Samsung DeX Hadirkan Fitur ala Microsoft Continuum pada Galaxy S8 dan S8 Plus

Bertepatan dengan peluncuran Galaxy S8 dan S8 Plus, Samsung rupanya turut mengumumkan sebuah aksesori yang cukup mengundang perhatian. Namanya Samsung DeX, dan fungsi utamanya adalah mengubah tampilan sistem operasi ponsel menjadi mirip Windows atau macOS di layar eksternal.

Konsep yang ditawarkan Samsung DeX ini sejatinya bukan hal baru; Microsoft memulainya dengan fitur Continuum pada Lumia 950, dan belum lama ini developer Remix OS juga mengumumkan fitur serupa.

Tampak depan Samsung DeX Station / Samsung
Tampak depan Samsung DeX Station / Samsung

Cara kerjanya pun mirip-mirip: sambungkan DeX Station ke TV atau monitor via HDMI, lalu tancapkan Galaxy S8 atau S8 Plus Anda. Seketika itu juga, tampilan sistem operasi Android yang sudah sangat kita kenal berubah jadi menyerupai Windows, lengkap dengan sejenis tombol Start untuk mengakses seluruh aplikasi yang ter-install.

Selanjutnya, pengguna tinggal menyambungkan mouse dan keyboard ke DeX Station, bisa lewat USB atau Bluetooth. Manfaat yang ditawarkan tentu saja berkaitan dengan aspek produktivitas dan multitasking, dimana pengguna jadi bisa menjalankan beberapa aplikasi dalam jendela yang terpisah secara bersamaan.

Samsung bilang semua aplikasi Android bisa dijalankan dalam mode desktop ini, namun yang paling optimal untuk sekarang ini baru aplikasi-aplikasi buatan Microsoft dan Adobe. Semua jendela aplikasi dapat dibesar-kecilkan seperti di perangkat desktop, dan browser-nya pun akan menampilkan situs dengan tampilan desktop secara default.

Ponsel akan di-charge selama terpasang pada Samsung DeX Station / Samsung
Ponsel akan di-charge selama terpasang pada Samsung DeX Station / Samsung

Menarik juga untuk diketahui adalah selama ponsel menyambung ke DeX Station, baterainya akan terus terisi berkat integrasi teknologi adaptive fast charging. Lebih lanjut, Samsung juga telah membekali DeX dengan sebuah kipas pendingin guna memastikan ponsel yang tersambung tidak kepanasan. Port Ethernet juga tersedia seandainya tidak ada jaringan Wi-Fi yang bisa digunakan.

Samsung DeX rencananya bakal dipasarkan bersamaan dengan Galaxy S8 dan S8 Plus. Informasi harganya belum tersedia, namun Samsung berniat untuk membundelnya bersama Galaxy S8 di beberapa kawasan.

Sumber: Samsung.

[Review] Microsoft Lumia 950

Merupakan salah satu smartphone pertama yang berjalan di Windows 10 Mobile, Microsoft Lumia 950 dilepas pada bulan November silam. Dalam penyajiannya, pendekatan Microsoft sangat menarik: Lumia 950 ditargetkan pada kelas high-end dan melalui device ini, terlihat upaya keras Microsoft mengembalikan bisnis perangkat bergerak mereka ke masa kejayaannya.

Lumia 950 sengaja diracik sebagai penerus Lumia 930, dan sejumlah elemen sang pendahulu hadir kembali di handset flagship tersebut. Namun tentu saja platform baru menyimpan segala macam kecanggihan baru pula. Anda dapat log-in melalui Windows Hello (iris scanner), lalu Continuum memungkinkan handset beradaptasi sesuai kebutuhan Anda.

Lumia 950 menawarkan beragam fitur layaknya smartphone high-end. Tapi bukannya Android, Anda diberikan ekosistem Windows 10. Windows memang memiliki keunggulannya sendiri, namun pada akhirnya ia harus berhadapan dengan lawan-lawan tangguh dari produsen lain, plus platform yang dipenuhi jutaan aplikasi. Apakah Lumia 950 mempunyai peluang untuk menang, atau Lumia 950 hanya cocok bagi penggemar berat Microsoft saja?

Review Microsoft Lumia 950 17

Bundle

Untuk mengeluarkan seluruh potensi Lumia 950, Anda membutuhkan beberapa aksesori pendukung. Unit review yang kami coba ini dibundel bersama Display Dock buat menyambungkan smartphone ke layar, keyboard dan mouse layaknya PC; serta Microsoft Foldable Keyboard.

Review Microsoft Lumia 950 32

Design

Berbeda dari 930 atau 1520 yang memberikan cita rasa distingtif, Lumia 950 tampak seperti smartphone Android umum. Rancangannya terasa hambar dan sulit menemukan kesan premium di sana: back cover terbuat dari plastik bertekstur matte – dapat mudah dibuka untuk mengakses baterai, slot SIM dan microSD. Layar dibingkai frame plastik glossy, lalu modul kamera terlihat menyembul di belakang, ditandai ring bundar perak. Ia ditemani triple-LED flash serta lubang speaker.

Review Microsoft Lumia 950 19

Review Microsoft Lumia 950 39

Review Microsoft Lumia 950 24

Lumia 950 juga bukanlah smarphone teringan dan tertipis – dengan layar 5,2-inci di tubuh berdimensi 145×73,2×8,25mm dan berat 150-gram. Di sisi positifnya, ukuran tersebut mendukung pemakaian satu tangan. Walaupun desainnya mengotak dan tidak ergonomis, handset terasa nyaman dalam genggaman. Berkat ketebalan 8,25mm plus bingkai, peluang jari tak sengaja menyentuh touchscreen jadi lebih kecil.

Review Microsoft Lumia 950 27

Review Microsoft Lumia 950 23

Seluruh tombol fisik berada di area kanan Lumia 950; volume, power, maupun shutter. Dengan menekan tombol shutter ini, Anda dibawa langsung ke aplikasi kamera. Selain itu, port audio 3,5mm berlokasi di atas, dan di bawah tengah terdapat port USB type-C berkemampuan fast charging.

Review Microsoft Lumia 950 22

Review Microsoft Lumia 950 28

Jika terbiasa menggunakan perangkat Android, Anda harus beradaptasi dengan ketiadaan fitur double-tap buat mengaktifkan layar. Tiga tombol navigasi utama dipadukan ke dalam layar, yaitu back, home dan shortcut search Bing.

Display

Kekurangan pada rancangan untungnya terbayarkan oleh kualitas layar Lumia 950. Display AMOLED ClearBlack 5,2-inci 16:9 mempunyai level warna gelap dan tingkat kontras yang tinggi. Ketika terkena sinar, ia memantulkan warna biru gelap. Anda disuguhkan resolusi 2.560×1.440-pixel dengan kepadatan 564ppi. Di atas kertas, ia lebih tajam dari iPhone 6S dan 6S Plus, walaupun tingkat kecerahan masih belum menyamai handset-handset Apple tersebut.

Review Microsoft Lumia 950 20

Review Microsoft Lumia 950 21

Meski demikian, display Lumia 950 tetap sanggup berhadapan dengan teriknya sinar matahari siang, serta mempunyai viewing angle yang luas. Microsoft tak lupa menyematkan lapisan Corning Gorilla Glass 3 buat memproteksi panel dari baretan serta benturan.

Camera

Review Microsoft Lumia 950 38

Lumia 950 mewarisi teknologi PureView, artinya Anda tak perlu cemas soal kesanggupan fotografi mobile. Di kamera utama, Microsoft memampatkan sensor 20-megapixel 1/2,5-inci dipadu optic Carl Zeiss, fitur optical image stabilization, dengan apterture f/.1.9. Sensor yang relatif besar memastikan kamera dapat mengumpulkan cahaya lebih banyak. Lebih banyak cahaya berarti hasil jepretan juga berpeluang jadi lebih baik.

Review Microsoft Lumia 950 25

Fleksibel ialah kata yang saya gunakan buat mendeskripsikan performa kamera Lumia 950. Baik di waktu mendung, pagi hari, atau di dalam ruang, Microsoft meramu kamera Lumia 950 dengan jitu. Bagi saya, kombinasi fokus touch dan tombol fisik sangat intuitif. Kemudian berkat app Microsoft Camera, akses ke setting manual (white balance, ISO, shutter speed, brightness) jadi mudah, tidak disekat-sekat oleh menu.

Review Microsoft Lumia 950 40

Bahkan di kondisi kurang cahaya, Lumia 950 bisa mengabadikan momen dengan sangat memuaskan. Hasilnya bersih serta tajam. Dan jika keadaan terlalu gelap, flash tiga warna yang bertenaga dapat Anda pergunakan.

Untuk pembuatan video, Lumia 950 mampu merekam di resolusi 4K di 30fps. Mutunya sangat baik, dan shutter speed tetap dijaga tinggi supaya video tidak kabur, kemudian transisi dari gelap ke terang juga terbilang mulus. Anda bisa menyesuaikan fokus dan white balance, akan tetapi ISO dan exposure-nya terkunci.

Sampel foto still bisa Anda lihat di bawah:

Review Microsoft Lumia 950 12

Review Microsoft Lumia 950 11

Review Microsoft Lumia 950 13

Review Microsoft Lumia 950 09

Review Microsoft Lumia 950 10

Review Microsoft Lumia 950 14

Continuum

Contunuum adalah fitur unggulan di Lumia 950 yang Microsoft bangga-banggakan. Ia memungkinkan kita mengoneksikan handset ke monitor terpisah a la mini PC, bisa secara wireless maupun dengan bantuan Display Dock. Port-port fisik memperkaya segi konektivitas smartphone. Keyboard ialah kewajiban, sedangkan mouse tergolong opsional karena display Lumia 950 dapat dipakai sebagai touchpad.

Review Microsoft Lumia 950 31

Secara dasar, Continuum bekerja seperti visi Microsoft, agar Anda meninggalkan laptop di kantor. Tapi kendalanya, kinerja device jauh di bawah desktop. Continuum terasa lamban, dan sebetulnya, ada lebih banyak hal yang dapat dilakukan di mode normal dibanding Continuum. Problem terletak pada belum matangnya ekosistem app universal Windows.

Review Microsoft Lumia 950 18

Dengan Contiuum, Anda dipersilakan meng-edit dokumen-dokumen Word sampai Excel, menjelajahi web dan Facebook lewat monitor, lalu audio bisa tersuguh melalui speaker televisi. Keunikan ini membuatnya ideal bagi para profesional dalam perjalanan bisnis, meskipun ia bukanlah pengganti notebook. Kekurangan lainnya ialah, Anda tidak dapat menginstal software desktop Windows biasa. Aplikasi yang bisa digunakan alias kompatibel adalah Universal Windows App.

Review Microsoft Lumia 950 33

Review Microsoft Lumia 950 34

Specification

  • System-on-chip Qualcomm Snapdragon 808, prosesor dual-core Cortex-A57 1,82GHz & Cortex-A53 quad-core 1,44GHz, GPU Adreno 418
  • Memori RAM 3GB
  • Penyimpanan internal 32GB, bisa diekspansi hingga 200GB via microSD
  • Baterai 3.000mAh removable
  • Konektivitas USB 3.1 type-C, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac dual-band, Bluetooth 4.1, GPS, NFC, rangkaian sensor (accelerometer, gyro, proximity, kompas, barometer) ditambah pemindai iris
  • Sistem operasi Microsoft Windows 10

Performance & experience

Komposisi hardware mumpuni di atas memungkinkan Lumia menjalankan lebih banyak aplikasi secara bersamaan. Windows 10 di Lumia 950 berjalan cukup mulus, walaupun terdapat sejumlah keterlambatan respons di menu. Ironis karena hal ini jarang sekali terjadi di Windows Phone.

Review Microsoft Lumia 950 36

Karena jarang sekali menggunakan Windows Phone, saya membutuhkan sedikit adaptasi. Meski demikian, interface tersaji simple, tidak menyulitkan user awam. Microsoft juga tidak mencoba mengunci sistem file sehingga tak membelenggu para pecinta utak-atik.

Review Microsoft Lumia 950 02

Store (toko aplikasi Windows)tidak banyak menyediakan software benchmark yang dapat diandalkan, dan akhirnya saya menggunakan AnTuTu 6.0.4 UWP Beta. Lewat beberapa kali sesi tes, saya memperoleh skor tertinggi di 48909. Berdasarkan kolom ranking, Lumia 950 seharusnya dapat mencapai 70605 – satu peringkat di bawah Nexus 6 dan di atas LG G4.

Review Microsoft Lumia 950 01

Untuk permainan mobile, saya tidak menemukan banyak aspek negatif. Saya menjajal dua game, yaitu Modern Combat 5: Blackout dan Sniper Fury. Keduanya terhidang memuaskan, cukup wajar karena sudah seharusnya smartphone mempunyai performa hardware di atas rata-rata.

Review Microsoft Lumia 950 06

Review Microsoft Lumia 950 07

Review Microsoft Lumia 950 04

Review Microsoft Lumia 950 05

Kendala terbesar yang memengaruhi pengalaman penggunaan adalah cepat naiknya temperatur. Hal ini bukan cuma ketika saya bermain game atau membuka kamera, namun juga dalam pemakaian normal sewaktu display harus aktif dalam durasi lama. Lumia 950 tidak mempunyai sistem ‘liquid cooling‘ seperti pada versi Lumia 950 XL, dan iklim panas Indonesia memperparah temperaturnya.

Windows 10 Mobile tampaknya cukup memeras daya, untung saja baterai 3.000mAh mampu menjaga smartphone tetap aktif selama seharian. Dari penuh, baterai berkurang sekitar 30 persen saat dipakai menonton video HD berdurasi satu setengah jam. Baterai sangat terbantu fitur fast-charging – memerlukan 1,5 jam untuk mengisi penuh dari kondisi kosong.

Dalam skenario perjalanan, Lumia 950 dan perlengkapannya tidak sepraktis yang Microsoft inginkan. Dongle Display Dock cukup berat, dan Anda juga disarankan membawa keyboard Bluetooth. Dan seandainya tidak menemukan monitor/layar, Anda terpaksa melihat konten dari panel 5-incinya.

Review Microsoft Lumia 950 37

Verdict

Untuk fans beratnya, Lumia 950 mungkin merupakan perangkat yang mereka nanti-nanti. Ia menyimpan beragam fitur unik dan kemampuan canggih, mendongkraknya satu kelas di atas smartphone high-end lain. Ia bisa mendampingi laptop atau PC hybrid berbasis Windows 10 yang Anda miliki, jika berkenan mentolerir desain ‘standarnya’.

Tapi saya tidak mencoba merekomendasikan Lumia 950 pada pemilik iPhone atau Android. Dari perspektif fungsi, ia belum bisa dianggap sebagai kombinasi ideal antara laptop dan smartphone. Microsoft masih harus mematangkan serta menyempurnakan lagi ekosistemnya, dan itu membutuhkan waktu yang tidak singkat. Lumia 950 memang sebuah langkah penting bagi Microsoft buat menarik perhatian developer, tapi mereka belum menumpahkan visi tersebut secara maksimal.

Di Indonesia, handset dijajakan mulai dari Rp 9 juta.

Microsoft Dukung Fitur Continuum Untuk Smartphone Mid-Range

Untuk Saat ini, fitur Continuum mungkin hanya bisa dinikmati oleh perangkat smartphone yang telah ditenagai dengan prosesor Snapdragon 808 dan 810 saja, dengan kata lain bahwa sementara ini hanya perangkat Lumia premium saja yang bisa menikmati fitur Continuum tersebut.

Continue reading Microsoft Dukung Fitur Continuum Untuk Smartphone Mid-Range

Windows 10 Mobile RTM dan Daftar Lumia yang Akan Mendapatkan Pembaruan

Peluncuran Microsoft Lumia 950 dan 950 XL sepertinya akan menandai dimulainya usaha Microsoft untuk mengenalkan Windows 10 Mobile. Microsoft mulai gencar melakukan peluncuran di beberapa negara, disertai diskon di toko aplikasi Windows Store dan penjualan dock khusus untuk mendukung fitur Continuum yang dapat mengubah smartphone menjadi memiliki tampilan ala tablet.

Bagi pengguna smartphone Lumia lainnya (selain Lumi 950 dan 950 XL), mungkin akan bertanya-tanya kapan sebenarnya update Windows 10 Mobile versi yang siap digunakan konsumen akan hadir.

Meskipun saat ini Microsoft tidak lagi menggunakan istilah RTM (release to manufacturing) untuk menandai versi sistem operasi yang diberikan ke rekanan hardware untuk dijual ke konsumen, namun laman dukungan Microsoft secara jelas menyatakan bahwa tanggal 16 November 2015 dukungan terhadap Windows 10 Mobile untuk bisnis dan konsumen sudah dimulai. Di laman tersebut juga disampaikan bahwa akhir dukungan akan terjadi pada tanggal 8 Januari 2019.

trl-1-1

Melihat fakta tersebut maka versi build 10586 yang dihadirkan tanggal 18 November lalu yang dirilis bersamaan dengan versi Windows 10 November Update merupakan versi RTM, yang artinya merupakan versi yang siap untuk digunakan oleh konsumen umum.

Versi ini hadir membawa banyak perbaikan dari bug yang sebelumnya diidentifikasi serta beberapa peningkatan seperti kemampuan memindahkan aplikasi dari internal storage ke SD card tanpa membuat aplikasi rusak, perbaikan Skype dan pembaruan di halaman Start.

Melalui halaman resminya juga, Microsoft mengumumkan pula beberapa perangkat lumia yang akan segera mendapatkan upgrade gratis. Lumia yang dipastikan akan mendapatkan upgrade ini adalah :

  • Lumia 430
  • Lumia 435
  • Lumia 532
  • Lumia 535
  • Lumia 540
  • Lumia 635 (1 GB RAM)
  • Lumia 640
  • Lumia 640 XL
  • Lumia 735
  • Lumia 830
  • Lumia 930

Microsoft menjanjikan update untuk perangkat Lumia lainnya namun tetap mensyaratkan minimal kapasitas penyimpanan 8 GB. Namun untuk perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah bisa jadi fitur dari Windows 10 Mobile yang tersedia dapat bervariasi seperti kemungkinan tidak akan bisa menggunakan layanan Windows Hello ataupun Continuum.

Untuk Lumia 950 sendiri, Microsoft telah siap untuk menjualnya di Indonesia, pemesanan untuk perangkat ini telah dibuka, penjualan oleh Erafone. Pengguna Lumia lain tentu menanti tidak sabar untuk kehadiran Windows 10 Mobile, meski bisa jadi sebagian sudah mulai mencobanya dengan mengkuti program Windows Insider Program.

Pre-Order Lumia 950 Dibuka, Tersedia Bonus Senilai Rp 3,3 Juta

Waktu yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya datang. Microsoft, bekerja sama dengan Erafone, membuka masa pre-order Lumia 950 untuk konsumen tanah air setelah memperkenalkannya sekitar satu bulan yang lalu.

Sekedar mengingatkan, Lumia 950 adalah salah satu smartphone pertama yang menjalankan Windows 10 Mobile – yang lainnya adalah Lumia 950 XL yang kemungkinan akan menyusul di masa yang akan datang. Kelebihan lain dari Lumia 950 adalah kemampuannya digunakan sebagai desktop PC berkat fitur Continuum dan aksesori Display Dock – baca pengalaman hands-on kami di sini.

Ringkasan spesifikasi Lumia 950 sebagai berikut: layar AMOLED 5,2 inci beresolusi 2560 x 1440 pixel, chipset Qualcomm Snapdragon 808 dengan prosesor enam inti 1,8 GHz, RAM 3 GB, storage internal 32 GB plus slot microSD, kamera belakang 20 megapixel f/1.9 dengan OIS, kamera depan 5 megapixel f/2.4, dan baterai 3.000 mAh yang bisa di-charge dengan kabel USB-C maupun Qi wireless charger.

Dalam masa pre-order yang akan digelar dari tanggal 27 November sampai 11 Desember 2015 mendatang, Microsoft dan Erafone rupanya juga menghadirkan penawaran menarik. Pertama, banderol harga Lumia 950 sendiri dipatok di angka Rp 8.999.000, dan bisa dicicil selama 12 bulan menggunakan kartu kredit BCA, Mandiri, CIMB Niaga atau BNI.

Kedua, selama masa pre-order, konsumen juga akan mendapat bonus Microsoft Display Dock, Universal Foldable Keyboard dan lain sebagainya – detailnya bisa Anda lihat langsung di situs Microsoft. Kalau ditotal, nilai bonusnya saja mencapai angka Rp 3,3 juta. Ini merupakan kesempatan yang sangat menarik bagi konsumen untuk langsung menikmati fitur Continuum.

Namun untuk bisa menikmati penawaran tersebut, calon pembeli yang tertarik diminta untuk terlebih dulu mendaftarkan email di tautan berikut: http://www.microsoft.com/id-id/mobile/sign-up/. Selanjutnya, Microsoft akan mengirimkan promo code pada tanggal 26 November untuk dimasukkan saat pembeli memesan Lumia 950 di situs Erafone.

Mencoba Lumia 950 dan Microsoft Display Dock di Ajang TechDays 2015

Sejak tanggal 6 sampai tanggal 8 kemarin adalah hari yang cukup istimewa bagi Microsoft, baik global maupun untuk wilayah Indonesia. Tanggal 6 malam (waktu Indonesia) telah diperkenalkan berbagai perangkat dan teknologi baru dari Microsoft dan sejak tanggal 7 sampai 8 Oktober kemarin, di Jakarta digelar acara TechDays 2015.

Microsoft ‘Baru’

Bagi saya sendiri, dan juga mungkin sebagian besar pembaca Trenologi, acara peluncuran produk dan teknologi oleh Microsoft di ajang Microsoft Device Event sendiri memberikan sebuah suasana baru, terutama bagi pendekatan Microsoft atas teknologi serta produk yang dirilis.

Sebenarnya sejak Windows 8 dirilis, ada sedikit harapan dalam diri saya agar Microsoft kembali menjadi keren, live tile, desain modern membawa warna baru bagi produk mereka, Meski perjalanan tidak terlalu mulus, kini dengan Windows 10 Microsoft mencoba untuk kembali menghadirkan perubahan, yang bisa jadi lebih monumental.

Nuansa openness yang dibawa begitu kental, tidak hanya dari acara Microsoft sendiri, dengan menghadirkan integrasi serta keterbukaan dengan platform lain, namun kita juga terkejut ketika dalam acara Apple Event kemarin, perwakilan Microsoft hadir di panggung untuk mendemokan aplikasi mereka yang mendukung perangkat Apple.

Microsoft

Nuansa keterbukaan ini juga sedikit disinggung dalam acara keynote di acara TechDays di Jakarta kemarin, selain itu di panggung pengunjug juga melihat ada produk Apple dipajang sebagai perangkat untuk demo, yang tentu saja jarang atau bahkan tidak bisa kita lihat sebelumnya.

Memikat hati konsumen yang kini telah dibanjiri oleh produk Android dan tentu saja Apple bisa jadi akan menjadi momen penting bagi Microsoft. Persaingan semakin keras, kalau tidak ada hal ‘keren’ baru yang diperlihatkan maka konsumen tidak akan tertarik. Nah, dari rilis perangkat terbaru yang diperkenalkan kemarin, ada dua perangkat cukup menarik yang juga ikut dipamerkan di acara TechDays 2015. Kebetulan saya juga ikut mencoba serta melihat demo beberapa fitur yang disediakan.

Dua perangkat itu adalah Lumia 950 serta Microsoft Display Dock. Pembaca TRL mungkin sudah membaca tentang spesifikasi serta tampilan dari Lumia 950. Perangkat anyar dari Microsoft yang memberikan standar baru dari perangkat Lumia. Sebenarnya bagi saya Lumia 950 XL lebih menarik, setidaknya dari desain tampilan kamera belakang serta prosesor yang lebih mumpuni, namun sepertinya yang akan hadir di Indonesia terlebih dahulu adalah Lumia 950, jadi pada saat demo hanya smartphone ini yang tersedia.

Satu lagi perangkat yang menarik untuk dicoba adalah Microsoft Display Dock, seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, perangkat ini memungkinkan smartphone Lumia 950 dan 950 XL untuk difungsikan sebagai ‘desktop’. Dengan fitur Continuum, Anda bisa mencolokkan Lumia 950 ke dock dengan USB Type-C, colokkan layar dengan HDMI port yang tersedia, hubungkan dengan mouse plus keyboard dan voila, Anda bisa mengakses berbagai aplikasi universal yang ada di smartphone lewat layar.

Lumia 950

Lumia 950

Dari sisi penampilan, smartphone ini sebenarnya mengingatkan pada berbagai seri Lumia sebelumnya, misalnya Lumia 640, casing yang bisa dilepas dengan tampilan seperti ditempelkan ke body ponsel. Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai desain Lumia 925 atau Lumia 930 alih-alih seri x40 atau x50, karena lebih terasa premiumnya. Menjadi smarthone terbaru dari seri Lumia, dengan sistem operasi baru serta berbagai fasilitas yang disematkan, saya merasa desain body Lumia 950 ini terasa kurang keren.

Meski demikian, grip dan kenyamanan genggaman disediakan oleh Lumia 950, ringan serta bagi mereka yang pernah memiliki perangkat sejenis, berbagai tombol akan terasa familiar, tombol volume, power dan shutter untuk akses cepat aplikasi camera berada di bagian samping.

Saya memang tidak terlalu lama mencoba perangkat ini, hanya mencoba merasakan desain dan grip dari smartphone dan sedikit tampilan OS-nya, karena Windows 10 Mobile yang ada masih preview jadi bukan yang tahap final. Sempat juga mencoba kamera yang ada dan hasilnya cukup baik, tentu saja karena di atas kertas smartphone ini cukup mumpuni dengan spesifikasi cukup tinggi.

Lumia 950

Lumia 950 hadir dengan layar 5.2 inci (2.560 x 1440 – 564 ppi) dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 (enam inti – 1800 MHz), kamera belakang 20 MP dan depan Full HD 5 MP sudut lebar. Kemampuan rekam video 4K dan baterai 3000 mAh, lalu RAM 3GB dan memori internal 32GB + slot up to 200 GB. Smartphone ini juga memiliki teknologi yang memungkinkan perangkat untuk tetap ada dalam kondisi dingin, dual SIM serta smartphone juga telah mendukung jaringan 4G.

Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock

Dukungan spesifikasi yang tinggi dari Lumia 950 berhubungan dengan perangkat kedua yang akan dibahas yaitu Microsoft Display Dock. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman penggunaan desktop dengan berbekal perangkat smartphone.

Display Dock yang ada dihubungkan dengan Lumia 950 dengan USB Type-C. Dalam perangkat demo yang saya coba, layar dihubungkan lewat port HDMI, untuk supply power menggunakan adaptor sendiri layaknya ponsel. Keyboard dan mouse terbuhubung secara wireless (meski ada penjelasan pula bahwa keyboard dan mouse non nirkabel tetap bisa digunakan dengan mencolokkan ke slot yang ada di bagian belakang dock). Slot ini bisa digunakan juga untuk modem, clicker wireless atau perangkat lain yang mendukung, sedangkan bagian depan dock hanya tersedia colokan USB Type-C saja untuk menghubungkan ke perangkat Lumia 950.

Display Dock ini memungkinkan pengguna untuk mengakses masing-masing perangkat, bekerja dengan Microsoft Office di layar (up to 1080p) dan secara bersamaan mengakses aplikasi atau fitur di smartphone. Fitur ini disokong oleh Continuum yang juga menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan dalam Windows 10.

Meski tidak bisa mencoba dalam waktu yang cukup lama, karena dua perangkat ini dipajang bersama dengan beberapa perangkat Lumia lain di lokasi umum sehingga banyak orang lain yang juga ingin mencoba, namun setidaknya saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana Lumia dan Display Dock ini bisa saling mendukung untuk menciptakan pengalaman ‘komputer dalam saku’.

Aplikasi yang di-highlight saat demo tentu saja aplikasi Office milik Microsoft. Anda bisa membuat presentasi, mengolah dokumen dengan kombinasi dua perangkat ini, tidak perlu lagi laptop atau desktop PC. Aplikasi yang bisa digunakan adalah aplikasi universal, artinya aplikasi yang didesain baik untuk mobile atau pun untuk dekstop di lingkungan Windows 10. Berbagai aplikasi bawaan Microsoft sudah mendukung hal ini.

Microsoft Display Dock

Bagaimana dengan game? Asalkan aplikasi itu merupakan aplikasi universal maka kita bisa memainkannya di layar. Jika aplikasi atau game bukan merupakan aplikasi universal maka Anda hanya bisa menggunakan aplikasi tersebut di smartphone-nya saja tidak bisa diteruskan untuk diakses lewat desktop.

Kombinasi Lumia dan Display Dock ini juga memungkinkan penggunanya untuk menikmati dua kegiatan komputasi secara bersamaan. Anda bisa mengakses aplikasi tertentu di layar dengan tetap menggunakan smartphone seperti biasa, misalnya melihat SMS. Dalam sesi demo, tim dari Microsof menampilkan kemampuan kombinasi dua perangkat ini, menonton film di layar dan disaat bersamaan mengakses Cortana. Film akan otomatis masuk dalam kondisi pause ketika Cortana memberikan jawaban.

Dari sisi tampilan, pengalaman yang didapatkan pada desktop juga cukup familiar, dalam arti tidak membingungkan. Ada tombol ‘windows’ di bagian kiri untuk mengakses menu utama, ada tombol untuk mengakses menu ponsel di bagian kanan bawah. Jadi tampilannya seperti kombinasi antara pengalaman penuh desktop dengan tampilan Windows 10 Mobile di perangkat Lumia. Untuk koneksi sendiri, jika membutuhkan jaringan internet maka Anda bisa menggunakan jaringan operator yang ada di ponsel atau WiFi yang ada di ruangan.

Dukungan Hardware

Lumia 950 dan Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock memang bekerja secara baik dengan dukungan perangkat keras yang ada di Lumia 950 dan 950 XL. RAM yang dibutuhkan minimal 2GB, lalu prosesornya pun harus mendukung (Lumia 950 menggunakan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 808 enam inti dengan RAM 3 GB dan 950 XL menggunakan delapan inti).

Dukungan lain yang dibutuhkan tentu saja harus berjalan dengan OS Windows 10 dan satu hal lagi yang juga memaksimalkan kinerja adalah sistem liquid cooling yang membantu perangkat untuk tidak cepat panas. Untuk sambungan kabel dari Lumia ke dock juga harus menggunakan USB Type-C. Dijelaskan pula saat mengajukan pertanyaan di booth, untuk mode wireless bisa juga menggunakan Miracast, sayang saat demo skenario ini tidak dicoba.

Overall Experience

Lumia 950

Di atas kertas Lumia 950 adalah smartphone dengan spesifikasi yang mumpuni, kamera, display serta jeroan dari perangkat mendukung untuk kinerja berat, dibuktikan dengan fasilitas Continuum yang terhubung ke Display Dock. Tentu saja membutuhkan hands-on yang lebih lama serta sistem operasi Windows 10 Mobile yang versi final (bukan preview) untuk melihat dan merasakan pengalaman penuh. Tapi untuk kesan awal, Lumia 950 bisa menjadi magnet baru untuk menggoda penikmat gadget memiliki smartphone ini.

Microsoft Display Dock yang dikombinasikan dengan Lumia 950 serta fitur Continuum juga memberikan nuansa baru yang bisa menggoda penikmat gadget. Meski bukan hal baru kita bisa mengakses file smartphone dari dekstop namun menjadikan smartphone sebagai perangkat utama komputasi tanpa memerlukan lagi PC lain yang digabungkan dengan aplikasi dari Microsoft tentunya menjadi sebuah pengalaman yang menarik.

Tentu saja, sistem operasi serta aplikasi buatan Microsoft menjadi kata kunci yang menjadikan daya tarik utama, setidaknya untuk saat ini karena Microsoft akan membutuhkan dukungan aplikasi universal yang lebih banyak untuk membuatnya semakin menggoda.

Tapi setidaknya, image bahwa kita bisa bekerja (mengolah dokumen termasuk akses file dari layanan cloud) dengan aplikasi Microsoft menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya dekstop bisa jadi daya tarik bagi para die hard Microsoft app user yang bekerja dalam lingkungan mobile tetapi tetap membutuhkan kerja dalam lingkungan desktop.

Pertanyaan selanjutnya tentu saja akan masuk ke ranah harga, jika Display Port bisa dijual dengan harga yang menarik alias tidak mahal (menurut gosip sih dalam kisaran 1-2 juta rupiah), tentu saja ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen.

Microsoft Display Dock

Dari laman Lumia yang ada, sepertinya Microsoft akan menyediakan Lumia 950 dulu untuk pasar tanah air, strateginya bisa jadi seperti yang sudah-sudah, melihat animo konsumen lalu jika bagus baru akan menghadirkan versi 950 XL. Untuk Display Dock sepertinya akan hadir bersamaan dengan Lumia 950, bisa juga ada program paket khusus untuk mendapatkan dua perangkat sekaligus.

Untuk waktu ketersediaan, kemungkinan tidak akan jauh dengan ketersediaan global bulan depan, atau bahkan mungkin bisa jadi bersamaan, yang pasti sebelum tutup tahun. Harga sendiri akan tergantung nilai tukar rupiah, namun dari pengumuman resmi Lumia 950 akan dijual dengan harga $549, dan untuk Display Dock, belum ada harga resmi.

PS: Dear Microsoft, jika saja Surface Pro 4 dan Surface Book dibawa ke acara TechDays 2015 kemarin, setidaknya untuk demo, kami penikmat gadget akan histeris. 😀

Microsoft Display Dock Bisa Ubah Smartphone Lumia Jadi PC Desktop

Di sela-sela pengenalan tiga smartphone-nya, Lumia 950, Lumia 950 XL dan Lumia 550. Microsoft juga memperkenalkan sebuah perangkat adaptor layar berjuluk Display Dock yang memungkinkan pengguna menggunakan ponsel Lumia layaknya komputer desktop.

Continue reading Microsoft Display Dock Bisa Ubah Smartphone Lumia Jadi PC Desktop

Microsoft Secara Resmi Umumkan Lumia 950 dan Lumia 950 XL

Pada acara konferensi pers Microsoft Windows 10 hardware di New York City, Microsoft secara resmi mengumumkan kehadiran Lumia 950 dan Lumia 950 XL, keluarga terbaru perangkat smartphone yang menggunakan sistem operasi Windows 10 Mobile.

Continue reading Microsoft Secara Resmi Umumkan Lumia 950 dan Lumia 950 XL

5 Hal Baru yang Perlu Anda Ketahui Tentang Windows 10

Microsoft baru saja mengumumkan versi build terbaru dari sistem operasi teranyar mereka, Windows 10. Dalam kesempatan ini, Microsoft mengumumkan banyak informasi baru dan juga memberikan demo bagaimana Windows 10 bekerja pada PC/desktop, tablet, smartphone dan device.

Continue reading 5 Hal Baru yang Perlu Anda Ketahui Tentang Windows 10