Razer Blade Stealth Kembali Dipermak, Bezel Layarnya Jadi Kian Menipis

Tahun lalu, Razer merombak penampilan ultrabook Blade Stealth menjadi kelihatan lebih profesional sekaligus menciutkan ukuran bezel yang mengitari layarnya. Blade Stealth kembali dipermak tahun ini, dan seperti yang bisa Anda lihat dari gambarnya, bezel layarnya juga semakin menipis.

Razer bilang tebal bezel kiri kanannya cuma 4,9 mm, atau sekitar 60% lebih tipis dibanding sebelumnya. Yang tersisa hanyalah bezel bawah yang cukup tebal, serta bezel atas demi menempatkan webcam di posisi yang ideal. Webcam-nya sendiri sudah mendukung fitur Windows Hello.

Desain barunya secara otomatis membuat layar 13,3 incinya jadi tampak lebih mencolok. Ada dua resolusi layar yang tersedia: 4K touchscreen dan 1080p non-touch, dua-duanya sama-sama mendukung 100% spektrum warna sRGB dan dikalibrasi secara individual demi memaksimalkan akurasi warnanya begitu dikeluarkan dari boksnya.

Razer Blade Stealth (2019)

Spesifikasi di balik sasis aluminium unibody-nya tentu ikut diperbarui. Untuk varian termahalnya, prosesornya kini mengandalkan Intel Core i7-8565U (quad-core), ditemani oleh RAM 16 GB serta SSD tipe PCIe M.2 512 GB, dan untuk pertama kalinya buat Blade Stealth, ada kartu grafis dedicated Nvidia GeForce MX150 yang terpasang.

Soal baterai, Blade Stealth mengemas kapasitas 53,1 Wh, dan diestimasikan dapat beroperasi hingga 13 jam (untuk varian yang tidak dibekali GPU Nvidia). Charging-nya tentu sudah mengandalkan USB-C, lalu masih ada lagi port USB-C lain yang mendukung Thunderbolt 3, plus sepasang port USB standar.

Razer Blade Stealth (2019)

Beralih ke bawah layarnya, keyboard dengan backlight RGB sudah pasti menjadi fitur standar untuk semua varian. Yang baru adalah trackpad berbahan kaca dengan ukuran penampang lebih besar, serta kombinasi empat speaker dan amplifier yang mendukung Dolby Atmos. Melengkapi modernitas Blade Stealth adalah konektivitas Bluetooth 5.0.

Generasi terbaru Razer Blade Stealth ini sekarang telah dipasarkan dengan banderol mulai $1.399. Menariknya, harganya ternyata lebih terjangkau ketimbang varian termurah generasi sebelumnya.

Sumber: Razer.

Asus Luncurkan Dua Laptop Gaming Ber-bezel Tipis, ROG Strix Scar II dan Hero II

Ajang Computex 2018 telah dibuka, dan Asus langsung tancap gas dengan memperkenalkan dua laptop gaming baru: Asus ROG Strix Scar II dan Hero II (GL504). Keduanya merupakan penerus langsung ROG Strix Scar dan Hero (GL503), akan tetapi yang menarik, Asus tidak hanya sekadar menyegarkan spesifikasinya saja.

Keduanya mengusung perubahan desain yang cukup signifikan, terutama di bagian layar. Bezel kiri, kanan dan atasnya kini menipis, menyisakan hanya bezel tebal di bawah, yang sekaligus menjadi rumah untuk webcam. Posisi webcam di bawah memang kurang ideal, tapi ini kompromi yang harus diterima demi mewujudkan dimensi yang lebih ringkas, setidaknya untuk sekarang.

Asus ROG Strix Scar II (GL504)

Ya benar, ukuran layarnya memang sama seperti sebelumnya, 15,6 inci, akan tetapi dimensi perangkat secara keseluruhan lebih mirip laptop 14 inci berkat bezel tipisnya itu tadi. Panel layarnya pun istimewa, masih IPS 1080p, akan tetapi refresh rate-nya melonjak menjadi 144 Hz demi mengakomodasi kebutuhan gamer kompetitif.

Sama seperti sebelumnya, perbedaan utama Scar II dan Hero II terletak pada layout keyboard-nya. Scar II yang ditujukan buat gamer FPS mengemas tombol WASD yang transparan, sedangkan di Hero II yang transparan adalah tombol QWER, menyesuaikan dengan gaya bermain gamer MOBA yang menjadi target pasarnya.

Asus ROG Strix Hero II (GL504) / Asus
Asus ROG Strix Hero II (GL504) / Asus

Beralih ke spesifikasi, kedua laptop sama-sama dipersenjatai prosesor 6-core Intel Core i7-8750H, meski ada pula varian lain yang lebih murah dengan Core i5-8300H. Kartu grafis yang menjadi pilihan adalah Nvidia GeForce GTX 1070 atau GTX 1060 6 GB – khusus Hero II, pilihan GPU-nya cuma satu yakni GTX 1060 6 GB.

RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai sebesar 32 GB, sedangkan storage-nya mengandalkan kombinasi SSD dan HDD. Semuanya dikemas dalam bodi yang beratnya kurang dari 2,5 kilogram, dengan tebal 2,61 cm.

Perihal konektivitas, Scar II dan Hero II juga tidak pelit. Ada Wi-Fi AC berbasis teknologi Intel Wave 2, Bluetooth 5.0, port Ethernet, HDMI 2.0, Mini DisplayPort 1.2, tiga USB standar dan satu USB-C, serta slot SD card. Keduanya sudah dipasarkan dengan harga mulai $1.999 (Scar II) dan $1.699 (Hero II).

Sumber: Asus.

Razer Blade Generasi Terbaru Diklaim Sebagai Laptop Gaming 15,6 Inci Terkecil

Ketika diperkenalkan pertama kali di tahun 2013, Razer Blade berhasil mematahkan anggapan bahwa laptop gaming itu selalu berbodi tebal dan norak. Produsen periferal itu membekali laptop perdananya dengan desain ala MacBook Pro, selagi masih menyematkan spesifikasi yang cukup mumpuni.

Seiring waktu, Blade makin bervariasi dengan adanya Blade Stealth yang super-tipis dan Blade Pro yang berspesifikasi kelas sultan. Blade standar memang masih terus diperbarui spesifikasinya tahun demi tahun, tapi desainnya nyaris tidak berubah dari generasi pertamanya. Hingga tibalah kita pada hari ini.

Razer Blade

Razer baru saja mengumumkan Blade generasi teranyar, dengan desain yang benar-benar gres. Penampilannya secara keseluruhan tampak lebih elegan berkat wujud yang lebih boxy, dengan sasis aluminium unibody yang masih dibalut warna hitam matte. Namun perubahan yang lebih signifikan justru tersimpan di balik tutupnya.

Blade kini mengemas layar 15,6 inci (naik dari 14 inci pada generasi sebelumnya), memantapkan posisinya tepat di tengah-tengah Blade Stealth (13,3 inci) dan Blade Pro (17,3 inci). Meski layarnya membesar, dimensinya ternyata tidak terlalu membengkak, cuma 355 x 235 mm, dengan tebal kurang lebih 17 mm dan bobot sekitar 2,1 kilogram.

Razer Blade

Ini dikarenakan bezel tipis yang mengapit layarnya (cuma setebal 4,9 mm di kiri dan kanan), meski bezel atasnya masih sedikit lebih tebal demi mengakomodasi webcam di posisi yang ideal. Razer dengan bangga menyebut Blade generasi terbaru ini sebagai laptop gaming 15,6 inci berwujud paling ringkas saat ini.

Panel layarnya tersedia dalam tiga varian: 1080p 60 Hz, 1080p 144 Hz, dan 4K. Khusus yang varian 4K, layarnya merupakan layar sentuh, serta mendukung 100% spektrum warna AdobeRGB. Razer juga bilang bahwa mereka tidak lupa untuk mengkalibrasi layar setiap unit Blade sebelum sampai ke tangan konsumen.

Razer Blade

Di bawah layarnya, sudah pasti ada keyboard dengan backlight RGB, yang diapit oleh sepasang speaker yang mendukung teknologi Dolby Atmos. Namun yang lebih menarik lagi justru ada di bawahnya, di mana pengguna bakal disambut oleh touchpad berukuran amat besar, jauh di atas laptop pada umumnya.

Soal performa, Razer memercayakan prosesor Intel Core i7-8750H berinti enam, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Pilihan GPU-nya ada dua, Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070, semuanya tipe Max-Q. Melengkapi semua itu adalah RAM DDR4 16 GB (masih bisa ditambah lagi sampai 32 GB), serta SSD tipe PCIe berkapasitas 256 atau 512 GB (dan masih bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB).

Razer Blade

Blade generasi terbaru mengemas baterai berkapasitas 80 Wh. Konektivitasnya pun juga melimpah: ada Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB standar, Mini DisplayPort, HDMI, serta Bluetooth 5. Secara menyeluruh, sangat lengkap untuk ukuran laptop setipis ini.

Mengenai harganya, Razer Blade sudah langsung dipasarkan saat ini juga di sejumlah negara dengan banderol mulai $1.900. Konfigurasi tertingginya yang mengemas layar sentuh 4K dan GPU GTX 1070 akan menyusul dengan harga $2.900.

Sumber: Razer.

HP Omen Terlalu Mahal? HP Sudah Menyiapkan Lini Baru yang Lebih Terjangkau, Pavilion Gaming

Asus punya ROG. Acer punya Predator. Dell punya Alienware. HP punya Omen. Semuanya merupakan lini khusus untuk perangkat gaming, namun sering kali yang menjadi sasaran adalah gamer berkantong tebal. Dalam kasus HP, mereka memutuskan untuk menyediakan lini baru yang dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan.

Dari situ lahirlah lini Pavilion Gaming. Pavilion selama ini merupakan lini yang cukup mainstream, dengan fokus pada aspek multimedia. Pavilion Gaming di sisi lain mencoba memberikan keseimbangan antara performa gaming dan harga, terutama buat mereka yang tidak membutuhkan spesifikasi kelas dewa yang menjadi andalan lini Omen.

HP Pavilion Gaming Laptop

Sejauh ini Pavilion Gaming terdiri dari satu laptop dan dua desktop. Untuk Pavilion Gaming Laptop, tampak desainnya banyak terinspirasi dari Omen X Laptop, lengkap sampai ke sepasang ventilasi pada kedua sudut di belakang laptop. Kendati demikian, ciri khas lini Pavilion masih terasa berkat grille speaker bergaya geometris di atas keyboard.

Konfigurasi yang ditawarkan cukup bervariasi, dimulai dari layar 15 incinya, yang mendukung resolusi 1080p 144 Hz, 1080p 60 Hz atau 4K. Pilihan prosesor yang ditawarkan semua berasal dari generasi terbaru Intel, baik seri U yang irit daya maupun seri H yang mengemas 6-core dan lebih ngebut.

Untuk GPU, ada dua opsi yang tersedia: AMD Radeon RX 560X atau Nvidia GeForce GTX 1060 tipe Max-Q. RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai 8 GB, sedangkan opsi storage-nya bisa mengandalkan perpaduan SSD dan HDD, lengkap dengan dukungan memory Intel Optane untuk semakin mendongkrak performa.

HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP
HP Pavilion Gaming Desktop 790 / HP

Beralih ke desktop-nya, HP telah menyiapkan dua model, yaitu Pavilion Gaming Desktop 690 dan 790. Desain keduanya cukup identik, hanya saja model 790 mengemas spesifikasi yang lebih superior serta port yang lebih melimpah.

Untuk 690, konsumen bisa memilih antara prosesor Intel atau AMD Ryzen, lalu GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1050, RAM sampai 8 GB, serta HDD berkapasitas 1 TB. Model 790 menawarkan pilihan prosesor Intel generasi kedelapan, baik yang mengemas 4 atau 6-core, GPU Radeon RX 580 atau GeForce GTX 1080, RAM hingga 64 GB, serta kombinasi SSD dan HDD sampai 3 TB.

Namun pertanyaan yang paling penting untuk dijawab adalah, seberapa terjangkau lini Pavilion Gaming ini jika dibanding Omen? Sangat. Pavilion Gaming Laptop dibanderol mulai $799, sedangkan Pavilion Gaming Desktop mulai $549 (untuk model 690) dan $749 (model 790). HP berencana melepasnya ke pasaran mulai bulan Mei atau Juni mendatang.

Sumber: Ars Technica.

Gigabyte Aero 15X v8 Suguhkan Layar 144 Hz dan Prosesor 6-Core

Pengumuman prosesor laptop Intel berbasis Coffee Lake kemarin diikuti oleh deretan laptop gaming terbaru dari Acer, Asus dan Samsung. Tidak mau ketinggalan adalah Gigabyte, yang dalam kesempatan yang sama turut memperkenalkan laptop gaming terbarunya, Aero 15X v8.

Desainnya sama persis seperti Aero 15X generasi sebelumnya, lengkap dengan bezel yang sangat tipis dan webcam yang diposisikan di bawah layar. Satu-satunya perubahan fisik yang kelihatan adalah pemakaian branding “Aero” di bawah layar. Sisanya sama, tapi yang paling penting, tebal bodinya masih tidak sampai 2 cm, dengan bobot 2,1 kg.

Gigabyte Aero 15X v8

Yang patut disorot tentu saja adalah prosesor baru Intel yang menenagainya: Core i7-8750H yang mengemas 6-core dan 12-thread, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Turut mendampingi adalah RAM DDR4 16 GB, SSD tipe PCIe 512 GB, sedangkan kinerja grafisnya ditunjang oleh GPU Nvidia GeForce GTX 1070 8 GB tipe Max-Q.

Juga baru adalah layar 15,6 incinya, yang kini menggunakan panel IPS dengan refresh rate 144 Hz. Resolusinya masih 1080p, tapi Gigabyte juga menyediakan varian baru yang mengusung layar 4K, meski spesifikasi lainnya sama persis.

Gigabyte Aero 15X v8

Konektivitasnya tidak berubah dibanding sebelumnya. Anda masih akan menjumpai satu port USB-C sekaligus Thunderbolt 3, tiga port USB standar, port HDMI 2.0 dan Ethernet, serta slot SD card. Baterainya sendiri mengemas kapasitas 94 Wh, yang jika dipadukan dengan GPU Max-Q itu tadi, pastinya bisa memberikan daya tahan yang cukup awet.

Soal harga, Gigabyte Aero 15X v8 dibanderol cukup kompetitif di angka $2.299, sedangkan varian berlayar 4K-nya seharga $2.499. Demi menjangkau pasar yang lebih luas, Gigabyte juga akan menyediakan varian Aero 15 (non-X) yang menggunakan GPU GTX 1060 6 GB (non Max-Q) dan spesifikasi lain yang identik seharga $1.999.

Sumber: AnandTech.

Asus ROG Zephyrus M Dibekali Prosesor 6-Core dan Performa GPU yang Tak Dibatasi

Intel baru saja memperkenalkan prosesor laptop terbarunya yang berbasis Coffee Lake. Selain Samsung Notebook Odyssey Z, salah satu laptop pertama yang menggunakan prosesor baru itu adalah Asus ROG Zephyrus M. Ya, ini merupakan penerus ROG Zephyrus yang sempat DailySocial bedah tahun lalu.

Pembaruan yang dibawa sudah langsung kelihatan dari luar. Zephyrus M sedikit lebih tebal ketimbang pendahulunya (19,9 mm dibanding 17,9 mm), dengan bobot 2,5 kilogram. Bodi yang lebih tebal ini memungkinkan Asus untuk menambatkan sistem pendingin yang lebih efektif, yang diklaim mampu meningkatkan sirkulasi udara di dalam perangkat hingga 32%, hingga akhirnya suhu komponen bisa ditekan 20% lebih rendah.

Asus ROG Zephyrus M

Saat dibuka, perubahan desainnya semakin kelihatan. Penempatan keyboard-nya tak lagi seperti dulu, kini lebih konvensional (di dekat layar, bukan di bawah), dan trackpad-nya pun diposisikan di bawah keyboard persis, bukan lagi di sebelah kanannya. Kemungkinan, Asus menerima feedback dari konsumen bahwa mayoritas lebih suka dengan desain yang konvensional.

Layarnya pun turut mendapat upgrade, meski ukuran dan resolusinya masih sama, yakni 15,6 inci 1080p. Panel IPS yang digunakan kini memiliki refresh rate maksimum 144 Hz, dengan response time 3 milidetik dan tentu saja dukungan G-Sync.

Asus ROG Zephyrus M

Untuk spesifikasi, Asus memercayakan prosesor Intel Core i7-8750H yang memiliki total 6-core dan 12-thread, dengan clock maksimum 3,9 GHz. Menemani prosesor itu adalah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 dengan memory GDDR5 sebesar 8 GB. Asus tidak lupa bilang bahwa performa GPU Zephyrus M tak lagi dibatasi seperti pendahulunya yang mengadopsi konsep Max-Q.

Juga menarik adalah fitur power saving yang Asus terapkan. Saat aktif, laptop hanya akan menggunakan GPU terintegrasinya saja, yang pada akhirnya diyakini bisa menambah daya baterai sampai sekitar enam jam. Ini juga berarti GPU Nvidia-nya bisa digunakan hanya saat dibutuhkan saja.

Asus ROG Zephyrus M

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 berkapasitas 16 GB, SSD tipe NVMe berkapasitas 256 GB dan HDD 1 TB. Konektivitasnya pun tergolong lengkap: total ada empat port USB standar, satu port USB-C sekaligus Thunderbolt 3, dan satu port HDMI 2.0.

Asus saat ini sudah menerima pre-order Zephyrus M di Amerika Serikat, dengan banderol harga $2.199. Kalau terlalu mahal, ada juga varian yang menggunakan GPU GTX 1060 6 GB seharga $1.899.

Sumber: Business Wire dan Asus.

Origin PC Usung Desain Nvidia Max-Q di Notebook Gaming dan Mobile Workstation Barunya

Pertama kali diperkenalkan di Computex 2017, inovasi desain Nvidia Max-Q memungkinkan produsen memampatkan kartu grafis high-end di laptop berketebalan 18-milimeter. Beberapa nama terkenal di ranah PC segera mengadopsinya, di antaranya MSI, Asus, serta Clevo. Kali ini giliran Origin PC yang memanfaatkan teknologi tersebut di dua perangkat barunya.

Namun menariknya, perusahaan komputer asal Miami itu tidak hanya menggunakan Max-Q di perangkat gaming, namun juga menerapkannya pada g anyar mereka. Belum lama ini, Origin PC memperkenalkan EVO15-S dan NT-15. Keduanya merupakan notebook berlayar 15-inci, turut dipersenjatai prosesor Intel Core generasi ketujuh. Bedanya, EVO15-S ditujukan bagi para gamer, sedangkan NT-15 diramu buat profesional.

EVO15-S

Laptop ini menjanjikan dua hal sederhana: portabilitas dan kapabilitas menangani konten virtual reality. Layar 15,6-inci di sana tersambung ke tubuh setebal hanya 1,75cm. Hebatnya lagi, Origin PC masih bisa mencantumkan keyboard full-sized dengan sistem pencahayaan LED RGB, pemindai sidik jari di touchpad, bahkan mempersilakan Anda memilih warna case (ada pink, putih, hijau, biru, kuning, ungu, merah), menambahkan pola grafis, serta membubuhkan ukiran laser – sehingga perangkat ini merepresentasikan karakteristik Anda.

Origin PC Max-Q 1

EVO15-S mengandalkan Nvidia GeForce GTX 1070 sebagai unit olah grafis (ada opsi GTX 1060), diotaki Intel Core i7-7700HQ, juga dilengkapi RAM DDR4 2400MHz, dan penyimpanan berbasis HDD 2TB. Lalu berkat teknologi Nvidia Optimus, baterai laptop diklaim dapat bertahan hingga lima jam tanpa tersambung ke sumber listrik. EVO15-S turut ditunjang beragam konektivitas fisik esensial, dari mulai USB SuperSpeed 3.1, USB type-C, port HDMI, hingga LAN Killer.

Origin PC Max-Q 2

 

NT-15

Pemanfaatan Max-Q di mobile workstation NT-15 memberikan kesempatan bagi Origin PC untuk membenamkan GPU Nvidia Quadro P4000 ke tubuh berketebalan cuma 1,78-sentimeter. Pernak-pernik EVO15-S bisa ditemukan pada NT-15, termasuk fingerprint scanner di touchpad dan keyboard LED. Selanjutnya, Anda dipersilakan memilih panel 15,6-inci beresolusi full-HD atau 4K.

Origin PC Max-Q 3

Konsumen juga bisa menentukan sendiri susunan hardware sesuai kebutuhan kerja mereka. Tersedia pilihan RAM DDR4 2400MHz 8 sampai 32GB atau G.Skill Ripjaws 16/32GB atau opsi G.Skill Ripjaws 2666MHz; serta penyimpanan SSD SATA M.2 120/240/480GB, atau Samsung Evo 250/500GB, berbagai opsi PCIe M.2 (hingga Samsung 960 Pro PCIe NVMe M.2 2TB), serta konfigurasi hybrid. Prosesornya sendiri menggunakan tipe serupa EVO15-S, yakni Intel Core i7-7700HQ.

Origin PC Max-Q 4

Origin PC EVO15-S dibanderol mulai dari US$ 1.609, lalu NT-15 dijajakan seharga mulai dari US$ 3.073

Asus ROG Zephyrus Adalah Salah Satu Laptop Gaming Paling Perkasa Sekaligus Paling Tipis Saat Ini

Asus menggempur Computex 2017 dengan lima laptop baru, namun ternyata divisi gaming-nya juga punya persembahan yang tak kalah istimewa. Namanya Asus ROG Zephyrus (GX501), dan ia merupakan salah satu laptop gaming paling perkasa sekaligus paling tipis saat ini.

Tidak main-main, bodi Zephyrus hanya setebal 17,9 mm – bahkan lebih tipis lagi dari Acer Predator Triton 700, dengan bobot tidak lebih dari 2,24 kilogram. Pun begitu, Asus berhasil membenamkan salah satu kartu grafis tercepat dari Nvidia, yakni GeForce GTX 1080.

Asus ROG Zephyrus

GPU ini sama persis seperti milik Razer Blade Pro, padahal laptop besutan Razer itu punya bodi sedikit lebih tebal di angka 22 mm. Menemani GPU tersebut adalah prosesor quad-core Intel Core i7–7700HQ, RAM DDR4 24 GB, dan SSD tipe NVMe berkapasitas 1 TB pada konfigurasi tertingginya. VR gaming jelas bukan masalah bagi Zephyrus.

Rahasia di balik bodi super-tipis dan performa mutakhir ini adalah inisiatif Nvidia bernama Max-Q. Max-Q sejatinya merupakan standar desain baru yang ditetapkan Nvidia, yang mengedepankan aspek portabilitas tanpa mengorbankan performa sama sekali.

Asus ROG Zephyrus

Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan adalah bagaimana sirkulasi udara dalam laptop setipis itu, apalagi mengingat spesifikasinya sudah sekelas PC desktop. Di sini Asus telah menerapkan sistem cerdas berupa engsel yang dapat mengangkat bodi dan membuka celah selebar 6 mm pada panel bawah laptop di belakang, meningkatkan total sirkulasi udara sebesar 30% dan sanggup menurunkan suhu hingga 10º C.

Selain ventilasi pintar tersebut, sistem pendinginnya juga melibatkan kipas berdesain baru yang sangat tipis dan terbuat dari bahan liquid-crystal polymer. Kombinasi ini tak hanya mencegah laptop kepanasan, tapi juga memastikan ia tetap hening selama sesi gaming, dengan tingkat kebisingan tak lebih dari 40 desibel.

Asus ROG Zephyrus

Keistimewaan Zephyrus rupanya belum berhenti, karena ia juga mengemas layar 15,6 inci 1080p dengan refresh rate 120 Hz dan dukungan G-Sync. Display dengan refresh rate tinggi merupakan salah satu syarat yang diutamakan gamer akhir-akhir ini, terutama untuk game yang sifatnya kompetitif.

Unik juga dari Zephyrus adalah trackpad yang diposisikan di sebelah kanan, sekali lagi mirip seperti Razer Blade Pro. Pun demikian, trackpad ini ternyata juga bisa merangkap tugas sebagai numpad saat dibutuhkan, dan tentu saja pencahayaan RGB telah Asus tambatkan pada keyboard-nya.

Asus ROG Zephyrus

Perihal konektivitas, bodi tipis rupanya tak bisa dijadikan alasan atas keterbatasan port – Apple, tolong ini dicatat baik-baik. Zephyrus membuktikannya dengan total empat port USB 3.1 tipe standar, satu port USB-C yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 maupun DisplayPort, satu port HDMI 2.0, dan slot SD card.

Asus ROG Zephyrus rencananya akan dipasarkan mulai tanggal 27 Juni mendatang. Harganya masih belum diketahui, tapi saya kira ia bakal menjadi salah satu yang termahal dari semua lini ROG.

Sumber: Microsoft dan Asus.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Ditujukan untuk Gamer Bermodal Terbatas

Computex 2017 bakal dihelat pada tanggal 30 Mei – 3 Juni, akan tetapi Acer tampaknya sudah mencuri start dengan memperkenalkan laptop gaming kelas entry yang cukup menarik. Bernama Acer Nitro 5, ia menawarkan perpaduan yang cukup seimbang antara performa dan harga.

Buka bodi dengan lekukan-lekukan dan aksen warna merah ala perangkat gaming pada umumnya, maka Anda akan disambut oleh layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, keyboard bergaya chiclet dengan backlight merah, dan sebuah trackpad.

Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer
Acer Nitro 5 dibekali layar IPS 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel / Acer

Tidak kelihatan dari luar adalah prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ketujuh, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, RAM DDR4 hingga 32 GB, dan opsi storage ganda yang memadukan SSD tipe PCIe (maksimum 512 GB) dan HDD sekaligus. Secara keseluruhan, gaming di resolusi 1080p bisa ia suguhkan dengan baik.

Menariknya, Acer juga menawarkan Nitro 5 dalam ‘bumbu’ merah yang mencakup prosesor AMD FX, A10 atau A12 generasi ketujuh, serta GPU Radeon RX 550. Kedua varian sama-sama ditenagai oleh sepasang kipas pendingin dengan teknologi Acer Coolboost, dimana pengguna bebas menyesuaikan kinerjanya secara manual saat membutuhkan ‘tendangan’ ekstra.

Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer
Konektivitas Acer Nitro 5 cukup melimpah meski bodinya tergolong cukup ringkas / Acer

Mengenai konektivitas, Nitro 5 tampaknya tidak malu-malu meskipun bodinya tergolong cukup ringkas dan tidak terlalu tebal: ada satu port USB-C, satu port USB 3.0, dua port USB 2.0 dan port HDMI 2.0 yang mendukung display eksternal dengan refresh rate hingga 90 Hz.

Semua ini ditawarkan dalam harga mulai $799 saja, dengan jadwal pemasaran mulai bulan Juli di Amerika dan Tiongkok. Melihat target pasarnya yakni gamer dengan budget terbatas, saya cukup yakin Acer juga akan memboyongnya ke tanah air.

Sumber: Windows Central dan Microsoft.

Acer Predator Triton 700 Siap Tantang Razer Blade di Segmen Gaming Laptop Berbodi Tipis

Tidak bisa dipungkiri, Razer Blade merupakan salah satu gaming laptop paling cantik yang ada di pasaran saat ini. Bodinya tipis, tapi di saat yang sama mengemas spesifikasi yang mumpuni untuk bisa menjalankan gamegame terkini dengan lancar. Saingannya pun selama ini bisa dibilang tidak ada, tapi semua itu berubah mulai hari ini.

Acer baru saja mengungkap lini gaming laptop terbarunya, Predator Triton. Model perdananya, Triton 700 hampir sama tipisnya dengan Razer Blade di angka 18,9 mm, sedangkan bobot sasis aluminiumnya secara keseluruhan berkisar 2,6 kg. Desainnya yang tergolong minimalis juga menunjukkan bahwa Acer benar-benar mengincar Razer Blade dengan laptop ini.

Di balik bodi yang tipis itu bernaung spesifikasi kelas atas. Utamanya prosesor Intel Core generasi ketujuh Kaby Lake, kartu grafis Nvidia GeForce 10-Series, RAM DDR4 hingga 32 GB dan sepasang SSD tipe PCIe yang sejauh ini belum tertandingi performanya.

Soal GPU-nya, Acer memang belum menyebutkan secara pasti model GeForce 10-Series yang digunakan, tapi mengingat Acer melabeli Predator Triton 700 sebagai laptop yang VR-ready, pastinya model yang dipakai minimal adalah GTX 1060.

Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer
Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 15,6 inci beresolusi full-HD. Acer tampaknya lebih mementingkan performa ketimbang jumlah pixel di sini. Sebagai bonus, perangkat telah mendukung fitur Nvidia G-Sync buat yang hendak menyambungkannya dengan monitor eksternal.

Acer tidak lupa menyematkan keyboard mekanik pada Triton 700. Trackpad-nya sendiri diposisikan di atas keyboard dan dilapisi kaca Gorilla Glass. Penempatannya mungkin membuat Anda sedikit terheran-heran, tapi saya kira konsumennya pasti lebih memilih untuk menggunakan mouse gaming ketimbang trackpad.

Acer Predator Triton 700 rencananya bakal dilepas ke pasar AS mulai Agustus mendatang dengan banderol harga mulai $2.999. Sejauh ini belum ada informasi apakah Acer berniat memboyongnya ke pasar Asia.

Sumber: PR Newswire.