Tambah Teman di Snapchat Makin Mudah Berkat Personalized URL

Sebagai aplikasi chatting, Snapchat sudah pasti ingin Anda bisa berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang. Maka dari itu, tidak heran apabila ada banyak cara yang bisa dilakukan guna menambah teman di Snapchat. Tapi sekarang ada cara yang lebih praktis dari yang lain.

Dalam update terbaru aplikasi Snapchat, muncul sebuah opsi baru di bawah menu Add Friends, yakni “Share username”. Klik opsi tersebut, maka Snapchat akan menciptakan URL (link) khusus menuju akun Anda. Link-nya simpel dan mudah dibaca, macam https://www.snapchat.com/add/namausernameanda.

Fitur ini sangatlah berguna ketika Anda hendak membagikan akun Snapchat Anda melalui biografi singkat di profil Twitter atau sekadar meneruskannya lewat aplikasi chatting lain. Jadi siapapun yang mengklik link tersebut, mereka akan otomatis menambahkan nama Anda ke dalam daftar temannya di Snapchat.

Jadi perlu diperhatikan, mengklik link tersebut bukannya membuka laman profil Snapchat Anda, tetapi langsung menambahkannya ke dalam daftar teman.

Untuk bisa menikmati fitur ini, pastikan Anda sudah memakai versi terbaru aplikasi Snapchat, baik di iOS maupun Android.

Sumber: TheNextWeb. Gambar header: Snapchat via Shutterstock.

Konten Video Makin Perkasa, Facebook Siap Pepet YouTube?

Pertumbuhan Facebook tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, justru semakin berkembang seiring perluasan pangsa pasar dan lini produknya. Dalam sesi earning call kuartal keempat baru-baru ini, Mark Zuckerberg membeberkan sejumlah data menarik selain pundi-pundi uang yang mereka kumpulkan.

Data pertama adalah durasi video yang ditonton di Facebook, di mana Mark mengklaim lebih dari 100 juta jam dihabiskan untuk menikmati video yang diunggah oleh penggunanya. Berkaca pada misi Facebook di ranah konten video, sejauh tampaknya semua rencana mereka berjalan dengan mulus. Dan rasanya tak sulit bagi mereka untuk menjelma menjadi pesaing yang kuat bagi YouTube.

Berikutnya, Mark juga menyoroti jumlah pengguna yang tergabung di dalam Group yang telah menyentuh angka 1 miliar pengguna bulanan. Angka ini naik dari catatan kuartal ketiga sebnyak 925 juta pengguna. Groups merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh Facebook bagi orang-orang dengan minat yang sama. Di dalamnya pengguna dapat berinteraksi, membicarakan topik tertentu dan juga melakukan transaksi jual beli.

Bicara grup tak lengkap jika tidak membahas Pages. Di mana di kuartal keempat ini ada 50 juta usaha kecil yang memanfaatkan Pages sebagai media promosi di internet. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, angka ini 5 juta lebih banyak.

Fakta menarik juga tergambar dari statistik pengguna Facebook Lite yang diketahui sebanyak 80 juta pengguna. Angka ini 30 juta lebih banyak ketimbang data kuartal lalu yang hanya di angka 50 juta. Jika sobat masih asing, Facebook Lite adalah versi “ringkas” dari layanan Facebook yang ditujukan untuk pengguna yang mempunyai koneksi internet apa adanya.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Shutterstock.

Masuki Usia Ke-3, Vine Luncurkan Trends on Vine

Tidak terasa sudah tiga tahun Vine berkiprah menjadi penyumbang konten video viral di internet. Menyambut ulang tahunnya yang ketiga pada tanggal 24 Januari kemarin, layanan kepunyaan Twitter tersebut menghadirkan sebuah playlist khusus yang berisikan video-video yang paling banyak ditonton sepanjang tahun 2015.

Beberapa di antaranya berhasil menjadi sebuah tren tersendiri, dan tidak sedikit yang akhirnya dikenal sebagai sebuah meme. Kendati demikian, tahun lalu juga menjadi bukti bahwa Vine tak hanya berperan menciptakan konten video yang bersifat menghibur, tetapi juga momen-momen penting seperti tragedi bom yang menimpa kota Paris.

Di saat yang sama, Vine juga meluncurkan situs khusus bernama Trends on Vine. Situs ini dirancang supaya pengguna bisa dengan mudah menemukan tren terbaru maupun video-video yang berpotensi menjadi viral atau bahkan mempengaruhi tumbuhnya budaya-budaya baru yang menjangkau jutaan orang di dunia dalam waktu dekat.

Beberapa tema yang sedang ngetren dan berasal dari Vine adalah “On Fleek”, “Why You Always Lying” dan “Duck Army”. Siapa yang tahu tema apa yang bakal menjadi tren tahun ini? Lewat Trends on Vine, kita bisa memonitor perkembangannya, dan tentunya menemukan satu video yang menjadi pemicu tren maupun meme tertentu pada awalnya.

Kehadiran Trends on Vine ini bisa dibilang merupakan salah satu cara Vine untuk membantu penggunanya menemukan konten yang menarik. Sebelumnya, Vine telah meluncurkan fitur For You. Kombinasi Trends on Vine dan For You ini pastinya sanggup menyita waktu pengguna dalam menikmati seabrek konten yang tersedia.

Sumber: TheNextWeb dan Vine Blog. Gambar header: Vine via Shutterstock.

Facebook Sports Stadium Ibarat Layar Kedua Saat Anda Menonton Pertandingan Olahraga

Ada berapa banyak penggemar olahraga yang tergabung dalam Facebook? Menurut Facebook sendiri, ada sekitar 650 juta pengguna yang cukup rajin memanfaatkan Facebook untuk merayakan kemenangan tim idolanya sekaligus beradu mulut melawan fans tim lawannya. Hal ini pada dasarnya menjadikan media sosial tersebut sebagai stadion virtual terbesar sejagat.

Melihat antusiasme penggunanya terhadap olahraga, Facebook pun merasa perlu menyediakan wadah khusus bagi mereka. Untuk itu, mereka meluncurkan fitur baru bernama Facebook Sports Stadium, yang dirancang untuk menjadi layar kedua saat pengguna sedang asyik menonton pertandingan olahraga.

Dalam Sports Stadium, semua konten yang terkait dengan suatu pertandingan akan digabungkan menjadi satu dan ditampilkan secara kronologis. Konten-konten tersebut mencakup posting dan komentar dari rekan-rekan, serta posting dan komentar dari para pengamat ataupun jurnalis, lengkap beserta akses menuju Page masing-masing.

Facebook Sports Stadium

Sports Stadium tentu saja juga akan menampilkan skor pertandingan secara live, maupun statistik masing-masing tim. Cuplikan-cuplikan video dari media pun juga akan dikumpulkan ke satu tempat. Dan yang pasti juga terdapat informasi terkait stasiun TV mana yang menayangkan pertandingan tersebut.

Untuk mengakses Sports Stadium, pengguna hanya perlu melakukan pencarian pertandingan yang hendak diikuti. Ke depannya, Facebook berjanji akan menawarkan cara lain untuk mengakses fitur ini dengan lebih mudah.

Fitur Facebook Sports Stadium ini sekarang baru bisa dinikmati oleh pengguna iPhone di Amerika Serikat yang gemar menonton pertandingan football. Versi Android-nya kemungkinan akan menyusul dalam beberapa minggu ke depan, sedangkan dukungan untuk jenis olahraga lain seperti sepak bola dan basket maupun ketersediaannya di negara lain juga dipastikan menyusul.

Sumber: Facebook.

Fitur Twitter Poll Kini Bisa Disesuaikan Durasinya

Sejak Twitter meluncurkan fitur polling di bulan Oktober 2015 kemarin, tercatat sekitar 1,7 miliar jajak pendapat telah dibuat oleh pengguna Twitter di seluruh dunia. Bagi mayoritas pengguna, fitur Twitter Poll ini sangat bermanfaat untuk meminta pendapat dari follower tentang suatu hal atau sekedar meminta masukan terkait mana restoran pasta yang lebih enak misalnya.

Namun dalam kasus dimana para pengguna membuat polling tentang restoran tadi, kemungkinan besar mereka tidak mau menunggu sampai 24 jam untuk mendapat jawaban. Apalagi mengingat Twitter memang mengedepankan budaya ‘kekinian’ – lihat saja saat peristiwa teror Sarinah terjadi kemarin; hanya dalam hitungan jam, sudah ada ratusan ribu tweet dengan tagar #KamiTidakTakut yang bermunculan.

Beruntung, Twitter baru saja meng-update fitur polling ini. Sekarang pengguna bisa membuat jajak pendapat dengan durasi pemilihan yang bisa disesuaikan, mulai dari 5 menit sampai 7 hari. Dengan demikian, ketika membuat polling tentang tempat makan yang enak, pembuat polling bisa segera mendapatkan jawabannya tanpa harus menunggu sampai berjam-jam.

Twitter Poll

Pembaruan ini dapat segera dinikmati oleh semua pengguna Twitter tanpa terkecuali, baik yang mengakses dari perangkat iOS, Android maupun web. Cara membuat polling pun hampir tidak berubah, hanya saja kini terdapat opsi untuk mengatur durasi dari polling tersebut di bagian bawah, seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas.

Via: Engadget. Gambar header: Twitter via Shutterstock.

Nonton Video Periscope Kini Bisa di Aplikasi Twitter untuk iOS

Lebih dari 100 juta video telah disiarkan di Periscope. Angka ini tentu saja merupakan sebuah pencapaian yang cukup membanggakan bagi aplikasi live streaming kepunyaan Twitter tersebut. Tapi Periscope rupanya masih belum puas. Mereka ingin meningkatkan pengalaman pengguna lebih baik lagi.

Selama ini kesuksesan Periscope memang cukup dibantu oleh kebesaran nama Twitter; para broadcaster bisa membagikan link menuju video yang tengah disiarkannya kepada para follower di Twitter sehingga mereka dapat menontonnya di aplikasi Periscope. Sekarang semuanya akan jadi lebih mudah, karena integrasi Periscope di Twitter semakin disempurnakan.

Dalam beberapa hari ke depan, video yang disiarkan di Periscope – baik siaran langsung maupun siaran ulang – dapat ditonton langsung di aplikasi Twitter untuk iOS. Kalau sebelumnya para pengguna hanya akan melihat tautan di sebuah Tweet, sekarang mereka juga akan disuguhi video terkait secara langsung.

Tampilan video Periscope di aplikasi Twitter untuk iOS

Saat video tersebut dibuka, tampilan akan langsung berubah menjadi fullscreen. Pengguna bisa meninggalkan komentar maupun like tanpa harus punya akun Periscope. Mereka pun juga tidak perlu mengunduh aplikasi Periscope sama sekali.

Bagi para broadcaster, integrasi yang semakin mendalam ini berarti mereka bisa menjangkau penonton yang lebih banyak lagi. Sebaliknya, untuk semua pengguna Twitter, perubahan ini bakal memperkaya konten yang bisa mereka nikmati di jejaring sosial tersebut.

Meski pada awalnya hanya bisa dinikmati oleh pengguna iOS, fitur baru ini nantinya juga dipastikan akan mendarat di Android maupun web. Twitter tidak menjelaskan kapan, tapi sepertinya tidak akan terlalu lama.

Sumber: Periscope Blog.

Tutup Topsy, Apple Buang $200 Juta Tanpa Hasil?

Hari Rabu kemarin menjadi hari terakhir bagi Topsy Labs, layanan analitik media sosia spesialis data Twitter yang dibeli oleh Apple pada tahun 2013 lalu seharga lebih dari $200 juta. Topsy membeberkan masa pensiunnya lewat tweet pendek berbunyi, “We’ve searched our last tweet”. Situsnya pun sudah tidak dapat diakses dan pengunjung diteruskan ke halaman support Apple.

Bagi orang awam, ini diartikan sebagai sebuah kegagalan. Meskipun pihak Apple tak memberikan komentar atau sanggahan apapun terkait kabar ini, atau mungkin mereka punya rencana lain mengingat $200 juta adalah angka yang cukup besar untuk “menguap” begitu saja, walaupun bagi perusahaan sebesar Apple.

Spekulasi pun bermunculan, salah satunya menganggap Apple mempunyai rencana kedua untuk tim yang berada di belakang Topsy. Kemungkinan terbaik, Apple ingin agar teknologi Topsy dibenamkan ke properti yang sudah mereka kembangkan, di mana diyakini bahwa iOS 9 masih meninggalkan celah untuk ditingkatkan. Topsy diyakini bisa berperan besar di bagian ini, misalnya untuk mematangkan fitur Proactive yang menjadi memberikan fungsi pencarian yang lebah dalam ke sejumlah aplikasi termasuk Siri. 9to5Mac bahkan percaya bahwa beberapa fitur Topsy sudah diadopsi oleh Apple Music dan Beats 1.

Melompat ke belakang, Apple membeli Topsy pada tahun 2013 lalu sebagai bagian dari kesepakatan senilai lebih dari $200 juta. Kala itu Apple menolak membeberkan rencananya untuk Topsy, namun sejumlah pengamat menduga bahwa Topsy akan bermanfaat bagi layanan iAds, iTunes dan juga Siri.

Sebelum dikabarkan pensiun, Topsy menyuguhkan agregasi dan analisis kicauan secara mendalam dan menggali tren data Twitter secara realtime. Informasi-informasi yang disajikan bersentuhan dengan data metric Twitter seperti tren, engagement, dan juga sentimen pengguna yang secara efektif membantu pembuatan kampanye iklan.

Spekulasi paling buruk, Apple mungkin saja sengaja menutup Topsy tanpa “upacara” perpisahan karena malu mengakui kegagalannya. Apa pendapat Anda?

Sumber gambar header Iapplefan.

Inilah 10 Topik yang Paling Banyak Dibicarakan di Facebook Sepanjang Tahun 2015

Hanya beberapa hari setelah Twitter mengumumkan momen dan tagar terpopuler, kini giliran Facebook yang merilis ulasan tahunannya. Dikemas secara apik dalam situs khusus bertajuk Year in Review, di situ ditampilkan daftar 10 topik yang paling banyak dibicarakan di Facebook sepanjang tahun 2015, serta daftar lainnya yang mencakup film maupun musisi terpopuler.

Deretan daftar tersebut disusun dari seluruh post yang dibuat sejak tanggal 1 Januari sampai 1 Desember kemarin. Facebook menganalisa dan mengalkulasi seberapa sering sebuah topik dimuat dalam suatu post.

Facebook 2015 Top 10 Topics

Dalam daftar topik yang paling banyak dibicarakan secara global, bisa kita lihat bahwa daftar itu banyak diwarnai oleh tragedi di berbagai lokasi, mulai dari serangan teroris di Paris baru-baru ini sampai dengan gempa bumi di Nepal maupun krisis moneter yang melanda Yunani.

Seperti yang kita tahu, banyak pengguna yang memanfaatkan Facebook sebagai ajang untuk menunjukkan rasa peduli dan solidaritas terhadap mereka yang bernasib kurang beruntung tersebut. Apalagi mengingat Facebook juga ikut ambil tindakan, seperti menawarkan filter bendera Perancis untuk dijadikan background foto profil pengguna.

Facebook 2015 Top 10 Movies

Beralih ke daftar yang lain, yakni 10 film paling hot, kita tak perlu terkejut melihat Star Wars: The Force Awakens memuncaki daftar tersebut. Trailer demi trailer dari film itu menyebar secara cepat melalui Facebook, dan hype-nya malah semakin menguat mendekati bulan Desember ini.

Di posisi kedua, ada Furious 7 yang soundtrack-nya berhasil menjadi video musik paling populer di YouTube untuk tahun 2015 ini, baik di Indonesia maupun secara global. Kendati demikian, bukan berarti musisi yang paling top adalah Wiz Khalifa. Gelar tersebut malah jatuh ke Ed Sheeran, seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah.

Facebook 2015 Top 10 Entertainers

Daftar lengkapnya bisa Anda lihat langsung di situs Year in Review, yang mencakup beragam kategori seperti atlet terpopuler, video game, TV show sampai sticker pack.

Sumber: Facebook.

Diganjar Fitur Baru, Kini Timeline di Twitter Bisa Tampilkan Foto Secara Utuh

Dalam beberapa bulan terakhir ini, pihak Twitter rajin menyisipkan sejumlah fitur teranyar pada layanannya. Setelah menghadirkan sejumlah fitur seperti Moments, pesan Direct Message yang lebih panjang, penggantian ikon Favorite menjadi Like dan video yang bisa berjalan secara otomatis, hari ini pihak Twitter baru saja menelurkan fitur baru lainnya. Continue reading Diganjar Fitur Baru, Kini Timeline di Twitter Bisa Tampilkan Foto Secara Utuh

Twitter Beberkan Momen dan Tagar Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2015

Sudah bukan rahasia kalau Twitter memegang peranan penting dalam keseharian masyarakat Indonesia. Jejaring sosial tersebut telah menjadi saksi dari berbagai momen dan peristiwa penting yang terjadi di tanah air sepanjang tahun 2015, mulai dari isu politik sampai dengan berita duka.

Menyambut akhir tahun, Twitter pun mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat kilas balik deretan momen-momen terpopuler serta berbagai hal menarik lainnya yang terjadi sepanjang tahun 2015. Semua ini dirangkum dengan rapi dalam #YearOnTwitter 2015. Mari menyimaknya satu per satu.

Momen terpopuler

#YearOnTwitter 2015 - Momen Terpopuler

Total ada lima momen yang paling banyak dibicarakan di Twitter sepanjang tahun ini. Posisi pertama diduduki oleh “Bulan Suci Ramadan”. Sepanjang bulan Juli, ada lebih dari 4,4 juta Tweet dari netizen tanah air yang membicarakan tentang perayaan Ramadan.

Selanjutnya ada isu “Melawan Asap”. Sejumlah tagar atau hashtag yang banyak digunakan dalam percakapan mengenai isu ini adalah #MelawanAsap, #daruratasap, #PalembangButuhOksigen, #saveKalimantan, #saveRiau, #maribersikap dan #melawanapi.

Momen terpopuler ketiga adalah “Piala Presiden”. Tidak heran mengingat Indonesia memang merupakan negara penggila sepak bola. Namun yang menarik adalah urutan ke-4, yakni “Berpulangnya Olga Syahputra”. Popularitas selebriti ternama tersebut sangat besar hingga kepergiannya memicu lebih dari 720 ribu Tweet menggunakan tagar #RIPOlgaSyahputra.

Terakhir adalah “Save KPK” yang terjadi pada awal-awal tahun. Jumlah Tweet-nya mungkin tidak begitu fenomenal di angka 600 ribu, akan tetapi tweet impression-nya (berapa kali sebuah Tweet dilihat lewat desktop atau mobile) mencapai angka 9 juta dalam satu hari. Lebih lanjut, tagar #SaveKPK juga sempat menjadi trending topic dunia peringkat satu di hari tersebut.

Tagar terpopuler

#YearOnTwitter 2015 - Tagar Terpopuler

Yang pertama adalah #VoteJKT48ID, digunakan untuk mengumpulkan suara dalam pemilihan Asia Kids Choice Award dan berhasil mendulang lebih dari 20 juta Tweet. Selanjutnya ada #mufc, tagar pilihan para pendukung tim sepak bola Manchester United setiap kali ada pertandingan. Ini menarik karena Indonesia ternyata merupakan salah satu negara dengan pendukung terbesarnya di dunia.

Posisi ketiga diduduki #1DID. Tagar ini sempat tercantum dalam 899.209 Tweet, membuktikan bahwa penggemar One Direction di tanah air amatlah banyak. Di posisi keempat ada #PersibDay, yang digunakan dalam lebih dari 870 ribu Tweet, dengan puncak percakapan yang terjadi ketika tim tersebut memenangi Piala Presiden pada 19 Oktober. Kemudian di posisi terakhir ada #RIPOlgaSyahputra.

Golden Tweet 2015

Terkait kepergian Olga Syahputra, rupanya sebuah Tweet berhasil dikukuhkan sebagai Golden Tweet 2015. Tweet tersebut berasal dari aktor Raffi Ahmad (@RaffiAhmadLagi), yang mengekpresikan kesedihannya atas kepergian salah satu sahabatnya. Tweet dari Raffi ini berhasil meraih hampir 44 ribu Retweet, dan tweet impression-nya mencapai angka 3 juta sendiri.

Akun dengan follower terbanyak

#YearOnTwitter 2015 - Akun Terpopuler

Meski Tweet-nya paling banyak mengundang perhatian, rupanya Raffi Ahmad tidak termasuk 10 besar akun dengan follower terbanyak. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, daftarnya didominasi oleh selebriti – Agnes Monica lagi-lagi nomor satu – namun ada juga dua awak media beserta mantan presiden tanah air SBY.

Menarik juga untuk diketahui adalah penambahan follower masing-masing akun dari tahun lalu. Dalam kasus ini, Raditya Dika-lah yang berhasil meraih pertumbuhan jumlah follower terbesar, dengan tambahan sebanyak 3,5 juta dari tahun lalu. Alhasil ia pun berhasil naik satu peringkat ke posisi dua.

Secara garis besar, #YearOnTwitter ini bisa menjadi indikasi bahwa Twitter cukup berhasil menjadi platform pemersatu bagi masyarakat dalam berbagi, mengekspresikan diri dan berkomunikasi satu sama lain. Sudah sewajarnya tahun depan penggunaan Twitter di Indonesia menjadi semakin heboh.

Gambar header: Twitter logo via Shutterstock.