Jago Coffee Tutup Pendanaan Pra-Awal, Segera Perluas Jangkauan dan Rilis Kategori Baru

Startup coffee chain Jago Coffee mengumumkan penyelesaian pendanaan pra-awal (pre-seed) sebesar $250 ribu atau sekitar 3,5 miliar Rupiah dari BEENEXT, Prasetia Dwidharma, dengan partisipasi dari barista dan pengusaha kopi ternama Hidenori Izaki, serta sejumlah founder dan angel investor di ekosistem digital Indonesia.

Perusahaan akan menggunakan dana segar ini untuk melakukan ekspansi ke lingkungan perumahan di wilayah Jabodetabek dan meluncurkan kategori produk baru, di luar kopi, yang ditenagai oleh software dan hardware milik Jago. Langkah tersebut untuk dorong peralihan dari etalase ritel tradisional ke etalase seluler yang lebih efisien dan rendah karbon.

Dalam keterangan resmi, Partner BEENEXT Faiz Rahman menjelaskan bahwa infrastruktur perkotaan merupakan peluang dan tantangan untuk pengembangan ritel di negara berkembang seperti Indonesia, sehingga membutuhkan operator untuk beradaptasi dengan tahap dan keadaan pembangunan lokal.

Ia menilai Jago mewakili iterasi baru untuk ritel mikro, mengambil bentuk perdagangan tradisional dan menata ulangnya ke dalam konteks modern melalui mobilitas dan teknologi. “Kami senang dapat mendukung Jago dan percaya bahwa format ritel mikro menawarkan potensi tak terbatas untuk model konsumsi baru,” ujar Faiz.

Founder QAHWA (perusahaan konsultan kopi global) dan 2014 World Barista Champion Hidenori Izaki menambahkan, menemukan kopi enak yang nyaman dan terjangkau itu sulit ditemukan. Namun, Jago memberikan kualitas dan kenyamanan tak tertandingi bagi pecinta kopi Indonesia yang mencari lebih dari sekadar cepat seduh dan murah.

“Jago juga mampu sekaligus memberdayakan barista untuk menjalankan toko mereka sendiri. Sebagai barista yang berpengalaman, saya sangat senang dapat bermitra dengan tim Jago untuk membawa format kopi baru dan inovatif ini ke garis depan pasar minuman Indonesia,” kata Izaki.

Jago Coffee memulai operasionalnya sejak Juni 2020 dengan menawarkan layanan mobile retail enabler, yang menggerakkan retail mobile mikro melalui armada mobil troli listrik sepenuhnya milik perusahaan—menemui pelanggan kapan pun mereka mau—di mana pun mereka mau. Dimulai dengan kafe keliling yang sepenuhnya elektrik, Jago Coffee menyediakan minuman kopi berkualitas yang disajikan oleh barista yang dilengkapi dengan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan minuman segar di tempat.

Jago Coffee menawarkan pemesanan langsung dan pesan antar, layanan penjemputan dan pengiriman untuk kopi segar tingkat kafe langsung ke konsumen. Dengan model grab-and-go, perusahaan menempatkan gerobak di lokasi strategis seperti lobi gedung perkantoran, stasiun angkutan umum, dan ruang komunitas utama sehingga pelanggan dapat memesan di muka dan langsung mengambil pesanan mereka sebelum berangkat kerja atau saat bepergian.

Pengguna dapat mengunduh aplikasi Jago di iOS dan Android untuk memesan minuman yang baru diseduh untuk pengambilan dan pengiriman, sehingga tidak perlu pergi ke kafe untuk menyegarkan diri.

Membuka peluang usaha

Jago bercita-cita untuk memungkinkan siapa saja yang ingin menjadi wirausahawan untuk memulai bisnis ritel mikro mereka sendiri, memberdayakan wirausahawan mikro dengan kepemilikan yang lebih besar atas karier dan mata pencaharian mereka. Barista Jago memiliki dan mengoperasikan gerobak sendiri, menerima pelatihan profesional dari Jago untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada konsumen.

Mayoritas operator Jago berasal dari latar belakang barista profesional dan mampu memperoleh tingkat kemandirian yang tinggi melalui Jago, yang menghilangkan modal awal yang tinggi terkait dengan pembukaan kafe atau gerai ritel, sekaligus meningkatkan margin dan gaji yang dibawa pulang.

Sebagai model ritel aset-ringan, gerobak Jago mobile: bertemu pelanggan di mana pun mereka berada, memberikan kenyamanan superior; terukur: dengan biaya modal rendah, biaya overhead rendah, dan waktu penerapan yang cepat; dan terlihat: memungkinkan merek yang berbeda kesempatan untuk menyesuaikan dan secara langsung memberikan keramahan dan layanan kepada pelanggan dan meningkatkan visibilitas merek.

Perusahaan saat ini mengoperasikan armada 20 gerobak kopi keliling, dan berencana untuk meluncurkan 280 unit pada tahun depan. Di masa depan, perusahaan berencana untuk memperluas ke bentuk baru pemberdayaan ritel, menyesuaikan gerobak untuk berbagai kasus penggunaan dalam kemitraan dengan merek populer dan pemain ritel.

Merek ritel yang bermitra dapat memanfaatkan jaringan gerobak Jago bersama yang memungkinkan mereka memiliki fleksibilitas untuk mengatur di lokasi lalu lintas tinggi sambil mengurangi biaya sewa overhead, meningkatkan margin bisnis, dan memberikan lebih banyak kenyamanan kepada pelanggan mereka.

“Lanskap perkotaan Indonesia menawarkan peluang tak terbatas untuk beragam format dan pengalaman ritel. Dengan menghadirkan kafe dan kategori ritel lainnya ke tempat di mana konsumen tinggal, bekerja, dan bermain, Jago memenuhi permintaan akan minuman segar berkualitas tinggi dan memberdayakan pengusaha mikro untuk mendapatkan kepemilikan yang lebih besar dalam karier mereka, ”kata Co-founder & CEO Jago Coffee Yoshua Tanu.

Application Information Will Show Up Here

Komitmen BEENEXT untuk Mendukung Pendiri Startup Indonesia

Setelah tahun lalu menutup dua dana kelolaan (fund) baru, mengumpulkan $160 juta atau setara 2,2 triliun Rupiah, pemodal ventura asal Singapura, BEENEXT, tahun ini memiliki sejumlah rencana yang ingin dilancarkan untuk ekosistem startup di Indonesia.

Kepada DailySocial, Partner BEENEXT Faiz Rahman mengungkapkan, pihaknya selalu terbuka kepada setiap peluang dan tantangan untuk melayani/berkontribusi kepada masyarakat bersama dengan pendiri startup. BEENEXT juga masih berfokus kepada investasi tahap awal dan mendukung para pendiri startup yang memiliki solusi untuk setiap masalah besar di setiap negara tempat mereka beroperasi.

“Kami memang memiliki beberapa area di mana kami pikir kami dapat menambahkan lebih banyak nilai seperti fintech, marketplaces/e-commerce, consumer tech, SaaS, agritech, healthcare, dan lainnya. Tetapi lebih dari itu, kami menghormati dan mengikuti panduan pendiri karena kami yakin para pendiri lebih tahu dari kami.”

Sebelumnya BEENEXT terlibat dalam pendanaan awal kepada Transfez bersama dengan East Ventures. Disinggung apa alasan utama mereka tertarik untuk berinvestasi kepada Transfez, Managing Partner BEENEXT Hero Choudhary mengungkapkan, pihaknya selalu mencari peluang untuk terlibat dengan ide-ide fintech inovatif terutama para pendirinya.

“Kami sangat beruntung bertemu Edo dan Bondan [founder Transfez] yang merupakan pendiri  hebat dan merasa beruntung dapat bermitra untuk berpartisipasi dalam perjalanan mereka melalui investasi ini. Mereka mengidentifikasi pernyataan masalah besar di wilayah yang memiliki implikasi sosial yang tinggi. Pendekatan digital murni mereka juga sangat relevan di dunia pasca pandemi. Keputusan investasi kami didasarkan pada kepercayaan pada para pendiri dan kebutuhan pasar.”

Melalui kemitraan dengan lebih dari 200 startup, BEENEXT kini mengklaim telah memiliki jaringan para pendiri yang luas di seluruh Asia Tenggara, India, dan Jepang. Sepanjang tahun 2020 dan 2021, BEENEXT termasuk venture capital yang lumayan aktif berinvestasi kepada startup. Di Indonesia mereka juga berinvestasi pada Jendela 360, Segari, dan Esensi Solusi Buana.

Ekosistem startup Indonesia

BEENEXT mencatat saat ini ekosistem Indonesia tumbuh lebih cepat dari sebelumnya. Terlihat dari semakin banyak pendiri yang membangun perusahaan dan memecahkan masalah besar.

Di Indonesia saat ini banyak pendiri yang memiliki pengalaman yang luas dalam mengoperasikan dan wawasan mendalam dalam meningkatkan skala bisnis di perusahaan tempat mereka bekerja; lalu sekarang mereka memutuskan untuk menjadi founder. Diketahui beberapa mantan karyawan startup besar memang telah menjadi pendiri yang sukses.

“Kami melihat jumlah dan kekuatan pengusaha tumbuh, siklus pendiri berikutnya muncul di banyak vertikal. Kami mendengar banyak berita positif di pasar tentang inisiatif go public. IPO yang sukses menjadi bukti bagi Indonesia sebagai pasar yang tidak dapat kami abaikan. Kami percaya berita positif ini juga mendorong dan menginspirasi lebih banyak orang terutama generasi muda untuk memulai usaha mereka,” kata Faiz.

Di sisi lain dukungan pemerintah seperti infrastruktur (fisik, logistik, pembayaran) juga makin meningkat. Pemerintah sangat mendukung dalam menumbuhkan inovasi. Indonesia saat ini juga berada pada tahap yang baik dalam hal penetrasi internet, PDB per kapita dan ukuran relevan lainnya. Memberikan perhatian lebih dari investor global kepada Indonesia untuk berinvestasi berkelanjutan.

“Di sisi lain, pandemi di tahun 2020 juga telah mempercepat adopsi digital di berbagai bidang. Indonesia berada dalam tahapan penting dalam sejarah dan kami sangat optimis dan percaya pada potensi masa depan,” kata Faiz.