Startup Makassar Expo Kumpulkan 13 Startup Terbaik

Acara Startup Makassar Expo yang pertama kali digelar di kota Makassar mengumpulkan 13 startup dengan ide yang menarik. Kegiatan ini digelar dengan tujuan untuk memberdayakan startup yang telah terbentuk di Kota Makassar, membangun kerja sama dan sinergi antar startup, mempromosikan startup di Makassar kepada pasar yang tepat, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dari peserta dan memberikan penghargaan kepada startup terbaik.

Dalam pagelaran expo, tersebut Startup Makassar berhasil mengumpulkan 13 startup yang memiliki produk menarik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang menjanjikan. Berikut ini adalah daftar selengkapnya:

Solucities

Sebuah crowdfunding dan media kolaborasi masyarakat urban (komunitas) untuk terlibat memberi solusi nyata pada kota-kota di Indonesia. Baik berupa ide atau solusi berkelanjutan yang bisa diwujudkan ataupun dalam bentuk pendanaan. Solucities fokus pada permasalahan permukiman kumuh, infrastruktur skala urban dan upaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat urban.

Tarrasmart

Tarrasmart adalah kependekan dari TrAnsfoRmation RAdio in SMART City and SMART Technology. Fokus pada direktori radio online di Indonesia.

Tiketbusku

Situs Reservasi Online tiket bus, pengguna dapat memilih rute tanggal keberangkatan dan jumlah penumpang dan tempat duduk langsung melalui platform Tiketbusku. Tiketbusku telah telah bekerja sama dengan beberapa jasa angkutan Bus di beberapa daerah di Sulawesi.

GOWDI

Gowdi merupakan kependekan dari Gowa Digital Studio. Merupakan game developer yang berfokus pada aplikasi game mobile dengan kategori edukasi dan arcade.

Rumah Private

Rumah Private adalah startup penyedia tutor privat. Berbeda dengan layanan serupa lainnya, Rumah Private menjaga kualitas para pengajar sehingga dipastikan setiap pelanggan mendapat pelayan yang terbaik.

Cari Pondokan

Caripondokan memberikan kesempatan kepada traveler untuk menikmati penginapan selain hotel di lokasi pilihan.

Maningo Studio

Startup game developer yang berbasis di Makassar, memiliki visi dan misi untuk memberikan game terbaik bukan hanya untuk hiburan namun edukasi masyarakat.

Mallsampah

Mallsampah adalah Sistem pengelolaan sampah digital dan Eco-Marketplace. Mallsampah memiliki 5 layanan utama sebagai model jual-beli hijau, yaitu layanan jual-beli sampah nonorganik secara online, layanan jual-beli produk daur ulang, produk ramah lingkungan, bibit tanaman dan barang bekas.

Jasa Smart

Jasa Smart merupakan merketplace jasa yang memungkinkan segala kebutuhan jasa bisa didapatkan dengan mudah. Melalui marketplace ini Jasa Smart tidak hanya fokus pada bisnis namun juga menjadi solusi pada persoalan sosial di masyarakat.

Hi-Clay

Hi-Clay adalah startup yang bergerak di bidang pengembangan game hiburan hingga edukasi.

NonQ

Aplikasi yang menghubungkan para pemilik tempat cafe, restoran, rumah makan, warung kopi dan ruang publik dengan para pengguna berdasarkan kebutuhan, fasilitas yang diinginkan, lokasi dan budget yang dimiliki.

Sahabat Rumah

Sahabat rumah adalah start up di bidang properti yang fokus pada layanan terintegrasi properti. Menggabungkan konsep social entrepreneurship, green ,culture dan creative economy.

Kotak Narsis

Kotak Narsis merupakan photobooth kreasi dari Dandelion Kreatif Indonesia dan WASDLABS. Bukan seperti photobooth biasa, Kotak Narsis hadir memberikan fitur berbeda untuk pengguna.

Program scale-up komunitas Makassar

Kegiatan lain yang juga digelar dalam rangkaian Startup Makassar Expo adalah coaching clinic oleh komunitas Startup Makassar. Dengan menghadirkan 10 mentor pelaku startup dan profesional dari berbagai bidang, kegiatan ini cukup disambut baik oleh pelaku industri digital kreatif di sana.

Diharapkan setelah kegiatan ini, pelaku startup dapat melakukan akselerasi dalam pengembangan bisnisnya serta dapat menjalin hubungan dengan para profesional yang telah lama berkecimpung dalam industri kreatif digital.

Melihat Keseruan Workshop IoT Academy dalam CompFest 8

Pada Sabtu (24/7) dan Minggu (25/7) lalu, dalam rangkaian CompFest 8, telah berlangsung workshop Design Thinking, salah satu rangkaian acara IoT Academy yang diadakan di Kudoplex, Jakarta Selatan. Workshop yang berlangsung selama dua hari ini membawakan berbagai macam bahasan, mulai dari sesi Design Thinking hingga sesi Implementation.

Pada hari pertama, materi Design Thinking dibawakan oleh Tim MakeDoNia. Workshop Design Thinking hari pertama ini dibagi menjadi sesi Insight dan sesi Fieldwork. Pada sesi Insight, para peserta diminta untuk menggali sedalam-dalamnya mengenai inovasi yang akan mereka buat, seperti menentukan target customer dan mengetahui apa yang customer butuhkan. Memasuki sesi Fieldwork, para peserta diberikan waktu kurang lebih selama 2,5 jam untuk mewawancarai orang-orang yang sesuai dengan target customer mereka.

Pada sesi Fieldwork ini terlihat antusiasme para peserta dalam mencari dan mewawancarai customer. Sebagai contoh, Tim Vector yang terdiri dari Dimas, Irwan, dan Eka memilih kategori Public Facility dan berencana membuat alat keamanan kebun binatang yang terinspirasi dari kasus jatuhnya anak kecil melewati besi pembatas kandang gorila di kebun binatang Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.

Di hari kedua, workshop dibuka dengan penjelasan tentang Kudo Technology oleh Head of Front End Kudo. Hari kedua terdiri dari sesi Ideation dan sesi Implementation. Peserta terus dibimbing untuk semakin memantapkan ide mereka. Peserta diminta untuk menulis apa saja permasalahan yang dihadapi customer berdasarkan hasil wawancara kemarin beserta solusinya.

Pada sesi Implementation, setiap tim membuat prototipe menggunakan alat yang diberikan oleh panitia lalu mempresentasikan prototipe mereka. Antusiasme peserta terlihat saat mereka mempresentasikan karya-karya mereka yang unik. Sebuah botol dapat dibuat sebagai pengingat agar pengguna tidak lupa minum air. Selain itu, kotak obat juga dibuat agar dapat memberikan notifikasi kepada pengguna agar tidak lupa minum obat.

“Konsep Design Thinking ini kan dibuat memang untuk mengubah mindset, tidak hanya membuat teknologi yang keren saja tetapi juga teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri,” jelas Kresna dari Tim MakeDoNia. Kresna juga berharap agar semua produk IoT Academy tidak hanya dibuat pada saat acara saja melainkan dapat menjadi produk yang sustainable, dapat dipakai serta dapat diproduksi secara massal.

Disclosure: DailySocial adalah media partner CompFest 8 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Merangkul Kewirausahaan Digital di Indonesia Digital Leader 2016

Ada satu hal yang perlu dimiliki oleh tiap entrepreneur dalam membangun bisnisnya, yaitu jiwa seorang pemimpin. Namun, jiwa kepemimpinan pun bisa dipupuk sejak muda dan ini yang coba dilakukan oleh Kudo melalui kompetisi Indonesia Digital Leader (IDL) 2016. Lewat IDL 2016 yang membidik kalangan mahasiswa, Kudo ingin mendorong para mahasiswa untuk merasakan secara langsung bagaimana menjalankan bisnis di perusahaan startup sembari meningkatkan leadership skill yang dimiliki.

Indonesia Digital Leader 2016 atau IDL 2016 adalah inisiatif bootcamp kepemimpinan pertama di Indonesia yang diprakasai oleh startup berbasis teknologi, Kudo, untuk merangkul digitalisasi lewat kewirausahaan digital. IDL sendiri akan melibatkan pesertanya yang berasal dari kalangan mahasiswa untuk menjadi aktif dalam kewirausahaan digital di Indonesia, bisa menjadi bagian dari gerakan digital, dan membuat dampak yang nyata ke masyarakat.

Melalui IDL, peserta juga diharapkan bisa membentuk jiwa entrepreneurship dan leadership skill mereka yang didapat dari pengalaman bekerja secara langsung di perusahaan startup dan proses mentoring dari para mentor berpengalaman. Beberapa mentor yang terlibat adalah CEO Kudo Indonesia Albert Lucius, Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami, dan CEO Wardour and Oxford Wempy Dycota Koto.

Mentor-mentor yang terlibat dalam ajang IDL 2016 / IDL
Mentor-mentor yang terlibat dalam ajang IDL 2016 / IDL

IDL 2016 sendiri sudah berlangsung sejak 15 Juli 2016 lalu dan kini sudah memasuki fase Business Case Study Competition. Di fase ini ada 30 tim terbaik yang telah berhasil melalui tahap seleksi pertama. Tiap tim terdiri dari tiga orang yang berasal dari satu universitas.

Fase Business Case Study Competition akan berlangsung hingga 27 Juli 2016 dan 30 tim terbaik yang ada di fase ini pun akan disaring kembali menjadi 10 tim yang akan diumukan pada 12 Agustus 2016. Kesepuluh finalis itulah yang nantinya berhak untuk maju ke tahap bootcamp di Jakarta. Setelah melalui fase Execution Challenge (28 Agustus-10 Desember 2016), Presentation and Winner Ceremony akan dilangsungkan pada 17-18 Desember 2016.

Total hadiah yang ditawarkan untuk para pemenang dalam kompetisi IDL 2016 yang digelar oleh Kudo ini jumlahnya mencapai Rp 150 juta. Di samping itu, masih ada kesempatan untuk membawa pulang grandprize berupa tiga Macbook Pro.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi tautan ini.

_
Disclosure: DailySocial adalah media partner Indonesia Digital Leader 2016

BEKRAF Buka Kesempatan Sponsori Startup Mengikuti Startup Istanbul 2016

Hari ini Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) secara resmi membuka pendaftaran bagi para startup yang ingin mengikuti program Startup Istanbul 2016 di Istanbul, Turki, dengan disponsori oleh BEKRAF. Sebagai badan perwakilan pemerintah yang ingin terus menunjukkan komitmennya mendukung industri startup di Indonesia, BEKRAF akan mendukung 10 (sepuluh) founders anak bangsa untuk dikirim ke acara Startup Istanbul untuk berkompetisi di ajang kompetisi dan konferensi startup terbesar di Eurasia.

Startup Istanbul, yang akan diselenggarakan 6-10 Oktober 2016 mendatang, adalah acara startup terdepan yang menyatukan founder, investor dan eksekutif di regional Eurasia. Startup Istanbul merupakan perkumpulan dari pemimpin-pemimpin startup dan perusahaan internet, angel investors dan pemodal ventura (VC) dari Asia dan Eropa. Istanbul adalah tempat yang sempurna untuk konferensi teknologi bagi perusahaan, pemodal, dan startup terdepan di industri digital dengan ambisi global. Inti dari acara ini adalah networking. Waktu disediakan untuk menjalin relasi dengan founder, eksekutif, pengusaha dan investor terbaik regional. Acara tahun ini akan menghadirkan lebih dari 500 startups dan lebih dari 4000 peserta.

Beberapa kriteria untuk startup founders yang boleh mengikuti program ini antara lain:

  • Sudah pernah mengikuti program inkubasi bisnis/teknologi sebelumnya
  • Produk sudah launch/live lebih dari 2 bulan
  • Sudah menunjukkan early traction untuk startup (traffic, membership atau revenue)

Untuk para founders yang ingin mengikuti program ini, silahkan melakukan registrasi di link berikut paling lambat tanggal 29 Juli 2016.

Daftar Top 20 finalis akan diumumkan tanggal 1 Agustus, dan para peserta Top 20 akan diundang untuk melakukan pitching pada tanggal 3 dan 4 Agustus di hadapan tim BEKRAF yang nantikan akan memilih Top 10. Pengumuman finalis Top 10 yang akan disponsori oleh BEKRAF akan dilakukan tanggal 5 Agustus 2016. Top 10 startup founders inilah yang nantinya akan diberangkatkan oleh BEKRAF ke Startup Istanbul untuk melakukan pitching dan mewakili Indonesia di ajang kompetisi startup bergengsi di Asia dan Eropa.

Untuk melakukan pendaftaran, langsung lakukan registrasi di link berikut atau melalui form di bawah ini:

Workshop Indonesia Next Apps 3.0 Akan Digelar di Berbagai Kota

Sebagai awalan dari pagelaran Indonesia Next Apps 3.0 (INA 3.0) oleh Samsung, akan diselenggarakan workshop terpadu di berbagai kota untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman teknis seputar pelaksanaan kompetisi. Indonesia Next Apps yang diselenggarakan kali ini menawarkan tantangan yang lebih menarik bagi para pengembang lokal, karena di sini mereka akan diminta mengembangkan aplikasi di platform-platform terbaru yang ada di industri teknologi saat ini. Mulai dari pengembangan untuk platform Tizen OS, Wearable Devices dan Virtual Reality akan disuguhkan sebagai tantangan Indonesia Next Apps 3.0.

Adapun secara spesifik materi yang akan disampaikan dalam workshop ini meliputi tiga hal, yakni (1) pengenalan mengenai Tizen OS dan Samsung Gear, (2) langkah awal membuat aplikasi mobile berbasis Tizen menggunakan Tizen SDK, dan (3) Tizen Store dan mekanisme untuk mempublikasikan aplikasi. Beberapa teknis perlombaan akan turut disampaikan pada acara ini, sehingga menjadi acara wajib bagi rekan-rekan pengembang yang hendak berpartisipasi dalam Indonesia Next Apps 3.0.

Dan berikut ini adalah jadwal dan informasi perndaftaran dari workshop INA 3.0 di berbagai kota:

  1. Malang – 18 Juli 2016.
  2. Surabaya – 19 Juli 2016.
  3. Yogyakarta – 21 Juli 2016.
  4. Bandung – 25 Juli 2016.
  5. Bogor – 27 Juli 2016.
  6. Jakarta – 28 Juli 2016.

Seperti diketahui bahwa saat ini Samsung tengah mendorong penetrasi perangkat berbasis Tizen di pasaran. Mulai dari smartphone, fintess band hingga platform yang memberikan untuk dunia otomotif mulai diperkenalkan ke publik.

Menjadi kesempatan baik bagi rekan-rekan untuk dapat mendapatkan ilmu seputar platform baru, mengingat dalam waktu dekat ekosistem Tizen akan segera digenjot di pasar tanah air. Pastikan aplikasi rekan-rekan menjadi yang pertama menghidupkan ekosistem tersebut dan jadilah pemenang di INA 3.0.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0 dan kunjungi laman resminya di https://ina.dailysocial.id.

Fenox Venture Capital Adakan Kompetisi Startup World Cup

Banyak cara untuk startup berkembang dan kemudian dikenal masyarakat. Salah satunya dengan memenangkan kompetisi dan memanfaatkan keuntungan sebagai pemenang. Salah satu kompetisi startup kelas internasional yang terdekat adalah Startup World Cup. Kompetisi yang digagas oleh perusahaan pemodalan Fenox Venture Capital (Fenox VC) ini akan digelar regional di 11 negara yang berbeda meliputi Indonesia, Jepang, India, Taiwan, Tingkok, Israel, Australia, Jerman, Chili dan Amerika Serikat (Boston dan Silicon Valley).

Setelah memenangkan kompetisi di regional masing-masing pemenang kembali akan berkompetisi pada grand final yang akan diselenggarakan di Sillicon Valley, Amerika Serikat. Selain mendapat keuntungan terhubung dengan ekosistem startup di dunia hadiah sebesar Rp 14 miliar juga berhak didapatkan startup terbaik.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 21 Juni 2016 kemarin. Setelah melalui proses seleksi 10 startup terbaik akan diundang untuk pitching pada Startup World Cup Indonesia 2016 di hadapan para juri dan berhak berkompetisi untuk mewakili Asia Tengara pada Grand Final World Cup 2017.

Para pemenang regional selanjutnya akan diterbangkan ke Silicon Valley untuk mengikuti program akselerasi, menghadiri konferensi global dan melakukan pitching di hadapan juri dan investor internasional untuk menentukan yang terbaik. Adapun yang berperan sebagai dewan juri adalah Eric Feng dari Kleiner Perkins Caufield & Byers​, David Cohen dariTechstars​, dan Kevin Hale dari Y Combinator​.

Chirman Startup World Cup yang juga CEO Fenox VC Anis Uzzaman menuturkan:

“Seiring dengan aktifnya kami berinvestasi secara global, kami merasa harus ikut andil dalam memajukan ekosistem startup dunia. Oleh karena itu, kami mengadakan Startup World Cup yang menyatukan entrepreneur dari Asia, Eropa, Australia, dan Amerika Serikat. Acara ini merupakan sebuah kesempatan emas bagi entrepreneur terutama dari Asia untuk mendapatkan pengalaman di panggung tingkat dunia, menjalin relasi dengan investor ternama dan membangun startup di Silicon Valley.”

Indonesia IoT Expo 2016 dan Pemenang IoT Challenge

Rangkaian acara Indonesia Developer Day 2016 akhirnya selesai diselenggarakan. Acara puncak IoT Expo kemarin selama dua hari (11-12 Juni 2016) di BEC (Bandung Electronic Centre). Selain acara pameran karya IoT, workshop terkait IoT, acara juga ditutup dengan pengumuman pemenang lomba IoT Challenge dan lomba blogging tema IoT.

Acara ekspo kemarin menjadi gelaran penutup setelah acara roadshow yang diadakan di berbagai kota, Bandung, Bogor, Jakarta dan Surabaya. Acara ekspo sendiri digelar cukup meriah dan menarik karena diadakan di mall dan bisa dikunjungi khalayak umum, selain, tentu saja komunitas IoT.

Review singkat booth pameran

Seperti halnya pameran IoT Developer Day beberapa bulan lalu, kali ini saya juga jalan-jalan ke beberapa booth, antara lain:

A.S.A.P

PEDER (Pet Smart Feeder)
ASAP (Automatic Sedot Asap Polusi)

Pengembang yang satu ini menghadirkan perangkat dengan sensor yang bisa mendeteksi asap dan filter untuk untuk memperbaiki atau membersihkan asap yang menjadi lebih ‘bersih’. Disiapkan pula akses lewat web dan aplikasi untuk inforasi tentang kadar asap tersebut. Dengan bentuk memanjang, sensor di sediakan di dua ujung alat.

Saat mencobanya, meski tidak ada asap, alat cukup sensitif dengan men-triger menggunakan korek gas. Berbincang tentang para pengembangnya, arahan jika proyek ini direalisasikan adalah ke B2B, meski saya sendiri berpendapat bahwa lebih cocok untuk awal pengembangannya ke C2C (skala kecil) untuk menyediakan alat filter asap rumahan atau bahkan bisa diletakan di meja kafe. Tentu saja prototipe yang ada harus dikembangkan dengan data detail tentang tools perangkat keras yang digunakan untuk mendeteksi asap agar lebih baik serta penggunaan penyaring yang sesuai standar.

Kyuri Planter

Kyuri Planter
Kyuri Planter

Peserta pameran lain yang saya kunjungi adalah Kyuri Planter. Prototipe yang dihadirkan adalah alat penanam sayuran tanpa tanah (hidroponik) dan terotomisasi (untuk pengairan atau penetesan air ke tanaman) juga untuk menjaga kelembaban secara otomatis. Penggunaan IoT tidak hanya untuk otomisasi tetapi juga bisa dikembangkan untuk mengumpulkan data terutama untuk pengembangan ke pasar B2B.

Berbincang dengan sang developer, produk ini akan menyasar pangsa pasar urban farming B2B. Meski demikian, saya sendiri melihat bahwa pasar rumahan pun bisa juga menjadi arahan pasar jika produk ini dikembangkan lebih lanjut dan dirilis ke pasaran.

IMS+

IMS+
IMS+

Satu lagi booth yang cukup menyita perhatian adalah Infusion Monitoring System+ (IMS +) yang membuat prototipe untuk memonitoring infus yang digunakan pasien rumah sakit.

Prototipe yang dibawa dalam pameran memberikan beberapa fitur seperti memungkinkan perawat untuk mendapatkan altert saat ada yang tidak sesuai dari infus seperti kurang lancar atau ada darah naik dari titik jarum yang masuk ke tubuh. Monitoring bisa dilakukan lewat aplikasi web.

Selain itu beberapa fitur yang disediakan adalah mendeteksi sisa cairan infus, kecepatan tetesan, reminder pengingat minum obat, memberikan terapi suara, perawat dapat mengirim pesan ke pasien.

Perangkat yang berhubungan dengan kesehatan biasanya akan memiliki barrier yang lebih besar. Pengembang IMS+ juga menyebutkan bahwa mereka sudah melakukan komunikasi ke rumah sakit tetapi rumah sakit masih belum (takut) untuk menggunakan alat ini karena belum teruji secara maksimal, disarankan untuk menguji dulu alat ke hewan.

TopPay

TopPay
TopPay

TopPay dikembangkan sebagai alat yang memungkinkan pengguna membayar sesuatu dengan perangkat mungil. Pembayaran semudah memencet perangkat mungil ini. Segmen cashless payment menjadi salah satu yang ingin disasar oleh TopPay.

Dalam demo prototipe yang dihadirkan, pengembang membuat sebuah ilustrasi pintu parkir. Ketika berada di depan pintu parkir, pengguna tinggal memencet tombol tertentu dan pintu akan terbuka, demikian juga ketika keluar dan membayar.

PEDER

PEDER
PEDER

Sesuai namanya, perangkat IoT ini memudahkan pemilik hewan peliharaan untuk memberi makan secara otomatis. Ada 5 layanan utama yaitu alat untuk memberi makan, perangkat wearable yang bisa dipakai hewat untuk mengukur suhu tubuh serta aplikasi Android untuk memonitoring kesehatan, nafsu makan serta mengatur pemberian makanan baik dari jumlah atau waktu. Aplikasi juga dilengkapi informasi seputar pemeliharaan hewan serta pembelian makanan secara online.

Selain yang disebutkan di atas ada beberapa protipe atau perangkat IoT lain yang ikut serta di expo, misalnya panic button yang juga pernah mengikuti pemeran IoT beberapa waktu lalu, kemudian ada pula perangkat untuk deteksi banjir, Modegi yang menyediakan perangkat smarthome, perangkat yang memungkinkan pengguna untuk medeteksi penggunaan air, dan berbagai perangkat lain.

Kurangnya kehadiran dan dukungan pemerintah

Berbincang dengan salah satu perwakilan panitia, Helmi – DycodeEdu, diinformasikan bahwa untuk acara IoT Challenge, peserta yang mendaftarkan di diri untuk bertanding di luar dugaan. Target maksimal yang ingin dicapai adalah 50 tetapi yang daftar ada 67 peserta. Para peserta ini kemudian di seleksi untuk dipilih 10 yang akan masuk babak final serta diundang pula untuk mengikuti expo.

Acara expo dan workshop di Bandung merupakan acara puncak setelah sebelumnya diselanggarakan acara offline di beberapa kota seperti Bandung, Jakarta, Bogor. Minat untuk acara offline disebutkan memang masih terasa kurang dari sisi developer yang mengerti IoT. Helmi berpendapat bahwa masih harus terus dilakukan edukasi terkait pengembangan perangkat IoT.

Meski penyelenggaraan sukses digelar, sayangnya Helmi sebagai perwakilan penyelenggara merasa dukungan pemerintah masih kurang, karena tidak ada perwakilan pemerintah (misalnya Bekraf) meski telah diundang secara resmi untuk hadir di acara. Ia bercanda bahwa mungkin pemerintah sedang sibuk. Padahal, saat penyelenggaraan acara di Bogor perwakilan pemerintah mengajak untuk berkarya. Ajang Indonesia IoT yang diselenggarakan telah berhasil (dalam waktu cukup singkat) untuk mengajak para developer mengirimkan dan berpartisipasi dengan karya mereka (real) tetapi sayangnya, perwakilan pemerintah datang pun tidak pada puncak acara di Bandung ini.

Menimbulkan pertanyaan dari penyelenggara bahwa dukungan seperti apa sebenarnya yang diberikan pemerintah. Acara Indonesia IoT Developer Day ini sudah menghasilkan banyak karya sesuai dengan kampanye yang didengungkan pemerintah, tetapi pada saat penyelenggaraan ekspo, kehadiran pun tidak ada.

Diskusi panel seputar IoT

Selain acara ekspo, workshop, acara juga menghadirkan beberapa sesi diskusi, salah satunya adalah diskusi seputar IoT yang dihadiri beberapa praktisi IoT, perwakilan komunitas, perwakilan dari Doku dan saya sendiri. Dalam diskusi singkat kemarin bisa ditarik kesimpulan yang hampir saya dengan diskusi yang pernah saya ikuti beberapa waktu lalu bahwa kondisi yang ada masih dalam tahap berkembang, masih butuh edukasi. Beberapa pihak yang terlibat dalam ekosistem masih melakukan edukasi sesuai dengan cakupannya, prinsipal, komunitas, dan developer sendiri.

Satu hal menarik, meski tahap perkembangan IoT masih di tahap awal, DOKU telah terjun untuk menjadi sponsor acara Indonesia IoT Developer Day. Dalam sesi panel, disebutkan oleh Ricky Richmond Aldien selaku VP Customer Product DOKU, bahwa DOKU ingin membantu para makers ini untuk bersama-sama go to market. Tidak hanya mendukung lomba yang diselenggarakan di acara Indonesia IoT Developer Day tetapi DOKU juga membantu para pelaku untuk menemukan user.

Andri Yadi dari DycodeEdu – Dycode X mengatakan bahwa kondisi yang ada di ranah IoT ini masih seperti geliat pengembangan aplikasi mobile tahun 2000-an.

Di satu sisi kondisi ini memang membutuhkan ‘perjuangan’ lebih berat tetapi di sisi lain memberikan peluang bagi para makers untuk jump in lebih dulu dari pelaku lainnya.

Pemenang IoT Challenge

Salah satu rangkaian acara yang seru untuk ditunggu akhirnya dalam rangkaian acara Indonesia IoT Developer Day adalah IoT Shallenge yang mempertandingkan 10 proyek IoT terbaik sebagai finalis. Saya kebetulan juga menjadi salah satu juri dalam kompetisi ini.

Setelah masing-masing peserta kompetisi mengikuti ekspo, mempresentasikan proyek mereka dan para juri berkunjung ke masing-masing booth untuk melihat dan mendapatkan penjelasan atas proyek maka 3 pemenang utama dan satu pemenang favorit diumumkan. Mereka adalah:

Juara I: TopPay

Juara II: Peder (Smart Pet Feeder)

Juara III: The Kyuri PLanter

Juara favorit: Dyrecs

Pengalaman menjelajah berbagai produk IoT yang sebagian besar masih dalam prototipe seperti biasa selalu menyenangkan. Namun yang berbeda di acara kali ini adalah suasananya. Ekspo diselenggarakan di mall elektronik ternama di Bandung dan membuka pengunjung non komunitas untuk ikut hadir dan melihat-lihat. Kombinasi ini tentunya memberi harapan, semoga saja perkembangan ekosistem IoT di tanah iar, Bandung khususnya bisa lebih maju lagi.

Makers bisa bertemu langsung dengan pengunjung yang bisa jadi adalah calon konsumen mereka. Komunitas bisa saling berbagi ilmu dengan saling memperlihatkan karya mereka dan brand (yang mendukung acara) juga bisa ikut ambil bagian.

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini.

Pendaftaran Kompetisi Indonesia IoT Challenge Masih Dibuka, Yuk Ikutan!

Rangkaian acara Indonesia IoT Developer Day 2016 sudah dimulai sejak tanggal 17 April kemarin di Bandung. Salah satu acara menarik yang digagaskan oleh DycodeEdu selaku penyelenggara adalah IoT Challenge untuk komunitas developer.

Acara ini pada dasarnya merupakan kompetisi yang mengajak para developer lokal untuk mengembangkan berbagai solusi IoT yang inovatif, aplikatif dan bisa menyelesaikan beragam masalah yang timbul di masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Selain menawarkan hadiah uang total senilai 30 juta rupiah, Indonesia IoT Challenge juga akan memberangkatkan peserta pemenang ke acara makers di luar negeri, sebuah event IoT internasional.

Kompetisi ini terbuka untuk umum. Bagi yang tertarik, bisa mengumpulkan karya masing-masing di tautan berikut. Batas akhir pengumpulan diperpanjang kurang lebih seminggu dari tanggal awal. Jadi masih terbuka kesempatan untuk mereka yang ingin mendaftar. Jadi buat yang sebelumnya tidak sempat, masih ada sisa beberapa hari untuk ikut serta dalam kompetisi ini.

Selain untuk para pengembang, Indonesia IoT Developer Day 2016 juga mengajak rekan blogger untuk ikut serta meramaikan topik IoT yang saat ini sedang berkembang di tanah air. Hadiah total kompetisi blogging adalah 5 juta rupiah. Untuk keterangan lengkap bisa dilihat di poster di bawah ini.

Jangan terlewat untuk mendaftarkan diri ikut kompetisi Indonesia IoT Developer Day 2016. Bagi pengembang yang mendaftarkan project mereka akan berkesempatan untuk ikut serta pameran pada acara utama acara Indonesia IoT Developer Day 2016.

Iot poster

 

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Indonesia IoT Developer Day 2016.

Makassar Creative Network Ajak Pengembang Berkompetisi dalam Hackathon Makassar

Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Makassaar dinilai memiliki potensi industri kreatif yang dapat dikembangkan secara lebih luas, termasuk industri digital di dalamnya. Untuk itu, bekerja sama dengan MainApi.net Digital Service milik Telkom Indonesia, Makassar Creative Network (MCN) dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan Hackathon Makassar sebagai ajang kompetisi yang mengajak inovator digital, termasuk pelajar dan profesional di bidang IT, guna mengembangkan dan melahirkan aplikasi-aplikasi yang bermanfaat bagi perkembangan kota.

Hackathon Makassar merupakan bentuk kepedulian anak muda kreatif Makassar untuk berkontribusi di bidang TIK, untuk mewujudkan misi Makassar sebagai smart city dan kota berkelas global. Dalam Hackathon ini, aplikasi yang dapat dikembangkan meliputi platform web, mobile dan juga desktop. Namun harus mencakup salah satu dari tema pengembangan inovasi yang diangkat, yakni di bidang kesehatan, pariwisata, pemerintahan, pendidikan, transportasi publik atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Hackathon Makassar akan diselenggarakan pada hari Sabtu-Minggu, 28-29 Mei 2016 di Digital Innovation Lounge (DILO) Makassar. Formulir pendaftaran masih dibuka hingga 25 Mei 2016 mendatang melalui laman www.hackathonmakassar.com. Pada tanggal 25 Mei juga akan diselenggarakan workshop yang mengupas secara mendalam pemanfaatan MainAPI (www.mainAPI.net), Application Programming Interface (API) yang juga akan disertakan dalam kegiatan pengembangan perangkat lunak di Hackathon Makassar.

Poster Resmi Hackathon Makassar
Poster Resmi Hackathon Makassar

Hackathon Makassar diharapkan mampu membangkitkan semangat berinovasi para generasi muda, khususnya di bidang pengembangan digital, karena diyakini inovasi tersebut akan mampu membantu pembangunan daerah di berbagai sektor. Dengan acara ini pula diharapkan ekosistem industri kreatif Makassar makin diperhitungkan, sehingga terbuka berbagai kesempatan baru bagi generasi muda di Makassar untuk berkembang.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Hackathon Makassar

Goers Talkshow Akan Diskusikan Seputar Event, Kampanye Digital dan Pembayaran Online

Sebuah acara dari GOERS dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Bertajuk Goers Talkshow, acara ini akan dilaksanakan gratis hari esok selama 3 hari (27-29 April 2016) bertempat di Kolega Co-Working Space, Jl. Suryo No. 50, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta mulai pukul 18.00 – 20.00 WIB. Acara akan diisi dengan diskusi bermateri berbeda setiap harinya dengan pembicara para praktisi di bidangnya.

Hari pertama akan membawakan tema “How to Plan your Creative Event“. Sebagai pemateri akan hadir Kevin Wiyardana (PR & Media Relation of Ismaya Live), Ardian Eka Putra dan Ilham Parulian (Owner of Info Pensi). Sesi ini akan mendiskusikan tentang bagaimana mengadakan sebuah acara kreatif untuk sebuah momen, misal peluncuran aplikasi startup atau jumpa pers.

Di hari kedua para peserta akan disuguhkan dengan diskusi menarik membawakan tema “How To Manage Your Digital Campign” bersama Yoga Adhitrisna (CEO & Co-Founder Berakar Komunikasi) dan Rade Tampubolon (CEO & Co-Founder Sociabuzz). Kedua pemateri akan membagikan wawasan dan konsep seputar proses sebuah kampanye digital dan bagaimana mengeksekusi ide-ide kreatif sehingga dapat dicerna oleh publik.

Di hari terakhir, Michael Salam (Head of Business Process Improvement dari Veritrans) dan Niki Tsuraya Utami (COO & Co-Founder Goers) akan menyajikan diskusi hangat seputar “Ease of Using Online Payment“. Dalam diskusi ini akan dikupas tuntas seputar meraih keuntungan dari sistem pembayaran online untuk mendukung sebuah bisnis digital, termasuk bagaimana kiat memastikan konsumen merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi online di layanan yang dikembangkan.

Kesempatan untuk mengikuti acara ini sangat terbatas. 10 pendaftar pertama yang melakukan registrasi melalui aplikasi Goers akan mendapatkan goodie bag eksklusif dari Goers. Untuk informasi lebih lanjut seputar acara, kunjungi halaman berikut ini goers.co/talkshowcreativeevent, goers.co/talkshowdigital, dan goers.co/onlinepayment.


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Goers Talkshow 2016