Selain Jagokan Judul-Judul Andalan, Bethesda Juga Singkap Kejutan Menarik di E3 2019

Dalam melakukan debutnya di Electronic Entertainment Expo, Bethesda Softworks melakukan sebuah hal yang mengesankan di tengah-tengah persaingan panas Sony dan Microsoft. Saat itu tahun 2015 dan ketika E3 mulai terasa stagnan, Bethesda membuat sebuah kehebohan dengan melakukan pengumuman Fallout 4 secara mendadak. Momen seperti inilah yang hingga kini dinanti para fans.

Di E3 kali ini, Bethesda mengandalkan game-game blockbuster yang pernah mereka umumkan atau sudah dirilis sebelumnya, dipadu dengan sejumlah kejutan menyenangkan. Namun mungkin ada hal yang sedikit mengecewakan di sini: Bethesda belum memberikan update substainsial terkait Starfield dan The Elder Scrolls 6, selain bilang bahwa kedua game masih berada di tahap pengembangan dan berkomitmen untuk tidak mengambil jalan pintas dalam prosesnya.

Ini dia segala hal yang Bethesda umumkan di E3 2019:

 

The Elder Scrolls: Blades

Melalui game action role-playing spin-off dari The Elder Scrolls IV: Oblivion ini, Bethesda mencoba mengajak para penikmat permainan mobile untuk masuk ke dunia Elder Scrolls. Dalam Blades, pemain disuguhkan desain level linier dan di sana mereka bisa bertualang dengan memanfaatkan metode kendali stick virtual, serta gerakan tap dan swipe. Banyak orang menyukai aspek visual, perkembangan karakter, sistem pertempuran serta cerita permainan.

Respons yang cukup positif ini mendorong publisher untuk meluncurkan Blades di Nintendo Switch. Seperti versi mobile-nya, permainan dapat diakses secara gratis. Selain itu, game nantinya juga ditopang oleh fitur cross-play dan cross-save, yang memungkinkan kita buat meneruskan petualangan dan progres permainan di smartphone ke Switch. Blades versi Switch rencananya akan meluncur setelah periode early access di Android dan iOS-nya selesai.

 

Fallout 76

Konten yang belum rampung, serta berbagai masalah teknis dan bug menodai peluncuran game multiplayer online pertama di jagat Fallout ini, namun Bethesda terus memegang janji mereka untuk memperbaiki, menyempurnakan serta memperkaya konten. Di tahun 2019, ada rentetan agenda menarik yang Bethesda sudah siapkan buat Fallout 76.

Pertama-tama, mereka mempersilakan Anda yang belum pernah bermain buat mencicipi Fallout 76 secara gratis selama kurang lebih seminggu hingga tanggal 17 Juni. Kedua, tim Bethesda Game Studios membubuhkan mode battle royale untuk 52 orang pemain bertajuk Nuclear Winter. Dan terakhir, melalui add-on bernama Wastelanders, developer menghadirkan tokoh-tokoh NPC ala game Fallout single-player yang sebelumnya absen di 76.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, seluruh update ini akan tersuguh gratis bagi pemain Fallout 76.

 

GhostWire: Tokyo

Dari atas panggung E3 2019, ‘kakek game survival horror‘ Shinji Mikami mengabarkan bahwa tim Tango Gameworks pimpinannya tengah mengembangkan game baru bertajuk GhostWire: Tokyo. Permainan dibuat agar tidak semengerikan seri The Evil Within, tapi tentu saja Mikami tidak bisa pergi jauh dari tema supernatural. Sesuai judulnya, game mengambil latar belakang kota Tokyo. GhostWire mengisahkan kejadian aneh yang menyebabkan penduduk di sana hilang dan Anda ditugaskan untuk mengeksplorasi serta menginvestigasi fenomena tersebut.

Belum diketahui kapan GhostWire: Tokyo akan dilepas.

 

The Elder Scrolls Online: Elsweyr

Setelah diumumkan di bulan Januari kemarin, Bethesda akhirnya meluncurkan expansion pack teranyar untuk RPG online ini. Elswyr membawa pemain ke kampung halaman manusia-kucing Khajiit, sembari mempersilakan kita buat bermain jadi necromancer dan menyuguhkan jalan cerita yang melibatkan naga. Di E3 2019, developer memublikasikan satu lagi trailer sinematik baru.

 

Commander Keen

Bertahun-tahun sebelum merevolusi industri dengan permainan-permainan legendaris seperti Wolfenstein 3D dan Doom, id Software memulai debutnya lewat Commander Keen in Invasion of the Vorticons dan game terakhirnya dirilis di Game Boy Color 18 tahun silam. Sebagai pemilik IP, Bethesda berniat untuk menghadirkan lagi Commander Keen dalam wujud yang sedikit berbeda: sebagai permainan perangkat bergerak free-to-play.

 

Deathloop

Deathloop ialah kreasi terbaru dari talenta di belakang seri Dishonored. Konsep permainannya tak kalah unik, mengisahkan persaingan antara dua pembunuh profesional – Colt dan Julianna – yang terjebak di sebuah pulau misterius. Tiap kali salah satu dari karakter ini tewas, mereka akan hidup lagi. Colt percaya cara untuk memecahkan siklus ini adalah dengan menghabisi Julianna, sedangkan sang gadis malah menyukai kondisi tersebut.

 

Wolfenstein: Youngblood

Youngblood merupakan sekuel sekaligus spin-off dari Wolfenstein II: The New Colossus. Game memperkenalkan dua tokoh protagonis, Jessica dan Sophia Blazkowicz, yaitu anak gadis kembar dari B.J. Blazkowicz. Anda bisa memilih satu dari karakter ini di mode single-player, atau alternatifnya, bermain berdua bersama kawan dalam mode multiplayer kooperatif. Tentu saja Bethesda tidak membuang-buang kesempatan buat memamerkan trailer gameplay Youngblood baru di E3 2019.

Wolfenstein: Youngblood siap meluncur pada tanggal 26 Juli di PC, PlayStation 4, Xbox One dan Switch.

 

Doom Eternal

Bethesda sudah lama ingin membuktikan bahwa era permainan single-player berkualitas belum berakhir. Dan dalam beberapa tahun ke belakang, mereka berhasil melakukannya lewat karya-karya berkualitas seperti remake Doom dan Wolfenstein. Tradisi itu terus mereka jaga, dan Doom Eternal menjadi salah satu unggulan sang publisher di E3 2019. Game lagi-lagi mengusung formula ‘push-forward‘ sang pendahulu demi mendorong Anda buat bermain agresif. Kali ini ada lebih banyak jenis iblis yang menghadang Anda, namun kondisi ini diimbangi dengan beragam perkakas baru untuk menumpas mereka.

Di E3 2019, Bethesda menyingkap dua buah trailer baru Doom Eternal, satu membahas jalan cerita permainan dan satu lagi adalah teaser mode multiplayer asimetris Battlemode (2 vs 1 pemain). Selanjutnya, publisher tidak lupa mengumumkan waktu rilis game, jatuh pada tanggal 22 November 2019. Doom Eternal akan tersedia di PC, PlayStation 4, Xbox One, Switch, dan Stadia.

Bethesda Sediakan Sega Dreamcast Edisi Spesial Rage 2?

Entah mengapa tema ‘post-apocalypse‘ jadi satu populer di permainan kelas blockbuster tahun 2019. Contohnya ada di depan mata: remake Resident Evil 2, Far Cry New Dawn, The Division 2, serta judul-judul yang akan hadir semisal Borderlands 3 dan Rage 2. Buka itu saja, bahkan beberapa game ini mempunyai penyajian hampir serupa, biasanya berstruktur open world dan dibumbui formula role-playing.

Dalam upaya menarik perhatian khalayak, Bethesda Softworks melangsungkan sebuah program super-unik. Sebagai game kelas AAA, developer Rage 2 berupaya untuk menggenjot kualitas visual semaksimal mungkin. Itu artinya, pemain dituntut untuk memiliki PC berspesifikasi tinggi. Namun menariknya, gamer yang beruntung nantinya malah dipersilakan memiliki Sega Dreamcast edisi Rage 2 buat menikmati permainan shooter anyar tersebut.

Dreamcast edisi spesial Rage 2 mempunyai wujud hampir identik dengan console yang Sega luncurkan lebih dari dua dekade silam, baik dari sisi penampilan, tombol-tombol dan port. Selanjutnya, tim desainer Bethesda membubuhkan logo ‘anarki’ Rage pink di tubuh berwarna hitam dan tidak lupa mencantumkan branding spiral khas Dreamcast di sana. Semuanya terlihat apik, tapi satu pertanyaan tak bisa dihindari: Bagaimana mungkin Sega Dreamcast dapat menjalankan Rage 2?

Sejatinya, perangkat ini bukanlah home console terakhir buatan Sega, melainkan PC custom ber-casing Dreamcast dengan komponen-komponen serta konektivitas modern – termasuk output HDMI. Bethesda belum menyingkap spesifikasi hardware dari ‘PC rasa Dreamcast’ tersebut, namun via foto di Twitter, sang publisher memperlihatkan bagaimana device mampu menjalankan permainan ‘ala gaming di tahun 90-an’.

D5frS__W0AIDiTT

Berbicara soal kebutuhan hardware, berikut adalah daftar spesifikasi yang perlu terpenuhi agar kita bisa bermain Rage 2:

 

Minimal

  • OS Windows 7, 8.1, atau 10 (64-bit)
  • Prosesor Intel Core i5-3570 atau AMD Ryzen 3 1300X
  • Memori RAM 8GB
  • Kartu grafis Nvidia GTX 780 3GB atau AMD R9 280 3GB
  • Ruang penyimpanan 50GB

 

Rekomendasi

  • OS Windows 7, 8.1, atau 10 (64-bit)
  • Prosesor Intel Core i7-4770 atau AMD Ryzen 5 1600X
  • Memori RAM 8GB
  • Kartu grafis Nvidia GTX 1070 8GB atau AMD Vega 56 8GB
  • Ruang penyimpanan 50GB

Sayangnya meskipun Anda rela mengeluarkan uang banyak untuk meminang Dreamcast edisi Rage 2, ia tidak bisa dibeli secara konvensional. Demi mendapatkan kesempatan buat memiliki perangkat ini, Anda harus mengikuti program undian yang dilangsungkan Bethesda di Twitter, caranya cukup dengan mem-follow akun resmi publisher dan me-retweet beberapa posting mereka. Kita tak perlu melakukan transaksi pembelian apapun dan pemenang akan dipilih secara acak.

Digarap secara kolaboratif oleh tim Avalanche Studios (seri Just Cause, Mad Max) dan Id Software (seri Doom, Wolfenstein), Rage 2 dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 14 Mei 2019 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Via Digital Trends.

The Elder Scrolls: Blades Versi Early Access Kini Dapat Dimainkan oleh Siapapun

Pesatnya peningkatan performa smartphone dari tahun ke tahun dan semakin besarnya pangsa pasar mobile game secara perlahan mendorong developerdeveloper game veteran untuk ikut mencicipi peruntungan di ranah mobile. Tidak terkecuali Bethesda, penggagas franchise The Elder Scrolls (TES) yang begitu dicintai para penggemar game RPG.

Empat tahun lalu, bersamaan dengan penyingkapan Fallout 4, mereka meluncurkan game mobile pertamanya, Fallout Shelter. Game tersebut sejatinya bisa dianggap sebagai proyek iseng, meski eksekusinya tetap bagus dan berhasil menerima respon yang positif. Untuk game mobile keduanya, Bethesda tidak mau tanggung-tanggung dan langsung memanfaatkan aset paling berharganya, yakni franchise TES itu tadi.

Jadilah pada event E3 tahun kemarin, Bethesda mengumumkan The Elder Scrolls: Blades, sebuah game RPG yang mereka rancang secara spesifik untuk dimainkan di perangkat mobile (Android dan iOS). Rencana awalnya, game tersebut akan dirilis di musim semi 2018, sebelum akhirnya Bethesda memutuskan untuk menunda peluncurannya.

The Elder Scrolls: Blades

Kabar baiknya, minggu lalu Bethesda mulai membuka tahap early access atas Blades, meski yang bisa memainkan hanyalah mereka yang sempat mendaftar saja. Tanpa harus membuat penggemarnya kecewa lebih lama lagi, baru-baru ini Bethesda mengumumkan bahwa semua yang memiliki akun Bethesda.net sudah bisa memainkan Blades.

Kalaupun belum punya, Anda yang tertarik tinggal mendaftar saja di Bethesda.net. Perlu dicatat, yang bisa dimainkan ini baru versi early access, yang berarti Bethesda masih perlu melakukan beberapa rebalancing, dan itulah mengapa mereka mempersilakan kita mencobanya agar dapat menerima masukan dari kita.

Yang masih misterius hingga sekarang adalah jadwal rilis resminya. Bethesda sejauh ini hanya bilang “awal 2019”. Terlepas dari itu, ke depannya Bethesda juga berenca merilis Blades versi PC, console maupun VR headset.

Sumber: Neowin.

Sengketa Dengan Developer Fallout Shelter, Game Mobile Westworld Hengkang dari App Store

Memperluas jangkauan sebuah franchise hiburan ke medium lain, misalnya dari film ke video game, sudah sering dilakukan. Tersedia banyak judul tie-in di luar sana, dan sebagian di antara permainan-permainan itu diracik untuk smartphone karena ia adalah jenis perangkat yang paling tersebar luas. Namun di segmen ini, aspek orisinalitas kadang tidak terlalu dipikirkan.

Tidak sedikit game mobile yang ‘terispirasi’ dari seri-seri populer, contohnya ada Nova (Halo), Asphalt (Burnout), Modern Combat (Call of Duty), hingga The Ville (The Sims Social). Mayoritas dari mereka terbilang sukses hingga menghasilkan sekuel, namun langkah ini kadang menimbulkan masalah, seperti yang terjadi pada Westworld Mobile untuk Android dan iOS. Game milik Warner Bros. Interactive ini kena gugat Bethesda Softworks karena kemiripannya dengan Fallout Shelter.

Seperti spin-off seri Fallout itu, Westworld Mobile adalah permainan ber-genre strategi dan simulasi pengelolaan. Mengadopsi konsep dari film seri HBO, pemain ditantang untuk mengelola taman hiburan dewasa bertema koboi yang diisi oleh android (robot-robot menyerupai manusia). Westworld Mobile memang punya banyak kemiripan secara visual dengan Fallout Shelter, dan semuanya jadi jelas ketika kita mulai membangun fasilitas bawah tanah.

Bethesda mengklaim bahwa game Westworld Mobile merupakan tiruan terang-terangan dari Fallout Shelter. Sang pemilik seri The Elder Scrolls dan Fallout itu mengeluhkan kemiripan desain, animasi, fitur, arahan seni serta elemen-elemen gameplay lain di sana dengan kreasinya. Meski praktek ‘cloning‘ di ranah game bukanlah hal baru, Bethesda menuduh developer Behaviour Interactive menggunakan kode milik mereka.

Menggali lebih dalam, Behaviour Interactive ialah tim yang sempat dipekerjakan Bethesda Game Studios untuk membantu pengembangan Fallout Shelter. Bethesda menduga, Behaviour kembali menggunakan kode serta sejumlah aset yang sebetulnya dilindungi hak cipta buat menggarap Westworld Mobile.

Buat sekarang, baik pihak Bethesda dan Behaviour Interactive tampaknya sudah mencapai kesepakatan. Sesaat, semua terlihat berjalan normal. Tetapi mulai minggu ini, Westworld tidak lagi bisa diunduh dari Google Play maupun Apple App Store, dan sistem in-app purchase pun telah ditiadakan.

Dalam permintaan maaf dan ucapan perpisahan yang dipublikasikan Behaviour Interactive serta Warner Bros. Interactive via Twitter, Westworld Mobile dijadwalkan untuk ditutup pada tanggal 16 April 2019. Jika masih memiliki mata uang in-gamedeveloper menyarankan Anda buat menggunakannya sekarang sebelum permainan dinonaktifkan.

Via VentureBeat.

Steam Ubah Kebijakan Distribusi Guna Menggaet Kembali Developer Game Besar yang Mangkir

Fallout 76 resmi dirilis pada tanggal 14 November lalu di PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Menariknya, versi PC-nya tidak didistribusikan melalui Steam seperti Fallout 4. Bethesda rupanya lebih memilih memanfaatkan platform bikinannya sendiri, meski tidak ada yang tahu apakah ke depannya Fallout 76 bakal mendarat di Steam atau tidak sama sekali.

Melepas ikatan dengan Steam sama saja menghapus kesempatan untuk memikat hati jutaan penggunanya. Namun perlu diingat, menjual game di Steam juga berarti pendapatan yang diterima tidak penuh, sebab Steam menerapkan metode bagi hasil (70% buat developer, 30% buat Valve selaku pemilik Steam).

Bisa jadi ini merupakan salah satu pertimbangan Bethesda untuk tidak terlalu mengandalkan Steam dalam berbisnis. Bagi Steam, kehilangan satu klien saja mungkin tidak berarti banyak, tapi kalau lama-kelamaan semakin banyak yang mangkir, Steam bisa rugi banyak.

Untuk itu, mereka baru saja mengubah kebijakan distribusi di Steam. Ke depannya, untuk game yang penjualannya di Steam mencapai $10 juta (mencakup DLC maupun in-app purchase), mekanisme bagi hasilnya akan diubah menjadi 75%/25%. Di angka $50 juta, persentasenya naik lagi menjadi 80%/20%. Hitungannya diberlakukan mulai tanggal 1 Oktober 2018 kemarin.

Kalau konteksnya penjualan senilai $10 juta, jelas yang dibicarakan adalah developer game kelas AAA. Perubahan ini diharapkan bisa menggaet kembali developer game besar yang sempat mangkir, dan mencegah kasus-kasus seperti Fallout 76 tadi terulang lagi.

Sumber: Eurogamer dan Steam.

Versi PC Fallout 76 Tidak Dirilis di Steam, Ada Apa?

Setelah mempersilakan para gamer bermain bersama di benua fantasi Tamriel dalam The Elder Scrolls Online, Bethesda Game Studios akhirnya turut mengimplementasikan aspek multiplayer pada franchise Fallout melalui Fallout 76. Game ini bukanlah penerus langsung dari Fallout 4, tapi dirancang sebagai prekuel sekaligus spin-off yang mengedepankan elemen survival.

Bethesda tidak mau Anda menunggu terlalu lama buat menikmatinya. Game rencananya akan dirilis di bulan November nanti, kurang dari enam bulan setelah sang publisher menyingkapnya. Dan sebelum Fallout 76 dilepas, Bethesda punya agenda untuk mengadakan uji coba beta, dapat diakses oleh mereka yang melakukan pre-order. Dan dari sana, terkuaklah satu detail menarik terkait permainan.

Layaknya mayoritas game Bethesda lain, Fallout 76 disiapkan untuk PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Namun tak seperti biasanya, versi Windows permainan ini tidak didistribusikan lewat Steam. Berdasarkan info di page FAQ, Fallout 76 cuma bisa diakses lewat Bethesda.net. Lalu di laman penjualan, Bethesda hanya mencantumkan logo ‘PC Game’ standar tanpa kehadiran logo Steam.

76 1

Via PC Gamer, perwakilan Bethesda mengonfirmasi mereka belum punya rencana buat memanfaatkan platform digital punya Valve tersebut dalam mendistribusikan Fallout 76. Dengan begini, metode pre-order-nya sedikit berbeda. Pertama Anda perlu menciptkan akun Bethesda.net; selanjutnya memilih edisi, versi game, negara (belum ada opsi Indonesia), dan toko retailer; baru kemudian menebus kode yang Anda terima via email di situs tersebut.

76 3

Absennya dukungan Steam bukan hanya di versi beta, tapi juga pada edisi retail-nya nanti. Langkah ini mungkin munculkan pertanyaan: apakah itu artinya Bethesda Softworks pelan-pelan akan meninggalkan Steam demi menyebarluaskan pemakaian software launcher mereka? Jika memang benar, melepas kesempatan terhubung ke ratusan juta user Steam adalah aksi yang sangat berani, namun kita perlu melihat kiprah Bethesda sebelumnya.

76 2

Masih ingat Fallout Shelter? Versi PC permainan ini pertama kali meluncur pada bulan Juli 2016. Lalu kira-kira delapan bulan sesudahnya, Fallout Shelter mulai didistribusikan di Steam. Dari pengamatan saya, metode ini cukup efektif buat mendongrak pemakaian launcher Bethesda tanpa mengorbankan peluang untuk memperoleh pemasukan jangka panjang; sekaligus merupakan cara menguji animo khalayak terhadap Fallout 76 jika tidak mendapatkan dukungan Steam.

Fallout 76 akan dirilis pada tanggal 14 November 2018, kira-kira sebulan setelah sesi tes beta rampung di bulan Oktober. Menariknya lagi, versi beta tersebut merupakan gamefull version‘, sehingga progres Anda bisa diteruskan begitu permainan meluncur resmi.

Via PC Gamer.

Bethesda Tidak Bergurau, Game Skyrim Hadir di Toilet Pintar Seharga $ 6.000

Dirilis perdana di tahun 2011, upaya Bethesda Softworks untuk mengadirkan permainan The Elder Scrolls V: Skyrim di seluruh platform membuatnya jadi objek gurauan gamer. Setelah tersedia di PC, Xbox 360 dan PS3, publisher berambisi buat membawanya ke platform game current-gen. Inkarnasi terakhir dari RPG open world fenomenal itu adalah edisi VR dan Switch.

Bethesda tentu saja menyadari hal tersebut. Sebagai respons candaan serta meme yang beredar, mereka mengumumkan Skyrim: Very Special Edition di E3 2018. Versi ini dipresentasikan dalam video yang dibintangi komedian Keegan Michael-Key, di mana Skyrim bisa diakses Amazon Echo. Selanjutnya, sang narator mengungkap ‘rencana’ Betheda untuk melepasnya pula di Etch A Sketch, pager Motorola, sampai kulkas pintar Samsung.

Banyak orang mengira ini hanyalah cara publisher mengapresiasi guruan fans, hingga mereka sadar Bethesda ternyata betul-betul menggarapnya. Betul sekali, Skyrim bisa Anda mainkan dengan bantuan Amazon Alexa. Tapi berbeda dari versi PC/console-nya, ‘Very Special Edition’ disuguhkan seperti permainan petualangan berbasis teks, namun disuguhkan dalam bentuk audio – seperti sesi menikmati game tabletop berbekal AI.

Anda bisa segera mencobanya jika kebetulan mempunyai Echo atau Echo Dot. Bahkan berdasarkan laporan Polygon, Anda tak memerlukan speaker pintar Amazon itu, cukup perlu mengunduh aplikasi Amazon di iDevice atau menginstal Alexa di perangkat Android. Sesudah itu silakan buka app, tap icon Alexa, kemudian bilang: “Alexa, open Skyrim.

Skyrim 1

Dan kebetulan, seorang pengguna Reddit menemukan bahwa unit toilet pintar baru buatan Kohler ternyata kompatibel dengan AI Alexa. Toilet high-end bernama Numi itu bisa mendengar perintah suara Anda dan melakukan sejumlah hal, seperti mengangkat dudukan toilet hingga memutar musik. Dan dengan adanya Skyrim di sana, Anda bisa bertualang secara imajinatif sembari mengosongkan usus besar.

Dibanderol seharga US$ 6.000, Kohler Numi merupakan perangkat paling mahal yang bisa Anda beli untuk memainkan Skyrim. Dengannya, Anda tidak perlu bingung jika lupa membawa smartphone ke toilet: Anda bisa berburu naga, bertarung melawan raskasa, atau menjelajahi reruntuhan Dwemer.

Saya belum mengetahui seberapa besar isi konten Skyrim di Alexa, namun kapabilitas ini mengindikasikan bahwa game secara teori dapat berjalan di perangkat apapun yang mempunyai sirkuit elektronik. Mungkin Skyrim di smart refrigerator Samsung bukan sekadar gurauan. Dan coba Anda bayangkan rasanya sensasi bermain Skyrim di oven pintar…

Via GamesRadar.

Besthesda Umumkan Fallout 76, Tapi Game Ini Mungkin Bukan Seperti yang Anda Bayangkan

Dua minggu menjelang E3 2018, Bethesda mengungkap kejutan tak terduga. Lewat Twitch, sang publisher tiba-tiba melangsungkan stream selama 24-jam sembari menampilkan tulisan ‘please stand by‘. Kalimat ini merupakan bagian dari Fallout 4, sehingga gamer segera menerka bahwa apapun yang Bethesda umumkan, pasti ada hubungannya dengan franchise ini.

Dan tepat saat hitungan mundurnya usai, Bethesda Softworks resmi memperkenalkan game Fallout baru sembari memublikasikan satu teaser trailer. Mereka menamainya Fallout 76. Selain teaser, publisher belum menyingkap detail apapun terkait permainan. Mereka hanya menyampaikan bahwa akan menginformasikan segala hal mengenainya melalui presentasi di Electronic Entertainment Expo pada tanggal 10 Juni nanti.

Langkah misterius ini tentu saja malah membuat gamer dan fans semakin penasaran. Beberapa orang segera menjabarkan sejumlah petunjuk yang ada di trailer berdurasi satu setengah menit itu. Satu hal yang pasti, permainan akan difokuskan pada lokasi bernama Vault 76. Dan di video, tempat perlindungan bawah tanah pasca perang nuklir itu terlihat bersih dan terjaga.

Fallout 76 2

Trailer juga sama sekali tidak menampilkan senjata. Sebaliknya, video dimulai dengan menyorot Pip-Boy, kemudian musik tua dimainkan, lalu kamera perlahan mundur dan memperlihatkan kamar anak. Di potongan video lain, tampak ruang keluarga, ruang kerja, kamar mandi hingga aula – semuanya terlihat hidup dan tak ada bekas pertempuran. Hampir tidak ada orang di sana, tetapi kemungkinan mereka sedang merayakan acara ‘Reclamation Day’ seperti yang tertera pada sebuah poster.

Fallout 76 1

Lagu yang mengalun berjudul ‘Take Me Home, Country Roads’, dinyanyikan oleh John Denver. Namun khusus di teaser ini, lagu tidak dibawakan oleh sang musisi orisinalnya. Mungkin Bethesda bermaksud untuk memberikan kesan ‘lebih tua’ (soundtrack Fallout 4 umumnya ialah lagu era 30 sampai 50-an, sedangkan Take Me Home, Country Roads dirilis tahun 1971) . Mengambil petunjuk dari lirik lagu, boleh jadi Fallout 76 mengambil latar belakang wilayah West Virginia. Baru diakhir video, seorang karakter berbaju Vault 76 terlihat mengenakan Pip-Boy.

Fallout 76 3

Saya sama sekali tidak menolak kehadiran game Fallout baru, tetapi berdasarkan laporan dari narasumber Kotaku, permainan ini mungkin tidak mengusung gameplay single-player RPG khas Fallout. Sang informan anonim itu mengatakan bahwa Fallout 76 ialah game survival ala DayZ dan Rust. Kabarnya, versi protoype Fallout 76 didesain sebagai mode multiplayer buat Fallout 4, sebelum akhirnya dirampungkan jadi permainan standalone.

Berpedoman pada lore Fallout, Vault 76 ‘membuka gerbangnya’ 20 tahun setelah perang nuklir usai. Sedangkan Fallout 3 dan 4 di-setting lebih dari 200 tahun sesudah periode tersebut. Itu artinya, Anda akan lebih sedikit menjumpai peradaban di luar Vault dan ada lebih banyak hewan buas berkeliaran…

Bethesda Umumkan Rage 2, Konten Seperti Apa yang Dihidangkan oleh FPS Baru Ini?

Begitu cemerlangnya beberapa karya fiksi membuat mereka mjadi inspirasi bagi kreator fiksi lain. Mad Max contohnya. Ada banyak video game yang mengadopsi tema distopia kreasi George Miller itu, dari mulai Twisted Metal, Fallout, Borderlands hingga Rage. Dan di antara judul-judul tersebut, mungkin Rage-lah yang mempunyai paling banyak kesamaan dengan Mad Max.

Tujuh tahun setelah permainan first-person shooter garapan id Software tersebut dirilis, Bethesda Softworks mengumumkan eksistensi dari Rage 2, memublikasikan trailer gameplay perdana, sembari menyingkap sejumlah detail terkait sekuel ini. Hal paling menarik dari pengembangan Rage 2 adalah, id Software tidak lagi bekerja sendiri. Mereka turut dibantu oleh para talenta di belakang seri Just Cause: Avalanche Studios.

Rage 2 memperkenalkan tokoh protagonis baru. Anda tak lagi bermain sebagai Nicholas Raine. Kali ini narasi difokuskan pada seorang ‘Ranger dari Vineland terakhir’ bernama Walker. Walker terpaksa harus bertarung demi menjaga kedamaian di gurun tandus tempat ia lahir. Selain persenjataan tradisional, petualangannya ditemani oleh berbagai macam kendaraan off-road serta ‘kekuatan-kekuatan aneh’.

Menurut Bethesda, kolaborasi antara id Software dan Avalanche Studios merupakan perpaduan ideal. id Software ialah empunya permainan-permainan shooter, sedangkan Avalanche sangat mahir dalam menggarap game sandbox. Selain aksi tukar peluru, Rage 2 tentu saja akan kembali menyajikan adegan-adegan pertempuran di atas kendaraan.

Namun berbeda dari jagat Mad Max yang tandus, dunia open world Rage 2 punya ekosistem lebih beragam. Selain gurun pasir, Anda dapat menjelajahi rawa-rawa sampai hutan rimba. Tapi kita perlu berhati-hati, karena mayoritas penghuni tempat ini tidak bersahabat buat pendatang. Anggota gang kriminal dan mutan berbahaya memenuhi dunianya, kemudian Anda juga akan berhadapan lagi dengan karakter-karakter antagonis dari permainan pertama.

Rage 2 1

Demi menghadapi musuh yang beragam, Anda dituntut untuk cekatan dalam beradaptasi. Beberapa senjata dan perlengkapan ideal untuk menangani lawan tertentu, tetapi mungkin kurang efektif buat mengadapi musuh lainnya. Di dalam tubuh Walker mengalir darah Arkist yang memberikannya kemampuan ala Jedi seperti lompat tinggi hingga telekinesis.

Rage 2 2

Bethesda belum mengungkap tanggal rilis Rage 2 secara spesifik, hanya bilang akan melepasnya di PC, Xbox One dan PS4 pada tahun 2019. Kemungkinan besar, game ini akan jadi judul andalan sang publisher di E3 2018.

Menakar dari gameplay trailer dan video komersial live-action-nya, buat saya Rage 2 lebih terasa seperti sekuel Borderlands ketimbang pendahulunya. Apakah ini merupakan respons Bethesda terhadap ketidaksabaran fans menanti pelepasan Borderlands 3 yang tak kunjung tiba?

Skyrim VR Akan Tersedia Untuk HTC Vive dan Oculus Rift Bulan Depan

Terlepas dari menjamurnya formula open world dengan skala yang kian mengagumkan, hampir tak ada permainan yang bisa mengalahkan level detail judul-judul kreasi Bethesda. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat interaksi antara pemain dan objek di dalam game. Dan upaya untuk mendongkrak level immersive-nya berbekal VR dan hardware tambahan sudah lama dilakukan.

Baru di ajang E3 2016 Bethesda Game Studios diketahui punya agenda untuk menuangkan dua game andalannya ke alam virtual reality, yakni Fallout 4 dan The Elder Scrolls V: Skyrim. Fallout 4 VR dirilis tanggal 10 November kemarin, lalu disusul Skyrim VR berbarengan dengan versi Nintendo Switch seminggu setelahnya. Sayangnya, versi virtual reality Skyrim baru dilepas untuk PlayStation VR saja.

Dan minggu ini, akhirnya terdengar kabar yang telah dinanti-nanti para antusias VR. The Elder Scrolls V: Skyrim VR rencananya akan dirilis secara lebih luas di platform cross reality lain. Eksistensi permainan tersebut tersingkap melalui munculnya page Skyrim VR di Steam. Di sana, diinformasikan bahwa game dapat dinikmati oleh para pemilik HTC Vive, Oculus Rift, serta perangkat Windows Mixed Reality.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 1

Skyrim VR menyajikan konten serupa versi PC ataupun console-nya, mempersilakan Anda bertualang ke pegunungan bersalju, menjelajahi reruntuhan kuno, hingga bertempur melawan naga. Bedanya, pengalaman tersebut dapat dinikmati melalui perangkat virtual reality, membawa pemainnya masuk lebih jauh ke Tamriel dan merasakan dunia berskala masif yang sudah developer ciptakan.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 2

The Elder Scrolls V: Skyrim VR disiapkan sebagai satu bundel lengkap, telah dibekali oleh tiga add-on pasca rilis, meliputi Dawnguard, Hearthfire dan Dragonborn. Permainan juga didukung oleh fitur achievement Steam dan penyimpanan Steam Cloud. Sebagai metode kendali, Anda dipersilakan menggunakan gamepad ataupun controller berbasis motion.

The Elder Scrolls V Skyrim VR 3

Berita gembiranya tak berhenti sampai di sana, waktu peluncuran The Elder Scrolls V: Skyrim VR akan dilakukan tidak lama lagi, tepatnya pada tanggal 3 April besok. Namun saat artikel ini ditulis, developer belum mengungkap daftar kebutuhan hardware komputer untuk menjalankan permainan secara optimal.

Di Indonesia The Elder Scrolls V: Skyrim VR bisa dimiliki dengan merogoh kocek cukup dalam, dibanderol seharga Rp 800 ribu.

Keputusan Bethesda buat menghadirkan Skyrim VR di Vive dan Rift cukup menarik mengingat Fallout 4 malah belum tersedia di PlayStation VR. Dan semoga sesudah pekerjaan porting mem-porting ini beres, Bethesda Game Studios akhirnya bisa fokus mengerjakan proyek mereka selanjutnya: The Elder Scrolls VI.