Bidik Generasi Muda, Layanan Fintech Lending “Kredit Pintar” Rilis Aplikasi Khusus Pendana

Startup fintech lending Kredit Pintar merilis aplikasi “Kredit Pintar for Lender” untuk pendana demi menggaet lebih banyak peminjam baru dari kalangan muda. Aplikasi ini juga memudahkan pendana untuk berinvestasi secara online.

Kredit Pintar juga memiliki aplikasi lainnya yang ditujukan untuk peminjam dana yang hadir sejak April 2018. Pemisahan aplikasi ini, menurut VP Kredit Pintar Boan Sianipar, dipilih lantaran kedua aplikasi memiliki segmen yang berbeda. Kalau digabung, dikhawatirkan akan terlalu berat jika ada pembaruan sistem.

“Ke depannya, kita juga berharap bahwa aplikasi lender bisa lebih dari sekadar membiayai pinjaman di Kredit Pintar. Tetapi juga bisa terhubung dengan penyedia reksa dana, surat berharga, ataupun yang lainnya,” terang Boan kepada DailySocial.

Boan berharap kehadiran aplikasi ini bisa membidik lebih banyak calon pendana terutama dari kalangan anak muda. Ditargetkan pada akhir tahun ini dapat menggaet setidaknya dapat bertambah hingga 2 ribu investor.

Dari hasil riset yang dikutip, sebanyak 59% anak muda lebih condong akan melakukan pendanaan apabila minimum pendanaan rendah dan mudah melalui aplikasi. Saat ini pendana aktif di Kredit Pintar masih ada di bawah angka 1000 orang.

Pendana dapat mulai berinvestasi mulai dari Rp10 ribu dan memilih produk pendanaan dengan tenor 30 hari, 90 hari, 180 hari, sampai 365 hari. Kupon yang ditawarkan mencapai 18% per tahunnya.

Perusahaan juga menjamin keamanan yang terjadi dalam aplikasi tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kredit Pintar tidak memproses transaksi pembayaran, melainkan melalui sistem pembayaran perbankan.

Dari rekening pendana, masuk ke rekening escrow, lalu masuk ke rekening penerima pinjaman sehingga seluruh transaksi tidak pernah meninggalkan sistem perbankan.

“Untuk keamanan transaksi, secara rutin kami melakukan pengamanan data sesuai standar kami yakni ISO 27001 dan melakukan internal audit dan testing secara berkala.”

Kredit Pintar diklaim telah melayani lebih dari 500 ribu masyarakat Indonesia dengan total penyaluran lebih dari Rp1 triliun per November 2018. Aplikasi Kredit Pintar untuk peminjam telah diunduh lebih dari 2 juta kali dan diulas sebanyak 300 ribu kali.

Untuk sementara, aplikasi Kredit Pintar for Lenders baru tersedia untuk versi Android. Ditargetkan untuk versi iOS akan menyusul paling lambat pada kuartal pertama tahun depan.

Application Information Will Show Up Here

Upaya Kredit Pintar Berikan Alternatif Investasi dan Pinjaman

Tingginya kebutuhan kredit di Indonesia menjadi peluang bisnis untuk digeluti oleh para pemain fintech lending. Kredit Pintar menjadi salah satu di antara puluhan startup lainnya yang mencoba memberikan kemudahan tersebut, baik untuk mencari pinjaman cepat dan alternatif investasi dengan nominal yang terjangkau.

Kredit Pintar sudah terdaftar di OJK sejak April 2018, sehingga dijamin seluruh kegiatan operasionalnya dipantau langsung oleh regulator. Perusahaan menyediakan layanan pinjaman dana cepat dengan nominal mulai dari Rp500 ribu sampai Rp2 juta, dengan tenor mulai 14 sampai 90 hari.

Vice President of Business Development Kredit Pintar Boan Sianipar mengatakan, pembeda Kredit Pintar dengan platform p2p lending lainnya adalah pendana tidak harus memilih sendiri calon peminjam dari dasbor. Seluruh proses tersebut secara otomatis dibantu oleh sistem Kredit Pintar, sehingga tidak ada interaksi antara peminjam dengan pendana di luar platform.

Orang yang mengajukan pinjaman, menurutnya, sudah melalui banyak proses scoring dan analisis yang cukup ketat. Boan menjamin hanya yang memenuhi kriteria kelayakan yang dapat meminjam lewat platform, demi memastikan tidak terjadi kredit macet. Apabila terjadi keterlambatan, bunga per harinya mulai dari 0,3% sampai 1%.

“Kami banyak melakukan tindakan preventif, ada teknologi fraud detection dalam credit scoring kami. Untuk mitigasi risiko ada asuransi yang siap mengganti mayoritas kerugian,” terangnya kepada DailySocial.

Buat para pendana, Kredit Pintar menyediakan dua opsi, yakni fleksibel tanpa batasan periode pencairan dan berjangka dari 30 hari sampai 1 tahun. Kedua produk ini memberi kesempatan kepada pendana pemula karena minimal penempatan yang terjangkau sebesar Rp10 ribu sampai Rp1 miliar.

Pendana diproyeksikan akan mendapat imbal hasil dari 9% untuk pendanaan fleksibel, atau 12% sampai 20% untuk pendanaan berjangka per tahunnya.

“Opsi pendanaan ini kami buat menyesuaikan kebutuhan para pendana. Kami melihat di perbankan, deposito yang laku justru yang tenornya 1 tahun saja. Dari situ kami lihat ada orang yang ingin berinvestasi tapi ingin mencairkan dananya segera ketika ada kebutuhan mendesak, akhirnya kami juga rilis pendanaan fleksibel.”

Rencana Kredit Pintar

Agar penetrasi bisnis semakin meluas di Indonesia, Boan mengungkapkan Kredit Pintar berencana untuk melakukan rebranding. Namun demikian belum ada keputusan dengan strategi rebranding yang akan diambil.

Di samping itu, perusahaan juga terus mengembangkan produk agar semakin relevan dengan seluruh lapisan masyarakat. Boan menuturkan Kredit Pintar saat ini sedang uji coba produk pinjaman untuk pendidikan dan berencana membuat produk yang menyasar kalangan unbanked di pedesaan.

Gambaran besarnya, produk ini akan menjembatani para unbanked mendapatkan pinjaman cepat lewat smartphone mereka tanpa harus memiliki rekening bank.

“Kami masih mendesain produk ini mau seperti apa model bisnisnya, apakah harus bekerja sama dengan agen Laku Pandai atau agen telko. Semuanya masih dalam tahap diskusi karena ini tingkat fraud-nya tinggi.”

Diklaim Kredit Pintar sudah menyalurkan pinjaman kredit lebih dari Rp1 triliun kepada lebih dari 500 ribu peminjam. Adapun dari segi pendana sudah mencapai 1000 investor yang terdiri atas korporat dan individu.

Lokasi peminjam terkonsentrasi di Jawa Barat dengan persentase terbesar, kemudian disusul Jakarta, dan Jawa Timur. Rata-rata peminjam mengajukan pinjaman sebesar Rp800 ribu. Tanpa menyebut angka, Boan mengatakan kredit macet di platformnya masih terkendali di bawah rerata industri keuangan.

Application Information Will Show Up Here

Layanan P2P Lending KreditPintar Gunakan Teknologi Artificial Intelligence untuk Proses Pinjaman

Layanan P2P (peer to peer) lending online di Indonesia mulai mendapat tempat di masyarakat. Kehadirannya dirasa memberikan kemudahan mendapatkan pinjaman dana untuk berbagai keperluan. Tahun ini banyak layanan P2P lending baru yang masuk ke dalam daftar OJK dan mulai beroperasi dengan menawarkan kelebihan masing-masing. Satu di antaranya adalah KreditPintar.

KreditPintar tercatat secara resmi di OJK pada bulan April 2018, bulan yang sama mereka resmi beroperasi. Mengusung kecanggihan teknologi AI (Artificial Intelligence), KreditPintar menjanjikan proses cepat, aman, dan nyaman. Termasuk jenis produk pendanaan dengan bunga yang kompetitif.

Target KreditPintar tahun ini ialah menjadi aplikasi P2P lending terdepan dengan jutaan pengguna. Di sisa tahun ini KreditPintar berharap bisa lebih banyak menyalurkan pendanaan dan menjadi salah satu perusahaan teknologi finansial dengan pengalaman pengguna terbaik.

Head of Marketing KreditPintar Cecillia Yaohan kepada DailySocial menjelaskan bahwa teknologi artificial Intelligence di KreditPintar bekerja untuk menggabungkan data KTP dengan data alternatif, seperti media sosial, e-commerce, layanan on-demand dan data telekomunikasi.

Melengkapi jawaban Cecilia, VP Business Development Boan Sianipar berkata, “Berbagai data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi dan karakter orang yang sesungguhnya, karena mampu memberikan gambaran perilaku seseorang secara keseluruhan di dunia digital. AI kami mampu menyelesaikan tugas dengan cepat, akurat, dan keputusan memberikan pinjaman dapat diketahui dalam waktu beberapa menit saja. ”

“Layanan pinjaman online Kredit Pintar terbilang simpel dan cepat dibandingkan cara konvensional yang cukup merepotkan. Cukup dengan download dan install aplikasinya, kemudian hanya dengan foto KTP dan beberapa langkah mudah, pinjaman bisa cari dalam hitungan menit. Proses meminjam yang mudah dan nyaman itu yang diminta oleh masyarakat, oleh karena itu platform kami selalu kami kembangkan sesuai keinginan dan kebutuhan masyarakat,” imbuh Cecilia.

KreditPintar menargetkan dua jenis pengguna, pemberi pinjaman (investor) dan peminjam. Untuk memenuhi dana pinjaman yang diajukan pengguna, Kredit Pintar menghimpun dana dari pemberi pinjaman dan institusi finansial, seperti bank, perusahaan pembiayaan, asuransi di Indonesia dan sumber lainnya.

“Kami terbuka menerima sumber dana dari mana saja. Sebenarnya, asal sumber dana Kredit Pintar bukan menjadi fokus perusahaan kami, tapi bagaimana kami dapat membantu memenuhi celah pembiayaan sebesar 1000 triliun Rupiah pada masyarakat Indonesia,” terang Boan.

Di Indonesia industri P2P lending terbilang cukup berkembang. Hal ini ditandai dengan mulai banyaknya pemain yang berkecimpung di industri tersebut.

“Dengan selalu berinovasi dan mengupayakan pelayanan yang terbaik, maka kepercayaan dan pengenalan dari masayrakat akan semakin tumbuh dengan sendirinya, dan dengan kepercayaan yang diberikan oleh masayarakat kepada kami, KreditPintar terus mengusahakan yang terbaik dalam mewujudkan visi dan misi mengurangi celah pembiayaan yang sangat besar di Indonesia,” terang Boan.

Application Information Will Show Up Here