Ini 4 Cara Mudah Menghubungkan Laptop ke TV

Bagi kamu yang hobi menonton, menonton film maupun drama melalui laptop mungkin sudah menjadi hal biasa bagi kamu. Atau bahkan mungkin kamu sudah bosan untuk menonton menggunakan layar laptop yang relatif kecil?

Kamu dapat mencoba untuk menyambungkan komputer kamu dengan TV atau dengan proyektor untuk dapat menikmati pengalaman menonton yang lebih asik dan ciamik! Sebagian dari kamu mungkin kurang familier dengan kiat-kiat untuk menghubungkan laptop dengan TV.

Selain digunakan untuk menonton film, menyambungkan laptop pada TV juga dapat digunakan sebagai media presentasi yang cocok ditayangkan pada klien bisnis. Tidak hanya layarnya yang besar, TV akan memberikan kesan elegan dan profesional pada presentasi kamu.

Apakah kamu ingin mengetahui beberapa cara untuk menghubungkan laptop dengan TV? Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu coba untuk menghubungkan laptop dengan TV. 

Menggunakan Google Chromecast

Cara menghubungkan laptop ke TV | Christopher Gower Unsplash
Cara menghubungkan laptop ke TV | Christopher Gower Unsplash

Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu diluar hal yang kita bayangkan di zaman dahulu. Seperti teknologi Chromecast, dulu menghubungkan layar dari dua perangkat –TV dan laptop– hanya dapat dilakukan dengan kabel fisik yang menghubungkan laptop dengan TV.

Namun, saat ini menghubungkan laptop dengan TV pun dapat dilakukan dengan jaringan internet. Walaupun menggunakan jaringan internet, harus kamu catat bahwa kamu juga memerlukan perangkat tambahan untuk dapat menyambungkan 2 perangkat kamu yakni berupa adaptor atau dongle.

Bagaimana caranya menghubungkan TV dengan laptop menggunakan Chromecast? Simak pembahasannya berikut ini:

  • Kamu perlu untuk meng-install aplikasi bernama Google Home di Play Store maupun App Store 
  • Klik tombol “Start” pada aplikasi tersebut
  • Selanjutnya kamu akan diminta untuk memilih akun Google yang ingin kamu pilih untuk login pada perangkat kamu. Kamu pun diminta untuk mengkonfirmasi izin lokasi sehingga Google dapat menemukan Chromecast kamu.
  • Google Home akan melakukan proses scanning atau pemindaian perangkat untuk menemukan Chromecast
  • Masukkan kode verifikasi yang dikirimkan oleh Google Home untuk menyambungkan Chromecast dengan TV
  • Kemudian, coba buka aplikasi Google Chrome pada laptop kamu. Klik pada tiga titik di pojok kanan jendela Chrome.
  • Klik opsi “Cast”
Cara menghubungkan laptop ke TV
Opsi cast pada Google Chrome
  • Pilih konten yang ingin kamu tonton menggunakan TV dengan menu “Source”

Fitur Chromecast  juga dapat dilakukan dengan piranti lain seperti Xiaomi Mi Stick. Kamu hanya perlu untuk menghubungkan perangkat ini ke TV, mengatur jaringan internet dan memasukkan password WiFi pada sistem dengan remote control Mi Stick. Setelahnya kamu dapat mencoba untuk menghubungkan laptop kamu dengan TV kamu. Selain itu, kamu juga dapat menikmati layanan streaming online seperti Netflix, iFlix, YouTube, dan Spotify.

Menggunakan Kabel Sambungan HDMI

Cara lain untuk menghubungkan laptop dengan TV lainnya adalah dengan menggunakan kabel HDMI. Untuk menghubungkan dua perangkat kamu dengan menggunakan perangkat kabel ini cukup mudah lho! Kamu hanya perlu untuk memastikan bahwa TV dan laptop kamu telah memiliki port kabel HDMI. Berikut ini adalah detail cara untuk menghubungkan TV dengan kabel HDMI:

  • Hubungkan kabel HDMI pada port masing masing perangkat (pada laptop dan TV)
  • Nyalakan laptop dan TV 
  • Atur tombol input pada TV menyesuaikan pada port mana kamu memasang kabel HDMI di TV. Pada misalnya kamu memilih HDMI2 pada pengaturan input TV kamu
  • Kamu seharusnya sudah dapat menikmati tayangan laptop kamu di TV karena biasanya sambungan laptop dan TV akan terhubung otomatis.
  • Apabila tidak terhubung otomatis, atur sambungan display kamu pada laptop dengan mengeklik Start > Settings > System > Display kemudian pilih TV
Menghubungkan Laptop dengan TV dengan menu Display kabel HDMI
Menghubungkan Laptop dengan TV dengan menu Display kabel HDMI
  • Kamu dapat mengatur resolusi tayangan kamu menyesuaikan layar TV

Menggunakan Kabel Sambungan VGA

Menyambungkan TV dengan kabel VGA mungkin sekarang ini sudah sangat jarang dilakukan. Terlebih karena beberapa kekurangan yang metode penghubungan laptop dengan TV ini miliki. Dengan menghubungkan perangkat menggunakan kabel VGA biasanya pengguna akan merasakan pengalaman menonton dengan kualitas resolusi gambar yang cenderung rendah.

Selain itu, kabel VGA pun tidak dapat melakukan transfer audio dari laptop ke TV, sehingga kamu hanya dapat melihat aspek visual di TV dan mendengar audio melalui laptop. Masih ingin mencoba cara ini? Berikut langkahnya:

  • Nyalakan kedua perangkat yang ingin kamu sambungkan
  • Hubungkan dengan kabel VGA dan apabila memungkinkan dapat juga sambungkan dengan kabel audio
  • Atur tombol input pada remote TV dan pilih PC atau RGB
  • Piranti laptop kamu akan terhubung otomatis dengan TV
  • Jika tidak terhubung secara otomatis, kamu dapat mengatur sedikit laptop kamu dengan klik Start > Settings > System > Display dan pilih TV
  • Atur resolusi gambar sesuai keinginan kamu

Menggunakan Kabel USB-C

Cara menghubungkan laptop ke TV
Cara menghubungkan laptop ke TV | Muhammed Abiodun Unsplash

Jika ingin menghubungkan laptop dengan TV menggunakan kabel USB-C kamu perlu untuk memastikan dulu ketersediaan port USB-C di TV kamu. Jika tidak ada, kamu perlu untuk menghubungkan TV dengan kabel adapter. Berikut ini langkah menghubungkan laptop ke TV dengan kabel USB-C:

  • Sambungkan kabel USB-C pada port yang tersedia di laptop dan TV kamu
  • Nyalakan kedua perangkat
  • Atur pengaturan input TV kamu dengan remote atau dengan tombol pada TV kamu.
  • Voila! Kamu akan dapat menonton berbagai tayangan dari laptop kamu pada layar TV sehingga kegiatan menonton kamu lebih memuaskan!

Dengan menghubungkan laptop pada TV, kamu dapat mendapat pengalaman menonton film yang lebih menarik melalui layar relatif lebih besar. Aktivitas menonton bersama keluarga pun rasanya lebih puas dengan layar TV yang lebar dan bersih.

Nah, bagaimana? Tertarik untuk menggunakan cara-cara tersebut untuk menonton film atau drama korea bersama keluarga? Selamat menikmati waktu bersantai kamu!

Sumber gambar header: Unsplash

Google Mulai Buka Akses Stadia Secara Perlahan

Layanan cloud gaming Google Stadia memang sudah resmi beroperasi, akan tetapi aksesnya masih sangat terbatas. Ketika diumumkan, Stadia disebut bakal menghadirkan dua paket yang berbeda, yakni Stadia Base (gratisan) dan Stadia Pro (berbayar). Namun yang tersedia sejauh ini barulah Stadia Pro.

Stadia Pro sendiri juga belum dibuka untuk publik. Singkat cerita, satu-satunya cara untuk mengakses Stadia sejauh ini hanyalah dengan membeli bundel Stadia Premiere Edition, atau dengan menerima Buddy Pass yang diberikan oleh konsumen Stadia Founder’s Edition. Ya, membingungkan memang, dan lagi Stadia juga baru tersedia di 14 negara.

Kabar baiknya, Google secara perlahan mulai membuka pintu akses Stadia lebih lebar. Mereka secara murah hati memberikan akses gratisan Stadia Pro selama tiga bulan kepada para konsumen Chromecast Ultra. Bukan cuma mereka yang baru membeli streaming dongle tersebut, tapi konsumen lamanya juga berhak dengan cara memilih untuk menerima email promosi dari Google.

Sekadar mengingatkan, Chromecast Ultra dibutuhkan apabila kita hendak mengakses Stadia di TV. Selain tentu saja ukuran layar yang lebih besar, keuntungan lain menggunakan Chromecast + TV untuk mengakses Stadia adalah, game dapat di-stream di resolusi 4K – meski dukungan 4K juga baru saja tersedia bagi yang mengakses Stadia via browser komputer.

Tentu saja streaming game dalam resolusi 4K membutuhkan koneksi internet yang cepat sekaligus stabil, minimal 35 Mbps kalau menurut Google sendiri. Kalau koneksinya lambat, jangankan 4K, bermain di resolusi rendah pun akan terasa laggy pada Stadia, seperti yang sudah dibuktikan oleh PC Gamer baru-baru ini.

Sumber: The Verge.

Aplikasi Files by Google Kini Dapat Meneruskan Konten Multimedia ke Chromecast

Aplikasi Files by Google diciptakan untuk membantu pengguna memanfaatkan kapasitas penyimpanan di perangkatnya seefisien mungkin. Di saat yang sama, Files juga berperan sebagai file browser gratisan yang kaya fitur. Begitu kayanya, ia sekarang juga dapat dipakai untuk meneruskan konten multimedia ke Chromecast.

Fitur ini sebelumnya sudah menjalani tahap beta testing terlebih dulu, dan sekarang semua pengguna bisa mengaksesnya melalui versi terbaru Files, versi 1.0.27. Streaming konten ke Chromecast ini berjalan secara offline, dengan catatan semua perangkat yang terlibat terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama.

Konten multimedia yang dimaksud mencakup foto, video sekaligus audio. Semuanya bisa diteruskan dari ponsel ke TV yang dipasangi Chromecast (atau yang menjalankan sistem operasi Android TV). Untuk menggunakannya, cukup pilih konten yang hendak diputar di Files, lalu klik icon Chromecast yang muncul di ujung kanan atas.

Icon Chromecast hanya akan muncul saat membuka daftar file multimedia / 9to5Google
Icon Chromecast hanya akan muncul saat membuka daftar file multimedia / 9to5Google

Fitur ini bakal terasa sangat berguna saat, misalnya, kita hendak menikmati koleksi foto liburan bersama keluarga. Tanpa harus memindah file fotonya dari smartphone, kita tinggal memanfaatkan fitur ini untuk melihatnya bersama-sama di layar yang lebih besar.

Video dan audio pun juga demikian. Semuanya bisa di-stream dari TV maupun perangkat lain yang mendukung Chromecast tanpa harus memakan kuota data. Bagi pemilik Chromecast yang ponselnya belum dilengkapi Files by Google, Anda sekarang punya satu alasan untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Sumber: 9to5Google.

Application Information Will Show Up Here

Google Luncurkan Smart Display Speaker dan Chromecast Generasi Ketiga

Google banyak memperkenalkan hardware baru dalam sebuah event yang digelar di kota New York semalam. Bintang utamanya tentu saja adalah Pixel 3 dan Pixel 3 XL, diikuti oleh tablet Chrome OS Pixel Slate.

Namun Pixel bukan satu-satunya lini produk yang kedatangan anggota keluarga baru. Google turut mengungkap Google Home Hub untuk bersaing dengan perangkat seperti Amazon Echo Show dan Facebook Portal di segmen smart display speaker, serta Chromecast generasi ketiga.

Google Home Hub

Google Home Hub

Google Home, seperti yang kita tahu, adalah lini smart speaker yang dibekali integrasi Google Assistant. Hub pada dasarnya menawarkan pengalaman yang lebih interaktif berkat layar sentuh 7 inci yang memenuhi bagian depannya. Entah mengapa Google menolak menyebutkan resolusi panel LCD yang digunakan, tapi semestinya paling tidak sudah beresolusi HD.

Tepat di atas layar tersebut tertanam sepasang mikrofon far-field untuk menangkap perintah suara pengguna dari kejauhan. Di antara mikrofon tersebut, ada sensor yang memungkinkan Hub untuk menyesuaikan tingkat kecerahan dan temperatur warna layarnya secara otomatis, menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Google Home Hub

Output audionya ditunjang oleh sebuah full-range driver yang tersimpan di bagian dudukan layar. Bagian ini pun telah dibungkus bahan fabric khas lini Google Home, dengan empat pilihan warna yang tersedia: abu-abu, hitam, pink dan mint. Google tak lupa menyematkan Bluetooth 5.0 pada Hub.

Terkait fungsionalitas, apa yang ditawarkan Hub semestinya sama persis seperti Lenovo Smart Display dan JBL Link View, yang juga merupakan smart display speaker bertenaga Google Assistant, dengan sistem operasi Android Things.

Satu hal yang perlu dicatat, Hub tidak dilengkapi kamera, yang berarti ia tak dapat digunakan untuk video calling. Sebaliknya, video calling merupakan fitur yang dijadikan penawaran utama oleh Facebook Portal.

Google Home Hub akan segera dipasarkan mulai 22 Oktober mendatang di Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Harganya dipatok $149, sudah termasuk gratis berlangganan YouTube Premium selama enam bulan.

Chromecast (3rd Gen)

Chromecast (3rd Gen)

Untuk Chromecast, perubahan yang dibawa generasi ketiganya ini sebenarnya tidak terlalu banyak. Desainnya direvisi menjadi lebih simpel, dan kini mengusung logo Google ketimbang Chrome. Pilihan warnanya kini cuma ada putih dan hitam.

Dimensinya tetap ringkas, dengan diameter 51,8 mm dan tebal 13,8 mm, serta bobot hanya 40 gram. Kabel HDMI-nya lagi-lagi menyatu dengan perangkat, dan ia masih memerlukan suplai daya dari adaptor via micro USB.

Google mengklaim performanya lebih cepat 15%, tapi yang lebih penting adalah, Chromecast baru ini telah mendukung resolusi 1080p 60 fps, bukan lagi 720p seperti generasi sebelumnya – kalau 4K yang Anda cari, Chromecast Ultra masih bisa dijadikan pilihan.

Chromecast (3rd Gen)

Saat sedang tidak digunakan, perangkat bisa menampilkan koleksi foto yang tersimpan di Google Photos pada TV. Ke depannya, Google juga akan menambahkan dukungan multi-room audio pada Chromecast generasi baru ini sehingga ia dapat difungsikan layaknya Chromecast Audio.

Selebihnya, Chromecast (3rd Gen) masih sama seperti sebelumnya. Harganya pun tidak berubah: $35. Saat ini Google telah memasarkannya di sejumlah negara, dan akan menyusul ke lebih banyak lagi tahun depan.

Sumber: Google 1, 2.

[Video] Memutar Musik via Perintah Suara di Smart Speaker Itu Praktis, Tapi Kurang Keren

Di era smart speaker ini, memutar musik dapat dilakukan semudah mengucapkan judul lagunya saja. Kendati demikian, kepraktisan yang ditawarkan smart speaker rupanya belum bisa membuat seorang geek dengan nickname “hoveeman” lepas dari jeratan nostalgia masa-masa keemasan perangkat jukebox.

Dia memutuskan untuk membangun sebuah sistem unik di mana musik dapat diputar di Google Home dengan cara seperti mengoperasikan jukebox. Hasilnya sangat keren, kreatif, dan patut mendapatkan apresiasi, termasuk dari mereka yang kurang bisa memahami cara kerja teknisnya.

Dalam video di bawah, tampak bahwa musik akan langsung diputar di tiga speaker (sebuah soundbar yang mendukung Chromecast, Google Home dan Google Home Mini) sesaat setelah selembar kartu didekatkan ke sisi meja. Kartu yang digunakan tentu bukan sembarangan, melainkan yang dilengkapi chip RFID (radio frequency identification).

RFID bisa dianggap sebagai metode untuk mengenali suatu objek berdasarkan gelombang radionya. Teknologi NFC yang lebih dikenal sejatinya memiliki cara kerja yang hampir sama, dan memang dibangun dengan basis protokol yang sama dengan RFID.

Di balik sisi mejanya, terpasang perangkat RFID reader yang menyambung ke Raspberry Pi 3. Raspberry Pi inilah yang pada akhirnya mengirim instruksi ke speaker untuk memutar lagu dari layanan Google Play Music, dengan bantuan platform automasi Home Assistant.

Jujur saya salut dengan niat dan kreativitas orang ini. Apalagi ternyata dia juga berbaik hati membagikan panduan lengkapnya via GitHub buat mereka yang tertarik membangun sistem serupa.

Sumber: Android Police.

VLC Media Player Versi 3.0 Dukung Chromecast dan HDR 10

Kebanyakan smartphone memang tidak dibekali dengan fitur pemutar video yang mumpuni, biasanya kita harus menginstal aplikasi pihak ketiga. Salah satu media player populer untuk memutar berbagai format video di perangkat mobile yaitu VLC telah menerima pembaruan besar ke versi 3.0.

Pembaruan dengan kode ‘Vetinari’ ini menambahan dukungan untuk Chromecast dan format video HDR 10 bit. Artinya kita bisa meng-cast atau men-streaming konten ke layar televisi.

vlc-media-player-versi-3-0-dukung-chromecast-dan-hdr-10-1

Dari ujicoba yang saya lakukan, setelah smartphone terhubung ke Chromecast, ikon stream akan muncul di pojok kanan atas. Sayangnya performanya masih kurang stabil, video dengan resolusi 720p masih bisa diputar dengan cukup lancar, tapi video 1080p entah kenapa tidak bisa dimuat.

Sebagai tambahan, VLC juga bisa mentranskode dan stream media meski perangkat penerima Chromecast tidak memiliki dukungan codec media pihak ketiga. Namun fitur ini masih dalam versi beta dan akan ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

Tambahan lainnya adalah dukungan akselerasi hardware pada semua platform, video 360 derajat dan audio 3D, decoding harware untuk video 4K dan 8K dengan konsumsi CPU yang tidak terlalu besar, dan Blu-Ray Java. Serta dukungan platform seperti Samsung DeX, Android Auto, Chromebook, dan banyak lagi.

Fitur baru pada VLC Player 3.0 ini membuatnya semakin powerful. Developer VLC mengatakan bahwa versi 3.0 ini merupakan versi mayor pertama yang dirilis di semua platform, termasuk Windows, MacOS, Linux, Android, dan iOS, sehingga mampu meningkatkan pengalaman penggunanya secara keseluruhan.

Application Information Will Show Up Here

Sumber: Androidauthority

Google Siap ‘Invasi’ Rumah Anda dengan Google Wifi, Google Home dan Chromecast Ultra

Beberapa bulan terakhir Google tampaknya sibuk membangun divisi hardware dan mengembangkan berbagai macam perangkat. Selain smartphone dan VR headset baru, raksasa internet tersebut juga memperkenalkan tiga perangkat baru untuk kebutuhan rumahan: Google Wifi, Google Home dan Chromecast Ultra.

Google Wifi

Sesuai namanya, Google Wifi merupakan sebuah router Wi-Fi. Ia merupakan kelanjutan dari OnHub yang diluncurkan tahun lalu dengan dua model buatan TP-LINK dan Asus. Kali ini, Google sepertinya sudah cukup percaya diri untuk merancang Google Wifi sendiri.

Keunggulan utama Google Wifi terletak pada penggunaan teknologi mesh network, dimana satu router yang terhubung dengan kabel Ethernet bisa berkomunikasi dengan router lainnya, membentuk suatu jaringan Wi-Fi dengan cakupan yang amat luas. Sederhananya, kalau rumah Anda besar, Anda tinggal menempatkan dua atau tiga Google Wifi dan menikmati akses internet di segala sudut rumah.

Google Wifi / Google
Google Wifi / Google

Google mengklaim tidak ada proses pengaturan kompleks yang harus dihadapi pengguna. Semuanya berjalan secara otomatis. Google Wifi datang bersama sebuah aplikasi pendamping untuk memonitor koneksi sekaligus perangkat apa saja yang terhubung. Pengguna juga bisa menyetop akses internet pada suatu perangkat untuk sementara, berguna ketika sudah waktunya makan malam dan anak Anda masih asyik dengan tablet-nya di kamar.

Pre-order untuk Google Wifi bisa dilakukan mulai bulan November, tapi baru di Amerika Serikat saja. Harganya $129 per unit, atau $299 untuk bundel isi tiga unit.

Google Home

Google Home sebenarnya sempat disinggung di ajang Google I/O 2016 lalu. Perangkat ini merupakan speaker nirkabel dengan Google Assistant terintegrasi. Hal ini berarti kendalinya mengandalkan perintah suara secara penuh, dan ada banyak yang bisa dilakukan dengannya; mulai dari memutar musik, melakukan pencarian di Google sampai mengontrol perangkat smart home.

Google Home bisa memutar musik dari berbagai layanan streaming secara langsung, baik Google Play Music, Pandora, Spotify, TuneIn atau YouTube. Pengguna juga bisa memutar musik yang berasal dari ponselnya dengan cara yang sama seperti menggunakan Chromecast.

Google Home / Google
Google Home / Google

Bicara soal Chromecast, Google Home dapat digunakan untuk mengendalikan TV atau speaker yang ditancapi Chromecast menggunakan suara. Yup, Anda tidak perlu memakai smartphone untuk memutar video Netflix di TV, cukup ucapkan “OK Google” dan bicara dengan gaya yang alami, maka Google Assistant akan memahaminya.

Lebih lanjut, perintah suara yang sama juga bisa dipakai untuk mengendalikan bohlam pintar Philips Hue atau thermostat besutan Nest. Dukungan lainnya mencakup Samsung SmartThings dan IFTTT, sedangkan merek lain akan menyusul ke depannya.

Google Home ditawarkan seharga $129 dan bisa dibeli mulai bulan November mendatang. Pelat dasarnya bisa diganti dengan warna lain maupun yang bermaterial logam, dan pengguna akan mendapatkan akses gratis ke YouTube Red selama 6 bulan.

Chromecast Ultra

Chromecast generasi kedua bisa dibilang sebagai salah satu produk tersukses Google. Penerusnya kini mengusung label “Ultra”, mengindikasikan lonjakan performa sekaligus spesifikasi yang lebih canggih.

Chromecast Ultra / Google
Chromecast Ultra / Google

Benar saja, Chromecast Ultra siap memutar video beresolusi 4K maupun yang berformat HDR. Waktu loading juga diklaim lebih cepat 1,8 kali, dan ia dibekali port Ethernet pada adapter-nya seandainya jaringan Wi-Fi Anda kurang bagus.

Wujudnya sendiri tidak jauh berbeda dari Chromecast 2, hanya saja sekarang sudah tidak ada lagi logo Chrome, digantikan oleh logo Google kecil di bagian bawah. Kabel HDMI-nya tetap terintegrasi dan bisa menancap ke bagian belakangnya dengan magnet. Harganya juga cukup terjangkau di angka $69, dan tersedia mulai November mendatang.

Sumber: Google Blog 1, 2, 3.

Chromecast Preview Program Beri Kesempatan Mencoba Fitur Terbaru Lebih Dulu

Meski terlambat hampir setahun, Chromecast versi kedua akhirnya tiba di Indonesia secara resmi. Kalau Anda termasuk salah satu penggunanya, Google baru-baru ini mengumumkan Preview Program untuk semua model Chromecast dan Chromecast Audio.

Bersifat opsional, Preview Program bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menjajal fitur-fitur terbaru Chromecast sebelum dirilis ke publik, kemudian memberikan masukan terkait pembaruan tersebut.

Untuk bergabung dalam Preview Program, pengguna bisa mendaftar melalui aplikasi Google Cast di smartphone atau tablet masing-masing. Klik tombol menu dan pilih nama perangkat Chromecast ingin diikutkan, kemudian pilih opsi Preview Program dalam menu pengaturan dan klik “Join Program”.

Selanjutnya pengguna akan menerima firmware update versi terbaru secara otomatis, meski sejauh ini belum ada fitur baru yang bisa dicoba. Google tidak lupa menegaskan bahwa Preview Program tidak sama dengan Beta Program. Dengan kata lain, fitur-fitur baru yang disuguhkan bersifat final, hanya saja member Preview Program punya kesempatan mencicipinya lebih dulu.

Seandainya pengguna berubah pikiran, tinggal pilih opsi “Leave Program” dengan melalui langkah yang sama seperti saat mendaftar. Namun mengingat yang dirilis bukannya firmware versi beta, sepertinya pengguna tidak akan keberatan untuk terus bergabung dalam Chromecast Preview Program ini.

Sumber: TheNextWeb dan Google.

[Review] Google Chromecast 2, Alat ‘Mungil’ Penunjang Hiburan dan Pendukung Kerja

Dalam acara Google for Indonesia beberapa waktu lalu di Jakarta, perwakilan Google mengumumkan sebuah berita yang bisa jadi ditunggu-tunggu oleh penikmat gadget tanah air. Terutama yang ingin membeli Google Chromecast secara resmi di Indonesia.

Bekerja sama dengan toko online untuk penjualan, Google resmi menghadirkan Google Chromecast versi 2 (HDMi streaming) untuk pengguna Indonesia. Harganya tidak murah memang, terutama jika dibandingkan dengan harga di negara tetangga terdekat, tetapi dengan dijual lokal konsumen bisa menikmati garansi dari penjual.

Lalu apa yang ditawarkan produk yang memungkinkan Anda streaming konten ke TV Anda hanya bermodalkan colokan HDMI dan perangkat mungil berbentuk bulat ini? Mari kita simak.

Kelengkapan Google Chromecast
Kotak dan beberapa kelengkapan yang dibawa Google Chromecast

Chromecast HDMI Streaming

Perangkat Chromecast HDMI Streaming mudahnya adalah perangkat yang memungkinkan pengguna untuk meng-cast atau men-streaming konten ke TV atau ouput HDMI lain lewat perangkat bergerak (tablet, smartphone atau PC) dengan aplikasi Chromecast (atau yang sekarang bernama resmi Google Cast), pengguna bisa cast konten langsung dari aplikasi tertentu atau lewat peramban Google Chrome.

Chromecast versi dua hadir dengan desain lebih modern
Chromecast versi dua hadir dengan desain lebih modern

Google sendiri merilis dua tipe Chromecast generasi kedua, yang pertama untuk HDMI streaming video serta yang kedua untuk audio saja. Yang pertama untuk ‘menyulap’ TV menjadi TV pintar, atau untuk memperbesar layar jika Anda kurang puas dengan perangkat mobile ketika menonton video, dan yang kedua hanya untuk audio, alias menjadikan speaker jadul Anda menjadi smart speaker.

Desain

Tampilan desain Chromecast versi 2 atau yang terbaru ini memang lebih menarik dari yang versi pertama. Tidak lagi berbentuk dongle kaku (USB flash drive) tetapi berbentul bulat dengan tekstur logo Chrome di bagian atas depan. Dengan kabel pendek serta colokan HDMI untuk dihubungkan ke output.

Tampilan desain yang lebih menarik ini sebenarnya memiliki kekurangan juga. Jika Berbentuk dongle maka dengan mudah kita mencolokkan ke TV atau perangkat HDMI lain untuk output, sedangkan dengan bentuk yang sekarang, Chcomecast biasanya akan tampak menjuntai karena kabel pendek yang serba nanggung yang hadir pada desainnya.

Tampilan kelengkapan colokan Chromecast
Tampilan kelengkapan colokan Chromecast

Anda juga diharuskan mencolokkan perangkat Chromecast ini ke power menggunakan kabel dan kepala charger layaknya smartphone. Body Chromecast yang bulat tersebut satu berisi kabel dengan kepala HDMI untuk mencolokkan ke slot HDMI TV atau proyektor dan satu lagi slot untuk kabel USB ke power.

Hampir tidak ada detail lain selain indikator di perangkat Chromecast. Alat ini memang sepertinya di desain dengan sederhana dan untuk dilupakan, karena akan diletakkan di belakang TV. Anda cukup mencolokkan dan menikmat konten.

Hiburan dan Kerja bisa didukung

Bisa jadi, daya jual utama untuk Chromecast ini adalah menjadikan TV Anda sebagai alat hiburan yang pintar. Anda bisa memilih konten langsung di genggaman dan meng-cast-nya ke TV. Menonton YouTube tidak perlu lagi dengan laptop atau smartphone dan tablet, cukup colokkan Chromecast dan Anda bisa menikmati web series favorit Anda di televisi.

Colokan HDMI Chromecast
Colokan HDMI Chromecast

Tidak hanya itu, aplikasi Chromecast juga menyediakan beberapa pilihan layanan streaming untuk dinikmati. Jadi Anda bisa menikmati film atau konten layanan streaming dengan Chromecast langsung di TV, tidak perlu berlangganan TV kabel misalnya. iFlix, Genflix, Netflx, Viki adalah beberapa diantaranya. Layanan streaming musik seperti Spotify juga bisa di-cast dengan alat ini. Serta tentu saja, YouTube yang merupakan produk Google sangat didukung dengan Chromecast.

Meski dipromosikan secara umum untuk hiburan, sebenarnya Anda bisa juga menggunakan Chromecast ini untuk mendukung kerja. Saya telah mencobanya saat menguji perangkat ini di kantor.

Jika Anda memiliki proyektor dengan colokan HDMI maka Anda juga bisa meng-cast atau menayangkan Google Chrome Anda ke layar, dan menggunakannya untuk pendukung presentasi. Peramban Chrome telah mendukung fitur cast, jika hanya presentasi yang dibutuhkan untuk ditampilakan di proyektor maka Anda bisa menggunakan Google Slides yang memang telah didukung oleh Chromecast.

Kemudahan penggunaan

Dengan desain yang mungil dan tidak bertele-tele, sudah seharusnya jika cara penggunaan perangkat ini pun tidak bertele-tele dan mudah untuk diaktfikan. Colokkan Chromecast ke slot HDMI dan power, siapkan atau unduh aplikasi Google Cast di toko aplikasi. Jalankan setting termasuk pengaturan WiFi untuk perangkat baru atau pilih perangkat yang telah ada di aplikasi jika Anda telah mengatur sebelumnya. Tunggu beberapa saat dan Anda telah bisa meng-cast konten dari smartphone atau laptop lewat Chromecast yang telah Anda daftarkan.

Tampilan pengaturna aplikasi Google Cast
Tampilan pengaturna aplikasi Google Cast

Jika Anda menggunakan aplikasi yang telah mendukung fitur cast maka tombol untuk ‘memindahkan’ konten ke TV akan tersedia. Misalnya di YouTube yang berada di kotak player. Untuk meng-cast peramban Chrome Anda bisa memilih menu di pinggir kanan pojok atas dan pilih ‘cast’. Untuk cast halaman web tertentu, klik kanan dan pilih menu ‘cast’ lalu pilih perangkat cast yang tersedia.

Penting untuk diingat, alat ini bekerja di lingkungan WiFi jadi Anda harus memiliki koneksi WiFi untuk bisa menggunakan. Untuk streaming konten yang ‘berat’ tentu saja dibutuhkan koneksi yang juga mumpuni.

Google juga baru-baru ini mengumumkan secara resmi bahwa fitur Google Cast telah terintegrasi secara penuh dengan peramban Chrome.

Untuk siapa Chromecast

Jika ada pengguna YouTube kelas berat dan bosan menonton via laptop serta pegal jika harus memegang smartphone/tablet Anda saat menikmati tayangan video, maka perangkat ini akan bisa menjadikan suasaran menikmati hiburan menjadi lebih menyenangkan. Tentu saja Anda butuh layar atau TV yang mendukung HDMI.

Google Chromecast
Tampilan Google Chromecast dan kotak

Atau jika Anda memiliki proyektor dengan colokan HDMI dan ingin melakukan presentasi tanpa harus mencolokkan kabel ke proyektor, bisa juga untuk kondisi presentasi bergiliran sehingga lebih mudah untuk berpindah karena berada di lingkungan WiFi yang sama, maka Chromecast juga bisa menjadi pendukung produktivitas.

Anda NBA mania yang sudah berlangganan league pass juga akan sangat dimanjakan dengan Google Chromecast. Tidak harus lagi pegal memegang tablet selama pertandingan berlangsung atau berpindah tab laptop karena harus menonton sambil mengerjakan sesuatu. Cast saja konten NBA ke TV dan Anda bisa menikmati lemparan tingga angka yang menakjubkan dari Stephen Curry dalam ukuran yang lebih besar.

Google Chromecast dijual di Lazada seharga Rp649.000.

Galeri Foto:

Google Cast Kini Terintegrasi Secara Penuh pada Browser Chrome

Perangkat seperti Chromecast hadir dengan tujuan untuk mempermudah proses meneruskan konten dari perangkat mobile ke televisi. Tidak cuma itu, konten web dari laptop atau PC pun juga mudah sekali dipindah ke televisi dengan bantuan extension Google Cast pada Chrome.

Akan tetapi per 29 Agustus kemarin, Google berniat untuk semakin mempermudah prosesnya dengan mengintegrasikan Cast secara penuh pada Chrome. Dengan kata lain, pengguna kini bisa meneruskan konten web menuju ke TV yang ditancapi Chromecast tanpa perlu mengutak-atik setting tertentu atau meng-install software tambahan.

Jadi saat Anda browsing menggunakan Chrome versi 52, akan muncul icon Cast di sebelah kanan address bar pada sejumlah situs. Klik icon tersebut, maka Anda bisa meneruskannya ke Chromecast yang tersambung ke jaringan yang sama.

Pada dasarnya semua jenis konten web bisa diteruskan, mengingat Anda juga dapat mengakses Cast lewat menu klik kanan. Hal ini juga berlaku untuk perangkat lain seperti TV atau speaker yang membawa dukungan teknologi Google Cast secara langsung, bukan cuma Chromecast dan Chromecast Audio saja.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa meneruskan konten web ke aplikasi lain seperti misalnya Google Hangouts. Jadi saat sedang membuka file presentasi di Google Slides, pengguna tinggal memilih opsi Cast untuk menampilkannya di hadapan semua rekan kerja yang sedang berkumpul di Hangouts.

Integrasi Google Cast secara penuh pada Chrome versi 52 ini merupakan kabar baik bagi pengguna Chromecast. Pasalnya, secara teori mereka sekarang bisa meneruskan konten apapun yang mereka jumpai di web menuju ke TV dengan sejumlah klik saja.

Sumber: VentureBeat dan Chrome Blog.