Amazon Ungkap Echo dan Echo Dot Generasi ke-4, Serta Echo Show 10

Tahun demi tahun, Amazon terus memperbarui lini perangkat pintar besutannya. Di tahun pandemi ini, Amazon punya tiga perangkat Echo baru – plus layanan cloud gaming bernama Luna – dan ketiganya sudah berubah drastis jika dibandingkan dengan produk yang sama dari generasi sebelumnya.

Kita mulai dari Amazon Echo standar, yang kini sudah memasuki generasi keempat. Seperti yang bisa kita lihat, wujudnya tak lagi silindris, melainkan lebih menyerupai bola sekarang. Menariknya, tahun ini tidak ada Echo Plus, sebab fitur-fiturnya sudah diwariskan ke Echo standar, termasuk kemampuan untuk merangkap peran sebagai smart home hub.

Untuk pertama kalinya juga, Amazon menanamkan sebuah chip bikinan mereka sendiri. Chip bernama AZ1 Neural Edge ini berfungsi untuk mempercepat kinerja machine learning milik perangkat. Bukan cuma itu, kehadiran chip AZ1 juga memungkinkan Alexa untuk memahami instruksi atau pertanyaan dari pengguna dengan lebih cepat.

Sebagai sebuah speaker tradisional, Amazon Echo generasi keempat ini diklaim punya kualitas suara yang jauh lebih baik berkat sepasang tweeter, woofer 3 inci, dan teknologi pengolahan audio besutan Dolby. Lebih lanjut, Echo kini juga mampu mengadaptasikan karakteristik suaranya dengan kondisi ruangan secara otomatis. Kabar baiknya, Amazon tidak mengubah harganya, dan tetap di angka $100.

Kalau itu dirasa terlalu mahal, tentu saja masih ada Echo Dot sebagai alternatif yang lebih mungil sekaligus lebih terjangkau – $50 saja. Seperti kakaknya, Echo Dot juga membulat seperti bola, akan tetapi ia tidak bisa dijadikan smart home hub, dan yang pasti kualitas suaranya juga lebih inferior daripada Echo standar.

Amazon juga menawarkan Echo Dot dalam dua varian lain; satu yang dilengkapi indikator LED untuk menampilkan jam, satu lagi Echo Dot Kids Edition yang berwajah macan atau panda. Kedua varian ini dibanderol sedikit lebih mahal di $60.

Amazon Echo Show 10

Juga ikut diperbarui kali ini adalah lini Echo Show yang masuk kategori smart display speaker. Sesuai namanya, Echo Show 10 hadir membawa layar 10,1 inci beresolusi HD. Di ujung kanan atasnya, tertanam kamera 13 megapixel untuk keperluan video call.

Satu hal yang menarik adalah, bingkai layar dan kameranya ini dapat berputar ke kiri atau kanan. Gunanya adalah supaya kameranya bisa mengatur framing secara otomatis, memastikan pengguna selalu berada di tengah frame kamera selagi sesi video call berlangsung. Cara kerjanya kurang lebih sama seperti yang ditawarkan oleh Facebook Portal.

Amazon cukup bangga bahwa perangkat ini juga dapat dipakai untuk streaming Netflix di samping layanan streaming film besutan mereka sendiri. Kualitas suaranya juga dijamin lebih baik daripada dua generasi sebelumnya, terutama terkait bass mengingat Echo Show 10 memiliki woofer berdiameter 3 inci.

Seperti halnya Echo standar tadi, Echo Show 10 turut dibekali chip AZ1 agar Alexa bisa lebih responsif dari biasanya. Di Amerika Serikat, perangkat ini sekarang sudah dijual dengan harga $250.

Sumber: Amazon via Engadget.

Skype Kini Terintegrasi Langsung pada Perangkat Alexa

Tidak seperti pendahulunya, Amazon Echo Show generasi kedua datang membawa layar sentuh yang jauh lebih besar. Ini menjadikannya sangat ideal dipakai untuk video calling beramai-ramai bersama orang-orang terdekat, dan semuanya semakin dimudahkan berkat integrasi Skype langsung pada perangkat Alexa.

Berkat integrasi ini, pengguna bisa langsung menginstruksikan Alexa untuk menelepon seseorang via Skype. Untuk perangkat seperti Amazon Echo Dot, jelas percakapannya hanya bisa dalam format audio saja, namun untuk perangkat seperti Echo Show atau Echo Spot, percakapan video pun bisa dijalani dengan mudah.

Memulai percakapan Skype pada perangkat Alexa juga terkesan sangat mudah. Pengguna hanya perlu menghubungkan akun Skype-nya satu kali di awal, lalu selanjutnya semuanya cuma memerlukan perintah suara dengan embel-embel Skype.

Juga menarik adalah fitur Skype to Phone yang berlaku untuk integrasi ini. Artinya, pengguna bisa memakai perangkat Alexa-nya untuk menelepon ke nomor biasa, termasuk nomor internasional. Sebagai bonus, pemilik perangkat Alexa bisa menikmati panggilan Skype to Phone ke 34 negara selama 200 menit secara cuma-cuma.

Sayangnya integrasi Skype pada Alexa ini baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, India, Australia dan Selandia Baru saja, akan tetapi Skype berjanji akan menghadirkan dukungan untuk lebih banyak negara dalam waktu dekat.

Sumber: Skype.

 

Amazon Umumkan Seabrek Perangkat Baru Berintegrasi Alexa

Asisten virtual Alexa pertama hadir bersama smart speaker Amazon Echo di bulan November 2014. Dalam kurun waktu hampir tiga tahun, keluarga Echo sudah bertambah besar hingga mencakup enam perangkat yang berbeda (per September 2017): Echo, Echo Dot, Echo Plus, Echo Look, Echo Show, dan Echo Spot. Apakah Amazon sudah puas? Rupanya belum.

Perusahaan ritel senilai satu triliun dolar itu baru saja memperkenalkan sejumlah anggota baru dari keluarga Echo, di samping generasi baru dari perangkat yang sudah ada. Tanpa berlama-lama, mari kita bahas satu per satu rumah baru Alexa ini.

Amazon Echo Dot (3rd Gen)

Amazon Echo Dot (3rd Gen) / Amazon
Amazon Echo Dot (3rd Gen) / Amazon

Echo Dot generasi ketiga punya penampilan yang jauh lebih manis. Sisi luarnya sekarang dilapis fabric bermotif jaring-jaring ala Google Home Mini, dan dimensinya ternyata agak membesar dibandingkan generasi sebelumnya. Kabar baiknya, unit driver-nya juga ikut membesar (dari 1,1 inci menjadi 1,6 inci), volumenya diklaim 70% lebih keras, dan harganya tidak berubah: $50.

Amazon Echo Plus (2nd Gen)

Amazon Echo Plus (2nd Gen) / Amazon
Amazon Echo Plus (2nd Gen) / Amazon

Sama seperti Echo Dot, Echo Plus generasi baru turut menganut bahasa desain yang melibatkan fabric bermotif jaring-jaring, membuatnya sepintas tampak mirip seperti Apple HomePod. Amazon mengklaim kualitas bass-nya lebih mantap berkat woofer yang lebih besar (3 inci), demikian pula untuk kualitas suaranya secara menyeluruh.

Kelebihan Plus masih sama, yaitu peran keduanya sebagai smart home hub. Yang unik dari generasi keduanya ini adalah, beberapa instruksi untuk perangkat smart home dapat berjalan secara lokal, alias tanpa bergantung koneksi internet, misalnya saja “Alexa, turn on the lights.” Harganya? Masih sama seperti generasi pertamanya: $150.

Amazon Echo Show (2nd Gen)

Amazon Echo Show (2nd Gen) / Amazon
Amazon Echo Show (2nd Gen) / Amazon

Perubahan yang langsung kelihatan dari Amazon Echo Show generasi kedua adalah layar sentuhnya, yang kini membesar ukurannya menjadi 10 inci (sebelumnya cuma 7 inci), dengan resolusi HD. Seperti Echo Plus, Echo Show juga dapat difungsikan sebagai smart home hub.

Amazon mengklaim Echo Show baru yang mengemas sepasang driver 2 inci dan sebuah passive bass radiator ini lebih superior kualitas suaranya, apalagi dengan bantuan algoritma processing dari Dolby. Namun yang lebih penting, Echo Show kini dilengkapi browser, sehingga jenis konten yang ditampilkan tentu bisa lebih banyak.

Harganya? Lagi-lagi masih sama seperti generasi pertamanya: $230.

Amazon Echo Auto

Amazon Echo Auto / Amazon
Amazon Echo Auto / Amazon

Satu-satunya yang belum dipasarkan secara luas, melainkan baru dalam jumlah terbatas, Echo Auto siap menyulap dashboard mobil menjadi rumah baru buat Alexa. Namun perlu dicatat, Echo Auto memerlukan smartphone sebagai perantaranya dengan Alexa.

Maksudnya begini: usai disambungkan ke port USB atau colokan 12V pada dashboard, Echo Auto perlu dihubungkan ke ponsel via Bluetooth agar pengguna bisa berinteraksi dengan Alexa. Bluetooth juga dipakai untuk menyambungkan Echo Auto ke sistem audio mobil, atau bisa juga via jack 3,5 mm standar.

Lalu kenapa tidak pakai smartphone saja kalau begitu caranya? Well, Echo Auto mengemas 8 mikrofon, sehingga ia tentu lebih jago dalam menangkap perintah suara secara akurat. Saat sudah dilepas ke publik secara luas nanti, harganya dipatok $50.

Amazon Echo Input, Echo Link dan Echo Link Amp

Amazon Echo Input / Amazon
Amazon Echo Input / Amazon

Anda ingat Chromecast Audio? Echo Input bisa dianggapi sebagai versi lebih canggih dari perangkat tersebut. Tugasnya mengubah speaker biasa menjadi smart speaker, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan Alexa berkat empat buah mikrofon yang tertanam pada badan tipisnya. Harganya $35 saja.

Amazon Echo Link / Amazon
Amazon Echo Link / Amazon

Echo Link punya fungsi yang sama seperti Input, tapi ditujukan buat sistem hi-fi stereo. Sisi depannya cuma dihuni satu kenop volume berukuran besar, sedangkan di belakangnya ada sederet input seperti yang umum kita jumpai pada sistem audio rumahan, plus port Ethernet.

Amazon Echo Link Amp / Amazon
Amazon Echo Link Amp / Amazon

Echo Link Amp, sesuai namanya, adalah perangkat yang sama tapi dengan amplifier 2-channel berdaya 60 watt, ideal untuk disambungkan ke speaker pasif. Echo Link dan Link Amp dipasarkan masing-masing seharga $200 dan $300.

Amazon Echo Sub dan Echo Wall Clock

Amazon Echo Sub / Amazon
Amazon Echo Sub / Amazon

Dua perangkat ini saya pisahkan karena tidak memiliki peran langsung sebagai rumah bagi Alexa. Echo Sub merupakan subwoofer wireless yang dapat disambungkan ke speaker dari lini Echo guna menambah intensitas bass-nya. Pengaturannya pun dapat dilakukan menggunakan perintah suara. Harganya? $130.

Amazon Echo Wall Clock / Amazon
Amazon Echo Wall Clock / Amazon

Echo Wall Clock, terlepas dari namanya, jelas bukan jam dinding biasa. Ia dapat dihubungkan ke speaker Echo via Bluetooth untuk menjadi representasi visual dari fungsi timer Alexa. Sepele, tapi ada beberapa kesempatan ia bisa sangat berguna. Harganya $30 saja.

AmazonBasics Microwave dan Amazon Smart Plug

AmazonBasics Microwave / Amazon
AmazonBasics Microwave / Amazon

Meski bukan bagian langsung dari keluarga Echo, kedua perangkat ini masih diciptakan untuk ekosistem smart home. AmazonBasics Microwave misalnya, meskipun jauh dari kata istimewa, masih tergolong unik karena dapat dioperasikan dengan perintah suara (menyambung ke speaker Echo untuk berkomunikasi dengan Alexa).

Amazon Smart Plug / Amazon
Amazon Smart Plug / Amazon

Amazon Smart Plug di sisi lain diciptakan supaya pengguna dapat mengontrol lampu, kipas angin, coffee maker dan lain sebagainya menggunakan perintah suara (lagi-lagi dengan bantuan speaker Echo yang dilengkapi integrasi Alexa). Kedua perangkat ini sudah dipasarkan masing-masing seharga $60 dan $25.

Sumber: 1, 2, 3, 4.

When in Rome Ialah Board Game Keluarga Pertama yang Didukung Alexa

Transformasi digital memang mengubah karakteristik konsumen dan kadang efeknya sulit diterka, tapi tak selamanya perubahan buruk bagi bisnis. Ambil contohnya kehadiran internet di awal 90-an. Berkatnya, industri board game mengalami perkembangan signifikan karena mencari permainan jadi lebih gampang serta memudahkan pemain bergabung dalam komunitas.

Hampir tiga dekade setelah momen itu, keberadaan game tabletop tetap tidak tergantikan oleh permainan digital. Inkarnasinya sangat banyak (cek saja Kickstarter dan lihat bagaimana board game menjamur di sana), dan para developer juga mulai mengintegrasikan teknologi digital sebagai elemen permainan. Dan kini, tim Sensible Object membenamkan kecerdasan buatan Alexa dalam board game berjudul When in Rome.

When in Rome adalah permainan berbasis board untuk keluarga pertama yang memperoleh dukungan penuh asisten digital Amazon Alexa. Game ini mengangkat tema perjalanan keliling dunia, dan dengan berbekal perintah suara, pemain bisa meminta Alexa membawa mereka mengunjungi kota-kota terkenal di planet Bumi. Di When in Rome, Alexa berperan sebagai pilot sekaligus pemandu wisata.

When in Rome 4

Formula permainannya cukup sederhana. When in Rome mengadu dua tim untuk berlomba mengelilingi dunia. Bundel game terdiri dari papan, mainan, kartu dan suvenir. Tentu saja, Alexa merupakan primadona di sana. Berkatnya, pemain tak perlu lagi membaca lembar-lembar petunjuk dan aturan bermain karena Alexa siap memandu kita. Game bisa dimulai cukup dengan berkata, “Hey Alexa, play When in Rome.”

When in Rome.

Tidak ada batasan tempat yang bisa Anda datangi. Tinggal meminta Alexa untuk ‘terbang ke London’, kemudian game segera membawa Anda ke sana. Di masing-masing kota, Anda segera disambut oleh warga setempat – suaranya diisi oleh penduduk daerah itu dengan aksen yang khas. Warga di tiap kota punya kuis, dan Anda akan mendapatkan poin jika menjawabnya dengan benar.

When in Rome 2

Poin yang Anda dapatkan bisa digunakan buat meng-upgrade kartu untuk memberikan keunggulan dalam tamasya virtual itu. Lalu dengan berkunjung ke tiap lokasi, kita juga bisa mengumpulkan suvenir.

Konten audio When in Rome sangat melimpah. Anda disuguhkan dialog interaktif berdurasi lebih dari 20 jam dan tentu saja Alexa bisa mengingat jawaban Anda dari sesi permainan sebelumnya sehingga pengalaman menikmati When in Rome selalu berbeda.

When in Rome 1

When in Rome kompatibel dengan speaker pintar Amazon Echo dan Echo Dot, serta siap mendukung aplikasi mobile Alexa. Kit mainan ini dijual seharga US$ 30, dapat dinikmati oleh pemain berusia 13 tahun ke atas, dan kabarnya bisa dikapalkan ke Indonesia.

Via TechCrunch.

Lego Ingin Sesi Bermain Duplo Jadi Lebih Interaktif dengan Bantuan Alexa

Kegunaan asisten virtual Amazon Alexa ada banyak sekali. Namun dari sekian banyak, sebelumnya mungkin belum terbayang skenario di mana Alexa bisa menjadi pendamping bermain anak-anak. Tak usah dibayangkan, sebab Lego sudah mewujudkannya lewat skill Alexa baru bernama Lego Duplo Stories.

Sesuai namanya, skill Alexa yang satu ini dimaksudkan untuk menjadi pelengkap sesi bermain Lego Duplo, yang ditujukan buat anak-anak berusia 2 – 5 tahun. Lego Duplo Stories pada dasarnya bisa dilihat sebagai pengalaman interaktif yang memadukan aspek storytelling dan permainan fisik dengan balok-balok Lego Duplo.

Total ada 10 tema yang diangkat Duplo Stories; lima seputar binatang, dan lima sisanya seputar alat transportasi. Masing-masing tema sengaja dicocokkan dengan varian Lego Duplo yang ada, sehingga orang tua tidak perlu membeli set Duplo baru apabila hendak mengajak anaknya menikmati sesi interaktif ini.

Lego Duplo Stories

Cara kerjanya sederhananya begini: instruksikan Alexa untuk membuka Duplo Stories, lalu pilih tema cerita yang diinginkan. Dari situ Alexa akan mulai bercerita, dan anak-anak akan diajak untuk menyusun balok-balok Duplo seiring berjalannya cerita. Arah ceritanya pun tidak linear, melainkan ditentukan oleh pilihan sang anak.

Lego percaya bahwa Duplo Stories bisa membantu anak-anak mengasah sejumlah bakatnya, baik yang bersifat konstruktif, eksploratif maupun yang menyangkut roleplaying. Anak-anak akan diajak bermain sambil belajar angka, warna, artikulasi maupun tantangan menyusun balok-balok Duplo.

Lego Duplo Stories bisa diakses lewat perangkat apapun yang mengemas integrasi Alexa, termasuk halnya speaker kecil Echo Dot, yang baru-baru ini kedatangan versi khusus untuk anak-anak. Mengingat lini Amazon Echo sendiri belum tersedia di banyak negara, Lego untuk sekarang baru merilis Duplo Stories di Amerika Serikat dan Inggris Raya saja.

Sumber: Lego.

Amazon Luncurkan Smart Speaker Echo Dot Versi Anak-Anak

Berkat harganya yang begitu terjangkau, Amazon Echo Dot bisa dibilang merupakan salah satu smart speaker paling laris di pasaran. Produk ini pun cukup populer di kalangan anak-anak. Buktinya, Amazon baru saja memperkenalkan versi khusus bernama Echo Dot Kids Edition.

Secara fisik, perangkat ini sama persis seperti Echo Dot biasa, hanya saja Amazon telah menyertakan sebuah case supaya umurnya setidaknya bisa lebih panjang di tangan anak-anak. Tidak hanya itu, Echo Dot Kids Edition juga datang membawa garansi selama dua tahun, yang mencakup reparasi maupun penukaran gratis.

Amazon Echo Dot Kids Edition

Perbedaan utamanya terletak pada segi fitur. Yang pertama adalah fitur bernama FreeTime, yang memungkinkan para orang tua untuk membatasi durasi penggunaan perangkat, maupun mengutak-atik pengaturan parental control secara lebih komprehensif, termasuk yang krusial seperti mematikan fungsi voice purchasing, demi menyelamatkan tagihan kartu kreditnya.

Dengan FreeTime, Alexa pun juga jadi lebih ramah terhadap anak-anak, serta siap menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pendidikan, entah itu mengenai sains, hitung-hitungan atau bahasa. Sebaliknya, anak-anak pun juga didorong untuk berkomunikasi dengan lebih sopan, di mana mereka harus menyebutkan kata “please” setiap kali bertanya ke Alexa.

Amazon Echo Dot Kids Edition

Fitur yang kedua adalah FreeTime Unlimited, yang pada dasarnya merupakan layanan berlangganan berisikan bermacam konten untuk anak-anak, semisal lebih dari 300 audiobook, serta playlist musik khusus anak dari iHeartRadio, semuanya tanpa diselipi iklan.

FreeTime Unlimited juga bakal menambah skill yang dimiliki Alexa, yang bersangkutan dengan brandbrand seperti Disney, Nickelodeon maupun National Geographic. Konsumen Echo Dot Kids Edition bakal mendapat semua ini secara cuma-cuma selama setahun, sedangkan pengguna seri Echo lain harus membayar biaya berlangganan $3 per bulan.

Amazon Echo Dot Kids Edition rencananya bakal dipasarkan mulai 9 Mei mendatang seharga $80, lebih mahal $30 daripada Echo Dot standar. Perlu diingat, dana ekstra ini bukan sebatas untuk gratis berlangganan FreeTime Unlimited itu tadi saja, tapi juga garansi lengkap selama dua tahun.

Sumber: Recode dan Business Wire.

Xiaomi Umumkan Smart Speaker Mungil Berbekal Integrasi Alexa

Beberapa hari yang lalu saya sempat membaca sebuah artikel mengenai nama anak yang sebaiknya dihindari di tahun 2018 ini. Salah satu yang termasuk dalam daftar adalah “Alexa”, dengan alasan bahwa nama itu bakal banyak dikaitkan dengan asisten virtual besutan Amazon, yang semakin hari semakin eksis di banyak perangkat.

Bahkan pabrikan seperti Xiaomi pun baru-baru ini memutuskan untuk mengadopsi Alexa pada perangkatnya. Perangkat yang dimaksud adalah Yeelight Voice Assistant, yang secara fisik tampak sangat mirip seperti Amazon Echo Dot.

Ini bukanlah smart speaker pertama Xiaomi, namun yang pertama membawa integrasi Alexa, di samping asisten virtual besutan Xiaomi sendiri untuk model yang bakal dipasarkan secara khusus di Tiongkok. Xiaomi melihat efektivitas perannya sebagai pusat kendali perangkat smart home – untuk sekarang baru lini lampu pintar Yeelight, namun ke depannya Xiaomi menjanjikan kompatibilitas yang lebih luas.

Xiaomi Yeelight Voice Assistant

Dalam sasis mungilnya, terdapat speaker tunggal berdaya 2 watt dan enam buah mikrofon, yang dapat merespon perintah suara pengguna selama masih berada dalam radius lima meter. Perangkat diotaki prosesor quad-core dan RAM 256 MB, plus penyimpanan internal juga sebesar 256 MB. Konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth LE tentu saja tidak terlewatkan.

Xiaomi berencana memasarkan smart speaker mungil ini mulai akhir Januari di Tiongkok, dengan banderol 199 yuan (± 410 ribu), atau setara Amazon Echo Dot. Sayang jadwal pemasaran versi globalnya masih belum diungkap.

Sumber: XDA dan MIUI.

Cuma $35, Smart Speaker Anker Kompatibel dengan Amazon Alexa

Beberapa bulan terakhir menunjukkan kalau smart speaker adalah salah satu tren teknologi yang paling hot di tahun 2017 ini. Hampir semua pabrikan – mulai dari Apple, Xiaomi, sampai Alibaba dan Line – ingin mencicipi peruntungan di pasar yang sebelumnya hanya dikuasai oleh Amazon Echo bersama asisten virtual-nya, Alexa.

Lain halnya dengan yang dilakukan Anker. Salah satu produsen power bank terbesar itu lebih memilih untuk nebeng dengan popularitas Echo dan Alexa. Saya bilang nebeng karena speaker pintar Anker tidak datang membawa asisten virtual-nya sendiri, melainkan diproyeksikan menjadi alternatif Echo Dot yang lebih terjangkau.

Echo Dot, bagi yang tidak tahu, adalah pelengkap Echo standar yang berukuran lebih kecil dan jauh lebih terjangkau. Dibanderol $50, Echo Dot bertugas memperluas jangkauan Alexa di seluruh sudut rumah. Nah, kalau $50 masih terlalu mahal, maka penawaran dari Anker yang bernama Eufy Genie ini akan terdengar lebih menarik.

Anker Eufy Genie

Dimensinya memang sedikit lebih besar ketimbang Echo Dot, namun Anker mengklaim kualitas audionya lebih baik selagi menawarkan semua fitur yang sama. Jadi apapun yang bisa Alexa lakukan di Echo Dot, Anda bakal mendapati kapabilitas yang sama di Eufy Genie, mulai dari membeli barang dari Amazon, memutar musik sampai mengontrol perangkat smart home.

Fungsi yang terakhir ini menjadi nilai plus tersendiri untuk Eufy Genie. Pasalnya, Anker sudah punya niatan untuk merilis sejumlah perangkat smart home seperti bohlam dan colokan pintar dalam waktu dekat, dan Eufy Genie nantinya akan menjadi pusat kendali dari semua itu.

Namun pertanyaan terpentingnya, seberapa terjangkau Anker Eufy Genie dibanding Echo Dot? Mulai 16 Agustus mendatang, Anker akan memasarkannya di Amazon seharga $35 saja. Anker pun juga berencana menawarkan varian lain seharga $40 yang dilengkapi dukungan Bluetooth sehingga pengguna dapat menyambungkannya ke speaker lain untuk memutar musik.

Sumber: The Verge.