Layanan Streaming Musik Guvera Kini Bisa Dinikmati Pengguna Speaker Sonos

Tak hanya ramai pengguna, streaming musik juga ramai penyedia. Persaingan yang semakin panas di industri ini membuat salah satu penyedia layanan streaming musik, Guvera, memikirkan cara baru dalam memanjakan para pelanggannya.

Dalam menjalani misi tersebut, Guvera pun memutuskan untuk menggandeng salah satu nama besar di bidang perangkat audio, Sonos. Terhitung mulai tanggal 12 Januari 2016 kemarin, seluruh pelanggan Guvera Platinum di Singapura, Malaysia, Filipina, Hong Kong, Thailand dan tentu saja Indonesia, bisa mengakses semua playlist favoritnya dari lini speaker Sonos yang dimiliki.

Kerja sama ini sejatinya juga menjadi bukti komitmen Guvera dalam memberikan pengalaman streaming musik seapik mungkin di dalam rumah. Berdasarkan data yang diberikan Guvera mendekati penghujung tahun kemarin, mayoritas pelanggan mengakses layanannya lewat perangkat mobile ketika sedang dalam perjalanan di hari-hari kerja.

Dengan tersedianya layanan Guvera di lini speaker besutan Sonos, kemungkinan besar mereka berharap agar para pelanggan juga mengakses layanannya saat sedang bersantai di rumah, ditemani oleh secangkir kopi dan buku misalnya.

Buat Sonos sendiri, ini bukan pertama kalinya mereka berkolaborasi dengan penyedia layanan streaming musik. Sebelumnya, Sonos telah menghadirkan integrasi Apple Music ke semua lini produknya. Dan bagi para pengguna speaker Sonos, semakin banyak pilihan layanan streaming yang tersedia berarti semakin lengkap konten yang bisa mereka nikmati.

BoomStick Bermisi Tingkatkan Kualitas Suara Earphone Bawaan Smartphone

Untuk mendapatkan kualitas suara terbaik, para audiophile biasanya sangat berhati-hati dalam memilih headphone atau earphone. Mereka tak segan menghabiskan jutaan rupiah hanya demi memanjakan telinganya dengan lagu-lagu favorit. Namun buat sebagian besar konsumen, earphone yang termasuk dalam paket penjualan smartphone saja biasanya sudah cukup.

Ada harga ada rupa. Dari segi kualitas suara, earphone gratisan ini pada umumnya tidak bisa dibandingkan dengan earphone keluaran brand macam Bose atau Sennheiser. Akan tetapi sekarang ada cara yang lebih terjangkau untuk mendapatkan kualitas suara lebih baik ketimbang membeli sebuah earphone baru.

Bernama BoomStick, perangkat ini merupakan aksesori yang menjembatani antara earphone dan smartphone. Premisnya amat sederhana: tancapkan BoomStick ke smartphone, barulah sambungkan earphone, maka Anda akan mendapatkan kualitas suara yang lebih memuaskan dari sebelumnya.

BoomStick

BoomStick tak memerlukan aplikasi pendamping khusus untuk bisa bekerja. Pengguna cuma perlu menekan tombol besar pada salah satu sisinya untuk mengaktifkan BoomStick. Sepintas ia terdengar seperti sebuah headphone amplifier standar, akan tetapi cara kerjanya sedikit berbeda. Bass akan lebih terasa, vokal lebih jernih, dan treble juga lebih crunchy.

Meski berwujud amat ringkas, BoomStick sanggup menemani pengguna selama 14 jam nonstop sebelum akhirnya perlu di-charge. Singkat cerita, ia merupakan teman baru yang sangat ideal untuk pengguna yang ingin mendapatkan kualitas suara lebih baik dari earphone bawaan smartphone.

BoomStick saat ini sudah dipasarkan seharga $99. Ia hadir dalam warna silver atau hitam. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah peningkatan kualitasnya sebanding dengan membeli headphone atau earphone baru dengan harga yang sama?

Sumber: TechCrunch.

LG Siap Pamerkan Headset Bergaya Neckband Baru di CES 2016

CES 2016 sudah hampir di depan mata. Setelah disibukkan dengan perayaan tahun baru, kota Las Vegas nantinya akan segera diramaikan oleh segudang gadget baru. Meski acaranya sendiri baru dimulai tanggal 6 Januari, LG tampaknya tidak sabar untuk memamerkan produk-produk yang telah mereka siapkan.

Salah satu produk yang bakal menarik perhatian di booth LG nantinya adalah headset bergaya neckband – dikalungkan di leher – yakni LG Tone Infinim (HBS–910), merupakan penerus langsung dari model sebelumnya yang mengusung kode HBS–900. Ringan dan nyaman adalah dua kata kunci yang diperhatikan dengan betul di sini, mengingat headset ini harus dipakai dengan cara yang sedikit berbeda.

LG Tone Infinim (HBS-910)

Tone Infinim mengandalkan konektivitas Bluetooth. Pun demikian, kualitas suaranya tidak boleh dianggap remeh karena yang diserahi tanggung jawab adalah pabrikan perangkat audio ternama, Harman/Kardon. Jadi meskipun berukuran kecil, kemungkinan ia masih bisa mereproduksi bass dan treble yang menggugah semangat.

Selanjutnya, headset ini juga dibekali dengan sepasang mikrofon. Mikrofon ini punya semacam fitur noise cancelling sehingga percakapan pengguna tetap bisa berjalan lancar meski sedang berada di lokasi yang agak ramai. Fitur lain yang tak kalah unik adalah fitur Find Me yang akan membunyikan suara di smartphone untuk membantu mencarinya.

Sejauh ini masih belum ada keterangan merinci tentang harga dan spesifikasi dari LG Tone Infinim (HBS–910), namun LG berencana untuk mulai memasarkannya pada bulan Februari 2016.

Sumber: LG via SlashGear.

Razer Leviathan Mini Adalah Debut Razer di Ranah Speaker Bluetooth

Razer memang dikenal sebagai senior dalam hal peripheral PC, akan tetapi belakangan mereka juga tertarik merambah ranah teknologi konsumen yang lebih umum. Contoh yang paling gampang adalah Razer Nabu, sebuah perangkat wearable yang pada dasarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan PC maupun gaming.

Kini Razer tampaknya semakin pede merambah ranah-ranah lainnya. Belum lama ini, mereka memperkenalkan Razer Leviathan Mini. Produk ini tak lain dari sebuah speaker Bluetooth berukuran ringkas. Dimensinya 54 x 185 x 55 mm, dengan bobot 538 gram.

Yup, perangkat ini bisa Anda anggap sebagai rival potensial Beats Pill. Kualitas suaranya dijamin oleh sepasang driver berukuran 45 mm, plus sepasang radiator pasif guna mendentumkan bass yang mantap. Razer tak lupa menyematkan mikrofon untuk kebutuhan video call maupun panggilan telepon biasa.

Razer Leviathan Mini

Leviathan Mini memakai koneksi Bluetooth 4.0 dengan dukungan aptX. NFC juga disediakan untuk mempercepat proses pairing. Namun yang tak kalah menarik adalah fitur bernama Combo Play, dimana pengguna bisa menghubungkan dua Leviathan Mini untuk mendapatkan efek stereo yang mantap.

Ukuran speaker ini boleh kecil, tapi baterai yang dikemas masih menampung daya 2.600 mAh, bisa dipakai untuk memutar musik selama sekitar 10 jam nonstop, sedangkan charging-nya membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.

Fans setia Razer yang sudah tak sabar dengan kehadiran Leviathan Mini masih harus menunggu sampai bulan Januari 2016. Harganya dipatok di angka $180.

Sumber: Razer.

Audio-Technica Kembali Ramaikan Pasar Gaming dengan Dua Headset Baru

Bicara soal gaming headset, brand yang muncul di benak kita mungkin adalah nama-nama seperti Razer dan Steelseries. Namun apakah hal itu berarti dedengkot perangkat audio sendiri tidak boleh ikut berpartisipasi dan ‘mencuri’ perhatian para gamer?

Gaming ataupun tidak, headset tetap merupakan sebuah perangkat audio. Maka dari itu, wajar apabila pabrikan seperti Sennheiser dan Audio-Technica tak ingin kehilangan kesempatan guna memikat pasar e-sport yang semakin hari semakin berkembang pesat.

Dalam kasus Audio-Technica, perusahaan asal Jepang tersebut sebenarnya sudah mulai memasuki pasar gaming headset sejak tahun 2013 dengan dua produk sekaligus: ATH-AG1 dan ATH-ADG1. Dua tahun berselang, sudah saatnya Audio-Technica memberikan penawaran baru bagi para gamer.

Mereka pun siap memperkenalkan ATH-AG1x dan ATH-ADG1x. Keduanya tidak membawa perubahan drastis, melainkan lebih ke level penyempurnaan di sejumlah aspek berdasarkan pengujian internal dan sejumlah masukan dari konsumen.

Kedua gaming headset anyar ini ditenagai oleh sepasang driver berukuran 53 mm yang dibungkus oleh bantalan earcup yang lebih gemuk. Penggunaan driver baru sudah bisa dipastikan bakal berujung pada peningkatan kualitas suara yang direproduksi.

Mikrofon yang menancap di keduanya juga telah didesain ulang. Ukuran kabelnya kini memanjang menjadi 1,2 meter, serta dilengkapi dengan tombol untuk mengatur volume dan tombol mute. Dalam paket penjualannya, juga tersedia kabel extension berukuran 2 meter yang dilengkapi dua colokan; satu untuk headphone dan satu untuk mic.

Audio-Technica ATH-ADG1x

Buat yang gemar memperhatikan angka, baik ATH-AG1x maupun ADG1x mempunyai respon frekuensi 5 – 35.000 Hz, dengan impedansi masing-masing 50 dan 48 ohm. Belum ada keterangan apakah Audio-Technica juga akan membekali keduanya dengan USB adapter yang berfungsi sebagai DAC (digital to analogue converter) dan amplifier seperti kedua pendahulunya.

Jadi, pada dasarnya kedua headset ini sama persis. Hanya saja, ATH-AG1x mengusung desain closed-back untuk mengisolasi suara dari luar, sedangkan ATH-ADG1x open-back yang berarti suara yang dihasilkan bakal bocor ke mana-mana – tapi sebagai gantinya bakal memberikan kesan immersive yang lebih baik.

Audio Technica ATH-AG1x dan ATH-ADG1x akan mulai dipasarkan pada bulan Desember mendatang. Banderol harga masing-masing diperkirakan berkisar $300.

Sumber: IGN.

Pabrikan Earphone Klipsch Ramaikan Kompetisi Speaker Bluetooth

Klipsch, pabrikan audio yang terkenal akan earphone buatannya, baru-baru ini ikut meramaikan kompetisi yang sudah penuh sesak, yakni speaker Bluetooth. Mereka memperkenalkan Klipsch Groove yang berwujud ringkas tapi sanggup berteriak dengan lantang.

Dimensi Klipsch Groove berkisar 12,7 x 10,2 x 5,1 cm, cukup ringkas untuk ukuran speaker Bluetooth. Penampilannya sedikit tidak umum dengan bentuk trapesium. Grille berbahan logam mendominasi bagian depannya, sedangkan di permukaan atasnya terdapat deretan tombol sekaligus lampu indikator.

Agar semakin mantap dijadikan teman berlibur, Klipsch Groove juga telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IPX4. Pada sisi belakangnya, terdapat colokan micro USB untuk charging dan jack 3,5 mm standar yang tertutup oleh karet. Baterainya sendiri bisa bertahan hingga 8 jam pemakaian.

Klipsch Groove

Soal performa, Klipsch Groove diklaim sanggup mereproduksi suara secara akurat sekaligus bertenaga. Di tengah-tengah, tertanam driver full-range berukuran 3 inci, sedangkan di samping hadir sepasang passive bass radiator yang masing-masing berukuran 2 inci. Digabungkan semuanya, Anda mendapat total output sebesar 10 watt yang mendetail dan bass yang sangat realistis.

Menarik juga untuk diketahui bahwa Klipsch Groove merupakan awal dari gebrakan Klipsch di ranah speaker nirkabel. Perusahaan yang bermarkas di Indianapolis tersebut rupanya sudah menyiapkan deretan speaker nirkabel yang siap diperkenalkan dalam beberapa tahun ke depan.

Klipsch Groove sendiri akan dipasarkan seharga $149, baik melalui Klipsch.com maupun retailer resmi. Pilihan warna yang ditawarkan cuma satu, yaitu hitam.

Sumber: Klipsch via Digital Trends.

Earphone Bluetooth Revols Punya Bentuk Mengikuti Kontur Telinga Setiap Pengguna

Semahal apapun earphone yang Anda beli, belum tentu terasa nyaman di telinga. Hal itu disebabkan bentuk telinga kita hampir sama uniknya seperti sidik jari. Jadi solusinya, kita butuh earphone dengan bentuk yang mengikuti kontur telinga kita.

Earphone semacam itu juga bukan angan-angan semata. Perusahaan seperti Ultimate Ears atau JH Audio telah memproduksi custom earphone selama beberapa tahun. Disebut custom karena setiap produk berbeda dengan yang lainnya, tergantung masing-masing konsumen yang memesan.

Karena benar-benar unik dan eksklusif untuk satu pengguna, harga custom earphone jauh dari kata murah – biasanya di atas $1.000. Proses pembuatannya pun cukup lama, melibatkan seorang ahli yang akan membuatkan cetakan telinga kiri dan kanan konsumen (earmold), sebelum akhirnya dikirim ke pabrikan untuk diproduksi dengan dimensi fisik menuruti cetakan tersebut.

Kini sebuah startup asal Kanada ingin mengubah pandangan publik terkait aspek eksklusivitas dari custom earphone. Melalui Kickstarter, mereka memperkenalkan Revols, custom earphone Bluetooth super unik yang tidak membutuhkan proses yang lama maupun keterlibatan seorang ahli THT untuk membuatkan earmold.

Keunikan Revols terletak pada bagian eartip-nya. Awalnya, eartip berbahan silikon ini terasa sangat empuk dan sangat mudah dijejalkan ke dalam telinga. Selanjutnya, Anda diminta untuk menekan satu tombol di aplikasi pendampingnya untuk memulai proses ‘membuat cetakan’.

Dari situ, eartip yang berisi semacam gel khusus tersebut akan mulai menghangat dan mengeras. Setelah sekitar 60 detik, prosesnya pun usai. Eartip yang tadinya empuk berubah menjadi keras dan padat, tidak bakal berubah bentuknya meski Anda berusaha menekannya sekeras mungkin. Kendati demikian, teksturnya tetap lembut karena memanfaatkan bahan silikon.

revols-02

Lalu apa sebenarnya kelebihan custom earphone itu sendiri? Well, yang pertama tentunya berkaitan dengan kenyamanan. Karena didesain mengikuti kontur telinga, custom earphone seperti Revols ini jelas terasa jauh lebih nyaman untuk dikenakan ketimbang earphone yang sifatnya universal.

Alasan kedua, custom earphone juga bisa memberikan fitur isolasi suara luar bersifat pasif karena menutupi hampir seluruh bagian lubang telinga. Di saat yang sama kualitas suaranya juga bisa lebih terjamin karena tidak terganggu suara dari luar.

Bicara soal kualitas suara, Revols sendiri memercayakan pabrikan audio ternama, Onkyo, dalam menggarap driver-nya. Baterai Revols bisa bertahan hingga 8 jam pemakaian, namun tersedia pula aksesori battery pack yang dapat memberikan sekitar 6 jam daya ekstra.

Saat ini kampanye Revols di Kickstarter masih menyisakan banyak waktu. Buat yang tertarik, pledge terendah yang masih tersisa adalah $199, sudah termasuk sebuah carrying case dan aksesori battery pack.

Sumber: The Verge.

Yamaha Juga Punya Sistem Audio Multi-Room untuk Menghadang Sonos

Sonos patut berbangga, pasalnya inovasi multi-room yang mereka pelopori kini berhasil membuat pabrikan-pabrikan perangkat audio lainnya latah dan mengikuti jejak Sonos. Bahkan nama besar di industri audio seperti Yamaha pun tidak sungkan mengungkap kehadiran sistem multi-room besutannya sendiri pada bulan Agustus kemarin. Continue reading Yamaha Juga Punya Sistem Audio Multi-Room untuk Menghadang Sonos

Pioneer Luncurkan Perangkat Pemutar Audio Hi-Res Portable, XDP-100R

Di telinga seorang audiophile, smartphone saja biasanya tidak cukup guna menenteramkan hati bersama alunan musik klasik. Mereka yang bertelinga sangat analitis ini butuh perangkat yang benar-benar diciptakan untuk mengolah sinyal audio digital hingga menjadi sinyal analog yang pada akhirnya akan disemburkan menuju telinga oleh headphone/earphone. Continue reading Pioneer Luncurkan Perangkat Pemutar Audio Hi-Res Portable, XDP-100R

Speaker Sonos Play:5 Baru Dibekali Kemampuan Mengenali Kondisi Ruangan

Sudah hampir dua tahun sejak Sonos mengeluarkan produk baru. Kini dedengkot sistem audio multi-room tersebut dengan bangga memperkenalkan speaker terbarunya, Sonos Play:5. Play:5 sendiri sebenarnya merupakan speaker pertama Sonos yang dilengkapi teknologi multi-room. Namun versi terbarunya kini telah disulap menjadi sebuah speaker pintar. Continue reading Speaker Sonos Play:5 Baru Dibekali Kemampuan Mengenali Kondisi Ruangan