Rayakan Hari Jadi Ketujuh, Tiket.com Pacu Bisnis Hotel

Merayakan hari jadi yang ketujuh, Tiket.com mulai memacu kontribusi dari bisnis pemesanan kamar hotel sebagai bisnis utama. Keputusan tersebut dipilih lantaran pertumbuhan revenue-nya diklaim mencapai 250% secara year-on-year dengan pertumbuhan inventory naik 2 kali lipat, lebih besar ketimbang keseluruhan bisnis Tiket.com yang hanya 150%.

“Yang bakal menarik ke depannya kita akan dorong penjualan kamar hotel karena itu paling besar pertumbuhannya dari bisnis kita yang lainnya. Akan ada banyak inisiasi yang siap kita lakukan untuk dorong bisnis utama ini,” ucap CMO dan Co-Founder Tiket.com Gaery Undarsa, Kamis (30/8).

Pengembangan produk kamar hotel sedang dipersiapkan terutama untuk perubahan tampilan yang bakal lebih simpel dan bersih. Ada penambahan detail informasi kamar dan fasilitas yang akan disediakan serta pengembangan waktu pencarian hotel yang menjadi lebih singkat. Seluruh pengembangan tersebut masih dilakukan tim Tiket.com.

Salah satu fitur unggulan produk hotel adalah ‘Tonight Deals’, konsumen bisa mendapatkan harga kamar jauh lebih murah dan ekstra diskon dengan check in pada pukul 18.00 – 04.00 WIB. Fitur ini sudah hadir sejak Juni 2018, dengan latar belakang kebiasaan orang Indonesia yang suka last minute saat booking kamar. Namun terkendala karena sistem booking hotel yang terbatas.

Dari sisi investory, perusahaan akan agresif perlebar produk maskapai dan hotel internasional. Disebutkan investory produk pesawat dan hotel di Tiket.com mencapai 58 partner maskapai dan lebih dari 350 ribu produk hotel.

Gaery menuturkan pihaknya juga membuka penambahan inventory untuk hotel budget. Sehingga konsumen bisa memiliki banyak pilihan kamar dari berbagai kelas. Dari total investory hotel, mayoritas adalah hotel bintang dua dan tiga.

Untuk jaring hubungan dengan berbagai pihak hotel di destinasi wisata populer, Tiket.com membuka kantor baru khusus marketing di Yogyakarta dan Bali.

“Tiket.com punya tim dedicated menangani hotel terbanyak dari tim lainnya. Untuk fokus ke hotel itu perlu treatment khusus karena kebutuhan mereka itu beda-beda. Makanya penting bangun hubungan yang spesial.”

Gaery mengklaim, perbulannya lini bisnis ini mampu menyumbang sekitar 20%-30% untuk total booking, ketimbang bisnis lainnya. Penjualan kamar hotel di Jakarta, menurut data Tiket.com dalam setahun terakhir, menjadi penjualan terbesar pertama disusul oleh Bali dan Surabaya.

Perkembangan setahun belakangan

Setelah diakuisisi GDP Venture melalui Blibli.com, Tiket.com mengalami perkembangan yang siginifikan di segala bidang. Salah satunya adalah mengeluarkan fitur andalan ‘Smart Feature’ yang terdiri dari Smart Round Trip, Smart Refund, Smart Reschedule, dan Smart Traveler untuk memudahkan konsumen saat bepergian.

Mulai awal tahun ini Tiket.com juga gencar melakukan strategi pemasaran yang masif di beberapa lini baik online maupun offline. Hal ini pada akhirnya berdampak pada total kenaikan kunjungan pada pertengahan tahun ini sebesar 80% secara year-on-year.

Kunjungan di aplikasi naik 208%, sedangkan tingkat unduhan naik lebih dari 280%. Total pengunduh aplikasi Tiket.com disebut-sebut sudah tembus 5 juta unduhan. Total booking dari aplikasi mencapai 80% dari total keseluruhan transaksi di Tiket.com.

Tiket.com turut berpartisipasi dalam memberikan inventorinya untuk Blibli Travel, dalam produk pesawat dan hotel. Menurut Gaery, justru dengan kehadiran Blibli, kedua perusahaan dapat melengkapi satu sama lain.

“Kita dan Blibli garap market-nya sama, itu tidak apa-apa. Justru kalau dua-duanya jalan pada akhirnya bisa jadi nilai tambah buat kedua perusahaan,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

DStour #42: Kantor Baru Tiket.com

Lebih dari dua tahun yang lalu DStour berkunjung ke kantor Tiket.com yang saat itu terdiri dari dua gedung yang berdekatan. Dulu nuansanya kental dengan warna putih dan biru, kini sapuannya lebih banyak menggunakan kombinasi warna biru dan kuning sebagai identitas baru perusahaan yang juga telah berganti logo ini.

Pasca akuisisi oleh Blibli, Tiket.com kini pindah ke suatu gedung di bilangan Tanah Abang. Hanya ada waktu tiga bulan dari masa akuisisi hingga menempati kantor baru untuk mendesain dan mengisinya. Seperti apa suasana kantor baru Tiket.com saat ini? Simak kunjungan DStour berikut ini yang dipandu Chief Marketing Officer Tiket.com Mikhael Gaery Undarsa.

Tempati Kantor Baru, Tiket.com Klaim Pertumbuhan Pesat Pasca Akuisisi

Setelah mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo pada akhir tahun 2017 lalu, perusahaan online travel agent (OTA) Tiket.com menempati kantor baru di kawasan Jakarta Pusat. Kantor baru yang mampu menampung sekitar 400 orang tersebut sengaja dipilih Tiket.com untuk mempermudah komunikasi antara divisi, termasuk dengan Blibli sebagai induk perusahaannya.

Kepada media, Chief Communication Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengungkapkan, proses renovasi gedung kantor baru Tiket.com selesai hanya dalam tiga bulan usai akuisisi.

“Saya mendapat ultimatum dari manajemen untuk bisa menyelesaikan kantor baru ini hanya dalam waktu tiga bulan. Meskipun belum semua karyawan yang pindah ke kantor baru, namun hampir semua sudah mulai bekerja di kantor baru Tiket.com.”

Gedung yang sarat dengan nuansa warna biru, kuning dan putih tersebut, memiliki desain modern dengan berbagai ruangan yang berfungsi untuk lounge, kantin hingga ruang pertemuan. Meskipun belum dilengkapi dengan play room, Gaery menyebutkan untuk menarik perhatian talenta, terutama kalangan millennial, nantinya akan ditambah fasilitas permainan lainnya.

“Kami dari Tiket.com melihat talenta adalah aset. Untuk itu kami mencoba menghadirkan kantor dengan suasana yang nyaman untuk bekerja, sekaligus menarik perhatian calon pegawai bekerja di Tiket.com,” kata Gaery.

Pertumbuhan pasca akuisisi

CEO Tiket Geroge Hendrata dan CMO Tiket Gaery Undarsa / DailySocial
CEO Tiket.com Geroge Hendrata dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa / DailySocial

Dalam kesempatan tersebut, Gaery juga menyampaikan beberapa informasi seputar pertumbuhan Tiket.com usai diakuisisi. Pihaknya mengklaim transaksi per hari untuk semua layanan mencapai sekitar 20 ribu transaksi, naik dibanding tahun sebelumnya yang membukukan sekitar 10-15 ribu transaksi per hari.

“Kita juga mulai melihat ternyata pemesanan hotel semakin banyak jumlahnya, salah satu alasan karena adanya perjanjian eksklusif kami dengan hotel-hotel domestik,” kata Gaery.

Hal lain yang disampaikan Gaery adalah jumlah unduhan aplikasi yang saat ini mencapai sekitar 6 juta. Transaksi paling banyak diklaim Tiket.com berasal dari aplikasi mobile yang mencapai hingga 70%.

Berencana meluncurkan fitur baru

Sejak diluncurkannya fitur Smart Refund beberapa waktu lalu yang hanya bisa digunakan di aplikasi, Tiket.com akan merilis fitur tersebut di semua platform dalam waktu dekat. Fitur lain yang segera diluncurkan Tiket.com adalah,fitur Smart Reschedule untuk semua penerbangan dan hotel secara real time dan fitur aktivitas berupa paket wisata.

“Sebelumnya kami sudah memiliki paket wisata yang termasuk dalam layanan di Tiket.com. Nantinya fitur tersebut akan kami pisahkan dan akan kami perbanyak jumlahnya,” kata Gaery.

Untuk bisa bersaing dengan kompetitor, Gaery menegaskan akan menambah kemitraan dengan partner dalam hal pembayaran. Jika sebelumnya Tiket.com telah memiliki jenis pembayaran cicilan tanpa kartu kredit dengan mitra Akulaku, ke depannya Tiket juga akan menambah kemitraan dengan layanan lain yang serupa.

“Hal tersebut kami lakukan karena ternyata banyak sekali transaksi yang masuk saat promosi dengan mitra terkait. Untuk itu kami akan memperluas kemitraan ini selanjutnya,” kata Gaery.

Disinggung apakah nantinya ada konsolidasi dengan Go-Jek, usai investasi strategis Blibli ke Go-Jek, Gaery menyebutkan belum ada rencana yang pasti hingga saat ini, namun menyambut baik jika ada peluang untuk konsolidasi.

“Saat ini Go-Jek sudah menjadi perusahaan yang sangat menonjol di Indonesia dengan berbagai layanannya. Dalam hal ini saya melihat jika ada kesempatan melakukan integrasi dengan Go-Pay akan menjadi hal yang menarik bagi kami di Tiket.com,” tutup Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Tiket is Rebranding, Emphasize On Product’s Sales and Improvement

Tiket, a leading OTA service in Indonesia, announces application rebranding by changing its display and logo into a (more) modern look, also adding new features transaction convenience. The company wants to focus on two things: improving brand awareness and product improvement.

“I traveled around six cities in Indonesia for FGD, but many are still unaware of Tiket. Our brand is popular only among cities with a high-level of internet penetration such as Jakarta and Surabaya. Therefore, we start the marketing campaign to increase awareness. For product quality, will improve continuously for transaction convenience,” said Gaery Undarsa, Tiket’s Chief Communication, Tue (11/21).

For Undarsa, Tiket’s penetration is slightly limited outside Jakarta and Surabaya due to absence of big-scale marketing.

In early November 2017, Tiket starts aggressive campaign in television. Since then, Undarsa claimed to have new user improvement and significant transaction coming outside those cities. However, Undarsa is unwilling to reveal the details.

For Tiket’s logo changing, first (t) character turns into lowercase. It stands for friendly personality. There is no gap mentioned between Tiket and traveler. The dot (.) color turns into light yellow which represents a happy feeling in traveling.

Along with the effort to increase brand awareness, Tiket attaches several new features. The first one is Smart Refund for easier cancellation refund process. For interface look, there is Smart Roundtrip for consumer to arrange a round trip flight easily.

Lastly, Smart Traveller allows travelers to simply put the ID member instead of repeating form-filling. Data can be saved to favorite order, claimed to be more practical and efficient.

In addition, Tiket will be seriously working on two products, car rental and hotel booking. For car rental, the company has partnered with rental service around 50 cities in Indonesia. Compared to other products, car rental business grows 3000% compared to last year.

Tiket has been downloaded by 4.3 million users, and targeted to have 10 million users by the end of next year. The increasing number is expected to come from user and traffic. Tiket also targets 100% growth from previous year.

“We will invest more on hotel booking due to the domination of foreign OTA. We want to help hotel business to expand with what Tiket has,” Undarsa said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tiket Lakukan Rebranding, Tekankan Pemasaran dan Peningkatan Produk

Perusahaan online travel agent (OTA) Tiket mengumumkan rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

“Saya keliling enam kota di Indonesia untuk FGD rupanya masih banyak yang belum tahu Tiket. Brand kami hanya terkenal di kota-kota dengan tingkat penetrasi internetnya yang sudah baik, seperti Jakarta dan Surabaya. Maka dari itu kami mulai lakukan marketing campaign untuk meningkatkan awareness. Dari sisi produk juga terus kami tingkatkan agar makin nyaman dalam bertransaksi,” terang Chief Communication Tiket Gaery Undarsa, Selasa (21/11).

Menurut Gaery, penetrasi Tiket di luar Jakarta dan Surabaya masih minim lantaran perusahaan belum pernah melakukan aktivitas pemasaran dalam skala besar.

Sejak awal November 2017 Tiket mulai agresif beriklan di televisi. Sejak saat itu, Gaery mengklaim terjadi peningkatan pengguna baru dan transaksi yang cukup signifikan datang dari luar dua kota tersebut. Hanya saja Gaery enggan membeberkan detilnya.

Dari segi perubahan logo Tiket, hurut (t) di awal berubah menjadi huruf kecil. Ini diartikan sebagai kepribadian yang bersahabat. Disebutkan tidak ada jarak antara Tiket dengan pelancong (traveller). Sedangkan (dot) berubah menjadi warna kuning cerah yang mengartikan kesenangan yang dirasakan saat melancong.

Seiring upaya meningkatkan brand awareness, Tiket menyematkan fitur baru. Smart Refund memungkinkan konsumen mendapatkan refund dari pembatalan tiket dengan lebih mudah dan tidak merepotkan. Dari tampilan antarmuka, ada fitur Smart Roundtrip yang memudahkan kosnumen memilih penerbangan pulang pergi dengan lebih mudah.

Terakhir, Smart Traveller memungkinkan pelancong tidak perlu lagi mengulang sejak awal untuk membeli tiket return, cukup masukan ID member. Data dapat disimpan menjadi pesanan favorit, jadi lebih praktis dan tidak memakan waktu.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saat ini Tiket telah diunduh oleh 4,3 juta pengguna, sampai akhir tahun depan ditargetkan mencapai 10 juta unduhan. Peningkatan tersebut diharapkan berasal dari sisi user dan traffic. Tiket juga menargetkan pertumbuhan sebesar 100% dari tahun sebelumnya.

“Untuk booking hotel, kami akan banyak investasi ke sana sebab saat ini booking hotel masih dikuasai oleh OTA asing. Kami ingin bantu pemain hotel bisa ekspansi dengan apa yang Tiket punya,” pungkas Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Bidik Pertumbuhan Bisnis Hingga 250 Persen, Tiket Fokus Sempurnakan Aplikasi

Pasca Blibli masuk sebagai pemegang saham baru, Tiket mulai kebut mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya dimulai dari merekrut developer berkualitas. Talenta tersebut nantinya akan diarahkan menyempurnakan aplikasi Tiket, sehingga dapat menggenjot transaksi baru dari sana. Tiket menargetkan tahun ini secara bisnis keseluruhan dapat tumbuh 250 persen dibandingkan sebelumnya.

Tingkat unduhan aplikasi Tiket saat ini mencapai 3 juta orang dengan pertumbuhan 200 persen per tahunnya. Diklaim, tahun lalu Tiket mencatat total transaksi sebesar 3,9 juta dengan nilai triliunan Rupiah. Bila dilihat secara harian terdapat lebih dari 15 ribu transaksi.

Dari total transaksi, sekitar 47 persen datang dari aplikasi. Angka tersebut secara perlahan-lahan terus menunjukkan tren peningkatan sejak Tiket pertama kali meluncurkan aplikasi pada tiga tahun lalu sekitar 8 persen. Kemudian naik hampir dua kali lipat menjadi 15% di 2015, hingga menjadi 30 persen di tahun lalu.

“Dari total karyawan kami sekarang sekitar 300 orang, tim developer hanya 35 orang, untuk app hanya lima orang. Ini yang menyebabkan secara variasi produk, kami masih kalah dengan kompetitor. Makanya sekarang kita lagi hiring gila-gilaan untuk push ke aplikasi. Kami mencari developer kualitas A+ agar target tahun ini tercapai,” terang Chief Communication Officer (CCO) Gaery Undarsa, Kamis (24/8).

Gaery melanjutkan, bantuan dari shareholder baru memberi kekuatan sumber daya manusia dan finansial di Tiket jadi tidak terbatas.

“Dengan adanya Djarum, [resource] yang tadinya limited jadi unlimited. Ini jadinya mendukung semua operasional. Ekspektasi minimum setahun [bisa tumbuh] jadi dua kali lipat.”

Selain melakukan rekrutmen besar-besaran, Tiket juga berkomitmen untuk terus mengembangkan produk tiket pesawat yang diklaim sebagai kontributor terbesar transaksi. Pihaknya pun berencana akan terus mengembangkan varian produk tiket pesawat lainnya demi mendorong transaksi baru.

Saat ini dari seluruh rute pesawat yang dihadirkan Tiket, masih didominasi oleh rute domestik dengan porsi 85 persen dibandingkan rute internasional. Tiket telah bekerja sama dengan lebih dari 50 maskapai penerbangan, 180 ribu jaringan hotel di seluruh dunia.

“Hingga akhir tahun ini, Tiket dan Blibli akan fokus konsentrasi mematangkan kolaborasi dan sinkronisasi yang sedang berjalan dan mengembangkan kedua perusahaan e-commerce hingga dapat memenuhi seluruh kebutuhan travel dan online shopping bagi konsumen di Indonesia,” pungkas Gaery.

Application Information Will Show Up Here

Rencana-Rencana Tiket.com Pasca Diakuisisi Blibli

Sebulan yang lalu DailySocial memberitakan GDP Venture terlibat rencana akuisisi terhadap lebih dari 50% saham startup travel Tiket.com. Hal tersebut akhirnya dikonfirmasi melalui acara pengumuman akuisisi 100% saham Tiket.com oleh Blibli, salah satu perusahaan di bawah naungan Global Digital Prima (GDP) Venture.

Kepada media, Co-Founder dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa mengungkapkan akuisisi tersebut merupakan bagian rencana besar Tiket.com yang ingin mencari partner untuk melebarkan usaha dengan layanan dan fitur terbaru.

Selama ini Tiket.com termasuk startup yang tidak pernah mencari pendanaan lanjutan dari investor. Dana awalnya diperoleh dari angel investor tunggal yang kabarnya termasuk keluarga pemilik EMTEK.

“Pertemuan kami dengan Blibli bisa dibilang adalah “love at first sight”. Dari beberapa investor yang kami temui, hanya Blibli yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama dengan kami di Tiket.com, kami pun langsung mendapatkan “chemistry” tersebut. Karena alasan itulah kami memutuskan untuk berkolaborasi lebih mendalam dengan Blibli,” kata Gaery.

Kepada DailySocial Gaery memastikan jajaran C-level Tiket.com tetap akan memegang posisi yang sama pasca akuisisi.

Sebelumnya Blibli telah menjual beberapa layanan travel dan telah tumbuh secara organik. Untuk mempercepat pertumbuhan dari layanan tersebut, Blibli akhirnya memutuskan untuk melakukan akuisisi Tiket.com 100%.

CEO baru Tiket.com

Untuk melancarkan kolaborasi Blibli dan Tiket.com, George Hendrata ditunjuk menjadi CEO baru Tiket.com. Sebagai CEO baru yang bertanggung jawab menjadikan Tiket.com sebagai OTA lokal terbesar, George memiliki pengalaman panjang, terakhir menjadi Direktur Pengembangan / Diversifikasi Bisnis Djarum. George memiliki gelar Bachelor of Science dari Columbia University dan MBA dari Harvard Business School dan menjabat sebagai Presiden Harvard Alumni Club Indonesia.

“Dengan pengalaman selama hampir 6 tahun dan customer base yang telah dimiliki oleh Tiket.com saat ini, diharapkan bisa tumbuh lebih baik lagi melalui akuisisi ini,” kata George.

Nantinya baik Blibli dan Tiket.com akan menjalankan kegiatan oprasional setiap harinya secara terpisah. Tidak ada perubahan dari sisi pegawai, cara kerja dan hal-hal terkait lainnya.

“Sinergi nantinya akan lebih dilakukan dari sisi teknologi, karena Blibli memiliki tim engineer yang lebih banyak dari Tiket.com dalam hal ini Blibli akan membantu dari sisi teknologi. Sementara untuk sinergi lainnya akan kami lakukan melihat kondisi yang ada,” kata CEO Blibli Kusumo Martanto.

Fokus ke pelanggan

Disinggung tentang rencana perdana Tiket.com pasca akuisisi, George menyebutkan fokus dari Tiket.com saat ini adalah lebih kepada kepuasan pelanggan. Bagaimana nantinya melalui akuisisi Blibli, Tiket.com bisa menambah pelanggan baru dari customer base Blibli. Di sisi lain, Tiket.com juga memiliki ambisi untuk menjadi layanan OTA lokal terbesar di Indonesia.

Sejak diluncurkan pada tahun 2011, Tiket.com telah menjadi partner pertama dengan PT KAI untuk pembelian tiket kereta api secara online, memiliki 3,4 juta pengguna dan aplikasi telah diunduh oleh 1,7 juta orang, dan merupakan layanan B2B yang memiliki lebih dari 5 ribu partner.

“Dengan semakin sengitnya persaingan layanan OTA di Indonesia saat ini, diharapkan melalui investasi terbaru ini bisa menjadikan Tiket.com lebih kuat lagi untuk bersaing dengan pemain lainnya di Indonesia,” kata Gaery.


Disclosure: GDP Venture, Blibli, Tiket.com, dan DailySocial berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Tiket Optimasi Aplikasi Mobile dan Mobile Web

Startup Indonesia penyedia jasa online travel yang berada di bawah payung PT Global Tiket Network, Tiket, hari ini (21/3) mengumumkan pembaruan untuk layanan mobile platform mereka, baik itu aplikasi mobile maupun situs mobile. Pembaruan yang dilakukan Tiket berupa penyegaran tampilan antarmuka layanan dan penambahan fitur Last Minute Hotel Deal.

Langkah Tiket untuk mengoptimalkan mobile platform mereka adalah langkah yang masuk akal, mengingat kini tren akses internet yang berkembang di Indonesia sudah mulai beralih ke mobile. Berdasarkan laporan IPSOS Asiabus, 85 persen dari 88, 1 juta pengguna internet di Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile dengan smartphone sebagai perangkat paling umum.

[Baca juga: Survei JakPat Ungkap Masyarakat Sudah Terbiasa Membeli Tiket Secara Online]

Sementara itu riset yang dilakukan oleh Google menyebutkan bahwa akses internet saat ini yang terbesar adalah melalui perangkat mobile. Data menunjukan penggunaan Google untuk travel query melalui smartphone sebesar 61 persen, melebihi penggunaan tablet dan desktop yang berada di angka 39 persen. Peluang inilah yang coba dioptimalkan oleh Tiket sebagai pelaku e-commerce sektor perjalanan melalui pembaruan mobile platform, baik itu aplikasi mobile maupun mobile web.

Tampilan terbaru mobile web Tiket / DailySocial

Co-Founder dan CTO Tiket Natali Ardianto melalui keterangannya mengatakan, “Kami melakukan perbaikan tampilan pada mobile platform kami yaitu mobile apps dan mobile web agar lebih mudah dipahami dan digunakan. Kami juga menyeragamkan tampilan mobile web maupun mobile apps untuk menciptakan kebiasaan dan kemudahan dalam menggunakan produk kami.”

[Baca juga: DStour #5: Mengunjungi Kantor Tiket.com]

Pembaruan lainnya adalah penambahan fitur Last Minute Hotel Deal yang saat ini baru bisa dinikmati aplikasi Android. Fitur ini menawarkan diskon istimewa, dari 40% hingga 70%. Tiket berjanji fitur ini akan segera hadir dalam aplikasi untuk perangkat iOS beberapa minggu ke depan.

Target yang diharapkan lewat optimasi mobile platform Tiket

Tahun 2015 silam, Tiket mengklaim telah berhasil merangkul hingga tiga juta pengguna dan tumbuh hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Melalui pembaruan mobile platform ini, Tiket memasang target kenaikan performa bisnis hingga 200 persen pada pertengahan tahun 2016. Tiket sendiri memang berniat untuk lebih agresif melebarkan sayap bisnis di tahun 2016 ini.

“Antusiasme tinggi dari masyarakat dan potensi industri yang menjadi tolak ukur kami ke depannya.[…] Hal ini pun kami buktikan dengan upaya kami yang saat ini sedang merancang aplikasi mobile Tiket berikutnya, yakni versi 2.0 yang segera dapat dinikmati,” tutup Co-Founder dan Chief Communication Officer Tiket Gaery Undarsa.

Application Information Will Show Up Here

Tiket.com Lebih Agresif Lebarkan Sayap di Tahun 2016

Tahun 2015 merupakan tahun yang luar biasa bagi industri digital di Indonesia. Banyak intrik dan drama menarik yang menyita perhatian dan ditambah dengan bumbu-bumbu cerita pencapaian para pelaku industri startup digital tanah air. Tiket.com (selanjutnya disebut Tiket) adalah salah satunya. Mengklaim tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2015, Tiket berencana untuk lebih agresif tahun depan dengan membuka kantor-kantor perwakilan baru di luar Jakarta. Mereka juga ingin menjangkau negara-negara di luar Asia Tenggara dengan bekerja sama dengan lebih banyak maskapai penerbangan asing.

Yang dicapai Tiket di tahun 2015

Industri digital di Indonesia, khususnya layanan e-commerce, tengah tumbuh dengan seksi tahun ini meski sempat dilanda beberapa drama yang datang dari sisi pemerintah ataupun pemainnya. Tiket, sebagai salah satu pemain e-commerce yang bergerak di bidang travel online pun merasakan cipratan pertumbuhan tersebut dan mengklaim telah tumbuh lebih dari 100 persen di tahun 2015.

Di awal tahun, Tiket sendiri memang ingin gencar berpromosi dan menargetkan untuk mendapatkan kenaikan penjualan tiga kali lipat dari tahun 2014 yang mencapai 1,9 juta transaksi tiket. Hasilnya, Tiket merasakan pemesanan hotel tumbuh hingga 300 persen, sementara tiket penerbangan naik melebihi 150 persen dari tahun sebelumnya dengan sumbangan terbesar dari maskapai low cost.

Co-Founder dan Chief Communication Officer Tiket Gaery Undarsa mengatakan, “Yang pasti pertumbuhan kami lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Tahun depan, ekspetasi kami akan lebih besar dari tahun ini, karena faktor makro ekonomi Indonesia terlihat sudah mulai lebih baik sekarang.”

“Ke depan, tumbuh kembangnya travel online Indonesia juga ditentukan oleh dukungan dari regulasi yang mampu mendorong tumbuhnya travel online Indonesia sebagai salah satu aset ekonomi kreatif bangsa. Kami yakin pemerintah akan mengembangkan tata kelola yang lebih baik sebagai upaya mengatur soal kepemilikan e-commerce untuk melindungi pertumbuhan e-commerce Indonesia,” tambahnya.

Sebagai informasi, selama tahun 2015 Tiket juga membangun beberapa kemitraan strategis dengan beberapa pemain industri digital lainnya seperti elevenia dan Kaskus. Secara total, menurut Gaery, sudah ada 10.000 mitra agen yang bergabung dengan Tiket. Selain itu, Tiket juga mengklaim telah menjalin kemitraan dengan 14 maskapai penerbangan, lebih dari 180 ribu hotel, 15 perbankan, dan memperkuat kemitraan dengan PT Kereta Api Indonesia.

Fokus dan rencana tahun 2016

Dengan pertumbuhan bisnis positif yang ditunjukkan pada tahun 2015 ini, Tiket cukup optimis dapat tumbuh lebih besar di tahun 2016 nanti. Selain menargetkan untuk dapat tumbuh dua kali lipat atau lebih tahun depan, Tiket juga berencana untuk lebih agresif dalam ekspansi wilayah jangkauan operasionalnya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan MasterCard dan CresentRating, negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Indonesia di dalamnya, memiliki potensi senilai $200 miliar di tahun 2020 untuk segmen travel.

Gaery mengatakan, “Kami akan memperkuat perkembangan transaksi di Jakarta [di tahun 2016] dan membidik beberapa kota besar di luar Jakarta yang merupakan potensi besar mengingat kebutuhan tiket perjalanan maupun reservasi akomodasi dari kota-kota lain tersebut cukup kuat.”

“Tahun ini, kami memang masih main di maskapai regional ke negara-negara Asia Tenggara dan Jepang saja. Tapi untuk tahun depan kami akan bekerja sama dengan berbagai maskapai luar negeri, jadi tujuan penerbangan bisa sampai Amerika dan Eropa,” tambahnya.

Sayangnya untuk ekspansi bisnis regional Gaery masih enggan mengungkap kota mana saja yang akan dibidik untuk pembukaan kantor perwakilan. Meski demikian, Gaery menyebutkan saat ini kota-kota seperti Denpasar, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung adalah kota-kota yang berada di daftar Top 5 Tiket karena merupakan tujuan wisata favorit pengguna.

DStour #5: Mengunjungi Kantor Tiket.com

Setelah beberapa kali mengunjungi kantor layanan e-commerce, kini kami berkunjung ke startup travel. Tiket.com menjadi tujuan pertama kami. Tiket.com terdiri menempati dua gedung kantor yang bersebelahan karena cepatnya mereka berekspansi meningkatkan jumlah pegawai. Tiket.com menyediakan makan siang setiap hari untuk para pegawainya plus ada area open space di bagian belakang yang bisa dijadikan tempat berkumpul. Berikut ini liputan kami.