TempaLabs Kembangkan Social Game Untuk NulisBuku.com

Seperti yang telah diperkirakan sebelumnya, TempaLabs bekerja sama dengan NulisBuku, mengembangkan permainan dengan unsur sosial yang bisa dimainkan di Facebook.

Seperti yang dijelaskan Ollie ke DailySocial, social game ini baru saja selesai dikembangkan dan bernama NulisBuku Crossword, permainan ini dikembangkan oleh TempaLabs dan menggunakan kata-kata yang diambil dari buku yang tersedia di NulisBuku.com.

Continue reading TempaLabs Kembangkan Social Game Untuk NulisBuku.com

TempaLabs: Pengembang Casual Game Untuk Web dan Mobile

Pertumbuhan pengembang game lokal memang terus terjadi, beberapa waktu lalu juga saya hadir di salah satu acara yang berhubungan dengan gathering komunitas pengembang game dan melihat antusiasme yang cukup besar.

Beberapa kota di Indonesia juga terkenal dengan para pengembang game yang berkualitas, seperti misalnya Bandung dan Yogyakarta. Kini bertambah satu lagi startup yang berfokus pada pengembangan game, TempaLabs, dan co-founder dari startup ini adalah orang yang sudah cukup kita kenal di dunia startup, Aulia Halimatussaidah (Ollie), yang juga mengembangkan NulisBuku.com dan Kutukutubuku.com.

Continue reading TempaLabs: Pengembang Casual Game Untuk Web dan Mobile

Gathering Gamedevid 2010 di Bandung

Sabtu kemarin menjadi hari yang cukup sibuk bagi kota Bandung, terutama untuk kegiatan kreatif, setidaknya saya mencatat 3 acara yang diselenggarakan di hari yang sama, salah satunya adalah Gathering Gamedevid.org 2010, sebuah forum online dari para game developer lokal.

Bertempat di Kampus Maranatha Bandung, forum game developer Gamedevid menyelenggarakan acara ghatering atau kumpul anggota forum mereka yang ditambah juga dengan beberapa acara tambahan seperti berbagi pengalaman dari beberapa game studio, kemudian diskusi tentang industri game di Indonesia serta game night, yang diadakan di tempat terpisah.

Continue reading Gathering Gamedevid 2010 di Bandung

TheMobileGamer, Startup Asal Singapura Bersiap Buka Kantor di Indonesia (Updated)

TheMobileGamer atau yang lebih dikenal dengan TMG sedang bersiap untuk menjalankan operasional mereka di Indonesia. TMG merupakan award-winning venture-backed startup asal Singapura yang merupakan game publisher yang mengkhususkan diri pada permainan yang bersifat sosial serta mobile.

TMG menyasar para pengguna perangkat bergerak di Asia Tenggara yang berjumlah lebih dari 500 miliar juta pengguna. Produk yang mereka luncurkan menyasar para pengguna lokal serta terdistribusi melalui berbagai jaringan serta operator di wilayah Asia Tenggara. Partner TMG termasuk para operator besar, penyedia konten serta jejaring sosial di wilayah Asia Tenggara.

TMG kini bersiap untuk merekrut karyawan dan membuka kantor di Jakarta, lalu kenapa Indonesia dan kenapa TMG memilih akan membuka kantor di Jakarta? Alvin Yap founder dari TMG, menjelaskan pada DailySocial bahwa perekrutan karyawan serta rencana pendirian kantor di Indonesia ini sesuai dengan visi mereka untuk menjadi penyedia komunitas terbesar yang berkaitan dengan mobile social gaming di Indonesia, selain itu, tentu saja TMG juga memliki layanan/produk yang memang ditargetkan untuk pangsa pasar Indonesia, yaitu KotaGames.com.

Continue reading TheMobileGamer, Startup Asal Singapura Bersiap Buka Kantor di Indonesia (Updated)

Prediksi Dampak ‘Google Game’ Bagi Developer Game Lokal

Google berinvestasi di Zynga, ini menjadi berita yang menarik, bukan hanya karena Zynga merupakan ‘anak emas’ Facebook, tetapi bisa juga mengindikasikan arah Google yang semakin serius untuk memasuki wilayah game.

Mengingat Facebook dan Google sering disandingkan sebagai pesaing, berita ini sangat menarik untuk diikuti, apakah ini menandakan Zynga semakin serius untuk mencari tambahan pemasukan baru diluar Facebook?

Zynga juga bekerja sama dengan Yahoo! beberapa waktu yang lalu, apakah ini juga mengindikasikan jika Google tidak mau ketinggalan oleh pergerakan Yahoo!?

Continue reading Prediksi Dampak ‘Google Game’ Bagi Developer Game Lokal

Agate Angkat Budaya Indonesia Lewat Game

Tau ngga kalau ada game nyetir angkot, jualan gado-gado, dan jadi pawang topeng monyet di Facebook? Dari temanya yang unik udah bisa ditebak kalau pembuat gamenya juga pasti berasal dari Indonesia.

Perkenalkan Agate Studio, sekelompok bocah asal Bandung yang mencoba mengangkat kemajuan pengembang game di Indonesia.

Continue reading Agate Angkat Budaya Indonesia Lewat Game

Duel Mafia Facebook, Zynga Tuntut Playdom

Inilah yang terjadi ketika anda sudah masuk ke dunia mafia, meskipun hanya sebatas membuat game bernuansa mafia namun bisa jadi efek tak gendong kemana-mana. Zynga, perusahaan yang berada di balik game Mafia Wars yang amat populer di Facebook mengajukan tuntutan hukum kepada kompetitornya Playdom yang merupakan perusahaan game dibelakang Mobsters. Baik Mafia Wars dan Mobsters memiliki konsep permainan yang hampir serupa, yaitu permainan simulasi menjadi mafia.

Dasar dari tuntutan hukum yang dijatuhkan Zynga ke Playdom adalah mengenai sebuah iklan di Facebook milik Playdom yang dirasa “mendompleng” popularitas dari Mafia Wars. Iklan dari Playdom yang dimaksud berbunyi “Like Mafia Wars?” lalu diikuti dengan ajakan untuk bergabung di Mobster milik Playdom.

Zynga menuntut agar Playdom mencabut iklan tersebut, membayar kerugian yang diderita Zynga akibat iklan tersebut, dan Playdom harus menampilkan sebuah iklan baru yang menjelaskan perbedaan kedua gamer tersebut kepada pengguna.

Meskipun kedua perusahaan ini sudah didirikan cukup lama, sebelumnya belum pernah ada kasus seperti ini karena keduanya memang mengincar pasar yang berbeda. Zynga memiliki basis pengguna yang sangat besar di Facebook, dan Playdom menguasai pasar MySpace. Baru setelah Playdom memutuskan untuk masuk ke pasar Facebook mulailah persaingan ini tampak jelas dan sepertinya kasus ini hanya awalnya saja.

Pixelmatic Rilis Jejaring Sosial Untuk Gamer

Pixelmatic Entertainment hari ini merilis Gamerbook, sebuah aplikasi Facebook yang ditujukan sebagai wadah komunitas untuk para gamers di Facebook. Pixelmatic yang berkantor di Kanada ini mencoba untuk mengajak para gamer untuk berkomunikasi di jejaring sosial diluar dari games yang mereka mainkan, sebuah hal yang agak sulit.

Dengan menggunakan aplikasi ini para gamers yang bergabung dapat menciptakan profile mereka sendiri untuk tiap-tiap games yang ada seperti nicknames, karakter game, level game, klan game yang mereka ikuti, sampai ke berapa lama game itu mereka mainkan.

Pengguna Gamerbook juga mampu melakukan pencarian terhadap rekan-rekan gamer menggunakan nicknamenya dan juga bisa memperlihatkan game apa yang sedang mereka mainkan. Pixelmatic melalui foundernya menyatakan bahwa mereka mencoba membuat jejaring sosialnya lebih seperti Facebook app agar lebih menjangkau para gamer yang sudah ada di facebook tanpa harus memaksa mereka sign-up account baru. Kebalikan dari Pixelmatic, Raptr mengembang situs jejaring sosial untuk para gamer yang berdiri sendiri namun memiliki dukungan lengkap terhadap situs jejaring sosial besar seperti Facebook, Twitter, WordPress, dan lain-lain.

Selain Pixelmatic sudah ada beberapa vendor game lain yang sedang mencoba membangun jejaring sosial untuk para pemain game buatannya seperti Raptr, MyGameMug, GamerDNA, Vigster, GameStrata, Ugame, dan Rupture.

Kalau bisa memilih, anda lebih pilih jejaring sosial yang terintegrasi ke Facebook berupa Facebook App atau situs jejaring sosial yang berdiri sendiri namun memiliki dukungan terhadap Facebook?

QuakeLive Antrian Ke 15523

Saking sukanya sama game Quake, saya langsung meluncur ke lokasi game tersebut begitu mendengar bahwa Quake merilis game online dengan basis yang sama seperti game Quake pada PC. Bedanya, QuakeLive tidak menuntut anda untuk mengupgrade RAM ataupun VGA anda.

Quake Live, produk terbaru dari pengembang game idSoftware yang bermarkas di Mesquite, Texas telah dikenal sebagai game first person shooter dengan kualitas game yang melegenda. QuakeLive sendiri dirilis dalam versi beta dan langsung diserbu para penggemarnya (termasuk saya), namun tragedi Ponari di kasus ini sudah diantisipasi oleh pihak pengembang. Mengantisipasi serbuan dari para penggemarnya yang siap mengunduh plugin browser di situs mereka, pihak IdSoftware membuat sistem antrian untuk pengguna yang harus menunda proses pengunduhan plugin sampai giliran mereka tiba. Sistem ini menggunakan real-time system berbasis ajax untuk menghitung mundur sampai ke nomor giliran kita.

Hal yang spesial dari Quake Live adalah sebagai salah satu game kualitas tinggi yang dilepas secara gratis (open beta) mengalahkan kompetitornya Electronic Arts yang masih mengadaptasikan closed-beta.

Game gratis yang ada selama ini masih belum mampu menarik pengguna dari game berbayar seperti World of Warcraft karena kelemahan di sisi grafis, gameplay, dan fitur. Bayangkan jika Halo 3 atau Gears of War 2 dilepas secara cuma-cuma, 100 juta orang akan pindah daai game berbayar dan tentunya akan mengubah industry game secara keseluruhan. David Perry, Chief Creative Officer Acclaim Entertainment

IdSoftware sendiri menetapkan strategi Ad-supported free gameplay, dimana semua pengguna bisa bermain secara cuma-cuma namun dengan menyisipkan iklan di dalam screenplay game tersebut. Belum diketahui betul kesukesan dari metode advertising di dalam game seperti ini meskipun lumayan banyak game PC yang menerapkannya, dan ada juga pengembang game yang menolak metode seperti ini.

Satu hal yang pasti, game QuakeLive ini mungkin tidak melakukan terobosan berarti dalam dunia gaming online namun dari sini terlihat bahwa game dengan dukungan antar-muka grafis yang kuat ternyata bisa dikalahkan dengan koneksi yang kuat 😉