Aplikasi Email Populer di Mac, Airmail, Kini Tersedia di iPhone

iPhone tidak pernah kehabisan stok aplikasi email. Banyaknya aplikasi email yang tersedia mungkin kurang lebih sama jumlahnya seperti aplikasi Twitter. Namun hal itu tidak bisa mencegah munculnya aplikasi email baru di iOS, apalagi kalau sebelumnya aplikasi tersebut telah membangun reputasi di kalangan pengguna Mac.

Yup, Airmail adalah salah satu aplikasi email yang disukai oleh banyak pengguna Mac, khususnya mereka yang menggunakan layanan Gmail. Versi iOS-nya membawa keunggulan yang ditawarkan versi Mac-nya, yakni opsi kustomisasi yang sangat lengkap, bahkan bisa terkesan terlalu lengkap buat yang bukan menganggap dirinya power user.

Tim pengembang Airmail sengaja memberikan kebebasan bagi penggunanya karena mereka beranggapan bahwa masing-masing pengguna punya sistem yang berbeda-beda dalam mengolah email-nya. Hampir mustahil menciptakan satu sistem yang bisa mengakomodasi kebutuhan semua pengguna, jadi kenapa tidak membiarkan mereka meraciknya sendiri?

Airmail juga cukup unggul dalam hal integrasi dengan aplikasi lain. Berbagai file dari layanan Google Drive, Dropbox, OneDrive, Box dan Droplr bisa langsung dijadikan attachment saat tengah menulis email baru. Untuk link, pengguna bebas membukanya di Safari, Chrome, Firefox, iCab atau Mercury, sesuaikan saja dengan pilihan browser favorit.

Airmail juga sanggup meneruskan informasi menuju seabrek aplikasi lain, misalnya Todoist, Wunderlist, Trello, Evernote, iA Writer, Pocket, dan masih banyak lagi. Secara garis besar, fitur integrasi ini mirip seperti yang ditawarkan aplikasi email lain yang tak kalah populer, yakni Dispatch.

Selebihnya, Airmail untuk iPhone ini sudah dioptimalkan untuk iOS 9, yang berarti ia sudah membawa dukungan fitur 3D Touch. Ia turut dibekali fitur push notification, customizable swipe, sinkronisasi iCloud, signature ganda, unified inbox dan lain sebagainya yang sejatinya sudah menjadi standar aplikasi email hari ini.

Buat yang tertarik, Anda bisa mengunduhnya langsung lewat App Store. Harganya Rp 75 ribu.

Sumber: The Verge.

Tambah Teman di Snapchat Makin Mudah Berkat Personalized URL

Sebagai aplikasi chatting, Snapchat sudah pasti ingin Anda bisa berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang. Maka dari itu, tidak heran apabila ada banyak cara yang bisa dilakukan guna menambah teman di Snapchat. Tapi sekarang ada cara yang lebih praktis dari yang lain.

Dalam update terbaru aplikasi Snapchat, muncul sebuah opsi baru di bawah menu Add Friends, yakni “Share username”. Klik opsi tersebut, maka Snapchat akan menciptakan URL (link) khusus menuju akun Anda. Link-nya simpel dan mudah dibaca, macam https://www.snapchat.com/add/namausernameanda.

Fitur ini sangatlah berguna ketika Anda hendak membagikan akun Snapchat Anda melalui biografi singkat di profil Twitter atau sekadar meneruskannya lewat aplikasi chatting lain. Jadi siapapun yang mengklik link tersebut, mereka akan otomatis menambahkan nama Anda ke dalam daftar temannya di Snapchat.

Jadi perlu diperhatikan, mengklik link tersebut bukannya membuka laman profil Snapchat Anda, tetapi langsung menambahkannya ke dalam daftar teman.

Untuk bisa menikmati fitur ini, pastikan Anda sudah memakai versi terbaru aplikasi Snapchat, baik di iOS maupun Android.

Sumber: TheNextWeb. Gambar header: Snapchat via Shutterstock.

Opsi Kustomisasi Aplikasi Yahoo Mail Kini Semakin Lengkap

Apa kabar aplikasi Yahoo Mail? Setelah sebelumnya menghadirkan integrasi layanan Gmail, aplikasi ini semakin dipandang sebagai salah satu email client terbaik di Android dan iOS, tidak kalah dari aplikasi Outlook besutan Microsoft.

Kesuksesannya merebut hati banyak pengguna tidak bakal disia-siakan begitu saja. Untuk itu, Yahoo harus rajin-rajin mengirim update yang membawa fitur-fitur baru pada aplikasi Yahoo Mail, baik di Android maupun iOS. Menjelang akhir bulan pertama tahun 2016 ini, mereka sudah siap dengan pembaruan yang cukup signifikan.

Dalam versi terbarunya, opsi kustomisasi yang ditawarkan kini semakin lengkap sampai ke navigasi gesture. Sebelumnya, pengguna memang sudah bisa mengusap ke kiri untuk menghapus email, atau ke kanan untuk menandai bahwa email tersebut sudah terbaca atau sebaliknya.

Namun sekarang fitur swipe itu tidak cuma terbatas pada menghapus atau menandai email saja. Lewat menu pengaturan, pengguna bisa mengakses opsi “Swipe actions”, lalu mengatur aksi apa yang diinginkan untuk masing-masing gesture swipe; bisa untuk memberi tanda bintang, menandai sebagai spam, memindah ke folder lain, dan masih banyak aksi lainnya. Fitur kustomisasi gesture swipe ini tersedia di versi Android maupun iOS.

Yahoo Mail Android update

Selanjutnya, khusus untuk versi Android, aplikasi Yahoo Mail kini telah mendukung fitur notifikasi interaktif. Artinya, pengguna bisa bertindak cepat terhadap sebuah email yang masuk tanpa harus membuka aplikasi terlebih dulu. Misalnya ada email masuk dari bos selagi Anda sedang sibuk, Anda bisa langsung menyentuh tombol “Star” pada notifikasi agar tidak lupa untuk melihatnya lagi nanti.

Yahoo Mail iOS update

Untuk versi iOS, Yahoo telah memperbarui sistem attachment sehingga pengguna bisa lebih mudah menemukan dan mengirim ulang attachment yang mereka terima, baik itu foto maupun berbagai jenis dokumen. Di atasnya, juga terdapat kotak pencarian agar pengguna tak perlu berlama-lama mencari attachment yang mereka terima baru-baru ini.

Fitur-fitur baru aplikasi Yahoo Mail ini sudah bisa dinikmati dengan mengunduh versi terbarunya melalui App Store atau Google Play.

Sumber: Yahoo 1, 2.

Utamakan Aspek Kolaborasi, Google Perbarui Fitur Komentar di Docs, Sheets dan Slides

Kehadiran layanan macam Google Docs tentunya sangat membantu kita tetap produktif di mana saja dan kapan saja. Mau di kantor menggunakan komputer atau di taksi menggunakan smartphone, kita tetap dapat berkolaborasi dengan rekan dalam menggarap suatu dokumen secara bersamaan.

Kolaborasi merupakan faktor penting yang akhirnya menjadi fitur utama di deretan produk Google Docs, Sheets dan Slides. Maka dari itu Google cukup rajin mengirim update guna menyempurnakan pengalaman kolaborasi yang pengguna rasakan setiap harinya.

Dalam update versi terbaru, aplikasi Google Docs, Sheets dan Slides di Android dan iOS kini sudah membawa dukungan fitur komentar. Hal ini tentunya akan memaksimalkan komunikasi di antara para pengguna yang tengah bersama-sama mengerjakan suatu dokumen. Untuk berpindah dari satu komentar ke yang lain, pengguna tinggal menerapkan gesture swipe – di Android sebelumnya sudah bisa, tapi baru untuk iOS.

Selain fitur komentar, versi anyar Google Docs, Sheets dan Slides untuk mobile ini juga membawa fitur Instant Mention, dimana pengguna dapat mengirim notifikasi email ke pengguna lain dengan cepat. Cukup ketikkan nama atau alamat email di kolom komentar, maka daftar kontak yang relevan akan muncul dan pengguna tinggal memilih mana yang hendak di-mention – tidak perlu mengetikkan “+” atau “@” terlebih dulu.

Meski sepintas terkesan berfokus pada versi mobile, Google tidak melupakan versi web-nya. Terhitung mulai tanggal 10 Februari nanti, Google Docs, Sheets dan Slides versi web juga akan kedapatan fitur Instant Mention.

Namun yang lebih menarik lagi, khusus Google Docs versi web, nantinya pengguna juga bisa menikmati fitur Instant Comment. Dengan fitur ini, tombol untuk menambahkan komentar akan muncul setiap kali pengguna menyeleksi teks atau mengarahkan kursor mouse pada sisi halaman.

Sumber: Google Apps Updates.

Aplikasi Booyah Hadirkan Fitur Panggilan Video untuk Pengguna WhatsApp

Menjelang akhir tahun kemarin, muncul bocoran informasi bahwa WhatsApp hendak menghadirkan fitur panggilan video. Satu bulan berselang, update itu tak kunjung datang. Hal ini tampaknya membuat developer di bawah bendera Rounds Entertainment gerah.

Mereka pun meluncurkan sebuah aplikasi pelengkap yang membawakan fitur video call bagi pengguna WhatsApp. Dinamai Booyah, aplikasi ini tidak mewajibkan Anda untuk mendaftarkan akun baru. Cukup sambungkan akun WhatsApp yang Anda pakai sekarang, maka Anda sudah bisa menikmati fitur panggilan video.

Bukan cuma panggilan video satu lawan satu, Booyah bahkan mendukung panggilan video berkelompok dengan 12 orang sekaligus dalam kualitas HD. Karena tersambung dengan akun WhatsApp, tentunya daftar kontak di Booyah juga akan sama persis seperti di aplikasi chatting milik Facebook tersebut.

Booyah, video call for WhatsApp

Perihal kualitas, sepertinya kita tidak perlu meragukan Booyah. Pasalnya sang pengembang sebelumnya sudah cukup berpengalaman di bidang ini lewat aplikasi bernama Rounds. Bedanya, kalau Rounds ditujukan buat pengguna Facebook, Booyah dirancang secara khusus untuk mengakomodasi para pengguna WhatsApp yang sudah menanti-nanti fitur panggilan video.

Saat ini Booyah sudah bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh pengguna iPhone dengan mengunduhnya lewat App Store. Versi Android-nya dikabarkan akan segera menyusul dalam waktu dekat. Sebelum WhatsApp merilis fitur panggilan videonya sendiri secara resmi, tentunya ini merupakan alternatif menarik yang bisa dicoba sekarang juga.

Sumber: SlashGear dan Digital Spy. Gambar header: WhatsApp via Shutterstock.

ZCast Adalah Layanan untuk Menyiarkan Atau Mendengarkan Podcast Secara Live

Berkat Periscope dan Meerkat, semua orang kini bisa dengan mudah menyiarkan video secara langsung ke mata dunia. Di tahun 2016 ini, tren live broadcasting dan live streaming ini tak akan kehilangan pamor begitu saja. Malahan, tren ini sekarang merambah bidang podcast dengan adanya layanan baru bernama ZCast.

ZCast bisa dibilang sebagai Periscope-nya dunia podcast. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyiarkan podcast secara live, dan para permisa pun juga bisa mendengarkannya secara langsung. Hal ini jelas berbeda dengan konsep podcasting pada umumnya, dimana biasanya para penyiar akan melakukan perekaman terlebih dulu, mengedit isinya, barulah kita bisa mendengarkan hasil akhirnya.

Yang dibutuhkan untuk menggunakan ZCast adalah sebuah akun Twitter. Selesai menyambungkan akun, Anda bisa langsung menyiarkan podcast, baik sendirian maupun ditemani oleh sejumlah rekan. ZCast juga mendukung fitur chat, yang berarti para pendengar bebas melontarkan pertanyaan, dan penyiar pun bisa menjawabnya secara real-time.

ZCast

Buat para pendengar, laman utama ZCast akan menampilkan daftar podcast yang tengah disiarkan, lengkap dengan jumlah pendengarnya. Di sini juga akan ditampilkan sederet podcast lain yang sudah dijadwalkan untuk tayang ke depannya, lengkap beserta informasi tentang siapa saja pembicara yang akan tergabung ke dalamnya.

Podcast-nya menarik? Langsung undang teman Anda untuk ikut mendengarkan. Atau Anda juga bisa membagikan link-nya ke Twitter. ZCast saat ini sudah bisa diakses langsung dari web. Kalau Anda menggunakan iPhone, Anda bisa mengunduh aplikasinya di App Store.

Sumber: SlashGear.

Piku Piku Adalah Aplikasi Pembuat GIF yang Disertai Segudang Filter

Pengguna iPhone yang suka berkreasi dengan GIF, ada aplikasi baru yang bisa Anda pakai untuk mengasah kreativitas. Namanya Piku Piku, dan ia berasal dari developer yang mengembangkan GIFO, aplikasi pembuat kolase GIF. Dengan alasan tidak mau membuat aplikasi buatannya tersebut bertambah rumit, mereka memutuskan untuk menciptakan aplikasi baru.

Piku Piku sangat mudah digunakan. Kalau Anda memakai iPhone 6S atau 6S Plus, ia telah mendukung fitur 3D Touch dimana Anda bisa mengakses shortcut dengan menahan icon-nya di homescreen. Kalau tidak, masih ada widget di Notification Center sehingga Anda bisa membuat GIF secara instan.

Semua GIF yang dibuat dengan Piku Piku, entah itu berupa selfie atau bukan, akan diputar secara berulang-ulang seperti sebuah video di Vine. Selanjutnya, GIF ini bisa dibagikan langsung ke beragam media sosial. Khusus untuk WhatsApp dan Instagram, Piku Piku akan mengubah hasilnya menjadi video secara otomatis karena keduanya tidak mendukung format GIF.

Piku Piku

Salah satu kelebihan Piku Piku adalah segudang filter yang bisa ditambatkan ke GIF buatan Anda. Filter ini harus dipilih sebelum perekaman dimulai, dan tidak bisa diubah pasca perekaman.

Selebihnya, interface Piku Piku sangatlah minimalis. Di sebelah tombol shutter, terdapat tombol untuk mengaktifkan timer serta untuk mengganti antara kamera depan dan belakang. Anda lebih tertarik membuat video ketimbang GIF? Ganti saja dengan menyentuh tombol di atas kanan.

Piku Piku saat ini sudah bisa diunduh oleh pengguna iPhone dari App Store. Aplikasinya gratis, tapi terdapat opsi in-app purchase senilai Rp 75 ribu untuk membuka semua filter yang ditawarkan – awalnya sudah ada lima filter yang bisa dipakai.

Sumber: TheNextWeb dan Medium.

Aplikasi Pembuat Video Adobe Voice Kini Tersedia di iPhone

Masih ingat dengan Adobe Voice, aplikasi presentasi yang memudahkan pengguna untuk menceritakan sesuatu lewat sebuah video? Sejak diluncurkan hampir dua tahun yang lalu, aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak lebih dari 3,5 juta kali dan berhasil memenangi gelar App Store Best of 2014.

Namun Adobe masih belum puas. Pasalnya selama ini Voice hanya tersedia untuk pengguna iPad saja. Maka dari itu, sepertinya sudah merupakan langkah yang alami apabila Adobe menghadirkan Voice untuk iPhone.

Fitur-fitur yang dimiliki sama persis seperti versi iPad-nya. Pengguna bebas memadukan narasi suara, musik latar, teks dan gambar menjadi sebuah video singkat yang sanggup menceritakan suatu hal dengan apik. Tak ketinggalan pula efek-efek animasi yang unik yang diambil dari Adobe After Effects yang pastinya akan membuat video semakin menarik untuk ditonton.

Adobe Voice for iPhone

Kehadiran Adobe Voice di iPhone ini tentunya bakal membawa manfaat tersendiri. Salah satunya adalah, karya pengguna bisa terkesan lebih orisinil karena menggunakan foto-foto hasil tangkapannya sendiri dengan iPhone. iPad memang punya kamera, tapi pastinya pengguna lebih sering memotret menggunakan iPhone, bukan?

Semua proyek video yang dibuat di iPhone juga akan tersinkronisasi di iPad. Kapanpun suatu ide muncul, Anda bisa langsung mengeksekusinya tanpa peduli perangkat apa yang sedang ada di genggaman.

Adobe Voice untuk iPhone saat ini sudah bisa diunduh langsung dari App Store, gratis. Perangkat yang didukung minimal harus menjalankan iOS 8 atau lebih.

Sumber: Adobe Blog.

Cubes Adalah Petugas Valet Digital untuk Semua File Anda di Cloud

Begitu banyaknya layanan cloud storage yang kita gunakan terkadang malah bisa membuat kita sedikit ‘tersesat’ ketika harus mencari suatu file. Apakah file tersebut kita simpan di Dropbox, atau pernah kita attach lalu kirim ke seseorang melalui Gmail? Anda harus memeriksanya satu per satu.

Namun bagaimana seandainya ada suatu tempat dimana seluruh layanan cloud storage yang kita pakai akan disatukan dan kita bisa mengaksesnya dari satu aplikasi saja? Itulah ide di balik sebuah aplikasi bernama Cubes.

Pihak pengembangnya menganggap Cubes sebagai sebuah petugas valet digital. Anda bisa menghubungkan berbagai akun ke Cubes, mulai dari email, cloud storage sampai media sosial sekalipun. Sesudahnya, Cubes akan menarik semua file yang tersimpan dalam akun-akun tersebut, bisa berupa foto, dokumen, PDF, lagu, video, sampai link artikel menarik yang pernah Anda share di Twitter atau Facebook.

Akan tetapi ketimbang menampilkannya dalam bentuk daftar tulisan, Cubes menampilkan semua konten ini secara visual. Di ujung kanan bawah setiap konten ada sebuah simbol yang menandakan apakah file tersebut berupa foto, dokumen, link dan lain sebagainya.

Menariknya, konten-konten ini juga akan disortir secara otomatis berdasarkan jenis, pengirim dan penerima, topik maupun layanannya. Anda pun bebas membuat semacam kanal khusus dimana Anda bisa menampilkan jenis-jenis file tertentu saja. Lebih lanjut, tersedia pula fitur “Add Contact” dimana Cubes akan menampilkan semua file yang Anda kirim dan terima dari satu orang yang ditunjuk.

Merujuk kembali ke skenario di paragraf pertama, Cubes pun turut menghadirkan fitur pencarian. Dengan kata lain, lewat satu aplikasi ini saja, Anda bisa mencari semua file yang tersimpan di Dropbox, Google Drive atau Gmail sekaligus.

Cubes saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma bagi pengguna iOS, sedangkan versi Android-nya akan menyusul dalam waktu dekat. Karena gratis, Cubes sejauh ini hanya akan menampilkan konten-konten dari enam bulan ke belakang. Kemungkinan nantinya bakal ada opsi in-app purchase untuk menghilangkan batasan ini.

Sumber: TheNextWeb.

Apple Hadirkan Update Untuk GarageBand dan Rilis Music Memos

Produk-produk Apple dirancang dengan desain-desain yang minimalis namun tetap cantik. Jony Ive adalah orang dibalik desain berbagai produk Apple. Produk-produk Apple juga dikenal lekat dengan proses kreatif audio visual. Terbukti ada beberapa software andalan Apple untuk membantu proses ini, diantaranya Final Cut Pro untuk meng-edit film dan GarageBand sebagai aplikasi pendukung dalam menghasilkan musik.
Continue reading Apple Hadirkan Update Untuk GarageBand dan Rilis Music Memos