Roblox: Remaja Gunakan Game untuk Saling Berkomunikasi Selama Pandemi

Para pemain Roblox mengaku mereka berkomunikasi dengan teman-teman melalui game, menurut survei yang dilakukan oleh Roblox. Saat ini, Roblox memiliki lebih dari 120 juta pemain aktif bulanan. Roblox lalu melakukan survei pada 2.926 remaja pada rentang umur 13-18 tahun melalui Reach3 Insights. Dari survei itu, diketahui bahwa 52 persen remaja mengatakan, waktu yang mereka habiskan bersama teman untuk bermain game selama pandemi sama atau lebih lama daripada sebelum pandemi.

Laura Higgins, Director of Community Safety and Digital Civility, Roblox mengatakan, 40 persen remaja merasa mereka menjadi lebih dekat dengan teman online mereka sepanjang pandemi. “Kami melihat, penggunaan dari platform kami mengalami kenaikan,” kata Higgins pada GamesBeat. “Durasi bermain semua orang naik. Orang dewasa sekarang paham bahwa sosialisasi bisa dilakukan di dunia maya.”

roblox remaja
Sebanyak 40 persen remaja merasa hubungan dengan teman online mereka menjadi semakin erat. | Sumber: VentureBeat

Sementara itu, sebanyak 56 persen remaja yang disurvei Roblox mengatakan, mereka menghabiskan waktu lebih lama bersama teman yang mereka temukan di Roblox daripada teman mereka di dunia nyata. Pasalnya, mereka merasa lebih nyaman dengan teman online mereka.

Ada beberapa alasan mengapa para remaja lebih senang berkomunikasi dengan teman online mereka. Salah satunya, mereka tak perlu memusingkan masalah penampilan saat mereka mengobrol dengan teman online mereka. Memang, penampilan bisa menjadi pemicu seorang remaja dirisak. Alasan lain remaja lebih nyaman dengan teman online mereka adalah karena mereka menganggap, mendapatkan teman di dunia maya lebih mudah. Selain itu, mereka juga merasa lebih nyaman untuk membicarakan topik berat, seperti pandemi virus corona, dengan teman mereka di dunia maya.

“Para remaja memilih dunia maya sebagai tempat untuk bersosialisasi dan mengobrol dengan teman-teman mereka,” ujar Higgins. “Mereka juga senang mengobrol dengan orang yang berasal dari negara lain dan saling berbagi informasi tentang budaya mereka masing-masing. Mereka bahkan saling mempelajari bahasa ibu masing-masing. Mereka juga berkumpul bersama teman-teman mereka di dunia nyata melalui platform online.”

roblox remaja
Tiga alasan utama mengapa remaja merasa pertemanan online lebih menyenangkan. | Sumber: VentureBeat

Pandemi membuat banyak orang harus diam di rumah. Banyak orang mengisi waktu luangnya dengan bermain game. Tak terkecuali remaja. Sebanyak 79 persen remaja mengatakan, mereka menghabiskan waktu mereka dengan bermain game favorit mereka bersama teman di dunia nyata.

Namun, ketika ditanya apakah mereka juga mencoba sesuatu yang baru, sebanyak 62 persen responden mengatakan bahwa mereka mencoba game baru dan 41 persen mengungkap mereka mencoba genre baru. Sebanyak 29 persen remaja juga menyebutkan bahwa mereka mulai belajar coding atau bahkan membuat game mereka sendiri.

LightSpeed LA, Studio Baru Tencent untuk Buat Game PS5 dan Xbox Series X

Tencent Games akan membuka studio game baru di Orange County, California, Amerika Serikat. Studio tersebut akan masuk ke dalam divisi Lightspeed & Quantum, salah satu dari empat studio game di bawah Tencent. Studio baru yang dinamai LightSpeed LA ini akan fokus mengembangkan game AAA untuk konsol next-gen, yaitu Sony PlayStation 5 dan Xbox Series X.

Selama berpuluh-puluh tahun, pemerintah Tiongkok melarang penjualan konsol. Hal ini membuat perusahaan game di negara tersebut tak tertarik untuk mengembangkan game konsol. Namun, beberapa tahun belakangan, pemerintah Tiongkok telah mulai mengizinkan penjualan konsol secara resmi. Keputusan itu mendorong pertumbuhan industri game konsol di negeri Tirai Bambu tersebut.

Tak hanya itu, keputusan pemerintah Tiongkok untuk melegalkan penjualan konsol membuat perusahaan-perusahaan game asal Tiongkok, seperti Tencent dan NetEase, menjadi tertarik untuk membuat studio yang membuat game konsol. Pada awal Juni 2020, NetEase mengumumkan bahwa mereka akan membuka studio di Jepang yang fokus untuk membuat game bagi konsol next-gen.

tencent ps5
Penjualan konsol di Tiongkok menunjukkan kenaikan. | Sumber: VentureBeat

Studio baru Tencent, LightSpeed LA, akan bermarkas di Orange County. Studio tersebut akan dipimpin oleh Steve Martin, yang pernah bekerja untuk Rockstar. Martin memegang jabatan pemimpin dalam proses pembuatan Grand Theft Auto 5 dan Red Dead Redemption 2. Di LightSpeed LA, dia akan menjadi pemimpin studio. Selain sebagai Studio Head, Martin juga akan menduduki posisi Executive Producer of Development.

“Kami akan membuat budaya pembuatan game baru yang menggabungkan pengembangan game kelas dunia dengan lingkungan kerja yang bebas stres,” kata Martin, menurut laporan GamesIndustry. Dia berjanji, studio yang dia pimpin tidak akan menerapkan budaya crunching, yang memaksa para pekerja untuk bekerja dalam waktu lama dan mengorbankan waktu pribadi atau bahkan kesehatan para karyawan. “Sejak awal, tim kami akan fokus untuk membuat game terbaik dan pada saat yang sama mendorong pekerja aktif berkolaborasi serta membangun integritas dan kreativitas.”

Selain Martin, LightSpeed LA telah merekrut sejumlah karyawan berpengalaman yang pernah bekerja di perusahaan game besar, termasuk Rockstar Games, Respawn Entertainment, 2K Games, dan Insomniac.

Sumber header: WCCFtech

2023, Newzoo Perkirakan Jumlah Gamer Capai 3 Miliar Orang

Jumlah gamer di dunia akan mencapai 3 miliar orang pada 2023, menurut laporan Newzoo. Saat ini, telah ada 2,69 miliar gamer. Pada akhir 2020, angka itu diduga akan naik menjadi 2,7 miliar. Salah satu alasan mengapa jumlah gamer terus naik adalah keberadaan mobile game. Game-game populer seperti Fortnite, League of Legends, dan Pokemon Go menjadi alasan lain mengapa jumlah gamer bertumbuh dengan cepat. Jumlah gamer juga bertambah pesat selama pandemi.

Dari 2,7 miliar gamer di dunia pada akhir 2020, sebanyak 2,5 miliar merupakan mobile gamer, sementara 1,3 miliar orang bermain di PC, dan 800 juta orang menggunakan konsol. Secara total, jumlah gamer melebihi 2,5 miliar karena ada orang-orang yang bermain di lebih dari satu platform.

Dalam beberapa tahun ke depan, jumlah gamer masih akan terus naik, khususnya di negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Jumlah gamer di kawasan-kawasan tersebut juga meningkat lebih pesat jika dibandingkan dengan negara-negara yang pasar game-nya telah matang. Misalnya, pada 2019, jumlah pemain di Timur Tengah dan Afrika melampaui jumlah gamer di Amerika Utara. Pada 2020, jumlah pemain di Timur Tengah dan Afrika diperkirakan akan melebihi jumlah gamer di Eropa.

jumlah gamer 2023
Jumlah gamer terus naik dari tahun ke tahun.

Hanya saja, Newzoo menyebutkan, kebanyakan gamer yang berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah mreupakan mobile gamer. Biasanya, mobile gamer memainkan game gratis. Tak hanya itu, para pemain mobile game juga biasanya enggan untuk mengeluarkan uang saat bermain game. Namun, menurut laporan VentureBeat, Newzoo memperkirakan, jumlah pemain berbayar pada 2020 akan naik 5,3 persen.

Nilai industri game diperkirakan akan mencapai US$159,3 miliar pada 2020. Pemasukan dari in-game purchase masih terus tumbuh. Sementara pemasukan dari penjualan game justru menurun. Mengingat game free-to-play kini mendominasi mobile game dan PC game, tidak heran jika pemasukan dari in-game purchase — yang merupakan model bisnis game gratis — terus naik.

Tren ini juga menyebabkan perubahan pada model monetisasi pada game konsol. Diperkirakan, di masa depan, semakin banyak game konsol yang menggunakan model bisnis in-game purchase. Sementara untuk mobile game, in-game purchase menjadi kontributor terbesar dari total pemasukan. Kontribusi in-game purchase mencapai 98 persen dari total pemasukan mobile game. Newzoo memperkirakan, angka itu masih akan terus naik, mendekati 100 persen.

Sumber header: Business Today

Agate Rilis Code Atma, Game RPG Misteri Bernuansa Khas Indonesia

Agate baru saja meluncurkan game baru berjudul Code Atma. Game idle RPG ini mengambil setting waktu di era modern dan menggabungkannya dengan elemen mistis. Di Code Atma, terdapat sebuah aplikasi smartphone yang memungkinkan pemiliknya untuk melihat dan berinteraksi dengan makhluk supernatural. Sebagai pemain, Anda akan menjadi Seeker yang berusaha untuk memecahkan berbagai misteri yang melibatkan makhluk supernatural, yang juga disebut sebagai Atma.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Kamis, 25 Juni 2020, CEO Agate Arief Widhiyasa mengatakan, salah satu tujuan Agate membuat Code Atma adalah untuk mempopulerkan budaya Indonesia di dunia. Karena itu, karakter-karakter di Code Atma didasarkan pada cerita dongeng atau legenda Tanah Air, seperti Kuntilanak, Tumang, Samosara, dan lain sebagainya. Namun, Agate mendesain karakter-karakter tersebut sedemikian rupa agar terlihat tetap menarik bagi para pemain. Misalnya, karakter Pocong di Code Atma justru terlihat lucu daripada menyeramkan.

code atma
Code Atma memiliki genre idle RPG.

Fandry Indrayadi, Creative Director Agate dan Code Atma mengatakan bahwa Agate menghabiskan waktu hampir 2 tahun untuk mengembangkan Code Atma. Target pemainnya adalah gamer laki-laki dengan umur 25-35 tahun. Melalui Code Atma, Agate berusaha untuk pengalaman bermain game RPG yang immersive dengan cerita yang menarik, tapi tidak memakan banyak waktu. Karena itu, ada beberapa elemen game yang disederhanakan, seperti grinding. Dengan begitu, diharapkan, orang-orang yang tidak memiliki banyak waktu luang pun tetap bisa menikmati game ini.

Meski Code Atma berusaha untuk meminimalisir grinding, menaikkan level karakter tetaplah penting. Selain itu, pemain juga didorong untuk mengumpulkan Atma sebanyak-banyaknya. Pasalnya, masing-masing Atma memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri. “Code Atma is all about party building. Pemain harus bisa membuat formasi yang oke. Semakin banyak Atma yang mereka punya, semakin fleksibel formasi yang bisa mereka gunakan,” ujar Fandry.

Mengingat karakter-karakter didasarkan pada legenda dan mitos Indonesia, Agate biasanya melakukan riset terkait karakter-karakter tersebut. Namun, mereka juga ingin agar karakter-karakter di Code Atma tetap terasa relatable di dunia modern. Alhasil, karakter yang tampil di Code Atma — termasuk para makhluk halus — tampil dengan desain yang fresh.

“Kami ingin agar budaya Indonesia bisa menjadi bagian dari pop culture global,” kata Fandry. “Jepang dan Korea Selatan bisa melakukan itu karena mereka membuat budaya mereka terlihat sangat fantastis. Jadi, kita mau melakukan itu.”

Lebih lanjut, Fandry menjelaskan, “Kami harap kami akan menemukan sweet spot yang menyeimbangkan authenticity dan relevance. Kalau terlalu otentik, sebuah game menjadi terlalu unik dan orang-orang menjadi tidak terlalu peduli. Sementara jika terlalu relevan, maka game itu tidak memiliki keunikan dari game-game lain.”

Bagikan Game Gratis, Epic Games Store Kini Punya 61 Juta Pengguna Aktif Bulanan

Jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Epic Games Store naik menjadi 61 juta orang setelah mereka sukses melaksanakan kampanye promosi yang disebut The Vault. Dalam kampanye promosi yang dimulai pada 14 Mei 2020 ini, Epic memberikan empat game populer secara gratis. Keempat game tersebut adalah Grand Theft Auto V, Borderlands: The Handsome Collection, dan Civilization 6. Selain jumlah MAU, kampanye The Vault juga berhasil membuat jumlah concurrent players EGS naik menjadi 13 juta orang, yang merupakan rekor tertinggi untuk Epic Games Store.

“Sejak meluncurkan Epic Games Store, kami selalu ingin membuat sebuah event besar terkait program game gratis mingguan kami. Tujuannya untuk memberikan sesuatu yang menarik bagi gamer di seluruh dunia. Dan kami memutuskan untuk mengadakan event besar-besaran,” kata Steve Allison, General Manager of the Epic Games Store, menurut laporan Games Industry. “Hasilnya melebihi ekspektasi kami… Pada 2020, kami tumbuh dengan sangat cepat.”

jumlah pengguna EGS
Grand Theft Auto 5 adalah salah satu game gratis yang Epic Games berikan.

Untuk merealisasikan The Vault, Epic tidak hanya menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan hak atas game yang mereka berikan secara gratis, mereka juga menyediakan dana marketing yang besar. Anda bisa menemukan iklan dari game gratis EGS di berbagai situs, podcast, dan lain sebagainya. Dan strategi Epic Games sukses.

Dengan EGS, Epic mencoba untuk menantang Steam. Sebelum The Vault, strategi Epic adalah menyediakan game eksklusif selama waktu tertentu. Jadi, Epic membayar developer game agar mereka hanya merilis game mereka di Epic Games Store selama beberapa waktu. Menurut laporan VentureBeat, tampaknya, strategi memberikan game gratis lebih efektif daripada menyediakan game eksklusif. Sebelum ini, Epic juga menambahkan sejumlah fitur ke EGS. Mereka juga dikabarkan akan menyediakan EGS di Android.

Berkat kesuksesan kampanye The Vault, Epic Games Store mulai menyusul Steam. Sebagai perbandingan, Steam memiliki pengguna aktif bulanan sebanyak 95 juta orang pada 2019. Sementara jumlah concurrent players mereka berkisar pada 14-20 juta orang setiap harinya. Selama pandemi virus corona, jumlah concurrent players Steam sempat memencahkan rekor, mencapai 22 juta orang. Hal ini menjadikan Steam sebagai platform distribusi game digital utama bagi para gamer PC.

Pemasukan Digital Game Pada Mei 2020 Tembus Rp145 Triliun

Pada Mei 2020, total pemasukan digital game, mencakup penjualan game dan DLC, biaya langganan, serta microstransaction, mencapai US$10,2 miliar (sekitar Rp145 triliun), menurut laporan dari SuperData. Jika dibandingkan dengan Mei 2019, pemasukan pada Mei tahun ini naik 14 persen. Memang, pada Maret dan April 2020, pemasukan industri digital game juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Industri game masih terus mengalami pertumbuhan pada Mei meski tidak banyak game besar yang dirilis pada bulan ini,” tulis SuperData, seperti dikutip dari The Wrap. Dalam laporannya, SuperData juga menyebutkan bahwa pemasukan digital game untuk konsol pada Mei 2020 turun 27 persen dari bulan sebelumnya. Meskipun begitu, pemasukan untuk konsol tetap naik 23 persen jika dibandingkan dengan Mei 2019. Sementara itu, pemasukan digital game untuk mobile pada Mei 2020 naik 14 persen dari tahun lalu dan pemasukan untuk PC naik 8 persen.

pemasukan digital game
Pemasukan digital game selama Januari-Mei 2020. | Sumber: TweakTown

Di PC, League of Legends menjadi pendorong pertumbuhan total belanja para gamers. Sementara pertumbuhan di konsol didorong oleh FIFA 20 dan Grand Theft Auto V. Faktanya, FIFA 20 menjadi game konsol dengan penjualan terbanyak sepanjang Mei 2020. Di mobile, game yang memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan total spending adalah Peacekeeper Elite — PUBG Mobile di Tiongkok — dan Honor of Kings alias Arena of Valor, lapor TweakTown.

Salah satu alasan mengapa total pemasukan digital game pada Mei 2020 turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya adalah karena tidak ada peluncuran game ternama. Pada bulan lalu, game terpopuler yang diluncrukan adalah Minecraft Dungeons, yang merupakan spinoff dari Minecraft buatan Mojang. Game itu mendapatkan 1,8 juta pemain tak lama setelah peluncurannya pada 26 Mei. Hanya saja, SuperData mengatakan, pendapatan dari game itu dibatasi oleh model bisnis yang digunakan.

Sementara itu, keputusan Epic Games untuk memberikan game gratis melalui platform distribusi game digital mereka, Epic Games Store, membuat banyak orang mulai memainkan game baru. Salah satu game yang Epic berikan secara cuma-cuma adalah Sid Meier’s Civilization VI. Hal ini membuat jumlah pemain dari game buatan Take-Two itu naik hingga 477 persen. Game lainnya yang Epic berikan secara gratis adalah Grand Theft Auto V. Begitu banyak orang yang ingin mendapatkan game tersebut secara gratis sehingga EGS sempat crash.

Sepanjang pandemi virus corona, banyak industri yang mengalami masalah. Namun, industri game justru mengalami pertumbuhan. Pada Q1 2020, total spending gamer di Tiongkok dan Amerika Serikat justru mengalami kenaikan. Untuk Juni 2020, total pemasukan digital game diperkirakan akan lebih besar dari Mei. Pasalnya, ada beberapa game populer yang diluncurkan pada Juni, seperti seperti The Last of Us II dari Naughty Dog, Valorant dari Riot, dan The Outer Worlds di Nintendo Switch. Game-game ini diduga akan mendorong total belanja para gamer.

Sumber header: Business Insider

Daftar 10 Game dengan Pendapatan Terbesar Pada Mei 2020

PUBG Mobile dari Tencent menjadi mobile game dengan pendapatan terbesar pada Mei 2020, menurut data dari Sensor Tower. Dalam satu bulan, game tersebut mendapatkan US$226 juta. Pemasukan PUBG Mobile naik 41 persen jika dibandingkan dengan Mei 2019. Tak hanya itu, PUBG Mobile juga menjadi game yang paling banyak diunduh ke-2 dengan total install mencapai 34,2 juta. Total install PUBG Mobile pada Mei 2020 naik 91 persen dari bulan yang sama pada 2019. India memberikan kontribusi paling besar, yaitu sebesar 35,8 persen dari total install, diikuti oleh Mesir dengan kontribusi 7,2 persen dari total install.

Sementara itu, game dengan pemasukan terbanyak ke-2 adalah Honor of Kings alias Arena of Valor. Game dari Tencent itu mendapatkan US$204,5 juta sepanjang Mei 2020, naik 42 persen dari Mei 2019. Namun, sekitar 95 persen dari total pemasukan Arena of Valor berasal dari Tiongkok. Dalam daftar 10 game dengan pemasukan terbesar, Roblox dari Roblox Corporation duduk di posisi ke-3, diikuti oleh Monster Strike dari Mixi, dan Coin Master dari Moon Active.

game pendapatan terbesar
Daftar game dengan pemasukan terbesar pada Mei 2020. | Sumber: Sensor Tower

Coin Master juga berhasil masuk dalam daftar 10 game yang paling banyak diunduh pada bulan lalu. Sebagian besar pemasukan yang didapatkan oleh game ini berasal dari pengguna Android. Namun, jumlah download dari App Store juga menunjukkan kenaikan sejak Januari 2020. Pada Mei 2020, total pemain Coin Master di iPhone mencapai 5 juta, yang merupakan rekor. Hal ini membuktikan bahwa Moon Active secara aktif mengakuisi pemain dari pengguna iPhone.

Dari segi total dowload, ASMR Slicing dari Crazy Labs menjadi game yang paling banyak diunduh sepanjang Mei 2020. Dalam satu bulan, game itu diunduh sebanyak 36,5 juta kali. Amerika Serikat memberikan kontribusi terbesar dengan 12 persen dari total download, diikuti oleh Brasil pada 9,6 persen dari total download. Game yang duduk di peringkat ke-3 dalam daftar 10 mobile game paling banyak diunduh adalah Free Fire dari Garena, diikuti oleh Save The Girl dari Lion Studios, dan Gardenscapes dari Playrix.

game pendapatan terbanyak
Daftar game dengan total download terbanyak. | Sumber: Sensor Tower

Sementara itu, Pokemon Go dari Niantic mendapatkan total pemasukan sebesar US$82,2 juta pada Mei 2020, naik 45,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Angka ini adalah rekor pemasukan terbesar Pokemon Go sejak September 2019. Keuntungan yang didapatkan oleh Niantic dari Pokemon Go kembali naik karena mulai banyak negara yang menghentikan lockdown. Namun, Niantic juga telah melakukan beberapa perubahan pada Pokemon Go sehingga game itu tetap bisa dimainkan di rumah.

Apa Saja yang EA Umumkan di EA Play Live?

Electronic Arts menggelar EA Play Live untuk menggantikan E3 yang dibatalkan. Dalam acara virtual tersebut, EA membuat beberapa pengumuman penting terkait game mereka, baik game-game yang telah diluncurkan seperti Apex Legends dan The Sims 4 maupun game-game baru seperi FIFA 21 dan Rocket Arena.

Inilah beberapa hal penting yang EA umumkan dalam EA Play Live.

1. Apex Legends

Apex Legends akan bisa dimainkan melalui Steam dan Switch mulai musim gugur tahun ini. EA juga memberikan dukungan fitur cross-play. Dengan begitu, pemain yang menggunakan PC akan bisa bermain bersama gamer yang bermain di konsol, seperti PlayStation 4 dan Xbox One.

Developer Respawn Entertainment juga memperkenalkan Lost Treasures Collection Event, yang akan dimulai pada 23 Juni 2020. Di sini, Anda akan bisa memainkan mode Armed and Dangerous: Evolved, yang hanya memungkinkan Anda untuk menggunakan shotgun atau sniper rifle. Mode ini hanya bisa dimainkan dalam waktu terbatas. Dalam Apex Legends, Respawn juga kembali menyediakan Mobile Respawn Beacon.

2. FIFA 21 dan Madden 21

Dalam Play Live, EA juga mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan FIFA 21 pada 9 Oktober 2020. Game ini akan bisa dimainkan di PlayStation 4, Xbox One, dan PC via Origina dan Steam. Game tersebut juga akan tersedia di Google Stadia. Menariknya, setelah Anda membeli FIFA 21, EA menawarkan upgrade gratis untuk pemilik PlayStation 5 dan Xbox Series X.

EA juga akan meluncurkan Madden NFL 21 pada 28 Agustus 2020. Game american football ini akan tersedia untuk PS4, Xbox One, dan PC via Origin serta Steam. Sama seperti FIFA 21, pemilik konsol PS5 dan Xbox Series X juga akan daapt melakukan upgrade gratis.

3. The Sims 4 Tersedia di Steam

Apex Legends bukan satu-satunya game EA yang akan bisa diakses melalui Steam. Dalam EA Play Live, mereka mengumumkan bahwa mereka akan membawa beberapa game mereka di Steam. Beberapa game tersebut antara lain A Way Out, Dead Space 3, The Sims 4, dan Titanfall. Keputusan EA ini menarik karena mereka telah memiliki platform distribusi game sendiri, Origin.

4. Star Wars: Squadrons

Star Wars: Squadrons adalah game multiplayer yang mengadu para pemainnya dalam pertarungan udara 5v5. Di sini, Anda akan bisa menjadi pilot dari pesawat-pesawat ikonik Star Wars, seperti X-Wing dan TIE Fighters. Game ini akan diluncurkan untuk PS4, Xbox One, dan PC pada 2 Oktober 2020. Untuk pemilik PS4 dan PC, Squadrons juga bisa dimainkan menggunakan headset VR.

5. Skate

EA mengungkap bahwa mereka tengah mengembangkan game Skate baru. Game Skate 3 dirilis pada 2010. Sejak saat itu, banyak fans yang ingin agar EA meluncurkan game berikutnya dari franchise Skate. Dan sekarang, EA mengabulkan permintaan itu. Sayangnya, tidak banyak informasi yang ada terkait game Skate baru tersebut. Tampaknya, game ini masih dalam tahap pengembangan awal.

6. Rocket Arena, It Takes Two, dan Lost in Random

Dalam Play Live, EA juga mengumumkan bahwa akan mereka akan meluncurkan 3 game baru di bawal label EA Originals. Ketiga game itu adalah Rocket Arena dari Final Strike Games, It Takes Two dari Hazelight Studios, dan Lost in Random dari Zoink.

Rocket Arena adalah game hero arena shooter. Game ini akan diluncurkan pada 14 Juli 2020 di PlayStation 4, Xbox One, dan PC via Origin dan Steam. Sementara It Takes Two adalah game co-op action adventure platformer dari studio yang membuat game A Way Out. It Takes Two bercerita tentang seorang anak yang orangtuanya hendak bercerai. Sang anak lalu membuat khayalan tentang kedua orangtuanya yang saling bekerja sama. Game ini akan diluncurkan pada 2021. Terakhir, Lost in Radom adalah game action-adventure dengan tema fairytale. Game tersebut juga akan dirilis pada 2021 untuk PS4, Xbox One, serta PC.

Analis: PlayStation 5 Bakal Lebih Laku dari Xbox Series X

Sony baru saja memperkenalkan PlayStation 5. Namun, baik PlayStation 5 maupun Xbox Series X dari Microsoft belum tersedia di pasar. Hal ini tidak menghentikan para analis untuk memprediksi apakah kedua konsol next-gen tersebut akan laku. Piers Harding-rolls, Research Director for Games dari Ampere Analysis percaya, PlayStation 5 akan lebih laku daripada Xbox Series X.

Pada 2020, Harding-Rolls memperkirakan, PlayStation 5 akan terjual sebanyak 4,6 juta unit. Sementara penjualan Xbox Series X hanya akan mencapai 3,3 juta unit. Empat tahun kemudian, dia memprediksi, total penjualan PlayStation 5 akan jauh lebih banyak dari Xbox Series X. Pada 2024, Sony diperkirakan akan menjual 66 juta unit PlayStation 5 sementara Microsoft akan menjual sekitar 37 juta unit Xbox Series X.

Harding-Rolls mengatakan, kali ini, Microsoft memang lebih siap untuk bersaing dengan Sony jika dibandingkan ketika mereka meluncurkan Xbox One untuk menyaingi PlayStation 4. Salah satu alasannya, Microsoft diperkirakan akan menjual Xbox Series X dengan harga yang sama dengan PlayStation 5. Memang, sebelum ini, Microsoft menjelaskan strategi mereka untuk merilis konsol baru di tengah pandemi. Selain itu, Microsoft juga akan meluncurkan game Halo baru bersamaan dengan peluncuran Xbox Series X. Mereka juga telah menanamkan investasi besar untuk mengembangkan game studio sendiri.

Sayangnya, Harding-Rolls merasa, semua itu tidak cukup untuk membuat Xbox Series mengalahkan PlayStation 5 dalam hal total penjualan. Memang, saat ini, Sony mendominasi pasar konsol dengan PlayStation 4. Mereka juga telah menyiapkan lusinan game eksklusif untuk konsol baru mereka. Tak hanya itu, mereka memiliki fans PlayStation yang setia.

Namun, Harding-Rolls mengaku skeptik pasar konsol akan tumbuh. Dia menduga, total penjualan PlayStation 5 dan Xbox Series X hanya akan mencapai 103 juta unit, lebih rendah dari total penjualan PS4 dan Xbox One. Memang, dari generasi ke generasi, total penjualan konsol buatan Sony dan Microsoft menunjukkan penurunan. Sebagai perbandingan, total penjualan PlayStation 2 dan Xbox menembus 179 juta unit, sementara PlayStation 3 dan Xbox 360 mencapai 171 juta unit, dan PlayStatoin 4 serta Xbox One 157 juta unit per Maret 2020.

“Pasar konsol memang masih cukup besar dan masih akan tetap bertahan selama beberapa generasi konsol ke depan. Namun, dalam 10 tahun belakangan, terlihat bahwa pasar konsol tidak tumbuh meskipun Sony dan Microsoft berhasil meningkatkan penjualan konsol mereka dan cukup fokus dalam mendorong penjualan konsol dengan memasuki kawasan baru,” kata Harding-Rolls, menurut laporan GamesIndustry.

Menurut laporan ComicBook, ada beberapa alasan mengapa pasar konsol game mengalami penurunan, seperti semakin populernya mobile gaming, keberadaan Nintendo Switch, dan meningkatnya ketertarikan untuk memainkan game di PC.

Sumber header: Wccftech

Q1 2020, Pandemi Dorong Pertumbuhan Game Hiperkasual

Di tengah pandemi, game menjadi semakin populer. Karena itu, tidak heran jika total belanja para gamer naik. Menurut perkiraan Adjust, platform pemasaran global, ada 2,7 miliar mobile gamer di seluruh dunia. Sementara total belanja para mobile gamer tersebut diperkirakan akan mencapai US$77,2 miliar pada 2020.

Adjust lalu melakukan studi untuk mengetahui genre game apa yang paling diuntungkan. Menurut laporan mereka, game hiperkasual akan menjadi genre yang mengalami pertumbuhan paling pesat. Untuk membuat laporan ini, Adjust menganalisa sekumpulan data kampanye iklan dari berbagai game hiperkasual yang dibuat menggunakan Unity engine.

Pertumbuhan game hiperkasual terlihat dari jumlah instalasi dan juga lama bermain yang naik pesat sepanjang Q1 2020. Di dunia, jumlah instalasi game dengan genre ini naik 103 persen pada periode Desember 2019 sampai Maret 2020. Pertumbuhan terbesar terjadi di Tiongkok, dengan jumlah instalasi naik hingga 3,5 kali lipat.

game hiperkasual
Game hiperkasual biasanya punya mekanisme dan desain yang sederhana. | Sumber: Hypercasualgames.org

Tak hanya itu, durasi bermain dari game hiperkasual juga meningkat tajam. Pada Maret 2020, lama bermain game hiperkasual naik 72 persen. Lagi-lagi, Tiongkok mengalami pertumbuhan paling tinggi, mencapai 300 persen. Sebagai perbandingan, lama durasi bermain game hiperkasual di Korea Selatan naik 152 persen, di Jepang 137 persen, dan di Jerman 69 persen. Peningkatan lama durasi bermain game hiperkasual di Amerika Serikat dan Inggris relatif rendah, yaitu hanya 35 persen untuk AS dan 34 persen untuk Inggris. Pasalnya, para pemain kasual di kedua negara itu telah berubah menjadi hardcore gamer.

“Belakangan, game hiperkasual semakin diminati karena masyarakat harus berdiam di rumah akibat pandemi virus corona. Hal ini membuat persaingan antara game hiperkasual untuk menarik gamer baru menjadi semakin ketat,” ujar Agatha Hood, Head of Global Advertising Sales, Unity Technology. “Dengan memahami metrik dan mekanisme di balik game hiperkasual, developer dapat membuat strategi akuisisi pengguna dan monetisasi sesuai dengan keadaan sekarang.”

Game hiperkasual biasanya memiliki gameplay dan desain yang sederhana. Karena itu, para pemainnya biasanya lebih tidak keberatan dengan keberadaan iklan. Karena itu, tidak aneh jika 95 persen dari total pemasukan game hiperkasual berasal dari iklan.

Game hiperkasual menggabungkan mekanisme yang menarik dan pengalaman iklan terbaik sehingga ia bisa menjangkau banyak pemain dari berbagai kategori,” kata Paul H. Müller, co-founder dan CTO Adjust dalam pernyataan resmi yang diterima oleh Hybrid.co.id. “Ketertarikan pemain pada game ini biasanya tidak bertahan lama dan mereka terus mencari aplikasi baru, yang biasanya dibuat oleh perusahaan yang sama. Dengan begitu, hal ini akan menimbulkan efek bola salju, memungkinkan perusahaan menambah jumlah total pemain game buatan mereka.”

Sumber header: Hipster Whale via VentureBeat