Update Baru Chrome untuk Android Hadirkan Sejumlah Hal Baru

Google baru saja mengumumkan kehadiran versi stabil baru aplikasi Chrome untuk Android ke Play Store. Setelah melalui fase pengujian yang cukup panjang, versi terbaru Chrome kini sudah bisa diunduh oleh seluruh pengguna Android.

Secara teknis, Chrome 58 tidak menghadirkan sesuatu yang istimewa atau hebat. Tapi yap, Chrome menghadirkan sejumlah perbaikan untuk meningkatkan performa dan stabilitas serta perbaikan masalah yang dijumpai di versi sebelumnya.

Di antara pembaruan tersebut, yang pertama Google mengimplementasikan kemampuan untuk melihat dan mengelola unduhan yang sedang dalam progres. Setelah diupdate ke Chrome 58, pengguna bisa melakukan dua aktivitas ini di panel Download.

Selanjutnya, pengguna juga dapat melihat atau menghapus data peramban lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini memungkinkan untuk dilakukan setelah Google merancang ulang halaman History. Di samping fitur baru ini, pengembang juga sudah menambahkan dukungan gesture yang membuat pengalaman pengguna terasa lebih baik dari sebelumnya.

Terakhir, sebagaimana tertulis di changelog Play Store, pengguna Chrome kini dapat membuka tautan di tab baru dari Chrome Custom Tabs dengan cara menekan lama di tautan bersangkutan. Tersedia di Play Store, di luar dari semua penjelasan di atas, Chrome masih punya sejumlah perubahan dengan skala yang berbeda yang sengaja tidak dibeberkan dengan alasan tertentu. Namun Anda bisa membaca perubahan selengkapnya di situs Git Log.

Sumber beriga GoogleBlog dan gambar header Pixabay.

Anda Sekarang Bisa Melakukan Pencarian di Pinterest dari Situs Apa Saja

Bulan kemarin, Pinterest memperkenalkan fitur yang sangat inovatif bernama Lens. Fitur itu pada dasarnya memungkinkan kita untuk melakukan pencarian di Pinterest tanpa perlu mengetikkan satu huruf pun. Sebagai gantinya, pengguna hanya perlu mengambil gambar, dan aplikasi Pinterest akan mencari deretan gambar yang relevan dengan sendirinya.

Lalu bagaimana jika Anda mengakses Pinterest menggunakan perangkat desktop? Jangan khawatir, sebab Pinterest juga telah menyediakan fitur serupa lewat update pada extension Pinterest Save Button untuk browser Chrome – browser lain kabarnya akan segera menyusul.

Berkat extension ini, Anda pada dasarnya bisa melakukan pencarian di Pinterest dari situs apa saja. Cukup arahkan kursor mouse ke gambar apapun, lalu klik icon kaca pembesar yang muncul di kiri atas dan seketika itu juga Pinterest akan menyajikan deretan gambar yang mirip secara visual.

Cara kerja fitur visual search Pinterest di web / Pinterest
Cara kerja fitur visual search Pinterest di web / Pinterest

Ingin melakukan pencarian yang lebih spesifik lagi? Cukup zoom in ke bagian tertentu pada gambar tersebut, dan hasil pencariannya akan di-update secara otomatis. Dari sini Anda bisa terus melakukan pencarian yang lebih mendalam lagi dengan bantuna sederet tag yang muncul di atas, atau mencari menggunakan gambar lain.

Bagian terbaiknya? Anda sama sekali tidak diajak meninggalkan situs yang Anda buka tadinya. Tinggal klik tanda silang di sebelah kanan atas, maka Anda langsung dikembalikan ke situs awal. Berkat fitur ini, gambar apapun yang kita lihat pada dasarnya bisa dijadikan titik awal pencarian ide.

Sumber: Pinterest.

Chrome Kini Bisa Dipakai untuk Mengakses Konten Virtual Reality

Virtual reality belum bisa disebut mainstream karena belum semua bisa menikmatinya. Headset macam Cardboard pada dasarnya memang sangat mudah didapat atau dibuat sendiri tanpa memakan biaya banyak, akan tetapi Google sekarang menyediakan cara yang lebih mudah lagi untuk mengakses konten VR.

Tanpa perlu mengandalkan perangkat maupun plugin tambahan, Anda sekarang bisa menikmati berbagai macam konten VR langsung dari browser Chrome. Di PC, laptop, tablet atau ponsel sama saja, Anda tidak diwajibkan untuk memiliki VR headset untuk bisa menikmatinya.

Sejauh ini sudah ada cukup banyak situs yang menyuguhkan beraneka ragam konten VR, mulai dari yang sekadar berupa tur virtual sampai yang benar-benar interaktif, seperti contohnya Bear 71, yang merupakan sebuah dokumenter interaktif yang mempertemukan manusia, alam dan teknologi secara bersamaan.

WebVR Lab tetap interaktif meski Anda menggunakan komputer dengan mouse sebagai controller-nya / PlayCanvas
WebVR Lab tetap interaktif meski Anda menggunakan komputer dengan mouse sebagai controller-nya / PlayCanvas

Bagi yang ingin lebih santai, Matterport menawarkan tur virtual ke lebih dari 300.000 museum, rumah selebriti, bangunan-bangunan yang ikonik maupun lokasi populer lainnya. Sederet pilihan film VR juga tersedia melalui Within, baik yang merupakan karya fiksi maupun dokumenter.

Konten VR yang lebih beragam lagi ada di Sketchfab. Di sini Anda bisa menemukan mulai dari karakter anime atau video game favorit sampai karya seni legendaris dalam wujud tiga dimensi yang immersive. Contoh yang terakhir adalah WebVR Lab garapan PlayCanvas yang amat interaktif.

Pastikan Anda memakai Chrome versi terbaru, dan konten VR pastinya dapat diakses semudah membuka situs biasa. Ini pada dasarnya merupakan salah satu cara tergampang untuk mengeksplorasi dunia dari layar kaca.

Sumber: Google Blog.

Extension Chrome Ini Permudah Akses ke Katalog Tersembunyi di Netflix

Sebagai salah satu pelopor layanan streaming film, wajar apabila Netflix memiliki jumlah konten yang masif. Semua ini disortir berdasarkan kategori, dan pengguna juga dapat melakukan pencarian manual. Sayang, kategorinya bisa dibilang terlalu general dan hasil pencariannya terkadang juga kurang begitu akurat.

Yang lebih mengejutkan, Netflix sebenarnya juga menyimpan segudang kategori tersembunyi. Untuk mengaksesnya, pengguna perlu mencantumkan kode-kode tertentu secara manual di URL. Namun sekarang ada cara yang lebih mudah jika Anda menggunakan browser Chrome di desktop.

Dijuluki Netflix Categories, ia merupakan extension untuk Chrome yang memungkinkan pengguna untuk mengakses katalog tersembunyi tadi tanpa perlu repot-repot mencantumkan kode secara manual. Cara seperti ini jelas jauh lebih memudahkan bagi mayoritas pengguna.

Pengguna dapat melakukan pencarian kategori dan menandainya sebagai favorit / Chrome Web Store
Pengguna dapat melakukan pencarian kategori dan menandainya sebagai favorit / Chrome Web Store

Lebih menarik lagi, pengguna juga dapat melakukan pencarian kategori lewat plugin ini, serta menandainya sebagai kategori favorit untuk diakses kembali dengan mudah ke depannya. Saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 100 kategori tersembunyi yang bisa dicari lewat extension ini, tapi pengembangnya berjanji untuk terus menambah jumlahnya.

Pengembang Netflix Categories juga memastikan kalau extension buatannya ini sama sekali tidak menggunakan data, sehingga privasi pengguna pasti tetap terjaga. Lebih lanjut, extension ini juga tidak akan terus berjalan di background dan menyia-nyiakan resource perangkat.

Kalau Anda rutin menggunakan Netflix, tidak ada salahnya mencoba extension ini mengingat ia bisa didapat secara gratis dari Chrome Web Store.

Sumber: The Next Web.

Google Segera Hentikan Dukungan Gmail untuk Chrome di XP dan Vista

Sama seperti aplikasi pada ponsel, aplikasi di komputer juga seringkali memberikan notifikasi agar segera diperbarui. Pembaruan pada aplikasi sangat penting karena berfungsi untuk memperbaiki masalah yang ada pada aplikasi bersangkutan, atau memberikan fitur baru yang dirasa penting dan diperlukan pengguna.

Sayangnya, pembaruan tidak hanya tergantung dari aplikasi, tetapi juga dari sistem operasi perangkat. Jika sistem operasi dirasa sudah terlalu tua, maka pembaruan biasanya tidak lagi dapat diterapkan karena pengembang sudah tidak merilis dukungan untuk sistem operasi tersebut. Hal inilah yang segera terjadi pada peramban Google Chrome khususnya bagi pengguna Windows XP dan Vista.

Saat ini, Chrome telah mencapai versi 55. Tetapi para pengguna XP dan Vista hanya menerima pembaruan hingga versi 49 menyusul keputusan Microsoft untuk tidak lagi memberikan dukungan untuk OS lawas. Hal semacam ini bagi kebanyakan orang awam bukanlah masalah yang besar. Namun bagi para pengguna yang aktif menggunakan layanan Gmail, pembaruan dari XP dan Vista ke OS yang lebih baru sebaiknya segera dilakukan.

Gmail dipastikan bakal mengalami pembaruan yang dibutuhkan untuk meningkatkan keamanan pengguna. Karena itu, para pengguna Google Chrome versi 53 atau yang lebih lawas dianjurkan untuk segera memperbarui ke versi 55.

Karena pembaruan ini, pengguna Chrome di Windows XP dan Vista nantinya akan tetap bisa mengakses Gmail, tetapi di sekitar pertengahan Bulan Desember mendatang, mereka akan dialihkan ke versi “basic HTML”, di mana versi ini lebih rentan akan serangan malware dan semacamnya.

Sumber berita Google Suite Updates dan gambar header pcmag.

Update Chrome untuk Android Perlakukan Web App Lebih Seperti Native App

Dibandingkan native app, web app memang jauh lebih terbatas. Namun seringkali kita cuma butuh web app untuk mengakses fungsi-fungsi tertentu yang sederhana. Lalu bagaimana jika web app tersebut perlu kita akses secara rutin? Itulah mengapa Google meluncurkan fitur “Add to Home Screen” pada Chrome versi Android sejak tahun 2015.

Namun fitur tersebut rupanya dinilai kurang kohesif dan dapat membingungkan sejumlah pengguna. Pasalnya, web app hanya akan muncul di home screen, dan tidak di dalam app drawer. Untuk itu, tim pengembang Chrome sudah menyiapkan solusinya.

Dalam versi beta terbaru Chrome untuk Android, fitur ini sudah dimatangkan lebih lanjut sehingga web app bisa muncul di app drawer. Tidak hanya itu saja, pengaturan notifikasinya pun disendirikan dan tidak lagi menjadi satu dengan pengaturan milik Chrome.

Syaratnya cuma satu, yakni situs yang dimaksud harus memenuhi standar Progressive Web App sehingga Chrome dapat mengintegrasikannya ke sistem operasi Android secara ekstensif. Ini berarti web app juga akan muncul di Android Settings, dan bisa menerima instruksi dari aplikasi lain.

Singkat cerita, web app di Android sekarang bisa diperlakukan lebih seperti native app dan bukan sekadar shortcut simpel yang amat terbatas begitu saja.

Sumber: Chromium Blog via The Next Web.

Cara Mengatasi Google Chrome yang Crash atau Error

Google Chrome masih menjadi pilihan mayoritas pengguna internet untuk menjelajah dunia maya untuk mencari informasi terbaru atau menikmati konten multimedia. Tapi, apa jadinya jika disaat hendak dijalankan, ternyata Google Chrome gagal berjalan alias crash?

Jangan panik, masalah semacam ini bukan akhir dari segalanya. Karena ada beberapa cara yang bisa Anda tempuh untuk mengatasi Google Chrome yang crash.

Hapus Locale State

  • Cara yang pertama, hapus file locale state yang bisa Anda jumpai di direktori aplikasi. Tekan tombol Windows + R, kemudian paste direktori sebagai berikut:

AppData\Local\Google\Chrome\User Data

  • Selanjutnya temukan file locale state dan hapus.

mengatasi google chrome yang crash_1

Mengubah Folder Default

  • Jika cara pertama tak menyelesaikan masalah Anda, coba solusi kedua dengan cara mengubah nama folder default. Caranya, ulangi langkah pertama tadi, tekan tombol Windows + R lalu pastekan direktori sebagai berikut:

AppData\Local\Google\Chrome\User Data

  • Lalu ubah folder default menjadi default.bat

mengatasi google chrome yang crash_2

  • Sekarang, silahkan restart Google Chrome Anda.

Mematikan Flash

Belum selesai juga? Coba cara ketiga, yakni mematikan fungsi flash di Chrome yang di banyak kasus memang kerap jadi penyebab crash.

  • Untuk mematikan flash, salin alamat ini ke browser Chrome dan tekan enter.

about:plugins

  • Selanjutnya, matikan flash dengan mengklik menu Disable.

mengatasi google chrome yang crash_3

  • Sekarang silahkan coba restart browser Chrome Anda.

Update Google Chrome

Terakhir, langkah yang selalu direkomendasikan terlepas masalah Anda selesai atau tidak dengan trik di atas; adalah melakukan update ke versi terbaru.

  • Untuk meng-update Google Chrome, klik menu – help – About Google Chrome. Setelah itu sistem akan memeriksa ketersediaan versi terbaru dan mengunduhnya secara otomatis.

mengatasi google chrome yang crash_4

Demikianlah beberapa cara mengatasi Google Chrome yang error atau crash. Beberapa langkah di atas mungkin hanya sesuai untuk Windows XP, Windows 7 dan 8. Semoga berhasil.

Blokir Flash, Chrome 55 Mulai Jalankan HTML5 Secara Default

Google Chrome akhirnya melewati fase krusial setelah dalam beberapa tahun mencoba untuk melepaskan ketergantungannya kepada Adobe Flash. Digulirkan untuk Windows, Mac dan Linux, Chrome 55 mengawali langkah baru untuk sepenuhnya berjalan dengan HTML5 secara default saat menjelajah sebagian besar situs.

Ini adalah langkah terakhir dari perjalanan Chrome yang dimulai pada bulan September lalu ketika versi 53-nya dirilis. Langkah ini sekaligus memastikan nasib Adobe Flash yang makin dekat dengan masa-masa pensiun, setidaknya bagi Chrome. Standar Flash dianggap usang, kuno, tidak aman dan kerap jadi penyebab borosnya konsumsi daya dan sumber daya memori.

Di Chrome versi 53 lalu, peramban sudah mulai memblokir analitik halaman dan juga elemen latar belakang berbasiskan Flash. Tanda utamanya, Anda tidak akan lagi dapat menemukan badge Facebook ataupun Histats di sidebar sebagian besar situs. Di versi satu tingkat di atasnya, Chrome mulai menulis ulang kode sisipan YouTube Flash player dengan HTML5, sekaligus meningkatkan keamanan, memangkas konsumsi daya dan menampilkan halaman jauh lebih cepat.

Dengan Chrome 55 terbaru ini, pengguna masih bisa memutuskan untuk menggunakan Flash. Saat dibutuhkan, peramban akan meminta pengguna mengaktifkannya kembali. Tapi secara default bawaan pabrik, Chrome akan menggunakan HTML5. Artinya, saat ini peramban masih kompatibel dengan standar lawas misalnya untuk menampilkan navigasi 360 derajat secara penuh.

Selain dari perbaikan bugs, Chrome 55 juga menambahkan sejumlah dukungan untuk meningkatkan konsistensi visual khususnya bagian teks. Untuk perangkat Android, Chrome 55 akan menghadirkan fitur akses offline ke web, video dan gambar. Serta tambahan tombol yang mengindikasikan media atau berkas tertentu dapat diunduh.

Sumber berita Googlechromereleases.

Adopsi PGO, Google Chrome untuk Windows Kini Makin Ngebut

Tak mau diolok-olok lagi, Google secara konsisten dan relatif lebih cepat melakukan pembaruan untuk perambannya, Chrome. Diperuntukkan bagi platform Windows, pembaruan teranyar membuat Chrome sekarang bekerja 15% lebih cepat dari sebelumnya.

Dimunginkannya peningkatan performa tersebut merupakan hasil dari adanya teknologi yang justru dihadirkan oleh Microsoft, yakni Profile Guided Optimization (PGO). Teknologi di Windos ini mampu mengompilasi versi Chrome yang kemudian melacak dan membaca fitur apa saja yang paling sering digunakan.

Setelah dianalisa, PGO kemudian melakukan optimalisasi fungsi tersebut untuk makin ditingkatkan kecepatannya. Walhasil, kecepatan Chrome secara keseluruhan meningkat secara signifikan, yang juga menghasilkan footprint kode yang lebih ringkas.

Integrasi ini tidak hanya mendongkrak kecepatan Chrome ketika sedang berjalan, tapi juga memangkas waktu startup hingga 16,8%, mempercepat loading halaman di tab baru sebesar 14,8% dan loading halaman meningkat sebesar 5,9%. Ini menjadi sebuah peningkatan penting, dan sudah seharusnya membuat pengalaman browsing pengguna semakin cepat.

Pemanfaatan PGO oleh Google pertama kali diperkenalkan di Chrome 53 64-bit, dan sekarang pengguna Chrome 54 32-bit juga sudah bisa merasakan manfaatnya.

Google dalam beberapa bulan terakhir mulai getol menggenjot pembaruan guna meningkatkan performa tapi tanpa mengorbankan efisiensi, menyusul sindiran keras Microsoft. Selain menggulirkan update yang ditujukan untuk efieisnsi, Google juga menjanjikan pembaruan untuk memangkas penggunaan resource memori yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Sumber berita Chromium dan gambar header Pixabay.

Mulai Desember, Konsumsi RAM Google Chrome Akan Menurun Drastis

Bukan rahasia apabila browser Google Chrome merupakan salah satu software yang paling rakus RAM. Efeknya sangat terasa ketika membuka beberapa tab sekaligus, terutama di perangkat macam smartphone yang kapasitas RAM-nya amat terbatas jika dibandingkan PC.

Di PC atau Mac, Chrome terkadang juga bisa membuat performa terasa jadi lambat ketika ada banyak tab yang dibuka. Hal ini seringkali dijadikan alasan untuk berpaling pada Firefox atau Safari di Mac, dan ini tentunya tidak sesuai dengan harapan Google.

Untungnya, tim developer Chrome tidak mau tinggal diam. Desember nanti, mereka menjanjikan versi baru Chrome (versi 55) yang tidak serakus sekarang, dan efeknya akan sangat terasa di smartphone, khususnya yang hanya memiliki RAM tak lebih dari 1 GB.

Rahasianya terletak pada penyempurnaan engine JavaScript yang dipakai Chrome. Hasilnya cukup signifikan; saat membuka situs-situs seperti The New York Times, Twitter, Imgur atau Reddit, konsumsi RAM-nya bisa turun hingga 50 persen dari yang Chrome 53 (versi sekarang) tunjukkan.

Menurut agenda yang tertera di situs resmi Chromium versi finalnya akan tersedia mulai 6 Desember. Anda memang sudah bisa mencoba versi betanya mulai sekarang, tapi tentu saja Anda harus siap-siap jika ada sejumlah bug yang mengganggu.

Sumber: Engadget. Gambar header: Pexels.