Beberapa Agenda Menarik di Ajang Echelon Indonesia 2016 Hari Pertama

Ajang Echelon Indonesia tahun 2016 akan mengadirkan tiga stage yang bisa Anda jelajah dalam gelaran dua hari. Acara akan diselenggarakan tanggal 5 – 6 April 2016 di Balai Kartini Jakarta.

Tiga stage yang akan hadir antara lain Start, Scale dan Steer. Masing-masing akan menghadirkan deratan acara seru dan tentunya bisa memberikan manfaat bagi para pelaku industri digital.

Beberapa pembicara serta topik yang bisa Anda catat tanggalnya untuk dihadiri pada hari pertama 5 April 2016 antara lain:

Start Stage

  • Keynote dengan tema How to Get Your Company Acquired By Google yang akan diadakan pada hari pertama 5 April pukul 10.30 WIB.
  • Keynote dengan tema Debunking Startup Investment Myths in SEA yang akan dibawakan oleh Stefan Jung dari Venturra Capital. Keynote ini akan mencoba membongar mitos apa yang selama ini beredar tentang investasi di region Asia Tenggara dan akan memberikan pengetahuan yang relevan untuk para pelaku startup, investor di kawasan Asia Tenggara. Keynote akan dilakukan pada tanggal 5 April pukul 11.30 WIB.
  • Keynote dengan tema Going Global Through Mobile bersama William Bao Bean, Managing Director, MOX. Keynote akan diadakan tanggal 5 April pukul 14.00 WIB.
  • Keynote dengan tema Incubators & Accelerators: The Missing Layer To Propel #1000Startups yang akan diadakan tanggal 5 April pukul 16.00 WIB.

Scale Stage

  • Keynote pembuka dengan tema Grow Local, Go Global yang akan digelar pukul 10.00 WIB. Topik ini tentunya menarik sebagai ‘sarapan’ dan membuka deretan topik menarik di Echelon Indonesia 2016.
  • Selanjutnya ada Masterclass dengan tema Growth Hacking Fundamentals For Small Businesses bersama Anna Rehermann, Founder, Growth Hacking Asia yang diadakan jam 11.00 WIB.
  • Tema Masterclass lain yang juga menarik untuk diikuti adalah dengan tema Organic Growth Through Smart Data And SEO yang akan digelar pukul 14.00 WIB.
  • Salah satu highlight di Scale Stage adalah Innovation Through Opportunities in IoT and Arduino yang akan dibawakan oleh Andri Yadi, CEO dan Co-Founder Dycode. Anda yang ingin mengikuti bisa bersiap pukul 15.00 WIB pada tanggal 5 April.
  • Tema Masterclass Enabling SMEs and Enterprises For The Digital Age juga menarik untuk dihadiri, terutama sesuai dengan temanya, bagi Anda pelaku SME atau yang memang berkutat di tema tersebut. Accara diadakah pukul 16.00 WIB.

Steer Stage

  • Salah satu topik unggulan yang menarik dan sayang untuk dilewatkan yaitu Empowering Indonesia’s E-Commerce Roadmap: The Logistics Lowdown bersama Vaibhav Dabhade, CEO Anchanto. Diselenggarakan puku 10.50 WIB.
  • Pembicara lokal Dondi Hananto juga akan membawakan tema Empowering Indonesia Through Social Entrepreneurship And #Tech4Good yang bisa diikuti mulai pukul 11.40 WIB.
  • Topik yang selalu hangat dibahas yaitu keterlibatan perempuan di ranah teknologi, sesi yang satu ini akan membahas hal tersebut. Startup Life, Featuring Female Founders and Girls In Tech yang diadakan pukul 14.00 WIB.
  • Masih seputar bahasan ecommerce, diskusi panel yang satu ini akan menghadirkan tema Enabling Indonesia’s E-Commerce Roadmap: The Fintech Fastforward bersama Donald Wihardja, Partner Convergence Ventures, dengan moderator Ryu Kawano, President Director PT. Midtrans.

Echelon Indonesia 2016 akan digelar pada tanggal 5-6 April 2016 di Balai Kartini, Jakarta. Sebagai ajang konfrensi internasional, Echelon Indonesia 2016 dapat menjadi platform bagi startup, SME, dan perusahaan berbasis teknologi untuk membawa bisnis ke level selanjutnya. Innovate – Developer – Empower adalah tiga kata kunci yang diterjemahkan dalam gelaran acara dua hari ini.

Penjualan tiket telah dibuka dan tersedia diskon 20 persen dalam waktu terbatas dengan menggunakan kode “EMPOWER20”.

CTO Pertama Spotify Akan Mampir ke Jakarta di Ajang Echelon Indonesia 2016

Acara Echelon Indonesia 2016 akan digelar dalam waktu dekat, lebih tepatnya pada bulan April, tanggal 5-6 di Balai Kartini Jakarta. Beberapa pembicara sudah diperkenalkan sejak dua hari ke belakang dan kini giliran salah satu ‘rockstar’ yang akan menjadikan acara Echelon semakin menarik.

Adalah Andreas Ehn yang akan menjadi salah satu pembicara di acara Echelon Indonesia 2016. Andreas adalah mantan CTO dan karyawan pertama Spotify, layanan streaming musik paling populer di ranah digital. Meski tak lagi di Spotify namun pengalamannya akan menjadi informasi berharga yang bisa didapatkan di Echelon Indonesia.

Andreas sendiri saat ini masih berkecimpung di dunia startup dengan mendirikan Approach dan berinvestasi di tahap early stage di beberapa startup. Selain itu ia sering kali direkrut untuk menjadi advisor di beberapa startup berbasis internet dan venture capital.

Di Echelon Indonesia 2016 sendiri Andreas akan membahas beberapa topik seperti, bagaimana pengalamannya membuat produk kelas dunia saat berada di Spotify, menceritakan pengalaman kewirausahaannya dari Stockholm ke Silicon Valley dan kini di Singapura serta yang terakhir Andreas akan berkisah pula tentang Approach.

Echelon Indonesia 2016 berniat untuk menjadi platform yang didesain untuk startup, SME dan perusahaan berbasis teknologi. Innovate – Developer – Empower adalah tiga kata kunci yang diterjemahkan dalam gelaran acara dua hari ini.

Jangan terlewat ajang Echelon Indonesia yang akan menjadi tempat untuk mendapatkan informasi, melihat tren terbaru, mempelajari kepemimpinan dari perusahaan keren dan bertemu dengan startup terbaik.

Untuk membeli tiket, penjualan telah dibuka dan tersedia diskon 20% dalam waktu terbatas dengan menggunakan kode “EMPOWER20”.

ECID2016

Bertemu dengan Dua Pembicara Keren Ini di Echelon Indonesia 2016

Ajang Echelon Indonesia tahun 2016 akan segera digelar. Ajang tahunan yang menghadirkan berbagai pembicara serta konten penting untuk para startup serta pegiat bisnis teknologi ini akan mengambil waktu bulan April dan bertempat di Jakarta.

Echelon Indonesia 2016 akan mengambil tema besar ‘Empowering through Innovation’. Jadi tidak hanya akan membahas sisi teknologi saja tetapi akan menjadi sebuah platform yang mengkonvergensikan teknologi, bisnis dan gaya hidup.

Di acara ini Anda akan bisa mengikuti berbagai acara mulai dari seminar, workshop, startup pitching, eksebisi dan sesi networking. Segmen usaha yang akan dibahas mulai dari ecommerce, edtech, wearable dan masih banyak lagi.

Ada banyak pembicara yang bisa Anda temui di acara ini. Dua di antaranya adalah Jonathan Yaffe dan Karen Mok. Masing-masing nama ini akan membawa topik materi yang menarik untuk diikuti dan tentunya akan memperluas wawasan Anda.

ECAsia2016_JonathanYaffe_690x390

Jonathan Yaffe adalah CEO AnyRoad yang memiliki minat dan pengalaman di bidang edukasi dan kewirausahaan. Ia percaya bahwa perluasan strategi bisnis global bisa membantuk mereka yang ingin mengembangkan bisnis secara lokal. Passion-nya di bidang pemecahan masalah serta persamaan derajat income telah membawanya menjelajah berbagai kota internasional.

Jonathaan Yaffe akan berbicara tentang tema “A Digital Nomad’s Mission Towards Life And Business Without Borders”.

ECAsia2016_KarenMok690x390

Satu lagi pembicara yang sayang untuk dilewatkan di acara Echelon Indonesia 2016 adalah Karen Mok. Perempuan yang satu ini adalah salah satu orang yang tepat untuk ditanya tentang ekosistem startup, terutama yang ingin menyasar pasar regional.

Karen adalah Regional Manager Asia untuk Seedstars World. Cakupan wilayah kerja dia yang menangani portofolio beragam menjadi sumber pengetahuan yang bisa digali. Ia juga berperan dalam meluncurkan Seedstars di negara berkembang serta mengembangkan strategi bisnis regional dan strategi iang spesifik untuk negara tertentu.

Di acara Echelon nanti, Anda akan bisa mendapatkan ilmu mengenai tantangan apa yang dihadapi ekosistem startup di negara berkembang. Anda juga bisa mempelajari pengalamannya berhadapan dengan kompleksitas para pengusaha di berbagai wilayah.

Informasi lengkap tentang Echelon Idonesia 2016 bisa Anda lihat lewat tautan ini, termasuk daftar lengkap pembicara yang telah siap berpartisipasi dan informasi terkait lain. Anda yang ingin membeli tiket bisa langsung menuju tautan ini untuk langsung membeli sebelum kehabisan.

Kompetisi InCoDe Pertemukan Pengembang Aplikasi dan Isu Publik untuk Diselesaikan

Banyak aspek dalam kehidupan ini bisa dikolaborasikan dengan teknologi, tujuannya untuk meringankan atau benar-benar mengatasi permasalahan yang dihadapi. Hanya saja terkadang orang-orang berlatar belakang teknologi belum sepenuhnya paham isu-isu di luar teknologi yang sebenarnya membutuhkan teknologi. Berangkat dari sanalah kompetisi In.CoDe digelar. Sebuah kompetisi yang akan mempertemukan pihak-pihak yang paham suatu isu secara mendalam dengan para pengembang aplikasi.

Kompetisi ini sendiri digelar berkat kerja sama Open Government Indonesia dan The Asia Foundation, berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti Pemerintah, British Council, AmCham Indonesia, Pulse Lab Indonesia, Binus International, dan perusahaan teknologi ternama Google dan Twitter.

“Tujuannya adalah mempertemukan pihak yang mengerti secara mendalam seuatu permasalahan yang ada di sekitar kita dengan para pengembang aplikasi yang mungkin bisa membantu untuk merancang sebuah solusi berbasis teknologi untuk masalah tersebut,” jelas Developer Outreach Lead The Asia Foundation Yohan Totting kepada DailySocial.

Dari informasi yang diberikan pihak Open Government Indonesia, kompetisi In.CoDe mengangkat empat isu utama untuk diselesaikan melalui kompetisi ini. Isu utama tersebut antara lain pelayanan publik, tata kelola lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam, pemberdayaan masyarakat desa dengan pemanfaatan data, dan DPR/DPRD yang lebih terbuka dan akuntabel.

Tim yang berminat mengikuti kegiatan ini bisa melakukan pendaftaran paling lambat tanggal 24 Maret 2016. Pengumuman pemenang nanti akan dilakukan tanggal 30 April dengan 3 penghargaan utama bernilai 50-100 juta Rupiah untuk pembiayaan penyelesaian dan tindak lanjut purwarupa.

Dengan kompetisi ini, diharapkan pihak-pihak yang tahu secara persis isu-isu yang dihadapi seperti pihak LSM, pemerintah, dan kampus bisa dipertemukan dengan para pengembang aplikasi dengan pemahaman teknologi yang baik untuk berkolaborasi bersama dalam menyelesaikan permasalahan dengan bantuan teknologi.

Dukungan yang didapat dari perusahaan teknologi seperti Google dan Twitter juga menjadi hal yang menarik. Untuk kerja sama dengan Google dan Twitter ini, Yohan mengatakan:

“The Asia Foundation melihat bahwa dukungan perusahaan besar seperti Google dan Twitter bisa memperlancar proses kolaborasi dan pengembangan solusi berbasis teknologi di dalam program ini. Sehingga kami meminta dukungan partisipasinya beserta partner-partner lainnya yang kita pikir bisa memberikan support bagi para kolaborator kita.”

Inilah Daftar Pemenang #DSQuiz Social Media Week Jakarta 2016

Setelah melalui tahap penilaian dari beberapa submisi jawaban yang masuk ke DailySocial Quiz (#DSQuiz) untuk acara Social Media Week Jakarta 2016, tim penilai telah menentukan masing-masing dua pemenang untuk tiap sesi Masterclass. Para pemenang akan mendapatkan tiket MasterClass secara gratis, senilai 600 ribu Rupiah, sesuai dengan sesi yang ingin diikuti.

Berikut adalah daftar pemenangnya:

Masterclass 1: Keys to Working with Blogger and Influencers

  • Darda Pritama
  • Samiaji Adisasmito

Masterclass 2: Membuat Infographic dari Social Data

  • Albertus Hendro
  • Andang Iskandar

Masterclass 3: Social Media Measurement Metric

  • Cheryl Budiarto
  • Ivan Rizki Kurniawan

Untuk mengklaim tiket, para pemenang diharapkan segera mengirimkan email ke Dhimas Lazaro ([email protected]) paling lambat hari Rabu, 24 Februari 2016 pukul 10.00 WIB, dengan ketentuan isi email sebagai berikut:

  • Nama lengkap (sesuai kartu identitas).
  • Nomor handphone yang bisa dihubungi.
  • Tuliskan email dengan subjek: Pemenang #DSQuiz with SMWJakarta.

Mengusung tema besar “The Invisible Hand: Hidden Forces of Technology”, Social Media Week Jakarta 2016 mulai digelar hari ini. Sebanyak 99 pembicara dengan berbagai materi yang membahas isu terkini seputar teknologi, internet dan bisnis akan dihadirkan.

DailySocial akan menjadi salah satu pemateri dalam sesi keynote yang akan disampaikan hari esok, untuk membahas data-data terkini terkait perkembangan dan masa depan startup di Indonesia.

Bila tertarik untuk mengikuti sesi lain, peminat dapat melihat jadwal dan melakukan pendaftaran melalui tautan berikut ini.

Kami ucapkan untuk para pemenang #DSQuiz! Semoga materi yang akan disampaikan mampu menumbuhkan pengetahuan dan pemahaman yang berharga, sesuai dengan apa yang telah dituliskan dalam jawaban masing-masing di sesi kuis.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Social Media Week Jakarta 2016

Social Media Week Jakarta 2016 Digelar Bulan Ini

Acara media sosial terbesar Indonesia “Social Media Week Jakarta 2016 (#SMWJakarta)” kembali digelar. Mulai dari pembahasan seputar pemasaran berbasis konten sebagai pendekatan bisnis baru, masa depan ekonomi kreatif nasional, lanskap startup dan prediksinya di tahun 2016, hingga pembahasan tentang investasi peningkatan traksi media sosial untuk meningkatkan retrun of investment (ROI) akan didiskusikan selama 4 hari penuh.

Social Media Week merupakan sebuah inisiatif global yang akan membahas bagaimana memastikan kekuatan teknologi mampu termanfaatkan dengan baik di masyarakat, menciptakan keuntungan dan potensi tersembunyi dari setiap aksi individu di dalamnya.

SMW sendiri pertama kali digelar di New York pada tahun 2009. Acara tahunan ini diadakan selama dua periode dalam setahun (Februari dan September). Setiap momen pelaksanaan SMW selalu memiliki garis besar yang berbeda dari waktu ke waktu, disesuaikan dengan yang saat ini sedang “hot” di lanskap digital dunia.

Tahun 2016 sendiri menjadi bagian penting dalam perkembangan teknologi. Beberapa evolusi teknologi siap untuk dihadirkan. Perangkat pintar, konektivitas, analisis data dan machine learning memasuki babak baru. Mengusung tema besar “The Invisible Hand: Hidden Forces of Technology“, #SMWJakarta ingin merepresentasikan dari perkembangan tersebut.

Bersama para pakar dan praktisi di masing-masing bidang (tercatat saat ini ada 99 pembicara dari dalam dan luar negeri), para peserta akan dihadapkan pada berbagai insight bermanfaat. Rangkaian acara akan digelar mulai pada tanggal 23 – 26 Februari 2016 di Senayan City. Dari banyaknya topik bahasan yang ditawarkan, peserta dapat memfokuskan keikutsertaan pada materi yang relevan dengan kebutuhannya.

Pesatnya perkembangan digital yang ada saat ini menghadirkan tantangan sekaligus kesempatan bagi pelaku bisnis tanah air untuk menggarap pangsa pasar. Saluran media sosial dan teknologi yang ada patut disiasati dengan baik. Keandalan dalam memanfaatkan saluran tersebut terbukti membuat bayak bisnis melenggang sukses, seperti yang nanti akan diceritakan oleh para pemateri di #SMWJakarta.

Dari data Laporan Startup 2015 yang dirilis DailySocial, terbukti bahwa ekosistem internet dan mobile market di Indonesia terus bertumbuh. Menutup tahun 2015, sekitar 83,6 juta pengguna internet aktif tersebar di seluruh Indonesia, dengan 69,3 persen di antaranya adalah digital native yang menghabiskan lebih dari 5 jam per hari untuk mengakses Internet.

Saat ini pendaftaran masih dibuka untuk masing-masing bahasan. Biaya Conference Pass untuk dua hari adalah 2,5 juta Rupiah dan tersedia diskon khusus untuk pembelian minimal 5 orang dari perusahaan yang sama. Selain Conference Pass, tersedia juga 3 kelas MasterClass khusus dengan biaya 600 ribu Rupiah per sesi.

Peminat bisa segera mendapatkan #SMWJakarta Conference Pass sekarang juga, mengingat tiket mulai hampir habis. Tiket bisa dibeli di Blibli atau melalui email ke [email protected].

DailSocial Quiz (#DSQuiz) sendiri memberikan kesempatan kepada Anda untuk mendapatkan tiket gratis MasterClass, yang akan diumumkan pemenangnya Senin (22 Februari 2016), dengan menjawab tantangan berikut:

Dari tiga sesi Masterclass berikut, mana yang menurut Anda paling menarik? Berikan alasannya!

  1. Masterclass 1: Keys to Working with Blogger and Influencers
  2. Masterclass 2: Membuat Infographic dari Social Data
  3. Masterclass 3: Social Media Measurement Metric

Tuliskan jawaban Anda di kolom komentar. Pemenang terpilih (6 orang) akan mendapatkan tiket MasterClass secara gratis sesuai dengan sesi yang ingin diikuti.

Mega Scale-Up Clinic Undang Wirausahawan Berkonsultasi dengan Para Pakar

Setelah sukses pada tiga pagelaran sebelumnya, pada 24 Maret mendatang Endeavor Mega Scale-Up Clinic akan digelar. Menjadi sebuah kesempatan menarik bagi individu atau kelompok yang ingin berkonsultasi langsung dengan pakar seputar kewirausahaan. Pada sesi ini akan dihadirkan para pengusaha, investor, eksekutif dan profesional senior di bidang bisnis yang siap membimbing para peserta.

Sebelumnya, di tahun 2015, Clinic serupa telah diadakan selama tiga batch. Tahun ini akan diawali dengan terobosan besar, mengingat sekitar 300 mentor akan berpartisipasi. Ada beberapa poin penting yang akan dipastikan untuk bisa didapatkan peserta setelah mengikuti Clinic ini.

Pertama, peserta akan mendapatkan insight berkualitas dari sesi konsultasi. Berkomunikasi dengan para mentor secara langsung dapat menjadi kesempatan untuk mencoba menguji seberapa kuat ide dan konsep bisnis yang dimiliki. Kedua, bertumbuhnya jaringan bisnis dengan para wirausahawan, investor dan pengusaha. Selanjutnya peserta akan menjadi bagian dari pemecahan rekor nasional konsultasi terbesar oleh MURI.

Peserta akan berkesempatan berbincang khusus sampai dengan sebanyak-banyaknya 6 mentor dan diberikan waktu 25 menit dengan tiap mentor tersebut.

Endeavor secara khusus juga akan membuka pintu untuk peserta bergabung dalam gerakan kewirausahaan global yang akan turut memberikan dampak sosial di dunia.

Acara ini gratis, namun memiliki tempat terbatas untuk peserta. Setiap peserta diwajibkan terlebih dulu melakukan pendaftaran melalui formulir online yang dibuka hingga 28 Februari mendatang. Tim acara akan melakukan peninjauan apakah pendaftar memenuhi persyaratan sebelum dinyatakan lolos untuk mengikuti acara ini. Untuk itu, sangat disarankan informasi yang dituliskan dalam formulir online berisi resume terbaik dari profil pendaftar.

Berikut ini adalah cuplikan kegiatan Clinic sebelumnya:

SUC3 Session 4

THE DEMO

Bernard Saisse on Kitabisa


Disclosure: DailySocial adalah media partner Endeavor Mega Scale-Up Clinic 2016

Tur FastTrack Startupbootcamp Berikan Kesempatan Startup FinTech Bertemu Mentor Terbaik

FinTech menjadi salah satu segmen startup yang diprediksi potensial di beberapa tahun mendatang. Baru-baru ini Startupbootcamp FinTech menyelenggarakan FastTrack di Jakarta bekerja sama dengan CIMB Niaga. Sebuah acara yang memberikan peluang bagi inovator di sektor FinTech terhubung dengan jaringan mentor internasional dari Senior Manager CIMB Niaga dan mitra Startupbootcamp untuk memberikan umpan balik.

Startupbootcamp FinTech sendiri merupakan sebuah akselerator FinTech yang didedikasikan untuk membantu startup melalui akses langsung ke jaringan internasional mulai dari mentor, mitra hingga investor. Melalui tur ini, FastTrack mencoba mencari startup FinTech potensial untuk diberikan kesempatan bertemu dengan stakeholder di industri finansial.

COO Startupbootcamp FinTech Fiona Maguire beberapa hari yang lalu mengatakan, “Kami sangat antusias untuk kembali (menggelar) acara FastTrack di Jakarta. Indonesia penuh bakat entreprenuer dan merupakan pasar matang untuk startup. Kami berharap untuk bertemu dengan pengusaha lokal dan menemukan bagaimana kita dapat mendukung mereka dalam menumbuhkan usaha mereka. Mudah-mudahan kita dapat menemukan setidaknya satu dari program masa depan startup 2016 di sini.”

Sementara Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengungkapkan bahwa mereka sangat bersemangat dengan segala sesuatu berkaitan dengan FinTech. Ia juga mengungkapkan bahwa sangat antusias terlibat kerja sama dengan Startupbootcamp untuk memberikan kesempatan startup inovatif dan membawa layanan perbankan ke era baru.

Sesi one on one dengan mentor memberikan startup kemungkinan mendapatkan feedback untuk lebih mengasah kemampuan mereka untuk improvisasi produk, bisnis model dan kemampuan pitching. Setelah FastTrack tour ini selesai Startupbootcamp FinTech akan memilih 10 startup untuk menjadi bagian dari program intensif 2016 FinTech akselerator yang akan digelar di Singapura April mendatang.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Startupbootcamp FinTech Jakarta FastTrack 2016

Cerita Singkat dan Foto Acara Bandung IoT Developer Day Episode 2

Acara Bandung IoT Developer Day Episode 2 yang digelar di Dicoding Space akhir pekan kemarin telah selesai dilaksanakan. Acara ini diselenggarakan oleh DyCode Edu bersama komunitas IoT4BDG dan menghadirkan dua acara utama, yaitu workshop dan IoT (Internet of Things) Product Expo.

Ada 15 developer dan maker yang hadir untuk meramaikan acara pameran, mulai dari yang produknya masih dalam tahap prototipe sampai yang sudah atau siap dipasarkan ke konsumen. Acara ini cukup menarik pengunjung dari berbagai kalangan. Pantauan di acara sendiri, ruang hands-on lab workshop-nya pun penuh diikuti para developer yang ingin belajar membangun produk rangkaian IoT dengn teknologi Windows  10 IoT Core serta Raspberry Pi2.

bandung IoT developer day

Dalam rilis tertulis, Andry Yadi (lead trainer untuk workshop yang juga CEO DyCode dan DycodeX) menyebutkan bahwa hands-on lab workshop diselenggarakan agar peserta dapat mencoba langsung untuk membuat solusi berbasis IoT dan bisa menjadi starting point dalam pengembangan produk mereka sendiri.

Andri juga menambahkan bahwa saat ini ekosistem IoT di Indonesia masih dalam tahap permulaan, sehingga acara berbagi ilmu seperti yang dilakukan ini bisa mendukung komponen human resources yang menjadi bagian penting dari perkembangan IoT di tanah air. Sedangkan acara Expo diharapkan bisa memfasilitasi para makers lokal untuk menunjukkan karya mereka. Semuanya diharapkan bisa mendorong perkembangan produk IoT di Indonesia.

Saya sendiri agak telat memang hadir di acara karena ada keperluan pribadi pagi harinya, jadi agak sayang terlewat kondisi paling ramai di acara Expo Bandung IoT Developer Day kemarin. Tapi saya masih berkesempatan untuk melihat pula kegiatan workshop, melihat-lihat produk yang dipamerkan, dan bertanya pada beberapa peserta tentang produk yang mereka bawa.

Beberapa produk yang menarik perhatian saya antara lain, adalah dari mahasiswa Unikom yang mengembangkan produk bernama Dayter. Terdiri dari dua produk utama yaitu timbangan yang terkoneksi dengan aplikasi serta alat untuk pengukur tekanan jantung dan suhu badan berbentuk kotak kecil.

bandung IoT developer day

Yang membuat saya tertarik dari produk ini adalah pengaplikasiannya, jika produknya sudah mendapatkan semacam sertifikasi atau persetujuan dinas kesehatan, Dayter bisa digunakan di puskesmas keliling yang sering dilakukan dikomplek. Timbangan berat badannya bisa langsung memasukan data ke aplikasi, termasuk saran-saran terkait kesehatan atas data yang ada. Ini akan menghemat waktu bagi petugas kesehatan yang bekerja.

bandung IoT developer day

Sayang memang, prototipe yang ada masih menggunakan timbangan yang tersedia di pasar lalu di-‘hack’ dan belum menggunakan timbangan buatan sendiri, selain itu prototipe boks untuk mendeteksi suhu dan detak jantung pun masih bisa dimaksimalkan dari sisi desain dan user experience-nya.

Produk dari pengembang lain yang saya lihat adalah Vois. Pengembang produk ini menjelaskan pada saya bahwa Vois lebih berfokus pada pengembangan aplikasi yang mendukung produk IoT. Demo yang dihadirkan merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mematikan saklar lampu. Aplikasi ini juga merupakan kontroler dari WiFi Switch yang juga dikembangkan oleh developer yang sama.

bandung IoT developer day

Satu hal yang membuat saya tertarik adalah peluang untuk pengembangan kerja sama dengan produk IoT lain. Misalnya ada pengembang yang fokus untuk mengembangkan perangkat smart home dari sisi hardware, Vois bisa menjadi mitra dari sisi software.

Produk selanjutnya yang sempat saya datangi dan ajak berbincang adalah x-igent. Startup ini adalah pengembang yang menghadirkan aplikasi Panic Button yang sempat diliput banyak media karena ‘dipromosikan’ oleh pemkot Bandung. x-igent ternyata tidak berhenti mengembangkan produknya hanya sebatas aplikasi saja tetapi sedang mengembangkan perangkat button fisik yang terintegrasi dengan aplikasi dan sistem yang telah ada, yang juga disempurnakan.

bandung IoT developer day

Jadi jika aplikasi Panic Button membutuhkan smartphone untuk bisa digunakan, ke depannya tidak lagi, tetapi bisa diakses dari wearable yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Satu lagi layanan yang menarik adalah Haji Umroh. Dikembangkan sebagai aplikasi dan sistem untuk monitoring jemaah haji, x-igent sedang mengembangkan wearable atau perangkat IoT yang nantinya bisa dibawa oleh peserta umroh, dan bisa digunakan sebagai alat bantu untuk monitoring. Rencananya alat ini juga akan memiliki kemampuan untuk menerima panggilan.

Saat berbincang dengan para founder-nya, dijelaskan bahwa alat ini dikembangkan berdasarkan input yang didapatkan dari penggunaan layanan yang sudah ada. Dari pengalaman didapatkan bahwa peserta umroh, yang sebagian besar orang tua, sering kesulitan atau jarang mengakses ponsel, jadi jika ada perangkat IoT/wearable yang bisa lebih mudah digunakan akan sangat membantu.

Produk lain yang hadir di expo dan siap dipasarkan (yang dijelaskan oleh pengembangnya akan tersedia dalam waktu dekat) adalah Callysta yang merupakan perangkat c-Home – Smarthome Ecosystem. Yang membuat saya tertarik pertama kali adalah kemasan produk yang sudah rapih dan terasa siap untuk dipasarkan ke konsumen.

bandung IoT developer day

Callysta menghadirkan beberapa perangkat yang bisa saling terkoneksi dan menjadikan rumah Anda menjadi rumah pintar dengan saling terkoneksi dan memungkinkan mengakses berbagai bagian dari rumah lewat smartphone. Mulai dari televisi, pencahayaan, kamera dan berbagai perangkat lain.

bandung IoT developer day

Selain produk yang dijelaskan di atas, tidak lupa juga, sebagai ‘tuan rumah’, perwakilan dari IoT4BDG (Rantonic) juga menggelar produknya berupa Rantonesia – universal remote control Apps serta Fernora – intelegent home system.

bandung IoT developer day

Satu lagi perwakilan ‘tuan rumah’ tentu saja DycodeX dengan produknya, Allegra yang merupakan perangkat autonomous printing box, yang juga terintegrasi dengan layanan Jepret dari Dycode. Perangkat yang sudah malang melintang di berbagai acara ini memungkinkan untuk mencetak langsung foto yang dibagikan di media sosial dengan hanya menggunakan hashtag tertentu.

bandung IoT developer day

Produk lain yang juga dibawa adalah Gallon dan Button. Masih berbentuk prorotipe Gallon adalah alat yang mampu mendeteksi water level yang ada di dispenser yang nantinya akan memberikan notifikasi agar tidak kehabisan serta bisa juga memberikan notifikasi pada distributor galon ketika stok terakhir akan habis. Sedangkan Button adalah perangkat yang bisa digunakan oleh pengusaha cafe agar lebih memudahkan konsumen memanggil pelayan. Bisa juga digunakan untuk mendeteksi meja yang masih tersedia di cafe mereka.

Peserta pameran IoT Dev Day Expo lainnya adalah .NET Gadgeteer Indonesia, produk yang dipamerkan antara lain .Net Gadgeteer dan Netduino yang merupakan platform untuk mengembangkan perangkat elektronik Anda sendiri dengan menggunakan berbagai macam module serta lingkungan pemrograman yang sudah siap dan mudah digunakan.

bandung IoT developer day

Modul yang dihadirkan juga cukup lengkap dan terlihat cukup mudah untuk integrasikan satu sama lain. Demo dalam mengkustomasi dan mengintegrasikan modul juga cukup mudah, setidaknya bagi mereka para developer yang terbiasa bekerja di lingkungan .NET.

Dua produk ini bisa dibeli secara online lewat tautan ini, satu hal yang bisa menjadi halangan bagi konsumen untuk mencoba membeli produk ini adalah harganya yang memang cukup mahal.

Selain yang saya jelaskan di atas, masih banyak peserta lain yang tidak sempat saya kunjungi satu persatu. Produk e-Fishery juga ikut mejeng di expo meski saya saya tidak sempat bertemu dengan perwakilannya karena saya hadir terlalu siang.

bandung IoT developer day
Seperti yang pernah saya sebutkan di artikel sebelumnya, melihat produk yang masih dalam tahap prototipe itu memberikan nuansa seru tersendiri dan itu yang saya dapatkan di acara expo di Bandung IoT Developer Day kemarin. Saya juga berkesempatan melihat beberapa produk lain yang siap dirilis ke publik dan ada pula yang sudah memiliki konsumen.

Geliat IoT di Indonesia memang masih dalam tahap awal, saya sepakat dengan Andry Yadi. Dalam acara episode pertama yang juga ditulis oleh DS juga bisa terlihat bahwa eskosistem IoT di tanah air ini memang masih perlu terus didorong untuk terus maju. Peluangnya ada, dukungan dari brand juga ada dan komunitasnya pun kini tumbuh semakin pesat.

Expo dan workshop di Bandung IoT Developer Day episode kedua kemarin, seusai judulnya, memang lebih diperuntukkan bagi pengembang dan makers asal Bandung untuk unjuk gigi, karena hampir semua pesertanya berasal dari Bandung. Satu kota saja sudah bisa menampilkan lebih dari 10 produk/prototipe/ide IoT, tentu saja saya yakin kota lain di Indonesia pun menyimpan talenta yang juga menarik untuk digali.

Ranah IoT (Internet of Things) menarik untuk dijelajah karena tidak hanya milik perusahaan mapan. Justru inovasi bisa hadir dari para makers/startup/developer yang jeli melihat masalah apa yang bisa dipecahkan. Kondisi ini akan menjadikan tahun ini adalah momen yang menarik untuk melihat perkembangan IoT di tanah air. Mari kita tunggu keseruan-keseruan lain yang akan hadir dari ranah IoT di Indonesia.

 

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini. 

Fenox VC Tantang Anak Muda Indonesia Bangun Startup Lewat Kompetisi Startuppedia

Ekosistem startup di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tengah menunjukan pertumbuhan yang menggairahkan dalam beberapa tahun belakangan. Banyak ide yang telah lahir, tapi banyak pula yang tak berhasil lepas landas karena kehilangan arah. Fenox Ventures Capital coba memfasilitasi hal ini lewat ajang kompetisi Startuppedia ASEAN Challenge. Sebuah kompetisi yang menantang anak-anak muda di ASEAN, termasuk Indonesia, untuk melepaskan ide-ide kreatif sebagai pengusaha muda.

Startuppedia ASEAN Challenge adalah kompetisi unik dari Fenox VC yang ditujukan bagi para anak-anak muda di ASEAN untuk berani melepaskan kreativitas dan ide-ide terobosan sebagai seorang pengusaha muda. Fenox VC menjanjikan hadiah sebesar $50.000 bagi tim yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam bentuk ekuitas. Selain itu masih ada program mentoring yang akan diberikan.

Lewat kompetisi Startuppedia ini Fenox VC ingin mencari startup yang berbasiskan layanan inovatif, membawa nilai unik untuk pelanggan, dan dapat melayani kebutuhan di dunia nyata.

Startuppedia ASEAN Challenge

Pendaftaran kompetisi Startuppedia ASEAN Challenge telah dibuka sejak 20 Januari 2016 silam dan akan ditutup pada 15 Februari 2016. Setelah itu akan akan diadakan proses penilaian kembali untuk memilih 30 startup terbaik. Yang menarik adalah, dari 30 startup yang terpilih tersebut akan melakukan pitch  secara virtual lewat video conference call dan diseleksi lagi untuk mendapatkan 10 yang terbaik.

Bagi peserta yang berasal di luar daerah Jabodetabek, dari negara-negara ASEAN, atau di luar Indonesia, validasi startup akan dilakukan secara online.

Kompetisi ini terbuka bagi semua mahasiswa segala jurusan dan universitas di ASEAN, juga bagi mereka yang telah lulus dalam jangka waktu dua tahun maksimal. Semua warga ASEAN yang belajar di luar negeri juga berhak untuk mengikuti kompetisi ini.

Peserta dapat mendaftarkan timnya yang terdiri dari minimal dua orang dan maksimal lima orang. Fenox VC juga tak memberikan batasan untuk komposisi tim yang mendaftar. Jadi, mahasiswa yang berasal dari jurusan berbeda, tingkat yang berbeda, bahkan yang berasal dari universitas berbeda dapat bergabung dalam satu tim.

Untuk mendaftar sebagai peserta dan juga informasi lebih jauh, Anda dapat mengunjungi tautan berikut.