Artoncode Ungkap Alasan Penghentian Pengembangan Winterflame: The Other Side

Ketika diumumkan, Winterflame berpotensi untuk menambah deretan permainan video yang bisa dibanggakan oleh gamer lokal. Mulai digarap di tahun 2015, Winterflame: The Other Side adalah proyek ambisius Artoncode buat menciptakan game puzzle petualangan berbasis jagat fiksi Vandaria, menjanjikan visual 3D dan elemen audio yang indah dipadu jalan cerita epik.

Berkat premis uniknya itu, dalam waktu singkat Winterflame mendapat banyak dukungan di Steam Greenlight. Namun sudah lama tidak terdengar kabar dari developer mengenai kemajuannya, dan khalayak mulai bertanya-tanya tentang nasib permainan ini. Akhirnya, satu kabar menyedihkan diungkap Artoncode beberapa hari lalu di Kickstarter. Mereka mengumumkan penghentian pengembangan Winterflame: The Other Side.

Di sana, developer meminta maaf pada para backer dan fans, terutama karena sudah lebih dari 10 bulan tidak memberikan update apapun. Di awal proses pengerjaannya, Artoncode sadar harapan gamer sangat tinggi terhadap game ini, dan karena tak mau mengecewakan mereka, tim developer bekerja sangat keras. Namun di penghujung 2015, Artoncode menemui masalah desain dan teknis yang menghambat progres.

Buat menanggulanginya, Artoncode memutuskan untuk memisah konten menjadi tiga bagian. Dengan begini, kesempatan Winterflame bisa rampung tetap terbuka lebar tanpa mengorbankan kualitas. Saat itu, Winterflame sudah menghabiskan cukup banyak dana, dan tim bertekad untuk menyelesaikan versi demo dalam waktu kurang dari tiga bulan agar mereka dapat lebih meyakinkan investor.

Demo dari Winterflame selesai di bulan April 2016, dan Artoncode segera mempresentasikannya pada para publisher serta investor. Sayang sekali satu bulan setelahnya, modal sang developer betul-betul habis. Meski demikian, Artoncode belum menyerah. Mereka mati-matian menjaga proyek ini tetap hidup sembari mencari seseorang yang bisa membantu mereka menghidupkan ‘Api Musim Dingin’ kembali.

Setelah berbulan-bulan mencoba tanpa membuahkan hasil, Artoncode terpaksa menyerah. Perusahaan kecil ini akhirnya berhenti beroperasi, dan beberapa anggota tim sudah menemukan tempat baru untuk berkarier. Dan dengan berat hati, developer menyampaikan bahwa upaya pengerjaan Winterflame: The Other Side dihentikan secara permanen.

Untuk selanjutnya, Artoncode berencana buat melepas versi pengembangan terakhir dari Winterflame, nantinya bisa diunduh oleh seluruh backer. Berdasarkan komentar yang diutarakan backer terkait pengumuman ini, beberapa dari mereka kecewa terhadap minimnya komunikasi dari developer, terutama karena Artoncode tidak mengabarkan saat proyek ini berada dalam masalah.

Sewaktu kampanye crowdfunding-nya di Kickstarter ditutup, Winterflame: The Other Side berhasil mengumpulkan dana sebesar CA$ 70.832 atau kira-kira senilai US$ 53.000.

Winterflame: The Other Side Melangkah ke Steam Greenlight

Awalnya dimaksudkan sebagai platform developer indie untuk menggarap karya digital, penyajian Steam Greenlight ternyata tidak semulus harapan banyak orang. Gabe Newell sendiri pernah mengungkap rencana penghapusan Greenlight, tapi tak berarti pembuat game akan berhenti memanfaatkannya. Ambil saja contohnya permainan asal Indonesia, Winterflame. Continue reading Winterflame: The Other Side Melangkah ke Steam Greenlight

Winterflame: The Other Side, Game Petualangan Karya Anak Bangsa Menggalang Kampanye di Kickstarter

Prospek industri game di tanah air semakin ramai seiring berjalannya waktu. Developerdeveloper lokal mulai menunjukkan tajinya masing-masing, baik secara langsung maupun via platform crowdfunding seperti yang dilakukan Artoncode. Continue reading Winterflame: The Other Side, Game Petualangan Karya Anak Bangsa Menggalang Kampanye di Kickstarter

Artoncode Galang Dana di Kickstarter untuk Proyek Game Terbaru

Winterflame: The Other Side / Artoncode

Studio game Artoncode Indonesia saat ini sedang melakukan kampanye penggalangan dana di Kickstarter untuk game terbaru yang sedang mereka kerjakan. Game tersebut berjudul Winterflame: The Other Side, sebuah game petualangan dengan cara permainan memecahkan teka-teki (puzzle). Kampanye tersebut telah resmi dimulai pada 21 April 2015 dan akan diakhiri pada tanggal 29 Mei 2015.

Continue reading Artoncode Galang Dana di Kickstarter untuk Proyek Game Terbaru

Aplikasi Harmoni Karaoke Dekatkan Anak dengan Lagu yang Sesuai dengan Usianya

Musik telah lama diketahui memengaruhi pengembangan kognitif anak, membantu kemampuan berbahasanya, meningkatkan kemampuan belajar, dan perkembangan emosi. Hal yang paling menyenangkan adalah pemanfaatan musik dan lagu sebagai cara yang menyenangkan dalam mendidik anak. Aplikasi Harmoni Karaoke yang sudah tersedia untuk platform iOS dan Android bisa jadi pilihan untuk mengenalkan dan mendekatkan anak kepada lagu-lagu yang sesuai dengan umurnya.

Continue reading Aplikasi Harmoni Karaoke Dekatkan Anak dengan Lagu yang Sesuai dengan Usianya

Rencana Pengembang Permainan Artoncode Setelah Investasi dari Emtek

Pengembang permainan Artoncode yang merupakan salah satu pemenang Sparxup 2012 untuk kategori Gaming memperoleh investasinya dari salah satu raksasa media Emtek. Meski nominal dan persentase investasinya tidak diumumkan, Artoncode akan menggunakan investasi itu untuk membangun basis perusahaan yang lebih baik lagi untuk keberlangsungan perusahaan.

Didirikan sebagai gabungan dari dua studio permainan, Chowdown Games dan Joyverter Entertainment, Artoncode mulai dikenal saat permainan mobile Faunia Rancher mulai menggebrak di ranah mobile. Di saat pendiriannya, Artoncode memperoleh dukungan oleh tim PhaseDev yang juga mengembangkan Wayang Force dan Tiket. Setelah itu Artoncode telah mengeluarkan dua permainan baru yaitu Harmoni (berasal dari Melodi) dan Faunia Paw.

Menurut CEO Artoncode Indra Gunawan yang kami hubungi melalui email, alasan mereka menerima pendanaan dari Emtek, ketimbang investor lainnya, adalah mereka merasa memiliki kesamaan visi untuk mengembangkan produk dan Intellectual Property (IP) lokal dan meningkatkan industri permainan di Indonesia. Fakta bahwa Emtek adalah perusahaan media besar, bagi Indra, akan membantu membawa banyak nilai-nilai strategis.

Sebelum pendanaan di Artoncode, Emtek telah berinvestasi di startup rekomendasi restoran Abraresto. Meskipun cukup terlambat untuk merambah dunia digital, ketimbang grup media besar lainnya, Emtek nampaknya sudah menyusun visi yang matang tentang rencananya di segmen ini.

Emtek sendiri merupakan pemilik sejumlah layanan televisi besar, termasuk SCTV, Indosiar, dan siaran televisi lokal O-Channel. Selain bisnis media, Emtek memiliki divisi Solusi yang menyediakan layanan teknologi dan infrastruktur untuk produk telekomunikasi, perbankan, dan pembayaran ritel.

Menggunakan pendanaan dari Emtek, Indra mengatakan, “Artoncode akan membangun basis perusahaan yang lebih kuat dan meningkatkan keberlangsungan perusahaan. Kami akan membuat lebih banyak lagi produk dan memulai merekrut talenta yang lebih berkualitas. Kami juga berencana untuk bersama-sama membangun produk dengan studio permainan yang lebih berpengalaman.”

Indra menyebutkan bahwa saat ini mereka sedang membangun IP-nya sendiri dan akan membuat produk animation-gaming yang bersifat cross platform. Mereka percaya bahwa Artoncode bisa membuat produk yang hebat, baik secara nasional maupun internasional.

Di tahun 2014 ini, Artoncode akan meluncurkan 3 produk. Saat ini mereka sedang bekerja dengan pengembang permainan sekaligus pembuat novel Vandaria yang berbasis di Surabaya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Rencana Pengembang Permainan Artoncode Setelah Investasi dari Emtek

Pengembang permainan Artoncode yang merupakan salah satu pemenang Sparxup 2012 untuk kategori Gaming memperoleh investasinya dari salah satu raksasa media Emtek. Meski nominal dan persentase investasinya tidak diumumkan, Artoncode akan menggunakan investasi itu untuk membangun basis perusahaan yang lebih baik lagi untuk keberlangsungan perusahaan.

Continue reading Rencana Pengembang Permainan Artoncode Setelah Investasi dari Emtek