Fokus Gilkor Tingkatkan Produktivitas Mall dan Ritel Memanfaatkan Data

Di tengah makin maraknya tren belanja online, Gilkor, perusahaan yang menawarkan solusi interaksi dan customer loyalty, fokus membantu mall dan peritel besar untuk menjangkau konsumen dan meningkatkan jumlah pengunjung.

Memanfaatkan inovasi sistem yang disebut ELYS, atau Engagement Loyalty System, Gilkor telah memiliki empat mall sebagai klien. Mereka adalah Pacific Place, PIK Avenue, Mall Of Indonesia dan Grand Galaxy Park.

Kepada DailySocial, CEO Gilkor Sinartus Sosrodjojo mengungkapkan, sistem ELYS Gilkor telah membantu manajemen mal untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan jumlah pengunjung dengan memonitor apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana berinteraksi yang tepat, berdasarkan data pelanggan.

“Platform kami sudah dilengkapi fitur canggih seperti mobile apps, digital voucher dan bahkan ada opsi gamification. Sehingga manajemen mall dan ritel dapat take action mengambil keputusan lebih cepat serta meningkatkan interaksi dengan customer, untuk lebih unggul dalam bersaing.”

Memanfaatkan pengolahan “Little data”

Salah satu cara yang diterapkan oleh Gilkor adalah pengolahan data. Gilkor mendukung perusahaan untuk meningkatkan customer engagement dan RoI (return on investment) melalui pengolahan ‘little data‘, yang merupakan tahapan krusial dalam perjalanan menuju big data dan transformasi untuk era digital.

“Maksudnya little data yaitu data yang sebenarnya cukup mudah dicari atau bahkan sudah ada. Contohnya tidak semua perusahaan mengetahui keinginan atau kesukaan masing-masing segmen pelanggan (segmented customer preference) sehingga sistem Gilkor ini dirancang untuk melakukan hal-hal seperti itu berikut analisisnya,” kata Sinartus.

Sinartus menambahkan, little data ini bisa memaksimalkan terlebih dahulu penggunanya, sebelum sebuah perusahaan melirik proyek big data yang cenderung rumit dengan biaya cukup tinggi.

“Gilkor kemarin ini terbukti sudah mampu bersaing dengan kompetitor regional ternama, dengan mengumpulkan dan menyajikan data dalam bentuk dashboard yang sederhana dan terpadu bagi klien mal dan ritel besar kami,” kata Sinartus.

Di tahun 2018 ini Gilkor memiliki sejumlah target yang ingin dicapai, di antaranya adalah mengimplementasikan sistem tiga sampai empat mall per tahun, melakukan inovasi, dan ingin berkembang sebagai on top of mind sistem bagi shopping mall di Indonesia.

Ivosights Luncurkan Aplikasi “Tania”, Agregasi Kanal Digital Layanan Pelanggan

Pengembang platform customer engagement Ivosights baru-baru ini meluncurkan produk terbarunya yang diberi nama Tania. Produk ini merupakan sebuah aplikasi agregator yang dapat menghubungkan pemilik brand dengan pelanggan, atau disebut dengan customer touchpoint. Aplikasi ini dibuat di platform Android, diharapkan dapat merangkul lebih banyak konsumen.

“Tania dikembangkan untuk memudahkan konsumen dalam berinteraksi dengan brand, tanpa kebingungan mencari dan menentukan akun resmi brand tertentu,” ujar CEO Ivosights Elga Yulwardian.

Saat ini Tania menghubungkan konsumen langsung ke email dan akun-akun resmi brand di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Google+. Menariknya Tania telah melakukan kurasi dan verifikasi terhadap brand tersebut, sehingga dipastikan konsumen terhubung dengan kanal yang benar. Tania sendiri didesain untuk dapat mengakomodasi saran, pertanyaan/permintaan, dan komplain terkait layanan atau produk yang digunakan konsumen,

“Saat ini ada 850 brand dari 35 sektor industri yang dapat diakses melalui Tania, dan jumlah ini akan terus meningkat,” lanjut Elga.

Sebelumnya Ivosights meluncur menawarkan tiga platform unggulan untuk pengelolaan pelayanan konsumen di media sosial, yakni Digital Monitoring Platform, Social Customer Care Platform, dan Automation Social CRM Platform. Dengan solusi end-to-end yang dihadirkan, Ivosights berharap bahwa layanannya dapat menjadi alternatif produk dalam negeri untuk pemasaran digital. Selama ini bisnis kebanyakan menggunakan layanan seperti Zendesk untuk memonitor seluruh aktivitas pemasaran media sosial mereka.

Menangani konsumen di media sosial tidak mudah

Media sosial memang efektif untuk mendekatkan brand dengan konsumennya, karena rata-rata konsumen digital saat ini sangat erat dengan penggunaan media sosial. Namun apakah semudah itu dalam implementasinya? Jika melihat praktik yang banyak dilakukan oleh brand besar yang ada saat ini dalam menangani keluhan pelanggan via media sosial, cukup rumit. Pasalnya setiap pelanggan itu unik, dan memiliki sifat yang sangat berbeda. Poin ini yang sulit untuk diakomodasi oleh teknologi, di luar kecepatan respons yang mungkin dilakukan.

Namun beberapa waktu lalu Ivosights juga sudah menjalin kerja sama khusus dengan LIPI. Salah satu target capaiannya ialah untuk menghadirkan sebuah sistem yang mampu mengenali sentimen (positif atau negatif) perilaku pengguna media sosial dalam kaitannya dengan layanan pelanggan. Pada dasarnya otomatisasi seperti ini sangat mungkin dilakukan, mengingat sekarang konsep seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, ataupun Data Science sudah sangat riil.

Application Information Will Show Up Here

Empat Cara Mendapatkan Testimoni Valid dari Konsumen

Testimonial konsumen dan mendapat ulasan online adalah bagian penting untuk mendapatkan calon konsumen baru. Pasalnya kedua hal ini memiliki pengaruh kuat terhadap kesuksesan bisnis startup Anda. Mintalah testimoni dari klien atau konsumen setia Anda sebelum meluncurkan produk atau layanan baru.

Sebab pada kenyataannya, calon konsumen atau klien melakukan hal yang sama sebelum mereka membeli produk Anda atau bekerja sama dengan Anda. Menurut Search Engine Land, sebanyak 88% konsumen mempercayai ulasan online sama besarnya dengan rekomendasi pribadi.

Ditambah lagi, menurut penelitian Social Media Today, kuantitas ulasan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen hingga 70%. Berdasarkan skala tingkat kepuasan antara 1 sampai 10, nomor ideal yang harus Anda dapatkan minimal adalah 6.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut hal-hal penting yang harus diingat dalam membantu Anda mencetak lebih banyak ulasan dan testimoni berkualitas untuk bisnis Anda. Berikut rangkumannya:

1. Tanyakan langsung ke klien dan lakukan follow up

Cara termudah untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dan ulasan dari klien adalah menanyakannya langsung. Jika Anda tidak meminta umpan balik, banyak pelanggan yang tidak akan ingat untuk melakukannya karena mereka memiliki hal lain untuk diselesaikan. Mintai tanggapan mereka pada waktu yang tepat, misalnya melalui survei via email.

Atau jika Anda mencoba untuk meningkatkan jumlah ulasan, jangan ragu untuk mengirim email atau menelepon langung. Cara ini akan membuat orang jadi lebih mudah untuk terbuka dan jujur.

Tunjukkan konsumen dengan jelas kemana mereka bisa memberikan ulasannya secara online dengan memberi URL situs web atau dari akun media sosial.

Jika seseorang merespon dan tertarik untuk meninggalkan ulasan, namun gagal untuk menyelesaikannya. Sebaiknya Anda kirimkan email pengingat. Desainlah dengan tampilan yang mudah dan cepat untuk mengirimkan ulasan singkat cukup dengan tiga kalimat.

2. Tunjukkan Anda menghargai setiap ulasan

Pertama, beritahu konsumen Anda betapa berharganya ulasan dari mereka untuk perbaikan bisnis Anda. Jelaskan bagaimana hal itu dapat membantu bisnis, hanya dengan meluangkan waktu beberapa detik saja. Jadikan prosesnya mudah bagi mereka ketika ingin meninggalkan ulasan.

Kemudian, pertimbangkan pemberian insentif untuk mereka seperti diskon pembelian barang jika meninggalkan ulasan yang jujur. Setelah itu, Anda ungkapkan rasa terima kasih. Apabila ulasan yang masuk berbentuk kritik negatif, segera perbaiki dengan cepat.

3. Jangan takut menerima ulasan buruk

Anda tidak bisa selalu menyenangkan hati semua pelanggan setiap saat. Jangan biarkan rasa takut menyelimuti Anda ketika mendapat ulasan buruk, meski bila dilihat dari luar hal tersebut dapat dibayangkan seperti petaka. Dapat dimaklumi bila Anda selalu berusaha untuk menghindarinya.

Tidak semua ulasan negatif itu memiliki terlihat buruk, bahkan di antaranya bisa Anda prediksi. Satu ton ulasan positif bisa terlihat mencurigakan karena setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan.

Saat Anda menerima ulasan buruk, tangani dengan cepat dan coba selesaikan masalah tersebut. Gunakan kritik yang bersifat konstruktif tersebut untuk memperbaiki produk atau layanan Anda. Jangan ucapkan kata-kata kasar kepada mereka.

4. Fokus menghimpun konsumen

Penting untuk menghabiskan waktu dengan pelanggan melalui kanal media sosial. Sebab kanal tersebut adalah tempat favorit konsumen atau pendukung Anda meneriakkan pendapat mereka tentang perusahaan Anda. Maka dari itu dorong mereka untuk mengirim ulasan online selama bercakap-cakap dengan mereka.

Keterlibatan media sosial bisa sesederhana berbicara dengan konsumen di kolom komentar dengan menanyakan apa permasalahan yang mereka hadapi. Menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen tidak harus menghabiskan seluruh waktu atau memakan anggaran pemasaran bisnis Anda.

Membangun Kepercayaan Konsumen di Era Digital

Dalam jenis bisnis apapun, membangun kepercayaan merupakan kunci sukses untuk meraih keberhasilan. Tidak peduli apakah bisnis tersebut berskala besar atau kecil, kepercayaan dibutuhkan untuk terus menumbuhkan dan mengembangkan bisnis. Membangun kepercayaan merupakan salah satu upaya untuk meraih tujuan-tujuan bisnis yang lain. Misalnya saja dengan membangun kepercayaan kepada konsumen, mereka akan dengan senang hati menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.

Dalam kaitannya dengan membangun kepercayaan bagi sebuah bisnis, era digital membawa berbagai perubahan yang menuntut adanya perubahan strategi di berbagai bidang. Di satu sisi, perubahan ini menuntut marketer atau business owner untuk mempelajari hal baru. Namun, di sisi lain, hadirnya era digital membawa banyak sekali kemudahan bagi bisnis, khususnya untuk membangun kepercayaan pada konsumen.

Pada dasarnya, era teknologi internet memungkinkan semua hal untuk semakin terbuka. Sebagai contoh, dengan memanfaatkan media sosial, kini bisnis bisa langsung ‘bertemu’ dan mendengarkan berbagai masukan dari customer-nya. Tak hanya menerima feedback secara langsung, kini business owner bahkan bisa memahami apa orang lain pikirkan dan rasakan mengenai produk yang mereka tawarkan. Misalnya saja melalui obrolan antar pengguna media sosial atau melalui forum-forum yang banyak dibentuk oleh sesama customer.

Kemudahan-kemudahan inilah yang di satu sisi memudahkan proses pembentukan kepercayaan antara bisnis dengan konsumen. Tetapi di sisi lain, keterbukaan ini juga menuntut business owner untuk selalu waspada. Sebab, dengan keterbukaan informasi, kesalahan sekecil apapun bisa langsung diketahui oleh semua orang dan itu secara tidak langsung dapat memberikan image atau kesan yang kurang baik bagi sebuah bisnis.

Kepercayaan sebagai reputasi manajerial

Dalam banyak hal, kepercayaan akan sama pentingnya dengan bisnis itu sendiri. Kepercayaan menunjukkan adanya sistem yang baik dalam sebuah perusahaan. Kepercayaan dalam bisnis tak hanya sebagai sesuatu yang berhak didapat oleh perusahaan, namun sebagai sesuatu yang harus didapat oleh perusahaan.

Kepercayaan menjadi satu kunci awal di mana tujuan-tujuan bisnis dapat dicapai lebih lanjut. Sebagai contoh, jika sebuah bisnis memiliki sebuah produk untuk dijual kepada konsumen, sebelum ia berhasil menjual produk tersebut, tentunya bisnis harus mendapatkan kepercayaan konsumen terlebih dulu. Tentunya, dalam hal ini dibutuhkan berbagai upaya, seperti proses branding ataupun marketing.

Lagi-lagi di era digital ini, kita harus bersyukur mengingat proses branding dan marketing bisa dilakukan melalui berbagai cara yang bisa dikatakan lebih mudah dan murah dibandingkan dulu ketika bisnis masih dijalankan dengan konvensional.

Ada berbagai channel yang bisa dimanfaatkan dengan baik dalam proses ini. Misalnya saja, selain contoh customer service melalui media sosial yang telah disebutkan di atas, kita bisa juga menggunakan e-mail maupun halaman website untuk ‘berkenalan’ lebih jauh dengan konsumen. E-mail ataupun website memungkinkan bisnis untuk menjangkau seluruh user dari berbagai lapisan di wilayah.

Ibaratnya, dengan teknologi digital, kini bisnis bisa dengan mudah menemui customer di manapun ia berada. Bisnis bisa dengan mudah menyerap apapun aspirasi yang dikemukakan oleh customer. Sebaliknya, melalui teknologi ini bisnis juga bisa dengan mudah memamerkan kebolehannya di mata customer.

Kepercayaan konsumen dalam angka

Sebuah studi menunjukkan bahwa sebanyak 83% konsumen akan dengan senang hati memberikan rekomendasi mengenai produk-produk yang mereka percayai. Angka ini tentu berhubungan dengan jumlah persentase orang yang memutuskan untuk membeli sebuah produk berdasarkan rekomendasi dari orang lain. Jadi, bisa dikatakan bahwa kepercayaan menjadi salah satu kunci sebuah bisnis berhasil mendapatkan customer-nya.

Bermula dari kepercayaan yang didapat, maka bisnis akan mendapatkan rekomendasi. Kemudian, melalui rekomendasi tersebut, orang lain akan tertarik, dan begitu seterusnya.

Logo LabanaID

Tujuh Pertanda Konsumen Mulai Meninggalkan Perusahaan Anda

Mendapatkan konsumen itu adalah sesuatu yang sangat mahal. Saat Anda telah mendapatkan konsumen, pasti Anda ingin terus menjaga mereka untuk jangka waktu panjang. Untuk itu, Anda perlu menghindari pertanda apa saja yang ditunjukkan konsumen ketika meninggalkan produk Anda. Berikut rangkumannya:

Sering mengeluh

Kadang-kadang Anda mendengar munculnya keluhan dari konsumen, sebenarnya di satu sisi ini adalah hal yang baik karena mereka terlibat langsung dengan perusahaan Anda. Menghubungi konsumen secara langsung merupakan tindakan yang tepat ketika mereka mengeluh.

Namun, ketika Anda menemukan salah satu pelanggan Anda terlalu sering mengeluh meski masalahnya cenderung tidak besar bisa menjadi pertanda bahwa mereka tidak puas dengan produk Anda. Setiap keluhan yang masuk harus Anda selesaikan secara cepat dengan mengedepankan layanan over the top. Jangan sampai membuat konsumen menunggu, dan buat mereka secara pribadi merasa terlibat dalam setiap proses penyelesaian.

Tidak ada respons

Konsumen yang mengeluh itu adalah indikasi yang buruk, namun akan lebih buruk ketika konsumen tidak merespons setiap kali Anda hubungi mereka lewat email, pesan singkat atau telepon. Ini adalah pertanda yang sangat buruk dan perlu segera diperbaiki. Bila hal ini terjadi di bisnis Anda, cobalah berkomunikasi dengan rutin.

Membandingkan dengan kompetitor

Seberapa sering Anda mendengar ucapan, “perusahaan lain melakukan ini, tapi Anda tidak.” Ucapan ini dilontarkan konsumen yang ingin dilayani oleh perusahaan lain. Bila hal ini terjadi, waktunya bagi Anda untuk meninjau kembali proses penjualan dan mendengarkan apa yang mereka inginkan. Lalu negosiasikan lewat kesepakatan demi membuat mereka bahagia lagi.

Sebaiknya Anda tidak perlu untuk mengambil sikap defensif ketika hal ini terjadi. Tempatkan diri Anda di tempat pelanggan. Sebab sebenarnya konsumen ingin mendapatkan layanan terbaik dengan harga terendah.

Berhenti langganan dari daftar email

Email pemasaran akan menjengkelkan bila membuat inbox seseorang jadi terlalu penuh. Tentu saja hal tersebut otomatis akan membuat konsumen memilih untuk berhenti berlangganan dari daftar email Anda. Untuk memastikan alasan dibalik berhentinya berlangganan, tanyakan kepada mereka alasannya. Jika tidak memberi alasan, hubungi mereka dan cari tahu apakah semuanya baik-baik saja.

Mengutip isi kontrak

Begitu Anda melihat konsumen mulai terdengar seperti pengacara daripada seorang pengguna, artinya ada masalah. Jika mereka melihat isi kontrak dan mengutip salah satu isinya, berarti ada hal yang jelas-jelas membuat mereka tidak senang.

Daripada berdiskusi tentang apa yang disebutkan dalam kontrak mana yang tidak, coba Anda tanyakan dengan pertanyaan yang lebih personal. Mengapa mereka tidak senang? Layanan apa yang membuat mereka jadi berkata demikian? Saat Anda sudah menemukan kebenaran, yakinkan mereka, dan ingatkan karyawan bahwa bisnis Anda telah melampaui persyaratan yang disebut dalam kontrak.

Perubahan organisasi

Jika klien korporat Anda dibeli oleh kompetitor karena terjadi perubahan struktur organisasi dalam kantor klien, tidak ada alasan untuk percaya bahwa Anda telah kehilangan mereka. Sebaiknya Anda harus proaktif mengenalkan diri dan mengambil keputusan baru melalui proses penjualan dengan menekankan value.

Apabila Anda menunggu dijemput bola, strateginya jadi salah. Situasi ini mengingatkan kepada Anda betapa pentingnya menjaga hubungan yang kuat dengan konsumen.

Anda berhenti investasi

Ibarat menikah, Anda perlu selalu menjaga pasangan dengan menginvestasikan apa yang Anda miliki. Sama halnya dalam berbisnis, Anda harus bekerja keras untuk mendapatkan klien. Sebab, mempertahankan klien itu lebih sulit daripada mendapatkan klien baru karena Anda harus keluar mengajak mereka makan siang, mengundang ke acara, dan terus menerus melakukan follow up.

Bagaimana Meningkatkan Loyalitas Pengguna

Persaingan bisnis di lini startup semakin ketat. Sama-sama merintis, dan sama-sama berjuang di pasar yang belum stabil membuat startup wajib untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah mereka dapat. Tidak mudah memang, tetapi ada beberapa cara yang bisa diupayakan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pengguna.

“Muat” penggemar produk ke dalam sebuah konten

Produk digital atau produk konvensional sekarang sudah lazim memiliki akun media sosial untuk berkomunikasi dengan para penggemarnya. Salah satu cara yang mudah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dalam media sosial ada menghargai keberadaan mereka. Cara yang bisa dilakukan adalah memuat mereka dalam konten akun resmi. Ini bisa membuat mereka merasa “dikenal” dan semakin dekat dengan produk Anda.

Mendengarkan masukkan

Dari berbagai cara memperlakukan pengguna dengan baik mungkin ini yang paling dasar. Mendengarkan masukkan para pengguna. Biasanya loyalitas tumbuh karena pengguna dekat dan merasa didengar oleh pengelola produk. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang meluangkan waktu untuk memberikan masukkan kepada produk Anda. Satu cara lain untuk menghargai mereka yang memakai produk Anda.

Ada saat dibutuhkan

Salah satu kunci loyalitas ada pada pelayanan. Customer service. Jika Anda menyediakan pelayanan yang prima, ramah, dan membantu. Pelanggan akan merasa sangat nyaman jika ada tempat untuk mereka bertanya mengenai permasalahan yang mereka hadapi. Standar pelayanan pelanggan yang baik bisa memuaskan pengguna dan bisa berubah menjadi loyalitas.

Beri sesuatu yang lebih baik yang tidak diberikan kompetitor

Pengguna cenderung memilih sebuah produk karena kelebihan, baik itu fitur yang lebih komplit atau pun pelayanan pelanggan yang lebih baik. Intinya secara umum, berikan apa yang kompetitor tidak punya. Berikan dengan kualitas yang baik tentunya. Tidak hanya berbeda, tetapi berguna.

Jadikan kualitas sebagai yang utama

Ini dari loyalitas pengguna adalah pengalaman yang baik. Jika ingin meningkatkan loyalitas ke level yang lebih tinggi pastikan Anda meningkatkan kualitas terlebih dahulu.  Baik kualitas produk maupun kualitas pelayanan.

Enam Cara Tepat Mengelola Umpan Balik Pelanggan

Feedback atau umpan balik dalam kegiatan pemasaran merupakan hal yang paling akurat untuk mengukur sejauh mana kemampuan sebuah produk bekerja dengan baik dan tentunya diterima oleh target pengguna. Untuk ke depannya umpan balik tersebut bisa dijadikan bekal untuk menambah fitur baru, mengoreksi kesalahan hingga memperluas target pasar, jika diterapkan dengan baik. Artikel berikut ini akan membantu Anda pemilik startup mengelola umpan balik secara tepat.

Meningkatkan layanan dan produk

Dengarkan dengan baik keinginan dan kritikan dari pelanggan setia Anda, dengan demikian produk dan layanan yang nantinya diciptakan bisa diterima dan digunakan oleh pelanggan. Umpan balik pelanggan juga bisa digunakan sebagai bekal yang ampuh untuk mengembangkan bisnis dan menentukan ke mana arah inovasi perusahaan.

Mengukur kepuasan pelanggan

Umpan balik lainnya yang bisa dilancarkan yaitu dengan memberikan survei kepada pelanggan. Sematkan juga pilihan rating dari masing-masing fitur yang dimiliki, untuk melihat seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap fitur yang dihadirkan. Manfaatkan tools survei yang ada secara online dan email hingga cara konvensional lainnya seperti menelepon langsung pelanggan Anda.

Kritikan untuk membuat produk yang baik

Saat ini ketika kompetisi makin sengit dan startup Anda harus bersaing mendapatkan pengguna yang sama dengan pemain lainnya, umpan balik bisa menjadi solusi terbaik untuk menciptakan pengalaman atau user experience terbaik untuk target pasar Anda. Untuk mewujudkan hal tersebut, Anda harus melontarkan pertanyaan kepada pelanggan hal apa yang mereka inginkan untuk menciptakan produk yang lebih personal dan tentunya konsisten. Jika produk Anda bisa menghadirkan pengalaman lebih baik dari kompetitor, bisa dipastikan pelanggan akan semakin loyal dengan produk dari startup Anda dan enggan untuk berpaling.

Mempertahankan pelanggan (customer retention)

Umpan balik dari pelanggan merupakan cara berkomunikasi langsung antara Anda pemilik startup dan pelanggan. Bagaimana selanjutnya Anda mengolah umpan balik tersebut akan berpengaruh kepada loyalitas dari pelanggan Anda. Pelanggan yang puas adalah pelanggan yang akan loyal dengan produk Anda, untuk itu berikanlah survei secara berkala dan coba berikan jawaban yang sesuai dan tentunya diinginkan oleh pelanggan. Tutup celah baru untuk pelanggan Anda mulai bereksplorasi ke layanan lainnya, ketika umpan balik mereka dihiraukan oleh Anda.

Menghadirkan data yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis

Bisnis yang baik adalah yang dijalankan berdasarkan data bukan intuisi, untuk itu pastikan data yang masuk adalah akurat dan benar agar bisa diimplementasikan untuk meningkatkan produk dari umpan balik pelanggan. Dari data ini nantinya juga akan terlihat layanan baru seperti apa yang diinginkan dan fitur apa yang kurang diminati dan pada akhirnya bisa dihapus dari produk Anda.

Dapat digunakan untuk mengidentifikasi customer advocate

Customer advocate adalah pelanggan yang telah menggunakan produk Anda dan bersedia untuk menceritakan dari informasi mulut ke mulut (word of mouth) kepada calon pelanggan lainnya secara suka rela. Dari umpan balik tersebut coba cermati dengan baik siapa saja customer advocate yang berpotensi dan bisa Anda dekati untuk melancarkan kegiatan promosi. Terapkan proses ini dengan tepat, agar bisa melancarkan kegiatan pemasaran berdasarkan umpan balik dan tentunya memangkas biaya akuisisi pelanggan.

Melakukan Riset Pasar Secara Efektif dan Efisien untuk Startup

Riset pasar menjadi salah satu bagian penting bagi seseorang untuk memulai sebuah bisnis. Berbagai keputusan strategis akan berkiblat kepadanya. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk melakukan riset pasar. Mulai cara yang mahal seperti yang dilakukan korporasi besar dengan jasa lembaga riset ternama, atau yang paling efisien dengan memanfaatkan limpahan data yang ada di internet.

Startup atau pemula bisnis bisanya memiliki anggaran yang minim untuk melakukan riset seperti ini. Butuh pendekatan yang gesit dan efisien untuk melakukannya. Untungnya di era search engine seperti saat ini berbagai jenis data dapat dengan mudah ditemukan. Yang justru menjadi bagian penting untuk memulai yaitu dengan mengetahui poin apa saja yang harus ditemukan.

Co-founder of Travtar.com Srishti Goyal mengutarakan bahwa untuk melakukan riset pasar kita harus mendefinisikan secara jelas konsep bisnis yang akan dijalankan. Bisa dengan membuat sebuah resume yang berisi beberapa poin esensial berikut: (1) Apa ide/konsep yang diajukan? (2) Bagaimana gagasan personal terkait ide tersebut? (3) Siapa yang akan mendapat manfaat dari solusi yang dibuat? (4) Mengapa mereka bisa mendapatkan manfaat tersebut? (5) Bagaimana proses tersebut dapat menghasilkan keuntungan bisnis?

Setelah menemukan masalah dari ringkasan yang telah dibuat, lakukan riset singkat dengan melibatkan internet (search engine). Temukan masalah dengan kata kunci tersebut, apakah banyak orang yang mengeluhkan? Identifikasi siapa mereka dan catat keluhan mereka. Buatlah dokumentasi dari penemuan tersebut, kemudian identifikasi apakah mereka berpotensi menjadi pengguna solusi yang akan dikembangkan, atau bahkan siap membayar untuk solusi yang hendak dikerjakan.

Untuk menemukan proposisi yang tepat, riset di internal bisnis juga perlu dilakukan. Gunakan laporan tentang industri terkait yang bisa didapat dari berbagai sumber untuk acuan terkait dengan kultur bisnis dan visi. Penting juga untuk mensinergikan apa yang menjadi cita-cita para pemangku kebutuhan di bisnis. Tanyakan juga satu per satu pertanyaan yang ada di resume kepada mereka, untuk melihat sedalam mana para stakeholder memahami masalah di pasar. Hal ini juga mencakup tentang proses menemukan mitra bisnis, jika startup masih dalam proses pencarian.

Dan riset terakhir ialah untuk untuk memahami pesaing. Kita harus tahu nilai atau manfaat lebih dari ide bisnis yang akan direalisasikan. Apa baik dan buruknya dibanding dengan pesaing, termasuk model bisnisnya. Cara yang paling efektif ialah dengan menemukan dan mengidentifikasi melalui internet. Penting juga untuk mempertebal wawasan terkait dengan ini, karena suatu saat mitra (baik itu investor, konsumen, venture capital dll) bisa jadi menanyakan hal serupa, “Apa yang membedakan Anda dengan mereka?”.

Jika diperlukan, juga bisa melakukan penghimpunan data dengan melakukan riset online. Seperti diketahui saat ini terdapat banyak sekali platform yang dapat mendukung kegiatan ini, distribusinya pun sangat tertolong dengan keberadaan media sosial.

Setelah semua proses tersebut selesai, maka saatnya merumuskan langkah dengan data yang telah dihimpun meliputi (1) apa yang konsumen mau, (2) apa yang konsumen akan bayarkan, (3) apa yang akan dilakukan kompetitor, dan (4) bagaimana distribusi produk yang baik.