Facebook Moments Kini Bisa Diakses Lewat Web dan Simpan Foto dalam Resolusi Asli

Meluncur tahun lalu, Facebook Moments bukanlah sebuah layanan backup foto macam Google Photos, melainkan lebih ke sarana untuk mempermudah proses berbagi foto dan momen bersama orang-orang terdekat. Entah itu saudara atau teman, asalkan Anda merupakan teman di Facebook, Anda bisa membuat album foto privat dan bergantian mengisinya.

Ya, penggunaannya memang sangat terbatas, akan tetapi update terbaru yang diluncurkan Facebook setidaknya bisa membuat Moments sedikit lebih fleksibel. Versi terbarunya kini memungkinkan pengguna untuk membagikan link menuju album privatnya kepada siapa saja, bahkan kepada mereka yang statusnya bukan teman Facebook – via email, aplikasi pesan instan dan lain sebagainya.

Fitur ini secara otomatis membuat Moments bisa diakses dari browser, namun hanya untuk melihat foto dan video yang telah diunggah saja. Kalau Anda ingin ikut menambahkan foto-foto lain, Anda tetap harus memakai aplikasi Moments.

Fitur Favorites dalam Facebook Moments / Facebook
Fitur Favorites dalam Facebook Moments / Facebook

Moments versi web ini juga berdampak pada kemunculan fitur baru yakni dukungan terhadap foto dalam resolusi asli, penting mengingat Moments sekarang bisa dilihat dari laptop atau PC desktop berlayar besar. Bagaimana cara menyimpan foto dalam resolusi asli? Gampang, tinggal klik icon bintang di sisi kanan atas sebuah foto.

Foto yang telah dibubuhi tanda bintang akan dikelompokkan ke dalam tab baru berlabel Favorites. Tidak ada batas maksimal foto yang bisa disimpan menjadi Favorites, akan tetapi Anda hanya punya waktu 30 hari sejak foto diunggah atau diterima untuk menjadikannya sebagai Favorite dan menyimpannya dalam resolusi asli.

Pembaruan ini memang belum bisa menjadikan Moments sebagai alternatif terhadap Google Photos, namun setidaknya penggunaannya jadi sedikit lebih fleksibel. Di saat yang sama, pengguna sebenarnya bisa memanfaatkannya sebagai wadah untuk backup foto, dengan catatan mereka tidak keberatan menandai satu per satu foto secara manual sebagai Favorite.

Sumber: TechCrunch.

Facebook Mulai Luncurkan Fitur Live Video untuk Desktop Secara Bertahap

Saya yakin belakangan Anda pasti menjumpai cukup banyak notifikasi “Blablabla is live” di Facebook. Kalau Anda sering merasa kesal melihat notifikasi tersebut, well, Anda harus bersiap karena sepertinya jumlahnya akan bertambah banyak dengan meluncurnya fitur Live Video untuk laptop dan PC desktop.

Dilaporkan pertama kali oleh Search Engine Journal dan telah dikonfirmasi oleh Facebook kepada SocialTimes, jejaring sosial terbesar sejagat tersebut memang sedang meluncurkan fitur Live Video untuk desktop secara bertahap sebagai respon terhadap permintaan dari para jurnalis, vlogger dan lain sebagainya.

Opsi Live Video bisa diakses lewat jendela status update / Delilah Taylor
Opsi Live Video bisa diakses lewat jendela status update / Delilah Taylor

Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, opsi untuk memulai Live Video berada tepat di sebelah opsi untuk mengunggah foto atau video di jendela status update. Dijelaskan oleh Delilah Taylor yang sudah sempat menjajal fitur ini (videonya bisa Anda tonton sendiri di bawah), tampilan Live Video di komputer mirip seperti Google Hangouts, dan pengguna juga bisa menyesuaikan kamera maupun mikrofon sebelum mengklik tombol “Go Live”.

Sejauh ini fitur Live Video untuk laptop dan desktop baru bisa diakses oleh pengguna dalam persentase yang cukup kecil sebelum akhirnya disebarluaskan dalam beberapa bulan ke depan. Kasusnya sama seperti ketika Facebook baru mulai menawarkan Live Video kepada para selebriti saja.

Sumber: Search Engine Journal dan SocialTimes. Gambar header: Facebook via Pixabay.

Dekatkan Pemilik Channel dengan Fans, YouTube Hadirkan Fitur “Community”

YouTube tampaknya ingin menjadikan platform berbagi video miliknya lebih dari sekadar tempat menonton gameplay game, parodi lucu, berita, bayi lucu atau stand-up komedi. Diterjemahkan dalam bentuk fitur baru bernama Community, YouTube memberikan akses mudah kepada pemilik channel untuk berinteraksi dengan penonton setianya.

Mulai hari ini, beberapa channel YouTube terpilih bakal memperoleh tambahan menu tab berlabel “Community”, tempat di mana pembuat video dapat mengirimkan pesan ke audiens-nya tanpa harus mengunggah video. Proses ini tentu lebih mudah ketimbang harus merekam video, meng-edit dan mengunggahnya ke channel.

`

Hadirnya fitur Community bisa jadi merupakan pengganti fitur “Announcement” yang bakal menjadi akses baru bagi pemiliki channel untuk menyampaikan pesan singkat untuk penonton. Fitur ini juga diharapkan dapat menjadi cara baru bagi mereka untuk berinteraksi ketimbang harus menggunakan jejaring sosial Facebook dan Twitter.

Fitur Community ini sendiri sudah diuji sejak lama oleh YouTube. Dalam prosesnya YouTube melibatkan sejumlah pembuat video untuk mendapatkan umpan balik. Peluncuran ini pun sejatinya masih berstatus beta untuk pencipta video yang sama dan beberapa pengguna tambahan. Dalam hitungan bulan ke depan, fitur ini dijadwalkan bakal menyapa publik secara luas.

Di dalam fitur Community, pemilik channel dapat membagikan beberapa jenis media, antara lain pesan teks biasa, foto, video live bahkan gambar dalam format gif. Di tempat yang sama pelanggan channel dapat memberikan jempol tanda suka atau meninggalkan komentar.

Sumber berita YouTubeCreator dan gambar header Pixabay.

Instagram Kini Dilengkapi Fitur Moderasi Komentar Berbasis Kata Kunci

Sebagai sebuah media sosial dengan jumlah pengguna mencapai 500 juta, Instagram tidak luput dari orang-orang usil dan kurang kerjaan yang kerap didapati menyinggung pengguna lain melalui komentar-komentarnya. Sejauh ini Instagram sebenarnya sudah punya sejumlah fitur untuk mengatasi masalah ini, mulai dari report dan block, sampai penghapusan komentar.

Akan tetapi menghapus komentar yang bersifat offensive atau sekadar spam satu per satu bukanlah pekerjaan yang mudah, apalagi kalau jumlah follower yang dimiliki sudah sangat banyak. Untuk itu, Instagram baru-baru ini memperkenalkan fitur moderasi komentar berbasis kata kunci.

Fitur ini bisa diakses melalui opsi Comments di menu pengaturan. Dari situ pengguna bisa mencantumkan kata-kata kunci yang dianggap menyinggung atau tidak pada tempatnya, plus sejumlah kata kunci yang ditetapkan Instagram secara default.

Fitur moderasi komentar berbasis kata kunci pada Instagram / Instagram
Fitur moderasi komentar berbasis kata kunci pada Instagram / Instagram

Selanjutnya, komentar yang mengandung kata-kata kunci ini akan otomatis disembunyikan dari foto atau video yang diunggah. Ketimbang harus memblokir satu per satu akun spammer, fitur ini bisa kita maksimalkan sebagai alternatif yang lebih memudahkan.

Semua ini merupakan bagian dari komitmen Instagram untuk membangun komunitas yang kreatif sekaligus positif. Harapannya, pengguna bisa mendapatkan pengalaman yang lebih menyenangkan dengan cara baru menyingkirkan para bully verbal yang satu ini.

Sumber: Instagram Blog. Gambar header: Instagram via Pixabay.

Pengguna Twitter Dapat Menuliskan Tweet yang Lebih Panjang Mulai 19 September (Updated)

Update: Twitter telah mengumumkan ketersediaan fitur ini secara resmi. Info bisa dilihat di tautan ini dan ini. Nantikan tips penggunaannya di DailySocial. Bulan Mei kemarin, Twitter mengumumkan perubahan yang boleh dibilang paling drastis seiring perkembangannya. Jejaring sosial berlambang burung tersebut berencana mengoptimalkan batasan 140 karakter dengan cara tidak lagi mencakupkan link, username maupun lampiran media seperti foto, video, GIF, jajak pendapat dan Quote Tweet.

Perubahan ini tentu saja akan lebih membebaskan pengguna dalam berekspresi. Gampangnya, mereka bisa mencurahkan ide ataupun memberikan balasan yang lebih panjang dalam sebuah Tweet ketimbang sebelumnya. Namun yang paling terasa mungkin adalah ketika pengguna harus me-mention beberapa akun sekaligus.

Karena dampaknya cukup signifikan, Twitter pun memutuskan untuk tidak terburu-buru dalam mengimplementasikannya. Akan tetapi menurut The Verge yang menerima informasi dari dua sumber, perubahan ini dipastikan akan berlaku mulai minggu depan, tepatnya tanggal 19 September mendatang.

Twitter sendiri ogah memberikan konfirmasi maupun komentar soal ini. Kemungkinan mereka tidak mau mengulangi kesalahan sebelumnya ketika muncul rumor bahwa Twitter akan mengubah sistem timeline-nya. Pada saat itu, CEO Jack Dorsey sempat angkat bicara dan membantahnya, tapi ternyata apa yang dirumorkan tidak meleset.

Sumber: The Verge. Gambar header: Twitter via Pexels.

Twitter DM Kini Dilengkapi Fitur Read Receipt, Typing Indicator dan Preview Tautan

Saat Twitter menghilangkan batasan 140 karakter untuk fitur Direct Message di bulan Juni kemarin, tampak indikasi bahwa Twitter berharap fitur percakapan privatnya tersebut bisa diperlakukan layaknya mayoritas layanan pesan instan. Well, hal itu semakin terbukti dengan update terbaru yang Twitter luncurkan untuk fitur DM-nya.

Pertama dan yang paling mencolok adalah fitur read receipt, dimana sang pengirim pesan bisa mengetahui apakah lawan bicaranya sudah membaca pesan tersebut atau belum. Menemani read receipt adalah typing indicator yang akan muncul setiap kali lawan bicara sedang mengetik balasan.

Dua fitur ini sudah sangat umum di hampir semua aplikasi pesan instan yang ada, sehingga wajar apabila Twitter menerapkannya dengan tujuan di atas tadi. Baik read receipt dan typing indicator juga berlaku dalam percakapan grup, dimana akan muncul tulisan “Seen by Everyone” ketika semua pengguna yang tergabung dalam grup telah membaca pesan Anda.

Sama kasusnya seperti di aplikasi pesan instan lain, fitur read receipt ini bersifat opsional. Artinya, pengguna bebas mengaktifkannya atau tidak. Saat read receipt dinonaktifkan, pengguna juga tidak bisa mengetahui apakah lawan bicaranya sudah membaca pesan atau belum.

Di samping kedua fitur tadi, Twitter DM juga akan mendapatkan fitur preview untuk tautan. Cara kerjanya mirip seperti di Timeline, dimana preview yang biasa berupa gambar akan otomatis muncul ketika pengguna mencantumkan tautan.

Lewat update ini, Twitter sepertinya berharap pengguna bisa lebih sering menggunakan fitur DM ketimbang harus berpindah di aplikasi lain saat hendak bercakap-cakap lebih lama.

Sumber: TechCrunch.

Update: Kami mengganti gamber header tanpa mengubah maksud dan tujuan artikel. 

Foto dan Video di Instagram Kini Bisa Di-Zoom

Ketika sedang melihat-lihat foto di Instagram, pernahkan Anda secara reflek berusaha memperbesar gambar dengan gesture pinch-to-zoom? Saya pernah, istri saya pernah, orang tua saya pun pernah. Kami semua tertipu, sebab sejak awal Instagram sama sekali tidak mendukung fitur ini.

Skenario ini juga membuktikan bahwa pinch-to-zoom sepertinya sudah menancap di alam bawah sadar kita sebagai salah satu cara untuk memperbesar gambar. Entah itu di perangkat Android, iOS atau bahkan tablet Windows 10, gesture pinch-to-zoom memberikan efek yang sama pada sebuah gambar. Jadi pertanyaannya tinggal sampai kapan Instagram mau bersikeras tidak menyajikan fitur zoom.

Well, pertanyaan tersebut akhirnya terjawab semalam. Lewat akun resminya, Instagram mengumumkan bahwa fitur zoom sudah hadir untuk pengguna perangkat iOS mulai sekarang juga. Buat pengguna Android, mereka masih harus menunggu beberapa minggu lagi.

Jadi mulai sekarang, semua foto dan video yang ada di Instagram bisa di-zoom dengan gesture universal itu tadi. Double-tap-to-zoom tidak berlaku mengingat gesture ini sudah sejak lama berfungsi untuk membubuhkan like di Instagram.

Pembaruan ini sekaligus membuktikan komitmen Instagram dalam mendengarkan masukan dari pengguna-pengguna loyalnya. Sejauh ini sudah ada cukup banyak contohnya, mulai dari dukungan foto berorientasi landscape, durasi video yang lebih panjang, dan kini fitur zoom.

Sumber: TechCrunch. Gambar header: Instagram via Pixabay.

Twitter Luncurkan Media Studio untuk Permudah Pekerjaan Kreator Konten

Bulan Juni kemarin, Twitter meluncurkan pembaruan terhadap cara mereka menyuguhkan video di Twitter maupun Vine. Langkah Twitter ini juga bisa dilihat sebagai kesadaran mereka akan pentingnya konten video dalam media sosial di tahun 2016 ini.

Sekarang giliran para kreator video yang coba Twitter manjakan. Mereka meluncurkan tool baru bernama Media Studio yang akan menggantikan video.twitter.com, memberikan dashboard yang lebih komprehensif bagi para kreator untuk mengakses semua tool publikasi video yang dibutuhkan dalam satu tempat terpusat.

Media Studio menawarkan sejumlah fitur yang akan membantu alur kerja para kreator, seperti misalnya sebuah media library terpadu yang mengemas semua jenis konten dalam satu lokasi; baik itu gambar, video maupun GIF.

Kolaborasi dengan kreator lain juga akan dipermudah dengan adanya Media Studio. Kreator dapat mengakses tool baru untuk membuat penjadwalan Tweet video, dan Twitter sama sekali tidak membatasi jumlahnya.

Stabilitas dan performa upload konten dijamin lebih baik dalam Media Studio, dan kreator juga diberi akses terhadap akun atau permission untuk mempermudah proses memonitor dan mengganti satu akun dengan yang lainnya.

Bersamaan dengan itu, Twitter tidak lupa memikirkan cara baru bagi para kreator untuk memonetisasi konten bikinannya. Di AS, ada program Twitter Amplify, tapi untuk skala global para kreator bisa menghasilkan keuntungan dengan cara menciptakan konten bersama brand ternama melalui platform Niche.

Media Studio saat ini sudah bisa diakses melalui studio.twitter.com. Bagi kreator yang belum mendaftar, disarankan mengisi formulir pendaftaran untuk mengajukan permohonan akses.

Facebook Bakal Sajikan Video Vertikal atau Portrait Secara Penuh di News Feed

Kehadiran smartphone di keseharian kita membuat video vertikal menjadi suatu hal yang umum. Dahulu, kita terbiasa menonton video dalam orientasi landscape, namun di era yang didominasi oleh media sosial seperti Snapchat dan Facebook ini, sangat mudah bagi kita untuk menjumpai video dalam orientasi portrait.

Kita sebenarnya patut berterima kasih pada Snapchat. Aplikasi pesan instan tersebut merupakan alasan di balik populernya video vertikal, dimana fitur Stories yang ditawarkannya menyajikan koleksi video vertikal berkualitas dari sejumlah mitranya.

Di Facebook, jumlah video vertikal yang beredar sebenarnya juga tidak sedikit. Sayangnya, cara Facebook menayangkannya tidak sesuai dengan kebiasaan pengguna. Selama ini, video vertikal akan tampak ke-crop menjadi kotak pada News Feed, sehingga pengguna harus mengkliknya terlebih dulu untuk melihatnya secara penuh.

Namun hal ini akan berubah tidak lama lagi. Facebook berencana menyajikan video vertikal di News Feed dengan cara yang berbeda, dimana video akan muncul dalam aspect ratio 2:3 sehingga tidak terlihat ke-crop tapi di saat yang sama juga tidak menutupi seluruh layar seperti di Snapchat.

Perubahan ini juga berlaku untuk Live Video maupun iklan. Facebook sepertinya punya data yang cukup untuk membuktikan bahwa tidak sedikit penggunanya yang banyak menghabiskan waktu menonton video berformat vertikal di News Feed. Dan dengan perubahan ini, diharapkan mereka bisa lebih ‘kecantol’ lagi.

Menurut laporan Mashable, perubahan ini akan datang bersama update aplikasi Facebook di Android dan iOS dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: MarketingLand dan Mashable. Gambar header: Facebook via Pixabay.

Twitter Luncurkan Fitur Promoted Sticker untuk Hubungkan Brand dengan Konsumen

Bagi para pengguna seperti kita, Twitter merupakan medium yang asyik untuk mengikuti update berita-berita terbaru. Namun bagi para brand, Twitter adalah salah satu medium promosi yang cukup efektif. Dan anggapan ini semakin diperkuat dengan adanya fitur baru bertajuk Promoted Sticker.

Seperti yang sudah kita ketahui, Twitter belum lama ini memperkenalkan fitur Sticker. Namun ada yang unik dari Sticker di Twitter, dimana mereka diperlakukan sebagai tagar visual yang bisa ditambatkan pada foto, menjadi bentuk ekspresi kreatif dari para pengguna jejaring sosial berlambang burung tersebut.

Tanpa perlu menunggu lama, Twitter juga menyadari bahwa fitur Sticker ini membuka peluang bagi brand untuk meningkatkan awareness dalam skala besar. Dari situ lahirlah fitur Promoted Sticker.

Cara kerjanya sederhana: brand bisa merancang empat atau delapan sticker-nya sendiri yang bisa digunakan oleh pengguna pada foto unggahan mereka. Sama seperti Sticker biasa, Promoted Sticker juga bisa diklik untuk memunculkan kumpulan Tweet yang memakai sticker yang sama, dan dari sini brand bisa melihat sekaligus terlibat dengan para pengguna sticker.

Untuk mengawali, Pepsi ditunjuk sebagai mitra eksklusif dalam memperkenalkan Promoted Sticker. Brand minuman tersebut bakal merilis sekitar 50 sticker khusus di 10 negara sebagai bagian dari kampanye PepsiMoji.

Bagaimana caranya kita bisa tahu kalau sebuah sticker merupakan Promoted Sticker? Gampang, dalam kasus Pepsi, Tweet yang mencakup sticker buatan mereka akan otomatis ditambahi tagar #SayItWithPepsi. Inilah yang dimaksud dengan penyebarluasan brand awareness via pengguna sticker tadi.