12 Ide Peluang Usaha Untuk Mahasiswa, Secara Digital dan Konvensional

Masa-masa saat menjadi mahasiswa adalah saat yang tepat untuk mengembangkan potensi diri. Salah satunya dapat dengan mencoba pengalaman merintis usaha, baik secara digital maupun konvensional.

Selain menambah pengalaman, merintis usaha dapat menambah penghasilan sehingga dapat digunakan untuk memenuhi keperluan kuliah, serta ditabung untuk masa depan. Kegiatan itu dapat memacu kemandirian mahasiswa, agar tak bergantung pada uang saku orang tua.

Ada pun beberapa ide usaha yang dapat menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mulai merintis usaha, dipaparkan pada penjelasan di bawah ini.

Peluang Usaha Online bagi Mahasiswa

Dalam konteks ini, usaha online merupakan usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, yang sebagian besar kegiatannya dilaksanakan secara digital. Mahasiswa juga tidak perlu banyak beraktivitas ke luar rumah. Selain itu, waktu kerjanya juga cenderung fleksibel.

1. Online Shop Reseller

Ide bisnis satu ini menjadi peluang paling mudah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Dengan menjadi reseller, mahasiswa tidak perlu keluar banyak modal untuk produksi barang yang akan dijual. Cukup dengan menyediakan platform digital untuk menjual kembali barang dari toko lain, pundi-pundi rupiah dapat berdatangan.

2. Jual Barang Thrift dan Preloved Online

Usaha berikutnya yang dapat dicoba oleh mahasiswa adalah berjualan barang bekas pakai atau thrifted dan preloved. Harga barang thrifted cenderung lebih murah ketimbang barang asli, sehingga mahasiswa hanya perlu sedikit modal. Begitu pun, barang preloved, yang biasanya merupakan barang milik penjual yang sudah tak dipakai.

3. Jasa Translator (Penerjemah)

Bagi mahasiswa jurusan bahasa asing atau memiliki kemampuan bahasa asing, usaha jasa penerjemah dapat menjadi peluang yang baik. Jasa tersebut biasanya dibutuhkan oleh orang yang sedang melakukan penelitian, untuk menerjemahkan buku, jurnal hingga skripsi. Usaha ini juga fleksibel dapat dijalankan secara online.

4. Jasa Freelance Writer (Penulis Lepas)

Jenis usaha berikutnya yakni dengan membuka jasa menulis. Jasa satu ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan yang membutuhkan penulis untuk copy produk, hingga konten website dan media sosial mereka. Selain itu, klien jasa satu ini juga luas dan dapat dicari melalui berbagai platform digital.

5. Jasa Desain Grafis

Mahasiswa yang memiliki kreativitas dan kemampuan desain dapat memanfaatkan peluang membuka jasa desain grafis. Jasa satu ini banyak dibutuhkan di tengah gencarnya pemasaran digital. Klien jasa desain grafis antara lain bisa perusahaan besar, bisnis online hingga klien perorangan.

6. Content Creator

Media sosial dapat menjadi platform yang bisa digunakan anak muda dalam menuangkan kreativitas, salah satunya melalui konten. Dengan personal branding dan value konten yang baik di media sosial, mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan, dari kerja sama brand seperti endorsement.

Ide Usaha Konvensional bagi Mahasiswa

Usaha konvensional dalam konteks ini berarti usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang ingin terlibat langsung di lapangan. Usaha satu ini bagus untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan mahasiswa.

1. Wedding dan Event Organizer

Dalam sebuah acara pernikahan atau event besar lainnya, dibutuhkan kerja sama tim yang cekatan sehingga acara dapat berjalan sukses. Biasanya, pihak penyelenggara akan membutuhkan jasa pengelola acara yang dapat diandalkan.

Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang memiliki modal untuk mendirikan usaha jasa organizer. Namun, jika belum ada modal untuk mendirikan usaha sendiri, mahasiswa juga dapat bergabung menjadi tim dari organizer yang telah lama berdiri.

2. Jasa Makeup Artist (Juru Rias)

Keterampilan rias wajah yang dimiliki mahasiswa dapat menjadi peluang menjanjikan. Jasa rias wajah biasanya akan dibutuhkan untuk acara atau hari spesial bagi seseorang, seperti pernikahan, wisuda dan lainnya. Lebih bagus lagi, apabila mahasiswa pernah mengambil kursus dan mempunyai sertifikat profesional sebelumnya.

3. Jual Buket dan Gift Box

Belakangan, kebutuhan buket dan gift box di kalangan mahasiswa sedang tren. Biasanya, permintaan akan buket dan gift box akan tinggi ketika musim wisuda atau acara khusus lainnya. Jenis usaha satu ini mengandalkan kreativitas dan keterampilan tangan, sehingga baik untuk dicoba oleh mahasiswa.

4. Bisnis Kaos dan Konveksi

Ide bisnis berikutnya adalah bisnis jual kaos dengan desain keren. Lalu, jika ternyata pasar menyukai kaos yang dijual tersebut, mahasiswa juga dapat merambah usaha memproduksi pakaian dalam jumlah banyak, dengan membuka usaha konveksi. Produk yang dapat dihasilkan dapat berupa seragam organisasi atau kaos angkatan mahasiswa di kampus dan lainnya.

5. Jasa Kursus atau Les

Jasa kursus atau les bisa jadi ide bisnis rumahan untuk mahasiswa. Dengan membuka usaha jenis ini, mahasiswa dapat mendapatkan penghasilan sekaligus membantu orang-orang sekitar dengan menyebarkan ilmu yang dimilikinya, seperti bahasa inggris, desain dan editing, persiapan SBMPTN dan lainnya.

6. Jasa Fotografi dan Videografi

Jasa fotografi dan videografi banyak dicari di kalangan mahasiswa untuk beberapa keperluan. Misalnya, foto wisuda, foto organisasi, dan lain sebagainya. Tak hanya sesama mahasiswa, klien jasa satu ini juga dapat berasal dari brand atau perusahaan. Dari usaha ini mahasiswa juga dapat mempertajam skill, memperbanyak portofolio dan memperluas relasi.

 

Tips Jualan Laris Manis di TikTok Shop, Gak Cuma Ajangnya Jedag-jedug

TikTok Shop merupakan platform social commerce yang tengah digandrungi masyarakat, mulai dari content creator, pelaku usaha hingga brand-brand ternama. TikTok Shop hadir seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat secara online.

Fitur TikTok satu ini memungkinkan penggunanya dapat membuat konten sekaligus melakukan transaksi jual beli langsung, tanpa harus beralih ke platform lain. Tak hanya itu, pengguna juga dapat memanfaatkan fitur siaran langsung untuk kegiatan jual beli.

Platform ini memberi keuntungan yang menjanjikan bagi penjualnya dengan segala fitur yang disediakan. Maka dari itu, TikTok Shop layak menjadi platform yang digunakan penjual dalam upaya meningkatkan keuntungan usahanya.

Cara Untung Jualan di TikTok Shop

Dalam upaya meningkatkan keuntungan usahanya, pelaku usaha perlu mengetahui dan memahami cara berjualan di platform social e-commerce satu ini. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, beserta penjelasannya.

1. Buat Konten Promosi Sesuai Tren

Konten promosi dapat dibuat oleh penjual untuk menarik perhatian pengguna TikTok, sehingga tertarik untuk membeli produk yang dipromosikan. Cara menarik perhatian tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan strategi tertentu, misalnya mengikuti perkembangan tren.

Tren di TikTok sendiri biasanya dapat berupa konsep konten, hashtag, hingga musik atau sound yang digunakan. Dari tren tersebut, pelaku usaha dapat membuat video promosinya seputar produk yang ditawarkan, tutorial, review hingga cerita inspiratif usaha Anda.

2. Konsisten Lakukan Promosi

Selain membuat konten yang mengikuti perkembangan tren, pelaku usaha juga perlu konsisten dalam melakukan promosi. Tak hanya melalui konten, promosi dapat dilakukan dengan cara aktif melakukan siaran langsung, bahkan dengan berkomentar di unggahan konten yang relate dengan produk Anda. Cara ini dapat meningkatkan brand awareness usaha.

3. Kerjasama Influencer TikTok

Content creator atau influencer di TikTok, terlebih yang telah memiliki banyak pengikut, biasanya akan mendapat penonton atau views konten yang banyak. Sehingga, kerja sama dengan mereka, melalui endorsement dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan brand awareness, bahkan meningkatkan penjualan usaha.

4. Gunakan Fitur Iklan TikTok Ads

Cara terakhir raup keuntungan dengan berjualan di TikTok adalah dengan memanfaatkan fitur iklan yakni TikTok Ads. Fitur ini dapat membantu pelaku usaha menjangkau audiens yang lebih besar dan sesuai dengan target market yang dituju.

Ada pun TikTok ads menyediakan beberapa jenis iklan yang dapat kamu gunakan, di antaranya: InFeed Ads, Promotes Hashtag Challenge, Branded Filter dan Brand Takeover. Berikut penjelasannya:

  • InFeed Ads, adalah jenis iklan yang akan muncul di feed pengguna. Jenis iklan satu ini paling banyak digunakan oleh pelaku usaha.
  • Promotes Hashtag Challenge, yakni jenis iklan yang akan mengajak penggunanya memakai sebuah tagar tertentu.
  • Branded Filter, yakni jenis iklan berupa efek atau filter khusus yang berisi informasi produk.
  • Brand Takeover, merupakan iklan eksklusif berupa gambar, gif, dan video yang akan muncul satu kali sehari ketika membuka aplikasi. Biasanya, jenis iklan ini digunakan oleh brand-brand besar.

Demikian serangkaian cara meningkatkan penjualan usaha dengan berjualan di TikTok Shop. Semoga bermanfaat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan dan memajukan usahanya.

Kiat Go Digital bagi Pelaku Bisnis Kuliner dari Kacamata Startup Kuliner

Bisnis kuliner atau F&B menjadi salah satu bisnis yang berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangannya, banyak pelaku bisnis kuliner mulai berinovasi untuk mengembangkan bisnisnya secara digital (go digital) atau disebut juga sebagai digitalisasi bisnis.

Pelaku bisnis kuliner kini memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi digital dalam bisnisnya, demi mengikuti kemajuan zaman. Maka dari itu, penting bagi pelaku bisnis khususnya yang bergerak di bidang kuliner, untuk memahami kiat-kiat berbisnis secara go digital, sebagaimana berikut ini.

Persiapan Bisnis Kuliner Sebelum Go Digital

Proses go digital dalam berbisnis kuliner dilakukan dalam banyak hal. Mulai dari penggunaan media sosial sebagai media promosi atau pemasaran, metode transaksi tanpa mengeluarkan uang tunai, metode pemesanan dan pengiriman, hingga metode pengelolaan bisnis.

CEO sekaligus Founder startup enabler industri F&B Wahyoo, Peter Shearer mengatakan, adopsi teknologi digital bagi pelaku bisnis kuliner saat ini terbilang cukup mudah. Sudah banyak perusahaan yang mempermudah akses teknologi, untuk berbagai kebutuhan bisnis termasuk bisnis kuliner.

“Kemudahan akses ini dibuktikan dengan persiapan adopsi teknologi yang bisa dilakukan hanya dengan memiliki smartphone. Namun, selain itu, pemilik usaha kuliner baiknya juga mempersiapkan tenaga kerja yang sudah melek teknologi digital,” katanya.

Hal ini didukung oleh pernyataan Founder marketplace kuliner Lokaya, Gendro Salim. Menurutnya, hal yang perlu dipersiapkan oleh pelaku bisnis kuliner adalah tim yang menguasai omnichannel, seperti marketplace, media sosial dan platform pembayaran.

“Selain itu, alat teknologi dan jaringan yang memadai, kemampuan produksi yang berkualitas, konsisten dan cepat, hingga strategi brand dan pemasaran yang memadukan insight dari sisi konsumen, brand dan juga pasar atau industri,” tambah Gendro.

Kelebihan dan Kekurangan Digitalisasi Bisnis

Peter menambahkan, digitalisasi bisnis saat ini sangat penting untuk perkembangan usaha di berbagai sektor, termasuk usaha kuliner. Dengan digitalisasi, operasional usaha kuliner dapat berjalan lebih efisien dan optimal.

“Selain itu, usaha kuliner dapat menjangkau customer yang lebih luas. Dengan begitu, pemilik usaha dapat lebih fokus memikirkan langkah pengembangan usaha berikutnya. Sehingga, bisa mendatangkan pertumbuhan pendapatan,” jelasnya.

Sedangkan, menurut Gendro, digitalisasi bisnis dapat menjadikan bisnis lebih ekonomis dan efisien. Bisnis dapat dilakukan di mana saja, selama dapat akses transportasi untuk pengiriman. Sehingga, perlu memiliki tempat usaha yang strategis dengan biaya sewa yang mahal.

Meski begitu, Gendro juga menambahkan beberapa kekurangan digitalisasi bisnis. Di antaranya, yakni bisnis perlu pengelolaan ekstra, seperti untuk integrasi antar berbagai platform ecommerce dan social commerce.

“Tak hanya itu, pelaku bisnis juga perlu mengantisipasi saat penjualan ramai hanya saat ada promo saja. Cara mengantisipasinya dengan memaksimalkan data konsumen yang sudah menjadi customer, misalnya melalui program top up pembelian pasca promo, program loyalty, referral, dan lainnya,” paparnya.

Layanan Digital yang Dapat Dimanfaatkan Bisnis F&B

Bagi pelaku bisnis yang ingin mengembangkan bisnisnya melalui digitalisasi, kini terdapat berbagai platform dengan beragam layanan yang dapat memfasilitasi pelaku bisnis dalam mengembangkan usaha. Antara lain:

  • Pemasaran Digital

Baik menurut Peter maupun Gendro, keduanya sepakat dalam digitalisasi bisnis, pelaku bisnis dapat memulainya dengan memperluas jangkauan terhadap pelanggan. Misalnya, seperti penggunaan media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok untuk promosi dan pemasaran, hingga mendaftar di Google My Business.

  • Pemesanan dan Pengantaran Kuliner Online

Saat ini terdapat banyak platform yang dikembangkan perusahaan teknologi, yang mendukung pelaku bisnis kuliner, melalui layanan pesan antar makanan online. Layanan itu memungkinkan pelaku bisnis kuliner untuk membuka toko online.

  • Pendukung Operasional Bisnis

Dari segi operasional, pengusaha kuliner dapat memanfaatkan platform pencatatan pesanan dan keuangan atau point of sales (POS) seperti MOKA, Buku Warung dan lainnya. Lalu, platform pembayaran digital dengan QRIS seperti Dana, Ovo, dan lainnya. Hingga platform distribusi seperti Wahyoo dan marketplace seperti Lokaya.

Tips Sukses Go Digital bagi Pelaku Bisnis Kuliner

Sebelum menjalani bisnis kuliner yang go digital, selain dengan memperhatikan hal-hal di atas, pelaku bisnis kuliner juga perlu mengetahui serangkaian tips agar sukses saat menjalani bisnis kuliner secara online. Di antaranya, sebagai berikut:

  • Strategi yang Matang

Gendro mengatakan pelaku bisnis kuliner perlu menyusun strategi dan rencana kerja yang matang saat memulai bisnis. Ia menilai, saat menjalankan bisnis hanya ada dua kemungkinan, yakni berhasil atau belajar untuk menjadi berhasil atau sukses.

“Selain itu, perhatikan user generated content (UGC), hal ini sangat penting di mata konsumen. Jaga agar UGC brand selalu positif. Buat pengalaman konsumen dengan brand kita selalu baik, termasuk di media sosial, e-commerce, servis pengiriman barang, dan lainnya,” jelasnya.

  • Fokus Ikuti Tren

Selain itu, Peter turut menambahkan, tips sukses menjalani bisnis kuliner adalah fokus mengikuti tren. Tujuannya agar terus relevan dengan pasar dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan, sehingga tak tertinggal dengan perkembangan zaman dan persaingan dengan kompetitor.

“Mengadopsi teknologi digital adalah langkah awal bagi usaha kuliner untuk mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi, perubahan dan perkembangan tren selalu bergerak cepat. Sehingga, penting bagi pemilik usaha kuliner untuk selalu memantau tren yang ada,” jelas Peter.

  • Manfaatkan Platform Digital

Pelaku bisnis kuliner juga dapat memanfaatkan platform digital seperti Wahyoo dan Lokaya. Wahyoo merupakan platform enabler usaha kuliner, yang berfokus menyediakan jaringan distribusi dan jaringan penjualan. Sedangkan, Lokaya merupakan marketplace kuliner yang fokus meningkatkan eksistensi merek UMKM di pasar lokal maupun mancanegara.

Wahyoo

Wahyoo fokus pada dua layanannya, yakni jaringan distribusi dan penjualan. Dalam distribusi, startup ini mempermudah pelaku bisnis kuliner untuk mengakses ribuan bahan baku berkualitas. Misalnya, bahan pokok termasuk beras, minyak goreng, sayuran, daging ayam dan produk siap jual (FMCG), hingga produk makanan beku atau frozen food.

Lalu, dalam penjualan, Wahyoo bekerja sama dengan Bikin Tajir Group, untuk memberikan akses kepada mitra usaha kuliner memiliki usaha kuliner tambahan. Sehingga, para mitra bisa memperoleh penghasilan lebih.

Ada pun kriteria, syarat hingga ketentuan bagi pelaku bisnis kuliner yang ingin memanfaatkan platform Wahyoo dalam mendapatkan bahan baku atau memiliki usaha tambahan, antara lain sebagai berikut:

  1. Usaha kuliner berlokasi di Jabodetabek.
  2. Merupakan usaha kuliner berskala mikro, seperti warung makan dan warung tegal kecil, usaha pangan rumahan, rumah makan menengah, seperti restoran ternama.
  3. Memiliki alamat tetap atau menggunakan bangunan permanen untuk mempermudah pengiriman.

Sementara, alur pendaftaran bagi pelaku bisnis kuliner yang hendak menjadi mitra Wahyoo adalah sebagai berikut:

  1. Download aplikasi Wahyoo.
  2. Lengkapi data-data usaha secara lengkap.
  3. Unggah foto usaha.
  4. Setelah selesai mengisi data, mitra akan dihubungi oleh tim verifikasi dalam waktu 3 x 24 jam.
  5. Begitu akun mitra terverifikasi, mitra akan bisa melakukan pembelanjaan.

Lokaya

Lokaya dapat membantu pelaku bisnis kuliner dalam mempertajam sasaran konsumen. Lalu, melakukan kerja sama dengan ‘Pahlawan Ekonomi’ sebutan untuk anggota yang bergabung dalam komunitas Lokaya, agar produk kuliner diterima oleh target market yang tepat.

Berikut alur pendaftaran bagi pelaku bisnis kuliner yang hendak menjadi mitra Lokaya:

  1. Persiapkan produk dan brand kuliner Anda.
  2. Daftarkan diri dan usaha di platform resmi Lokaya melalui lokaya.net.
  3. Ikuti berbagai pelatihan dan proses transformasi brand.
  4. Dapatkan kode referral dengan cara membeli produk Lokaya.

Ada pun bentuk kerja sama antara Lokaya dengan pelaku bisnis kuliner sebagai mitra, yakni sebagai berikut:

  1. Daftar & ikut seleksi menjadi anggota Lokaya.
  2. Mengikuti coaching atau pelatihan.
  3. Mempersiapkan produk dan izin usaha.
  4. Mengikuti proses tarnsformasi brand.
  5. Menjadi ‘Local Hero’, beserta memperoleh pengakuan dari pemerintah dan masyarakat.
  6. Memberikan pengakuan berupa profit sharing.

Demikian serangkaian kiat-kiat digitalisasi bisnis atau go digital yang dapat dilakukan pelaku bisnis kuliner. Semoga bermanfaat.

Cara Gabung Jadi Mitra Startup Kuliner Hangry

Hangry adalah startup kuliner di Indonesia, yang memiliki konsep restoran berbasis komputasi awan atau cloud kitchen dan multi-brand. Startup kuliner satu ini fokus melayani konsumen melalui pesan antar (delivery).

Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, konsep cloud kitchen sendiri tidak melayani makan langsung di tempat. Hangry mengembangkan aplikasinya sendiri, agar pelanggan dapat memesan makanan secara online.

Hingga kini, Hangry sudah memiliki 73 outlet di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Pihak perusahaan mengaku akan terus melakukan perluasan wilayahnya demi memaksimalkan bisnis.

Syarat dan Cara Kerja Kemitraan Hangry

Salah satu cara utama Hangry membedakan dirinya dengan perusahaan cloud kitchen dan multi-brand lainnya, yakni dengan fokus pada brand kuliner yang diusungnya sendiri, alih-alih menyediakan fasilitas dan layanan dapur untuk restoran dan klien pihak ketiga lainnya.

Meski begitu, startup kuliner ini tak menutup kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjadi mitra, melalui program kemitraannya. Cara kerja program ini yakni secara auto-pilot atau usaha sepenuhnya dijalankan oleh manajemen.

Manajemen akan menjalankan bisnis secara menyeluruh. Mulai dari pemilihan lokasi, konstruksi, supply chain, hingga kegiatan operasional seperti menjaga kualitas bahan makanan, pengawasan staf di lapangan hingga mengutamakan kebersihan dan keamanan outlet.

Mitra hanya pelu menyetorkan modal awal dan menunggu hasil penjualan dari modal yang disetorkan. Melansir Bisnis.com, biaya kemitraan Hangry dimulai dari kisaran Rp 900 juta. Dengan membayar biaya tersebut, mitra akan mendapatkan akses ke semua brand di bawah naungan startup kuliner itu.

Langkah Bergabung Jadi Mitra

Setelah memahami syarat dan cara kerja kemitraan pada perusahaan kuliner rintisan tersebut, begini cara mendaftar menjadi mitranya:

  • Selanjutnya, scroll menuju paling bawah pada laman Kemitraan.
  • Kemudian, isi kolom pedaftaran di bawah tulisan “Tertarik? Daftarkan diri anda sekarang”.
  • Calon mitra akan diminta mengisi nama pendaftar, alamat email, nomor telepon.

  • Berikutnya, pilih lokasi outlet.

  • Setelah itu, klik Daftar Sekarang.
  • Setelah form pendaftaran terkirim, silakan tunggu konfirmasi selanjutnya dari pihak Hangry untuk diarahkan ke proses selanjutnya.

Keuntungan Bergabung Kemitraan

Ada pun keuntungan menjadi mitra Hangry, antara lain:

  • Mendapatkan beberapa brand ternama di beberapa outlet sekaligus.
  • Pengelolaan operasional secara menyeluruh dari Hangry.
  • Tak perlu repot memikirkan menu atau inovasi baru bagi bisnis.
  • Pembagian manfaat dan akses yang transparan.
  • Potensi keuntungan lebih dari dua kali lipat.

Demikian serangkaian tips dan cara bergabung kemitraan startup kuliner Hangry. Semoga bermanfaat!

Hangry, Startup Kuliner yang Bantu Brand Lokal Rambah Pasar Global

Hangry adalah startup kuliner di Indonesia, yang memiliki konsep restoran berbasis komputasi awan atau cloud kitchen dan multi-brand. Melalui layanannya, startup ini berkomitmen ingin menjadi perusahaan kuliner F&B yang sukses tak hanya di pasar lokal, tetapi juga global.

Startup kuliner satu ini hadir pada 2019, yang didirikan oleh Abraham Viktor, Robin Tan dan Andreas Resha. Hangry lahir di tengah bisnis kuliner yang menggeliat kencang, ditambah dengan tren layanan on-demand yang kian diminati masyarakat.

Dengan mengusung konsep cloud kitchen, startup ini  fokus melayani konsumen melalui layanan pesan antar (delivery). Lain dengan restoran konvensional pada umumnya, konsep cloud kitchen sendiri tidak melayani makan langsung di tempat.

Hangry juga berkomitmen menjadi one-stop-solution bagi konsumen bisnis kuliner. Salah satunya dengan memiliki aplikasi Hangry App, yang memungkinkan pelanggan memesan produk kuliner dari brand-brand di bawah naungannya secara online, dalam satu kali pesanan.

app

Miliki Ragam Kuliner dari Berbagai Brand

Perusahaan rintisan ini, memiliki beberapa brand kuliner dengan menu yang beragam. Di antaranya, yakni Moon Chicken dengan menu ayam goreng ala Korea, San Gyu dengan masakan otentik Jepang, Ayam Koplo dengan ayam geprek dan berbagai hidangan ayam, serta Dari Pada dengan kopi dan menu minuman lainnya.

Ada pun harga yang dipatok pada setiap menunya mulai dari kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 70 ribu per porsi. Selain tersedia di aplikasi rintisannya sendiri, produk kuliner tersebut juga tersedia di berbagai layanan food delivery lain, seperti Gofood, Grabfood, ShopeeFood dan Traveloka Eats.

Hingga kini, startup ini sudah memiliki 73 outlet di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung. Pihak Hangry mengaku akan terus melakukan perluasan wilayahnya demi memaksimalkan bisnis.

Tawarkan Kemitraan 

Salah satu cara utama Hangry membedakan dirinya dengan perusahaan cloud kitchen dan multi-brand lainnya, yakni dengan fokus pada brand kuliner yang diusungnya sendiri, alih-alih menyediakan fasilitas dan layanan dapur untuk restoran dan klien pihak ketiga lainnya.

Meski begitu, perysahaan ini tak menutup kemungkinan bagi siapa saja untuk bergabung menjadi mitra, melalui program kemitraannya. Keuntungan menjadi mitranya, antara lain:

  • Mendapatkan beberapa brand ternama di beberapa outlet sekaligus.
  • Pengelolaan operasional.
  • Pembangian manfaat dan akses yang transparan.
  • Potensi keuntungan lebih dari dua kali lipat.

Misi: Bawa Brand Kuliner Lokal Naik Kelas

Hangry memiliki komitmen menjadi brand yang tumbuh bersama konsumen. Startup ini juga memiliki misi menjadi perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia pada 2025. Kemudian menyasar pasar global pada 2030.

Dengan sejumlah pendanaan investor, Hangry juga bertekad untuk menambah jumlah gerai Hangry di Indonesia, termasuk meluncurkan restoran dine-in, sebelum melakukan ekspansi ke negara lain.

Cara Membuat Toko di Instagram Shopping Lewat Platform TokoIG

Instagram Shopping merupakan salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis untuk membuka toko online di Instagram. Fitur ini muncul seiring peningkatan tren jual beli online, melalui media sosial.

Sebelumnya, media sosial hanya digunakan sebagai platform beriklan atau etalase untuk menampilkan produk-produk yang dijual. Sementara, proses transaksi pembeliannya akan dilakukan di platform e-commerce.

Kini, transaksi pembelian dapat langsung dilakukan di Instagram tanpa perantara e-commerce. Peluang ini baik untuk dimanfaaatkan oleh pelaku bisnis. Sehingga, penting untuk memahami cara kerja Instagram Shopping dan cara membuat toko di Instagram melalui fitur tersebut.

Cara Kerja Instagram Shopping

Pada fitur Instagram Shopping, pelaku bisnis dapat mencantumkan tag harga dan nama produk bisnisnya dalam sebuah unggahan foto. Foto tersebut akan ditampilkan khusus dalam fitur Shops yang disediakan Instagram.

Pelanggan yang ingin membeli sebuah produk, dapat mengklik label produk yang diunggah oleh toko. Lalu, akan diarahkan ke halaman baru yang berisi informasi seperti gambar produk, deskripsi, harga, dan tautan yang mengarah ke website resmi toko online.

Langkah Daftar Toko Online di Instagram Lewat TokoIG

logo tokoig

TokoIG adalah sebuah platform social commerce yang menyediakan jasa pembuatan toko online di Instagram bagi pelaku bisnis. Platform ini memiliki misi membantu pelaku bisnis mengembangkan bisnis digitalnya secara global di media sosial.

Ada pun langkah-langkah membuat toko online di Instagram melalui platform TokoIG, antara lain sebagai berikut:

  • Daftar menggunakan akun email bisnis Anda. Lalu, klik Daftar.

  • Kemudian, lengkapi data yang diminta. Lalu, klik Daftar lagi.

  • Selanjutnya, isi nomor telepon WhatsApp Anda untuk proses verifikasi. Tunggu kode verifikasi yang akan dikirimkan ke WhatsApp dan isi pada kolom yang disediakan.
  • Masukkan username Instagram bisnis yang akan terhubung dengan toko online. Pastikan akunnya tidak dalam mode private.

  • Isi data bisnis yang telah didaftarkan, klik Selanjutnya.
  • Setelahnya, pembuatan toko online di Instagram Shopping untuk bisnis telah berhasil.

Toko online yang telah berhasil dibuat tersebut, akan otomatis terhubung dengan akun Instagram bisnis yang didaftarkan. Namun, sebagai catatan, jasa pembuatan toko online ini berlaku terbatas dalam masa trial atau percobaan. Untuk memperpanjangnya, TokoIG akan mengenakan biaya dalam beberapa kategori yang dapat diplih oleh pelaku bisnis.

Selamat mencoba!

Model Bisnis C2B, Cara Kerja dan Contohnya

C2B atau Consumer to Business adalah model bisnis yang relatif baru. Berbeda dengan B2C atau Business to Consumer yang lebih tradisional, C2B hadir seiring perkembangan teknologi, yang memungkinkan konsumen menjual value yang dimilikinya.

Umumnya, konsumen mendapatkan produk yang ditawarkan oleh suatu bisnis. Lain dengan itu, pada model bisnis C2B, konsumen lah yang bertindak dalam memberikan produk atau layanan bagi suatu bisnis.

Berikut adalah penjelasan terkait model bisnis C2B, mulai dari pengertian, konsep dan cara kerja, hingga contoh-contoh bisnisnya.

Pengertian C2B (Consumer to Business)

C2B (Consumer to Business) atau konsumen ke bisnis ini merupakan model bisnis di mana transaksi bisnis atau kegiatan jual belinya terjadi antara konsumen sebagai penyedia produk atau layanan kepada bisnis berupa perusahaan atau organisasi.

Model bisnis C2B fokus pada menghasilkan nilai dari basis pelanggan, dengan ide crowdsourcing, meminta umpan balik, dan banyak lagi. Bentuknya dapat berupa produk atau layanan seperti konten, yang diperlukan oleh perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan bisnisnya.

Konsep dan Cara Kerja C2B

Cara kerja C2B yakni dengan konsumen yang mendapatkan untung dari penyediaan produk atau layanan yang ditawarkan kepada perusahaan. Sementara, perusahaan akan mendapatkan untung dari kesediaan konsumen untuk memberikan produk atau layanannya bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh konsumen dalam menyediakan produk dan layanannya dapat berupa fleksibilitas, biaya pembayaran, atau produk dengan potongan harga bahkan gratis dari perusahaan dengan maksud barter.

Misalnya, suatu perusahaan meminta konsumen yang memiliki banyak pengikut di media sosial, untuk mengulas dan mengenalkan produk bisnis mereka melalui eksposur di media sosialnya tersebut.

Tujuan dari konsep C2B ini adalah meningkatkan brand awareness perusahaan. Saat ini perusahaan sangat menjunjung tinggi aspek tersebut, guna menanamkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk bisnisnya.

Contoh Bisnis Consumer to Business

Ada pun contoh bisnis yang termasuk menerapkan konsep Consumer to Business ini, antara lain seperti:

  • Influencer Marketing

Influencer marketing adalah bentuk pemasaran yang dilakukan di media sosial oleh seseorang yang mempunyai pengaruh sosial dan banyak dukungan dari audiensnya. Seorang Influencer dapat memengaruhi kebiasaan membeli orang yang mempercayai konten dan testimoninya.

Kepercayaan tersebut yang dibutuhkan oleh bisnis dari seorang influencer, guna meningkatkan brand awareness juga penjualan bisnis. Perusahaan biasanya menjangkau influencer secara individu dan menjalin hubungan dengan mereka.

  • Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalag bentuk pemasaran dimana perusahaan selaku bisnis yang membutuhkan seorang affiliate marketer selaku konsumen untuk mempromosikan produknya kepada khalayak luas.

Promosi dapat dilakukan dengan cara membagikan link produk bisnis, menarik khalayak untuk mengunjungi dan membeli produk dari link yang dibagikan, lalu affiliate marketer akan diberi komisi sebagai imbalan.

Memahami Model Bisnis C2C, Begini Karakteristik dan Cara Kerjanya

Kemajuan internet saat mempermudah kegiatan masyarakat termasuk pada kegiatan jual beli. Beriringan dengan hal tersebut, muncul sebuah model bisnis yang dinamakan Customer to Customer atau kerap juga disebut Consumer to Consumer (C2C).

Hingga kini, pelaku bisnis C2C sudah banyak, namun sebagian masyarakat masih awam dengan istilah ini, bahkan pelaku bisnisnya sendiri kerap tak menyadari bahwa mereka adalah bagian dari bisnis C2C.

Maka dari itu, penjelasan terkait pengertian, karakteristik hingga cara kerja dari model bisnis Customer to Customer akan dijelaskan, sebagaimana berikut ini.

Pengertian Customer to Customer (C2C)

Customer to Customer (C2C) adalah model bisnis di mana kegiatan atau transaksi bisnisnya terjadi antar sesama pelanggan atau konsumen. Dengan kata lain, satu konsumen menjual produk barang atau jasa yang ditawarkannya kepada konsumen lainnya, atau saling menjual kepada satu sama lain.

Contoh pelaku bisnis C2C ini dapat ditemukan di e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan lain sejenisnya. Pada platform e-commerce tersebut, konsumen yang bertindak sebagi penjual dapat mengunggah produknya untuk dibeli oleh konsumen lainnya.

Model bisnis ini dapat dibilang memudahkan kedua belah pihak konsumen, baik yang berlaku sebagai pembeli maupun penjual. Keduanya tak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk bertemu satu sama lain dalam melakukan transaksi.

Karakteristik Model Bisnis C2C

Bisnis yang banyak ditemui di masyarakat ini memiliki berbagai karakteristik, antara lain sebagai berikut:

  • Dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok kecil.
  • Proses transaksi yang sederhana karena tidak melibatkan perusahaan dalam proses transaksinya.
  • Konsumen dapat membandingkan harga dan kualitas dari barang atau jasa yang ditawarkan konsumen lainnya.
  • Pelaku bisnis dapat memperluas jaringan atau target pasarnya secara mudah melalui situs atau platform perantara.

Cara Kerja Bisnis dari Konsumen ke Konsumen

Ada pun cara kerja model bisnis Customer to Customer ini, antara lain sebagai berikut:

  • Satu konsumen membutuhkan produk barang atau jasa.
  • Konsumen itu mencari produk barang atau jasa yang dibutuhkannya melalui situs atau platform C2C.
  • Lalu, ditemukan ada konsumen lainnya yang menawarkan barang tersebut kepada konsumen yang membutuhkan.
  • Terjadi transaksi antar konsumen, di mana konsumen membeli barang dari kosumen lainnya.
  • Transaksi bisnis itu terjadi di platform pihak ketiga yang memfasilitasi transaksi.

Dari transaksi bisnis tersebut, konsumen satu dan konsumen lainnya saling diuntungkan. Di satu sisi, konsumen mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan, yang sering kali sulit ditemukan secara langsung atau melalui pasar tradisional. Di sisi lain, konsumen penyedia barang atau jasa juga mendapatkan penghasilan dari penjualan yang terjadi.

5 Peluang Bisnis Online Sampingan untuk Ibu Rumah Tangga

Kamu seorang ibu rumah tangga yang ingin mencari pekerjaan sampingan? Dengan membaca artikel ini, kamu telah melakukan pilihan tepat karena kami akan memberikan 5 rekomendasi bisnis sampingan yang cocok untuk ibu rumah tangga sepertimu.

Tenang saja, kumpulan bisnis ini tak membutuhkan banyak modal untuk memulainya. Bahkan, beberapa di antaranya gratis alias tak butuh modal sedikitpun. Penasaran? Simak terus informasinya!

Penulis Lepas

Yang pertama adalah menjadi penulis lepas. Di zaman serba digital seperti sekarang ini, kemampuan menulis sangat dibutuhkan, baik itu untuk website, media sosial, teks iklan digital, dsb. Terlebih, jika kamu mampu menulis persuasif dan engaging.

Menjadi penulis lepas sendiri merupakan salah satu bisnis online paling naik daun saat ini. Kamu bisa mencari klien secara mandiri dengan promosi lewat channel milikmu. Atau bisa juga melalui situs freelance. Di situ, kamu akan menemui banyak klien, tetapi harus pintar-pintar menawarkan jasamu.

Dropshipper dan Affiliate Marketing

Usaha rumahan yang satu ini juga termasuk bisnis online yang lagi tren saat ini. Bisnis ini menjadi pilihan yang cocok bagi ibu rumah tangga untuk membantu pendapatan di masa pandemi. Dropshipping sendiri mirip seperti reselling, yaitu memasarkan produk orang lain, tetapi tanpa menyediakan stok barang.

Sistem ini juga hampir mirip dengan affiliate marketing. Bedanya, setelah mencapai target promosi produk, kamu akan diberi komisi sesuai kesepakatan dengan penjual. Terlebih, kedua pekerjaan ini tak perlu mengeluarkan modal sepeserpun. Menarik bukan?

Dengan kemudahannya, jenis usaha rumahan ini juga sangat cocok untuk pemula. Kamu hanya butuh kemampuan promosi atau marketing untuk memasarkan produk. Selebihnya, kamu tinggal menikmati transferan dari penjual saja, deh.

Membuka Online Shop

Bisnis menjanjikan lainnya adalah membuka online shop sendiri. Kelebihan bisnis ini dari lainnya, kamu tak perlu bergantung dengan bisnis orang lain. Kamu juga bisa menjalankan bisnis sesuai dengan keinginanmu sendiri.

Ada banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan, seperti bisnis frozen food, jualan hasil kerajinan tangan, jualan camilan atau makanan kekinian, dan masih banyak lagi. Dengan modal 1 juta saja atau bahkan kurang, usaha ini sangat berpeluang untuk ibu rumah tangga.

Membuka Kursus Online

Selanjutnya adalah membuka kursus online. Di era serba digital ini, sudah banyak yang beralih ke kursus online. Nah, sembari mengurus rumah tangga, tak ada salahnya kamu memanfaatkan kesempatan ini. Misalnya dengan membuka kelas Bahasa Inggris, les pelajaran anak sekolah, dll.

Atau jika kamu mantan recruiter, kamu bisa menawarkan jasa konsultasi lamaran kerja secara online. Tentu saja, bisnis ini tak dipatok modal apapun alias gratis. Hanya dengan bermodal laptop dan WiFi di rumah, kamu sudah bisa menambah pendapatan rumah tangga.

Jasa PPOB

Usaha sampingan ini sangat berpeluang bagi ibu rumah tangga yang tinggal di desa. Pasalnya, jasa PPOB atau payment point online bank memungkinkan semua pembayaran tagihan dan top up e-money lebih mudah.

Usaha ini juga sangat cocok bagi ibu rumah tangga yang punya bayi karena pekerjaannya sangat mudah. Kamu bisa mengerjakannya setelah menidurkan sang bayi, yaitu dengan mengisi saldo sebagai agen pembayaran PPOB, lalu membayarkan tagihan konsumen. Mudah sekali bukan?

 

Demikian 5 peluang bisnis sampingan yang menjanjikan untuk ibu rumah tangga. Jangan khawatir redup karena bisnis tersebut dijamin tak matinya. Kamu bisa memulainya kapan saja, tetapi lebih cepat lebih cuan bukan?

Sumber gambar header: iStock Photo

Pengertian B2C, Ini Karakteristik hingga Bentuk Layanannya

Istilah B2C adalah akronim dari Business to Consumer. Berbeda dengan b2b, b2C merupakan salah satu model bisnis  e-commerce yang paling umum dan populer. Ada pun beberapa model bisnis lain, selain B2C, antara lain yakni B2B, C2B, C2C.

Model Business to Consumer disebut merupakan kebalikan dari B2B atau Business to Business. Keduanya memiliki konsep dan cara kerja yang sangat berbeda. Lantas, seperti apa konsep, karakteristik B2C hingga bentuk layanannya? Berikut penjelasannya.

Pengertian B2C (Business to Consumer)

Business to Consumer adalah model bisnis di mana transaksi bisnis atau kegiatan jual belinya terjadi secara langsung, dari perusahaan penyedia barang atau jasa ke konsumen akhir. Umumnya, perusahaan B2C menyediakan barang atau jasanya untuk keperluan pribadi konsumen.

Konsep Business to Consumer dapat dengan mudah dijumpai di pusat perbelanjaan seperti mall, pasar, hingga di restoran. Tak hanya pada perusahaan dengan metode penjualan tradisional, model bisnis ini juga dapat ditemui pada perusahaan dengan penjualan online.

Ada pun perusahaan dengan model Business to Consumer dapat ditemukan secara online melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada dan lainnya. Tak hanya perusahaan besar, e-commerce juga memberi kesempatan bagi UMKM untuk terlibat dalam model bisnis B2C.

Karakteristik Model Bisnis B2C

Bisnis yang dianggap paling familiar di masyarakat ini memiliki karakteristik, antara lain sebagai berikut:

  • Terbuka untuk umum, di mana informasi terkait produk barang atau jasa yang disediakan perusahaan disebarkan kepada masyarakat luas.
  • Transaksi B2C dilakukan dengan prosedur yang sederhana, serta tidak melulu didasari atas hubungan atau relasi antara perusahaan dan kosumen.
  • Produk barang dan jasa yang disediakan berdasarkan permohonan (on demand) dan digunakan untuk keperluan pribadi konsumen akhir.
  • Persaingan tinggi antar sesama pemain, seiring dengan permintaan yang tinggi akibat produk B2C yang banyak dibutuhkan masyarakat secara perorangan.

Tipe Pelayanan Business to Consumer

Secara garis besar, ada beberapa tipe pelayanan B2C yang dapat dijalankan secara online melalui e-commerce. Antara lain:

  • Online Stores

Cara kerja layanan toko online ini adalah konsumen melakukan kegiatan jual beli barang secara digital. Dimulai dari memilih barang, memesan barang, hingga melakukan transaksi pembelian secara online tanpa bertatap muka.

  • Online Services

Cara kerja layanan jasa online ini adalah customer melakukan permintaan jasa kepada perusahaan penyedia jasa, yang transaksinya dilakukan secara online. Misalnya, pemesanan tiket perjalanan, pemesanan kamar hotel, pemesanan jasa pengantaran dan lainnya.

  • Subscription

Cara kerja layanan berlangganan berbayar ini adalah dengan perusahaan menyediakan konten atau fitur tertentu secara khusus yang hanya dapat diakses oleh konsumen yang telah membayar untuk menjadi pelanggan yang berlangganan. Misalnya, berlangganan film di Netflix atau berlangganan berita eksklusif di media online.