12 Daftar Saham Properti untuk Investasi Jangka Panjang

Setelah saham syariah, dalam investasi juga ada yang disebut saham properti. Di Indonesia daftar saham properti juga cukup banyak. Namun, apa itu saham properti?

Saham properti adalah salah satu jenis saham di sektor properti seperti perumahan, real estate, atau apartemen dengan menanamkan modalnya di sana. Investasi di bidang properti juga menjadi salah satu investasi yang sering dicari oleh investor karena bisnis properti di Indonesia juga cukup tinggi.

Namun, tentunya agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar kamu harus menanamkan modal yang tidak sedikit dan mendaftarkannya di daftar saham properti terbaik Indonesia.

Apa saja daftar saham properti di Indonesia? Simak langsung penjelasannya ya!

Daftar Saham Properti di Indonesia

Dikutip dari berbagai sumber, ada banyak daftar saham properti yang bisa kamu pilih untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek.

1. Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Daftar saham properti yang pertama adalah Summarecon Agung Tbk yang merupakan pencetus pembangunan Jakarta, perusahaan properti ini adalah salah satu perusahaan pembangunan yang mengembangkan kawasan Kelapa gading. Beberapa tahun terakhir juga SMRA memiliki pertumbuhan yang cukup naik secara perlahan.

2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

PT Alam Sutera Realty Tbk adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan juga pengelolaan pembangunan perumahan, perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1999. Harga jual beli saham ASRI juga mengalami naik turun.

3. PT Pollux Property Indonesia Tbk (POLL)

Saham properti di Indonesia juga bisa berasal dari perusahaan properti internasional seperti PT Pollux Property Indonesia yang merupakan perusahaan pengembang seperti hote, pusat perbelanjaan,l dan apartemen komersial yang ada di kota besar.

4. Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Daftar saham properti selanjutnya datang dari perusahaan pengembangan properti yang sudah cukup terkenal seperti pengembangan mall, apartemen, rumah sakit, dan hotel yaitu Lippo Karawaci TBK.

5. Pakuwon Jati Tbk (PWON)

Tidak semua saham properti itu bergerak di pembangunan Kota Jakarta saja, Pakuwon Jati Tbk, bergerak dalam perusahaan properti khususnya pembangunan mal retail di Surabaya. Saham properti ini merupakan salah satu saham properti berbasis syariah yang bisa kamu pilih.

6. Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)

Daftar saham properti selanjutnya adalah Plaza Indonesia Realty yang bergerak di pembangunan pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, dan perkantoran. Pergerakan harga saham PLIN di tahun 2022 juga tidak mengalami penurunan yang cukup jauh, cenderung stabil di beberapa waktu.

7. Ciputra Development Tbk (CTRA)

Perusahaan properti yang berdiri sejak tahun 1981 ini mengurusi penjualan dan pengembangan berbagai pembangunan seperti perkantoran, perumahan, apartemen, ruang perkantoran, dan pusat perbelanjaan di berbagai kota besar. Di tahun 2022, harga saham juga mengalami peningkatan.

8. Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 

Daftar saham properti selanjutnya adalah Agung Podomoro Land Tbk, yang bergerak dalam pembangunan perumahan, hotel, apartemen, mal, dan juga gedung perkantoran. Saat ini sudah ada lebih 50 properti di bawah naungan Agung Podomoro Land Tbk.

9. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)

Salah satu perusahaan properti yang menaungi perumahan elit di kawasan Jakarta Selatan yaitu Rumah Pondok Indah dan Pondok Indah Mall. Perusahaan yang bergerak sejak tahun 1972 ini juga mengembangkan aset properti lainnya. Sejak 30 November 2021. Harga saham MKPI adalah 24.950 per lembar.

10. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO)

Menurut IDX Sector Property & Real Estate, PT Maha Properti indonesia menjadi sebuah perusahaan properti yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar ke-6. Perusahaan ini masuk daftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018.

11. Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

Perusahaan properti asal Jepang, Puradelta Lestari Tbk adalah perusahaan kolaborasi dari Sojitz Corporation dan PT Sinarmas Land. Perusahaan ini mengembangkan perumahan, perkantoran, dan pembangunan industri di Kota Deltamas khususnya Cikarang, Bekasi. Pada tahun 2022, harga saham DMAS juga cukup berjalan stabil walaupun naik turun.

12. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Daftar saham properti yang terakhir adalah Bumi Serpong Damai Tbk yaitu sebuah perusahaan properti yang mengembangkan perkantoran, perumahan, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri. Di tahun 2021, pertumbuhan saham BSDE juga cukup stabil.

Nah, itulah dua belas daftar saham properti yang ada di Indonesia, memang semenjak adanya COVID-19 saham properti mengalami naik turun. Namun, kamu bisa berinvestasi di saham properti yang memiliki portofolio cukup baik dan sesuai dengan modal keuanganmu.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

10 Cara Trading Saham Bagi Pemula Biar Cepat Cuan

Saham saat ini menjadi salah satu produk pasar modal yang cukup sering berseliweran. Banyak orang yang melakukan investasi dan trading saham karena memang hasilnya sangat menguntungkan. Akan, tetapi kamu perlu tahu cara trading saham dan cara investasi saham agar bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat.

Trading saham banyak dipilih oleh orang-orang karena dengan jangka waktu yang singkat kamu bisa mendapatkan keuntungan. Orang yang melakukan trading saham biasanya disebut sebagai trader.

Sebelum menjadi trader, kamu perlu tahu cara trading saham yang benar. 

Cara trading saham

Berikut cara trading saham bagi trader pemula:

1. Mempelajari saham

Mempelajari jenis-jenis, risiko, dan keuntungan saham adalah hal yang paling pertama dan utama sebelum masuk ke dalam cara trading saham. Kamu harus perlu tahu terlebih dahulu tentang singkatan-singkatan dalam saham juga. 

Namun, jangan khawatir sudah banyak artikel di DailySocial yang membahas tentang saham atau kamu bisa menonton berbagai konten saham yang ada di media sosial seperti Youtube.

2. Memilih perusahaan sekuritas

Sebelum melakukan trading saham, kamu harus memilih perusahaan sekuritas atau yang sering disebut sebagai broker saham untuk perantara jual beli saham. Kamu harus memilih perusahaan sekuritas yang menyediakan trading saham dan juga yang memiliki persentase harga yang rendah.

3. Membuka rekening efek

Setelah memilih perusahaan sekurita, kamu dapat membuka rekening efek dengan cara mengisi formulir secara online di perusahaan sekuritas atau datang langsung ke cabangnya.

4. Memilih periode trading saham

Cara trading saham selanjutnya adalah kamu memilih periode trading saham. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal kamu bisa memilih trading saham jangka pendek, akan tetapi risiko kerugiannya juga cukup besar.

5. Menentukan indeks saham yang tepat

Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 22 jenis indeks saham yang berbeda. Kamu perlu memilih jenis indeks saham yang bisa digunakan untuk trading dan juga yang memiliki kualitas terbaik seperti IDX30 yang berisi 30 saham dengan kualitas tinggi dan juga dimiliki oleh perusahaan profesional.

6. Pelajari aplikasi online trading

Cara trading saham selanjutnya adalah kamu harus mempelajari fitur-fitur di aplikasi trading saham yang akan kamu gunakan. Kamu harus mengerti apa itu analysis, stock screener, top stock, atau berbagai istilah lainnya.

7. Mulai dengan modal kecil

Memang trading saham itu akan lebih menguntungkan apabila menginvestasikan dengan modal besar. Namun, untuk kamu yang pemula dan baru coba-coba trading saham lebih baik mulai dengan modal yang kecil, agar saat terjadi kerugian, modal kamu tidak habis besar. Hal ini juga meminimalisir kesalahan dalam cara trading saham. 

8. Membeli saham saat harga rendah

Kamu bisa mencoba untuk membeli saham di harga yang rendah atau saat menyentuh titik support. Namun, saham yang rendah bukan berarti saham yang buruk, bisa jadi hari ini kamu membelinya dengan harga rendah, besok harga saham tersebut sudah naik.

9. Lakukan analisis saham

Langkah selanjutnya adalah kamu harus melakukan analisis saham, memahami indikator atau segala hal tentang trading saham. Sehingga, ketika kamu sudah bisa menganalisis saham dengan benar, kamu juga bisa memiliki strategi yang tepat kapan membeli atau menjual saham.

10. Rutin melihat perkembangan saham

Cara trading saham yang terakhir adalah kamu wajib rutin dan aktif melihat perkembangan saham di bursa efek, karena ini lah yang membedakan trading dan investasi saham. Dengan rutin melihat perkembangan saham, kamu bisa menemukan saham yang dijual dengan harga rendah.

Nah, itulah 10 cara trading saham yang wajib kamu ketahui sebagai trader pemula. Perlu diingat trading saham memang memiliki keuntungan yang besar, tetapi juga ada risiko besar yang harus kamu hadapi.

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Mengincar Saham IPO? Pelajari Cara Belinya Agar Tak Salah Langkah

Apakah kamu sedang mencari cara membeli saham IPO lengkap? Kalo, iya kamu akan menemukan jawabannya di sini. Namun, sebelum mengetahui cara membeli saham IPO, kamu perlu tahu apa itu IPO.

Dikutip dari Mandiri Sekuritas, IPO atau Initial Public Offering adalah sebuah proses perusahaan menjadi perusahaan publik dengan cara menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan melalui penawaran pasar perdana. Sehingga, kepemilikan perusahaan dapat dijual belikan di pasar modal saham.

Sehingga, secara singkat IPO adalah saat perusahaan menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat umum. Contoh perusahaan yang belum lama ini mengalami IPO adalah GOTO di mana perusahaan kolaborasi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Finansial menjual saham untuk mitra dan konsumen setia dengan harga Rp338.

Lalu, gimana caranya membeli saham IPO?

Cara membeli saham IPO secara online

Untuk membeli dan mengakses IPO bisa dilakukan secara online melalui e-IPO atau Electronic Indonesia Public Offering.

Yang merupakan sarana sarana elektronik untuk mendukung penawaran perdana saham  perusahaan ke masyarakat. Tentunya, saham tersebut akan didaftarkan melalui IPO sebelum dijual belikan di Bursa Efek.

Berikut panduan lengkap cara membeli saham IPO di e-IPO:

  1. Masuk ke situs https://e-ipo.co.id/en
  2. Melakukan registrasi pada menu registrasi
  3. Masukkan alamat email yang sesuai dan pilih tipe investor (individu atau institusi)
  4. Mengisi data investor dengan benar, menggunakan data KTP/ Paspor
  5. Simpan data dan melanjutkan registrasi dengan melakukan autentikasi melalui email yang didaftarkan
  6. Masukkan kode OTP yang dikirimkan ke email yang sudah teregistrasi
  7. Investor wajib memasukkan password
  8. Klik + Broker
  9. Apabila sudah memiliki SID, klik i have an SID, jika belum memiliki SID, klik I do not have an SID
  10. Broker akan melakukan verifikasi informasi nasabah
  11. Pilih broker yang dituju
  12. Setelah partisipan sistem melakukan verifikasi registrasi investor, maka investor sudah dapat login dan menyampaikan minat ke sistem e-IPO.

Setelah melakukan registrasi di e-IPO, kamu bisa langsung memesan saham GOTO dengan cara berikut.

  1. Pilih IPO saham yang ingin kamu beli
  2. Klik “More Info
  3. Isi formulir pemesanan
  4. Masukkan OTP
  5. Tunggu proses verifikasi pesanan oleh Partisipan Sistem
  6. Melakukan konfirmasi offering dengan memilih menu “Active Orders’, klik “View
  7. Klik “I have already read the prospectus”
  8. Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
  9. Terima saham IPO.

Sesuai dengan namanya, yaitu penawaran perdana. Maka saham di IPO ini tidak akan selamanya tayang di e-IPO. Sehingga, kamu perlu secara cepat melakukan pembelian saham di e-IPO sebelum masa offering selesai,

Biasanya juga saham yang yang dijual secara perdana harga belinya akan lebih rendah dibandingkan saham yang ada di bursa efek. Saham yang dijualkan di IPO juga jumlahnya sangat terbatas. Sehingga, mungkin tidak akan tersedia secara lama. Namun, kamu masih bisa membeli reksadana atau produk investasi lainnya yang masih terdaftar dalam IPO.

Cara membeli saham IPO juga sungguh mudah dan fleksibel karena bisa dilakukan secara online dan di mana saja. Yuk, beli saham IPO dari sekarang!

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

30 Daftar Saham Syariah, Opsi Investasi Berbasis Syariah

Dalam dunia investasi ada dua jenis saham yang sering kita dengar, salah satunya adalah saham syariah. Apa itu saham syariah dan apa saja daftar saham syariah?

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), saham syariah adalah efek berbentuk saham yang memiliki prinsip syariah atau islami di pasar modal. Di Indonesia sendiri daftar saham syariah sudah mudah ditemukan dan banyak yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Setelah mengetahui pengertian dan jenis saham syariah, lalu apa saja daftar saham syariah yang bisa dijual dan dibeli di Indonesia?

Daftar Saham Syariah

Bursa Efek Indonesia, sudah mencatat 30 daftar saham syariah dalam ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia), daftar saham syariah ini juga sudah terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang juga diterbitkan oleh OJK. 

Berikut daftar saham syariah yang bisa kamu pilih untuk investasi jangka panjang.

  1. Adaro Energy Tbk. (ANDRO)
  2. Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
  3. Astra International Tbk. (ASII)
  4. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
  5. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)
  6. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
  7. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)
  8. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)
  9. Barito Pacific Tbk. (BRPT)
  10. Bukalapak.com Tbk. (BUKA)
  11. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN)
  12. Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK)
  13. XL Axiata Tbk. (EXCL)
  14. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
  15. INCO Vale Indonesia Tbk. (INCO)
  16. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
  17. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP)
  18. Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
  19. Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)
  20. Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)
  21. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
  22. Bukit Asam Tbk, (PTBA)
  23. Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)
  24. Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)
  25. Timah Tbk. (TINS)
  26. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
  27. Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR)
  28. United Tractors Tbk. (UNTR)
  29. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
  30. Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)

Di pasar modal Indonesia, saham syariah terbagi menjadi dua.

  • Saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
  • Saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten atau perusahan publik syariah berdasarkan peraturan OJK no. 17/POJK.04/2015. 

Indeks Saham Syariah 

ISSI atau indeks saham syariah adalah sebuah indikator dari kinerja pasar saham syariah indonesia dan tercatat di BEI. 

Kemudian juga ada yang disebut sebagai konstituen ISSI yaitu seluruh daftar saham syariah yang tercatat di BEI dan juga masuk ke dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Dalam setahun konstituen ISSI akan diseleksi sebanyak dua kali, di setiap bulan Mei dan November. Sehingga setiap satu periode, pastinya ada saham syariah yang keluar masuk konstituen ISSI.

Beberapa indeks saham syariah di antaranya adalah:

Jakarta Islami Indeks (JII)

Merupakan indeks syariah pertama yang hadir pada tahun 2000, dengan terdiri dari 30 saham syariah yang memiliki likuiditas dan tercatat di BEI. 30 daftar saham syariah tersebut bisa kamu lihat di atas.

Jakarta Islami Index 70 (JII70)

Indeks saham syariah Jakarta Islami Index 70 diluncurkan pada tahun 2018. Sesuai dengan namanya, indeks saham syariah ini terdiri dari 70 daftar saham syariah dan setiap tahunnya dilakukan dua kali seleksi indeks saham.

 IDX-MES BUMN 17

Indeks saham syariah yang terakhir adalah IDX-MES BUMN 17, yang merupakan milik Badan Usaha Milik Negara, indeks saham ini terdiri dari 17 daftar saham syariah yang memiliki likuiditas baik dengan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks saham ini juga merupakan kolaborasi dari PT Bursa Efek Indonesia dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Nah, itu tadi daftar saham syariah di Indonesia yang tentunya sudah terafiliasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi juga menjadi hal yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kesejahteraan keuangan di masa yang akan datang. Yuk, investasi dari sekarang!

***

Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Cara Investasi Saham yang Minim Kerugian Untuk Pemula

Investasi saham menjadi lebih populer belakangan ini, karena investasi saham memberikan keuntungan yang cukup tinggi jika kamu tahu cara investasi saham yang benar.

Sebelum masuk ke pembahasan cara investasi saham yang benar, kamu perlu tahu tujuan melakukan saham itu untuk apa.

Biasanya melakukan investasi saham itu bertujuan untuk investasi jangka panjang atau untuk mencari penghasilan di masa yang akan datang.

Kelebihan menggunakan investasi saham adalah fleksibel, kamu bisa melakukannya di mana dan kapan pun, karena prosesnya berjalan secara online.

Cara investasi saham yang benar juga tidak sembarangan, kamu harus mengerti serba-serbi tentang saham terlebih dahulu.

Cara Memilih Investasi Saham

Dilansir dari Forbes, ada tiga cara untuk investasi saham yang dapat kamu pilih yaitu berinvestasi dalam saham individu, berinvestasi dalam bursa saham, dna investasi di reksadana saham.

Berinvestasi dalam saham individu

Dalam investasi saham, kamu bisa memilih melakukan cara investasi saham di perusahaan atau di saham individu. Kelebihan memilih cara investasi saham di saham individu adalah ketika harga beberapa saham di perusahaan sedang tinggi, kamu bisa membeli saham pecahan.

Saham individu juga cocok untuk kamu yang memiliki modal terbatas dan baru mulai investasi saham.

Berinvestasi di dalam bursa saham

Saat kamu melakukan investasi di bursa efek saham, kamu bisa membeli saham dari berbagai perusahaan dengan pilihan yang lebih luas yang berada di sektor yang sama. Perbedaan investasi di bursa saham adalah, memberikan diversifikasi yang lebih tinggi dibandingkan memiliki saham individu.

Investasi di reksadana saham

Melakukan investasi di reksadana saham sebenarnya memiliki sedikit kesamaan dengan investasi di bursa saham. Hanya saja ketika kamu membeli saham dari reksadana saham keuntungan yang kamu peroleh berasal dari dividen, pendapatan bunga, dan keuntungan modal.

6 Cara Investasi Saham Untuk pemula

Setelah memilih investasi, kamu bisa langsung masuk ke cara investasi saham. Cara investasi saham ini juga dibagi menjadi lima tahapan.

1. Pilih Sekuritas dengan Biaya Transaksi yang Rendah

Cara investasi saham yang pertama adalah kamu membuat akun rekening efek dan selanjutnya untuk melakukan pembelian saham, kamu perlu melakukan top up terlebih dahulu. Untuk membeli saham kamu harus melalui aplikasi sekuritas, tentunya aplikasi sekuritas memiliki biaya transaksi yang berbeda-beda.

Sehingga, kamu perlu mencari aplikasi sekuritas dengan biaya yang rendah, agar keuntungan yang kamu dapatkan juga menjadi lebih besar.

2. Membeli Saham Perbankan

Untuk kamu yang baru pertama kali menggunakan investasi saham, sebaiknya cara investasi saham yang kedua ini wajib diikuti yaitu membeli saham perbankan atau saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bank, karena biasanya perusahan bank akan mencetak laba setiap tahunnya. Sehingga harga saham akan sering mengalami kenaikan.

3. Tercatat oleh Bursa Efek Indonesia

Bursa efek Indonesia atau BEI adalah pihak yang akan menyelenggarakan sistem dan sarana jual beli investasi termasuk saham. Jadi, sebelum kamu membeli saham, kamu harus memastikan saham yang ingin kamu sudah tercatat oleh BEI.

Untuk melihat saham yang tercatat oleh BEI, kamu dapat mengunjungi laman resmi BEI untuk melihat detail dari saham yang akan kamu investasikan.

4. Membeli Saham yang Harganya Turun

Tidak semua saham dengan harga turun atau rendah itu buruk, begitu juga sebaliknya. Sebab, investasi saham itu biasanya akan naik turun. Bisa jadi ketika kamu membeli saham dengan harga yang turun, tidak lama kemudian harganya berubah naik. Namun, tentunya kamu harus melihat perusahaan dan aspek detail dari saham yang harganya turun tersebut ya!

5. Investasi Jangka Panjang

Memang investasi saham cenderung investasi jangka panjang, tetapi banyak orang yang sering tergiur dengan investasi jangka pendek saham. Namun, bagi kamu yang ingin lebih aman dan mendapatkan untung yang cukup besar maka pilih investasi jangka panjang, karena minim risiko bila perusahaan tersebut adalah perusahaan yang stabil.

6. Selalu Melihat Perkembangan Perusahaan

Cara investasi saham selanjutnya adalah kamu harus selalu up to date atau sering-sering melihat perkembangan perusahaan dari saham yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa mengetahui apakah melakukan investasi saham di perusahaan tersebut aman dan ini juga berpengaruh bagi kamu yang ingin melakukan investasi jangka panjang.

Nah, itu tadi cara investasi saham yang sebaiknya kamu lakukan apalagi jika kamu baru pertama kali terjun ke dunia saham. Investasi saham bisa kamu lakukan dari sekarang dengan modal yang bertahap.

Mendorong Startup Melantai di Bursa Saham

Indonesia saat ini memiliki empat startup teknologi yang memiliki valuasi di atas satu miliar dollar (lebih dari 14 triliun Rupiah menurut kurs hari ini). Mereka adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Meskipun demikian, keempatnya belum ada yang go public di bursa saham, khususnya Bursa Efek Indonesia.

Jagartha Advisors, sebuah layanan independent wealth management melihat hal ini didorong beberapa faktor.

Peraturan masih ketat

Saat ini tercatat baru tiga startup yang didominasi dari kalangan fintech yang sudah melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Mereka adalah Kios, MCash dan NFC Indonesia. Meskipun sudah banyak startup di Indonesia yang memiliki potensi untuk melakukan IPO, namun masih ketatnya peraturan dari BEI dan OJK, menyulitkan mereka untuk melakukan IPO di bursa efek.

“Saya melihat salah satu alasan rendahnya minat startup untuk melantai adalah karena saat ini Indonesia masih mengacu kepada dua papan, yaitu papan utama (mainboard) dan papan pengembangan (development). Untuk papan utama persyaratannya cukup sulit untuk bisa dipenuhi oleh startup yang terbilang masih kecil skala perusahaannya,” kata Co-Founder dan Managing Partner Jagartha Advisors Ari Adil.

Ketiga startup yang sudah masuk dalam bursa tersebut saat ini juga masih tergolong dalam papan pengembangan dan belum bisa terdaftar di papan utama. Untuk itu Ari melihat, rencana bursa untuk melihat kembali peraturan yang ada dan rencana untuk menerbitkan papan akselerasi menjadi solusi yang tepat untuk startup dan UKM.

Sebagai informasi, performa saham Kioson dan M Cash cukup memuaskan sejak mereka melakukan IPO akhir tahun lalu. Kapitalisasi pasar kedua perusahaan kini sudah di atas 2 triliun Rupiah.

Co-Founder dan Managing Partner Jagartha Advisors Ari Adil
Co-Founder dan Managing Partner Jagartha Advisors Ari Adil

“Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan akan membuka satu papan akselerasi bagi emiten mungkin sekitar akhir tahun 2018. Jika nantinya diluncurkan, startup bisa mendapatkan tambahan modal alternatif dari IPO tersebut,” kata Ari.

Saat ini fenomena sharing economy yang ditawarkan oleh startup “Unicorn” di Indonesia disinyalir menjadi faktor pemicu utama masuknya dana investasi asing yang fantastis. Baik GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, maupun Traveloka memaksimalkan konsep one stop solution dalam satu aplikasi. Menurut Ari, mereka (startup unicorn) tidak memiliki aset seperti perusahaan konvensional pada umumnya.

“Startup tersebut menyediakan aplikasi yang bermanfaat bukan hanya bagi pengguna tetapi bagi mereka yang memiliki aset seperti motor, mobil, produk, dan kehadiran startup ini mampu menjembatani gap di antara ini,” kata Ari.

Investor lokal harus jadi “raja”

Maraknya investor asing yang mendanai banyak startup di Indonesia merupakan hal yang positif untuk mempercepat pertumbuhan startup. Namun demikian, fenomena tersebut belum diimbangi dengan jumlah investor lokal dari venture capital hingga kalangan individu untuk berinvestasi. Hal tersebut yang menurut Ari, kurang untuk dikembangkan potensinya untuk investor lokal.

“Saya melihatnya sebenarnya orang Indonesia ingin berinvestasi di GO-JEK atau Traveloka, namun selama ini belum ada pasar atau peluang untuk melakukan kegiatan tersebut. Dengan adanya papan akselerasi untuk startup, merupakan akses untuk masyarakat Indonesia berinvestasi di startup indonesia melalui IPO,” kata Ari.

Masalah akses tersebut yang masih menjadi penghambat kegiatan melakukan investasi. Peluang bagi para investor lokal untuk berinvestasi pada startup unicorn Indonesia masih tersedia. Terlebih jika startup tersebut memutuskan untuk melantai di bursa saham Indonesia. Peran, dukungan, dan kolaborasi dari banyak pihak termasuk swasta dan pemerintah sangat dibutuhkan guna mencetak investor lokal yang menjadi “raja” sepenuhnya bagi startup-startup unicorn asal Indonesia.

Kakao Dikabarkan Gelar Penawaran Saham Perdana Tahun Depan

Pembuat layanan messaging terbesar di Korea Selatan Kakao Corp disebutkan bakal menggelar penawaran saham perdana (IPO – initial public offering) di Bursa Saham Korea (KRX) Mei 2015. Menurut informasi yang dilansir Wall Street Journal, Kakao, yang populer dengan produk Kakao Talk, bakal menunjuk Morgan Stanley dan Samsung Securities sebagai penasihatnya. Ini adalah berita besar ketiga dalam dua minggu terakhir di ranah mobile messaging setelah akuisisi Viber oleh Rakuten dan akuisisi WhatsApp oleh Facebook.

Continue reading Kakao Dikabarkan Gelar Penawaran Saham Perdana Tahun Depan