Mengganti Sistem Timeline di Twitter Kini Lebih Mudah Berkat Tombol Baru

Februari 2016, Twitter mengambil keputusan kontroversial dengan mengubah sistem timeline-nya dari yang tadinya kronologis terbalik menjadi berbasis algoritma macam yang diterapkan Facebook sejak lama. Perubahan ini menuai banyak protes, sebab mayoritas pengguna memanfaatkan Twitter sebagai sumber kabar terbaru.

Namun sekitar dua bulan lalu, Twitter dilaporkan menguji fitur baru supaya pengguna bisa mengganti sistem timeline kembali menjadi kronologis terbalik semudah mengklik satu tombol pada tampilan utamanya. Fitur tersebut akhirnya resmi diluncurkan secara global, diawali pada platform iOS terlebih dulu.

Jadi pada versi terbaru aplikasi Twitter untuk iOS, pengguna bakal melihat icon baru bergambar bintang berkelip di ujung kanan atas. Klik icon tersebut, maka yang ditampilkan pada bagian teratas timeline adalah Tweet terbaru, diikuti oleh sisanya secara kronologis terbalik.

Sebelum ini, pengguna sebenarnya sudah memiliki opsi serupa, akan tetapi aktivasinya harus melalui menu pengaturan. Dengan adanya tombol khusus di tampilan utama, mengembalikan sistem timeline Twitter ke sebagaimana mestinya jadi jauh lebih mudah, meskipun default-nya masih yang berbasis algoritma.

Update ini memang terkesan sepele, tapi setidaknya Twitter sekarang bisa menyenangkan hati dua macam penggunanya: power user yang begitu aktif setiap jamnya untuk mengikuti kabar-kabar terbaru, dan casual user yang hanya sesekali membuka Twitter.

Seperti yang saya bilang, fitur ini sudah tersedia buat pengguna perangkat iOS, sedangkan pengguna Android masih harus menunggu setidaknya sampai pergantian tahun.

Sumber: TechCrunch.

Aplikasi Tweetbot 3 Resmi Dirilis untuk Pengguna Mac

Februari lalu, Twitter diam-diam ‘membunuh’ aplikasi Mac-nya, dan menganjurkan pengguna Mac untuk mengakses versi web-nya saja. Dari dulu aplikasi resmi Twitter memang tergolong kurang populer di kalangan pengguna Mac, dan keputusan ini malah semakin mendorong mereka untuk beralih ke aplikasi Twitter garapan developer pihak ketiga.

Salah satu yang cukup difavoritkan adalah Twitterrific 5, yang baru dirilis pada bulan Oktober lalu. Sekarang, ada lagi opsi baru yang tak kalah tenar, yakni Tweetbot 3. Versi baru ini secara langsung menggantikan Tweetbot 2 yang sudah eksis sejak tiga tahun silam, dan bersamanya tentu hadir tampilan beserta kumpulan fitur yang lebih modern.

Tweetbot 3 for Mac

Terkait tampilan, Tweetbot 3 for Mac akhirnya menghadirkan dark theme, yang akan mengubah interface jadi serba gelap sehingga tidak menyakitkan mata selagi dibuka di malam hari. Fitur multi-column yang menjadi andalan Tweetbot selama ini turut disempurnakan, di mana pengguna dapat menambahkan kolom lini masa baru semudah navigasi drag-and-drop saja.

Selanjutnya, fitur timeline filter yang cukup populer di kalangan pengguna Tweetbot untuk iOS akhirnya juga tersedia di versi Mac-nya. Fitur ini memungkinkan kita untuk memodifikasi lini masa agar hanya menampilkan tipe Tweet tertentu saja, misal hanya Tweet yang disertai media, Tweet yang disertai link, Retweet, atau yang mengemas kata kunci tertentu.

Tweetbot 3 for Mac

Sayangnya, peluncuran Tweetbot 3 for Mac ini rupanya juga harus dihantui oleh keputusan lain Twitter yang juga menuai kontroversi di kalangan developer, di mana mereka mengubah kebijakan API (application programming interface) yang bisa diakses oleh developer. Imbas dari perubahan ini pada dasarnya adalah, aplikasi pihak ketiga tidak lagi bisa me-refresh lini masa secara otomatis, dan push notification juga tak berfungsi.

Selebihnya, aplikasi seperti Twitterrific 5 atau Tweetbot 3 ini sebenarnya masih bisa berfungsi ketika kebijakan baru itu sudah diterapkan, hanya saja fitur-fiturnya jadi terbatasi. Developer Tweetbot sendiri bilang bahwa skenario terburuknya adalah, aplikasi tak lagi bisa menampilkan notifikasi dan memperbarui linimasa secara real-time (ada jeda 1 – 2 menit).

Terlepas dari itu, Tweetbot 3 saat ini sudah bisa diunduh langsung dari Mac App Store seharga Rp 149 ribu.

Sumber: TechCrunch dan MacRumors.

TweetReality Ajak Anda Menikmati Twitter dalam Wujud Augmented Reality

Selain artificial intelligence, augmented reality (AR) merupakan salah satu tren teknologi lain yang kerap mendapat sorotan tahun ini. Salah satu penyebabnya adalah kontribusi dari sejumlah nama besar di dunia teknologi, contohnya Apple dengan ARKit, dan Google dengan ARCore.

Kedua inovasi ini pada dasarnya memungkinkan developer untuk menciptakan aplikasi AR yang jauh lebih menarik dan lebih mudah dari sebelumnya. Dalam kasus ARKit di iOS, aplikasinya juga tidak harus berupa game, bahkan sebuah Twitter client pun juga bisa disisipi bumbu AR.

Itulah premis yang ditawarkan sebuah aplikasi baru bernama TweetReality. Sesuai namanya, aplikasi ini ingin menggabungkan media sosial favorit para selebriti itu dengan AR. Caranya dengan ‘memindah’ lini masa Twitter yang tadinya di layar menuju ke tembok virtual berbentuk cekung di hadapan Anda, mirip seperti di film-film sci-fi.

TweetReality

Dari situ TweetReality mempersilakan Anda menggunakan Twitter seperti biasa, mulai dari memantau mention, me-retweet, membubuhkan like, menulis dan membalas tweet, sampai melakukan pencarian. Aplikasi juga akan menampilkan tweet yang berisi foto, namun sayang video maupun GIF tidak bisa dibuka – setidaknya untuk sekarang.

Bagi yang menginginkan pengalaman lebih menyeluruh, TweetReality turut menyediakan mode khusus untuk digunakan bersama headset Google Cardboard, dengan catatan headset tersebut memiliki lubang untuk kamera smartphone.

TweetReality jelas tidak bisa menggantikan peran aplikasi Twitter standar yang bertujuan untuk memberikan informasi secepat mungkin kepada Anda, tapi setidaknya bisa menjadi obat kebosanan di kala senggang. Pengguna perangkat iOS yang tertarik sudah bisa mengunduhnya secara cuma-cuma dari App Store.

Sumber: Next Reality.

Aplikasi Twitterrific Kembali Hadir di Mac dengan Versi Baru yang Amat Gres

Pengguna lawas Twitter, terutama yang menggunakan perangkat iOS atau Mac, pasti pernah mendengar nama Twitterrific di satu titik. Dirilis pada awal 2007, software bikinan developer Iconfactory itu adalah aplikasi Twitter pertama yang tercatat dalam sejarah, dan mereka juga yang memelopori penggunaan istilah “Tweet” dan ikon bergambar burung.

Dari situ smartphone perlahan mulai mengambil alih cara pengguna mengakses Twitter. Iconfactory pun lanjut merilis Twitterrific untuk iOS. Berhubung mereka bukanlah tim besar, mereka kesulitan ‘merawat’ aplikasi versi iOS dan Mac-nya sekaligus. Alhasil, versi Mac-nya pun dikorbankan dan berhenti menerima update rutin di tahun 2013.

Empat tahun berselang, Iconfactory kembali hadir dengan Twitterrific for Mac versi baru (versi 5.0), setelah beberapa bulan sebelumnya memperkenalkan proyek ini via Kickstarter. Twitterrific 5 membawa sederet fitur baru, terutama fitur-fitur yang sebelumnya hanya tersedia di versi iOS-nya.

Twitterrific 5 for Mac

Yang paling utama adalah tampilan baru yang tergolong minimalis dan dirancang untuk berfokus pada konten. Tampilannya dapat dikustomisasi sesuai selera pengguna, akan tetapi yang terpenting: semua Tweet disajikan dalam urutan kronologis, tanpa ada iklan, Promoted Tweet atau update berlabel “While you were away” seperti di aplikasi resmi Twitter.

Alasan lain untuk menggunakan Twitterrific 5 di Mac ketimbang aplikasi resmi Twitter adalah fitur Delete and Edit Tweet. Fitur ini akan menghapus Tweet asli yang baru Anda post, lalu menampilkan kembali jendela compose, lengkap dengan teks dari Tweet yang dihapus itu.

Mereka yang menggunakan beberapa akun juga bakal dimanjakan oleh fitur Multi-Timeline milik Twitterrific. Secara keseluruhan, fitur-fiturnya memang dirancang untuk kalangan power user, semisal fitur sinkronisasi timeline antara versi iOS dan Mac-nya. Kalau Anda merupakan salah satunya, Twitterrific 5 saat ini sudah bisa dibeli dari Mac App Store seharga Rp 299 ribu.

Sumber: Iconfactory.

Aplikasi Twitter Lite untuk Android Sedang Diuji

Bulan April lalu, Twitter secara resmi memperkenalkan situs mobile Twitter Lite yang dipoles ulang sehingga dapat diakses dengan lebih cepat oleh pengguna yang mempunyai keterbatasan jaringan internet. Beberapa bulan setelah pengumuman itu, Twitter mulai menggarap versi Lite lain yang kali ini berupa aplikasi untuk perangkat Android. Bagi mereka yang berdomisili di Filipina, bahkan sudah bisa mengunduh aplikasinya dari Google Play Store.

Terbatasnya ketersediaan aplikasi Twitter Lite ini mengindikasikan bahwa perusahaan sedang melakukan pengujian awal sebelum dapat dirilis secara global. Dan seperti versi Lite dari situs mobile-nya, aplikasi ini juga bakal memberikan pemangkasan penggunaan data yang secara otomatis akan meningkatkan kecepatan akses bagi mereka yang koneksinya serba terbatas.

aplikasi twitter lite

Seorang juru bicara Twitter mengonfirmasi kabar ini kepada Techcrunch. Saat ini aplikasinya sudah terpampang di toko aplikasi Play Store meskipun baru terbatas untuk pengguna di kawasan Filipina. Sesuai peruntukannya, aplikasi dapat dipergunakan dengan lancar di koneksi 2G dan 3G, serta mendukung dua bahasa yaitu Inggris dan Filipina.

“Pasar Filipina mempunyai kualitas jaringan yang buruk, sementara harganya terbilang mahal. Di saat bersamaan, perangkat dengan memori yang rendah masih sangat populer di sana. Twitter Lite diharapkan dapat mengatasi kesenjangan bagi yang ingin menggunakan Twitter di Filipina.” Pungkas juru bicara Twitter.

aplikasi twitter lite_2

Meskipun berstatus aplikasi versi mini, Twitter Lite tetap berusaha menyajikan pengalaman pengguna semaksimal mungkin. Jadi, masih akan ada banyak fitur tersedia seperti di versi aslinya. Namun Twitter menambahkan mode media-free di mana pengguna dapat memilih gambar dan video tertentu yang ditampilkan. Sayangnya, dikarenakan proyek ini masih dalam tahap pengujian, jadi belum dapat dipastikan apakah aplikasi akan dihadirkan ke pengguna global atau tidak.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita Techcrunch dan gambar header YouTube.

Twitter Hadirkan Fitur Explore, Satu Tempat untuk Mengakses Trends, Moments dan Search

Dibanding Facebook, saya kira Twitter lebih sulit untuk dipahami oleh pengguna baru. Kalau Facebook sejatinya hanya berfokus pada News Feed saja, di Twitter ada Timeline, Trends, Moments sekaligus fitur Search.

Memang kalau dijabarkan satu per satu, semuanya akan cukup jelas; Trends menampilkan beragam topik yang sedang dibicarakan banyak orang saat ini, Moments menunjukkan bagaimana suatu topik tertentu dapat diceritakan dari berbagai sudut pandang, sedangkan Search untuk mencari dan menemukan apapun. Yang jadi masalah, pengguna harus lompat dari satu tab ke yang lain untuk menemukan itu semua.

Moments sendiri sebenarnya dirancang supaya pengguna baru bisa lebih paham bagaimana cara kerja Twitter sebenarnya. Namun Twitter tampaknya belum mau berhenti sampai di situ saja, mereka terus berupaya untuk memperbaiki dan memudahkan pengguna dalam memantau apa saja yang sedang terjadi saat ini. Alhasil, lahirlah Explore.

Explore pada dasarnya merupakan hasil konsolidasi dari ketiga fitur itu tadi, plus tambahan live video yang belum lama ini mulai terintegrasi ke Twitter. Jadi dalam satu tab Explore ini saja, Anda dapat menemukan Trends, Moments, Search dan deretan live video terpopuler.

Berdasarkan hasil riset Twitter selama sekitar satu tahun terakhir, banyak pengguna yang setuju bahwa Explore cukup berhasil membantu mereka menemukan berita terkini, topik yang sedang ngetren dan apapun yang sedang populer di saat itu.

Twitter memastikan tidak ada fitur yang dihilangkan dengan kehadiran Explore ini, hanya saja semuanya kini dijadikan satu supaya lebih mudah ditemukan pengguna. Fitur ini sudah mulai diluncurkan hari ini juga untuk Twitter versi iOS, lalu menyusul dalam beberapa minggu ke depan untuk Android.

Sumber: Twitter Blog.

Tak Perlu Buka Periscope, Aplikasi Twitter Kini Bisa Dipakai untuk Menyiarkan Live Video

Januari kemarin, Twitter mulai mengintegrasikan Periscope ke dalam layanannya, dimana live video yang tengah disiarkan di Periscope bisa ditonton langsung dari Twitter. Menjelang pergantian tahun, Twitter rupanya telah membawa integrasi tersebut ke level yang lebih tinggi, dimana sekarang live broadcast juga dapat dilakukan dari aplikasi Twitter.

Untuk menyiarkan live video, pengguna tinggal mengklik tombol baru berlabel “LIVE” saat berada di jendela Compose dan memilih opsi untuk mengunggah media. Selanjutnya, pengguna cukup mengisi deskripsi singkat, menyiapkan kameranya dan mengklik tombol “Go Live” untuk memulai siaran langsung.

Selagi live broadcast berjalan, semua pengguna Twitter maupun Periscope bisa ikut nimbrung dan menontonnya. Anda selaku sang broadcaster tidak memerlukan akun ataupun aplikasi Periscope sama sekali, meskipun fitur ini memanfaatkan platform milik Periscope.

Langkah-langkah untuk menyiarkan live video melalui aplikasi Twitter untuk Android maupun iOS / PR Newswire
Langkah-langkah untuk menyiarkan live video melalui aplikasi Twitter untuk Android maupun iOS / PR Newswire

Fitur ini jelas semakin memantapkan posisi Twitter sebagai medium yang ideal untuk memantau berita-berita terkini. Laporan langsung dari TKP kini tergambar lebih jelas dengan siaran live video sebagai pelengkap, dan semuanya bisa didapat tanpa perlu berpindah aplikasi.

Fitur live broadcasting ini akan segera tersedia dalam beberapa hari ke depan di versi terbaru aplikasi Twitter untuk iOS dan Android.

Sumber: Twitter Blog.

Twitter Uji Menu “Explorer” untuk Gantikan Fitur Moments

Twitter dikabarkan sedang menguji fitur baru untuk aplikasi mobile-nya. Fitur baru yang disebutkan bernama Explorer disiapkan untuk menggantikan fitur Moments di Android dan iOS.

Menu tab baru ini akan terdiri dari kombinasi dari dua elemen penting di Twitter, yaitu fungsionalitas Moments itu sendiri dengan fungsi trending topic harian dan barisan akun yang bisa diikuti. Hasilnya, pengguna dapat memperoleh beragam manfaat dari satu menu.

explore-pic

“Sebagai bagian dari upaya terus menerus kami untuk mempermudah pencarian tren di Twitter, kami sedang menguji menu tab baru untuk menjelajahi konten.” Kata pihak Twitter seperti yang dikutip dari Mashable, Jumat (14/10/2016).

Fitur baru ini mulai terendus keberadaanya oleh sejumlah pengguna pada tanggal 12 Oktober lalu. Bagi Twitter, pengujian seperti ini adalah prosedur standar yang biasa mereka lakukan. Dengan cara ini, mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat tanggapan pengguna sebelum didistribusikan secara global.

Fitur Moments sendiri pertama kali diuji di Kanada pada bulan April 2016. Fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna menemukan konten tertentu di Twitter. Sebelumnya, Twitter juga pernah menyediakan menu dengan fungsionlitas yang hampir sama berlabel Discover yang memuat akun dan kicauan populer di periode tertentu.

Apakah ini merupakan jurus baru Twitter untuk menyelamatkan diri dari penurunan popularitas? Melihat urgensinya, tentu tidak. Berbeda jika fitur baru yang diuji berkaitan dengan konten video yang kini memang menjadi fokus baru Twitter.

Tapi setidaknya ini bisa jadi satu pertanda bahwa Twitter masih punya semangat untuk meneruskan hidup. Beberapa minggu terakhir jejaring sosial terbesar kedua setelah Facebook ini santer diberitakan bakal dilego dikarenakan gagal menemukan celah untuk berkembang lebih jauh. Sejumlah perusahaan besar pun disebutkan telah menyatakan minatnya, di antaranya Salesforce, Disney dan bahkan Google.

Sumber berita Theverge dan gambar header Pixabay.

Tweetbot 4 Resmi Dirilis dengan Dukungan Terhadap Perangkat iPad

Aplikasi iOS pilihan untuk Twitter banyak pilihannya, mulai dari yang gratis dan resmi hingga yang berbayar dari para pengembang aplikasi pihak ketiga. Tweetbot, salah satu aplikasi iOS pilihan saya untuk menggunakan Twitter kini baru saja mendapat update ke versi 4 dengan dukungan untuk perangkat iPad.

Continue reading Tweetbot 4 Resmi Dirilis dengan Dukungan Terhadap Perangkat iPad

Ikut Sambut Windows 10, Twitter Rilis Aplikasi Resminya

Kemarin, Kamis 29 Juli adalah hari istimewa bagi Microsoft yang akhirnya secara resmi meluncurkan sistem operasi teranyarnya, Windows 10 ke 190 negara di seantero dunia. Tak ingin ketinggalan momen, Twitter ikut memanfaatkan kegembiraan tersebut dengan memperkenalkan aplikasi resminya untuk Windows 10.

Continue reading Ikut Sambut Windows 10, Twitter Rilis Aplikasi Resminya