Temukan Sang Juara, Berikut Para Pemenang di DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1

Turnamen fighting games yang membawa judul TEKKEN 7, DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 resmi usai. Pertandingan terakhir tentu ditutup dengan TOP 4 Finals yang berisikan para juara.

Sekilas tentang fase grand final, DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 membawa 4 pemain yang menjadi juara di masing-masing fase kualifikasi. Total ada 4 kualifikasi yang berlangsung sehingga tercipta babak TOP 4 Finals.

Berikut para pemenang yang mengisi TOP 4 Finals:

1. DRivals | Gazhilla
2. KTB | Legendre
3. DRivals | Kuuga
4. KTB | EPROID

Pertandingan sendiri dibuka dengan pertandingan antara DRivals Kuuga melawan KTB Legendre. Dengan format best-of-three, setidaknya para pemain harus mengamankan 2 kemenangan.

Namun hal tersebut sulit dibayangkan mengingat 4 pemain yang hadir merupakan juara di masing-masing kualifikasi. Pada laga pembuka, KTB Legendre sukses lolos ke babak berikutnya setelah mengamankan kemenangan dengan skor 2-1.

Lalu di pertandingan berikutnya diisi oleh KTB EPROID melawan DRivals Gazhilla. Masih berlangsung sengit, pertandingan berlanjut hingga 3 ronde yang sukses dimenangkan oleh DRivals Gazhilla lewat skor 2-1.

Dengan hasil ini, perwakilan KTB dan DRivals akan kembali bertemu di babak grand final upper bracket. Pada laga kali ini, KTB Legendre masih terlalu kuat setelah memaksa Gazhilla turun ke lower bracket untuk bertanding melawan rekan setimnya, Kuuga.

Laga yang membawa format best-of-three tersebut sukses dimenangkan oleh Gazhilla dengan skor 2-1. Dengan hasil ini, maka akan terjadi pertandingan ulang antara KTB Legendre melawan DRivals Gazhilla.

Sumber: DRivals

Format yang berbeda tentu hadir di fase grand final tepatnya dengan seri best-of-five. Setiap pemain memiliki karakter favoritnya masing-masing untuk menghadirkan kombinasi serangan mematikan.

Namun siapa sangka, pertandingan kali ini menunjukkan dominasi dari DRivals Gazhilla. Ajang grand final DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1 sukses ditutup dengan kemenangan sempurna, 3-0 oleh DRivals Gazhilla.

Berikut rekaman laga grand final DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 1:

DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 2 Siap Bergulir

Sumber: DRivals

Setelah sukses menggelar musim pertamanya, DRivals dan Hybrid kembali membuka pendaftaran untuk musim keduanya. Jajaran sponsor juga kembali diisi oleh MyRepublic dan Fantech.

Dari segi format, musim kedua kali ini masih akan menerapkan hal yang sama hingga fase grand final di TOP 4 Finals. Turnamen kali ini juga menjadi wadah bagi para talenta atau pemain-pemain hebat dalam kategori fighting games, apalagi kategori fighting games kerap masuk sebagai cabang olahraga esports yang dipertandingkan.

Berikut jadwal kualifikasi DRivals x Hybrid TEKKEN League Season 2:

Sumber: DRivals

Main Game Dapat Uang? Inilah 10 Game NFT dan Cryptocurrency Populer yang Bisa Dicoba

Non-Fungible Token (NFT) dan cryptocurrency terus menjadi topik perbincangan hangat belakangan ini. Bukan cuma dalam konteks teknologi atau bisnis, melainkan juga gaming.

Sejumlah nama besar macam EA atau Ubisoft bahkan memprediksi NFT dan cryptocurrency bakal jadi bagian penting industri gaming ke depannya. Meski begitu, ada pula pihak yang menanggapi tren ini dengan kecut.

NFT, cryptocurrency, dan blockchain adalah hal baru yang mungkin masih terdengar sangat asing di telinga banyak orang. Lalu apa yang membuat tren baru ini mencuat popularitasnya di dunia gaming?

Kalau mau disederhanakan, alasannya sebenarnya cukup simpel: semua game yang melibatkan NFT atau cryptocurrency memungkinkan para pemainnya untuk menghasilkan uang. Istilah kerennya adalah play-to-earn (P2E), dan siapa sih yang tidak suka bermain tapi dibayar?

Namun tentu kenyataannya tidak sesimpel itu, dan tidak jarang game P2E mengharuskannya para pemainnya untuk keluar uang dulu sebelum akhirnya bisa menghasilkan uang — meski memang ada juga yang bisa dimainkan tanpa memerlukan modal awal.

Kalau tertarik, berikut adalah 10 game NFT dan cryptocurrency populer yang bisa dicoba.

1. Axie Infinity

Digadang-gadang sebagai salah satu game P2E terpopuler dengan jumlah pemain aktif melebihi 1 juta orang, Axie Infinity pada dasarnya punya gaya permainan mirip Pokémon. Bedanya, monster imut yang dipertandingkan di sini namanya Axie, dan ini yang kemudian bisa diperjual-belikan di marketplace NFT terintegrasinya.

Berdasarkan survei yang dilakukan CoinGecko pada bulan Juli lalu, rata-rata pemain Axie Infinity perlu modal setidaknya $690 untuk membeli tiga ekor Axie dan mulai bermain. Dalam sehari, rata-rata penghasilan yang didapat pemainnya bisa mencapai 200 SLP (Smooth Love Potion), atau kurang lebih setara $20 saat artikel ini ditayangkan.

Link: Axie Infinity

2. Blankos Block Party

Tidak seperti Axie Infinity, Blankos Block Party dapat sepenuhnya dimainkan tanpa memerlukan modal awal. Seiring berjalannya waktu, pemain bisa mengumpulkan beragam aksesori untuk Blanko (karakter) miliknya, dan semua ini merupakan aset NFT yang dapat diperjual-belikan di marketplace.

Permainannya sendiri masuk dalam kategori open-world sandbox. Sandbox dalam artian pemain bebas menciptakan berbagai mode gameplay sendiri, mulai dari tembak-menembak sampai balapan. Game ini masih berstatus early access dan untuk sekarang hanya bisa dimainkan di PC saja, akan tetapi valuasinya dikabarkan sudah menembus angka $1,25 miliar.

Link: Blankos Block Party

3. Alien Worlds

Pengembangnya mendeskripsikan Alien Worlds sebagai sebuah metaverse yang terbagi menjadi tujuh planet yang berbeda. Game ini menggunakan cryptocurrency bernama Trilium, dan pemain bisa memperolehnya dengan cara menambang atau menjalani beragam quest.

Misi dalam Alien Worlds menuntut pemain untuk mengeksekusi strategi yang tepat, dan agar rencananya dapat berjalan mulus, mereka butuh bantuan beraneka tool, senjata, maupun avatar yang semuanya dapat diperjual-belikan sebagai aset NFT.

Link: Alien Worlds

4. Arc8

Arc8 merupakan sebuah platform game kompetitif dengan NFT dan cryptocurrency sebagai bumbu penyedapnya. Mata uang yang digunakan adalah GMEE, dan ini bisa pemain dapatkan dengan saling beradu dalam deretan mini game yang tersedia.

Selain bertanding satu lawan satu, pemain juga bisa mengikuti turnamen dengan membayar sejumlah token GMEE. Untuk elemen NFT-nya, ada aset bernama G-Bots yang menawarkan sejumlah fungsionalitas, salah satunya untuk menambang token GMEE.

Link: Arc8

5. Splinterlands

Digital collectible card game tapi yang berjalan di atas jaringan blockchain, kira-kira begitulah deskripsi sederhana Splinterlands. Anda yang pernah memainkan Hearthstone atau Legends of Runeterra pasti bakal langsung familier dengan gaya permainan Splinterlands. Bedanya, koleksi kartu yang Anda kumpulkan di game ini bisa diperjual-belikan secara bebas.

Splinterlands juga punya mata uang sendiri bernama Splintershards yang berperan sebagai governance token. Jadi selain memegang aset, pemilik Splintershards juga berhak turut serta dalam voting terkait masa depan game Splinterlands itu sendiri.

Link: Splinterlands

6. Gods Unchained

Seperti Splinterlands, Gods Unchained juga merupakan card game dengan fitur jual-beli antar pemain. Bedanya, pengembangan game ini dipimpin oleh Chris Clay, sosok yang cukup dikenal di belantara digital collectible card game berkat pengalamannya sebagai Game Director untuk Magic: The Gathering Arena.

Balancing merupakan faktor penting di game ini, dan itu diwujudkan dengan hanya memperbolehkan pemain bertanding melawan pemain lain dengan ranking serupa. Gods Unchained punya mata uangnya sendiri, dan ini merupakan syarat utama agar pemain bisa menyulap koleksi kartunya menjadi aset NFT yang dapat dijual.

Link: Gods Unchained

7. Battle Racers

Dari segi gameplay, Battle Racers banyak terinspirasi seri Mario Kart. Namun agar performanya di sirkuit bisa semakin unggul, pemain perlu memodifikasi kendaraan tunggangannya dengan berbagai aksesori sekaligus persenjataan. Dari mana semua aksesori ini berasal? Dari OpenSea, yang berarti pemain juga bisa memperdagangkan koleksinya sebagai aset NFT.

Link: Battle Racers

8. The Sandbox

Melihat screenshot-nya, sebagian dari kita mungkin berpikir ini ibarat Minecraft versi crypto. Anggapan tersebut tidak salah, dan The Sandbox sendiri merupakan sebuah metaverse yang dibangun oleh komunitas pemainnya.

Mata uang SAND menjadi kunci dari aspek P2E dalam game ini, dan pemain bisa menghasilkan uang dengan tiga cara: memainkan mini game, meracik mini game, dan membuat aset digital yang kemudian bisa diperjual-belikan sebagai NFT di OpenSea.

Link: The Sandbox

9. Sorare

Game yang satu ini ditujukan bagi para penggemar fantasy football sekaligus cryptocurrency. Total ada 200 klub di Sorare yang semuanya berlisensi resmi, demikian pula kartu digital untuk masing-masing pemain. Kartu-kartu pemainnya sendiri punya tingkat kelangkaan yang berbeda, dan tentu saja ini dapat dijual sebagai aset NFT.

Link: Sorare

10. Coin Hunt World

Terakhir, ada Coin Hunt World yang banyak terinspirasi oleh Pokémon Go. Seperti game besutan Niantic tersebut, Coin Hunt World mengharuskan para pemainnya untuk keluar rumah. Namun tentu saja yang diburu oleh pemain di sini bukanlah Pokémon, melainkan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Berbeda dari game lain yang ada di artikel ini, Coin Hunt World sama sekali tidak melibatkan elemen NFT. Aset yang dapat dikumpulkan oleh pemainnya murni cuma BTC dan ETH. Tidak ada modal awal yang diperlukan untuk bermain dan menghasilkan uang di game ini. Anda cuma butuh meluangkan waktu dan tenaga saja.

Link: Coin Hunt World

Gambar header: Brian Wangenheim via Unsplash.

Jinx dari League of Legends Dipastikan Muncul di Fortnite

Setelah sebelumnya PUBG Mobile yang kedatangan beberapa karakter dari League of Legends, atau lebih tepatnya Arcane (anime League of Legends yang tayang di Netflix), pihak Riot Games memberikan konfirmasinya mengenai kehadiran Jinx di Fortnite.

Mengingat beberapa karakter League of Legends (LoL) baru akan hadir di PUBG Mobile pada pertengahan November nanti, kehadiran Jinx di Fortnite menjadi kemunculan pertama karakter LoL di luar game rilisan Riot Games. Pasalnya, sejumlah item bertema Jinx akan tersedia di Fortnite mulai tanggal 5 November 2021.

Berikut adalah daftar item Jinx yang muncul di Fortnite, menurut siaran pers yang saya terima hari ini.

  • Outfit Arcane Jinx
  • Pickaxe Pow Pow Crusher
  • Spray Jinxed
  • Back Bling Jinx’s Dream Monkey
  • Lagu Lobby Playground (Instrumental)
  • Layar Awal Wreaking Havoc
  • Layar Awal Katchoo!

Dari siaran pers yang sama, Brandon Miao, Cross-Product Experiences and Partnerships Lead, Riot Experience (XP) di Riot Games mengatakan, “Fortnite telah melaksanakan kolaborasi dan pengalaman hiburan yang luar biasa sambil tetap berkomitmen untuk memberi pemain konten yang memperkaya pengalamam mereka baik di dalam maupun di luar game, sebuah dedikasi yang kami kagumi dan juga lakukan. Kami berharap para fans akan senang bertemu Jinx — salah satu Champion paling ikonik League of Legends — di Fortnite untuk merayakan peluncuran Arcane.

Sedangkan Steve Allison, Vice President and General Manager Epic Games Store juga memberikan komentarnya, ” Riot Games adalah salah satu pengembang dan pembuat franchise hiburan atraktif terbaik di dunia. Kami senang sekali mereka memilih untuk bermitra dengan kami untuk menghadirkan game mereka ke jutaan pemain baru melalui Epic Games Store.”

Image credit:” Riot Games

Selain di Fortnite ataupun PUBG Mobile, Riot Games juga menggelar berbagai event terkait peluncuran Arcane di game-game mereka lainnya seperti League of Legends, Teamfight Tactics, Legends of Runeterra, ataupun VALORANT. Anda dapat membaca informasi lebih lengkapnya di laman resminya.

Sedangkan untuk film serialnya, Arcane akan dirilis pada hari Minggu 7 November 2021 pukul 09.00 WIB secara global. Menariknya, Arcane juga akan jadi serial Netflix pertama dengan co-streaming secara eksklusif di Twitch. Karenanya, para konten kreator bisa menonton serial tersebut bersama-sama dengan komunitasnya masing-masing.

Razer Perkenalkan Keyboard dan Mouse yang Tidak Berisik

Keyboard gaming biasanya memang terdengar nyaring, menyebalkan, dan tidak enak didengar — tidak seperti keyboard untuk pasar enthusiast yang menjadikan suara sebagai salah satu fitur penting yang harus dikejar.

Sebelumnya, Razer juga telah merilis Razer Huntsman V2 yang dilengkapi dengan sound dampening foam namun kali ini mereka kembali memperkenalkan lini baru yang lebih silent yang ditujukan untuk kelas profesional alias orang kantoran.

Image credit: Razer

Razer Pro Click Mini adalah mouse mungil berwarna putih yang menawarkan dua jenis konektivitas nirkabel, Bluetooh dan 2.4GHz. Razer pun mengklaim jika daya tahan mouse ini dapat mencapai 725 jam dengan koneksi Bluetooth dan 465 jam dengan koneksi Hyperspeed Wireless (2.4GHz). Mouse ini juga dapat digunakan dengan 1 atau 2 buah baterai AA. Layaknya produk gaming dari Razer, mouse ini pun menyuguhkan programmable buttons. Namun demikian dibandingkan dengan lini gaming-nya, perbedaan besarnya ada pada switch click yang digunakan yang terdengar muted. Jika Anda penasaran dengan silent mechanical switch-nya, Anda bisa mendengarkan sendiri suaranya di laman resmi produk tersebut.

Image credit: Razer

Selain mouse, yang tak kalah menarik adalah keyboardnya, Razer Pro Type Ultra. Sama dengan mousenya tadi, keyboard ini juga dilengkapi dengan 2 koneksi nirkabel. Daya tahan baterainya diklaim dapat mencapai 214 jam dengan koneksi Bluetooth dan 207 jam dengan Hyperspeed Wireless. Keyboard yang berwarna putih ini juga dilengkapi dengan sound dampening foam dan menggunakan silent mechanical switch yang diklaim dapat bertahan hingga 80 juta pencetan. Keyboard ini juga akan dilengkapi dengan wrist rest untuk menambah kenyamanan Anda saat berlama-lama bekerja. Namun demikian, sayangnya, tidak seperti mouse tadi, tidak ada file sound test yang disediakan di laman resminya.

Image credit: Razer

Terakhir, Razer juga mengenalkan mousepad Razer Pro Glide dengan dua ukuran, 940x419x4mm (XXL) dan 360x275x3mm (Medium) yang warnanya senada dengan 2 mouse dan keyboard di atas. Meski demikian, jujur saja saya bingung juga kenapa mousepad ini masuk ke dalam lini Pro. Pasalnya, dari laman resmi produknya, saya tidak menemukan fitur istimewa dari mousepad yang satu ini ketimbang mousepad dari Razer lainnya — selain dari warnanya yang cocok dikombinasikan dengan 2 peripheral tadi.

Mobile Legends Jadi Mobile Esports Terpopuler di Asia Tenggara

Dalam beberapa tahun belakangan, publisher mobile game mulai serius untuk membangun ekosistem mobile esports. Sekarang, skena mobile esports kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Di beberapa negara — seperti negara-negara Asia Tenggara — mobile esports bahkan lebih populer daripada esports untuk PC atau konsol. Esports Charts lalu mencoba untuk memetakan popularitas dari mobile esports di Asia.

Untuk itu, mereka mengumpulkan data viewership dari kompetisi-kompetisi nasional dari berbagai judul mobile esports di negara-negara Asia. Karena mereka mendata popularitas mobile esports berdasarkan negara, mereka tidak menyertakan kompetisi internasional atau turnamen regional. Metrik utama yang mereka gunakan adalah hours watched.

Popularitas Mobile Esports di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, mobile esports yang paling populer adalah Mobile Legends: Bang Bang. Dari semua negara-negara ASEAN, Indonesia memberikan kontribusi paling besar pada total hours watched dari Mobile Legends. Memang, selama ini, Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia telah mencetak berbagai rekor dalam hal jumlah penonton. MPL Indonesia juga sering masuk dalam daftar kompetisi esports terpopuler bulanan. Pada akhir Oktober 2021, jumlah peak viewers MPL Indonesia bahkan sempat menyaingi peak viewers dari League of Legends World Championship (LWC) 2021.

Selain di Indonesia, Moonton juga mengadakan MPL di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura. Tak hanya itu, pada tahun 2021, mereka juga memulai MPL di Kamboja. Menurut Esports Charts, keberadaan MPL membuat ekosistem mobile esports di kawasan ASEAN menjadi lebih matang. Setelah sukses dengan MPL di Asia Tenggara, Moonton juga memutuskan untuk mengadakan MPL di Brasil, menjadikannya sebagai MPL pertama di luar Asia Tenggara.

Total hours watched dari lima MPL di negara yang berbeda. | Sumber data: Esports Charts

Selain Mobile Legends, mobile esports lain yang populer di Asia Tenggara adalah Arena of Valor, yang juga memiliki genre MOBA. Hanya saja, fans Arena of Valor tersebar di negara-negara yang berbeda dari Mobile Legends. Walau Arena of Valor kalah pamor dengan Mobile Legends di Indonesia, game buatan Tencent itu sangat populer di Vietnam dan Thailand. Selain itu, Arena of Valor juga menjadi mobile esports paling digemari di Taiwan dan Macau. Untuk Arena of Valor, Vietnam memberikan kontribusi paling besar soal hours watched, yaitu sebesar 14,7 juta jam. Sementara itu, Taiwan hanya berkontribusi 1,2 juta hours watched. Dengan begitu, Taiwan menjadi negara dengan kontribusi terkecil untuk total hours watched dari Arena of Valor.

Dominasi Mobile Legends di Asia Tenggara tidak membuat Riot Games gentar untuk menjajaki industri mobile game MOBA. Setelah bertahun-tahun hanya fokus pada League of Legends, Riot akhirnya meluncurkan mobile game ber-genre MOBA mereka, yaitu League of Legends: Wild Rift. Bergerak cepat, Riot juga langsung menyiapkan ekosistem esports dari game tersebut. Di kawasan Asia Tenggara, salah satu kompetisi Wild Rift yang Riot gelar adalah SEA Icon Series.

Sayangnya, sejauh ini, Wild Rift belum bisa menyaingi popularitas Mobile Legends atau Arena of Valor. Hong Kong menjadi satu-satunya negara tempat Wild Rift berjaya. Hanya saja, hal ini terjadi karena memang tidak ada turnamen esports besar yang diadakan di negara tersebut. Dari Hong Kong, Wild Rift mendapatkan total hours watched sebanyak 23,5 ribu jam. Sebagian besar, viewership itu datang dari SEA Icon Series 2021 Summer.

Peta popularitas mobile esports. | Sumber: Esports Charts

Selain MOBA, genre mobile game lain yang populer di Asia Tenggara adalah battle royale. Di Brunei dan Singapura, PUBG Mobile jadi mobile esports paling populer. Kedua negara itu menyumbangkan total hours watched sebanyak 11 juta jam untuk PUBG Mobile.

Satu hal yang harus diingat, dominasi sebuah mobile game di satu negara bukan berarti game itu memonopoli pasar esports di negara tersebut. Misalnya, di Indonesia, Mobile Legends memang jadi mobile esports paling populer. Namun,  kompetisi esports dari game-game lain — seperti PUBG Mobile dan Free Fire — tetap diminati. Sebelum ini, Hybrid pernah membandingkan tren penonton liga nasional untuk Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire.

Tren Mobile Esports di Asia Timur dan Selatan

Tiongkok merupakan pasar esports paling besar. Sayangnya, mencari tahu tentang mobile esports yang paling populer di negara itu tidak mudah. Alasannya, karena Tiongkok punya platform streaming game sendiri, seperti Huya dan Douyu. Selain itu, popularitas esports di Tiongkok juga diukur dengan metode yang sangat spesifik. Namun, berdasarkan data dari Esports Charts, mobile esports yang paling populer di Tiongkok adalah PUBG Mobile dan Honor of Kings alias Arena of Valor.

Sementara itu, di Korea Selatan, Clash of Clans menjadi mobile esports favorit. Meskipun game dari Supercell itu menjadi mobile game terpopuler, ia hanya mendapatkan total hours watched sebanyak 12 ribu jam. Tampaknya, walau Korea Selatan punya ekosistem esports yang matang, skena mobile esports di sana masih kurang berkembang jika dibandingkan dengan ekosistem esports untuk PC. Namun, di masa depan, ada kemungkinan ekosistem mobile esports di Korea Selatan akan tumbuh. Karena, Wild Rift cukup digemari oleh gamers di sana. Hanya saja, saat ini, belum ada kompetisi esports nasional untuk Wild Rift.

Di India, PUBG Mobile dinamai Battlegrounds Mobile India.

Di Sri Lanka dan India — dua negara dari Asia Selatan — Free Fire menjadi mobile esports yang paling digemari. Sri Lanka memberikan kontribusi sebanyak 11 ribu jam pada total hours watched untuk game buatan Garena tersebut, sementara India berkontribusi 2,5 juta jam.

Fakta bahwa Free Fire menjadi mobile esports terpopuler di India menarik. Pasalnya, sebelum ini, PUBG Mobile menjadi game esports yang paling digemari di sana. Hanya saja, pada akhir 2020, pemerintah India memutuskan untuk memblokir beberapa game dan aplikasi buatan Tiongkok, termasuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India adalah karena mereka khawatir, game dan aplikasi buatan perusahaan Tiongkok akan menjadi ancaman bagi kedaulatan dan integritas nasional. Alhasil, PUBG Corp memutuskan untuk turun tangan langsung sebagai publisher PUBG Mobile di India. Dan nama PUBG Mobile di India pun diubah menjadi Battlegrounds Mobile India.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Esports Charts.

[Tekno] Microsoft Perkenalkan Mesh for Teams Sebagai Prekursor Akan Metaverse

Sejak Facebook mengumumkan pergantian namanya menjadi Meta beberapa hari lalu, Anda pasti telah mendengar istilah metaverse dibahas di sana-sini. Berhubung hype-nya sedang tinggi, perusahaan lain pun tidak mau melewatkan momentum pembicaraan tentang metaverse ini, tidak terkecuali Microsoft.

Melalui sebuah blog post, Microsoft mengumumkan Mesh for Microsoft Teams. Buat yang tidak tahu, Mesh merupakan sebuah platform kolaborasi untuk mixed reality yang Microsoft umumkan bulan Maret lalu. Dengan memadukan beragam teknologi sekaligus, Mesh memungkinkan kita untuk bekerja atau sekadar berinteraksi dalam sebuah virtual shared space, baik sebagai sebuah avatar 3D atau malah hologram.

Dari penjelasan sederhana itu, bisa kita lihat bahwa Mesh memang sejalan dengan konsep metaverse yang kita kenal dalam beberapa tahun terakhir ini, dan Microsoft sudah punya rencana untuk mengintegrasikannya ke Microsoft Teams mulai tahun depan.

Jadi ketimbang mematikan atau menyalakan tampilan kamera selagi mengikuti sesi video conference, pengguna Teams nantinya bakal punya opsi untuk tampil sebagai avatar 3D yang bisa bergerak-gerak. Menggunakan AI, Microsoft akan menyesuaikan animasi dan ekspresi wajah avatarnya dengan suara masing-masing pengguna.

Ini berarti pengguna tidak diwajibkan memakai mixed reality headset ataupun perangkat khusus lainnya. Microsoft memastikan bahwa Mesh for Teams dapat dinikmati di semua perangkat, mulai dari laptop sampai smartphone.

Selain dalam tampilan video call standar, pengguna Teams nantinya juga bisa masuk ke dalam sebuah virtual spacemetaverse — yang dibangun oleh masing-masing organisasi atau perusahaan tempatnya bekerja, dan berkolaborasi langsung menggunakan aplikasi-aplikasi besutan Microsoft. Microsoft bahkan juga akan mengintegrasikan fitur-fitur yang bakal sangat membantu melancarkan komunikasi, macam real-time translation dan transcription.

Mesh for Teams mungkin belum bisa mewujudkan konsep metaverse secara utuh, tapi setidaknya ia bisa menjadi prekursor akan tren baru tersebut. Microsoft berharap inisiatif ini bisa membuka mata sekitar 250 juta pengguna Teams akan pendekatan baru di bidang remote dan hybrid working yang tengah berjalan.

Sumber: The Verge dan Microsoft.

Build Hu Tao Genshin Impact Terbaik: Artefak, Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Hu Tao pertama kali dirilis pada versi 1.3 dan mendapatkan rerun pada versi 2.2, yang ditemani oleh Thoma. Semenjak perilisannya, Hu Tao menjadi salah satu karakter meta di Genshin Impact, bahkan sampai versi 2.2 saat artikel ini ditulis.

Ia mampu menghasilkan damage yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Walau demikian, Hu Tao memiliki beberapa catatan, jika ingin mengakses potensi maksimalnya.

Overview

Hu Tao merupakan karakter yang sangat unik dan berbeda, baik dari cara bermain maupun build-nya. Ia dikenal sebagai salah satu DPS terkuat. Namun demikian, ada banyak hal yang harus diperhatikan saat bermain Hu Tao. Jadi, kemampuan pemain berpengaruh langsung terhadap damage yang dihasilkan. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat bermain Hu Tao:

1. Sumber damage utama Hu Tao berasal dari dua faktor, yaitu Charged Attack dan reaksi Vaporize. Jika tidak dapat memenuhi keduanya atau hanya salah satu saja, maka Hu Tao tidak dapat memberikan damage maksimal.

2. Sebagai karakter hypercarry, Hu Tao membutuhkan investasi yang besar, mulai dari senjata yang cocok, artefak yang bagus, serta level talenta yang tinggi. Untungnya, Hu Tao lebih memerlukan HP dibandingkan ATK, sehingga memudahkan pencarian artefak, jika dibandingkan dengan karakter lain.

sumber: Genshin Impact

3. Hu Tao sangat bergantung dengan Xingqiu, dan tidak bisa digantikan dengan karakter Hydro lain. Hal tersebut akan sangat berpengaruh pada Spiral Abyss, yang akan mengurangi fleksibilitas pembentukan tim. Banyak komposisi tim lain yang membutuhkan Xingqiu, seperti tim Vaporize lain, Freeze, National, Taser, dlsb.

Belum lagi, pemain diwajibkan untuk memainkan Hu Tao dengan HP di bawah 50% jika ingin mendapatkan efek talenta pasifnya, yang akan menambah damage Pyro sebesar 33%. Untungnya, Hu Tao didesain untuk mencari stat HP sebanyak-banyaknya. Jadi walaupun HP-nya rendah secara presentase, namun angka tetap bisa besar.

4. Hu Tao memiliki anti-sinergi dengan Bennet. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu kelebihan sekaligus kekurangan Hu Tao, tergantung dari perspektif yang digunakan.

Bennet dikenal sebagai salah satu karakter terbaik di Genshin Impact. Bennet akan memulihkan karakter sampai di atas 70% serta memberikan bonus ATK. Hal tersebut akan merugikan Hu Tao, yang harus bermain dengan HP rendah. Dengan demikian, Bennet dapat dimainkan di tim lain, sehingga membuka ruang untuk kombinasi tim lainnya, saat bermain di Spiral Abyss.

5. Catatan terakhir dan yang paling sulit untuk diterapkan adalah animation cancelling. Elemental Skill Hu Tao memiliki durasi selama 9 detik, dengan cooldown selama 16 detik.

Dengan durasi yang cukup singkat, pemain harus bisa menghasilkan Charged Attack sebanyak mungkin. Dengan animation cancelling, Anda bisa membuang animasi yang tidak perlu sehabis melakukan Charged Attack. Animation cancelling yang paling sering digunakan adalah jump cancelling dan dash cancelling. Untuk tutorial-nya, Anda bisa cek di segmen Tips di bawah nanti.

Artefak

Untuk Artefak terbaik Hu Tao, Anda bisa memakai 4 Crimson Witch of Flames. Artefak ini akan menambah damage Hu Tao yang seluruhnya berupa Pyro. Artefak ini juga akan meningkatkan damage reaksi yang dihasilkan oleh Hu Tao.

Selain artefak tersebut, Anda juga bisa memakai 4 Shimenawa’s Reminiscence. Namun perlu diingat, bahwa artefak ini akan menyulitkan Anda untuk memakai Burst, dikarenakan 15 energi yang harus dibayar setiap pengaktifan Elemental Skill. Sebagai catatan, Elemental Burst Hu Tao memberikan:

  • Damage area yang tinggi.
  • Heal secara instan.
  • Iframe selama beberapa detik.

Jadi, jika Anda tidak peduli dengan resiko dari artefak ini, maka Anda bisa menggunakan 4 Shimenawa’s Reminiscence.

Untuk artefak alternatifnya, Anda bisa memakai kombinasi antara 2 Crimson Witch of Flames, 2 Tenacity of the Millelith, 2 Wanderer’s Troupe, dan 2 Noblesse Oblige.

Main Stat yang dicari: HP% ; Pyro Damage Bonus% ; Crit Rate/DMG.

Sub-stat yang dicari: Crit Rate/DMG > HP% > EM > ATK%.

Senjata

Untuk bagian senjata, akan terbagi menjadi dua kategori, yaitu senjata terbaik dan senjata F2P terbaik.

Tidak dapat dipungkiri, Staff of Homa merupakan senjata terbaik Hu Tao. Senjata ini didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan Hu Tao, dan juga memaksimalkan potensi yang ia miliki.

Sebagai alternatif, Anda bisa memakai Primordial Jade Winged-Spear, Vortex Vangquisher, atau Deathmatch dari Battlepass. Perlu diingat bahwa senjata-senjata ini memiliki efek pasif yang akan memberikan ATK%, yang tidak terlalu dibutuhkan Hu Tao, namun stat seperti Crit rate, merupakan stat yang berharga.

Untuk senjata F2P terbaik, Anda bisa memakai Dragon’s Bane. Senjata ini merupakan senjata yang bagus buat Hu Tao, karena ia akan selalu dipasangkan dengan Xingqiu, sehingga efek pasif dari senjata ini sangat berguna. Semakin tinggi refinement yang Anda miliki, maka semakin kuat pula senjata ini. R5 Dragon’s Bane mampu melampaui sederet polearm bintang 5 alternatif yang telah disebutkan di atas.

Sebagai senjata alternatif, Anda bisa memakai Blackcliff Pole dan White Tassel. Blackcliff Pole bagus karena memiliki sub stat Crit DMG. Anda bisa memakai White Tassel, apabila Anda benar-benar tidak memiliki senjata yang telah disebutkan. White Tassel memiliki efek pasif yang cocok untuk Hu Tao, serta memiliki sub stat Crit rate.

Komposisi Tim

Seperti yang telah disebutkan di atas, Hu Tao mengandalkan reaksi Vaporize untuk performa optimalnya. Maka dari itu, Hu Tao tidak dapat dilepaskan dari Xingqiu, dan sampai versi 2.2 belum ada karakter Hydro yang dapat menggantikannya.

Untuk dua slot yang tersisa, ada beberapa variasi yang dapat digunakan, tergantung dari karakter mana yang Anda punya dan musuh yang sedang dihadapi.

Setelah rilisnya Thoma, Hu Tao memiliki komposisi tim terbaru yang lebih solid. Anda bisa memakai Thoma sebagai shielder dan karakter Anemo untuk mengurangi resistance Pyro musuh. Sebagai contoh, Anda dapat memakai Kazuha atau Sucrose. Untuk komposisi tim ini, jangan lupa untuk melakukan swirld Pyro, sebelum mengaktifkan Elemental Skill Hu Tao.

Anda bisa memakai tim klasik Hu Tao yang telah ada sejak ia dirilis, yakni dengan menggunakan Albedo dan Zhongli. Dengan dua karakter Geo ini, Anda dapat menikmati Geo Resonance yang akan meningkatkan damage serta ketahanan shield milik Zhongli. Tim ini tergolong cukup mahal, karena membutuhkan 3 karakter bintang 5 limited, termasuk Hu Tao.

Tim ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu Albedo dan Zhongli dapat memakan aura Pyro atau Hydro saat terjadi reaksi Crystallize , sehingga akan sedikit mengganggu reaksi Vaporize Hu Tao dan Xingqiu. Selain itu, tim ini akan sedikit kesusahan saat melawan musuh yang memiliki shield, seperti Abyss Mage, Herald, Lector, dan beberapa Fatui.

Jika Anda tidak memiliki karakter Anemo atau belum ter-build dengan baik, Anda bisa memasukkan karakter Cryo sebagai pengganti, seperti Kaeya, Rosaria, Ganyu, atau Diona. Dengan demikian, Anda bisa mengakses reaksi Vaproze, Freeze, dan Melt sekaligus, walaupun tidak sekonsisten tim yang terfokus pada reaksi Vaporize saja.

Atau Anda bisa memakai Fischl sebagai sub DPS yang solid dan shielder seperti Zhongli, Diona atau Thoma. Komposisi tim ini bisa memanfaatkan Vaporize, Electro-Charged, dan Overload secara bersamaan. Anda bisa memakai Beidou sebagai pengganti Fischl.

sumber: Genshin Impact

Tips

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

1. Animation cancelling merupakan salah satu teknik yang perlu dikuasai saat memainkan Hu Tao. Simak cara melakukan jump cancel dan dash cancel melalui video berikut ini:

2. Animation cancelling jauh lebih mudah dilakukan di PC bila dibandingkan saat bermain di HP atau di konsol. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat membantu pemain untuk mempermudah adalah dengan mendapatkan konstelasi pertama (C1). Dengan menghilangkan penggunaan stamina saat Charged Attack, Anda dapat dengan lebih mudah menggunakan stamina untuk melakukan dodge atau sprint.

3. Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pemain mengenai Hu Tao adalah: “Mendingan mana, C1 Hu Tao atau Homa?” Secara singkat, Staff of Homa merupakan pilihan yang perlu diprioritaskan dibandingkan dengan C1 Hu Tao.

Karena, dengan memiliki Staff of Homa, setiap damage yang dihasilkan Hu Tao sudah pasti meningkat. Berbeda dengan C1 Hu Tao, yang masih bergantung lagi dengan kemampuan pemain dan situasi pertarungan yang tidak menentu. Apalagi, Staff of Homa merupakan senjata fleksibel dan universal, yang dapat dipakai oleh karakter lain, seperti Zhongli, Xiao, Xiangling, dan Rosaria.

sumber: Genshin Impact

Penutup

Sudah terbukti Hu Tao mampu menjawab ekspektasi yang tinggi sebagai pemegang predikat Pyro DPS terkuat. Walaupun demikian, damage tingginya itu perlu dibarengi dengan cara bermain yang tepat.

Jika Anda mencari tantangan dalam memainkan sebuah unit, maka Hu Tao merupakan jawabannya. Effort lebih yang diberikan, akan terbayar dengan jumlah damage yang Hu Tao hasilkan.

The Power of Tencent: Karakter League of Legends akan Muncul di PUBG Mobile dan, Rumornya, Fortnite

Tanggal 7 November 2021 akan menjadi hari yang spesial buat Riot Games dan League of Legends (LoL). Pasalnya, bertepatan dengan babak Grand Final Worlds Championship 2021, anime LoL yang berjudul Arcane juga akan dirilis di Netflix.

Selain itu, LoL juga akan menggelar berbagai event di game-game mereka lainnya seperti VALORANT, Wild Rift, ataupun Runeterra. Anda bisa membaca lengkap semua event-nya di tautan ini, karena akan terlalu banyak jika dituliskan semuanya di sini.

Selain di game-game Riot Games lainnya, sangarnya lagi, beberapa karakter LoL (yang ada di Arcane) juga akan muncul di game-game rilisan publisher lainnya seperti PUBG Mobile dan (rumornya) Fortnite.

Kehadiran beberapa karakter LoL di PUBG Mobile diumumkan langsung oleh PUBG Mobile. Jinx, Vi, Caitlyn, dan Jayce akan muncul di PUBG Mobile sebagai bagian dari PUBG Mobile x Arcane Collaboration tanggal 16 November nanti.

Dikutip dari pengumuman resminya, Vincent Wang, Head of PUBG Mobile Publishing, Tencent Games, mengatakan, “Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Riot Games untuk merayakan serial animasi pertama League of Legends. Runeterra adalah semesta yang paling dicintai di komunitas gaming dan, bisa menyuguhkan keajaiban tersebut ke PUBG Mobile sembari mendukung perilisan Arcane merupakan sebuah kesempatan yang luar biasa.”

Dari sumber yang sama, Brandon Miao, Cross-Product Experiences and Partnerships Lead, Riot Experience (XP) at Riot Games, mengatakan, “PUBG Mobile adalah game kesayangan yang digemari banyak orang di seluruh dunia. Kami sangat menghargai perusahaan-perusahaan yang membangun dan menjaga komunitasnya dengan komitmen tinggi untuk mengembangkan konten baru demi menyenangkan para pemainnya. Kami tidak sabar untuk membawa pengalaman selebrasi Arcane yang otentik ke Erangel.”

Sayangnya, selain 4 karakter yang disebutkan di tweet di atas, belum ada informasi lebih lanjut soal konten kolaborasi lainnya yang akan muncul di PUBG Mobile. Mereka mengatakan informasi dan event-nya akan diluncurkan bersamaan dengan update 1.7.

Selain itu, dikabarkan juga jika kolaborasi League of Legends juga akan terjadi dengan Fortnite. Jinx, kabarnya, akan ditambahkan sebagai karakter yang bisa dimainkan di game besutan Epic Games tersebut.

Meski memang masih rumor, kehadiran Jinx di Fortnite masih masuk akal. Karena, mungkin sama seperti alasan masuknya karakter LoL di PUBG Mobile, Epic Games juga dimiliki oleh Tencent (40%).

Buat Anda yang belum terlalu familiar dengan industri game, Tencent adalah raksasa baru di industri ini yang menguasai banyak perusahaan lainnya — mungkin semacam Disney di industri film dan televisi.

Pada 2011, Tencent membeli 93% saham dari Riot Games. Sedangkan pada 2015, Tencent kembali membeli sisa 7% saham Riot Games. Di sisi lain, untuk Epic Games, kepemilikan Tencent di sana mencapai 40% dan sisanya dipegang oleh Tim Sweeney, sang Founder dan CEO Epic Games.

Biar Lebih Pro, Inilah Settingan Kontrol 4 Jari PUBG Mobile

Setiap pemain pasti mempunyai cara bermain PUBG Mobile masing-masing. Umumnya, mereka menggunakan settingan 2 jari untuk memainkan game battle royale ini. Namun ada beberapa pemain yang juga memakai cara dengan menggunakan settingan 4 jari untuk memainkannya. Bahkan dengan menggunakan settingan 4 jari di tahun 2021 ini dalam bermain PUBG Mobile, hasilnya lebih bagus dan cara inilah yang sering dilakukan oleh para pro player.

Namun menggunakan settingan 4 jari tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipelajari terlebih dahulu. Hal ini karena tombol layout settingan akan diganti dan lebih rumit lagi. 2 jari jempol yang biasa digunakan juga berubah karena ditambah lagi dengan 2 jari telunjuk.

Settingan Kontrol 4 Jari PUBG Mobile

Sumber Gambar: PUBG Mobile

Ada beberapa catatan dalam menggunakan settingan kontrol PUBG Mobile 4 jari. Pertama adalah tombol menembak ada 2 yakni di bagian kiri atas dan kanan bawah. Pemain dapat menggunakan kedua tombol tersebut tergantung kenyamanan masing-masing. Tombol menembak di kiri atas biasanya menggunakan jari telunjuk kiri. Sedangkan tombol menembak di kanan bawah menggunakan jempol kanan. Jempol kanan juga bertugas untuk menentukan arah gerak dan tembakan pemain.

Ketiga adalah tombol analog gerakan ditempatkan pada kiri bawah. Pemain menggunakan jari jempol kiri untuk mengarahkan tombol analog ini. Pemain dapat dengan cepat menembak dan mengubah arah gerakan atau aim dengan memencet menggunakan telunjuk kiri dan jempol kanan dengan settingan kontrol 4 jari ini.

Keempat adalah jari telunjuk kanan yang ditugaskan untuk mengontrol beberapa tombol di setingan PUBG Mobile 4 jari ini. Beberapa tombol penting di antaranya adalah tombol melakukan prone, jongkok, melakukan lompatan, tombol menggunakan scope, serta tombol peek. Penggunaan jari telunjuk kanan inilah yang menjadi pembeda terbesar. Pasalnya, tombol kontrol atau jari yang lain dapat lebih terfokus. Penggunaan settingan ini dapat digunakan dalam settingan PUBG Mobile 4 jari no gyroscope ataupun dengan gyroscope.

Layout Settingan 4 Jari PUBG Mobile

Sumber Gambar: PUBG Mobile

Banyak pemain PUBG Mobile profesional yang menggunakan settingan 4 jari PUBG Mobile saat bertanding. Beberapa contohnya seperti BTR Ryzen dan BTR Zuxxy. Layout settingan 4 jari kedua pemain yakni 6893-3648-4261-5800-061 untuk BTR Ryzen dan 6893-3663-7340-6737-453 untuk BTR Zuxxy.

Keunggulan dan Kelemahan

Banyak pemain yang saat ini beralih dan memilih menggunakan settingan 4 jari. Karena banyaknya keuntungan yang didapat dengan menggunakan settingan kontrol 4 jari tadi. Beberapa contoh keuntungannya antara lain; reflek lebih cepat, tombol lebih teratur, bisa mengaktifkan fitur hold, kontrol recoil yang lebih mudah, dan lebih lincah lagi.

Namun menggunakan settingan 4 jari bukan tidak mempunyai kelemahan. Ada beberapa kelemahan yang harus pemain perhatikan, antara lain; kurang nyaman untuk digengam, membutuhkan konsentrasi yang tinggi, dan membuat jari lebih cepat pegal. Meskipun begitu kelemahan di atas tentunya akan terbayarkan apabila pemain berhasil memenangkan lebih banyak pertempuran.

Itulah tadi settingan kontrol PUBG Mobile 4 jari. Meskipun untuk mempelajarinya membutuhkan waktu yang tidak singkat dan tidaklah mudah. Namun kemampuan yang akan pemain dapat juga akan meningkat. Apabila para pemain profesional juga menggunakan settingan 4 jari ini, tentunya settingan ini merupakan settingan yang terbaik.

Netflix Games Resmi Meluncur Secara Global, Bisa Main Sepuasnya Tanpa Biaya Tambahan

Resmi sudah. Katalog konten milik Netflix kini tak cuma berisikan film, serial, dan dokumenter saja, melainkan juga video game. Per tanggal 2 November kemarin, Netflix mengumumkan bahwa para pelanggannya sudah bisa menikmati koleksi game yang tersedia, di mana pun mereka berada.

Setidaknya untuk sekarang, Netflix Games baru bisa diakses melalui perangkat Android saja, sebab versi iOS-nya masih sedang dalam tahap pengerjaan. Koleksi game-nya dapat dilihat melalui aplikasi Netflix itu sendiri, akan tetapi masing-masing game-nya tetap harus diunduh lewat Google Play Store (atau App Store kalau di iOS).

Singkat cerita, ini bukan streaming seperti di layanan cloud gaming (atau seperti Netflix itu sendiri), melainkan lebih mirip cara kerjanya seperti layanan subscription Apple Arcade. Usai diunduh, game-nya bisa dimainkan secara offline, akan tetapi beberapa ada yang tetap memerlukan koneksi internet.

Untuk mulai bermain, Anda perlu login menggunakan akun Netflix dengan paket subscription yang aktif, dan jumlah perangkat yang bisa mengakses akan disesuaikan dengan batasan tiap-tiap paket. Jadi kalau paket yang Anda pilih mendukung fitur multi-device, maka koleksi game-nya bisa dimainkan di beberapa perangkat yang berbeda menggunakan satu akun yang sama. Perlu dicatat, Netflix Games tidak tersedia pada profil anak-anak.

Netflix memastikan bahwa semua game yang tersedia dapat dimainkan tanpa biaya tambahan, tanpa iklan, dan tanpa satu pun opsi in-app purchase. Sekali lagi, premisnya sangat mirip seperti Apple Arcade; bayar tarif bulanan, lalu main sepuasnya tanpa keluar uang lagi.

Koleksi game-nya saat ini memang belum banyak, baru lima judul lebih tepatnya: Stranger Things: 1984, Stranger Things 3: The Game, Shooting Hoops, Card Blast, dan Teeter Up. Meski begitu, Netflix sudah punya rencana besar untuk menyusun katalog yang bisa menarik perhatian semua kalangan gamer, dan mereka pun juga aktif mengakuisisi studio-studio game.

Sumber: Netflix.