA benar-benar terjun dan investasi besar-besaran ke esports. Kira-kira kapan ya?

8. Smartfren

Sumber: Esports ID
Sumber: Esports ID

Smartfren merupakan pemain ketiga dari industri telko yang sudah melek esports. Mereka pernah menjadi sponsor acara esports yang berbeda bersama salah satu EO esports Indonesia, World of Gaming (WOG), yang bertajuk WOG Goes to Campus.

Acara ini sedikit berbeda dengan kebanyakan acara esports lainnya karena bukan gelaran kompetitif, melainkan bersifat edukatif yang bergerak dari satu kampus ke kampus lainnya.

9. Kratingdaeng

IEC Kratingdaeng 2018. Sumber: Advance Guard
IEC Kratingdaeng 2018. Sumber: Advance Guard

Kratingdaeng adalah pemain pertama dari industri makanan dan minuman (F&B) yang menjadi sponsor utama gelaran kompetitif. Acara tersebut bernama Kratingdaeng Indonesia Esports Championship (IEC) yang digelar dari bulan Juli sampai September 2018.

Belum lama ini, Kratingdaeng juga mengumumkan bahwa mereka telah menjadi sponsor resmi untuk salah satu organisasi esports terbesar, RRQ. 

10. Biznet

Sumber: Rex Regum Qeon
Sumber: Rex Regum Qeon

Masih seputar RRQ, Biznet yang memang punya kedekatan dengan organisasi besar tadi menjadi salah satu sponsor pertama mereka.

Biznet sendiri merupakan penyedia jaringan internet yang cukup dikenal baik untuk perkantoran di kota-kota besar. Bahkan hampir semua perusahaan-perusahaan terbesar (baik nasional ataupun internasional) di Jakarta menggunakan provider ini.

Mungkin juga karena hal itulah (karena sudah cukup dikenal di kalangan perkantoran), Biznet juga ingin merangkul pasar gaming yang memang berhubungan erat dengan penyedia jaringan internet.

11. Traveloka

Satu lagi startup unicorn asal Indonesia yang terjun ke esports. Meski memang tak segalak GoJek penetrasinya, Traveloka juga jadi salah satu sponsor tim esports yang sama dengan GoJek: EVOS Esports.

12. Good Day

Sumber: Elite8
Sumber: Elite8

Satu lagi pemain dari industri F&B yang ada di daftar kali ini. Good Day terjun ke esports dengan menjadi salah satu sponsor untuk organisasi Elite 8 (sama dengan Telkomsel).

Elite 8 sendiri juga cukup menarik karena organisasi yang dipimpin oleh CEO muda, Heinrich Ramli, ini berhasil menggandeng sponsor-sponsor besar meski usianya yang relatif baru.

Sedangkan Good Day juga sudah beberapa kali turut mendukung gelaran esports seperti Point Blank National Championship (PBNC).

13. Torabika

Sumber: RevivalTV
Sumber: RevivalTV

Torabika juga sudah melek ke esports saat mereka menjadi sponsor untuk gelaran PINC 2018 (PUBG Mobile Indonesia National Championship).

PINC 2018 merupakan gelaran esports pertama untuk PUBG Mobile yang kualifikasinya digelar tatap muka alias “offline” di 12 kota yang berbeda. Sedangkan babak Grand Finalnya baru saja rampung diselenggarakan di Britama Arena (Mahaka Square), 21 Oktober 2018 kemarin.

14. Tiket.com

Buat yang belum tahu, Indonesia pernah satu kali (setidaknya sampai artikel ini ditulis) jadi tuan rumah ajang Minor Dota 2, yaitu GESC: Indonesia Minor yang digelar tanggal 15-16 Maret 2018.

Tiket.com adalah salah satu sponsor gelaran tersebut. Tiket.com sendiri adalah sebuah perusahaan yang head-to-head dengan Traveloka yang menyediakan tiket transportasi dan akomodasi.

15. Fruit Tea

Sumber; Garena
Sumber; Garena

Inilah brand terakhir yang ada di daftar ini. Namun Fruit Tea mungkin belum bisa dibilang sudah terjun ke esports secara langsung. Mereka baru berkolaborasi dengan Garena untuk AoV.

Meski demikian, kolaborasi promosi antara Garena dan AoV cukup menarik karena ada bonus in-game item di AoV yang bisa didapatkan saat membeli Fruit Tea di Indomaret ataupun Alfamart / Alfamidi.

Itu tadi 15 brand asal Indonesia yang sudah melirik ataupun terjun langsung jadi bagian dari ekosistem esports. Apakah daftar ini nanti akan bertambah besar di penghujung tahun 2019? Ada brand-brand yang terlewatkan di sini?

Setelah Jakarta, Ultimo Hombre Axis Pyramid League Segera Hadir Juga di Surabaya

Surabaya kembali terpilih untuk jadi lokasi sebuah event kompetisi esports besar. Selain laga playoff Mobile Legends Professional League (MPL ID Season 2) yang diumumkan minggu lalu, ibukota provinsi Jawa Timur ini juga akan kedatangan ajang Ultimo Hombre Axis Pyramid League. Menariknya lagi, jarak antara kedua event di atas hanya terpaut seminggu. Arek-arek Suroboyo penggemar esports sepertinya langsung tahu harus menghabiskan akhir pekan ke mana dalam bulan November ini.

Sesuai dengan nama acaranya, Ultimo Hombre Axis Pyramid League adalah kompetisi hasil kerja sama antara organizer Ultimo Hombre Indonesia dan provider seluler Axis. Turnamen ini akan diadakan pada tanggal 24 – 25 November 2018, berlokasi di gedung Surabaya Convention Center (SCC), mal Pakuwon Trade Center.

Ultimo Hombre Axis Pyramid League | Mobile Legends
Kompetisi Mobile Legends berhadiah Rp100 juta | Sumber: Ultimo Hombre Indonesia

Mengusung uang hadiah yang mencapai Rp200 juta, turnamen ini mempertandingkan cukup banyak cabang esports. Pertama dan paling utama adalah Mobile Legends: Bang Bang dengan prize pool Rp100 juta. Selain itu ada juga kompetisi PUBG Mobile berhadiah Rp50 juta, cabang Dota 2 berhadiah Rp20 juta, Rp10 juta untuk Counter Strike: Global Offensive, ditambah kompetisi lain-lain seperti Tekken 7 dan FIFA.

Satu hal yang penting untuk diperhatikan, dalam Ultimo Hombre Axis Pyramid League tidak ada tahap kualifikasi online. Semua dilaksanakan langsung di lokasi acara secara offline. Jadi bila Anda memiliki tim dan berencana untuk unjuk gigi di turnamen ini, lebih baik maksimalkan waktu sebelum hari-H untuk berlatih agar dapat tampil maksimal.

Ultimo Hombre Axis Pyramid League | Dota 2
Tersedia juga kompetisi Dota 2 dan bermacam game lainnya | Sumber: Ultimo Hombre Indonesia

Pendaftaran Ultimo Hombre Axis Pyramid League Surabaya saat ini sudah dibuka, dan akan ditutup pada tanggal 18 November 2018. Untuk kompetisi Mobile Legends, formulir pendaftaran tersedia di tautan berikut. Sementara peserta Dota 2 dapat mendaftar lewat formulir yang satu ini. Belum ada informasi tentang pendaftaran cabang esports lainnya. Kita tunggu saja informasi lebih lanjut dari Facebook Page Ultimo Hombre Indonesia.

Selain peserta kompetisi, Ultimo Hombre juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk berpartisipasi sebagai freelancer untuk membantu jalannya acara. Anda yang punya pengalaman (atau ingin mencari pengalaman) menjadi runner, LO, wasit, atau kru perlengkapan dalam kompetisi esports dapat mendaftarkan diri lewat email ke [email protected]. Lebih jelasnya, silahkan simak pengumuman dari Ultimo Hombre di tautan ini.

Ultimo Hombre Axis Pyramid League | Freelancer
Dapatkan pengalaman menggelar acara esports di sini | Sumber: Ultimo Hombre Indonesia

Bagi Anda yang belum tahu, Ultimo Hombre adalah esports organizer asal Inggris yang baru saja masuk ke Indonesia pada bulan Juli 2018. Dengan fokus pada penyelenggaraan turnamen amatir, Ultimo Hombre memiliki visi menjembatani ranah esports profesional dan gaming kompetitif kasual. Mereka sebelumnya juga telah sukses mengadakan acara Ultimo Hombre Axis Pyramid League di Jakarta pada bulan Agustus lalu, dengan hadiah Rp150 juta.

Sumber: Ultimo Hombre Indonesia

Sistem Pertandingan Dota 2 dan PUBG di Asia Pacific Predator League 2019

Kompetisi esports Predator League level Asia Pacific yang kedua dari Acer segera dimulai. Apa yang berbeda dengan Predator League pertama?

Sebelumnya, Predator League 2018 hanya mempertandingkan satu game saja yakni Dota 2 dengan total hadial US$150.000 atau sekitar Rp2 miliar.

Sementara, di tahun kedua Asia Pasific Predator League 2019 menghadirkan dua game yakni game MOBA Dota 2 dan game battle royale Player Unknowns Battlegrounds (PUBG) dengan total hadial lebih besar yakni US$400.000 atau sekitar Rp6 miliar.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Jumlah negara yang ikut serta juga bertambah banyak, dari sebelumnya 8 menjadi 14 negara – termasuk negara top dengan esports maju seperti Tiongkok dan Korea.

Selain itu, jika Grand Final tahun pertama berlangsung di Jakarta, tahun kedua ini akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 15 – 17 Februari 2019.

Pendaftaran Asia Pacific Predator League 2019 telah dibuka, Anda bisa mengisi formulir pendaftarannya di tautan ini. Periode registrasi akan ditutup pada tanggal 10 November 2018.

Acer juga menyediakan hadiah sebesar Rp260 juta untuk para pemenang di babak kualifikasi lokal. Lalu, bagaimana format pertandingan di fase kualifikasi dan rules untuk para peserta, baik game Dota 2 dan PUBG?

Dota 2 dan PUBG Rules

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Tim-tim Dota 2 di Indonesia dapat melakukan pertandingan kualifikasi di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota berbeda. Peserta terdiri dari maksimal 7 pemain (5 pemain inti dan 2 pemain cadangan).

Kemudian, 16 pemenang dari masing-masing iCafe akan bertanding lagi untuk menemukan 4 tim Dota 2 terbaik. Lalu, mereka akan bertemu dengan tim esports profesional divisi Dota 2.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Ya, untuk game Dota 2, Acer juga mengundang 8 tim esports profesional secara langsung untuk bertanding yaitu dari PG.Barracx, The Prime, EVOS, BOOM ID, Capcorn, Alter Ego, Juggernaut, dan Rex Regum Qeon.

Untuk 8 tim yang diundang menggunakan sistem double elimination. Di ronde yang pertama menggunakan sistem best of 1, di mana akan ada dua tim yang tereliminasi. Kemudian di ronde yang kedua menggunakan sistem best of 3.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-6

Sementara untuk game PUBG, Acer menganggap belum banyak tim esports profesional divisi PUBG. Maka dari itu, semua tim memiliki kesempatan yang sama dan memulainya dari nol dengan format 4 kali main.

Squad PUBG sendiri terdiri dari maksimal 5 pemain (4 pemain inti dan 1 pemain cadangan). Per iCafe terdiri dari 16 squad, setelah mereka bertanding dua kali FPP dan TPP – poin tertinggi dari iCafe masing-masing akan diterbangkan ke Jakarta. Setidaknya pastikan chicken dinner 3 kali untuk mengamankan slot.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Asia Pacific Predator League 2019

Fighting League 2018, Kompetisi PUBG Mobile Indonesia Berhadiah Rp290 Juta

RevivalTV bersama dengan Fighting Esports Group (FEG) berkolaborasi untuk mengadakan turnamen PUBG Mobile dengan nama Fighting League 2018 PUBG Mobile Indonesia. Kompetisi ini berlangsung mulai tanggal 29 Oktober 2018 hingga 2 Desember 2018, dengan empat babak kualifikasi setiap minggunya dan satu babak Grand Final di minggu kelima.

Pelaksanaan kualifikasi Fighting League 2018 terbagi ke dalam tiga tahapan, yaitu:

  • Pendaftaran online: Senin – Rabu
  • Fase kualifikasi: Kamis – Jumat
  • Weekly Final: Sabtu – Minggu

Setiap minggu kompetisi ini menerima hingga 100 tim peserta. Kemudian, dari empat minggu pertandingan, akan ditentukan 20 tim terbaik untuk maju ke babak Grand Final nantinya. Penentuan tim terbaik menggunakan sistem poin yang dihitung dari peringkat pertandingan dan jumlah kill yang berhasil didapatkan peserta.

Fighting League 2018 PUBG Mobile Indonesia - Poster

Hadiah yang ditawarkan dalam Fighting League 2018 tergolong besar, yaitu mencapai US$19.410 atau sekitar Rp295,5 juta. Pembagian hadiah tidak hanya diserahkan pada peraih prestasi di babak Grand Final saja. Tim-tim peraih 10 besar di Weekly Final pun berhak mendapat hadiah, dengan jumlah US$1.390 (Rp21,1 juta) setiap minggunya. Sementara total hadiah di babak Grand Final sendiri adalah US$13.850, atau Rp210 juta.

Berikut ini adalah penjelasan detail tentang sistem kompetisi Fighting League 2018 PUBG Mobile Indonesia:

  • Pertandingan diikuti tim dengan 4 orang anggota.
  • Fase kualifikasi: 100 tim dibagi menjadi 5 grup. Sistem pertandingan menggunakan best-of-two (Bo2), yaitu 1 map mode Third Person Perspective (TPP) dan 1 map mode First Person Perspective (FPP). Map yang digunakan adalah Erangel. Pertandingan grup A/B/C berlangsung di hari kamis, sementara grup D/E di hari jumat. Total skor di kedua pertandingan menentukan tim yang akan masuk Weekly Final.
  • Weekly Final: 20 tim berkumpul dalam 1 grup. Weekly Final terdiri dari 6 pertandingan yang terbagi ke dalam dua hari (Sabtu dan Minggu). Setiap harinya, digunakan sistem best-of-three (Bo3) dengan rincian 2 pertandingan map Erangel dan 1 map Miramar. Total skor dari keenam pertandingan menentukan tim yang masuk Grand Final.
  • Grand Final: 20 tim tergabung dalam 1 grup. Grand Final berlangsung selama 2 hari, dengan sistem best-of-four (Bo4) setiap harinya. Pertandingan hari pertama menggunakan mode Third Person Perspective (TPP) di 3 map Erangel dan 1 map Miramar. Hari kedua menggunakan mode First Person Perspective (FPP) di 3 map Erangel dan 1 map Miramar.

PUBG Mobile

Seluruh peserta diwajibkan untuk hanya menggunakan ponsel, tidak boleh memakai simulator, emulator, atau alat bantu lainnya. Selain itu panitia juga mengizinkan peserta untuk melakukan live streaming saat pertandingan, namun apa pun dampak dari live streaming itu (misalnya koneksi lag) harus ditanggung sendiri oleh si peserta.

Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut seputar Fighting League 2018 PUBG Mobile Indonesia, Anda dapat mengunjungi situs resminya langsung di sini.

Acer Gelar Kompetisi Esports Asia Pacific Predator League 2019 di 14 Negara

Acer kembali akan menggelar kompetisi esports internasional dengan hadiah miliaran rupiah. Bertajuk Asia Pacific Predator League 2019, kompetisi ini mempertandingkan jagoan-jagoan Dota 2 dan PlayerUnknown’s Battleground (PUBG) dari 14 negara, yaitu Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Thailand, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, Korea, dan Taiwan.

Asia Pacific Predator League pertama kali diadakan pada akhir 2017 lalu, dengan babak final yang berlangsung pada bulan Januari 2018 di Mal Taman Anggrek Jakarta. Kala itu, kompetisi ini hanya mempertandingkan Dota 2 dengan total hadiah US$150.000 atau kurang lebih Rp2 miliar. Juaranya sendiri diraih oleh Geek Fam, tim esports Dota 2 asal Malaysia. Sementara perwakilan Indonesia yaitu BOOM.ID keluar sebagai runner-up.

Acer Predator League 2019 | Poster

Acer menilai bahwa kompetisi tahun lalu sangat sukses, dan ingin mengulang kesuksesan tersebut dengan lebih spektakuler. Kali ini skala Asia Pacific Predator League semakin membesar dengan total hadiah US$400.000 (sekitar Rp6 miliar). Babak kualifikasinya segera dimulai pada bulan November 2018, sementara tahap final akan dilaksanakan di kota Bangkok, Thailand, tanggal 15 – 17 Februari 2019.

Pendaftaran Asia Pacific Predator League 2019 sekarang telah dibuka di situs resminya. Periode registrasi akan ditutup pada tanggal 10 November 2018. Acer menyediakan hadiah sebesar Rp260.000.000 untuk para pemenang babak kualifikasi lokal. Bila Anda ingin mendaftarkan diri, langsung saja isi formulir di tautan ini.

Acer Predator League 2018 | Champions
Geek Fam juara Acer Predator League 2018 | Sumber: Acer

Sebagai salah satu negara peserta, tim-tim Indonesia dapat melakukan pertandingan kualifikasi di 16 iCafe (warnet) di 13 kota berbeda. Berikut adalah daftar iCafe yang turut berpartisipasi dalam Asia Pacific Predator League 2019 beserta jadwal kualifikasi untuk cabang kompetisi Dota 2:

  1. Jakarta (TNC Kemanggisan): 12  – 13 November 2018
  2. Medan (iCafe Medan): 12  – 13 November 2018
  3. Jakarta (Barracx): 14 – 15 November 2018
  4. Palembang (Hans Pro Gaming): 14 – 15 November 2018
  5. Jakarta (High Ground Café): 16 – 17 November 2018
  6. Yogyakarta (Skyland): 16 – 17 November 2018
  7. Tangerang (Pondok Gaming): 18 – 19 November 2018
  8. Semarang (Skyland): 18 – 19 November 2018
  9. Samarinda (Magnet): 20 – 21 November 2018
  10. Surabaya (3 Kingdom): 20 – 21 November 2018
  11. Bandung (Chronos): 20 – 21 November 2018
  12. Malang (Hardcore): 22 – 23 November 2018
  13. Bekasi (WCG): 22 – 23 November 2018
  14. Karawang (Skynet): 24 – 25 November 2018
  15. Blitar (Manscave): 24 – 25 November 2018
  16. Makassar (GIX): 24 – 25 November 2018

Kualifikasi PUBG akan dilaksanaan pada tanggal 28 November – 7 Desember 2018, dengan pilihan-pilihan iCafe di bawah:

  1. Jakarta (TNC Kemanggisan)
  2. Medan (iCafe Medan)
  3. Jakarta (Barracx)
  4. Palembang (Hans Pro Gaming)
  5. Jakarta (High Ground Café)
  6. Yogyakarta (Skyland)
  7. Tangerang (Pondok Gaming)
  8. Semarang (Skyland)
  9. Samarinda (Magnet)
  10. Surabaya (3 Kingdom)
  11. Bandung (Chronos)
  12. Malang (Hardcore)
  13. Bekasi (WCG)
  14. Karawang (Skynet)
  15. Blitar (Manscave)
  16. Makassar (GIX)

Kompetisi Asia Pacific Predator League 2019 juga didukung oleh organisasi Indonesia e-Sports Association (IeSPA). Tunggu apa lagi? Segera daftarkan tim milik Anda, dan raih kesempatan memenangkan hadiah miliaran rupiah dalam kompetisi esports terbesar se-Asia Pasifik ini.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Asia Pacific Predator League 2019

Tumbangkan Vici Gaming, Team Secret Jadi Juara ESL One Hamburg 2018

ESL One Hamburg 2018 akhirnya memasuki fase puncak. Dua tim dedengkot Dota bertarung memperebutkan takhta jawara pada hari Senin pagi, 29 November 2019. Team Secret berhadapan dengan Vici Gaming. Eropa melawan Tiongkok. Kedua tim sudah cukup sering bertemu, termasuk salah satunya di Dota 2 Asia Championships 2018 awal tahun ini.

Kala itu Team Secret harus tereliminasi setelah kalah 0-2 dari Vici Gaming, dan di ESL One Hamburg 2018 hasil serupa sempat nyaris terulang. Dalam laga Grand Final yang berlangsung dengan format best of five, Team Secret sempat tertinggal angka 2-1.

Sebenarnya Team Secret unggul satu angka lebih dahulu, akan tetapi Vici Gaming mampu mengimbangi bahkan mengungguli di dua ronde berikutnya. Pilihan hero Luna oleh Vici Gaming terbukti sangat merepotkan para jagoan Eropa itu.

Team Secret | Members
ESL One Hamburg, gelar juara keempat Team Secret di tahun 2018 | Sumber: ESL

Dalam posisi 2-1, Vici Gaming hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengirim Team Secret pulang kampung. Namun Team Secret tampaknya sadar apa kunci kemenangan mereka di ronde pertama: memilih hero Terrorblade sebagai carry. Dikombinasikan dengan empat hero yang semuanya punya kemampuan crowd control (Centaur Warrunner, Treant Protector, Crystal Maiden, dan Mirana), Team Secret akhirnya membalikkan keadaan di ronde empat.

Early game di ronde empat sempat didominasi oleh Vici Gaming yang menggunakan banyak nuker seperti Tiny, Lina, serta Silencer. Tetapi Terrorblade yang dikendalikan oleh Nisha (Michal Jankowski) sangat kuat di late game. Apalagi Nisha dilindungi oleh Centaur Warrunner milik zai (Ludwig Wahlberg) yang sangat tanky. Vici Gaming tak punya pilihan selain bertekuk lutut.

zai dan Nisha baru saja bergabung dengan Team Secret pada bulan September lalu. Namun sebenarnya ini bukan pertama kalinya zai bermain untuk Team Secret. Mereka sudah pernah bertarung bersama di tahun 2015 dan memenangkan sederet gelar bergengsi, termasuk ESL One Frankfurt 2015. Aksi zai bersama Team Secret jugalah yang membuat namanya melambung sebagai salah satu pemain posisi offlane terbaik dunia, bahkan mungkin yang terbaik.

Ronde terakhir, zai kembali bersinar dengan hero Magnus. Sebuah aksi super terjadi di menit 17, ketika kedua tim memperebutkan Aegis of the Immortal. Vici Gaming menyerang Roshan terlebih dahulu, dan sekilas sepertinya Aegis akan jatuh ke tangan mereka. Tapi tiba-tiba zai muncul di tengah-tengah Vici Gaming dan mendorong empat pemain lawan keluar Roshan Pit. Tiga hero Vici Gaming tewas, menyisakan Roshan yang sekarat dan dibunuh dengan mudah oleh Team Secret.

Team Secret | zai
zai, terkadang disebut “Z-GOD” oleh penggemarnya | Sumber: ESL

Team Secret akhirnya menumbangkan Vici Gaming dan berhak membawa pulang hadiah juara senilai US$125.000. Kontribusi zai dan Nisha benar-benar tak bisa dianggap remeh. Hanya dua bulan sejak bergabung, mereka sudah mengantar Team Secret merebut dua gelar juara. Sebelum ESL One Hamburg ini, mereka memenangkan PVP Esports Championships di Singapura. Team Secret juga menduduki peringkat pertama kualifikasi Kuala Lumpur Major wilayah Eropa.

Kebetulan saya penggemar Team Secret, jadi melihat aksi mereka yang gemilang di turnamen-turnamen besar seperti ESL One Hamburg membuat saya cukup bersemangat. Saya rasa mereka juga layak disebut sebagai unggulan juara di Kuala Lumpur Major. Tapi dalam Dota 2 apa pun bisa terjadi. Bisa saja mereka malah kalah oleh tim yang tak terduga. Apalagi jarak antara ESL One Hamburg dan Kuala Lumpur Major cukup dekat. Euforia juara ESL One tidak boleh membuat Team Secret terlena di turnamen Major yang akan berjalan pada tanggal 9 November nanti.

Sumber: ESL

Meski Gugur di ESL One Hamburg 2018, EVOS Tidak Pulang dengan Tangan Hampa

EVOS Esports yang mewakili Asia Tenggara dalam kompetisi Dota 2 ESL One Hamburg 2018, terpaksa harus pulang cepat. Dari sepuluh pertandingan di fase round robin Group Stage, tim asal Indonesia ini pada akhirnya hanya mampu meraih satu kemenangan, yaitu atas compLexity Gaming di hari pertama. Sementara dalam sembilan pertandingan sisanya EVOS masih kurang mujur.

Hanya berhasil meraih satu angka dari sepuluh laga mungkin terdengar seperti kegagalan besar. Tapi sebenarnya tidak juga. Kekalahan yang diterima EVOS berasal dari tim Ninjas in Pyjamas, Team Aster, Forward Gaming, serta Virtus.pro. Bila Anda penyuka esports Dota 2, nama-nama ini tentu tak asing. Keempat tim tersebut memang tim-tim kuat yang merupakan unggulan di pertandingan-pertandingan Dota 2 level dunia.

EVOS Esports | Dota 2 Team
Tim Dota 2 EVOS Esports | Sumber: ESL

Ninjas in Pyjamas adalah tim asal Swedia yang sudah terbentuk sejak tahun 2000. Mereka kini menjadi rumah bagi pemain-pemain hebat seperti ppd (Peter Dager), Fata (Adrian Trinks), dan Ace (Marcus Hoelgaard). Virtus.pro dan Forward Gaming (dulunya tim VGJ.Storm) merupakan lawan sangat kuat yang beberapa waktu lalu menempati delapan besar The International 2018. Sementara Team Aster, walau relatif baru, sebenarnya berisi veteran-veteran Dota 2 Tiongkok seperti Sylar (Liu Jiajun) dan Fenrir (Lu Chao).

Mengingat rekam jejak EVOS yang baru pertama kali tampil di perhelatan sebesar ESL One, kita bisa berkata wajar bila EVOS kesulitan menyaingi mereka. Akan tetapi saya rasa target yang harus dikejar EVOS di ESL One Hamburg bukanlah untuk jadi juara, tetapi menyerap pengalaman sebanyak-banyaknya dan merasakan bagaimana pertandingan level dunia di luar sana.

EVOS Esports | Facehugger
Facehugger, sering terkena counter gank dari lawan | Sumber: EVOS Esports

Satu hal yang patut disyukuri adalah bahwa EVOS tidak pulang dengan catatan kosong sama sekali. Kemenangan yang diraih melawan compLexity Gaming sudah cukup membuktikan bahwa sebetulnya jarak kemampuan antara EVOS dan tim-tim yang mengalahkan mereka tidaklah sejauh yang kita bayangkan. UNiVeRsE (Saahil Arora) dari Forward Gaming pun mengakui bahwa permainan EVOS tidak buruk.

“Saya tidak mengira mereka bisa bermain sebagus itu. Saya kira (pertandingan kami) bakal lebih mudah dari itu, tapi tidak. Mereka ternyata memberikan perlawanan yang baik, dan tampaknya mereka cukup paham tentang (hero) apa yang ingin mereka pilih. Jadi saya terkejut,” demikian ujar UNiVeRsE dalam wawancara seusai pertandingan.

Dua hal yang menurut saya merupakan titik kuat EVOS adalah posisi support yang dipegang Vlaicu (Indra Utama) serta carry yang dipegang ilLogic (Bruce Ervandi). Peran Vlaicu di laning phase sangat dominan dalam mengganggu kegiatan farming musuh. Sementara ilLogic cukup pandai memanfaatkan ruang di arena yang tidak dijaga lawan untuk farming ataupun melakukan inisiasi gank.

Sementara itu posisi yang tampaknya masih butuh peningkatan adalah Facehugger (Usep Satiawan) selaku pemain mid. Mid memang posisi yang sangat sulit, karena tak hanya harus ahli duel melawan mid musuh, ia juga harus menjadi playmaker yang menciptakan kesempatan. Facehugger sering melakukan gerakan ofensif yang kreatif namun malah berakhir buruk, entah karena posisi terlalu dekat dengan tower atau terkena counter gank dari musuh.

Terlepas dari hasilnya, usaha EVOS Esports di ESL One Hamburg 2018 adalah sesuatu yang patut kita apresiasi. Mudah-mudahan saja ajang ini bisa memacu EVOS untuk berkembang lebih jauh lagi, sehingga bisa tampil kembali di ajang serupa dengan performa yang semakin baik. Maju terus EVOS Esports!