[Review] ASUS ZenBook Flip 13 UX363, PAS Buat WFH

Beberapa minggu lalu, saya kedatangan ASUS ZenBook Flip 13 UX363. Satu dari tiga laptop ZenBook teranyar model 2021 yang baru saja dirilis oleh ASUS Indonesia bersama dengan ZenBook S UX393 dan ZenBook Flip S UX371.

Posisi ZenBook Flip 13 UX363 masuk dalam kategori laptop premium ultra thin dengan keunggulan desain convertible 2-in-1. Artinya, laptop ini menawarkan mobilitas sekaligus fleksibilitas, bekerja di rumah tidak harus diam di atas meja kerja.

Sejalan dengan pergeseran kebiasaan baru, ASUS melengkapinya dengan fitur-fitur yang dirancang untuk menunjang produktivitas work from home (WFH). Termasuk kualitas webcam yang ditingkatkan dan array microphone yang didukung oleh teknologi AI Noise Cancelling untuk memenuhi kebutuhan video conference.

Apakah laptop ini benar-benar mampu menjawab kebutuhan WFH? Berikut review ASUS ZenBook Flip 13 UX363 selengkapnya.

Desain

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-2
Mode tablet ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Meski lebih efisien bekerja di meja kerja, sebagai ayah dengan dua anak balita, di kondisi tertentu saya harus bekerja secara lebih fleksibel di manapun sambil memantau kegiatan anak. Di situlah letak keseruan menggunakan ZenBook Flip 13 UX363 dimulai.

Berkat engsel ErgoLift yang dapat diputar 360 derajat, perangkat convertible 2-in-1 ini menawarkan solusi multimode. Saya dapat mengubah cara penggunaan ZenBook Flip 13 UX363 dengan memutar engsel sesuai skenario pemakaian dan empat mode yang bisa digunakan termasuk laptop, tablet, serta mode stand dan tent yang cocok untuk menampilkan presentasi dan memberi pengalaman menonton film lebih baik.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-3
Mode stand ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Pengalaman menyenangkan ini berhasil disodorkan karena bentuknya yang ringkas dan ringan. Ketebalan bodinya hanya 11,9 mm dan bobotnya 1,3 kg saja, tetap nyaman menyangganya dengan tangan dalam jangka waktu cukup lama. Saat beralih ke mode berbeda, pergerakan engsel ErgoLift terasa halus ketika ditekuk. Kata ASUS engsel tersebut dapat bertahan hingga 20.000 kali siklus buka tutup layar.

Secara estetika, penampilan ZenBook Flip 13 UX363 sangat elegan dalam balutan warna Pine Grey. Cover bagian belakang layar hadir dengan pola ikonik ‘concentric circle‘. Build quality-nya terasa kokoh karena kontruksi bodinya sebagian besar terbuat dari material aluminium dan juga sudah memenuhi standar militer MIL-STD-810G.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-4
Cover ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-5
Layar ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Saat laptop dibuka, terpampang NanoEdge display 13,3 inci dengan resolusi FHD (1920×1080 piksel) dalam aspek rasio 16:9. Bezel samping kanan dan kiri layarnya sangat tipis, hanya 3,9mm dan memiliki screen-to-body ratio di angka 80%. Bezel di sisi atas sedikit lebih tebal dan mengemas 3D IR camera untuk membuka kunci laptop dengan aman.

ASUS mengatakan bahwa kualitas webcam pada ZenBook Flip 13 UX363 telah ditingkatkan dengan teknologi IR camera-tuning untuk memenuhi kebutuhan video conference. Berpadu dengan array microphone yang didukung oleh teknologi AI Noise Cancelling yang dapat mengurangi kebisingan latar belakang, kombinasi keduanya dapat membantu memperlancar komunikasi saat meeting virtual.

Sementara, bezel di sisi bawahnya terlihat cukup tebal dan memiliki deco bar dengan finishing brushed-aluminium. Dagu yang tebal tersebut sebenarnya memberikan pegangan yang lebih proper saat menggunakannya dalam mode tablet. Sedikit keluhan saya ialah pada mode tablet, bagian layar dan keyboard tidak menyatu secara klop alias agak renggang.

Yang teristimewa dan sekaligus menjadi pembeda ZenBook Flip 13 UX363 dengan generasi sebelumnya ialah panel yang digunakan berjenis OLED dan bukan lagi IPS-level. Panel OLED ini menawarkan kualitas dan akurasi warna lebih baik khususnya pada reproduksi warna hitam, serta telah mendukung fitur HDR yang tersertifikasi oleh VESA.

Ditambah tingkat reproduksi warna pada color space DCI-P3 hingga 100% dan tingkat kecerahan layar 400 nit. Serta, telah mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland untuk flicker free dan low blue light dan sertifikasi PANTONE sehingga dipastikan dapat menunjang kebutuhan profesional kreatif seperti fotografer, komikus, atau ilustrator.

Dalam paket penjualan, terdapat stylus ASUS Pen dengan 4096 pressure level untuk membantu mengeksplorasi sisi kreatif Anda. ASUS Pen ini sangat ergonomis dan stabil untuk menggambar sketsa, menulis atau mencatat, dan membantu editing foto dengan kontrol yang lebih presisi.

Keyboard yang digunakan sudah mengadopsi desain edge-to-edge, papan ketiknya menjorok sampai ke tepi dan punya lampu latar berwarna putih. Dengan ruang ekstra tersebut, ASUS memanfaatkannya untuk menambah satu kolom tambahan di sisi kanan, meliputi tombol home, PgUp, PgDn, dan end.

Tak cuma menambah nilai estetika, format keyboard yang lebih luas dengan kombinasi key travel 1.4mm dan engsel ErgoLift yang membuat keyboard sedikit terangkat. Ukuran touchpad-nya juga luas dan dilengkapi NumberPad 2.0, fitur ini sangat membantu terutama bagi pengguna yang pekerjaannya berhubungan dengan input angka.

Konektivitas

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-10
Konektivitas ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai laptop tipis, port I/O yang dibawa oleh ZenBook Flip 13 UX363 tidaklah banyak, total hanya ada empat buah tetapi punya kecepatan transfer tinggi. Meliputi satu port USB 3.2 Gen 1 Type-A di sisi kanan, bagaimana pun tipe port USB ini masih merupakan jenis yang paling banyak digunakan.

Kemudian satu port HDMI 1.4 di sebelah kiri, kata ASUS interface peralatan audio/video digital tanpa kompresi ini merupakan salah satu fitur favorit pengguna laptop ZenBook. Lalu, ada dua port USB Type-C Thunderbolt 4 yang mendukung display dan power delivery. Port ini memiliki kecepatan maksimum mencapai 40 Gbps dan mendukung dua monitor 4K atau satu monitor 8K.

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-11
Konektivitas ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Perlu dicatat, laptop ini tidak lagi dilengkapi MicroSD card reader dan audio jack combo 3,5mm. Namun dalam paket penjualan ASUS melengkapinya dengan adapter USB-C ke audio jack.

Sementara, untuk konektivitas nirkabelnya mengandalkan Bluetooth 5 dan WiFi 6 (802.11ax) dengan fitur WiFi Smart Connect yang memungkinkan mendeteksi sinyal WiFi paling optimal yang bisa ditangkap oleh laptop ini dan juga WiFi Stabilizer yang dapat menangkap sinyal WiFi hingga jarak 225 meter.

Performa

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-12
Performa ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Ada banyak faktor yang membentuk ZenBook Flip 13 UX363 dan yang menjadi kunci utama adalah penggunaan prosesor Intel Core generasi ke-11 dengan label Intel EVO Platfrom. Artinya, laptop ini akan senantiasa sigap melakukan apa yang pengguna butuhkan, baik komputasi harian maupun tugas berat.

Unit yang saya review ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-1165G7 dengan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang menyodorkan performa grafis mumpuni, termasuk untuk keperluan pembuatan konten kreatif seperti edit foto dan video. Serta, didukung konfigurasi memori RAM 16GB LPDDR4X dan penyimpanan 1TB M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD. Berikut hasil benchmark-nya:

No Pengujian Skor
1 GeekBench 5 Single Core 1507
2 GeekBench 5 Multi Core 4905
3 PCMark 10 4792
4 Cinebench R20 1488
5 Cinebench R23 4368

Saya mengedit video review ZenBook Flip 13 UX363 juga di laptop ini. Meski resolusi video tersebut berada di Full HD, namun banyak footage yang saya ambil pada resolusi 4K. Proses pengeditan berjalan lancar tanpa kendala, bahkan saya memilih preview di resolusi full dan tidak menjumpai lagi, durasi video 8 menit di render kurang dari 10 menit, sangat mengesankan. Satu-satunya catatan saya terkait performa ialah kipasnya yang terdengar kencang saat berada di mode performance.

ASUS mengatakan laptop ini menggunakan sistem pendingin khusus untuk menjaga suhu laptop tetap stabil pada kisaran 65 hingga 70 derajat Celsius dalam kondisi full load. Kecepatan kipas pada laptop ini bisa diatur sesuai skenario penggunaan, ada tiga fan profile yang tersedia. Mulai dari mode performance untuk menangani tugas berat, standar untuk tugas komputasi sehari-hari, serta whisper untuk bekerja tanpa suara dengan kipas senyap dan berfokus pada daya tahan baterai.

Bicara soal baterai, sebagai laptop berlabel Intel EVO Platform tentunya dapat menemani penggunanya seharian. Baterai 67Wh ZenBook Flip 13 UX363 ini mampu bertahan 11 jam, bahkan sampai 15 jam 3 menit dalam pengujian menggunakan PCMark Battery Test pada mode Modern Office dan didukung fast charging yang dapat terisi 60% dalam waktu 49 menit.

Verdict

Review-ASUS-ZenBook-Flip-13-UX363-13
Review ASUS ZenBook Flip 13 UX363 | Photo by Lukman Azis

Di masa pandemi saat ini, saya sangat bergantung pada laptop agar dapat bekerja dengan produktif di rumah dan pengalaman menggunakan laptop tipis convertible 2-in-1 terbaru dari ASUS sangatlah menyenangkan. Fleksibilitas yang dikombinasi panel OLED dan dukungan stylus ASUS Pen mampu mendorong kreativitas saya dalam bekerja dan pembuatan konten.

Label Intel EVO Platform benar-benar sesuatu, menyodorkan pengalaman premium menggunakan laptop, ZenBook Flip 13 UX363 selalu siap digunakan kapan saja. Fitur WFH seperti kualitas webcam yang ditingkatkan dan teknologi AI Noise Cancelling untuk video conference juga menjadi nilai tambah yang sangat penting.

Untuk harga, ASUS ZenBook Flip 13 UX363 dijual mulai dari Rp18.299.000 untuk varian prosesor Intel Core i5-1135G7 dengan RAM 8GB dan penyimpanan SSD 512GB. Sementara, versi Intel Core i7-1165G7 dengan RAM 16GB dan penyimpanan SSD 1TB dijual Rp22.999.000.

Sparks

  • Tawarkan fleksibilitas dengan desain convertible 2-in-1 
  • Menggunakan panel OLED
  • Prosesor Intel Core generasi ke-11 dan berlabel Intel Evo Platfrom
  • Dibekali fitur WFH, kualitas webcam meningkat dengan AI Noise-Canceling

Slacks

  • Tidak ada jack 3,5mm dan tanpa slot microSD
  • Agak renggang di mode tablet

 

[Review] ASUS ZenBook 13 UX334, Cocok Buat Mendongkrak Produktivitas

Body ringkas dengan performa powerful, ultrabook memang ideal dijadikan sebagai daily driver. Saya sendiri telah menggunakan ASUS ZenBook 13 UX334FLC sekitar satu setengah bulan dan ada kelebihan pasti ada kekurangannya juga.

Satu hal yang pasti laptop ini sangat cocok untuk para kalian yang ingin mendongkrak produktivitasnya kerjanya. Apalagi yang bermobilitas tinggi dan harus bekerja secara mobile kapan pun di mana pun.

Laptop premium keluarga ZenBook Classic series ini dibanderol dengan harga mulai Rp15.299.000 untuk varian dengan prosesor Intel Core i5-10210U (8G/512G PCIe), Rp19.299.000 dengan prosesor Intel Core i5-10210U (MX250/8G/1T PCIe), dan Rp 22.999.000 dengan prosesor Intel Core i7-10510U (MX250/16G/1T PCIe). Berikut review ASUS ZenBook 13 UX334FLC selengkapnya:

3D IR Camera

3D IR Camera | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
3D IR Camera | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebelumnya saya selalu menggunakan metode password untuk mengunci laptop. Namun tak disangka fitur face unlock dengan 3D IR camera dan Windows Hello pada ZenBook 13 UX334FLC berakhir menjadi salah satu fitur favorit saya.

Satu setengah bulan lamanya dan entah sudah berapa banyak buka tutup laptop, proses masuk ke sistem Windows memang lebih cepat dan praktis. Kamera infra merah pada laptop ini mampu mengenali wajah penggunanya secara konsisten, bahkan dalam kondisi temaram sekalipun. Tetapi bukan berarti tak pernah gagal, beberapa kali saya harus mengetik PIN untuk login.

Dimensi Ringkas

Tampilan depan ASUS ZenBook UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Tampilan depan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Hadir dengan dimensi 30.2×18.9×1.83 cm dan bobot 1.27 kg, ukuran body-nya memang terbilang sangat ringkas. Meskipun dari aspek ketebalan bukan yang tertipis di kelasnya, tapi setidaknya baterai 50Wh yang tertanam cukup untuk menunjang kerja seharian.

Bentukan compact juga berarti tak makan ruang banyak saat disimpan di dalam tas, serta bobot yang cukup ringan tersebut tidak membebani pundak. Portable dan asik dibawa bepergian, meskipun perlu saya tekankan lagi bahwa laptop sedikit agak tebal.

Tampilan belakang ASUS ZenBook UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Tampilan belakang ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Unit yang saya review berwarna royal blue, yang tampil elegan dengan tutup terukir pola concentrik circle khas ZenBook. Layar dengan bezel samping tipis dan sasis dari logam membuat ZenBook 13 UX334 enak dipandang dan terasa premium di tangan. Laptop ini juga bisa dibuka dengan satu tangan, meskipun perlu tenaga ekstra untuk membukanya.

Sisi kanan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Sisi kanan ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Kelengkapan konektivitasnya cukup memadai untuk ukuran laptop 13 inci, di sisi kanan terdapat jack audio combo 3.5mm, port USB 2.0, dan slot microSD card reader. Sementara, di sisi kiri ada port DC-in untuk pengisian daya, port HDMI, port USB 3.1 Gen 2, dan port USB-C 3.1 Gen 2.

Sisi kiri ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Sisi kiri ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sayangnya, ASUS masih belum memberikan port yang dilengkapi dengan teknologi Thunderbolt 3. Lalu, untuk dukungan konektivitas nirkabel ada Wi-Fi 6 (802.11 ax (2×2)) dan Bluetooth 5.0.

Keybard ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Keybard ASUS ZenBook 13 UX334 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Seperti laptop anyar ASUS lainnya, ZenBook 13 UX334 ini juga menggunakan mekanisme engsel ErgoLift yang mengangkat posisi keyboard sehingga lebih nyaman untuk diketik. Keyboard-nya sendiri dilengkapi dengan full-size backlit dan punya key travel 1.4mm, mengetik cepat bisa ditangani dengan baik dan tuts-nya membal saat ditekan.

ScreenPad 2.0

ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Fitur ini menjadi salah satu pembeda dari pendahulunya, di mana ASUS menyempatkan ScreenPad versi 2.0 yang ukurannya sedikit lebih besar dan lebih multi fungsi. Ini adalah touchpad yang juga merupakan sebuah layar sekunder touchscreen berukuran 5.65 inci.

Singkatnya, layar sekunder ini bisa menampilkan konten untuk mendukung pekerjaan di layar utama. Beberapa fungsi default yang tersemat antara lain, number key, hardwriting, quick key, slide xpert, doc xpert, sheet xpert, appdeals, myASUS, dan Spotify. Tentu saja, Anda dapat menyeret shortcut aplikasi favorit atau konten yang sedang dibuka pada layar utama ke layar kedua.

ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ScreenPad 2.0 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur ScreenPad ini cukup dengan menekan tombol F6 atau Fn + F6. Di sana terdapat pilihan ScreenPad mode, traditional touchpad mode, dan toucpad is disabled. Lalu, untuk mengatur mode ScreenPad sebagai layar kedua cukup menekan tombol F8 atau Fn + F8. Pilih mode extend untuk memungkinkan menyeret konten utama ke layar kedua.

Layar 13.3 Inci

Layar 13,3 inci | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
Layar 13,3 inci | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar NanoEdge 13.3 incinya ini punya bezel samping yang tipis; hanya 2.8mm. Dengan screen-to-body ratio mencapai 95 persen, menurut ASUS dibanding generasi sebelumnya (ZenBook 13 UX331), ZenBook UX334 ini 14 persen lebih kecil.

Panel LED-backlit 60Hz tersebut beresolusi FHD (1920×1080 piksel) dengan dukungan NTSC 72 persen, sRGB 100 persen, dan teknologi WideView 178 derajat. Meskipun resolusinya belum 4K, layar 13 inci FHD ini sudah menyuguhkan kualitas yang sangat baik.

Performa dengan Prosesor Intel Core Generasi Ke-10

Unit ASUS ZenBook 13 UX334FLC yang saya review merupakan varian tertinggi. Tiba dengan prosesor Intel generasi terbaru yakni Intel Core i7-8565U Comet Lake generasi ke-10, dengan prosesor 4 core 8 thread dan thermal design power 15 Watt.

Di samping unit integrated graphics Intel HD Graphics 620, ASUS juga membenamkan discrete graphics card NVIDIA GeForce MX250 dengan 2GB GDDR3. Kemudian besaran RAM-nya 16GB LPDDR3 menggunakan mode dual channel guna mengoptimalkan kinerja dari spesifikasi yang ada, serta tak lupa penyimpanan berbasis SSD PCIe dengan kapasitas 1TB.

Ya, berkat daftar spesifikasi tersebut performa yang disuguhkan ASUS ZenBook 13 UX334FLC ini sangat kencang. Tugas-tugas standar harian, bahkan software editing foto dan video bisa berjalan dengan mulus.

Beberapa kali saya juga mengedit video 1080p menggunakan software Adobe Premiere Pro di laptop ini dengan beberapa footage beresolusi 4K. Meski layar 13.3 incinya termasuk kekecilan untuk kebutuhan tersebut, tapi dengan beberapa trik – mengedit video di ZenBook 13 UX334FLC masih bisa dilakukan dengan baik.

Verdict

ASUS ZenBook 13 UX334 Royal Blue | Photo by Lukman Azis / Dailysocial
ASUS ZenBook 13 UX334 Royal Blue | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Faktor bentukan ringkas dalam desain premium, layar bezel-less dengan opsi layar kedua (ScreenPad 2.0), serta daya tahan baterai lama dengan performa powerful. Laptop ini menawarkan apa yang dibutuhkan oleh penggunanya, utamanya bagi yang ingin meningkatkan produktivitas yang mungkin menjadi salah satu resolusi di tahun 2020 bagi beberapa orang atau mereka yang dituntut bekerja secara mobile.

Tentunya tak harus mengejar varian tertinggi, varian dasar dengan prosesor Intel Core i5-10210U (8G/512G PCIe) dengan harga Rp15.299.000 terbilang kompetitif dan performanya juga masih cukup powerful untuk menangani beragam tugas pekerjaan.

Sparks

  • Dimensinya ringkas dan build quality premium
  • ScreenPad 2.0 yang multi fungsi, layarknya punya monitor mini ekstrenal
  • Performanya terbilang powerful
  • Daya tahan baterai lama

Slacks

  • Profil body agak tebal
  • Perlu tenaga ekstra untuk membuka laptop

[Video] Review HP Envy 13 x360 2019; Datang dengan Teknologi AMD

Beberapa waktu yang lalu, Dailysocial telah me-review lini laptop Envy andalan Hewlett-Packard yaitu HP Envy 13 x360 2019. Kami juga telah menyediakan versi videonya, ulasan lengkapnya Anda bisa menontonnya di bawah ini.

Saya ingin menjelaskan sedikit, ada hal unik di model convertible ultra-thin HP Envy teranyarnya ini. Di mana HP mengemasnya dengan prosesor AMD Ryzen Mobile. Unit yang kami review dipersenjatai prosesor quad-core AMD Ryzen 5 3500U, GPU AMD Radeon Vega 8, RAM dual-channel 8GB, dan penyimpanan berbasis SSD buatan Samsung berkapasitas 512GB.

Produk ini dijual seharga Rp15,5 juta untuk varian Ryzen 5, sementara versi Ryzen 7-nya dibanderol Rp17,5 juta. Untuk barang premium, HP Envy 13 x360 termasuk agak terjangkau. Meskipun komposisi hardware-nya mungkin belum bisa memuaskan orang yang menginginkan performa tinggi.

Dari namanya, kita sebetulnya bisa mendapatkan sejumlah informasi. Pertama, notebook ini punya layar 13-inci, dan kedua, dia memiliki engsel putar sehingga memungkinkan display-nya diputar sejauh 360 derajat.

Artinya, HP Envy 13 x360 versi tahun 2019 mendukung setidaknya empat mode pemakaian, di antaranya mode laptop standar, mode tenda, terus display terbalik dan tentu saja tablet.

Layar ini punya resolusi full-HD, refresh rate-nya standar di 60Hz, tapi yang spesial adalah dia adalah jenis touchscreen yang bisa membaca titik sentuhan berbeda. Dibekali juga dengan aksesori digital pen, ini memberikan kesempatan buat penggemar ilustrasi untuk bersenang-senang. Selengkapnya, Anda bisa juga membaca versi artikel review di tautan berikut HP Envy 13 x360 2019.

Alienware Kembali Serbu Pasar Lewat Notebook Gaming ‘Ber-GPU Eksternal’

Didirikan oleh Nelson Gonzales dan Alex Aguila hampir 20 tahun silam, Alienware merupakan pelopor komputer spesialis gaming kelas high-end, baik berwujud desktop maupun notebook. Mungkin karena faktor harga, konsumen negara berkembang lebih familier dengan brand-brand Asia. Tapi lewat beberapa produk baru Alienware, kompetisi di ranah itu akan kembali memanas. Continue reading Alienware Kembali Serbu Pasar Lewat Notebook Gaming ‘Ber-GPU Eksternal’

Dell XPS 13 Didesain Sebagai Laptop Tertipis dan Teranggun di Bumi

Pasar PC kembali merangkak naik, dan supaya lebih atraktif, saat ini kemajuan inovasi berada di tahap paling pesat. Gimmick kini sama esensialnya seperti desain, harga, spesifikasi, serta fitur. Tapi bagi Dell, sebuah notebook paling ideal bisa diciptakan dengan memaksimalkan apa yang telah diupayakan oleh laptop-laptop generasi terdahulu. Ambil contohnya XPS 13. Continue reading Dell XPS 13 Didesain Sebagai Laptop Tertipis dan Teranggun di Bumi