Samsung Internet Browser Makin Ngebut dan Mampu Cegah Serangan Malware

Sebagai brand perangkat Android yang paling populer di dunia, Samsung punya ekosistem perangkat yang lebih matang ketimbang perusahaan lainnya. Sehingga bukan hal aneh jika mereka memutuskan untuk menggodok aplikasi sendiri untuk seri Galaxy dan bahkan merangkul brand lain untuk ikut mempergunakannya.

Pekan ini Samsung merilis versi terbaru aplikasi peramban untuk mobile-nya, Samsung Internet Browser yang disebut menawarkan kecepatan yang lebih ngebut tanpa melupakan sisi keamanannya.

Samsung Internet Browser versi 7.2 disebut sudah mengadopsi mesin Chromium M59 yang merupakan versi penyempurnaan dari versi terdahulu. Keunggulan dari mesin ini terletak pada kemampuannya untuk bekerja lebih efisien dan cepat serta peningkatan grafis untuk memberikan pengalaman gaming yang baru.

Dengan banyaknya resiko ancaman baru, Samsung juga berupaya memberikan perlindungan ekstra kepada pengguna browser-nya. Ketika menjelajah situs di internet, Samsung Internet Browser dapat memindai situs-situs yang memuat malware atau berupaya mencuri data pribadi pengguna. Apabila kedua indikasi tersebut ditemui, browser akan memperingatkan pengguna agar lebih waspada.

Selain itu, pengembang aplikasi juga menambahkan beberapa hal baru ke sisi interface, misalnya penambahan Add to home screen yang memungkinkan pengguna menambahkan ikon situs ke layar terdepan. Kemudian ada juga modus baca, peralihan tab yang lebih menarik dan juga dukungan terhadap perangkat dengan RAM berkapasitas kurang dari 1GB.

Hanya saja, sebagian besar fitur di atas baru tersedia di Samsung Internet Browser versi beta yang bisa Anda unduh di Play Store. Dan yap, aplikasi ini tidak harus dipasang di perangkat berlabel Samsung. Perangkat apapun bisa selama sudah menggunakan minimal Android 5.0 Lollipop atau yang lebih baru.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita PhoneArena dan gambar header Youtube.com/Jeremy Hooi.

Berkat Song Maker, Semua Orang Bisa Membuat Lagu dengan Modal Browser Saja

Masih ingat dengan Chrome Music Lab? Situs yang dirilis Google di tahun 2016 itu pada dasarnya merupakan cara yang sangat menarik untuk bereksperimen dengan musik, dan yang terpenting, kita sama sekali tidak perlu menguasai tangga nada untuk bisa bermain-main dengannya.

Semuanya akan terasa lebih asyik lagi apabila hasil main-mainnya bisa disatukan menjadi lagu dan dibagikan ke seluruh dunia. Itulah gagasan utama di balik eksperimen baru bertajuk “Song Maker” yang Google tambahkan pada Chrome Music Lab baru-baru ini.

Menggunakan Song Maker terasa luar biasa simpel. Mendaftarkan akun lalu login sama sekali tidak diperlukan, dan seperti komponen Chrome Music Lab lainnya, tidak ada aplikasi yang perlu di-install. Semuanya berlangsung di browser Chrome, baik di smartphone ataupun komputer.

Jujur saya tidak pernah bisa bermain musik, tapi setidaknya saya bisa menghasilkan ini dengan Song Maker. Seperti yang bisa Anda lihat, saya hanya sekadar ‘menggambar’ wajah orang tersenyum dan cemberut (dan apalah itu yang satu lagi), tapi ternyata semuanya bisa diterjemahkan menjadi lagu yang koheren.

Pada tampilan kotak-kotaknya, dua baris di bawah mewakili ritme (perkusi) Anda, sedangkan sisanya di atas untuk melodi. Pilihan perkusinya ada bermacam-macam, mulai dari drum machine sampai conga, sedangkan untuk melodinya, selain marimba ada opsi piano, strings, seruling, plus synth.

Song Maker masih menyimpan sejumlah pengaturan lainnya yang bisa diakses lewat tombol “Settings”. Akan tetapi tanpa perlu memusingkannya Anda sebenarnya sudah bisa membuat lagu. Kalau sudah selesai, tinggal klik “Save” maka akan muncul tautan untuk dibagikan ke publik, atau di-embed ke situs.

Sumber: Google.

Browser Microsoft Edge Versi iPad Dijanjikan Meluncur Awal Februari

Juli nanti, Windows 10 bakal berulang tahun yang ke-3, sehingga sangat wajar apabila browser andalannya, Microsoft Edge, tak lagi eksklusif buatnya. Per Oktober lalu, Microsoft resmi merilis versi iOS dan Android dari browser tersebut, meski masih dalam status preview dan hanya untuk pengguna dalam jumlah terbatas saja.

Status preview juga mengindikasikan bahwa pengembangannya belum 100% selesai. Contoh yang paling gampang: versi iOS-nya tidak punya tampilan yang optimal buat iPad. Anda bisa saja menjalankan Edge di iPad, tapi tampilannya tidak lebih dari tampilan versi iPhone yang diperbesar.

Kabar baiknya, Microsoft berencana merilis versi preview Edge untuk iPad pada awal bulan Februari ini. Kabar ini disampaikan oleh Product Manager Microsoft Edge, Sean Lyndersay, melalui akun Twitter-nya. Ia juga menambahkan bahwa Microsoft bakal mengumpulkan feedback dari para penguji terlebih dulu sebelum merilisnya untuk publik secara luas.

Versi iPad ini sudah pasti bakal membawa tampilan yang optimal, baik dalam orientasi portrait maupun landscape. Idealnya, dukungan multitasking semestinya juga tersedia, sehingga Edge dapat dibuka bersebelahan dengan aplikasi lain di iPad.

Terakhir, saya yakin semua yang menanti kedatangan Edge untuk iPad berharap Microsoft menyematkan fitur corat-coret seperti yang sudah menjadi andalan versi desktop-nya sejak lama. Fitur ini sangat masuk akal untuk diimplementasikan, terutama buat iPad Pro yang sebagian besar penggunanya pasti juga memiliki Apple Pencil.

Bagi yang tertarik mencoba versi preview-nya nanti, silakan daftarkan diri dulu di situs Microsoft, lalu tunggu update-nya muncul di aplikasi TestFlight.

Sumber: Neowin.

Pengalaman Internet Anda Bakal Lebih Seru dengan 3 Browser Android Terbaru Ini

Berselancar di dunia maya lewat smartphone sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Salah satu browser terbaik di Android tentu saja adalah Google Chrome.

Meski browser bawaan Android ini sudah menyodorkan banyak fitur, tapi bukan berarti browser lain tak layak untuk Anda coba. Tercatat ada tiga browser Android terbaru yang cukup menyita perhatian, yakni Microsoft Edge, Samsung Internet Browser, dan Firefox Rocket. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Microsoft Edge

Microsoft-Edge
Fitur Continue Later dan Reading View

Fitur unggulan yang diusung browser Edge ialah Continue Later. Anda dapat melanjutkan sesi browsing di smartphone ke PC atau sebaliknya dengan mudah. Anda juga dapat mengirimkan tab yang sedang dibuka langsung ke PC atau meletakkannya di Action Center.

Fitur menarik lainnya ialah Reading View. Berkat fitur ini membaca artikel terasa jauh lebih nyaman tanpa gangguan iklan. Bahkan, Anda dapat menyesuaikan warna latar belakang, font, dan memperbesar ukuran huruf.

Meski sudah bisa dicoba, peramban mobile yang satu ini masih berstatus unreleased, jadi masih ada kemungkinan tidak stabil atau fiturnya belum sepenuhnya berjalan maksimal.

Application Information Will Show Up Here

2. Samsung Internet Browser

Samsung-Internet-Browser
Fitur Night Mode

Tadinya peramban milik Samsung ini eksklusif untuk perangkat Galaxy, tapi sekarang sudah bisa dijajal oleh semua pengguna Android 5.0 Lollipop atau yang lebih baru. Keistimewaan Samsung Internet Browser lantaran mengusung beberapa fitur menarik, mulai dari night mode, high contrast mode, hingga secret mode.

Fitur night mode berguna untuk menjaga mata Anda tetap sehat ketika browsing pada malam hari, tampilannya didominasi warna hitam. Sementara, high contrast mode memungkinkan Anda membaca artikel lebih mudah. Anda dapat memperbesar ukuran teks untuk mengurangi kelelahan mata. Lalu dengan secret mode, Anda berselancar di internet tanpa menyimpan riwayat penelusuran.

Application Information Will Show Up Here

3. Firefox Rocket

Firefox-Rocket
Fitur Turbo Mode dan Capture page with Screenshots

Bagi Anda yang menggunakan paket internet dengan kuota kecil atau masih terjebak di jaringan 3G, Firefox Rocket adalah browser ringan yang mampu menghemat kuota Anda dan mampu menjelajah dengan cepat dalam koneksi yang lambat.

Menariknya, versi beta Firefox Rocket baru bisa dinikmati oleh pengguna di Indonesia. Adapun fitur yang terdapat di Firefox Rocket antara lain Turbo Mode, Block Images, Clear your Cache, dan Capture page with Screenshots.

Application Information Will Show Up Here

Demikian tiga browser Android terbaru yang tidak kalah canggih dari Google Chrome. Anda bisa mencobanya langsung dan rasakan pengalaman berbeda berselancar internet yang seru.

Gambar header: Samsung.

Mozilla Uji Browser Baru, Firefox Rocket Eksklusif untuk Indonesia

Mozilla sepertinya sedang rajin melakukan eksperimen untuk mendapatkan produk yang paling baik. Setelah melahirkan Firefox Quantum dan Focus, Mozilla kembali meluncurkan peramban web yang diklaim lebih ringan dan cepat bernama Firefox Rocket. Berlabel Unreleased, Firefox Rocket disebut dirancang khusus untuk Indonesia yang dinilai masih memiliki problema ketersediaan jaringan yang merata.

Konsep dari Firefox Rocket hampir sama dengan aplikasi versi lite yang lebih dulu ada, seperti Facebook Lite, Messenger Lite, Twitter Lite dan lain-lain. Aplikasi secara khusus dirancang untuk bekerja lebih optimal di jaringan data yang kurang memadai. Mozilla menyematkan fitur Mode Turbo yang akan meningkatkan performa aplikasi saat digunakan, baik ketika berselancar atau mengunduh berkas dari internet. Dengan konsep itu, maka Firefox Rocket sangat cocok untuk perangkat dengan ruang simpan yang terbatas karena ukurannya yang relatif kecil.

Mozilla Firefox Rocket

Firefox Rocket juga dilengkapi dengan fitur untuk memblokir iklan dan menghentikan script pelacak yang berpotensi melanggar privasi pengguna. Bahkan jika diinginkan, pengguna dapat menghentikan aplikasi untuk mengunduh gambar yang secara otomatis mempercepat pemuatan halaman.

Di sisi interface, Firefox Rocket menyajikan tampilan yang ringkas. Di aplikasi ini pengguna tidak akan menemukan fitur untuk memuka tab baru. Tapi sebagai gantinya, Mozilla menyertakan fitur penyimpanan seluruh halaman sehingga isi situs bisa dibaca lagi nanti ketika senggang. Ada juga opsi mengunduh berkas ke memori eksternal sehingga memori internal praktis hanya untuk menampung cache dan semacamnya.

Jika Anda ingin terlibat dalam fase pengujian Firefox Rocket, bisa mengunduh aplikasi dari Google Play Store sekarang juga.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita Facebook dan AndroidPolice.

Browser Microsoft Edge Kini Tersedia di Android dan iOS

Beberapa waktu lalu, beredar video wawancara Bill Gates dengan Fox News Sunday yang tak hanya menceritakan hubungan pribadi sang pendiri Microsoft tersebut dengan almarhum Steve Jobs, tapi juga smartphone pilihannya saat ini. Meski tidak menyebutkan secara eksplisit nama ponsel yang digunakan, orang terkaya di dunia itu bilang kalau yang dipakai saat ini adalah smartphone Android.

Bill juga menambahkan bahwa ada banyak software buatan Microsoft di ponselnya itu. Seperti yang kita tahu, sejak Microsoft menjual Nokia ke HMD, mereka memutuskan untuk berfokus ke pengembangan mobile software ketimbang bersikeras membuat perangkatnya sendiri yang terbukti kurang laku di pasaran.

Sejumlah aplikasi andalan Microsoft perlahan dibawa ke Android dan iOS, dan respon konsumen terbukti cukup positif – saya pribadi merupakan pengguna setia Outlook sejak pertama aplikasi email itu dirilis, meskipun layanan pilihan saya adalah Gmail. Sekarang giliran browser andalan Windows 10, Microsoft Edge, yang datang menghampiri Android dan iOS.

Microsoft Edge untuk Android dan iOS

Premis di balik kemunculan Edge untuk Android dan iOS sebenarnya sederhana: dari semua pengguna PC atau laptop Windows 10, sebagian besar bisa dipastikan memakai ponsel Android atau iPhone. Dengan adanya Edge versi mobile, mereka jadi bisa melanjutkan sesi browsing-nya dari komputer ke ponsel (atau sebaliknya) – dan ini merupakan salah satu alasan mengapa Chrome begitu populer.

Benar saja, Edge untuk Android dan iOS mengemas hampir semua fitur esensial versi desktop-nya, seperti Favorites, Reading List dan Reading View, yang akan terus tersinkronisasi antar perangkat. Namun yang paling istimewa, dengan satu klik icon saja, pengguna dapat meneruskan laman web yang dibuka menuju PC atau laptop secara instan.

Microsoft Edge untuk Android dan iOS saat ini baru berstatus preview. Untuk bisa mencobanya, Anda harus lebih dulu tergabung dalam program Windows Insider.

Sumber: Microsoft.

Firefox Quantum Janjikan Peningkatan Performa Dua Kali Lipat

Terakhir diberitakan, Firefox versi 55 menghadirkan dukungan WebVR sekaligus konsumsi memory yang lebih efisien. Inkremental? Memang. Namun jangan khawatir, sebab selama setahun terakhir Mozilla rupanya sibuk menyiapkan versi anyar Firefox yang amat istimewa. Begitu istimewanya, versi baru ini tak lagi diikuti embel-embel angka, melainkan mengusung nama baru, yakni Firefox Quantum.

Label “Quantum” sejatinya merupakan indikasi akan peningkatan performanya yang sangat signifikan. Berdasarkan hasil pengujian Mozilla, Firefox Quantum menunjukkan kinerja dua kali lebih cepat dari Firefox versi 52.

Di saat yang sama, Mozilla rupanya juga tidak lupa mengadu Firefox Quantum dengan Chrome. Seperti yang bisa Anda lihat sendiri pada video di bawah ini, Firefox Quantum ternyata unggul dalam banyak kesempatan, bahkan terkadang selisihnya cukup jauh.

Rahasianya, menurut Mozilla, adalah CSS engine baru yang mereka kembangkan sendiri yang mampu memaksimalkan semua core prosesor milik perangkat desktop maupun mobile. Sebelum ini, Firefox hanya sanggup memakai satu core prosesor saja meskipun, seperti yang kita tahu, hampir semua perangkat modern dilengkapi prosesor multi-core.

Yang lebih menarik lagi, peningkatan performa ini diwujudkan tanpa menambah konsumsi memory. Mozilla bahkan mengklaim Firefox Quantum memakai sekitar 30% lebih sedikit memory daripada Chrome berkat kemampuannya memprioritaskan sejumlah tab yang aktif digunakan.

Firefox Quantum

Mengusung nama baru, tentunya Firefox Quantum juga membutuhkan wajah baru. Tampilannya sengaja dibuat lebih minimalis sekaligus dinamis; menu beserta tombol-tombolnya bakal membesar atau mengecil tergantung apakah pengguna PC atau laptop Windows memakai mouse atau menyentuh layar.

Bookmark, history dan download kini dijadikan satu dan dapat diakses dengan satu klik tombol saja. Integrasi layanan read-later Pocket pastinya juga tersedia, dan Quantum turut menyimpan fitur-fitur yang mungkin terkesan sepele, tapi sangat fungsional macam tombol untuk mengambil screenshot.

Firefox Quantum

Firefox Quantum dijadwalkan meluncur secara resmi pada tanggal 14 November mendatang di semua platform (Windows, macOS, Android dan iOS). Penggemar setia Firefox yang sudah tidak sabar bisa mencoba versi beta-nya sekarang juga.

Sumber: Mozilla.

Browser Bawaan Samsung Kini Bisa Digunakan oleh Semua Perangkat Android

Dibanding ponsel Android lain, ponsel besutan Samsung punya lebih banyak aplikasi bawaan. Seringkali aplikasi-aplikasi tersebut juga bersifat eksklusif, akan tetapi salah satunya kini juga bisa digunakan oleh smartphone non-Samsung, yaitu Samsung Internet Browser.

Anda mungkin ingat kalau Samsung memang sempat merilis aplikasi ini di Play Store pada bulan Maret lalu, namun ketika itu yang bisa mencoba hanyalah seri Nexus dan Pixel. Sekarang, semua ponsel lain juga bisa ikut mencicipinya selama menjalankan Android versi 5.0 (Lollipop) atau yang lebih baru.

Yang mungkin jadi pertanyaan, kenapa Anda harus menggunakan Samsung Internet ketika ada alternatif lain seperti Chrome, Firefox atau Opera? Mungkin banyak yang tidak tahu, namun browser bawaan Samsung ini sebenarnya bukan sekadar proyek open-source Chromium yang dikemas ulang begitu saja, tapi juga yang menawarkan sejumlah fitur menarik.

Salah satunya adalah kemampuan sinkronisasi dengan Chrome di perangkat desktop, dengan bantuan sebuah extension. Dengan demikian, pengguna bisa membuka deretan bookmark yang sama di ponsel dan laptop meskipun browser yang digunakan berbeda.

Fitur lain yang tak kalah menarik sejumlah pilihan adblocker yang terintegrasi. Kemudian ada pula mode tampilan high contrast dan dukungan WebVR – yang di Firefox saja baru tersedia untuk versi dekstop.

Sumber: CNET dan Samsung.

Ngobrol di Aplikasi Tango Kini Bisa via Browser Desktop

Kendati platform mobile dianggap bakal lebih populer ketimbang desktop, pada praktiknya keseimbangan adalah elemen yang tak boleh dilupakan. Itu sebabnya mengapa WhatsApp yang populer di ranah mobile tetap memperluas jangkauannya ke platform web desktop dengan tujuan mempermudah pengguna yang membutuhkan layar yang lebih lebar untuk mengobrol.

Selain WhatsApp, LINE juga menghadirkan alternatif yang sama. Instagram meski tak secara khusus menyiapkan web client, namun perlahan mereka juga memperluas fungsionalitas versi web-nya. Sekarang, langkah serupa juga diambil oleh Tango, aplikasi pesan instan lainnya yang lahir pada tahun 2009. Seperti halnya WhatsApp, Tango menyuguhkan tool chat melalui browser web di perangkat desktop.

tango web client

Akses ke web client tanggo melalui tautan web.tango.me, di mana pengguna diwajibkan terlebih dahulu memasukkan nomor ponsel dan melakukan verifikasi. Setelah terverifikasi, pengguna dapat meneruskan percakapan dari mobile ke desktop dengan keyboard dan layar yang lebih luas. Pengguna juga dapat menemukan daftar kontak yang sama dengan yang ada di smartphone mereka.

Menurut keterangan Tango, WebChat mereka sudah mendukung sebagian besar browser populer seperti Chrome, Safari, Firefox, Opera, Microsoft Edge dan bahkan Internet Explorer. Namun, khusus untuk fitur panggilan video dan suara, baru bisa digunakan di browser Chrome.

Tango sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Uri Raz dan Eric Setton yang kemudian mendirikan TangoME, bermarkas di Mountain View, California. Tango cukup populer di kalangan pengguna Android, buktinya di tahun 2014 ia menempati peringkat ke 12 sebagai aplikasi paling banyak diunduh dengan jumlah pengguna terdaftar mencapai 200 juta di tahun 2014. Ratingnya juga terbilang bagus.

Sumber berita AndroidPolice dan Wikipedia.

Cara Bikin Screenshot di UC Browser Android Tanpa Aplikasi

Peramban UC Browser digemari bukan cuma karena kecepatannya. Ada lagi satu alasan lain, yaitu fiturnya yang terbilang lengkap, bahkan UC Browser juga menyediakan tool untuk membuat screenshot situs-situs yang dikunjungi. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot menyimpan atau menyalin halaman yang dirasa perlu disimpan.

  • Bukan laman yang ingin ditangkap, kemudian klik tombol Settings dan geser ke kanan untuk menampilkan menu Tools.

Screenshot_2017-04-19-07-41-54

  • Lalu tap menu Screenshot saat muncul jendela popup.

Screenshot_2017-04-19-07-41-59

  • UC Browser kemudian akan menangkap laman seperti ini, silahkan atur ukurannya sesuai kebutuhan. Atau tap fullscreen jika Anda ingin menangkap seluruh layar.

Screenshot_2017-04-19-07-42-04

  • Di bagian terasa Anda akan jumpai dua alat tambahan berupa ikon pensil dan penghapus. Sesuai ikonnya, pensil berguna untuk membuat coretan dalam berbagai warna. Sedangkan penghapus untuk menghilangkan bagian yang dirasa tidak perlu.

Screenshot_2017-04-19-07-42-12

  • Seperti ini kurang lebih.

Screenshot_2017-04-19-07-42-19

  • Jika sudah beres, klik Save untuk menyimpan atau Share untuk membagikan screenshot.

Screenshot_2017-04-19-07-42-32

Selesai. Tapi perlu dicatat, bahwa fitur pembuatan screenshot ini hanya bisa digunakan untuk laman yang dibuka melalui UC Browser, tidak untuk tampilan lain.

Sumber gambar header dimodifikasi dari xplor.xl.