[Review] Samsung Galaxy Tab S7+, Tablet Premium dengan Segudang Fitur Produktivitas

Berkat teknologi, di masa pandemi covid-19 ini banyak kegiatan yang bisa dilakukan secara online di rumah. Dari bekerja, belajar, berkreasi menciptakan konten, hingga mendapat hiburan.

Selain mengandalkan perangkat smartphone dan laptop, tablet juga merupakan alat tempur yang powerful untuk menunjang beragam aktivitas sehari-hari. Kali ini Dailysocial kedatangan tablet premium terbaru dan tercanggih dari Samsung.

Ya, Galaxy Tab S7+ yang dirilis bersama Galaxy Note 20 series di acara Galaxy Unpacked 2020. Daya tarik utama tablet ini terletak pada panel Super AMOLED yang memiliki refresh rate tinggi 120Hz dan chipset Snapdragon 865+ yang sangat gahar.

Tentu saja yang membuat Galaxy Tab S7+ istimewa adalah kelengkapan S Pen bawaan dan sederet fitur produktivitas yang menyertainya. Namun untuk membawa pulang tablet premium yang satu ini ke rumah, Anda harus mengeluarkan uang sebanyak Rp17 juta.

Oleh sebab itu sebelum Anda membeli tablet ini, menurut saya idealnya Anda sudah memiliki laptop atau PC desktop yang memenuhi kebutuhan tugas-tugas berat. Sebab meski Galaxy Tab S7+ sangat menyenangkan saat digunakan dan kaya akan fitur, tetapi bukan untuk menggantikan laptop/dekstop. Saya sudah ditemani olehnya selama seminggu dan berikut review Samsung Galaxy Tab S7+ selengkapnya.

Desain Ramping

review-samsung-galaxy-tab-s7-plus-3

Berbekal layar 12,4 inci, dimensi bodi Galaxy Tab S7+ memang cukup besar. Namun berkat bezel sekeliling layar yang minim dan ketebalannya yang tipis hanya 5,7 mm dengan bobot 575 gram, membuat tablet ini mudah ditangani.

Menggunakan aspek rasio 16:10, Samsung tampaknya merancang Galaxy Tab S7+ untuk digunakan dalam orientasi lanskap. Posisi kamera depannya pun disematkan di samping sebelah kanan, bukan lagi di atas seperti pendahulunya. Sedangkan, penempatan sensor fingerprint in-display tetap di area layar bagian bawah.

Mystic black, mystic silver, dan mystic bronze, ketiga pilihan warna Galaxy Tab S7+ tampil memukau. Build quality-nya sangat baik, frame dan punggungnya menggunakan material aluminium dan memiliki sudut-sudut yang agak membulat.

review-samsung…xy-tab-s7-plus-2

Beralih ke bagian belakang, terlihat ada garis antena di area atas dan bawah. Serta, modul dual camera di pojok kiri atas dengan strip abu-abut memanjang ke bawah yang merupakan tempat penyimpanan S Pen. Bila ditempelkan di belakang tablet, maka S Pen akan otomatis mengisi daya dan karena mengandung magnet. S Pen juga bisa disisipkan di samping kanan atau kiri bodi.

Kamera depan Galaxy Tab S7+ beresolusi 8MP f/2.0 yang ditempatkan di tengah layar dan siap menangani aktivitas online meeting dengan jelas. Sementara, kamera belakang utamanya 13MP f/2.0 menggunakan sensor Samsung ISOCELL S5K3M5, ditemani 5MP f/2.2 dengan lensa ultrawide 12mm.

Kelengkapan atributnya, di sisi atas menampung sepasang speaker dan mikrofon. Sedangkan, di bawah juga ada sepasang speaker dan port USB Type-C. Lalu, di samping kanan terdapat tombol power, volume, mikrofon, dan SIM tray. Serta, pin untuk book cover keyboard di sisi kiri.

Layar Super AMOLED 12,4 Inci

review-samsung-galaxy-tab-s7-plus-8

Bagian muka Galaxy Tab S7+ didominasi oleh layar Super AMOLED berukuran 12,4 inci beresolusi 1752×2800 piksel dengan tingkat ketajaman 266 ppi. Bagian terbaiknya, panelnya memiliki refresh rate tinggi 120Hz dan mendukung HDR+.

Kualitas gambar yang disajikan sangat memuaskan, siap memenuhi kebutuhan produktivitas maupun menikmati multimedia. Buat saya, beberapa pengaman terbaik saat menggunakan tablet ini adalah ketika mengedit foto di Lightroom. Dibantu dengan S Pen, proses penyuntingan foto terasa sangat presisi.

Lalu, ketika nonton serial film di Netflix. Berkat teknologi OLED, rasio kekontrasan putih hingga hitam sangat tinggi dan dengan kombinasi quad speaker dari AKG yang menggelegar efek surround, pengalaman menonton film terasa sangat imersif.

Di pengaturan layar ada opsi motion smoothness, di mana kita bisa memilih refresh rate antara 60Hz atau 120Hz. Namun bila konten yang disuguhkan tidak mendukung refresh tinggi maka layar akan otomatis menyesuaikannya ke 60Hz.

Antarmuka One UI 2.5 & Samsung Dex

Galaxy Tab S7+ mengadopsi One UI 2.5 berbasis Android 10 dan memiliki dua antarmuka. Secara default menggunakan tampilan tablet, tetapi bisa dengan mudah dialihkan ke mode desktop dengan Samsung Dex.

Kedua antarmukanya menawarkan pengalaman pengguna yang berbeda. Untuk antarmuka tablet yaitu One UI pada dasarnya sama seperti yang ditemui smartphone Samsung terbaru. Simpel dan mudah digunakan terutama pada orientasi potret (vertikal) dan dilengkapi fitur edge panel untuk akses cepat ke berbagai tugas tertentu.

Untuk beralih ke mode desktop, caranya dengan memilih shortcut Samsung Dex di atas jendela notifikasi. Persis seperti namanya, antarmuka Galaxy Tab S7+ berubah menjadi seperti Anda menggunakan PC desktop dan laptop berbasis Windows 10 atau MacOS guna memaksimalkan produktivitas.

Mode desktop ini hanya tersedia dalam posisi lanskap (horizontal) dan sangat optimal bila digunakan bersama book cover keyboard ditambah mouse. Untuk bekerja seperti mengetik, browsing, mengedit foto, dan menjalankan tugas-tugas office, Galaxy Tab S7+ sangat nyaman digunakan.

Pengalaman multitasking yang disuguhkan juga berbeda, pada mode tablet multitasking dilakukan dengan task switcher untuk beralih antar aplikasi dan menggunakan fitur split screen. Sedangkan pada mode desktop, ada taskbar di bawah yang menampung ikon aplikasi yang terbuka. Jendela notifikasinya dipindahkan ke sudut kanan bawah dan menu utama di sudut kiri bawah.

Saat membuka aplikasi akan tampil secara pop up, lengkap dengan tombol minimalkan, memaksimalkan, dan tutup. Kita bisa membuka banyak aplikasi sekaligus, menumpuknya, dan menarik aplikasi yang diinginkan ke area yang kosong.

Kebanyakan aplikasi mendukung full screen, tetapi ada juga beberapa aplikasi seperti Netflix yang tidak bisa tampil penuh di mode desktop. Lalu, bila Anda menggunakan smartphone Samsung, Anda bisa menghubungkan smartphone ke tablet dengan aplikasi Samsung Flow yang memudahkan bertukar file, serta mendukung drag dan drop.

Kemampuan S Pen

review-samsung-galaxy-tab-s7-plus-9

Galaxy Tab S7+ dilengkapi stylus aktif, sama seperti Galaxy Note20 series. Namun, ukurannya lebih besar dengan desain bulat dan memanjang sehingga menawarkan pengalaman menulis dan menggambar yang natural seperti halnya menggunakan pensil sungguhan.

Aksesori pena ini kinerjanya telah ditingkatkan dengan latensi rendah 9ms, dibekali dengan magnet sehingga bisa menempel ke punggung dan sisi-sisi tablet, serta memiliki baterai terintegrasi. Isi ulang baterai S Pen terjadi secara nirkabel saat menempatkannya pada strip magnet di belakang bodi tablet dan hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit dari 0% hingga 100%.

Saat menggunakan S Pen, sejumlah shortcut akan muncul antara lain create note, smart select, screen write, live messages, AR Doodle, translate, PENUP, dan bisa ditambah lagi. Berkat teknologi Bluetooth, S Pen ibarat tongkat sihir karena dapat memicu fitur Air Action yang mana dapat mengontrol Galaxy Tab S7+ tanpa menyentuh layar seperti mengambil gambar, mengontrol slide presentasi, memainkan musik/video, serta membuka aplikasi atau fungsi tertentu dengan cara menggerakan S pen dan menahan tombol di stylus.

Samsung juga membekali Galaxy Tab S7+ dengan sejumlah aplikasi bawaan untuk menulis, menggambar, menandai, dan membuat desain yang mencakup Samsung Notes, Noteshelf, Canva, dan Clip Studio Paint. Kombinasi S Pen dengan latensi rendah dan panel refresh rate 120Hz membuat jeda antara sentuhan ujung S Pen di layar tidak terasa sehingga hasilnya sangat presisi.

Samsung Notes terbaru mendukung penulisan berbagai catatan, impor dan anotasi PDF, serta kemampuan untuk menulis, mengetik, dan menggambar di area yang sama. Dilengkapi fitur audio bookmark untuk merekam percakapan saat meeting sambil mencatat. Kita bisa memutar ulang, dan menyinkronkan keduanya sehingga tidak perlu khawatir ketinggalan poin penting.

Hardware Powerful

Terkait performa, semua kegiatan yang dilakukan bersama Galaxy Tab S7+ mengandalkan chipset Qualcomm generasi terbaru yaitu Snapdragon 865+. Berbarengan dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal UFS 3.0 berkapasitas 256GB dengan slot microSDXC.

Tak perlu diragukan lagi, Galaxy Tab S7+ adalah salah satu tablet Android paling powerful yang ada saat ini. Sebagai informasi, Snapdragon 865+ (7 nm+) mengemas CPU octa-core yang terdiri dari 1x Kryo 585 berkecepatan 3.09GHz, 3x Kryo 585 2.42GHz, dan 4x Kryo 585 1.8GHz, serta GPU Adreno 650. Berikut ini hasil pengujiannya:

  • AnTuTu 577.105 poin
  • Geekbench 5 single-core 967 poin
  • Geekbench 5 multi-core 2.704 poin
  • 3DMark Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 6.742 poin
  • 3DMark Sling Shot Extreme – Vulkan 6.274 poin
  • 3DMark Sling Shot 8.351 poin
  • PCMark 10 Work 2.0 performance 12.407 poin

Untuk tugas berat apa pun harusnya Galaxy Tab S7+ mampu menanganinya. Multitasking sebanyak yang diinginkan, mengedit video kasual, hingga bermain game dengan setting rata kanan. Batasannya tablet ini terletak pada ekosistem aplikasi Android itu sendiri, semoga ke depannya makin banyak dukungan aplikasi versi desktop yang bisa berjalan di tablet ini.

Selain itu, meski bodinya tipis, Galaxy Tab S7+ hadir dengan kapasitas baterai 10.090 mAh. Didukung superfast charging 45W melalui port Type USB-C, tetapi harus dibeli secara terpisah karena dalam paket penjualannya hanya dilengkapi adaptor 15W.

Verdict

review-samsung-galaxy-tab-s7-plus-10

Sebagai tablet, Galaxy Tab S7+ menawarkan pengalaman pengguna yang sangat menyenangkan. Berkat ukuran layarnya yang besar, dilengkapi aksesori S Pen dan book cover keyboard, dan antarmuka desktop Samsung Dex, kita bisa memfungsikan tablet ini sebagai laptop untuk mendukung produktivitas.

Dibanding laptop, tablet lebih praktis untuk dibawa bepergian dalam aktivitas sehari-hari. Tak diragukan lagi bahwa Galaxy Tab S7+ merupakan salah satu tablet terbaik yang ada di pasaran saat ini. Namun dirancang untuk pengguna umum yang dapat memenuhi kebutuhan komputasi harian, seperti menulis, browsing, online meeting hingga menjalankan aplikasi office.

Sebaliknya bila Anda seorang profesional atau bekerja di bidang industri kreatif seperti content creator, fotografer, desainer grafis, dan lainnya. Maka Galaxy Tab S7+ lebih cocok dijadikan sebagai perangkat sekunder untuk berkreasi menyalurkan ide dan memudahkan banyak pekerjaan.

Sparks

  • Layar Super AMOLED 12,4 inci dengan refresh rate 120Hz
  • Aksesori S Pen dengan latensi rendah dan kaya fitur
  • Samsung Dex yang menyuguhkan mode desktop
  • Chipset Snapdragon 865+ yang powerful
  • Baterai besar 10.090 mAh dengan fast charging

Slacks

  • Harga relatif mahal dan segmented
  • Adaptor fast charging 45W harus dibeli terpisah
  • Tanpa jack audio 3.5mm

Samsung Galaxy M51 Resmi, Mengemas Baterai 7.000 mAh

Baterai dengan kapasitas besar merupakan salah satu fitur unggulan lini smartphone Galaxy M series dari Samsung. Sebelumnya pada awal bulan Agustus lalu, Samsung merilis Galaxy M31s dengan baterai 6.000 mAh dan kali ini mencapai 7.000 mAh.

Adalah Samsung Galaxy M51, smartphone Android 10 dengan antarmuka One UI 2.0 ini mengemas baterai 7.000 mAh dengan fast charging 25W. Samsung mengklaim Galaxy M51 dapat bertahan lebih dari dua hari sekali charge.

samsung-galaxy-m51-resmi-mengemas-baterai-7-000-mah-1

Untuk spesifikasinya, Galaxy M51 mengusung layar Super AMOLED 6,7 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam aspek rasio 19.5:9. Di atas layar terdapat lubang kamera depan 32 MP f/2.0 untuk selfie maupun face unlock, sedangkan sensor sidik jarinya terletak di samping terintegrasi dengan tombol power.

Rangkaian empat unit kamera di belakang terdiri dari kamera utama beresolusi 64MP f/1.8. Kemungkinan menggunakan sensor Samsung ISOCELL GW1 dengan teknologi TetraCell 2×2 piksel, yang mana secara default menghasilkan foto 16MP dengan piksel 1.6µm. Ditemari kamera 12MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 123 derajat, 5MP f/2.4 dengan lensa macro, dan 5MP f/2.4 sebagai depth sensor.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 730 yang terdiri dari CPU octa-core (2×2.2 GHz Kryo 470 Gold dan 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver) serta GPU Adreno 618. Performanya turut didukung RAM 6GB dan penyimpanan 128GB yang dapat ditambah lewat penggunaan microSD.

Samsung Galaxy M51 telah muncul di situs web resmi Samsung Jerman dan dalam tahap pre-order. Harganya 360 Euro atau sekitar Rp6,2 juta dalam warna hitam dan putih dan akan dikirim pada 11 September.

Sumber: GSMArena

[Hands-on] Dua Jam Menjajal Tablet Premium Samsung Galaxy Tab S7+

Pesona tablet tidak se-hits dulu, namun perangkat ini telah berevolusi. Tidak hanya lebih powerful dan kaya akan fitur tetapi juga menawarkan pengalaman mendekati penggunaan laptop premium atau ultrabook dengan kelengkapan aksesori seperti keyboard dan stylus.

Ketika mencari tablet premium, pilihan utamanya ada dua yaitu antara Samsung Galaxy Tab S series dengan OS Android atau Apple iPad Pro dengan iPadOS. Jangan tanya mana yang lebih bagus, menurut saya keduanya juara.

Nah yang terbaru dari Samsung adalah Galaxy Tab S7 dan S7+ yang pertama kali diperkenalkan pada acara Galaxy Unpacked 2020 bersama Galaxy Note 20 series. Saat ini, Galaxy Tab S7 dan S7+ juga telah tersedia di Indonesia untuk menjawab kebutuhan di masa new normal. Buat mereka yang membutuhkan perangkat all-in-one untuk bekerja, belajar hingga mencari hiburan.

Kami sangat mengerti bahwa kondisi saat ini memang menuntut masyarakat untuk semakin produktif meski semua hal dilakukan secara daring. Karena itu kami hadirkan Galaxy Tab S7 dan S7+ sebagai teman yang powerful untuk mendukung produktivitas pengguna,” ujar Elvira Dwi Anggraeni, Product Marketing Professional Samsung Electronics Indonesia.

Hands-on Samsung Galaxy Tab S7+

Samsung-Galaxy-Tab-S7-5

Mengingat kondisi pandemi saat ini, peluncuran Galaxy Tab S7 dan S7+ di Indonesia digelar secara virtual. Namun saya tetap bisa menjajal secara langsung, karena saat acara berlangsung, saya dipinjamkan unit Galaxy S7+ selama dua jam untuk hands-on.

Ya, itu waktu yang singkat sekali dan impresi awal saya terhadap Galaxy Tab S7+ sangat baik. Saya dibuat takjub saat pertama kali menyentuhnya, bodinya ramping meski mengusung layar seluas 12,4 inci, tipis, dan build quality-nya mewah.

Perbedaan utama antara Galaxy Tab S7 dan S7+ terletak layarnya. Galaxy Tab S7 mengusung layar 11 inci dengan panel LTPS TFT beresolusi 2560×1600 piksel. Sementara, versi plus-nya berlayar Super AMOLED 12,4 inci dengan resolusi 2800×1752 piksel. Keduanya penel tersebut memiliki refresh rate 120Hz dan menggunakan aspek rasio 16:10 yang memberikan ruang kerja lebih luas untuk multitasking.

Samsung-Galaxy-Tab-S7-6

Tablet ini menjalankan sistem operasi Android 10 dengan One UI 2.5, secara default antarmukanya seperti smartphone Samsung yang rasanya canggung di layar sebesar itu. Namun Samsung memiliki fitur Samsung Dex yang mengubah antarmukanya menjadi seperti menggunakan PC ataupun laptop.

Samsung Dex pada Galaxy Tab S7 dan S7+ mengalami peningkatan, di mana task bar hadir dengan tampilan yang lebih efisien dan user friendly berkat sistem One UI terbaru. Lengkap dengan fitur screen zoom dan opsi ukuran font. Bila ingin mempresentasikan sesuatu, cukup aktifkan fitur wireless DeX dan koneksikan dengan Smart TV Samsung, dan untuk berpindah slide bisa menggunakan S Pen.

Samsung-Galaxy-Tab-S7-4

Tentu saja S Pen merupakan bagian dari jati diri Galaxy Tab S7 series dan tidak perlu dibeli secara terpisah. S Pen kini hadir dengan kemampuan yang ditingkatkan dengan latency 9 ms dan ada dua cara untuk menyimpannya. Pertama di bagian belakang persis di bawah kamera dan S Pen akan mengisi daya, lalu kedua kita bisa menempelkan S Pen di sisi samping.

S Pen ini bisa digunakan untuk mencoret-coret di atas catatan, lalu bisa menyimpan catatan dalam format Word, Power Point, atau pun PDF. Pengiriman file ini pun sangat mudah karena adanya fitur Share Notebook, di mana cukup masuk ke fitur ini dan ketuk perangkat rekan kerja yang sudah terdaftar di list.

Pendaming setia S Pen yakni aplikasi Samsung Notes kini juga dilengkapi dengan Audio Bookmark yang merekam percakapan saat meeting sambil mencatat. Kita bisa memutar ulang hasil rekaman pun tanpa repot karena adanya fitur audio timestamp, cukup dengan mengetuk pada kalimat dan rekaman akan secara otomatis kembali ke menit di mana kalimat tersebut disampaikan.

Untuk kegiatan online meeting, Galaxy Tab S7 dan S7+ dilengkapi dengan kamera depan 8MP yang ditempatkan di tengah layar. Bila ketika meeting harus mencatat, hadirnya fitur Multi Active Window, memungkinkan untuk membuka aplikasi online meeting, sambil membuka email ataupun menggunakan Samsung Notes.

Samsung-Galaxy-Tab-S7-7

Semua kegiatan pada laptop ini lancar berkat dukungan chipset Snapdragon 865+, dengan pilihan memori 6GB/128GB untuk Galaxy Tab S7 dan 8GB/256GB untuk Tab S7+. Untuk mendukung produktivitas, Galaxy Tab S7 dan S7+ dilengkapi dengan baterai berkapasitas masing-masing 8.000 mAh dan 10.090 mAh.

Tertarik? Galaxy Tab S7 dan Tab S7+ hadir melalui program pre-order di Samsung.com, Lazada, Blibli, JD.id, dan Shopee. Selama masa pre-order hingga 30 Agusuts 2020 mendatang, Samsung Galaxy Tab S7 ditawarkan dengan harga Rp12.999.000 dengan dua pilihan warna yaitu Mystic Black dan Mystic Silver.

Sementara, Galaxy Tab S7+ ditawarkan dengan harga Rp16.999.000 dengan tiga pilihan warna yaitu Mystic Black, Mystic Silver, dan Mystic Bronze. Selama periode pre-order, pembeli akan mendapatkan gratis book cover keyboard masing masing senilai Rp2.299.000 untuk Tab S7 dan Rp2.699.000 untuk Tab S7+. Serta, mendapatkan akses gratis Youtube premium selama 4 bulan.

[Bahas Smartphone] Samsung Galaxy A71 Edisi Baru, Haze Crush Silver

Samsung Galaxy A51 dan Galaxy A71 yang diluncurkan pada awal tahun 2020, kini hadir dengan warna baru Haze Crush Silver. Sebelumnya adik dan kakak Galaxy A series tersebut telah tersedia dalam tiga warna pastel yaitu Prism Crush Blue, Prism Crush Black, dan Prism Crush White (Galaxy A51) atau Prism Crush Silver (Galaxy A71).

Selain tampil lebih kece, varian anyar ini juga hadir dengan sejumlah fitur premium baru seperti Single Take dan peningkatan Mode Pro di sektor kameranya. Serta, ada fitur Quick Share yang membuat aktivitas berbagi file makin mudah dan juga Music Share.

Samsung-Galaxy-A71-2

Sebelumnya saya sudah pernah review Samsung Galaxy A71 berwarna Prism Crush Black dan meja pengujian tim DailySocial kembali kedatangan Galaxy A71, kali ini dengan warna barunya Haze Crush Silver. Desain pola ritmis di punggungnya sama, bedanya permukaannya tidak mengkilap melainkan matte sehingga lebih sedikit memantulkan cahaya.

Untuk spesifikasinya tidak ada perubahan, Galaxy A71 mengusung Infinity-O display 6,7 inci dengan panel Super AMOLED Plus beresolusi FHD+ dalam rasio 20:9. Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 730 dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB, lengkap dengan slot microSD. Baterainya tergolong besar dengan kapasitas 4.500 mAh dan mendukung fast charging 25W.

Fitur Baru Galaxy A71

Samsung-Galaxy-A71-3

Fitur anyar yang paling disorot ialah Single Take yang sebelumnya tersedia secara ekslusif di smartphone flagship Galaxy S20 series. Di mana dalam sekali tekan dapat mengambil foto dan video secara bersamaan, sangat membantu untuk mengabadikan momen secara lebih lengkap.

Sebab kita bisa menghasilkan beragam variasi video mulai dari versi original, boomerang, dan fast forward. Fitur ini melibatkan teknologi Artificial Inteligence (AI) yang akan memilih satu foto dengan angle dan kualitas yang paling baik dan satu foto dalam mode hitam putih.

Cara menggunakan fitur Single Take sebagai berikut:

  • Masuk ke aplikasi kamera Galaxy A71, geser ke kanan dan temukan menu Single Take, kemudiakan arahkan kamera ke objek yang akan difoto.
  • Cukup tekan tombol sekali dan proses pengambilan gambar akan berjalan, dalam waktu 3 sampai 10 detik, tergantung kondisi pencahayaan dan objeknya.
  • Selama proses pengambilan Single Take berlangsung, kita bisa berpindah posisi bila ingin mengambil gambar dari angle yang berbeda.
  • Setelah selesai, seluruh foto dan video akan dijadikan satu rangkaian ketika dilihat di aplikasi Gallery. Kita bisa mengunggah foto dan video tersebut langsung ke media sosial seperti Instagram.

Samsung-Galaxy-A71-7

Dengan menggunakan fitur Single Take, kita akan mendapatkan beragam jenis konten dengan format foto dan video untuk dibagikan ke sosial media. Dengan sekali jeptret, konten foto bisa masuk ke feed Instagram, video versi boomerang ataupun fast forward yang bisa pengguna jadikan konten untuk Stories.

Samsung-Galaxy-A71-4

Selain itu, pengaturan kamera Galaxy A71 pada Mode Pro sekarang lebih lengkap. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan pengambilan foto dari kamera utama yang menggunakan sensor ISOCELL Bright GW1 beresolusi tinggi 64MP f1.8.

Lewat Mode Pro ini kita dapat melakukan penyesuaian mulai dari ISO, shutter speed, fokus manual, white balance, dan exposure compensation. Juga yang menarik adanya semacam profil, di mana kita bisa mengatur temperature, tint, contrast, saturation, highlight, dan shadow. Sayang, masih belum tersedia penyimpanan foto dalam format Raw.

Samsung-Galaxy-A71-5

Adapun kamera keduanya 12MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 12mm yang memberikan bidang pandang seluas 123 derajat. Kemudian 5MP dengan aperture f/2.2 sebagai depth sensor yang manfaatnya bisa langsung dirasakan pada mode foto live focus dan juga 5MP f/2.4 dengan lensa macro.

Untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna khususnya di era new normal, Samsung juga membawa fitur Quick Share Mode. Cukup aktifkan mode ini maka berbagi file antar sesama perangkat Samsung akan semakin mudah. Hadirnya Music Share bisa membuat pengguna tetap bisa seru seruan bersama teman tanpa harus berdekatan.

Lalu, Samsung Daily juga turut dihadirkan agar pengguna dapat lebih mudah mendapatkan update mulai dari tren fashion hingga mengenai video yang sedang viral di YouTube. Untuk sisi keamanan, Galaxy A71 dilengkapi dengan Samsung Knox yang merupakan program keamanan data pribadi dari Samsung untuk menjaga berbagai jenis data pengguna baik berupa file, foto, maupun video. Semua fitur baru yang disebutkan di atas juga bisa dinikmati oleh pengguna Galaxy A71 lewat update firmware.

Samsung-Galaxy-A71-6

Satu lagi, guna mendukung kemajuan para gamer dan juga eSports di Indonesia, Samsung juga mengumumkan kehadirannya di turnamen eSports Piala Kemenpora Esports 2020 yang dilaksanakan mulai 17 Agustus sampai 13 Oktober 2020. Samsung juga akan memberikan 5 unit Galaxy A71 bagi para pemenang turnamen untuk digunakan sebagai daily driver mereka berlatih.

Dengan layar Super AMOLED Plus 6,7 inci FHD+, Galaxy A71 akan menjadi partner yang cocok bagi para mobile gamer untuk semakin meningkatkan kemampuannya. Chipset Snapdragon 730G dengan konfigurasi memori 8GB/128GB serta AI Gaming booster akan membuat pengalaman bermain game semakin smooth dan minim lag. Samsung juga akan memberikan pelatihan kepada para pemenang bersama para pro player selama 3 bulan.

Cara Masuk Mode Download di Samsung Galaxy Semua Tipe

Masuk ke mode download diperlukan jika Anda ingin melakukan flashing smartphone Samsung Galaxy. Tanpa tahapan ini, mustahil flash bisa dilakukan. Tapi, dari beberapa kali pengalaman flash Samsung Galaxy, mulai M30s, seri lawas A7 sampai ke seri yang lebih lawas, J Series, ternyata ada saja kendala untuk masu ke mode download.

Continue reading Cara Masuk Mode Download di Samsung Galaxy Semua Tipe

Canggihnya Teknologi RAM 8GB LPDDR5 di Samsung Galaxy Note20 Series

Peran smartphone saat ini bukan hanya sekedar alat komunikasi, melainkan juga menjadi perangkat pendukung produktivitas sekaligus media untuk menikmati berbagai hiburan. Mulai dari penggunaan tools untuk bekerja seperti membuat, meng-edit, dan mengirim dokumen, menggunakan media sosial untuk berkomunikasi, mengakses internet untuk meningkatkan wawasan atau sekedar mencari hiburan, hingga bermain game secara online.

Kebutuhan masyarakat akan smartphone sebagai perangkat teknologi mobile yang dapat melakukan segala hal, membuat pengembangan teknologinya pun dilakukan secara cepat dan berkesinambungan.

Spesifikasi teknis pada smartphone generasi saat ini sudah mendekati, bahkan mengungguli PC dan laptop standard. Salah satunya adalah sektor RAM dengan kapasitas besar dan teknologi terbaru, seperti RAM 8GB LPDDR5 yang disematkan pada Samsung Galaxy Note20 series. Didukung pula dengan prosesor Exynos 990, smartphone ini mampu melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan, bermain game berat seperti PUBG atau Fortnite dengan pengaturan tertinggi, maupun merekam video 8K dengan hasil yang smooth dan pastinya tanpa nge-lag.

Galaxy Note20 Series

Teknologi RAM 8GB LPDDR5 ini merupakan peningkatan dari versi sebelumnya yaitu LPDDR4x. LPDDR5 umumnya memiliki kecepatan data-transfer 6,400 Mb/s. Dibandingkan dengan LPDDR4X yang kecepatannya 4266 Mb/s, maka LPDDR5 50% lebih cepat. Namun yang lebih menarik lagi, daya yang digunakan 30% lebih efisien, sehingga performanya akan semakin mantap, terutama untuk melakukan berbagai pekerjaan sekaligus alias multitasking.

Taufiqul Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile, Samsung Electronics Indonesia menyampaikan “Kami telah melakukan pengujian pada device 8GB LPDDR5 kami dan menemukan bahwa kemampuan ini merupakan sebuah sweet-spot untuk smartphone, terutama apabila digunakan untuk keperluan sehari-hari untuk mendukung penggunanya melakukan segala hal lebih baik lagi: baik itu penggunaan Samsung DeX yang dibarengi dengan Samsung Notes, maupun bermain game sambil membalas pesan di Whatsapp, dan masih banyak lagi keseruan bekerja sambil bermain sehingga pengguna tidak perlu merasa khawatir mengenai performa.”

Galaxy Note20 Series

Selain prosesor Exynos 990 dan RAM 8GB LPDDR5, masih banyak kelebihan lain yang dimiliki oleh Samsung Galaxy Note20 series, salah satunya dari sektor baterai dan pengisian daya yang mendukung mobilitas penggunanya. Mulai dari kapasitas baterai yang cukup besar, serta dukungan fast charging yang mampu mengisi daya 50% hanya dalam waktu 30 menit. Untuk pengisian daya nirkabel, Samsung Galaxy Note20 series telah memiliki fitur Fast Wireless Charging 2.0, serta dilengkapi Wireless PowerShare untuk mengisi daya berbagai perangkat Samsung, mulai dari Galaxy Buds, Galaxy Watch, hingga smartphone Samsung lainnya.

Bagi Anda yang tertarik memilikinya, Samsung Galaxy Note20 Series telah membuka pre-order mulai 6 Agustus hingga 19 Agustus 2020. Ada penawaran menarik dalam masa pre-order ini, yaitu:

– Pembelian Galaxy Note20 dengan harga Rp14.499.000, akan mendapatkan e-voucher senilai Rp2.399.000 untuk pembelian Galaxy Buds+.

– Pembelian Galaxy Note20 Ultra varian 256GB dengan harga Rp17.999.000, atau varian 512GB dengan harga Rp19.999.000, akan mendapatkan e-voucher senilai Rp2.599.000 untuk pembelian Galaxy Buds Live.

– Bagi peserta pre-order yang melakukan registrasi di situs resmi Samsung, kemudian melanjutkan dengan pembelian akan mendapatkan smart case cover senilai Rp699.000.

– Kesempatan mendapatkan Bank Cashback hingga Rp1.000.000 dengan bunga cicilan 0% dan periode hingga 24 bulan apabila menggunakan mitra-mitra Bank Samsung di Indonesia.

Dapatkan informasi lebih lengkap situs di Pre-Order Samsung www.galaxylaunchpack.com, atau e-commerce yaitu Lazada, JD.ID, Blibli, Shopee, Tokopedia, Eraspace, Bukalapak, Akulaku, Bhinneka.com, Dinomarket, dan Globalteleshop.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung. 

Menyentuh Samsung Galaxy Note 20 dan Ultra untuk Pertama Kali

Setelah Samsung meluncurkan penerus dari Galaxy S10, tentu saja seri Note ada penerusnya. Pada tanggal 5 Agustus 2020 yang lalu, Samsung meluncurkan smartphone terbaru mereka secara online, yaitu Samsung Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra. Ternyata, demo unit dari kedua perangkat tersebut sudah sampai ke Indonesia.

Samsung Galaxy Note 20 U - Launch

Samsung pun mengundang para jurnalis untuk merasakan pertama kali perangkat Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra tersebut. Acara tersebut diadakan pada tanggal 6 Agustus 2020 bertempat di Hotel Raffles Jakarta. Yup, untuk bisa memegang perangkatnya, saya harus datang ke acara tersebut. Lalu apa yang baru dari perangkat ini?

Samsung Galaxy Note 20 U - Unboxing

Yang pertama tentu saja layar dengan refresh rate 120 Hz. Dengan 6.9 inci Dynamic AMOLED 2X pada Note 20 Ultra, layarnya sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 7 atau yang saat ini disebut sebagai Gorilla Glass Victus. Pada bagaian belakangnya juga terbuat dari bahan kaca yang terlindungi dengan Gorilla Glass 5. Pada bagian belakangnya pula didesain dengan motif matte yang tidak membuat licin.

Samsung Galaxy Note 20 U - S Pen

Refresh rate ini sendiri dapat diubah menjadi yang lebih rendah. Hal tersebut tentu saja bertujuan agar baterai yang digunakan lebih awet. Kita tidak membutuhkan 120 Hz pada saat membaca e-book atau menjelajah situs di internet. Namun pada saat bermain game yang mendukung, tentu saja 120 Hz menjadi sebuah kebutuhan tersendiri. Untuk Galaxy Note 20, layarnya masih menggunakan Gorilla Glass 5 dengan refresh rate 60 Hz.

Desain antara Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra berbeda. Note 20 Ultra memiliki desain ujung yang agak lancip seperti Note 10. Sedangkan Note 20 lebih memiliki desain ujung yang lebih curve. Keduanya terlihat lebih indah, namun secara pribadi, saya lebih suka melihat bentuk dari Galaxy Note 20.

Samsung Galaxy Note juga merupakan flagship Samsung yang tentu saja memiliki baterai besar. Kedua perangkat ini mendukung pengisian daya 25 watt. Cukup disayangkan memang, karena spesifikasi ini masih di bawah perangkat premium lainnya yang minimal mengisi 30 watt.

Samsung Galaxy Note 20 U - 20 vs u

Saya pun cukup penasaran mengapa Samsung memilih pengisian daya yang lebih rendah dibandingkan para pesaingnya tersebut. Namun, hal ini ternyata sudah disurvey oleh Samsung, di mana orang hanya akan melihat kecepatan pengisiannya saja. Kedua perangkat ini bakal terisi sekitar 50% dalam waktu 30 menit saja. Untuk pengisian penuh, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 72-77 menit.

Samsung juga tidak luput dari kameranya yang selalu menghasilkan gambar yang prima. Saya pun mencoba mengambil beberapa gambar dari kedua perangkat tersebut. Sayangnya, kondisi pencahayaannya tidak sebaik di luar ruangan. Berikut adalah hasilnya:

Samsung Galaxy Note 20

Samsung Galaxy Note 20 Ultra

Pada Samsung Galaxy Note 20 Ultra, terdapat sebuah kamera zoom yang dapat mengambil hingga 50x. Berikut adalah contohnya mulai dari kamera wideangle, 1x, 5x, 10x, 20x, dan 50x

Samsung bakal meluncurkan perangkat ini di Indonesia dalam waktu dekat. Saya pun juga akan menunggu sampai unit reviewnya datang ke meja pengujian DailySocial. Oleh karena itu, yuk kita tunggu kehadirannya secara resmi di Indonesia.

Samsung Akan Umumkan 5 Perangkat Baru di Galaxy Unpacked

Sebentar lagi, Samsung akan mengadakan acara Galaxy Unpacked pada tanggal 5 Agustus mendatang dan Samsung akan meluncurkan setidaknya lima perangkat baru. Tentunya yang paling dinanti ialah penerus Galaxy Note 10 series yang kalau menurut bocoran disebut Galaxy Note 20 dan akan ada versi Ultra-nya juga.

“Pada Galaxy Unpacked musim panas ini, kami akan memperkenalkan lima perangkat baru. Perangkat ini mewujudkan visi kami untuk menjadi inovator pengalaman seluler baru yang mengalir secara mulus dan terus menerus ke mana pun kami pergi”, ungkap Dr. TM Roh selaku President & Head of Mobile Communications Business, Samsung Electronics.

“Mereka menggabungkan kekuatan dengan fungsionalitas tanpa batas, baik saat Anda sedang bekerja atau bermain, di rumah atau di luar. Dalam next normal, Anda akan diberdayakan untuk menjalani kehidupan sepenuhnya dengan perangkat ini di tangan Anda (juga di telinga Anda dan di pergelangan tangan Anda)“, tambahnya.

Ya, selain smartphone – Samsung juga akan mengumumkan perangkat earphone dan smartwatch baru yang mana seharusnya menjadi Galaxy Buds Live dan Galaxy Watch 3. Sisanya diharapkan smartphone foldable premium Galaxy Z Fold 2 dan tablet Galaxy Tab S7 Duo.

Menurut Tae-moon Roh, era normal baru atau “next normal” dan teknologi, terutama teknologi seluler memiliki peran yang sangat penting di dalamnya. Tae-moon Roh pun mengutarakan visinya untuk next normal, Samsung Mobile akan fokus pada tiga prioritas utama yaitu meaningful innovations, open collaboration, dan operating agility.

Sumber: GSMArena

[Review] Samsung Galaxy A21s, Entry-level dengan Fitur Kelas Menengah

Samsung merilis Galaxy A21s pada awal bulan Juni lalu, bersama Galaxy A11. Perangkat yang satu ini terbilang istimewa, karena merupakan smartphone pertama Samsung yang dipercaya menggunakan chipset terbaru Exynos 850.

Meskipun dibanderol dengan harga Rp2.799.000 untuk varian RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Serta, Rp3.399.000 untuk versi RAM 6GB dan memori internal 64GB. Namun Galaxy A21s masih merupakan smartphone entry-level yang bersenjata sejumlah fitur kelas menengah, salah satunya konfigurasi quad-camera dengan kamera utama 48MP.

Menurut saya, gambaran segmentasi gamblangnya seperti ini. Posisi Galaxy A21s ialah smartphone entry-level di level atas. Sementara, Galaxy A11 merupakan entry-level di level menengah dan Galaxy A01 di level bawah. Berikut review Samsung Galaxy A21s selengkapnya.

Desain Kekinian

Saat unboxing, saya dibuat takjub dengan build quality yang terasa premium dan desain yang kaya dengan elemen kekinian. Empat unit kamera belakangnya tersusun seperti huruf L dan dibingkai ke dalam persegi panjang.

Kemudian, tak jauh dari modul quad-camera terdapat area sensor fingerprint. Unit review Samsung Galaxy A21s saya berwarna biru dan penutup belakangnya ini dipercantik dengan efek bias pelangi saat dipandang pada sudut tertentu.

Beralih ke bagian muka, Galaxy A21s mengemas desain Infinity-O display dengan lubang kamera depan di pojok kiri atas. Saat smartphone menyala, visual yang disuguhkan oleh panel PLS berukuran 6,5 inci dengan 720×1600 piksel ini kualitasnya ‘standar saja’.

Aspek rasio layarnya sudah 20:9, membuat aktivitas multitasking atau membuka dua aplikasi secara berdampingan (split screen) tampil lebih proporsional. Profil tubuhnya juga lebih langsing, dengan dimensi 163.7×75.3×8.9 mm dan bobot 192 gram. Kerangka tubuh dan penutup belakangnya terbuat dari material plastik polikarbonat, sama seperti Galaxy A series lainnya tapi tidak ada kesan murah.

Untuk kelengkapan atributnya, tombol power dan volume terletak di sisi kanan, serta SIM tray di sisi sebrangnya. Sisi atas terdapat mikrofon sekunder, sisanya seperti jack audio 3.5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker berkumpul di sisi bawah.

Kamera Utama 48MP

review-samsung-galaxy-a21s-24
Kamera Samsung Galaxy A21s | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung merancang Galaxy A21s untuk Gen Z dan untuk mendukung kebutuhan pembuatan konten digital secara kreatif, perangkat ini dibekali dengan konfigurasi quad-camera. Dengan kamera utama yang sangat istimewa, karena mengandalkan sensor Samsung ISOCELL GM1.

Sensor ini berukuran 1/2.0 inci dengan resolusi asli 48MP dengan aperture f/2.0 dan ukuran per piksel 0.8µm. Dengan teknologi TetraCell 2×2 piksel, secara default menghasilkan foto beresolusi 12MP dengan ukuran per piksel menjadi 1.6µm.

review-samsung-galaxy-a21s-35

Sayangnya, sistem kamera pada Galaxy A21s ini tidak didukung fitur kecerdasan buatan yaitu Scene Optimizer. Melainkan hanya dukungan HDR otomatis untuk memperluas dynamic range. Meski begitu, secara keseluruhan hasil foto pada mode 12MP cukup menjanjikan.

Sementara, pada mode 48MP-nya tanpa didukung HDR. Hasil fotonya memang sangat tajam, tapi kehilangan detail di area yang gelap dan terang. Lalu, saat memotret pada resolusi 48MP – proses penyimpanan gambarnya butuh beberapa detik. Jadi, gunakan mode 12MP saja bila harus mengejar momen.

review-samsung-galaxy-a21s-36

Kemudian, ditemani kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide seluas 123 derajat. Kalau tidak butuh tangkapan yang luas, sebaiknya gunakan kamera utama saja yang hasilnya sudah pasti lebih bagus. Dua lainnya masing-masing beresolusi 2MP dengan lensa depth untuk fitur Live Focus dan macro. Tak ketinggalan, kamera depannya 13MP f/2.2.

Samsung menyediakan opsi untuk menyimpan foto dalam format HEIF, yang mana ukurannya filenya setengah lebih kecil dari format JPG. Serta, mendukung format video HEVC yang juga ramah memori. Kalau untuk kemampuan perekam videonya sendiri mendukung sampai 1080p pada kamera depan maupun belakang. Berikut hasil foto Samsung Galaxy A21s.

Exynos 850

Sistem operasi yang berjalan pada Galaxy A21s ialah Android 10 dengan patch keamanan Mei 2020 dan antarmuka OneUI 2.1. OneUI versi teranyar ini berkonsentrasi pada user experience dan kemudahan penggunaan.

Dapur pacunya menggunakan chipset baru Exynos 850. SoC ini dibuat pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang semuanya menggunakan Cortex-A55 dengan kecepatan 2.0 GHz, bersama GPU Mali-G52.

Cortex-A55 sendiri merupakan core hemat daya yang biasanya digunakan pada chipset kelas high-end. Berpadu dengan baterai 5.000 mAh dengan fast charging 15W, dipastikan ketahanan baterainya bakal lebih lama.

review-samsung-galaxy-a21s-41

Sebagai informasi, unit review Samsung Galaxy A21s yang saya tes merupakan varian RAM 3GB dengan penyimpanan internal 32GB. Berdasarkan benchmark dari Geekbench 5, mencetak skor 146 single-core dan 869 multi-core.

Untuk performa yang saya rasakan langsung, pergerakan pada antarmuka OneUI 2.1 terasa lancar. Meski tidak begitu ngebut, terkadang proses loading-nya agak lama saat membuka aplikasi untuk pertama kali.

Verdict

review-samsung-galaxy-a21s-25
Samsung Galaxy A21s | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai smartphone entry-level, maka harap dimaklumi bila Galaxy A21s ini belum menggunakan panel Super AMOLED, resolusi layarnya sebatas HD+, dan masih menggunakan sensor fingerprint konvensional. Meski begitu, desain Galaxy A21s cukup kekinian dengan punch hole dan rasio 20:9 dan build quality-nya juga terasa premium.

Suguhan utama dari Galaxy A21s adalah kamera utama 48MP yang menyuguhkan foto dengan kualitas yang cukup baik. Serta, performanya dengan chipset baru Exynos 850 yang sebetulnya tidak terlalu ngebut tapi irit daya.

Sparks 

  • Desain Infinity-O display yang kekinian dengan rasio 20:9
  • Build quality terasa premium
  • Chipset Exynos 850 yang irit daya
  • Kamera utama 48MP dengan sensor ISOCELL GM1

Slacks

  • Belum menggunakan layar Super AMOLED
  • Resolusi layarnya sebatas HD+
  • Kamera tanpa didukung Scene Optimizer
  • Sensor fingerprint konvensional

[Review] Samsung Galaxy M31, Andalkan Baterai 6.000 mAh dan Kamera 64MP

Salah satu jagoan Samsung di pasar smartphone kelas menengah adalah Galaxy M31. Kapasitas baterai jumbo 6.000 mAh menjadi salah satu keunggulannya.

Ya, berbeda dengan Galaxy A series yang menyasar generasi live dan Gen Z. Galaxy M31 ini lebih ditujukan untuk pengguna dengan banyak aktivitas yang butuh daya tahan baterai lama.

Selain baterai besar, daya tarik utama dari Galaxy M31 terletak pada kamera utamanya yang beresolusi 64MP. Dibanderol dengan harga Rp3.999.000, berikut review Samsung Galaxy M31 selengkapnya.

Desain

review-samsung-galaxy-m31-1
Punggung Samsung Galaxy M31 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung Galaxy M31 tampil simpel dengan desain minimalis khas smartphone kelas menengah Samsung. Walau tertanam baterai 6.000 mAh, profil body smartphone ini masih cukup ringkas dengan dimensi 159.2×75.1×8.9 mm dan bobot 191 gram.

Pada bagian depan, Galaxy M31 membawa Infinity-U display dengan panel Super AMOLED berlapis Corning Gorilla Glass 3 untuk melindunginya dari goresan ringan. Layarnya terlihat lapang 6,4 inci dengan bezel tipis dan notch berbentuk U, panelnya beresolusi 1080×2340 piksel dalam aspek rasio 19.5:9.

Beralih ke belakang, tampilan punggung Galaxy M31 yang berwarna ocean blue ini tampak cukup memikat mata. Meski tidak dihiasi dengan pola maupun efek gradasi khusus saat terpapar pantulan cahaya seperti yang terdapat pada Galaxy A series.

Empat unit kamera belakangnya disusun membentuk huruf L di dalam modul persegi panjang di pojok sisi kiri atas. Tak jauh dari kamera, bisa dijumpai sensor pemindai sidik jari konvensional yang posisinya terlalu tinggi sehingga agak sulit digapai.

Bagian bingkai dan cangkang belakangnya terbuat dari material plastik polikarbonat dengan finishing glossy, tapi menurut saya tidak terkesan murahan. Dengan sudut-sudut yang agak melengkung, body-nya terasa solid dalam kepalan tangan.

Untuk atributnya, tombol power dan volume berada di sisi kanan. SIM Tray disebrangnya yang terdiri dari tiga slot. Jack audio 3,5mm, port USB Type-C, mikrofon utama, dan speaker di sisi bawah, serta mikrofon sekunder di sisi atas.

OneUI 2.0; Android 10

review-samsung-galaxy-m31-7
Antarmuka Samsung Galaxy M31 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Samsung Galaxy M31 berjalan pada OneUI versi 2.0 berbasis Android 10 dengan patch keamanan April 2020. Kelebihannya, antarmuka Samsung ini simpel dengan ikon aplikasi berukuran besar. Karena berkonsentrasi pada pengalaman pengguna dan kemudahan penggunaan.

Samsung membenamkan banyak bloatware di Galaxy M31. Mulai dari aplikasi besutannya, aplikasi Google, aplikasi dari Microsoft, hingga aplikasi populer seperti Facebook, Spotify, dan Netflix. Ditambah lagi AppCloud, rekomendasi aplikasi dari Samsung yang harus kita install.

Quad Camera 64MP

review-samsung-galaxy-m31-8
Kamera Samsung Galaxy M31 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Selain baterai berkapasitas besar 6.000 mAh, sektor kamera juga menjadi daya tarik utama Galaxy M31. Di mana membawa konfigurasi quad camera dengan kamera utama beresolusi 64MP f/1.8 menggunakan sensor ISOCELL Bright GW1.

Sensor tersebut berukuran 1/1.72 inci dengan ukuran per piksel 0.8µm. Namun dengan teknologi Tetracell 2×2, secara default hasil optimal yang didapat hanya seperempat yaitu 16MP tapi dengan ukuran per piksel lebih besar 1.6µm sehingga dapat diandalkan di kondisi pencahayaan rendah.

Proses pengambilan gambarnya didukung fitur HDR yang akan secara otomatis aktif bila dibutuhkan. Serta, AI Scene Optimizer yang akan meningkatkan kualitas foto sesuai kondisi pemotretan seperti jenis objek dan pemandangan. Kalau butuh bantuan untuk agar komposisi fotonya lebih baik, bisa mengaktifkan fitur ‘shot suggestions‘.

Bila membutuhkan resolusi aslinya, mode foto 64MP bisa dipilih di pengaturan aspek rasio (ubah ke 3:4 64MP). Namun perlu dicatat, kita kehilangan fitur HDR dan AI Scene Optimizer. Idealnya gunakan resolusi tinggi ini pada siang hari dengan kondisi cahaya yang cerah dan dynamic range-nya tidak seluas ketika fitur HDR aktif.

review-samsung-galaxy-m31-18
Kamera Samsung Galaxy M31 | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Lanjut ke kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 12mm, kita mendapatkan bidang pandang yang sangat lebar 123 derajat. Di mana bisa menghasilkan foto yang unik dengan memanfaatkan efek distorsinya. Catatan saya, bila Anda lebih mengejar hasil optimal dari Galaxy M31 maka kualitas kamera utamanya lebih menjanjikan.

Kemudian, ada 5MP f/2.4 dengan lensa macro, 5MP sebagai depth sensor untuk fitur Live Focus, dan kamera depannya 32MP f/2.0. Catatan untuk mode macro ini optimal dengan jarak 3-5cm dari objek dan untuk mendapatkan fokus secara tepat, kita perlu bergerak maju lebih dekat atau mundur sedikit.

review-samsung-galaxy-m31-17

Untuk aplikasi kameranya cukup intuitif dan kaya fitur. Untuk beralih ke mode wide angle, klik ikon tiga pohon saat berada di mode photo dan video. Lalu, kita bisa mencubit layar untuk zoom tersedia pilihan 0,5, 1x, 2x, dan 8x atau gunakan slider zoom untuk menentukan sendiri dan sebaiknya tidak lebih dari 2x untuk menjaga kualitas foto.

Selain mode photo dan video, mode kamera yang tersedia adalah Live Focus, Pro, panorama, macro, food, night, super slow-mo, slow motion, dan hyperlapse. Serta, fitur filter, beauty, Bixby Vision, dan AR Emoji.

review-samsung-galaxy-m31-16

Kalau untuk membuat konten video bagaimana? Kamera depan dan belakangnya sudah mendukung perekaman video 4K 30fps, fitur ini penting bagi video content creator terutama untuk keleluasaan post processing. Namun ada catatan, fitur digital image stabilization atau EIS hanya tersedia pada resolusi 1080p 30fps.

Bila butuh yang lebih stabil lagi, terdapat fitur Super Steady tapi menggunakan kamera ultra wide dengan crop signifikan untuk mendapatkan perekaman yang mulus. Tetapi, kualitas videonya tidak lebih bagus dibandingkan saat kita menggunakan kamera utama.

Lalu, yang cukup disayangkan adalah absennya video dengan frame rate tinggi seperti 1080p pada 60fps. Opsi ini berguna bagi video content creator, karena bisa memperlambat video hingga 40 persen pada sequence 24fps. Galaxy M31 memang menyematkan mode slow-mo dan super slow-mo, tapi pengaturannya tidak bisa diotak-atik dan hasilnya terbatas pada resolusi 720p.

Berikut hasil foto dari kamera belakang Samsung Galaxy M31:

Performa

Dari sisi performa, Galaxy M31 mengandalkan chipset Exynos 9611 yang dibangun pada proses fabrikasi 10nm. SoC ini juga dapat dijumpai smartphone kelas menengah Samsung seperti Galaxy M30s, M21, A51, dan A50s.

Chipset Exynos 9611 ini mengemas CPU octa-core. Terdiri dari quad-core Cortex-A73 2.3 GHz untuk mengerjakan tugas berat seperti bermain game dan quad-core Cortex-A53 1.7 GHz untuk tugas rutin harian.

Sejauh yang saya coba, performa Galaxy M31 bisa dibilang cukup cepat dan konsisten, proses scrolling dan beralih antar aplikasi. Bersama GPU Mali-G72 MP3, didukung RAM sebesar 6GB, penyimpanan internal 128GB, dan fitur Game Booster. Serta, kombinasi layar Super AMOLED dan baterai 6.000 mAh, Galaxy M31 pun siap memanjakan gamer mobile.

Pengaturan Game Booster ini bisa dijumpai pada aplikasi Game Launcher yang mengumpulkan semua hal terkait gaming pada satu tempat. Untuk performa yang optimal, pastikan pilih opsi focus on performance pada mode game performance.

Lalu, Game Booster ini bisa kita akses saat sedang bermain game, lewat ikon berada di samping tombol navigasi virtual. Di sini kita bisa monitoring temperature, memory, dan level baterai. Juga, mengambil screenshot dan membuat konten video dengan merekam gameplay pada resolusi 1080p.

Yang cukup menarik adalah keberadaan fitur pop-up panel, yang memungkinkan kita menyematkan empat aplikasi favorit dan ditampilkan secara pop-up. Hal ini berguna saat kita sedang melakukan aksi grinding dan sambil menunggu kita bisa sambil nonton YouTube, chatting, atau browsing.

Selain itu, kapasitas baterai 6.000 mAh tentunya membuat Galaxy M31 bisa bertahan seharian. Untuk pemakaian normal, setidaknya bila pagi baterai penuh bisa menemani sampai menjelang tidur.

Perlu dicatat, dukungan Adaptive Fast Charging-nya hanya 15W yang artinya masih belum cukup ngebut untuk mengisi daya sebesar 6.000 mAh.  Kurang lebih dalam waktu 30 menit dari baterai 0 persen akan tersisi sekitar 20 persen dan 40 persen setelah satu jam, serta butuh lebih dari satu setengah jam untuk mengisi penuh. Jadi, jangan lupa mengisi daya sebelum tidur agar Galaxy M31 bisa digunakan seharian.

Verdict

review-samsung-galaxy-m31-23
Paket penjualan Samsung Galaxy M31 | Photo by Lukman Azis/Dailysocial

Samsung Galaxy M31 adalah solusi lengkap bagi Anda yang membutuhkan smartphone dengan daya tahan baterai tangguh, kualitas layar bagus dengan Super AMOLED Full HD+, kamera utama 64MP yang mengesankan, dan performanya lumayan powerful. Semua itu dikemas dalam harga yang sangat kompetitif, yaitu Rp4 jutaan.

Perlu dicatat juga, dibanding Galaxy A series di kelasnya – Galaxy M31 tidak membawa semua elemen kekinian. Layarnya masih menggunakan desain Infinity-U display dengan notch, back cover polosan tanpa pola maupun efek gradasi, dan sensor pemindai sidik jarinya konvensional bukan di bawah layar.

Sparks

  • Baterai 6.000 mAh yang bisa bertahan seharian
  • Layar Super AMOLED Full HD+
  • Kamera utama 64MP 
  • Chipset Exynos 9611 yang cukup powerful
  • Harga kompetitif 

Slacks

  • Fast charging hanya 15W, kurang cepat
  • Masih menggunakan desain lama Infinity-U display
  • Sensor pemindai sidik jari konvensional