MokaPOS VS Majoo, Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda?

Mana yang sebaiknya Anda pilih antara MokaPOS vs Majoo? MokaPOS dan Majoo adalah dua aplikasi kasir digital ternama di Indonesia yang bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan pada bisnis Anda.

Untuk bisa memilih di antara keduanya, Anda tentu perlu membandingkan dari sisi kegunaan, fitur, dan juga harga.

MokaPOS VS Majoo

Dari segi konsep dan fungsi, MokaPOS dan Majoo memang sama-sama merupakan platform POS. Namun, tentu ada beberapa hal yang membedakan dua aplikasi tersebut.

Di sini, Anda akan mengetahui perbandingan keduanya dari berbagai sisi, antara lain dari sisi fitur, pilihan e-wallet, dan biaya layanan.

Fitur-Fitur

Secara umum, baik MokaPOS dan Majoo memiliki fitur-fitur yang umumnya ada pada sebuah aplikasi POS, mulai dari kasir digital, laporan keuangan, manajemen pesanan, manajemen stok barang, manajemen karyawan, pembayaran digital, hingga manajemen meja atau table management.

Salah satu fitur yang berbeda adalah fitur survey pelanggan yang ada pada aplikasi MokaPOS namun tidak ada pada Majoo. Fitur ini cukup penting untuk menilai kepuasan pelanggan terhadap service atau produk bisnis Anda.

Meski tidak ada pada Majoo, Anda tetap bisa mengakalinya dengan menggunakan bantuan platform lain untuk melakukan survey. Kemudian, jangan lupa untuk atur promosi untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

Pilihan E-Wallet

Salah satu fitur dari MokaPOS dan Majoo adalah fitur pembayaran digital yang memungkinkan bisnis Anda menerima pembayaran dari berbagai e-wallet. Untuk pembayaran digital ini, MokaPOS dan Majoo memiliki pilihan e-wallet dan ketentuan yang berbeda.

Pada MokaPOS, e-wallet yang didukung antara lain GoPay, Dana, OVO, dan LinkAja dengan biaya MDR sebesar 0.7% per transaksi untuk GoPay, Dana, dan LinkAja, serta 1.5% per transaksi untuk OVO.

Sedangkan Majoo menyediakan layanan pembayaran digital yang bisa dilakukan dari lima pilihan e-wallet, yakni GoPay, Dana, OVO, LinkAja, dan ShopeePay dengan MDR mengikuti aturan bank Indonesia.

Untuk informasi selengkapnya mengenai pembayaran digital dari masing-masing POS, Anda bisa melihatnya di sini untuk MokaPOS dan klik di sini jika penasaran dengan ketentuan Majoo.

Biaya Layanan

MokaPOS dan Majoo adalah dua aplikasi Point of Sales dengan layanan berbayar yang memungkinkan Anda untuk mencobanya secara gratis terlebih dahulu di awal. Jika tertarik untuk melanjutkan langganan atau menambah layanan berbayar, Anda bisa mempertimbangkan biaya layanan dari MokaPOS dan Majoo berikut ini.

Harga Aplikasi Kasir MokaPOS

MokaPOS menyediakan satu paket berlangganan dengan harga sebesar Rp.299.000/bulan untuk setiap outlet.

Kemudian, MokaPOS menyediakan fitur tambahan berbayar seperti slot karyawan dengan biaya sebesar Rp.19.000/bulan, manajemen stok dengan harga Rp.149.000/bulan, table management Rp.249.000/bulan, hingga CRM Pro dengan biaya langganan sebesar Rp.249.000/bulan.

Biaya Layanan Berbayar Majoo

Berbeda dengan MokaPOS yang memiliki satu paket berlangganan, Majoo menyediakan berbagai pilihan paket berlanggan, mulai dari paket Starter, Advance, dan Enterprise dengan harga mulai dari Rp.129.000/bulan.

Kemudian, Majoo juga menyediakan layanan berbayar add-ons, mulai dari layanan e-commerce hingga layanan teknisi. Untuk detail harga upgrade layanan Majoo berbayar, Anda bisa melihatnya di sini.

Itu dia beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih aplikasi kasir digital MokaPOS vs Majoo. Anda bisa memilih aplikasi POS yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Jadi, mana yang paling cocok untuk bisnis Anda? 

Olsera Luncurkan Zenwel, Mudahkan UKM di Bidang Jasa Buat Sistem Reservasi Online

Bertujuan untuk memudahkan proses dan manajemen pembayaran untuk penyedia layanan dan jasa, pengembang aplikasi point of sales Olsera meluncurkan Zenwel. Lebih lanjut diungkapkan oleh Co-Founder Novendy Chen, produk terbaru tersebut diposisikan menjadi solusi POS berbasis O2O serupa, hanya saja dikhususkan untuk bidang usaha jasa yang lebih fokus kepada manajemen reservasi layanan.

Beberapa bisnis yang kemudian ditargetkan oleh Olsera untuk bisa memanfaatkan Zenwel di antaranya adalah pelaku usaha di bidang pelayanan jasa seperti massage, spa, salon kecantikan, barbershop, fitness, yoga, hingga klinik konsultasi kecantikan dan kesehatan.

Selama pandemi, ada perubahan dari kebiasaan banyak masyarakat yang kemudian memanfaatkan semua layanan dan jasa secara online, dan mengharuskan proses pembayaran dilengkapi. Mulai dari olahraga di rumah memanfaatkan Zoom hingga klinik konsultasi secara online.

“Pada prinsipnya, kami ingin membawa pengalaman kami dari Olsera, sekaligus memenuhi permintaan dari para merchant kami yang bergerak di bidang layanan jasa seperti salon dan spa, akan pentingnya sebuah platform khusus yang benar-benar dapat digunakan secara maksimal untuk pertumbuhan bisnis yang lebih sehat dan sustainable sesuai dengan perkembangan teknologi,” kata Founder Zenwel Ali .

Terdapat beberapa pilihan paket yang bisa digunakan oleh bisnis, mulai dari pilihan secara gratis yang memiliki keterbatasan jumlah pemakai (staf) hingga paket Enterprise yang ditawarkan dengan harga cukup terjangkau untuk per bulan dan per tahunnya dengan jumlah staf yang tidak terbatas.

Untuk strategi monetisasi, pada tahap awal Zenwel menerapkan subscription dan MDR fee sharing dari transaksi offline dan online. Istilah MDR sendiri adalah Merchant Discount Rate, yang berfungsi ketika pengguna melakukan pemesanan secara online kepada merchant pilihan. Nantinya akan dikenakan MDR fee dari pembayaran tersebut.

Dari layanan yang telah dikonfirmasi, nantinya juga akan langsung diketahui oleh staf yang akan menangani tamu tersebut melalui aplikasi mobile Zenwel yang digunakan staf yang bersangkutan.

“Tidak hanya itu, para merchant pengguna Zenwel juga dapat membuka reservasi online melalui situs atau media sosial pribadi yang berjalan 24 jam, dan setiap reservasi yang masuk akan terhubung ke dalam POS,” kata Ali.

Fokus bisnis Olsera

Setelah meluncurkan aplikasi mobile Olsera Office akhir tahun 2019 lalu, hingga kini mengklaim telah memiliki sekitar 10 ribu lebih merchant aktif yang bergabung dalam platform. Olsera juga telah menjalin kerja sama strategis dengan Grab, Surge, Xendit, Midtrans, Ovo, GoPay, Dana, ShopeePay, LinkAja, KoinWorks, BFI Finance, Alumak, Gandeng Tangan dan lainnya. Ke depannya perusahaan menjanjikan segera menghadirkan dukungan layanan serupa ke dalam platform Zenwel dalam waktu dekat.

Meskipun pandemi sempat menghambat pertumbuhan bisnis Olsera khususnya kepada merchant, namun dari sisi pemesanan secara online termasuk di dalamnya pemesanan delivery dan take away, secara perlahan saat ini mulai pulih kembali.

“Tahun ini menjadi tahun yang begitu spesial dan produktif bagi tim. Sebelumnya, kami telah menghadirkan inovasi online order yang terhubung ke Olsera POS, di mana sangat membantu merchant untuk terus berjualan di tengah tantangan pandemi. Kini genap di 5 tahun Olsera, Zenwel adalah kado terbaik dari kami untuk merchant yang bergerak di industri jasa yang telah lama menantikan hadirnya solusi ini,” kata Novendy.

Application Information Will Show Up Here

Jenius Starts Targeting SMEs, Introducing Two New Services

Aiming to support new business owners, Jenius launched two new services, the Jenius business account, and the Bisniskit application. Rolled out for free, the application offers some features to new business owners or SME players.

“Through the spirit and process of co-creation, Jenius continues to get ideas, input, and insights from digital-savvy. From this process, we find that there is an aspiration to develop a bigger business. Jenius is here for business needs, therefore, those digital-savvy can easily manage their businesses.” Head of BTPN’s Digital Banking Business Product, Waasi Sumintardja said.

To date, Jenius has recorded a total of 90 thousand users. The Jenius business and Bisniskit accounts can only be used by small business owners. Companies or business owners who are classified as large and already have their own company accounts, cannot take advantage of both applications.

“Unlike the other POS platforms, our Jenius business and Bisniskit accounts are free of charge. In addition, all new users and those previously registered with Jenius can take advantage of this application for free for a lifetime,” Waasi said.

A complete integrated feature

The Jenius business account has several excellent features. First, a “Send It”, menu to make it easier to send money; second, an “In & Out” menu for transaction history; and the third, “mCard” virtual debit card for online transactions.

In addition, users also get $Cashtag and a new account number to send and receive money with Jenius Contacts, which functions to store phone numbers and e-mails for business purposes. Until now, the Jenius Bisnis application has been used by users for daily transactions around 2-3 times per day.

Meanwhile, the Bisniskit application from Jenius is presented to simplify business inquiries for users. Bisniskit has two main menus, shop and cashier.

Through the Shop menu, users can manage their business by using unique features, such as “Dashboard” which provides information and current business or store conditions, “Products” to record products and browse stocks, “Expenses” to record, schedule, and view expense history, “Customers” to store and view customer data, and “Shop Settings” to manage stores and provide access to employees.

“In this application, Bisniskit can be used by 10 people. It is expected that the new business owners can employ family or close relatives to facilitate their business going digital,” Waasi added.

Previously, Youtap has launched a similar service targeting SMEs who want to adopt the digital business. What makes Youtap different is the platform can use QR Code and provide SKU up to 2 thousand more to users.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Jenius Mulai Incar Pelaku UKM, Luncurkan Dua Layanan Baru

Bertujuan untuk membantu pemilik usaha baru, Jenius meluncurkan dua layanan baru yakni akun bisnis Jenius dan aplikasi Bisniskit. Digulirkan secara gratis, aplikasi tersebut menawarkan sejumlah kemudahan kepada pemilik usaha baru atau di tingkat UKM.

“Melalui semangat dan proses kokreasi, Jenius terus mendapatkan ide, masukan serta insight dari digital savvy. Dari proses tersebut, kami menemukan adanya aspirasi mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Kini Jenius juga hadir untuk kebutuhan bisnis sehingga digital savvy dapat dengan mudah mengelola kebutuhan bisnisnya,” kata Digital Banking Business Product Head BTPN Waasi Sumintardja.

Secara keseluruhan saat ini Jenus sudah memiliki sekitar 90 ribu pengguna. Adapun akun Jenius bisnis dan Bisniskit hanya bisa digunakan oleh pemilik usaha kecil saja. Untuk perusahaan atau pemilik usaha yang tergolong besar dan sudah memiliki rekening perusahaan sendiri, tidak bisa memanfaatkan kedua aplikasi tersebut.

“Berbeda dengan platform POS lainnya, akun Jenius bisnis dan Bisniskit kami tidak dikenakan biaya. Jadi semua pengguna baru dan yang sebelumnya sudah terdaftar di Jenius bisa memanfaatkan aplikasi ini secara cuma-cuma untuk seterusnya,” kata Waasi.

Fitur lengkap terintegrasi

Akun bisnis Jenius memiliki beberapa fitur unggulan. Pertama ada “Send It”, memudahkan untuk kirim uang; kedua da “In & Out” untuk mencatat dan menelusuri histori transaksi; dan yang ketiga “m­Card” kartu debit virtual untuk transaksi online.

Selain itu para pengguna juga mendapatkan $Cashtag dan nomor rekening baru untuk kirim dan terima uang serta Jenius Contacts yang berfungsi untuk menyimpan nomor telepon dan email untuk keperluan bisnis. Jenius mencatat hingga saat ini untuk aplikasi Jenius Bisnis sudah digunakan oleh pengguna untuk transaksi harian sekitar 2-3 kali per harinya.

Sementara aplikasi Bisniskit dari Jenius dihadirkan agar membantu pengguna mengelola bisnis dengan lebih simpel. Bisniskit memiliki dua menu utama, yaitu Toko dan Kasir.

Melalui menu Toko, pengguna dapat mengelola bisnisnya dengan menggunakan fitur-­fitur unik, seperti “Dashboard” yang menyajikan informasi dan kondisi terkini bisnis atau toko, “Produk” untuk mencatat produk dan mengetahui stok yang dimiliki, “Pengeluaran” untuk mencatat, membuat jadwal, dan melihat histori pengeluaran, “Pelanggan” untuk menyimpan dan melihat data pelanggan, dan “Pengaturan Toko” untuk mengelola toko dan memberikan akses kepada karyawan.

“Dalam aplikasi tersebut Bisniskit bisa digunakan oleh 10 orang, harapannya bagi pemilik usaha baru bisa mempekerjakan famili atau kerabat dekat agar bisnis mereka lebih mudah dijalankan secara digital,” kata Waasi.

Sebelumnya Youtap juga telah meluncurkan layanan serupa yang juga menyasar pelaku UKM yang ingin mengadopsi bisnis mereka secara digital. Bedanya untuk layanan Youtap sudah bisa menggunakan QR Code dan menyediakan SKU hingga 2 ribu lebih kepada pengguna.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Produk POS dari Payfazz Kini Terintegrasi dengan Sistem Pembayaran Cashlez

Aplikasi kasir POST, bagian dari Fazz Financial Group (Payfazz), mengumumkan telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital yang dimiliki oleh Cashlez. Merchant POST kini dapat menerima pembayaran non-tunai, mulai dari kartu debit/kredit hingga dompet digital yang telah bekerja sama dengan Cashlez.

VP of Business POST Reza Rizky Darmawan menjelaskan, pengembangan fitur ini diharapkan dapat memanjakan para penggunanya yang kini mencapai lebih 30 ribu merchant agar dapat memberikan solusi pembayaran yang lengkap dan aman dan dapat diakses melalui smartphone konsumen.

“Keuntungan lainnya, pelanggan dapat mengajukan aktivasi pembayaran digital melalui Cashlez tanpa perlu mengajukan ke berbagai payment provider yang ada. [..] Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik dan dapat membantu para pebisnis dalam mengembangkan bisnisnya,” terang Reza dalam keterangan resmi, Senin (31/8).

CEO Cashlezz Tee Teddy Setiawan turut menambahkan, perusahaan ingin bekerja sama dengan pemain fintech lainnya agar para pelaku usaha dapat beralih ke digital dengan mudah. “Saat ini pengguna Cahslez sudah mencapai lebih dari 7 ribu merchant. Ke depannya kami akan terus berinovasi dan memberikan layanan yang terbaik bagi merchant Cashlez maupun merchant POST,” katanya.

Rebrand dari Sellfazz

Sebagai catatan, POST merupakan produk hasil rebrand dari Sellfazz di bawah bendera PT Fazzmart Teknologi Indonesia yang diresmikan pada Februari 2020. Dibandingkan sebelumnya yang fokus pada pengusaha UKM, kini POST mengalihkan targetnya untuk pengusaha F&B, jasa, dan ritel.

Pengembangan fitur yang telah dirlis, di antaranya halaman utama yang lebih mudah digunakan, dapat digunakan online dan offline, manajemen diskon dan pajak, laporan lengkap, kelola outlet dan karyawan dengan mudah, dan lainnya. Perusahaan menggunakan model berlangganan secara bulanan sebagai monetisasinya.

Reza mengungkapkan, POST adalah salah satu produk awal yang dirilis oleh Payfzz. Sebelum dibangun, para founder Payfazz melihat mayoritas pebisnis di Indonesia belum memiliki pencatatan bisnis yang baik, sehingga mengakibatkan kerugian di lima tahun pertama bisnis mereka dimulai.

Maka dari itu, POST berkomitmen untuk membantu memajukan bisnis dalam negeri meskipun tidak mudah, apalagi mengubah kebiasaan yang dahulu serba manual menggunakan teknologi digital.

“Target market dari POST adalah pemilik usaha di bidang makanan dan minuman, jasa seperti salon, pangkas rambut, dan ritel. Oleh karena itu, di aplikasi POST hadir untuk memenuhi berbagai kebutuhan para pebisnis dalam mengelola bisnis yang lebih mudah,” pungkasnya.

Lanskap di bisnis mPOS memiliki ceruk yang masih luas di Indonesia. Selain Cashlez dan POST, ada Moka, Pawoon, Majoo, Qasir, YouTap, Olsera, dan masih banyak lagi. Mereka semua menyasar pengusaha dari beragam skala usaha agar segmen tersebut dapat merasakan dampak dari digitalisasi bisnis. Contohnya Moka, saat ini juga memungkinkan merchant untuk menerima pembayaran dari berbagai sumber, termasuk dompet digital.

Untuk pengusaha mikro misalnya, mereka bisa mendapatkan catatan penjualan yang lebih rapi dan dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan. Sementara, dari sisi konsumen tentunya akan dimudahkan saat membayar transaksi dengan aplikasi uang elektronik, atau debit dan kredit, tidak perlu lagi menggunakan uang tunai.

Application Information Will Show Up Here