Jurnal Klaim Pendanaan Seri A Dari East Ventures, Fenox Capital, dan Seorang Angel Investor

Platform akuntansi berbasis cloud Jurnal mengantongi pendanaan Seri A dalam jumlah yang tidak disebutkan dari East Ventures, Fenox, dan seorang Angel Investor Budi Setiadharma. Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk dan penyempurnaan infrastruktur yang merupakan fokusnya pada tahun ini.

“Kami sangat senang atas pendanaan ini. Ke depannya, Jurnal akan bertumbuh lebih cepat lagi dengan tim yang lebih besar. […] Pendanaan ini akan kami gunakan untuk pengembangan produk dan scaling infrastruktur. Lebih lanjut, pengembangan bisnis akan kami lakukan melalui partnership/kerjasama dengan perusahaan lain dan juga pemerintah. Jurnal juga dalam proses standarisasi internasional perusahaan untuk integritas pengelolaan keamanan dan kerahasiaan data. Tahun ini akan sangat menarik bagi Jurnal,” sambut co-founder Jurnal Anthony Kosasih dalam pernyataan resminya hari ini (22/2).

Akhir tahun lalu, Anthony merincikan rencananya tahun ini dengan memperkenalkan program sponsorship sebagai skema untuk mengadopsi penggunaan layanan Jurnal dan dukungan kewirausahaan tanah air.

“Jurnal sebagai salah satu startup pionir SaaS, berhasil melakukan validasi market di Indonesia. Dengan semakin bertambah pesatnya jumlah pengguna berbayar, dana baru ini akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pengguna Jurnal. Sudah saatnya 57 juta UMKM Indonesia meningkatkan daya saing mereka di Masyarakat Ekonomi Asia melalui kontrol dan pengaturan keuangan yang baik, tentunya dengan difasilitasi oleh Jurnal.” papar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahi.

Validasi yang dimaksud Willson adalah bahwa masalah yang kerap muncul dari para pengusaha adalah bahwa mereka kesulitan mengatur dan mengakses laporan finansial kapanpun dan di manapun mereka inginkan. Pilihannya adalah akuntan dan konsultan pajak yang memiliki tarif cenderung tak terjangkau. Berdasarkan ini, Jurnal mencoba memposisikan dirinya sebagai penengah yang dapat menjawab hal tersebut.

Jurnal menjanjikan dokumen seperti invoice, PO (Purchase Order), dan kwitansi bisa dibuat secara otomatis dan disimpan dengan aman. Ditambah fitur seperti manajemen aset otomatis, inventory & multi-gudang, serta beragam fitur lainnya untuk menunjang kinerja pebisnis agar lebih profesional sehingga relasi dan kepercayaan dengan pelanggan dan juga pemasok dapat dengan mudah dijalin.

Klaim tujuh ribu pengguna, Jurnal akan menghadapi tahun ini dengan persiapan yang lebih matang. Menyasar segmen pasar yang kurang-lebih serupa, Jurnal akan berkompetisi dengan Zahir Accounting dalam pasar business-to-business.

Jurnal.id Siapkan Program Sponsorship, Tawarkan Berlangganan Gratis Setahun

Sebagai komitmen Jurnal.id untuk mendukung para pebisnis meningkatkan efisiensi bisnis mereka dalam hal pembukuan dan proses akunting perusahaan, Co-founder Jurnal.id Anthony Kosasih mengumumkan peluncuran Program Sponsorship secara resmi per tanggal 1 Desember 2015.

“Saat ini pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia masih terbatas dan sangat didukung oleh pemerintah. Jurnal.id ingin bergabung untuk membangun semangat kewirausahaan di Indonesia, khususnya bagi yang baru ingin memulai.” tutur Anthony Kosasih.

Program ini harapannya mampu dimanfaatkan pada individu ataupun komunitas bisnis dengan jelas, positif, dan berkelanjutan. Diharapkan mampu mendorong dialog dan diskusi antar pebisnis yang bisa diwujudkan sebagai sarana untuk berbagi pengalaman, dan tentunya jaringan bisnis.

Anthony lebih lanjut mengatakan, “Mengerti status keuangan dan perkembangan bisnis sangatlah penting bagi semua usaha; termasuk yang baru mulai dan sedang bertumbuh. Kami berharap dengan program sponsorship Jurnal.id, pengusaha bisa fokus melakukan hal yang lebih penting seperti mengembangkan bisnis dan mewujudkan visi/misi bisnis mereka tanpa menghabiskan banyak waktu untuk hal administrasi.”

Program ini merupakan salah satu dari realisasi rencana jangka pendek Jurnal.id guna menciptakan ekosistem yang lebih kolaboratif dari pebisnis, akuntan, pengelola pajak, dan seluruh instansi yang terkait di dalamnya. Beberapa waktu yang lalu, Anthony mengakui tantangannya untuk mendigitalisasikan aktivitas usaha pebisnis menjadi perhatiannya.

“Kami harus mengedukasi para pengusaha, menyampaikan manfaat yang akan dirasakan beserta cara menggunakannya. Lalu kami juga harus terus mengingatkan pengguna untuk melakukan hal-hal kecil di Jurnal.id untuk membangun kebiasaan mereka menggunakan teknologi,” kata Anthony kala itu pada tim kami.

Dalam peluncuran program sponsorship ini, Jurnal.id memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk mengajukan permohonan penggunaan Jurnal.id untuk jangka satu tahun tanpa dikenakan biaya. Kunjungi jnl.io/yox untuk mendaftarkan bisnis yang ingin diajukan pada program sponsorship Jurnal.id. Periode pendaftaran dibuka pada 1 Desember 2015 dan akan ditutup pada 15 Januari 2016.

Zahir Enterprise Plus Siap Dipasarkan untuk Segmen Korporasi

Pengembang perangkat lunak akuntansi lokal PT Zahir Internasional mulai menggarap pangsa pasar korporasi. Setahun meluncur dan dibarengi berbagai improvisasi, produk Zahir Enterprise Plus dinilai siap untuk mengelola sistem finansial perusahaan secara detil dengan omset hingga Rp 1 triliun per tahun.

CEO Zahir Muhamad Ismail berpendapat tren penggunaan perangkat lunak di korporasi cenderung memilih solusi terintegrasi dan instan untuk kebutuhan implementasi yang cepat.

Kepada DailySocial, Ismail mengatakan ketika konsumen menanyakan pembeda layanan Zahir dengan yang lain terdapat beberapa hal penting yang akan disuguhkan. Pertama ialah kemudahan dalam implementasi dan penggunaan. Iklim bisnis yang kian memanas membuat perusahaan tak lagi memiliki waktu banyak untuk melakukan transisi. Untuk implementasi layanan Zahir Enterprise diperlukan waktu maskimal 30 hari.

Pengalaman 19 tahun dalam pengembangan teknologi untuk kebutuhan akuntansi juga diyakini akan memberikan insight untuk pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Pengalaman selama 19 tahun membawa Zahir sampai sekarang hadir dengan ratusan fasilitas dan fitur yang memudahkan pengguna mengelola data keuangan. Mulai dari mencatat penjualan, pembelian, mengelola inventori, mencatat aset perusahaan beserta perhitungan penyusutan nilainya, multi currency dan masih banyak lagi,” ujar Ismail memaparkan keadaan produk Zahir yang ada saat ini.

Ismail melanjutkan, “Dalam perjalanannya, bahkan sebelum kami menyediakan layanan Zahir Enterprise Plus, Zahir Accounting sudah banyak digunakan di perusahaan skala korporasi untuk kebutuhan mereka yang spesifik yaitu mencatat transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan.”

Keandalan lain yang turut ditawarkan Zahir Enterprise Plus adanyaa kemudahan integrasi secara online antar cabang. Ini belajar dari tren bisnis di Indonesia yang banyak memiliki kantor cabang.

“Indonesia adalah negara yang luas, sehingga pada umumnya perusahaan memiliki beberapa kantor cabang yang aktivitas keuangannya perlu di-monitor. Dengan fitur online antar cabang, Zahir Enterprise Plus memberi kemudahaan bagi bisnis untuk mengelola keuangan perusahaan secara terintegrasi antara kantor pusat dengan kantor cabang dengan mudah,” ujar Ismail.

Tren mobile juga menjadi bagian penting dalam pengembangan produk Zahir. Saat ini Zahir memiliki dua aplikasi mobile untuk mendukung produktivitas pengguna. Aplikasi SO Mobile dibekali dengan fungsionalitas yang memudahkan pencatatan sales order dari pelanggan, sedangkan aplikasi Report Server dikembangkan untuk memudahkan top level management memantau performa perusahaan melalui berbagai laporan yang teringkas.

Profitlook Launches Its Free Version, Holds Accounting Course for Free

Profitlook launches its free version. This cloud computing based accounting app is now available for SMEs owners without having to pay any license fee. Parallel with the launching of this free version, Profitlook also announces the delivery of a free accounting course which will be held every Saturday/Sunday starting July 21, 2012.

Certainly when compared to its paid version, free version of Profitlook has some limitations. Among them, the amount of transaction is limited up to IDR100,000,000 or 500 transactions. This free version also doesn’t provide monitoring through smartphone feature. Other features that is also not available is the online support, consultation, archive management and yearly closing features. In addition, this free version also not includes multi branches support and auto consolidation features which are only available for the pro-multi version.

Profitlook suggests for this app to be accessed using Mozilla Firefox, Opera, Safari and Google Chrome. For the time being, this app cannot work properly on Internet Explorer.

Continue reading Profitlook Launches Its Free Version, Holds Accounting Course for Free