Layanan Gadai Online Pinjam Segera Luncurkan Bisnis Syariah

Pinjam, startup yang bergerak di bisnis gadai online, mengungkapkan akan segera meluncurkan bisnis syariah sebagai langkah diversifikasi usaha. Rencananya bisnis ini akan hadir pada kuartal ketiga tahun ini.

“Jadi planning tahun ini kita insya Allah luncurin produk yang syariah based. PR-nya adalah masih cari DNA produk yang benar-benar syariah. Sehingga nanti kita launch itu apply-nya lebih cepat, bukan terkesan [bisnis] konvensional yang di-syariah-kan,” terang CEO dan Founder Pinjam Teguh B Ariwibowo seperti dikutip Digination.

Adapun untuk perkembangan bisnis barunya tersebut, pihaknya telah membentuk dewan pengawas syariah dan membuka kerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti BMT (Badan Maal Wat Tamwil). Teguh juga mengungkapkan saat ini perusahaan telah bekerja sama dengan salah satu aplikasi yang sudah memiliki hampir dua juta agen.

Hal ini dilakukan agar saat diluncurkan nanti, layanan fintech ini sesuai dengan prinsip syariah dan mewadahi kebutuhan nasabah.

“Kita sudah punya dewan pengawas syariah, sudah kerja sama dengan salah satu aplikasi yang basisnya sudah sampai dua juta agen. Kemudian kita sudah ngobrol sama komunitasnya dan paralel ngobrol dengan BMT.”

Saat ini Pinjam memiliki dua produk utama, yaitu gadai online dan pinjaman mikro. Gadai online menyasar individu sebagai nasabah, nilai pinjaman yang bisa diajukan mulai Rp2 juta-Rp5 juta. Sementara pinjaman mikro khusus untuk pelaku UMKM dengan maksimal nilai pinjaman Rp100 juta.

Baru-baru ini, layanan p2p lending Investree telah meresmikan bisnis syariahnya. Dari hasil uji coba yang dilakukan perusahaan, lini bisnis ini telah menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp2,7 miliar dengan 313 peminjam dan 1.340 penerima pinjaman.

Investree menjadi perusahaan fintech pertama yang mengantongi Surat Rekomendasi Penunjukkan Tim Ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dengan surat ini, Investree menjadi pihak yang turut merancang, memberi masukan, dan mengawasi berjalannya produk berbasis syariah sebagai bagian dari proses hadirnya Fatwa Fintech Syariah dalam waktu dekat.

Agregator Pembiayaan UKM “Alami” Sasar Pasar Fintech Syariah

Besarnya antusiasme masyarakat Indonesia terkait dengan layanan financial tehcnology (fintech) berbasis syariah melahirkan berbagai layanan keuangan digital yang mulai menyasar sektor ini.

Salah satu layanan yang mencoba untuk masuk ke segmen tersebut adalah Alami, agregator UKM pembiayaan syariah yang berdiri sejak bulan Desember 2017.

“Kami memiliki teknologi dan credit rating mengikuti proses rating dari perbankan yang sedang dikembangkan untuk UKM. Saat ini credit engine sedang dikembangkan, rencananya akan kami luncurkan bersamaan dengan peluncuran resmi Alami,” kata CEO & Co-founder Alami Bembi T. Juniar kepada DailySocial.

Hingga kini Alami mengklaim telah membukukan pembiayaan melalui mitra bank syariah sebesar Rp13,5 Miliar untuk dua perusahaan. Masih menjalankan proses tersebut secara manual, Alami memanfaatkan jaringan internal untuk end user yang bergabung dengan platform Alami.

“Situs Alami sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan. Rencananya bulan April akan bisa live dan bisa diakses oleh pengguna,” kata Bembi.

Teknologi yang dimiliki Alami diklaim memudahkan UKM untuk mendapatkan akses mudah dan cepat dari bank yang telah bermitra dengan Alami. Saat ini Alami telah bermitra dengan BNI Syariah, Bank Mega Syariah, dan Jamkrindo Syariah.

“Kami juga ingin memberikan social impact yaitu dengan cara mengedukasi baik disisi pelaku UKM maupun dari sisi perbankan syariah sebagai mitra untuk lebih aware dengan keuangan syariah dengan segala kelebihannya,” kata Bembi.

Memperluas kemitraan dengan Kapital Boost

Di awal tahun 2018 ini, Alami kembali menambah kemitraan. Kali ini dengan platform peer-to-peer lending (P2P) Kapital Boost yang membantu UKM mendapatkan pembiayaan dengan investor global yang mencari peluang untuk berinvestasi berbasis syariah.

Kemitraan strategis ini terjalin karena adanya kesamaan visi dan misi dengan Kapital Boost untuk menerapkan dan mendukung ekonomi syariah di Indonesia.

“​Bentuk kerja sama kami adalah menjadikan Alami sebagai partner dalam menyalurkan UKM-UKM yang sedang membutuhkan modal usaha, serta di waktu bersamaan melakukan kualifikasi/penyaringan awal proyek-proyek UKM yang layak untuk didanai oleh para investor Kapital Boost​,” kata Country Head Kapital Boost Indonesia Ronald Wijaya.