Lini Produk Baru Acer ConceptD Ditujukan Khusus untuk Para Kreator Konten

Di kalangan kreator konten, Acer bukanlah nama brand pertama yang mereka ingat. Kebanyakan bakal lebih teringat dengan Apple, namun itu tak mencegah Acer untuk menyiapkan lini produk baru yang ditujukan secara khusus buat para kreator konten.

Namanya Acer ConceptD, dan tidak tanggung-tanggung, jumlah produknya memang sebanyak yang ada pada gambar di atas. Tema yang ingin diangkat Acer pada dasarnya tidak jauh-jauh dari “performa” dan “estetika”.

Acer ConceptD Notebook

Acer ConceptD 9 / Acer
Acer ConceptD 9 / Acer

Seperti yang bisa Anda lihat, ada tiga model laptop yang berbeda di lini Acer ConceptD. Yang pertama dan yang paling diunggulkan adalah Acer ConceptD 9, dengan layar masifnya yang duduk di atas engsel unik sehingga dapat diubah-ubah posisinya sesuai kebutuhan.

Layarnya yang kompatibel dengan stylus Wacom ini merupakan panel IPS 17,3 inci dengan resolusi 4K. Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 400 nit, dan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi dari Pantone sudah menjadi penawaran standarnya.

Performanya pun tidak main-main, berbekal prosesor Intel Core i9 generasi ke-9, lengkap beserta GPU Nvidia GeForce RTX 2080, RAM DDR4 32 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas maksimum 1 TB. Konektivitasnya pun melimpah, mencakup port Thunderbolt 3, HDMI 2.0, DisplayPort 1.3, 2x USB 3.1, serta Killer Ethernet E3000.

Acer ConceptD 7 / Acer
Acer ConceptD 7 / Acer

Di bawahnya ada ConceptD 7 dan ConceptD 5. Keduanya sama-sama mengemas layar 4K 15,6 inci, tapi tanpa engsel unik seperti milik kakaknya. Kendati demikian, dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB serta sertifikasi Pantone masih menjadi salah satu keunggulannya.

Yang membedakan di antara keduanya adalah spesifikasi. ConceptD 7 mengusung prosesor Intel Core i7 generasi ke-9, GPU RTX 2080 atau 2060, RAM 32 GB dan storage hingga 1 TB. ConceptD 5 di sisi lain mengemas prosesor Intel Core i7 atau Core i5 generasi ke-8, GPU Radeon RX Vega M, RAM 16 GB, dan storage sampai 1 TB.

Acer ConceptD 5 / Acer
Acer ConceptD 5 / Acer

Yang akan dipasarkan lebih dulu mulai April ini adalah ConceptD 7 dan ConceptD 5, masing-masing dengan banderol mulai $2.299 dan $1.699. ConceptD 9 bakal menyusul di bulan Juni dengan harga mulai $4.999.

Acer ConceptD Desktop

Acer ConceptD 900 / Acer
Acer ConceptD 900 / Acer

Di ranah desktop, Acer rupanya juga tidak mau main-main. Buktinya bisa kita lihat dari Acer ConceptD 900 yang berwarna hitam legam, yang di dalamnya telah bernaung sepasang prosesor Intel Xeon Gold 6148, lengkap beserta GPU Nvidia Quadro RTX 6000, 12 slot RAM DDR4 dengan kapasitas maksimum 192 GB, dan SSD 1TB beserta sepasang HDD 4 TB – masih ada ruang untuk ekspansi jika dibutuhkan.

Acer ConceptD 500 / Acer
Acer ConceptD 500 / Acer

Bagi yang mendambakan nilai estetika ekstra dan tidak terlalu memprioritaskan performa, ada ConceptD 500 yang bagian atas casing-nya berlapis kayu serta dilengkapi sebuah Qi wireless charger. Kalau boleh jujur, desain ConceptD 500 ini jauh lebih cantik ketimbang desktop apapun yang pernah Apple buat.

Terkait harga, jangan terkejut melihat banderol ConceptD 900: varian termurahnya dihargai $19.999 ketika dipasarkan mulai bulan Mei nanti. ConceptD 500 di sisi lain masih lebih masuk akal dengan banderol mulai $1.699 saat dipasarkan pada bulan Juni.

Acer ConceptD Monitor dan VR Headset

Acer ConceptD CM7321K / Acer
Acer ConceptD CM7321K / Acer

Menemani dua desktop tersebut adalah dua monitor. Yang pertama adalah CM721K dengan layar 4K 32 inci, disusul oleh CP7271K P dengan layar 4K 27 inci 144 Hz. Keduanya sama-sama mendukung HDR1000 (tingkat kecerahan 1.000 nit), serta 99% spektrum warna Adobe RGB.

Acer ConceptD CP7271K P / Acer
Acer ConceptD CP7271K P / Acer

Keduanya punya sedikit perbedaan dari segi konektivitas, tapi yang pasti semua yang esensial sudah tersedia, macam Thunderbolt 3, HDMI 2.0 dan DisplayPort 1.4, hanya berbeda di jumlahnya saja. Keduanya pun sama-sama ditenagai sepasang speaker, serta memiliki pengaturan posisi yang cukup fleksibel.

Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer
Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality Headset / Acer

Terakhir, ada Acer ConceptD OJO Windows Mixed Reality. VR headset ini dibekali sepasang display 2,89 inci, dengan resolusi 4320 x 2160 pixel per mata, dan refresh rate 90 Hz. Bobotnya berkisar 550 gram, tapi itu belum termasuk kabelnya.

Inside-out tracking yang menjadi standar platform Windows Mixed Reality tentu telah tersedia, demikian pula speaker dan mikrofon terintegrasi. Paket penjualannya juga mencakup sepasang motion controller.

Acer berencana memasarkan monitor CM7321K mulai September seharga $2.999, sedangkan CP7271K lebih dulu di bulan Juli seharga $1.999. Yang masih misterius adalah banderol harga sang VR headset.

Sumber: SlashGear.

Mengulik Keunikan 2 Laptop Gaming Acer Predator Triton Baru

Dengan menyimak CES, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai produk serta teknologi seperti apa yang akan hadir di sepanjang tahun. Satu hal yang memeriahkan segmen laptop di 2019 ialah tersedianya kartu grafis berteknologi ray tracing Nvidia, GeForce RTX. Para produsen tentu tak membuang-buang waktu. Brand-brand semisal Asus, MSI, dan Gigabyte diketahui mulai membawa laptop ber-RTX ke tanah air.

Anda mungkin sudah memahami fitur-fitur yang ditawarkan oleh GeForce RTX berkat gencarnya pengenalan yang dilakukan produsen. Namun ketika kompetitor senegaranya terlihat fokus mempresentasikan kualitas grafis, Acer juga mencoba bermain-main dengan desain eksperimental. Setelah sempat menggarap desktop replacement monster berlayar melengkung beberapa tahun silam, kali ini produsen PC asal Taiwan itu mengusung konsep panel berputar lewat Predator Triton 900.

Namun Triton 900 bukan satu-satunya notebook high-end andalan Acer untuk berkiprah di tahun ini. Di CES 2019, perusahaan juga menyodorkan opsi alternatif dengan wujud familier yang dititikberatkan pada aspek keringkasan. Acer menamainya Predator Triton 500. Dan kurang lebih dua bulan selepas pengumumannya, kedua produk melakukan pendaratan di Indonesia. Triton 500 sudah resmi dipasarkan, sedangkan saudara berlayar putarnya dapat di-pre-order.

Triton 16

 

Mengenai dua Triton baru

Dalam debut Predator Triton 900, Acer menyampaikan bahwa pembuatannya didorong oleh keinginan mereka buat merombak penyajian laptop tanpa mengorbankan performa. Berkat layarnya yang dapat diputar, terbuka beragam skenario penggunaan. Lalu konsumen juga diberi keleluasaan untuk menemukan posisi paling ‘ergonomis’ saat ber-gaming. Sebagai perangkat convertible, Triton 900 menyuguhkan empat mode pemakaian: notebook, display (layar mengarah ke belakang), tablet, dan ‘Ezel’ yang diprioritaskan bagi interaksi via layar sentuh.

Triton 10

Predator Triton 500 sendiri merupakan pewaris Triton 700 yang tersedia di Indonesia bulan Oktober 2018 silam. Ia adalah laptop berlayar 15-inci 144Hz yang ramping, dengan ketebalan hanya 17,9mm dan bobot 2,1kg sehingga memudahkannya diselipkan dalam tas serta dibawa-bawa. Mengikuti tren populer di segmen laptop ultra-tin, Triton 500 dibekali bingkai layar tipis berukuran 6,3-milimeter. Acer memilih Nvidia RTX berdesain Max-Q sebagai komponen utama di dapur pacu grafis, dan menjanjikan daya tahan baterai sampai delapan jam.

Triton -2

 

Inovasi desain

Pemakaian engsel ‘Ezel Aero’ di Predator Triton 900 memang menjadi aspek yang paling mencuri perhatian, tetapi ada banyak invosi desain esensial – dan kadang terselubung – bisa ditemukan di sana. Tubuh Triton 900 terbuat dari konstruksi logam, dan Acer terlihat berusaha untuk meminimalkan volumenya. Agar badan tetap ramping tanpa mengorbankan ruang hardware, produsen menempatkan GPU dan CPU di zona terpisah dari keyboard.

Triton 9

Efeknya, Triton 900 mempunyai layout yang menyerupai ROG Zephyrus – dengan keyboard, rankaian tombol macro dan bagian touchpad merangkap numpad menjorok ke depan. Papan ketik ini dibekali pencahayaan RGB per-key, sehingga Anda bisa memilihkan warna buat masing-masing tombol. Sistem serupa juga diterapkan di Predator Triton 500, tapi yang membuat Triton 900 berbeda ialah pemanfaatan papan ketik mekanis berprofil slim clicky-nya.

Triton 12

Meski wujudnya tidak terlalu bulky, Triton 900 sudah masuk ke segmen desktop replacement. Beberapa orang mungkin tak keberatan membawa laptop berukuran besar, tetapi tubuh all-metal perangkat ini membuatnya sangat berbobot. Saya belum mengetahui berapa berat keseluruhannya, namun butuh perjuangan hanya untuk membolak-balikkan laptop ketika saya ingin mengambil foto.

Triton 15

Triton 900 menyajikan layar sentuh berjenis IPS seluas 17,3-inci dengan resolusi 4K. Panel tersebut mampu merespons sepuluh titik sentuhan dan membaca gesture berbeda, serta dibekali teknologi Nvidia G-Sync buat membasmi efek screen tearing. Menariknya, Acer tampak tak mau buru-buru mencantumkan high-dynamic range di layar seperti yang sudah dilakukan Dell pada laptop Alienware dan Lenovo untuk lini Legion-nya.

Triton 17

Desktop convertible tersebut juga menyimpan sebuah rahasia menarik. Melengkapi port fisik standar, Triton 900 memiliki USB slot tersembunyi buat mencantumkan wireless adapter controller Xbox One S. Setelah dicolokkan, dongle bisa disembunyikan dalam chassis.

Triton 20

Triton 13

 

Pembaruan di dalam

Efek dari pemakaian komponen-komponen high-end seperti Nvidia GeForce RTX dan prosesor Intel Core i7 8th-gen adalah temperatur yang tinggi. Untuk menjinakkannya, Acer memperbarui desain kipas Aeroblade 3D mereka. Perancangan fan generasi keempat itu terinpsirasi dari ujung sayap burung hantu, memanfaatkan bahan logam. Dibanding jenis plastik, 49 buah bilah Aeroblade berketebalan hanya 0,1mm yang ada di sana mampu meniupkan angin 45 persen lebih banyak.

Triton 19

Di dalam Triton 900, terdapat dua fan Aeroblade 3D yang mampu berputar lebih cepat 11 persen via teknologi Coolboost beserta enam heat pipe. Di saudarinya yang lebih tipis, jumlah kipas Aeroblade lebih banyak: ada tiga buah dan dikombinasikan bersama lima pipa pendingin.

Triton 4

Predator Triton 500 menyuguhkan opsi kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060 dan 2080 berdesain Max-Q, sedangkan Triton 900 dipersenjatai GPU RTX 2080 kelas desktop. Keduanya diotaki oleh Intel Core i7 8750H – tersedia pula pilihan prosesor 8950H khusus Triton 900 – serta dilengkapi RAM dual channel DDR4 2666MHz maksimal 32GB.

Triton 6

Battlefield V dan Metro Exodus digunakan Acer untuk mendemonstrasikan kinerja laptop-laptop baru mereka, dipilih karena telah didukung oleh teknologi real-time ray tracing. Battlefield V berjalan sangat lancar di Predator Triton 900 tanpa perlu mengaktifkan mode overclock. Metro Exodus sendiri saya uji langsung di setting grafis ultra dengan resolusi 1080p serta opsi ray tracing dan fitur Nvidia HairWorks menyala. Permainan terhidang mulus tanpa kendala.

Triton 8

 

Alasan konsumen memilih Predator

Kita semua tahu bahwa lini Acer Predator bukanlah produk murah. Di Indonesia, Predator Thronos boleh dikatakan sebagai pemegang rekor set gaming PC termahal. Saya bertanya pada presales manager Acer Dimas Setyo mengenai apa alasan konsumen memilih produk gaming mereka. Ia menyebutkan tiga poin. Pertama, mayoritas perangkat Predator gampang di-upgrade. Kedua, pusat servisnya mudah ditemukan dan Acer berkali-kali memenangkan penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award. Dan ketiga, produk mereka jadi favorit berkat kehadiran fitur-fitur unik.

Triton 7

Seperti deretan produk Predator sebelumnya, Triton 500 dan 900 tidak hanya dikhususkan bagi gamer. Beragam fungsi serta fitur di sana juga sangat berguna untuk para pekerja kreatif dan kalangan pencipta konten.

Triton 5

 

Harga dan ketersediaan

Seperti yang sempat saya sebutkan, Predator Triton 500 sudah siap untuk dipinang. Model ber-GPU RTX 2060 Max-Q dibanderol Rp 35 juta dan varian dengan kartu grafis RTX 2080 dijajakan di harga Rp 54 juta. Lalu buat memiliki Predator Triton 900, Anda perlu mengeluarkan uang lebih banyak lagi, produk dijual seharga mulai dari Rp 70 juta ‘saja’, rencananya akan tiba di bulan April 2019.

Triton 3

Acer Juga Luncurkan Dua Chromebook Baru, Chromebook 512 dan Spin 512

Mengikuti langkah HP, Acer juga kembali meluncurkan dua seri Chromebook baru yang dipersiapkan untuk pelajar, Chromebook 512 dan Chromebook Spin 512 yang dipamerkan di ajang BETT di London baru-baru ini.

Dan seperti yang ditawarkan oleh HP, kedua Chromebook pendidikan ini juga dibangun dengan kekuatan berstandar militer MIL-STD 810G untuk memastikan masa pakainya bertahan selama bertahun-tahun. Acer juga merancang keyboard sedemikian rupa sehingga sulit untuk diubah tetapi di saat bersamaan mudah untuk memperbaiki jika terjadi kerusakan.

Kedua perangkat datang dengan keunikan masing-masing, terutama di bagian engsel. Jika Acer Chromebook 512 hanya dapat dibuka sampai sudut 180 derajat, berbeda dengan Acer Chromebook Spin 512 yang bisa ditekuk dalam berbagai sudut hingga sudut maksimal sampai berubah bentuk menjadi tablet.

Acer Chromebook Spin 512
Acer Chromebook Spin 512

Selain dirancang untuk bertahan dari keteledoran anak-anak, kedua laptop juga dirancang agar nyaman dipakai dan aman bagi mereka. Layarnya dilapisi kaca Gorilla Glass 3, keyboard yang anti tumpahan cairan dan lapisan anti mikroba. Sudut tepi yang dibulatkan memberikan nilai estetik ekstra, perangkat terlihat lebih halus tanpa garis tepi tajam yang mengganjal.

Dukungan input layar sentuh juga dibenamkan, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan perangkat secara bebas, mudah dan efisien. Setiap perangkat juga dibekali Bluetooth 5.0, dua port USB 3.1 Type-C dengan pengisian daya terbalik. Dua port USB 3.0 standar disertakan untuk kompatibilitas maksimum.

Acer Chromebook 512
Acer Chromebook 512

Acer Chromebook Spin 512 dan Chromebook 512 masing-masing akan ditawarkan dengan konfigurasi layar IPS HD + 12 inci dengan resolusi 1366 x 912 piksel. Tepat di atas layar, kedua perangkat menampilkan webcam berkemampuan HDR dengan bidang pandang 88 derajat.

Geser ke internal, baik Chromebook 512 dan Chromebook Spin 512 akan ditawarkan dengan prosesor Intel Celeron N411 quad-core atau Intel Pentium Silver N5000. Chip tersebut memiliki clock 1,1GHz untuk frekuensi dasar dan masing-masing menawarkan hingga 2,4GHz atau 2,7GHz melalui Intel Burst Technology. Sedangkan pemrosesan grafik akan dipercayakan pada Intel UHD Graphics 600 atau Intel UHD Graphics 605, tergantung pada prosesor yang dipilih. Keduanya mendukung OpenGL 4.4, OpenCL 1.2, Vulkan, dan Microsoft DirectX 12.

Acer belum mengumumkan harga jual keduanya, tetapi seperti biasa setiap wilayah akan mendapatkan rentang harga yang berbeda,  tetapi perusahaan mengatakan akan meluncurkannya di AS dan Inggris dalam waktu dekat. Sedangkan untuk wilayah EMEA dan Amerika Utara akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini.

Acer Chromebook 512
Acer Chromebook 512

Sumber berita Theverge.

Acer Predator Triton 900 Adalah Laptop Gaming Perkasa dengan Desain Convertible yang Unik

Ajang CES kali ini rupanya menjadi saksi atas kelahiran sejumlah laptop gaming eksentrik. Kita sudah melihat Alienware Area 51m yang sepenuhnya upgradeable sampai ke CPU dan GPU, kemudian ada pula Asus ROG Mothership yang dapat dipisahkan layar dan keyboard-nya seperti Microsoft Surface Book.

Sekarang giliran Acer yang unjuk gigi lewat Predator Triton 900. Produk ini sebenarnya sempat Acer pamerkan di ajang IFA pada bulan September lalu, tapi dan sekarang ia sudah resmi diluncurkan. Dari kejauhan, yang paling mencolok dari Triton 900 adalah layarnya yang dilengkapi engsel putar yang sangat unik.

Acer Predator Triton 900

Engsel berbahan aluminium ini memungkinkan Triton 900 untuk dipakai dalam empat mode yang berbeda: mode standar, mode tablet, mode “Ezel” untuk memainkan game menggunakan kontrol sentuh, dan mode display. Tidak setiap hari Anda mendengar mengenai eksistensi sebuah laptop gaming yang convertible.

Layar sentuhnya sendiri menggunakan panel IPS 17 inci dengan resolusi 4K dan dukungan Nvidia G-Sync. Tentu saja Acer tak mau berkompromi soal performa. Varian termahal Triton 900 dibekali prosesor 6-core Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU Nvidia GeForce RTX 2080, RAM 32 GB DDR4 dan SSD tipe NVMe PCIe.

Acer Predator Triton 500

Pemasarannya dijadwalkan berlangsung pada bulan Maret mendatang, dan harganya dimulai di angka $4.000. Terlalu mahal? Acer juga memperkenalkan Predator Triton 500. Bentuknya konvensional seperti Triton 700, dengan ketebalan hanya 17,8 mm dan bobot 1,86 kg.

Spesifikasinya mencakup layar 15,6 inci beresolusi 1080p, dengan refresh rate 144 Hz dan dukungan G-Sync, prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, GPU Nvidia RTX 2080 Max-Q, RAM 32 GB dan SSD tipe NVMe PCIe. Harganya dimulai di angka $1.800, akan tetapi Acer belum memastikan jadwal pemasarannya.

Sumber: Acer.

Kursi Gaming Predator Thronos Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp199 Juta

Sub-brand gaming dari Acer yakni Predator secara resmi menghadirkan gaming chair atau kursi gaming futuristik “Predator Thronos” dan siap memanjakan para gamer hardcore kelas sultan di Indonesia.

Berbeda dengan kursi gaming lain, Predator Thronos terdiri dari desktop PC gaming Acer Predator Orion 9000 atau Orion 5000, tiga unit monitor Predator Z271 U, mouse Predator Cestus 510, headset Predator Galea 300, keyboard Predator Aethon 500, dan customized mousepad.

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Ya, Predator Thronos tersedia dalam dua konfigurasi. Varian pertama “Ultimate Gaming Experience” dengan Acer Predator Orion 9000 (PO9-900) yang dibanderol Rp299 juta. Dapur pacu desktop PC ini adalah Intel Core i9-9700X dan graphics card NVIDIA GeForce RTX 2080Ti dual SLI.

Varian kedua diberi nama “Premium Gaming Experience” yang dibanderol Rp199 juta. Bedanya dapur pacunya menggunakan Predator Orion 5000 (PO5-610) dengan Intel Core i7-9700K dan NVIDIA GeForce GTX 1080.

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Hands-on Predator Thronos

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Predator Thronos hadir dengan struktur dari material baja, tingginya 1,5 meter, bobot 220 kg, dan dilengkapi roda-roda pada bagian bawah sehingga mudah dipindahkan. Harus diakui bentuknya sangat futuristik, dengan dominasi warna hitam, dan dilengkapi aksen cahaya lampu LED yang warnanya dapat disesuaikan.

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Kursi gaming ini mampu menyokong tiga monitor gaming layar lengkung berukuran 27 inci. Pada bagian kokpit dilengkapi control arch untuk mengatur ketinggian tiga dudukan monitor. Dilengkapi pula panel cabin controller untuk mengatur kemiringan kursi yang dapat disesuaikan hingga 140 derajat, penyangga kaki, dan penyangga keyboard.

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Pada acara Predator Thronos Experience yang dilaksanakan pada Selasa (9/1/2019), saya dan para awak media lainnya berkesempatan mencoba kursi gaming ini. Game yang dimainkan ialah CS GO dan memang pengalaman bermain game menjadi lebih imersif. Getaran pada kursi dirasakan sesuai dengan apa yang terlihat pada monitor dan intensitas getarannya bisa diatur lagi.

kursi-gaming-predator-thronos-hadir-di-indonesia

Bagi yang tertarik membeli atau sekedar ingin merasakan sensasi bermain game di singgasana Predator Thronos – Anda bisa mengunjungi Electronic City di Pondok Indah Mall (PIM) 1 pada tanggal 14-20 Januari 2019. Serta, acara Final Indonesian Asia Pasific Predator League 2019 yang akan berlangsung pada tanggal 25-27 Januari 2019 mendatang di Mall Taman Anggrek, Jakarta.

Acer Chromebook 315 Jadi yang Pertama Cicipi Dapur Pacu dari AMD

Gelombang produk baru sudah membanjiri ajang CES 2019 di Las Vegas sejak beberapa hari yang lalu. Acer yang hampir tak pernah absen setiap tahunnya juga hadir di sana, mencoba menarik perhatian publik dengan meluncurkan notebook Chromebook pertama bertenagakan prosesor AMD, Chromebook 315.

Kehadiran prosesor AMD di seri Chromebook cukup istimewa karena selama ini perangkat Chrome OS banyak didominasi oleh ARM dan Intel. Selain Acer, HP juga mengambil jalur serupa, menawarkan dapur pacu AMD untuk penggemar Chromebook.

Acer_Chromebook_315_04

Untuk debut prosesor ini, Acer menawarkan dua jenis prosesor, yaitu AMD A6-9220C dan A4-9120C generasi ke-7 dengan grafis Radeon. Bagi masih asing, saya coba rincikan sedikit. Prosesor AMD A6 memiliki CPU dual-core dengan kecepatan clock 1,8GHz dan bisa digenjot hingga 2,7GHz dengan teknologi Max Boost, dan ditemani grafis Radeon R5 Graphics. Sedangkan AMD A4 memiliki CPU dual-core clock dengan kecepatan dasar 1.6GHz dan bisa digenjot dengan Max Boost hingga 2.4GHz dan Radeon R4 Graphics. Keduanya mendukung H.265 4K decode, H264 1080p60 mengkodekan OpenCL 2.0, OpenGL 4.4, dan Microsoft DirectX 12.

Jika Anda bertanya perbandingan dengan prosesor Intel, secara umum kedua chipset A4 dan A6 ini bisa dibilang setara dengan Intel Pentium dan Celeron. Dengan artian, ini chipset untuk pekerjaan sederhana dan lebih menonjolkan efisiensi. Acer mengklaim kedua tipe Chromebook 315 miliknya dapat bertahan selama 10 jam dengan sekali isi ulang.

Acer-Chromebook-315

Acer Chromebook 315 memiliki Layar Full HD 1920 x 1080 seluas 15,6 inci yang jernih dan berjalan sangat mulus saat membuka browser secara berdampingan, melihat video streaming dengan detail yang tajam, dan memainkan game berbasis web. Dengan teknologi layar IPS dan sudut pandang 178 derajat, perangkat dapat menampilkan tayangan slide dan berbagi konten dengan tingkat kenyamanan yang optimal.

Dalam hal port, Chromebook 315 mempunyai dua buah port USB-C gen 1 di kedua sisi yang dapat digunakan untuk mengisi daya atau menghubungkan perangkat lainnya. Ada juga jack headphone, dua port USB 3.0, dan Bluetooth 4.2.

Acer_Chromebook_315_03

Chromebook 315 rencananya akan mulai diluncurkan pada bulan Februari di AS terlebih dahulu, kemudian ke Eropa, Timur Tengah, dan Asia pada bulan April dengan banderol mulai $279.

Sumber berita PRNewsWire.

Acer Swift 7 Edisi 2019 Masih Sangat Tipis dan Kini Nyaris Tanpa Bezel

Seakan sudah menjadi tradisi di ajang CES, Acer memamerkan generasi terbaru dari laptop tertipisnya, Swift 7. Tahun ini pun juga demikian, meski ada yang sedikit berbeda: Acer tidak lagi berusaha memecahkan rekor baru, melainkan membenahi kekurangan yang ada sebelumnya.

Kekurangan yang pertama adalah bezel. Pada Swift 7 edisi tahun lalu, kita masih bisa melihat bezel yang mengitari layarnya dari jauh. Kali ini berbeda. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, bezel-nya luar biasa tipis, dan Acer mengklaim rasio layar-ke-bodi Swift 7 2019 mencapai angka 92%, yang berarti bezel-nya cuma memakan ruang sebesar 8% saja.

Penyusutan bezel ini memungkinkan Acer untuk turut menyusutkan dimensi laptop secara keseluruhan. Dengan panjang 317,9 mm dan lebar 191,5 mm, ia merupakan salah satu laptop 14 inci teringkas yang ada saat ini, dan itu turut didukung oleh tebal bodi yang tidak lebih dari 9,95 mm.

Acer Swift 7 2019

Ya, Acer Swift 7 2019 memang sedikit lebih tebal ketimbang pendahulunya, tapi toh dia masih jauh lebih tipis dibanding laptop lain di kelasnya. Tebal yang bertambah justru memungkinkan Acer untuk membenahi kekurangan yang kedua pada pendahulunya, yakni trackpad yang tidak bisa diklik.

Untuk generasi baru ini, trackpad berlapis kaca Gorilla Glass-nya bisa diklik seperti trackpad pada umumnya. Sasisnya masih terbuat dari bahan utama magnesium, dan ini memungkinkan bobotnya agar tidak melebihi angka 890 gram – ya, tidak sampai 1 kg, dan ini bukanlah sebuah tablet.

Kembali menyinggung soal layar, Swift 7 mengemas panel sentuh IPS berukuran 14 inci dan beresolusi 1080p. Tingkat kecerahan maksimumnya berada di angka 300 nit, sedangkan reproduksi warnanya bisa memenuhi 100% spektrum sRGB. Sebagai proteksi, Acer tak lupa melapisi bagian terluarnya dengan kaca Gorilla Glass 6.

Yang menjadi pertanyaan, di mana Acer menyematkan webcam kalau bezel layarnya setipis itu? Dengan terpaksa kamera harus ditambatkan ke area keyboard, dan pengguna cukup mengaktifkannya dengan sebuah klik.

Acer Swift 7 2019

Urusan performa, ada prosesor Intel Core i7-8500Y yang menjadi otak segalanya, ditemani oleh RAM 16 GB dan SSD tipe PCIe sebesar 512 GB. Dalam satu kali pengisian, Swift 7 diklaim mampu beroperasi sampai 10 jam nonstop.

Di sektor konektivitas, ada sepasang port USB-C yang mendukung Thunderbolt 3, demikian pula port USB 3.1 Gen 2 dengan colokan standar. DisplayPort 1.2 turut tersedia, demikian pula Bluetooth 5.0.

Rencananya, Acer Swift 7 edisi 2019 ini bakal dipasarkan mulai bulan April nanti. Di AS, harganya dipatok mulai $1.699 untuk varian dengan RAM 8 GB dan SSD 256 GB.

Sumber: Digital Trends dan PR Newswire.

Intel Bekerja Sama dengan Streamlabs untuk Menawarkan Hardware Khusus Live Streaming

10 tahun lalu, siapa yang menyangka live streaming bisa dijadikan profesi dengan upah berlimpah? Sekarang, coba Anda lihat Richard Tyler Blevins, atau yang lebih dikenal dengan nickname Ninja. Pemuda 27 tahun itu menghasilkan lebih dari $500 ribu per bulan hanya bermain Fortnite.

Namun yang seringkali tidak diperhatikan adalah bagaimana orang-orang seperti Ninja ini harus konsisten berkreasi hingga mencapai titik kesuksesannya. Yang namanya pekerjaan tentu harus ditekuni, dan untuk itu Anda memerlukan alat bantu yang tepat. Kira-kira begitu pemikiran di balik kemitraan antara Intel dan developer software live streaming, Streamlabs.

Keduanya merancang program agar para kreator konten bisa lebih mudah mendapatkan solusi live streaming yang ideal dari sejumlah produsen hardware. Mitra-mitra yang digandeng sejauh ini meliputi Shuttle, Simply NUC, maupun yang lebih tenar seperti Zotac dan Acer. Solusi yang mereka tawarkan masing-masing agak berbeda, tapi tujuannya sama, yakni memudahkan pekerjaan para kreator konten.

Shuttle misalnya, menawarkan paket lengkap yang terdiri dari sebuah mini PC berbekal prosesor Intel Core i5 seri U, webcam, headset, mikrofon, keyboard beserta mouse. Mini PC-nya bukanlah untuk gaming, melainkan didedikasikan secara khusus untuk mengolah video yang direkam dan menyiarkannya secara langsung dalam resolusi 1080p 60 fps.

Konsumen masih perlu menyediakan gaming PC-nya sendiri, akan tetapi setup semacam ini dipercaya dapat menyajikan sesi gaming sekaligus live streaming tanpa cacat. Live streaming, seperti yang kita tahu, membutuhkan daya komputasi multi-threading yang cukup besar, sehingga kehadiran PC kedua khusus untuk tugas ini pastinya bisa membantu para kreator konten.

Tanpa adanya program seperti ini, kita semua sebenarnya sudah bisa menciptakan setup live streaming yang ideal, tapi Intel dan Streamlabs ingin menjadikan prosesnya jauh lebih mudah. Anggap saja buah dari program ini sebagai ekuivalen PC branded, tapi untuk konteks live streaming ketimbang gaming dan workstation.

Sumber: VentureBeat.

Sistem Pertandingan Dota 2 dan PUBG di Asia Pacific Predator League 2019

Kompetisi esports Predator League level Asia Pacific yang kedua dari Acer segera dimulai. Apa yang berbeda dengan Predator League pertama?

Sebelumnya, Predator League 2018 hanya mempertandingkan satu game saja yakni Dota 2 dengan total hadial US$150.000 atau sekitar Rp2 miliar.

Sementara, di tahun kedua Asia Pasific Predator League 2019 menghadirkan dua game yakni game MOBA Dota 2 dan game battle royale Player Unknowns Battlegrounds (PUBG) dengan total hadial lebih besar yakni US$400.000 atau sekitar Rp6 miliar.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Jumlah negara yang ikut serta juga bertambah banyak, dari sebelumnya 8 menjadi 14 negara – termasuk negara top dengan esports maju seperti Tiongkok dan Korea.

Selain itu, jika Grand Final tahun pertama berlangsung di Jakarta, tahun kedua ini akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 15 – 17 Februari 2019.

Pendaftaran Asia Pacific Predator League 2019 telah dibuka, Anda bisa mengisi formulir pendaftarannya di tautan ini. Periode registrasi akan ditutup pada tanggal 10 November 2018.

Acer juga menyediakan hadiah sebesar Rp260 juta untuk para pemenang di babak kualifikasi lokal. Lalu, bagaimana format pertandingan di fase kualifikasi dan rules untuk para peserta, baik game Dota 2 dan PUBG?

Dota 2 dan PUBG Rules

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Tim-tim Dota 2 di Indonesia dapat melakukan pertandingan kualifikasi di 16 iCafe yang tersebar di 14 kota berbeda. Peserta terdiri dari maksimal 7 pemain (5 pemain inti dan 2 pemain cadangan).

Kemudian, 16 pemenang dari masing-masing iCafe akan bertanding lagi untuk menemukan 4 tim Dota 2 terbaik. Lalu, mereka akan bertemu dengan tim esports profesional divisi Dota 2.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-5

Ya, untuk game Dota 2, Acer juga mengundang 8 tim esports profesional secara langsung untuk bertanding yaitu dari PG.Barracx, The Prime, EVOS, BOOM ID, Capcorn, Alter Ego, Juggernaut, dan Rex Regum Qeon.

Untuk 8 tim yang diundang menggunakan sistem double elimination. Di ronde yang pertama menggunakan sistem best of 1, di mana akan ada dua tim yang tereliminasi. Kemudian di ronde yang kedua menggunakan sistem best of 3.

detail-tentang-kompetisi-esports-asia-pacific-predator-league-2019-6

Sementara untuk game PUBG, Acer menganggap belum banyak tim esports profesional divisi PUBG. Maka dari itu, semua tim memiliki kesempatan yang sama dan memulainya dari nol dengan format 4 kali main.

Squad PUBG sendiri terdiri dari maksimal 5 pemain (4 pemain inti dan 1 pemain cadangan). Per iCafe terdiri dari 16 squad, setelah mereka bertanding dua kali FPP dan TPP – poin tertinggi dari iCafe masing-masing akan diterbangkan ke Jakarta. Setidaknya pastikan chicken dinner 3 kali untuk mengamankan slot.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Asia Pacific Predator League 2019

Acer Gelar Kompetisi Esports Asia Pacific Predator League 2019 di 14 Negara

Acer kembali akan menggelar kompetisi esports internasional dengan hadiah miliaran rupiah. Bertajuk Asia Pacific Predator League 2019, kompetisi ini mempertandingkan jagoan-jagoan Dota 2 dan PlayerUnknown’s Battleground (PUBG) dari 14 negara, yaitu Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Vietnam, Thailand, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, Korea, dan Taiwan.

Asia Pacific Predator League pertama kali diadakan pada akhir 2017 lalu, dengan babak final yang berlangsung pada bulan Januari 2018 di Mal Taman Anggrek Jakarta. Kala itu, kompetisi ini hanya mempertandingkan Dota 2 dengan total hadiah US$150.000 atau kurang lebih Rp2 miliar. Juaranya sendiri diraih oleh Geek Fam, tim esports Dota 2 asal Malaysia. Sementara perwakilan Indonesia yaitu BOOM.ID keluar sebagai runner-up.

Acer Predator League 2019 | Poster

Acer menilai bahwa kompetisi tahun lalu sangat sukses, dan ingin mengulang kesuksesan tersebut dengan lebih spektakuler. Kali ini skala Asia Pacific Predator League semakin membesar dengan total hadiah US$400.000 (sekitar Rp6 miliar). Babak kualifikasinya segera dimulai pada bulan November 2018, sementara tahap final akan dilaksanakan di kota Bangkok, Thailand, tanggal 15 – 17 Februari 2019.

Pendaftaran Asia Pacific Predator League 2019 sekarang telah dibuka di situs resminya. Periode registrasi akan ditutup pada tanggal 10 November 2018. Acer menyediakan hadiah sebesar Rp260.000.000 untuk para pemenang babak kualifikasi lokal. Bila Anda ingin mendaftarkan diri, langsung saja isi formulir di tautan ini.

Acer Predator League 2018 | Champions
Geek Fam juara Acer Predator League 2018 | Sumber: Acer

Sebagai salah satu negara peserta, tim-tim Indonesia dapat melakukan pertandingan kualifikasi di 16 iCafe (warnet) di 13 kota berbeda. Berikut adalah daftar iCafe yang turut berpartisipasi dalam Asia Pacific Predator League 2019 beserta jadwal kualifikasi untuk cabang kompetisi Dota 2:

  1. Jakarta (TNC Kemanggisan): 12  – 13 November 2018
  2. Medan (iCafe Medan): 12  – 13 November 2018
  3. Jakarta (Barracx): 14 – 15 November 2018
  4. Palembang (Hans Pro Gaming): 14 – 15 November 2018
  5. Jakarta (High Ground Café): 16 – 17 November 2018
  6. Yogyakarta (Skyland): 16 – 17 November 2018
  7. Tangerang (Pondok Gaming): 18 – 19 November 2018
  8. Semarang (Skyland): 18 – 19 November 2018
  9. Samarinda (Magnet): 20 – 21 November 2018
  10. Surabaya (3 Kingdom): 20 – 21 November 2018
  11. Bandung (Chronos): 20 – 21 November 2018
  12. Malang (Hardcore): 22 – 23 November 2018
  13. Bekasi (WCG): 22 – 23 November 2018
  14. Karawang (Skynet): 24 – 25 November 2018
  15. Blitar (Manscave): 24 – 25 November 2018
  16. Makassar (GIX): 24 – 25 November 2018

Kualifikasi PUBG akan dilaksanaan pada tanggal 28 November – 7 Desember 2018, dengan pilihan-pilihan iCafe di bawah:

  1. Jakarta (TNC Kemanggisan)
  2. Medan (iCafe Medan)
  3. Jakarta (Barracx)
  4. Palembang (Hans Pro Gaming)
  5. Jakarta (High Ground Café)
  6. Yogyakarta (Skyland)
  7. Tangerang (Pondok Gaming)
  8. Semarang (Skyland)
  9. Samarinda (Magnet)
  10. Surabaya (3 Kingdom)
  11. Bandung (Chronos)
  12. Malang (Hardcore)
  13. Bekasi (WCG)
  14. Karawang (Skynet)
  15. Blitar (Manscave)
  16. Makassar (GIX)

Kompetisi Asia Pacific Predator League 2019 juga didukung oleh organisasi Indonesia e-Sports Association (IeSPA). Tunggu apa lagi? Segera daftarkan tim milik Anda, dan raih kesempatan memenangkan hadiah miliaran rupiah dalam kompetisi esports terbesar se-Asia Pasifik ini.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Asia Pacific Predator League 2019