[Review] Samsung Galaxy Z Flip: Smartphone Lipat Cantik dan Kencang, namun Mahal

Dengan semua perangkat yang dikeluarkan oleh Samsung, mungkin Samsung Galaxy Z Flip merupakan yang pertama yang terlihat sangat cantik. Z Flip merupakan perangkat Android kedua dari Samsung yang memiliki layar yang dapat dilipat. Yang pertama, tentu saja Galaxy Fold.

Samsung Galaxy Z Flip sendiri secara tiba-tiba datang ke meja pengujian DailySocial, dua hari sebelum kantor kami memutuskan untuk melakukan Work From Home. Sayangnya, keadaan membutuhkan saya untuk bolak-balik periksa akan penyakit yang sedang merebak saat ini. Jadi, cukup lama setelah itu, saya baru bisa memegang barang yang satu ini. Okey, cukup curhatnya.

Samsung Galaxy Z Flip - Half

Galaxy Z Flip merupakan salah satu perangkat Android di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon seri 800, yaitu 855+. Tentu saja hal ini menggembirakan mengingat banyak orang yang menunggu perangkat Samsung dengan SoC tersebut. Hal ini tentu saja terkait dengan kebijakan Samsung untuk menjual perangkat flagship mereka dengan menggunakan cip Exynos.

Spesifikasi dari Samsung Galaxy Z Flip adalah sebagai berikut

Samsung Galaxy Z Flip
SoC Snapdragon 855+
CPU 1×2.95 GHz Kryo 485 + 3×2.41 GHz Kryo 485 + 4×1.78 GHz Kryo 485
GPU Adreno 640
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,7 inci Foldable Dynamic AMOLED 2636 x 1080
Dimensi 167.3 x 73.6 x 7.2 mm (terbuka), 87.4 x 73.6 x 17.3 mm (dilipat)
Bobot 183 gram
Baterai 3300 mAh
Kamera 12 MP utama, 12 MP Ultrawide, 10 MP Selfie
OS Android 10 One UI 2.0

Seperti inilah hasil dari CPU-Z dan Sensorbox:

Satu hal yang cukup disayangkan adalah Samsung Galaxy Z Flip tidak disertai dengan kemampuan untuk melakukan pengisian baterai dengan lebih cepat. Tentu saja, sepertinya flagship yang ada saat ini sudah menggunakan pengisian 30 watt. Namun, Z Flip ternyata masih bertahan di 18 watt saja.

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Samsung Galaxy Z Flip

Samsung Galaxy Z Flip - Unboxing

Saya pun telah membuat video unboxing dan hands on dari Z Flip. Simak videonya di bawah ini.

Desain

Dulu, saya pernah memiliki sebuah ponsel Samsung Candybar Flip E1272 di tahun 2013-an. Dan tentu saja, “game” terbaik pada saat itu adalah melakukan buka tutup flip-nya sampai setiap hari. Hal yang sama tentu saja akan saya lakukan jika benar-benar memiliki Samsung Galaxy Z Flip ini.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Bawah

Bagian terluar dari Samsung Galaxy Z Flip terbuat dari kaca. Sebelumnya, pada video saya mengatakan bahwa bagian luar dari smartphone ini terasa ringkih. Namun, ternyata bagian belakangnya dilapisi oleh Gorilla Glass 6, sehingga seharusnya memang lebih kuat. Sayangnya, standar pengujian saya tidak sampai pada tes jatuh, sehingga mohon dimaklumi kalau tes ketahanan tidak dilakukan. Gunakanlah case yang sudah ada pada paket penjualannya.

Layar dari Galaxy Z Flip memiliki resolusi yang cukup tinggi, yaitu 2636×1080 dengan rasio 19,5:9. Jenis layar yang digunakan adalah Dynamic AMOLED yang bisa dilipat atau foldable. Namun pengguna harus berhati-hati, layar jenis ini sangat rentan terhadap goresan sehingga penambahan lapisan anti gores sangat dianjurkan sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Kanan

Layarnya sendiri menggunakan desain punch hole di bagian tengah atas. Pada lubang tersebut, terdapat sebuah kamera depan dengan resolusi 10 MP. Dengan desain ini, memang perangkat akan terlihat lebih menarik dibandingkan dengan model poni. Walaupun pada kenyataannya sama saja fungsinya dengan menggunakan poni.

Samsung Galaxy Z Flip - Sisi Kiri

Pada bagian luarnya, yang menjadi bagian belakang saat smartphone ini dibuka, terdapat dua buah kamera pada bagian atasnya. Di sebelahnya, ada sebuah layar kecil yang akan memberikan informasi singkat mengenai waktu, baterai, dan lain sebagainya. Dan dengan pantulan gambar dari bahan kaca yang ada, membuat selfie dengan kamera utama menjadi lebih mudah. Dan bagian bawahnya dapat ditempelkan kartu uang elektronik karena di sanalah NFC berada.

Pada bagian kanannya (saat perangkat ini dibuka) terdapat tombol volume serta power yang juga merupakan pemindai sidik jari. Pada bagian kirinya, akan ditemukan slot SIM yang bisa diisi sebuah nano SIM. Pada bagian atasnya terdapat sebuah microphone. Dan pada bagian bawahnya terdapat sebuah slot USB-C, speaker, serta microphone.

Samsung Galaxy Z Flip

Sistem operasi yang digunakan pada smartphone ini adalah Android 10. Samsung Galaxy Z Flip menggunakan antar muka terbaru mereka, yaitu One UI versi 2. One UI sendiri masih menggunakan app drawer sehingga semua icon aplikasi dikumpulkan pada satu wadah.

Koneksi ke PC

Fasilitas ini sebenarnya bukan lah hal yang baru. Microsoft selama ini menyematkan aplikasi Your Phone ke dalam Windows 10. Tujuannya adalah untuk mengakses SMS, notifikasi, dan menelepon langsung dari PC dengan melakukan sambungan nirkabel ke smartphone Android.

Samsung Galaxy Z Flip - Connect to PC

Sayangnya, kita tidak bisa mengontrol perangkat kita dari Windows 10. Namun, sepertinya kerja sama antara Samsung dan Microsoft pun membuat hal tersebut bisa terwujud. Dengan menggunakan Your Phone, sepertinya perangkat Samsung merupakan yang pertama yang mampu dioperasikan langsung melalui layar PC Windows tanpa harus terhubung dengan kabel.

Saat dioperasikan, nantinya sebuah layar kecil akan muncul pada layar PC Windows. Dari situ, kita bisa melihat layar smartphone Samsung layaknya sebuah emulator. Jadi, saat kita sedang bekerja, feature ini pun sangat berguna apabila kita mendapatkan panggilan atau pesan yang sangat penting.

Jaringan

Samsung selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Namun, sepertinya Galaxy Z Flip berbeda karena menggunakan SoC Snapdragon 855+. Kanal yang didukung adalah 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 12(700), 13(700), 14(700), 17(700), 18(800), 19(800), 20(800), 25(1900), 26(850), 28(700), 29(700), 30(2300), 34(2000), 38(2600), 39(1900), 40(2300), 41(2500), 46(5200), 66(1700/2100), dan 71(600). Tentunya, hal ini tidak hanya mencakup Indonesia saja, namun mungkin semua negara di seluruh dunia.

Kamera

Kamera tentu saja menjadi salah satu daya tarik dari Galaxy Z Flip dan semua flagship dari Samsung. Namun, saat dilihat dari spesifikasinya, sensor yang digunakan sepertinya sama dengan yang digunakan oleh Samsung Galaxy S10. Jadi, kami mengira bahwa perangkat ini menggunakan antara ISOCELL Plus S5K2L4 atau Sony SAK2L4 (keduanya sama). Kamera depannya pun juga menggunakan Sony IMX 374.

Samsung Galaxy Z Flip - Closed

Sayang memang, dalam masa karantina ini, saya tidak bisa jalan-jalan seperti biasanya. So, saya hanya bisa keliling komplek perumahan untuk mengambil gambar. Jadi, gambarnya ya itu-itu saja hehehe…

Sensor yang digunakan pada kamera utamanya ini memang mampu menangkap gambar dengan bagus. Hasilnya memang sangat mirip dengan Samsung Galaxy S10 yang membuahkan gambar yang cukup tajam, rendah noise, serta warna yang pas.

Kamera wideangle juga mampu menangkap gambar dengan cukup baik, asalkan cahaya yang ada cukup terang

Kamera depannya juga cukup baik untuk menangkap dalam keadaan cahaya yang terang. Saat melakukan hands-on, saya tidak mematikan fitur beautify sehingga kumis dan jenggot tidak tergambar dengan baik. Saat mematikan fitur tersebut, ternyata gambarnya tajam. Jika ingin mendapatkan gambar yang lebih baik lagi, gunakan saja kamera belakangnya dengan menggunakan badan belakang Z Flip sebagai kaca.

Pengujian

Menguji kinerja dari sebuah perangkat Samsung flagship yang menggunakan SoC Snapdragon memang menjadi impian sejak lama. Dengan menggunakan Snapdragon 855+ membuat kinerjanya menjadi tidak perlu lagi diragukan. Hal ini membuat Samsung Z Flip menjadi salah satu smartphone Samsung yang kencang.

Menggunakan Snapdragon 855+ membuat perangkat ini memiliki tiga cluster pada SoC-nya. 1 CPU Kryo 485 dengan kecepatan paling tinggi, 2.95 GHz, tiga Kryo 485 dengan kecepatan 2,41 GHz, dan terakhir empat CPU Kryo 485 dengan kecepatan 1,78 GHz. Walaupun SoC tahun lalu, namun kinerjanya masih tergolong salah satu yang sangat kencang di tahun ini.

Dengan SoC itu pula, saya penasaran dengan yang digunakan pada Samsung Galaxy S10+. Galaxy S10 di Indonesia dijual dengan SoC Exynos 9820 yang dinyatakan setara dengan Snapdragon 855. Oleh karena itu, kami kembali menyajikan Galaxy S10 sebagai pembanding, dan juga sebuah perangkat Snapdragon 845 untuk membandingkan antara keduanya.

Dari hasil benchmark di atas menunjukkan bahwa memang SoC yang digunakan pada Samsung Galaxy Z Flip memiliki kinerja yang tinggi. Disusul oleh Exynos 9820 dan terakhir Snapdragon 845. Namun jika dilihat, ternyata Exynos masih tertinggal dalam urusan perhitungan AI. Dan tentu saja, tidak ada SoC yang pelan pada perbandingan kali ini, semua memiliki kinerja yang menakjubkan.

Sayangnya, setelah semua benchmark berakhir, ada sebuah masalah yang cukup menghantui beberapa pengguna. Apalagi kalau bukan panas yang cukup terasa di tangan. Walaupun begitu, pada saat pengujian, saya belum menemukan lag akibat CPU yang throttle.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 12 jam 31 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 3300 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 110 menit. Hal ini memang tergolong cukup lama mengingat kapasitas yang tidak terlalu besar dan perangkat ini hanya bisa diisi dengan 15 watt saja.

Verdict

Akhirnya, smartphone lipat dengan dimensi yang tidak besar mendarat di Indonesia. Perangkat ini tidak hanya mementingkan dari sisi lifestyle saja, namun juga kinerjanya sangat baik untuk bermain game dengan seting maksimum. Selain itu, Z Flip juga membawa nostalgia lama di mana perangkat lipat banyak digemari oleh sebagian besar kalangan.

Berbicara mengenai kinerja, tidak perlu lagi dipertanyakan. Dengan membawa Qualcomm Snapdragon 855+, semua aplikasi yang ada di Google Play Store akan berjalan dengan maksimal. Namun yang perlu diingat, semakin tinggi kinerja yang dibutuhkan oleh sebuah aplikasi, maka panas yang dihasilkan juga akan lebih terasa.

Kamera pada Samsung Galaxy Z Flip memang membuahkan hasil yang memukau. Ketiga kamera yang terpasang memang mampu diandalkan dalam mengambil gambar pada setiap momen. Oleh karena itu, Anda tidak lagi perlu memiliki sebuah kamera saku jika sudah memiliki perangkat ini.

Mengenai harga, menurut saya memang Samsung Galaxy Z Flip tergolong mahal. Dengan Rp. 21.888.000, Anda bisa memiliki perangkat cantik dan kencang yang satu ini. Namun, jika Anda menginginkan kinerja tersebut tanpa memiliki dana yang ada, Anda bisa memilih Samsung Galaxy S20 yang memiliki kinerja yang lebih tinggi, dan tentu saja lebih murah harganya.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Have to say this: Qualcomm Snapdragon 855+ pada perangkat mungil
  • Kualitas kamera sangat baik
  • Desain cantik
  • Bisa dilipat

Slacks

  • Panas
  • Hanya mampu mengisi 15 watt saja
  • Mahal

Realme Ungkap Ponsel 5G Flagship-nya, X50 Pro

Realme terus naik kelas. Tahun lalu mereka merilis X2 Pro yang berspesifikasi flagship. Sekarang, mereka baru saja menyingkap X50 Pro 5G yang bahkan lebih memikat lagi untuk pasar global.

Layar Super AMOLED dengan refresh rate 90 Hz kembali menjadi suguhan, dengan bentang diagonal 6,44 inci dan resolusi 2400 x 1080 pixel. X50 Pro turut mempertahankan kaca Gorilla Glass 5 dan sensor sidik jari di balik layar, tapi yang gres di sini adalah kamera selfie model hole-punch.

Kamera depan itu terdiri dari sepasang modul: 32 megapixel (Sony IMX616) dan 8 megapixel dengan lensa ultra-wide. Beralih ke belakang, kita akan disambut oleh empat buah kamera: 64 megapixel (Samsung ISOCELL GW1) f/1.8, 8 megapixel ultra-wide + macro f/2.3, 12 megapixel telephoto f/2.5, dan 2 megapixel depth sensor.

Realme X50 Pro 5G

Sebagai flagship tahun 2020, X50 Pro memercayakan Snapdragon 865 sebagai otaknya, didampingi oleh pilihan RAM LPDDR5 6/8/12 GB, serta storage UFS 3.0 128/256 GB. Realme pun tak lupa membubuhkan vapor cooling system demi menjaga suhu perangkat selama menjalankan pekerjaan berat, semisal gaming.

Kejutan terakhir Realme X50 Pro adalah dukungan teknologi SuperDart Flash Charge 65W, yang diklaim sanggup mengisi penuh baterai berkapasitas 4.200 mAh-nya dalam waktu 35 menit saja, atau hingga 60% dalam 20 menit. Istimewanya lagi, paket penjualan X50 Pro meliputi charger tipe GaN (Gallium Nitride) yang ukurannya lebih kecil tapi justru lebih efisien.

Realme X50 Pro 5G

Juga tidak kalah menarik sebenarnya adalah sistem operasinya; bukan lagi ColorOS, tapi Realme UI yang sudah berbasiskan Android 10. Selain tentu mengusung tampilan yang lebih fresh, Realme UI juga diyakini bisa meningkatkan performa, spesifiknya memangkas waktu loading aplikasi hingga 14% dan konsumsi RAM hingga 20%.

Di pasar Eropa, Realme X50 Pro 5G akan dijual dengan banderol 599 euro (8GB/128GB), 669 euro (8GB/256GB), dan 749 euro (12GB/256GB). Pilihan warnanya sendiri ada dua: Moss Green dan Rust Red.

Sumber: GSM Arena dan Realme.

ColorOS 7 Mulai Dirilis, Indonesia Sudah Kedatangan Versi Beta-nya untuk Dua Perangkat

November lalu, OPPO secara resmi memperkenalkan ColorOS 7, sistem operasi terbaru mereka yang sudah berbasiskan Android 10 dan menawarkan segudang pembaruan. Sekarang, OPPO sudah punya daftar lengkap perangkat apa saja yang bakal kebagian jatah update ColorOS 7 beserta jadwalnya.

Perlu dicatat, daftar berikut adalah untuk konsumen di Tiongkok yang dilansir oleh GizChina melalui siaran pers resmi dari OPPO.

  • OPPO Reno Ace + Reno Ace Gundam – 10 Maret
  • OPPO Reno 10x Zoom + Reno Barcelona – 10 Maret
  • OPPO Reno + Reno Inspiration Edition – 20 Maret
  • OPPO R17 + R17 New Year – 10 Maret
  • OPPO R17 Pro + R17 Pro New Year + R17 Pro King Custom – 10 Maret
  • OPPO Reno 2 – 10 Maret
  • OPPO Find X + Find X Lamborghini + Find X Flash Charge Edition – 10 Maret
  • OPPO K5 – 22 Februari
  • OPPO Reno Z – 26 Februari
  • OPPO Reno 2Z – 31 Maret

Di Indonesia sendiri, sejauh ini sudah ada dua perangkat yang mendapatkan update ColorOS 7, yakni OPPO R17 Pro dan Find X, seperti diumumkan Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia melalui akun Instagram-nya.

Sebelum Anda bergegas memilih opsi Pembaruan Perangkat Lunak di menu Pengaturan, perlu ditekankan bahwa update ini masih berstatus beta. Selain itu, masing-masing perangkat juga memiliki kuota sebanyak 2.000 unduhan. Jadi seandainya Anda tidak keberatan menjalankan sistem operasi yang belum benar-benar matang, mungkin Anda bisa bergegas melakukan update.

Motorola Ungkap Generasi ke-9 Seri Smartphone Terlarisnya: Moto G Stylus dan G Power

Usai melewati delapan generasi selama hampir tujuh tahun, seri ponsel Moto G tercatat telah terjual sebanyak 100 juta unit di seluruh dunia, menjadikannya sebagai seri smartphone yang paling sukses dari Motorola.

Untuk tahun 2020 ini, Motorola sudah menyiapkan Moto G Stylus dan Moto G Power. Dua ponsel ini punya banyak kemiripan, terutama dari segi spesifikasi: chipset Qualcomm Snapdragon 665 dan RAM 4GB, dengan perbedaan hanya pada storage-nya (128 GB pada G Stylus, 64 GB pada G Power). Layarnya pun identik, dengan panel IPS 6,4 inci beresolusi 1080p yang mengadopsi gaya hole-punch. Keduanya sama-sama mengemas sensor sidik jari di punggungnya.

Moto G Stylus

Untuk G Stylus, keunikannya sudah bisa terbaca dari namanya. Layaknya seri Samsung Galaxy Note, ponsel ini turut dilengkapi stylus terintegrasi. Fiturnya memang tidak selengkap S Pen (utamanya karena tidak ada pressure sensitivity dan dukungan Bluetooth), akan tetapi stylus ini masih cukup fungsional berkat pop-up menu dan sejumlah shortcut, serta aplikasi Moto Note yang otomatis terbuka saat stylus dikeluarkan.

Beralih ke G Power, namanya juga menggambarkan keunggulannya: model ini mengemas baterai 5.000 mAh, sedangkan G Stylus hanya 4.000 mAh. Motorola mengklaim daya sebesar itu mampu menenagai G Power selama tiga hari penuh dalam sekali pengisian. Menariknya, selisih tebal G Power dan G Stylus hanya terpaut sekitar 0,4 mm, dan bobotnya pun juga nyaris sama (199 gram dan 192 gram).

Moto G Power

Di sektor kamera, G Stylus dan G Power sama-sama mengemas tiga kamera belakang, akan tetapi spesifikasinya berbeda. G Stylus lebih unggul berkat kamera utama 48 megapixel f/1.7, “Action Cam” 16 megapixel dengan lensa ultra-wide f/2.2, dan kamera macro 2 megapixel f/2.2. G Power di sisi lain cuma mengemas kamera utama 16 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, dan kamera macro 2 megapixel f/2.2.

Ya, yang identik hanyalah kamera macro-nya, yang diklaim dapat mengunci fokus pada objek dari jarak sedekat 2 cm. Juga sama adalah kamera depannya, sama-sama 16 megapixel f/2.0. Di Amerika Serikat, Moto G Stylus dan G Power rencananya bakal dipasarkan pada bulan April, masing-masing seharga $300 dan $250.

Sumber: 9to5Mac dan Motorola.

Mencoba Samsung Galaxy A71: Hands On dengan Main Game dan Foto

Samsung telah meluncurkan Galaxy A51 dan A71 di Indonesia. Tentunya, dengan perangkat terbarunya ini, Samsung sudah menggantikan perangkat Galaxy A50s dan A70 yang sebelumnya sudah dijual di pasar Indonesia. Samsung sendiri memasarkan perangkat Galaxy terbarunya ini dengan menyasar pada pangsa pasar millenials.

Samsung Galaxy A71 - Launch

Jika pada 14 Januari 2020 lalu Samsung memperkenalkan Galaxy A51, maka pada tanggal 27 Januari 2020 lalu saya diundang oleh Samsung untuk merasakan secara langsung memegang dan mengoperasikan Galaxy A71. Acara tersebut diadakan pada Satoo Garden Hotel Shangri La, Jakarta. Saat pertama kali acara dimulai, Samsung langsung meminta para peserta untuk ikut dalam pertandingan Free Fire.

Samsung Galaxy A71

Tentu saja, dalam pertarungan antar jurnalis kali ini, Samsung Galaxy A71 sudah lebih dari cukup untuk menjalankan game Free Fire, walaupun dalam seting grafis paling tinggi. Tidak ada lag yang saya rasakan dengan menggunakan pilihan seperti ini. Hal tersebut karena Samsung Galaxy A71 sudah menggunakan SoC Snapdragon 730G.

Samsung Galaxy A71 - Gaming

Spesifikasi dari Samsung Galaxy A51 dan A71 adalah sebagai berikut

Samsung A51 Samsung A71
Soc Exynos 9611 Snapdragon 730G
CPU 4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Mali G72 MP3 Adreno 618
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Ada Ada
Layar 6.5” HD+ Gorilla Glass 5 6.7″ HD+ Gorilla Glass 5
Kamera Main: 64MP, F1.8
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP, F2.2
Selfie: 32MP, F2.2
Main: 48MP, F2.0
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP,
F2.2 Selfie: 32MP, F2.2

Samsung Galaxy A71 - Kamera

Dengan menggunakan layar Infinity-O, yang membuat layar depannya sedikit “berlubang” untuk disematkan kamera, membuat bermain game memang menjadi lebih nyaman dibandingkan dengan layar berponi. Selain itu, A71 juga dipersiapkan untuk bermain game karena memiliki booster AI tersendiri.

Mencoba Foto-foto

Tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kamera dari Samsung Galaxy A71 ini. Samsung Galaxy A71 menggunakan sensor buatan dapur mereka sendiri dengan ISOCELL GW1 yang menggunakan teknologi TetraCell. Hal ini akan membuat Samsung Galaxy A71 bisa menangkap gambar pada resolusi 64 MP.

Samsung Galaxy A71 - Selfie

Tentu saja, pada resolusi 64 MP harus digunakan pada saat kondisi cahaya yang prima, di bawah sinar matahari untuk mendapatkan hasil yang paling baik. Dan sekali lagi, kamera 64 MP yang ada pada Galaxy A71 bukanlah sebuah gimmick belaka. Hasilnya bisa dilihat pada gambar berikut ini.

 

Samsung Galaxy A71 - 16MP vs 64MP

Untuk memperbesar, klik saja pada gambar di atas. Dapat dilihat bahwa pada 64 MP, saat diperbesar dengan dimensi yang sama, memiliki gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan 16 MP-nya. Gambar aslinya dapat Anda lihat di bawah.

Lalu bagaimana dengan kamera makronya? Ternyata dengan resolusi 5 MP, hasilnya memang lebih baik dari beberapa perangkat yang ada di pasaran. Hasilnya adalah sebagai berikut

Terakhir yang saya coba adalah kamera wideangle dengan resolusi 12 MP. Hasilnya juga cukup baik dalam kondisi cahaya yang terang.

Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Tentu saja harus menunggu pengujian lengkap dari Dailysocial.id. Perangkatnya sendiri sudah ada di meja pengujian kami, sehingga dalam waktu dekat saya akan mengujinya.

Harga?

Well, harganya memang tidak diumumkan secara langsung pada saat acara kali ini. Akan tetapi, Samsung sudah menetapkan harga dari perangkat ini Rp. 6.099.000. Perangkatnya sendiri saat ini sudah habis oleh karena pre-order yang telah dilakukan oleh Samsung.

Samsung Galaxy XCover Pro Buktikan Bahwa Smartphone Enterprise Tak Harus Buruk Rupa

Smartphone untuk kalangan pebisnis atau enterprise umumnya jauh dari kata menarik, akan tetapi Samsung baru-baru ini membuktikan sebaliknya. Perangkat bernama Samsung Galaxy XCover Pro berikut ini bisa menjadi salah satu contoh smartphone enterprise yang dieksekusi dengan baik.

Secara fisik, XCover Pro sengaja dirancang tahan banting agar siap dioperasikan di lapangan. Sasis ekstranya memastikan XCover Pro bisa selamat meski terjatuh dari ketinggian 1,5 meter, tidak ketinggalan pula ‘serbuan’ cuaca ekstrem. Sertifikasi MIL-STD 810G maupun IP68 yang diusungnya merupakan indikasi akan ketangguhannya secara menyeluruh.

Layar model hole-punch miliknya mempunyai bentang diagonal 6,3 inci dan resolusi 1080p. Yang istimewa, layar sentuh ini tetap dapat dioperasikan meski dalam kondisi basah, atau ketika pengguna sedang mengenakan sarung tangan. Lebih lanjut, XCover Pro turut mengemas sepasang tombol fisik yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, semisal untuk mengaktifkan fitur walkie talkie pada aplikasi Microsoft Teams.

Juga menarik adalah kemampuan XCover Pro untuk menjadi mesin point-of-sale (POS). Ini berarti pemilik usaha dapat memanfaatkannya untuk menerima pembayaran dari konsumen yang menggunakan kartu kredit, ponsel maupun smartwatch berbasis NFC. Urusan keamanan data, Samsung memastikan semuanya terjaga dengan baik berkat platform Knox rancangan mereka sendiri.

Secara teknis, XCover Pro mengemas spesifikasi macam ponsel kelas menengah: chipset octa-core Exynos 9611, RAM 4 GB, storage internal 64 GB (plus slot microSD), dan baterai 4.050 mAh yang bisa dilepas-pasang. Dua kamera belakangnya mengemas resolusi 25 megapixel dan 8 megapixel, sedangkan kamera depannya dengan sensor 13 megapixel.

Samsung berencana melepas Galaxy XCover Pro ke pasaran seharga $499 pada babak pertama tahun ini. Namun belum ada kepastian terkait negara mana saja yang bakal kebagian jatahnya.

Sumber: Samsung dan Engadget.

Samsung Galaxy A71 dan A51 Warisi Sejumlah Fitur dari Kelas Flagship

2020 tinggal hitungan hari, dan Samsung memutuskan sudah waktunya mereka menyingkap lineup seri Galaxy A untuk tahun berikutnya. Dua model sekaligus baru saja mereka umumkan, yakni Galaxy A71 dan Galaxy A51, dan keduanya telah mewarisi sejumlah fitur milik kakak-kakaknya di segmen flagship.

Yang langsung kelihatan pertama kali adalah layar “Infinity-O” dengan lubang kamera persis di tengah atas seperti yang terdapat pada seri Galaxy Note 10. Memang terkesan sepele, akan tetapi perubahan kecil ini menurut saya membuat penampilannya jauh lebih enak dipandang ketimbang pendahulunya yang masih mengadopsi notch.

Layarnya sendiri merupakan panel Super AMOLED 6,7 inci beresolusi 1080p pada A71, sedangkan layar A51 lebih kecil di angka 6,5 inci meski resolusinya sama persis. Fitur lain yang A71 dan A51 warisi dari lineup flagship Samsung adalah sensor sidik jari di balik layar, akan tetapi belum diketahui apakah yang mengadopsi teknologi ultrasonik atau optik.

Samsung Galaxy A71 / Samsung
Samsung Galaxy A71 / Samsung

Dilansir PhoneArena, A71 dan A51 menghadirkan elemen unik dari segi desain, yakni penggunaan material yang Samsung sebut dengan istilah Glasstic. Tebakan Anda benar, Glasstic merupakan campuran antara kaca dan plastik, dan Samsung tampaknya berharap bisa mengawinkan kelebihan dari masing-masing material – premiumnya kaca bertemu dengan ringan dan ergonomisnya plastik.

Lanjut ke sektor kamera, baik A71 maupun A51 sama-sama mengemas empat kamera belakang, dam spesifikasinya pun identik terkecuali kamera utamanya: 64 megapixel f/1.8 pada A71, 48 megapixel f/2.0 pada A51. Tiga kamera sisanya sama persis pada A71 maupun A51, yakni ultra-wide 12 megapixel, macro 5 megapixel, dan depth sensor 5 megapixel; demikian pula kamera depannya dengan resolusi 32 megapixel dan lensa f/2.2.

Samsung Galaxy A51 / Samsung
Samsung Galaxy A51 / Samsung

Urusan performa, A71 lebih unggul berkat penggunaan chipset Snapdragon 730. Pilihan RAM yang tersedia adalah 6 GB atau 8 GB, sedangkan storage internalnya berkapasitas 128 GB, lengkap dengan slot microSD. Baterainya tergolong besar dengan kapasitas 4.500 mAh, dan dukungan fast charging 25 W pun telah tersedia.

A51 di sisi lain mengandalkan chipset Exynos 9611, pilihan RAM 4 GB, 6 GB atau 8 GB, serta storage internal 64 atau 128 GB, juga dengan slot microSD. Kapasitas baterainya sedikit lebih kecil di angka 4.000 mAh, demikian pula dukungan charging-nya yang cuma 15 W. Kedua perangkat sudah menjalankan sistem operasi One UI 2.0 yang berbasiskan Android 10.

Sejauh ini yang sudah punya jadwal rilis barulah Galaxy A51. Di Vietnam, A51 bakal dipasarkan mulai 27 Desember mendatang dengan harga setara Rp 4,85 juta, sedangkan Galaxy A71 masih belum punya kejelasan. Kendati demikian, info yang didapat PhoneArena menyebut A71 dibanderol $100 lebih mahal dari A51.

Sumber: PhoneArena dan Android Police.

Nokia 2.3 Ramaikan Pasar Smartphone Budget dengan Kapabilitas AI dan Daya Baterai 2 Hari

HMD Global baru saja merilis smartphone baru untuk segmen budget, Nokia 2.3. Secara fisik, ponsel ini tampak cukup elegan berkat desainnya yang minimalis. HMD pun tak lupa dengan aspek ergonomi, dan itu diwujudkan lewat panel belakang yang bertekstur. Yang cukup unik, ia mengemas satu tombol khusus untuk memanggil Google Assistant.

Seperti yang bisa kita lihat, bezel yang mengapit layarnya masih cukup lebar meski ia telah mengadopsi notch. Layarnya sendiri merupakan panel 6,2 inci dengan resolusi 720p. Tidak ada sensor sidik jari di balik layarnya, begitu juga di panel belakangnya. Sebagai gantinya, kamera depan 5 megapixel f/2.4 miliknya justru mendukung fitur face unlock.

Di belakang, Nokia 2.3 mengemas sepasang kamera: 13 megapixel f/2.2, didampingi depth sensor 2 megapixel demi mewujudkan fitur portrait mode. HMD turut membanggakan keterlibatan AI dalam memaksimalkan kinerja kameranya, baik dalam hal menjepret secara terus-menerus untuk mengabadikan aksi cepat maupun memotret di kondisi minim cahaya (night mode).

Nokia 2.3

Urusan spesifikasi, Nokia 2.3 mengandalkan chipset MediaTek Helio A22, lengkap dengan RAM 2 GB dan storage internal 32 GB (plus slot microSD). Kapasitas baterainya cukup masif di angka 4.000 mAh, dan HMD pun mengklaim batera ini bisa tahan sampai 2 hari pemakaian. Sayang sekali tidak ada dukungan fast charging di sini.

Seperti halnya lineup Nokia lain, Nokia 2.3 termasuk dalam program Android One, dan ini berarti ia dijamin bakal terus menerima update versi Android terbaru sampai dua tahun ke depan. Secara default, Nokia 2.3 juga sudah menjalankan Android 10, lengkap dengan fitur Dark Mode dan lain sebagainya.

Di dataran Eropa, Nokia 2.3 bakal dipasarkan mulai pertengahan Desember ini seharga 109 euro. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Cyan Green, Sand, dan Charcoal.

Sumber: GSM Arena dan HMD Global.

Huawei Luncurkan Trio Nova 6, Dua di Antaranya Nyaris Identik dengan Honor View 30

Honor View 30 dan View 30 Pro resmi diperkenalkan belum ada satu bulan yang lalu. Namun kini Huawei justru sudah menghadirkan kompetitornya sendiri, yakni seri Nova 6 yang terdiri dari tiga model sekaligus.

Model yang pertama dan kedua adalah Nova 6 dan Nova 6 5G. Sesuai dugaan, keduanya merupakan perangkat yang identik, dengan pengecualian pada kompatibilitas dengan jaringan 5G di model yang kedua. Di luar itu, kedua ponsel ini mengusung spesifikasi yang sama persis.

Yang paling utama adalah chipset Kirin 990, yang juga menjadi andalan Honor View 30 dan View 30 Pro. Menemani chipset tersebut adalah RAM 8 GB, serta pilihan storage internal 128 atau 256 GB. Sistem operasi yang dijalankan adalah EMUI 10 dengan basis Android 10.

Huawei Nova 6

Keduanya sama-sama mengemas layar AMOLED 6,57 inci dengan resolusi 1080p. Lagi-lagi sama seperti duo Honor View 30, duo Nova 6 ini turut mengemas lubang kamera di ujung layarnya, dan modul yang digunakan pun tampaknya sama persis: 32 megapixel dan 8 megapixel dengan lensa ultra-wide 105°.

Beralih ke belakang, kita akan disambut oleh tiga buah kamera: 40 megapixel, 8 megapixel telephoto dengan OIS, dan satu lagi kamera ultra-wide 8 megapixel. Kalau melihat duo Honor View 30, rupanya ada sedikit perbedaan; khusus Honor View 30 Pro, ia mengusung kamera ultra-wide dengan resolusi 12 megapixel.

Kesamaan duo Nova 6 dengan duo Honor View 30 terus berlanjut sampai ke tombol power yang merangkap sebagai sensor sidik jari serta kapasitas baterainya. Meski demikian, kapasitas baterai Nova 6 dan Nova 6 5G sendiri sedikit berbeda: 4.100 mAh pada Nova 6, dan 4.200 mAh pada Nova 6 5G. Keduanya sama-sama mendukung fast charging 40 W.

Huawei Nova 6 SE / Huawei
Huawei Nova 6 SE / Huawei

Melengkapi seri ini adalah Nova 6 SE yang duduk sendirian di kelas menengah. Dapur pacunya berisi chipset Kirin 810, RAM 8 GB, dan storage 128 GB. Kapasitas baterainya sama 4.200 mAh, demikian pula dukungannya atas fast charging 40 W.

Dimensi Nova 6 SE sedikit lebih kecil, sebab layarnya memang cuma berukuran 6,4 inci. Resolusinya sama 1080p, akan tetapi panel yang digunakan adalah LCD, bukan AMOLED. Lubang kameranya juga menampung satu modul beresolusi 16 megapixel saja.

Lucunya, Nova 6 SE justru mengemas empat kamera belakang. Kamera utamanya beresolusi 48 megapixel, disusul oleh kamera ultra-wide 8 megapixel, serta kamera macro dan depth sensor yang masing-masing beresolusi 2 megapixel. Ya, Nova 6 SE tidak dilengkapi kamera telephoto seperti kedua kakaknya.

Di Tiongkok, trio Nova 6 ini akan dipasarkan mulai 12 Desember nanti. Nova 6 dihargai mulai 3.199 yuan (± Rp 6,4 juta), Nova 6 5G mulai 3.799 yuan (± Rp 7,6 juta), dan Nova 6 SE mulai 2.199 yuan (± Rp 4,4 juta). Ya, bahkan sampai harganya pun mirip dengan Honor View 30 maupun View 30 Pro.

Sumber: GSM Arena.

Motorola One Hyper Unggulkan Kamera Pop-up dan Kamera Belakang 64 Megapixel

Motorola cukup produktif menelurkan smartphone baru tahun ini, dari yang mengemas layar hole punch, yang mengusung karakteristik action cam, sampai yang hype-nya paling tinggi, yakni reinkarnasi RAZR V3 dengan layar tekuk. Tahun belum resmi berganti, Motorola rupanya juga belum mau berhenti.

Mereka baru saja mengungkap Motorola One Hyper, dan seperti yang bisa kita lihat, ini merupakan ponsel pertama mereka yang dibekali kamera depan tipe pop-up, membebaskan layarnya dari notch ataupun lubang kamera. Kamera selfie-nya pun cukup memikat dengan resolusi 32 megapixel.

Motorola One Hyper

Beralih ke belakang, pengguna bakal disambut oleh sepasang kamera. Kamera yang utama ditenagai sensor 64 megapixel dengan ukuran fisik cukup besar (1/1,7 inci), tidak ketinggalan juga lensa f/1.9 dan sistem laser autofocus. Sesuai tren, tentu saja kamera ini mendukung fitur Night Mode (Night Vision kalau dalam kamus Motorola).

Kamera yang kedua merupakan kamera ultra-wide dengan sudut pandang seluas 118° dan resolusi 8 megapixel. Urusan video, One Hyper siap merekam dalam resolusi 4K 30 fps atau 1080p 60 fps. Lalu di bawah kameranya, kita bisa melihat sensor sidik jari yang merangkap peran sebagai lampu indikator notifikasi.

Selain kamera, layar juga merupakan salah satu nilai jual utama One Hyper. Penggunaan kamera pop-up berhasil menyisakan bezel di bawah saja, akan tetapi sayangnya panel 6,5 inci yang digunakan adalah IPS LCD dengan resolusi 1080p, bukan AMOLED.

Motorola One Hyper

Performa One Hyper yang menjalankan sistem operasi Android 10 secara default ini ditunjang oleh chipset Snapdragon 675, RAM 4 GB serta kapasitas penyimpanan sebesar 128 GB, lengkap dengan slot microSD. Namanya sendiri berasal dari dukungan baterai 4.000 mAh-nya terhadap Hyper Charging, fitur fast charging dengan output sebesar 45 W. Namun lucunya, konsumen harus membeli charger secara terpisah agar dapat menikmatinya, sebab yang dibundel sebagai standar adalah charger 15 W biasa.

Di Amerika Serikat, Motorola One Hyper saat ini telah dipasarkan seharga $400. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Blue Ocean, Amber Red dan Fresh Orchid.

Sumber: GSM Arena.