Perusahaan Analitik Esports, FanAI Dapatkan Investasi Rp112,6 Miliar

Di tengah hype soal esports, semakin banyak investor yang bersedia menanamkan modal di perusahaan terkait esports. FanAI baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan Seri A sebesar US$8 juta (sekitar Rp112,6 miliar). Pendanaan ini dipimpin oleh konglomerasi bisnis asal Jepang, Marubeni Corporation. FanAI adalah perusahaan yang menawarkan jasa analitik pada sponsor dan pengiklan di esports untuk menghitung dan mengoptimalkan biaya yang mereka keluarkan di industri competitive gaming. CEO FanAI, Johannes Waldstein mengatakan, kucuran dana segar ini akan mereka gunakan untuk memperkuat bisnis mereka yang telah ada di Eropa dan Inggris Raya, serta melakukan ekspansi bisnis ke kawasan Asia Pasifik, dimulai dari Jepang. Selain itu, mereka juga akan menambah pekerja mereka, dari 20 orang menjadi 30 orang.

“Kami akan meluncurkan platform bagi merek dan agensi serta melakukan ekspansi ke bidang analitik hiburan dan olahraga profesional,” kata Waldstein, dikutip dari LA Business Journal. Dia mengatakan, Marubeni adalah investor yang sangat cocok untuk mereka. “Mereka adalah salah satu trading house terbesar di Jepang dan memiliki posisi kuat di Asia Pasifik, yang merupakan pasar gaming dan esports terbesar, lebih besar dari Amerika Serikat. Mereka juga memiliki divisi baru di Amerika Serikat dan kami adalah salah satu perusahaan yang menerima investasi pertama mereka.” Saat ini, FanAI beroperasi di Inggris dan Jerman. Meskipun begitu, mereka tidak memiliki kantor di kedua negara tersebut. Mereka hanya bekerja sama dengan rekan lokal yang akan bertanggung jawab atas klien dan menjual produk FanAI. Namun, mereka berencana untuk membuka kantor di Jepang pada 2020 atau 2021.

Sumber: Aithority
Sumber: Aithority

Pada Januari 2019, FanAI mengakuisisi Waypoint Media, memungkinkan mereka untuk mendapatkan akses ke data pengguna platform streaming Twitch. Dengan data ini, FanAI dapat mengetahui berapa lama waktu yang dihabiskan oleh penonton di Twitch. Selain itu, mereka juga bisa mengetahui konten yang audiens tonton dan tingkat loyalitas para penonton pada seorang streamer atau merek tertentu. “Ini adalah analitik in-depth yang klien kami gunakan untuk memilih streamer atau influencer mana yang harus mereka ajak kerja sama untuk meningkatkan jangkauan mereka,” kata Waldstein. Layanan streaming memang menjadi bagian penting dari esports. Meskipun Twitch masih menjadi platform streaming nomor satu secara global, YouTube Gaming dan Microsoft Mixer mencoba untuk bersaing dengan platform milik Amazon tersebut. Salah satu cara yang mereka gunakan adalah menawarkan kontrak eksklusif pada sejumlah streamer. Beberapa streamer yang akhirnya memutuskan unutk pindah dari Twitch antara lain Tyler “Ninja” Blevins, Michael “Shroud” Grzesiek, dan Jack “CouRage” Dunlop.

Sejak didirikan pada 2016, FanAI telah mendapatkan total investasi sebesar US$12,5 juta (sekitar Rp176 miliar). Waldstein mengatakan, pendanaan Seri A kali ini akan cukup untuk digunakan sepanjang tahun depan. Namun, mereka harus mengumpulkan investasi Seri A sebesar US$10 juta (sekitar Rp141 miliar) sebelum mereka mulai mengejar pendanaan Seri B pada 2021.

Sumber header: The Esports Observer

StarLadder Gandeng Esports Charts untuk Analisa Data

Data is the new oil. Ungkapan tersebut menunjukkan betapa berharganya data bagi perusahaan. Tentu saja, data hanya berguna jika perusahaan dapat mengolahnya. Menurut laporan Inc., ada tujuh keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan yang bisa mengolah data. Dengan menganalisa data, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih baik. Selain itu, perusahaan juga akan dapat mengidentifikasi pelanggan setia. Dengan analitik data, perusahaan juga dapat menekan biaya operasional. Data juga bisa digunakan untuk menampilkan iklan yang lebih baik dan melakukan manajemen produk dengan lebih baik. Hal ini juga berlaku bagi perusahaan yang bergerak di bidang esports.

Perusahaan asal Ukraina yang dikenal sebagai penyelenggara turnamen esports, StarLadder baru saja mengumumkan kerja samanya dengan Esports Analytics, perusahaan penyedia layanan analitik. Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan itu akan saling bertukar data. Data tersebut akan digunakan untuk membuat analisa dan perkiraan tren esports di masa depan yang lebih akurat. Dengan bantuan dari Esports Charts, StarLadder berharap mereka akan bisa berkembang menjadi lebih besar. Salah satu bentuk dukungan dari Esports Charts untuk StarLadder adalah memberikan laporan terkait turnamen-turnamen yang StarLadder adakan dan juga tren di industri esports.

Data StarLadder Major Berlin 2019 | Sumber: Esports Charts
Data StarLadder Major Berlin 2019 | Sumber: Esports Charts

“Bersama, kami akan membuat pasar esports tidak hanya menjadi lebih baik dan lebih transparan, tapi juga lebih menarik bagi perusahaan dan sponsor ternama — yang akan puas dengan hasil kampanye iklan mereka berkat analitik data kami, tak peduli besar kampanye itu, ,” kata pendiri Esports Charts, Ivan Danishevsky, seperti disebutkan oleh European Gaming. Esports Charts memang menawarkan layanan analitik untuk perusahaan esports dan streaming. Dengan data yang akurat, semuak pihak yang terlibat di industri esports — mulai dari penyelenggara, tim profesional, sponsor, sampai penonton — akan mengukur popularitas sebuah turnamen atau game. Pada awal September, Activision Blizzard juga menggandeng Nielsen untuk memastikan validitas data dari liga esports mereka.

“Sebagai perusahaan internasional asal Ukraina, kami sangat senang karena ada semakin banyak startup Ukraina yang masuk ke industri esports global,” kata Chief Product Officer, StarLadder, Gene Hladki, dikutip dari Esports Insider. “Sejak awal, Esports Charts menunjukkan keseriusan mereka dan kemampuan mereka. Semua perusahaan besar di industri esports menggunakan layanan analitik mereka. Dan tentu saja, kami juga kagum dengan profesionalisme mereka.” StarLadder telah mengadakan turnamen esports sejak 2001. Paling sering, mereka mengadakan turnamen untuk Dota 2 dan Counter-Strike: Global Offensive. Belum lama ini, mereka telah mengadakan StarLadder Major Berlin 2019. Selain itu, mereka juga mengadakan turnamen untuk Player Unknown’s Battleground dan Hearthstone. Kerja sama dengan Esports Charts akan membantu mereka untuk mengetahui audiens mereka dengan lebih baik, yang akan membantu mereka untuk membuat strategi di masa depan.

Platform Analitik Sonar Berencana Ekspansi ke Beberapa Negara Tetangga

Platform analitik dan monitoring media sosial asli Indonesia Sonar baru saja mengumumkan rencana untuk mengembangkan layanan mereka di Filipina dan segera memulai ekspansi ke pasar baru termasuk Singapura, Malaysia, dan Australia pada tahun 2017 mendatang. Sonar akan berusaha meraih lebih banyak pengguna di negara-negara tersebut terutama bagi bisnis atau perusahaan yang ingin memformulasikan strategi pemasaran mereka dan menjangkau publik yang lebih luas.

Pendiri dan CEO Sonar Amien Krisna mengungkapkan bahwa pihaknya cukup beruntung telah mendapatkan adopsi di awal oleh pemain-pemain besar seperti XL Axiata, Heineken, dan beberapa perusahaan lainnya sejak pertama kali diluncurkan Januari 2016 silam.

Dengan platform yang dikembangkan, Sonar berusaha membantu perusahaan-perusahaan untuk menemukan wawasan yang lebih lengkap dari media sosial, termasuk melakukan riset pasar secara langsung dan menemukan apa yang sedang menjadi tren untuk berbagai macam industri. Dengan data yang cukup besar mustahil untuk dikerjakan secara manual, Sonar hadir dengan menjanjikan kemudahan dan otomatisasi.

“Semakin banyak perusahaan yang aktif secara digital membuat industrinya semakin ‘digital’. Hal ini meningkatkan kebutuhan untuk melakukan monitoring, analisis, dan mengumpulkan informasi penting. Bagian yang paling menarik dari Sonar adalah kemampuannya untuk menjelaskan apa yang sedang hangat atau viral dalam sebuah industri. Para marketer bisa memanfaatkan informasi ini untuk menggapai perhatian pasar yang lebih luas dalam dunia digital. Pada awal tahun 2016, Sonar masuk ke dalam program akselerator Indigo milik Telkom Indonesia,” ujar Krisna.

Untuk pasar internasional Sonar memiliki pesaing seperti Brandtology, Radian6 milik Salesforce, dan Sysomos. Sonar, menurut Krisna, memiliki sejumlah kemampuan yang membuatnya bisa lebih unggul dari yang lain seperti kemampuan adaptasi dan memahami pasar lokal dengan lebih cepat dan efisien.

“Kami ingin menjadi ‘orang lokal’ dalam setiap pasar yang kami hadiri. Secara lokal, kami percaya bahwa kami merupakan platform yang paling maju, karena berbasis teknologi, memiliki algoritma yang lebih cepat dan akurat, serta siap untuk berkembang. Kebanyakan pemain lokal merupakan bisnis berbasis konsultasi dan prosesnya manual,” ungkap Krisna.

Sonar mengadopsi sistem bisnis dengan mengandalkan subscription, yang memungkinkan pengguna mendapatkan akses tak terbatas untuk laman dashboard dan analitik namun terbatas dari segi topik, Merck, dan data yang dikerjakan.

Untuk rencana ekspansi ini Krisna menjelaskan, “Kami tengah berencana membangun pasar di Filipina, dan kemudian dikembangkan ke Malaysia, Singapura, dan Australia pada tahun 2017.”

Hard Disk Khusus Surveillance Terbaru Seagate Sudah Mulai Tersedia di Indonesia

Ada sebuah konsep menarik yang dipegang oleh mayoritas konsumen Indonesia: ada harga, berarti ada kualitas. Hal itu membuat para pebisnis (dan pengguna bermodal tinggi) untuk membeli varian produk termahal. Produsen hard disk terkemuka asal Amerika, Seagate, kurang setuju dengan paradigma tersebut. Continue reading Hard Disk Khusus Surveillance Terbaru Seagate Sudah Mulai Tersedia di Indonesia

Pengguna Tumblr Bisa Bersenang Hati, Analisis Statistik Untuk Tumblr Akan Segera Hadir

Penantian untuk bisa menganalisis data statistik dari layanan Tumblr sepertinya akan segera berakhir. Bagi para pemilik merek yang menggunakan Tumblr sebagai salah satu saluran media sosial mereka kini bisa mulai berharap lebih karena untuk pertama kalinya akan tersedia alat analisis statistik untuk Tumblr milik Union Metrics.

Continue reading Pengguna Tumblr Bisa Bersenang Hati, Analisis Statistik Untuk Tumblr Akan Segera Hadir