Bersamaan Dengan Pelepasan Trailer Barunya, Bungie Resmi Umumkan Destiny 2

Destiny adalah game pertama dalam kolaborasi selama sepuluh tahun antara Bungie, developer asli seri Halo, dengan Activision. Saat dirilis di console last- serta current-gen tiga tahun lalu, Destiny memberikan keuntungan lebih dari US$ 500 dolar buat tim pengembang terlepas dari kurang positifnya respons media terhadap permainan, terutama terkait masalah narasi.

Kekurangan pada Destiny pelan-pelan ditambal lewat beragam update pasca-rilis, meliputi The Dark Below (Desember 2014), The Taken King (September 2015) dan Rise of Iron (September 2016). Bungie sendiri sudah lama diketahui ingin menggarap sekuelnya, dan pada akhir Maret ini, developer resmi mengumumkan Destiny 2, ditemani oleh pelepasan teaser ‘Last Call’ dan trailer bertajuk ‘Rally the Troops’.

Destiny 2 meneruskan game pertamanya, di-setting satu tahun setelah kejadian di Rise of Iron. Dipimpin oleh Ghaul, faksi Red Legion dari ras amfibi raksasa Cabal meluluhlantakkan The Last City, memaksa para Guardian meninggalkan Tower mereka. Kini para Guardian harus menyusun kekuatan dari awal buat menghadapi Red Legion sembari menjelajahi lokasi-lokasi baru di jagat fiksi ilmiah Destiny.

Meski developer belum mengungkapkan rincian soal gameplay, besar kemungkinan Destiny 2 kembali mengusung formula mirip pendahulunya. Anda disuguhkan tiga pilihan kelas, yaitu Hunter (terinspirasi dari Han Solo dan karakter Clint Eastwood di film Man with No Name), Warlock (campuran antara Jedi Knight di Star Wars, Gandalf dan Morpheus di The Matrix), dan Titan (mengadopsi konsep Master Chief di Halo dan Stormtrooper Star Wars).

Trailer Rally the Troops menunjukkan kembalinya karakter-karakter Vanguard familier seperti Cayde-6, Commander Zavala, dan Ikora Rey – diisi suara oleh aktor aslinya: Nathan Fillion, Lance Reddick dan Gina Torres. Di sana, tokoh-tokoh ini mencoba mengumpulkan pasukan demi memerangi Red Legion, masing-masing dengan gaya ceramah berbeda. Dari penjelasan Bungie, video berdurasi hampir dua menit tersebut difokuskan pada aspek narasi permainan.

Destiny 2

Selanjutnya, developer punya agenda untuk menunjukkan porsi gameplay Destiny 2 di tanggal 18 Mei besok via event live stream. Selain itu, gerbang pre-order juga telah dibuka, menawarkan Anda konten digital eksklusif dan Expansion Pass, beserta akses beta. Dan menariknya lagi, Destiny 2 nanti tak hanya tersedia di console saja, gamer PC juga akan dapat menikmatinya.

Destiny 2 rencananya akan dilepas di Windows PC, PlayStation 4, dan Xbox One pada tanggal 8 September 2017. Bungie menyediakan beberapa pilihan edisi, yakni bundel standar, Collector’s Edition, Limited Edition, dan Digital Deluxe Edition.

Sumber: Bungie.

Versi Baru Trilogi Crash Bandicoot Akan Hadir di PlayStation 4 Bulan Juni Nanti

Crash Bandicoot memang bukanlah game terbaik di zamannya, namun ia merupakan judul yang paling melekat di ingatan para gamer console. Dirilis lebih dari dua dekade silam, permainan kreasi Naughty Dog itu memperkenalkan tokoh protagonis jenaka bernama Crash, menyuguhkan gameplay mengasikkan bertempo cepat, dan didukung teknologi grafis terbaik di eranya.

Permainan ini menjadi salah satu franchise besar milik Sony, dan mengangkat Naughty Dog sebagai studio game papan atas. Namun setelah merilis dua sekuel (Crash Bandicoot 2: Cortex Strikes Back dan Crash Bandicoot 3: Warped) dan satu spin-off (Crash Team Racing), sang developer tidak terlihat punya rencana untuk mengunjungi kembali jagat Crash hingga diungkapnya kabar gembira di E3 2016 kemarin.

Crash Bandicoot N. Sane Trilogy 1

Di ajang pameran gaming tahunan terbesar di dunia itu, Sony mengumumkan agenda untuk menghadirkan trilogi Crash Bandicoot di PlayStation 4. Tentu saja agar layak dimainkan di platform current-gen, ada banyak update yang diimplementasikan, terutama di sisi grafis. Proses remaster tersebut diserahkan pada tim Vicarious Visions, developer di belakang seri Skylanders serta Guitar Hero, dan akan kembali dipublikasi oleh Activision.

Di PlayStation 4, versi baru Crash Bandicoot tidak disajikan secara terpisah, melainkan dibundel menjadi satu paket. Activision memberinya nama Crash Bandicoot N. Sane Trilogy. Vicarious Visions menekankan bahwa N. Sane Trilogy bukanlah merupakan remake, melainkan remaster karena tetap menggunakan level geometri orisinal dari Naughty Dog dan tidak mengerjakannya dari awal. Dari sana, mereka kemudian menambahkan elemen animasi dan audio baru.

Crash Bandicoot N. Sane Trilogy 2

Seperti dalam Crash Bandicoot, pemain akan dibawa melewati level dan berbagai tantangan untuk menghentikan rencana Dr. Neo Cortex menguasai dunia. Lagi-lagi, Crash akan menggunakan gerakan berputar dan melompat untuk mengalahkan lawan-lawan serta menghancurkan peti; dan Anda juga dapat memandunya mengumpulkan berbagai item seperti buah Wumpa, extra life, dan topeng Aku-Aku.

N. Sane Trilogy sendiri memperkenalkan fitur baru seperti checkpoint, menu pause, sistem save baik manual maupun otomatis, serta mode time trial. Game kabarnya siap menghidangkan resolusi 4K dipadu kualitas audio yang lebih baik.

Crash Bandicoot N. Sane Trilogy 3

Dan kemarin, pihak Activision menginformasikan bahwa Crash Bandicoot N. Sane Trilogy siap untuk dirilis pada pertengahan tahun ini, tepatnya pada tanggal 30 Juni 2017. Bundel 3-in-1 tersebut ditawarkan di harga yang relatif rendah, yaitu US$ 40. Anda bisa mengetahui lebih rinci mengenai update yang sudah disiapkan oleh developer dalam N. Sane Trilogy via blog Activision.

Antusiasme Reviewer Terhadap Call of Duty: Infinite Warfare Tak Setinggi Harapan Activision

Minggu lalu, persaingan antara game Call of Duty baru dengan dua permainan shooter andalan EA akhirnya dimulai. Sayang sekali perilisan Infinite Warfare diwarnai masalah. Mereka yang membeli game di Windows Store tak bisa bermain bersama gamer di Steam, memicu penurunan tajam angka pemain. Padahal, penjualan Infinite Warfare sendiri jauh lebih sedikit dari Black Ops 3.

Terlepas dari bundel eksklusif versi remaster Modern Warfare, ada kemungkinan gamer merasa lelah pada formula game yang begitu-begitu saja meski kali ini Infinity Ward mengangkat tema sci-fi di judul terbarunya. Rata-rata para reviewer tampaknya mempunyai opini serupa, menunjukkan kurangnya rasa antusias dalam ulasan-ulasan mereka.

Gamesbeat adalah salah satu media yang memberikan penilaian tinggi, 93. Reviewer Dean Takahashi mengapresiasi kombinasi gameplay tradisional Call of Duty di latar belakang baru sehingga fans tidak merasa bosan. Menurutnya, hal ini ialah efek positif dari kegagalan Call of Duty: Ghosts, memaksa Infinity Ward mengambil langkah beresiko untuk mengubah penyajian game. Ceritanya lebih baik, dan ada banyak momen-momen mengesankan.

Infinite Warfare mendapatkan skor empat dari lima bintang dari GamesRadar. Leon Hurley berpendapat, kesan Call of Duty tidak bisa dihilangkan dari game, tapi jalan cerita Infinite Warfare terasa lebih berbobot dari permainan sebelumnya, lalu setting dunia sci-fi-nya masuk akal. GamesRadar turut memuji struktur misi permainan yang terbuka, dan berkat adegan-adegan pertempuran dengan pesawat Jackal, gameplay jadi lebih bervariasi.

Bagi Destructoid, Infinite Warfare masih lebih baik dari Ghosts. Kehadiran mode zombie di sana memperkaya konten, kemudian multiplayer-nya tidak mengecewakan meski momentumnya telah disusul oleh Titanfall. Namun jika mengharapkan sesuatu yang baru atau pengalaman campaign yang lebih lama, Destructoid menyarankan Anda buat berpaling dari Infinite Warfare. Tentu saja, kehadiran versi remaster Modern Warfare menambah nilai jualnya.

Giant Bomb sangat menyukai campaign Infinite Warfare, menyebutnya sebagai mode singleplayer Call of Duty terbaik berisi pertempuran yang sangat keren. Sayangnya, sisa konten permainan tidak memuaskan, dan kekurangan itu tidak bisa ditutupi oleh kehadiran Modern Warfare. Giant Bomb mempertanyakan praktek bundel remaster Modern Warfare bersama Infinite Warfare, dan berharap Activision berkenan menjualnya secara terpisah. Mereka hanya menyodorkan nilai 6.

PC Gamer  merupakan salah satu media yang memberikan nilai paling rendah: 48 dari 100. Infinite Warfare tampil cantik, namun game ini minim improvisasi dan populasi multiplayer-nya di platform PC terus menurun. Konten bonus seperti mode zombie serta remaster Modern Warfare malah lebih baik dari ‘atraksi utama’, tapi penawaran itu tetap tidak menarik saat Activision mematok harga US$ 70. Reviewer Tyler Wilde bilang, ia jauh lebih menikmati Titanfall 2.

Di situs agregat review OpenCritic, Call of Duty: Infinite Warfare hanya berhasil mendapatkan skor sementara 76.

Activision Umumkan Call of Duty: Infinite Warfare, Siapkan Pula Remake Modern Warfare

Bocoran mengenai game Call of Duty terbaru – menyebutkan judul serta kapan Activision menyingkapnya – terbukti tepat. Tapi selain pelanjut permainan shooter populer itu, ternyata publisher juga sudah mempersiapkan kejutan buat para fans. Di tahun ini juga, Activision akan merilis veri remaster dari salah satu judul CoD terbaik yang pernah dilepas di platform last-gen.

Call of Duty: Infinite Warfare

Pengumuman Call of Duty: Infinite Warfare dilakukan lewat publikasi reveal trailer di YouTube. Kotennya mungkin sudah bisa Anda tebak: potongan-potongan adegan sinematik, cutscene dalam perspektif orang pertama, baku tembak, ledakan dan lebih banyak ledakan di sana-sini. Meski tampaknya permainan kembali menyajikan formula ‘perang berskala besar’ yang sama, developer menjanjikan sejumlah inovasi serta kehadiran mode Zombie.

Sejak Advanced Warfare, Call of Duty mulai terang-terangan mengusung tema fiksi ilmiah, dan arahan tersebut tampaknya turut memengaruhi seri Black Ops. Di Infinite Warfare, developer Infinity Ward menggiring Anda jauh ke masa depan. Aksi baku tembak turut dibawa ke luar atmosfer planet. Pertempuran udara dan luar angkasa akan menjadi aspek penting mode campaign.

Call of Duty Infinite Warfare 01
Infinite Warfare membawa Anda jauh ke masa depan.

Infinite Warfare mengambil latar belakang cerita futuristis. Di masa itu, negara-negara di dunia telah bersatu mendirikan United Nations Space Alliance untuk mulai mengkolonisasi ruang angkasa. Dan di jagat Call of Duty, kedamaian tidak dapat bertahan lama. Sebuah faksi yang menamakan dirinya Settlement Defense Front menyatakan perang pada UNSA, dan segera melakukan serangan tiba-tiba. Anda bermain sebagai komandan kapal UNSA Retribution Kapten Reyes, ditugaskan buat menghentikan SDF.

Permainan rencananya akan dirilis tanggal 4 November 2016 di PC, Xbox One dan PlayStation. Tersedia pilihan edisi standar, Legacy Edition dan Digital Legacy Edition (masing-masing US$ 80), Digital Deluxe Edition (US$ 100), serta Legacy Pro Edition (US$ 120).

Call of Duty Infinite Warfare 02
Pertempuran di udara dan angkasa menjadi elemen penting di game.

Call of Duty: Modern Warfare Remaster

Kejutan terbesar dari pengungkapan Infinite Warefare adalah pengumuman versi remake Call of Duty: Modern Warfare. Sayang sekali, ia tidak dijual terpisah. Permainan dibundel bersama Infinite Warfare edisi Legacy. Modern Warfare Remaster dikerjakan oleh tim Raven Software, menyuguhkan campaign orisinil serta upgrade pada grafis. Namun untuk multiplayer-nya sendiri, cuma ada 10 map, separuh dari Modern Warfare versi lawas.

Via Gamespot. Sumber: CallofDuty.com.

[Rumor] Judul Baru Game Call of Duty Tersingkap, Akan Diumumkan Minggu Depan

Bagi Activision, tak lengkap rasanya jika satu tahun berlalu tanpa adanya perilisan Call of Duty. 13 tahun setelah debut perdana, CoD diakui khalayak sebagai franchise shooter terpopuler di Bumi, menghasilkan pemasukan lebih dari US$ 10 miliar. Jadi sangat tidak mengherankan jika perusahaan game raksasa Amerika itu tanpa kenal lelah menyiapkan penerusnya.

E3 2016 masih lebih dari sebulan lagi, namun bocoran dan rumor sudah berseliweran. Kali ini, tersibak informasi mengenai judul baru permainan Call of Duty dan kapan rencananya ia akan diumumkan. Berita soal nama muncul tidak sengaja di PlayStation Store Amerika, dan menyadari kesalahan ini, Sony segera menghapusnya. Waktu pengumuman sendiri diungkap oleh jurnalis video game independen Jim Sterling via Twitter-nya.

Secara tak sengaja ‘Call of Duty: Infinite Warfare’ tertera di PlayStation Store.

Dari titel yang tertera di kolom Trending PlayStation Store, Activision memberinya judul Call of Duty: Infinite Warfare. Dan sepertinya publisher berniat menyingkapnya pada tanggal 3 Mei 2016, berdasarkan foto dokumen berisi agenda marketing. Di sana terdapat tulisan ‘VENDOR SUPPLIED, Call of Duty Reveal’, ditemani Overwatch Open Beta, Battleborn ‘available now‘ dan StarFox Zero. Di antara keempat game, hanya Call of Duty yang tidak mempunyai gambar.

New Call of Duty 02
Menanti pengumuman Call of Duty baru? Catat tanggalnya: 3 Mei 2016.

Bukan cuma dua hal ini yang berhasil diketahui soal Call of Duty baru. Di akhir bulan Maret kemarin, user NeoGAF bernama shinobi602 memberi bocoran bahwa game di-setting jauh di masa depan, bertema fiksi ilmah dengan pertempuran ruang angkasa. Eurogamer segera mengejar laporan tersebut, dan mereka menyampaikan bahwa permainan bukanlah penerus langsung dari judul-judul sebelumnya.

Game anyar kabarnya itu digarap oleh Infinity Ward, tim di belakang seri klasik, Modern Warfare dan Ghosts. Di sini yang membuatnya jadi menarik, karena jalan cerita Ghosts masih menggantung. Mengapa mereka tidak membuat sekuelnya? Tentu info ini bisa saja keliru, namun shinobi602 cukup bereputasi di forum NeoGAF karena ia dahulu secara akurat membeberkan rincian fitur serta karakter Black Ops III.

Activision memang dikabarkan tidak berencana membuka booth di Electronic Entertainment Expo 2016, akan tetapi publisher telah mengonfirmasi keberadaan Call of Duty baru lewat blog resmi.

“Di E3 bulan Juni nanti, kami akan memamerkan gameplay dari permainan paling ambisius ciptaan Infinity Ward. Kami tidak sabar untuk memberi tahu detail mengenai game Call of Duty selanjutnya bersama rekan-rekan di PlayStation,” tutur communication manager Activision Scott Lowe. “Kami bangga dapat berpartisipasi di ajang video game besar tersebut.”

Via The Escapist.

Activision Blizzard Konfirmasi Akusisi Organisasi Esport Major League Gaming

Esport ialah hal besar, dan para pemain di industri melihat bahwa perkembangan ranah olahraga elektronik akan terus meroket. Sebagai salah satu nama raksasa, sejak beberapa bulan silam Activision sudah mengambil ancang-ancang untuk turut berkiprah di sana. Mereka mendirikan divisi khusus, sembari menunjuk mantan CEO ESPN Steve Bornstein buat memimpinnya.

Meneruskan upaya mereka, sang publisher memutuskan buat mengambil satu langkah besar. Activision Blizzard dilaporkan telah mengakuisisi Major League Gaming. Bagi gamer, nama MLG tidak asing lagi di telinga, ia merupakan sebuah organisasi yang mempionirkan esport. Laporan awal muncul di akhir minggu kemarin, kemudian dikonfirmasi lewat press release dari Activision.

Melalui pembelian ini, Activision mencoba mengembangkan sayap ke eskosistem liga-liga gaming profesional. CEO Bobby Kotick menyampaikan, mereka berkeinginan untuk menciptakan ‘ESPN-nya esport‘, sembari menemukan cara baru buat ‘menghargai para pemain serta kemampuan yang mereka miliki, dan sebagai dedikasi serta komitmen pada dunia gaming.’

Lalu bagaimana dengan struktur MLG sendiri? Sebelumnya ada berita yang mengindikasikan bahwa CEO MLG Sundance DiGiovanni akan digantikan. Namun berdasarkan lembar rilis pers, ia sepertinya tidak akan meninggalkan posisi tersebut. Activision Blizzard tetap mengandalkan DiGiovanni dan co-founder Mike Sepso buat menahkodai MLG.

Misi mereka adalah meneruskan kerja keras selama 12 tahun agar esport bisa menjadi lebih mainstream lewat pembuatan serta penyiaran konten premium, mengelola event global, serta memperluas distribusi. Major League Gaming akan terus mengoperasikan platform MLG.tv, MLG Pro Circuit dan GameBattles. Daftar publisher serta partner juga tidak berubah.

Activision Blizzard tidak mengungkap jumlah uang yang mereka keluarkan demi mengakuisisi hampir seluruh aset bisnis MLG, tapi dari artikel Esport Observer di tanggal 1 Januari 2016, angkanya mencapai US$ 46 juta.

Bermarkaskan di Kota New York, Major League Gaming didirkan pada tahun 2002 oleh DiGiovanni dan Sepso. Sejak saat itu, mereka mengadakan turnamen-turnamen video game, bahkan sempat berkecimpung di bidang produksi acara TV serta pengembangan permainan. Bermacam-macam judul MLG pertandingkan, dari mulai League of Legends, Mortal Kombat, Soul Calibur V, King of Fighters XIII, Dota 2, Smite, sampai Call of Duty.

Boleh jadi, karena mereka sudah menjadi milik Activision Blizzard, permainan-permainan Activision dan Blizzard Entertainment mungkin akan lebih sering dipertandingkan.

Via Games Industry. Sumber: Activision. Header: Wikipedia.

Pencipta Candy Crush Akan Dibeli Pemilik Call of Duty Seharga $ 5,9 Miliar

Seri permainan puzzle match-three Candy Crush sudah lama dikenal orang sebagai mesin pencetak uang milik King Digital Entertainment. Di tahun 2014 saja, in-app purchase user memberi pemasukan sebesar US$ 1,33 miliar untuk King, dan itu belum menghitung permainan-permainan mereka lainnya. Dan beberapa saat lalu, terdengarlah kabar menghebohkan. Continue reading Pencipta Candy Crush Akan Dibeli Pemilik Call of Duty Seharga $ 5,9 Miliar

Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Sejak Ghosts, arahan tema franchise shooter Activision pelan-pelan bergeser ke masa depan. Sebagian orang berasumsi, Advanced Warfare ialah jawaban publisher akan kepopularitasan Titanfall. Sayang empat game terakhir berturut-turut memberikan rasa serupa tanpa perbedaan signifikan di gameplay. Dan kita tahu, permainan Call of Duty teranyar sedang disiapkan. Continue reading Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Call of Duty: Black Ops III Bawa Anda Lebih Jauh ke Pertempuran Masa Depan

“Kesalahan terbesar manusia terletak pada ketidakmampuan mengendalikan teknologi yang telah mereka ciptakan,” tutur developer di awal video pengungkapan game Call of Duty teranyar. Jangan terlalu memikirkan kalimat filosofis itu. Bagi Activision, tidak boleh ada tahun tanpa peluncuran game andalan mereka di mana akan ada aksi baku tembak bombastis. Continue reading Call of Duty: Black Ops III Bawa Anda Lebih Jauh ke Pertempuran Masa Depan

Call of Duty: Advanced Warfare Pecahkan Rekor Game Berkebutuhan Hard Disk Terbesar?

Menyambut peluncuran game shooter Call of Duty: Advanced Warfare yang jatuh pada awal bulan depan, publisher Activision mempublikasi dua hal: launch trailer berisi demo gameplay dan daftar kebutuhan hardware di PC. Semuanya tampak biasa saja, hingga Anda melihat bagaimana permainan tersebut akan melahap banyak ruang kosong di hard disk. Continue reading Call of Duty: Advanced Warfare Pecahkan Rekor Game Berkebutuhan Hard Disk Terbesar?