BATAS Terima Investasi dari Achmad Zaky Foundation, Kembangkan Pembelajaran Anak Usia Dini

Achmad Zaky Foundation (AZF) mengumumkan investasi strategisnya di BATAS, sebuah platform pendidikan holistik yang berfokus pada pembelajaran anak usia dini, terutama di usia emas 0-6 tahun.

Investasi ini bertujuan untuk mendukung BATAS dalam memperluas cakupan dan pengaruhnya di bidang akademis, teknologi, seni, sains, dan olahraga dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Al-Quran.

BATAS didirikan pada tahun 2021, awalnya dikenal sebagai platform inovatif dalam pembelajaran Al-Quran dan Islam melalui metode Fun Learning. Dengan investasi dari AZF, BATAS akan berekspansi dan memperkenalkan beberapa program baru, termasuk BATAS Learn & Play, BATASpace, dan Happy Hope Pre-School.

BATAS Learn & Play akan menjadi program after school yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat anak, dengan kelas-kelas seperti memanah, berenang, seni, sains, matematika, kelas bahasa Arab, serta kelas tahfidz dan mengaji.

Sementara itu, BATASpace akan menjadi ekosistem yang menyediakan pengalaman imersif untuk mengenal Islam dan Al-Quran bagi seluruh anggota keluarga. Selain itu, Happy Hope Pre-School akan mengusung konsep Purposeful Learning Environment, mengintegrasikan pendekatan kreatif dengan nilai-nilai Islami.

Achmad Zaky Foundation melihat investasi ini sebagai langkah penting untuk mengoptimalkan pendidikan anak pada masa keemasan mereka.

Achmad Zaky, pendiri Achmad Zaky Foundation, mengatakan, “Investasi kami di BATAS adalah bagian dari portofolio kami untuk menghadirkan platform pendidikan holistik bagi anak dan orang tua. Kami ingin menciptakan ekosistem pendukung yang lengkap, holistik, namun juga menyenangkan bagi anak dan orang tua. Metode belajar yang baik haruslah menarik dan dinikmati oleh anak-anak.”

Founder & CEO BATAS Issyarah Feah menambahkan, “Kami berkomitmen untuk meningkatkan lanskap pendidikan dengan menggabungkan teknologi dan ajaran Islam yang inklusif. Dengan dukungan dari Achmad Zaky Foundation, kami siap memberikan dampak besar bagi kehidupan anak-anak Indonesia.”

Investasi ini juga didukung oleh angel investor seperti Bembi Juniar, Ratna Monika, Adi Panuntun, dan Febrinda Wulandari, yang tidak hanya memberikan dukungan finansial tetapi juga keahlian dan jaringan yang tak ternilai.

Dengan dukungan yang beragam dan berpengalaman, BATAS siap membuat langkah signifikan dalam mewujudkan visinya di masa depan. Ekspansi BATAS diperkirakan akan rampung pada kuartal ketiga hingga akhir tahun ini.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Startup Smart Energy Powerbrain Tutup Pendanaan Pra-Seed, Dipimpin Achmad Zaky Foundation

Perusahaan pengembang efisiensi energi memanfaatkan smart technology di Indonesia, Powerbrain, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awalnya dari Achmad Zaky Foundation (AZF). Tidak disebutkan berapa nilai pendanaan yang disalurkan, namun ini merupakan langkah awal organisasi non-profit yang didirikan Co-Founder Bukalapak Achmad Zaky untuk berinvestasi di sektor impact.

Pendanaan ini diharapkan akan semakin memperkuat fondasi bisnis dan memperluas pangsa pasar Powerbrain di bidang Smart Energy Management. Dana segar tersebut akan difokuskan pada penguatan pengembangan teknologi dan sumber daya manusia untuk memperkuat bisnis sebagai pengembang efisiensi energi.

Didirikan pada tahun 2020, Founder dan CEO Powerbrain Irvan Farasatha mengungkapkan bahwa inisiatif ini berawal dari kecemasan akan isu pemanasan global. Dengan menggabungkan teknologi dan solusi finansial melalui Smart Energy Management, Powerbrain fokus menjangkau bisnis efisiensi energy untuk menjawab kebutuhan manajemen energi pada suatu bangunan di Indonesia yang belum terpenuhi.

Powerbrain menawarkan empat produk unggulan, yakni manajemen energi, energi terbarukan, manajemen aset, dan solusi pengisian kendaraan listrik. Secara keseluruhan, perusahaan membuat pemakaian listrik di tempat usaha mitra menjadi lebih efisien, bahkan mampu mengurangi tagihan listrik hingga 20%-30%. Mereka menggunakan skema profit sharing dari penghematan yang dihasilkan.

Powerbrain menjalankan usaha secara business to business (B2B). Hingga saat ini, perusahaan telah menjalin kemitraan dengan puluhan perusahaan ternama dan telah berpartisipasi di lebih dari 100 proyek bangunan. Beberapa nama yang sudah tidak asing di antaranya adalah Pertamina, Mitsubishi Motors, Bukalapak, Shopee, Net, Kimia Farma, DB Schenker, dan Suvarna Jakarta.

Dalam menjalankan startup yang bergerak di bidang impact, perusahaan memiliki misi untuk menghadirkan layanan efisiensi energi berbasis teknologi yang berdampak positif terhadap kelangsungan bisnis para mitra. Irvan turut mengungkapkan tantangan dari sisi belum siapnya pasar dalam memahami pentingnya konsumsi energi. Namun, perlahan tapi pasti, masyarakat semakin terdorong untuk mau belajar dan memahami.

Selain itu, melalui setiap solusi yang dihadirkan, Powerbrain juga ingin mendukung target Pemerintah Indonesia dalam menurunkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang, melalui efiensi energi dengan menggunakan teknologi yang dimiliki perusahaan.

Rilwanu Lukman Amrullah, Co-Founder dan Chief Marketing Officer Powerbrain, menambahkan, perusahaan juga akan melakukan pengembangan teknologi dengan menghadirkan produk dan layanan yang lebih inovatif untuk  semakin memudahkan efisiensi energi dan efisiensi finansial bagi para mitra. Untuk saat ini, dengan menggunakan teknologi Powerbrain, para mitra akan mendapatkan 3 manfaat utama, yakni menurunkan biaya operasional, meningkatkan nilai bangunan, dan meningkatkan kesejahteraan mitra.

Achmad Zaky, Founder AZF, mengungkapkan bahwa lini bisnis Powerbrain yang bergerak di bidang Smart Energy Management dengan tujuan membantu masyarakat untuk mengelola konsumsi energi memiliki keselarasan dengan misi dari AZF. Saat ini timnya juga tengah fokus terhadap perusahaan startup yang menghadirkan solusi terkait impact, baik dalam sektor pendidikan, green technology, maupun fintech yang mengarah kepada inklusi.

“Kami sudah melakukan kajian yang komprehensif terhadap Powerbrain dengan
mempertimbangkan kesamaan misi dalam menciptakan dampak sosial yang tinggi. Investasi Achmad Zaky Foundation kepada Powerbrain guna membantu pendanaan perusahaan startup teknologi yang memiliki value dan potensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan menjadi perusahaan yang kompetitif serta berdampak luas bagi kemajuan Indonesia,” tutur Achmad Zaky.

AZF bukanlah kendaraan satu-satunya dari Achmad Zaky dalam berinvestasi. Selain AZF, Ia juga menjalankan init-6, dana kelolaan yang fokus berinvestasi di startup teknologi tahap awal. Sebelumnya, melalui init-6, Zaky telah berinvestasi di platform edtech Eduka, penyedia layanan cloud lokal IDCloudHost, dan Komunitas Developer Showwcase.

Investasi berdampak pada lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep investasi berdampak atau impact investment kian meraih atensi dari kalangan investor. Menurut Jaringan Investasi Dampak Global (GIIN), investasi dampak adalah investasi yang dilakukan untuk menghasilkan dampak sosial dan lingkungan yang positif dan terukur bersama pengembalian finansial.

Perkiraan terbaru dari International Finance Corporation (IFC) tentang pasar global untuk investasi dampak menunjukkan bahwa sebanyak $2,3 triliun telah  disalurkan untuk investasi berdampak pada tahun 2020, $636 miliar di antaranya memiliki sistem manajemen dampak yang tepat, menurut laporan ‘Investing for Impact: The Global Impact Investing Market 2020″.

DSInnovate belum lama ini menerbitkan hasil riset terbarunya bertajuk “Startup Report 2021-2022Q1“, merangkum dinamika industri dan ekosistem startup digital Indonesia. Dalam survei yang diadakan DSInnovate, sekitar 80% responden mengaku startup Indonesia berdampak positif terhadap lingkungan. Sekitar 45% responden memilih skala 3, yang berarti startup Indonesia memberi dampak yang cukup signifikan pada lingkungan.

Selain Powerbrain, startup yang juga bergerak di bidang impact di ranah lingkungan adalah Xurya, perusahaan ini menawarkan solusi energi berbasis surya, yang diaplikasikan pada atap bangunan. Beberapa startup yang turut bermain di ranah tersebut termasuk Warung Energi, Weston Energy, Forbetric, Erenesia, Khaira Energy, dan Syailendra Power. Sebagian besar menggarap potensi tenaga surya.