HandEnergy Manfaatkan Gerakan Tubuh Untuk Isi Ulang Baterai Smartphone

Ada dua hal umum yang dilakukan oleh konsumen demi memastikan mereka bisa selalu terkoneksi: memilih perangkat bergerak dengan baterai berkapasitas besar, atau membawa aksesori portable charger. Metode kedua merupakan pilihan favorit karena power bank mudah diperoleh. Kendalanya, semakin besar daya tampung portable charger, kian besar pula bobotnya.

Para inventor asal Irlandia punya jalan keluar unik untuk mengatasi masalah kecil ini. Mereka memperkenalkan HandEnergy, sebuah portable charger berkonsep generator yang memungkinkan Anda mengisi kembali baterai tablet atau smartphone dengan gerakan tangan. Berkat kemampuan ini, HandEnergy juga tidak memerlukan sumber listrik karena ia dapat menghasilkan daya secara mandiri.

HandEnergy mempunyai desain bulat sebesar genggaman tangan (ukuran spesifiknya adalah 70,7×72,8mm) dengan bobot 380-gram. Bentuk ini bukan sekedar dipilih agar device tampil menarik, tapi dimaksudkan buat memuat komponen rotor di dalam. Selain mobile device, HandEnergy dapat mentenagai senter, perangkat wearable dan fitness tracker, sampai speaker portable berkat output 5V satu-ampere via port USB.

Cara pemakaiannya cukup sederhana. Pertama, Anda perlu memutar starter ring lalu melepasnya, gunanya ialah untuk memicu gerakan ke rotor. Selanjutnya, Anda hanya tinggal menggerakkan tangan atau menentengnya sembari berlari. Komponen rotor magnetis tersebut berputar di kecepatan 5.000rpm, lalu mengirimkan dayanya ke stator dan di sana ia akan memproduksi arus listrik buat men-charge rangkaian baterai build-in 1.000mAh di dalam.

Developer menyampaikan sejumlah keunggulan HandEnergy dibanding solusi portable charger lainnya: tak seperti device berbasis panel surya, ia tidak membutuhkan sinar matahari dan bisa dimanfaatkan kapanpun; HandEnergy juga efisien, praktis, menghasilkan energi murni bebas emisi, dan merangsang pengguna untuk menggerakkan tubuh. Perangkat ini menghasilkan arus listrik yang sama seperti saat smartphone tersambung ke charger standar.

HandEnergy turut dibekali aplikasi companion, fungsinya adalah untuk melacak seberapa banyak energi yang telah Anda hasilkan, dan dengannya kita bisa share info tersebut di komunitas user. Tim pengembang bilang bahwa app tersebut juga dapat dijadikan basis dari permainan mobile.

HandEnergy

Saat ini tim HandEnergy sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana lewat situs crowdfunding Kickstarter, memasang target di angka € 50.000, dan Anda bisa membantu mereka mencapai sasaran dengan menjadi backer. Di sana, versi early bird HandEnergy dijajakan seharga € 70 atau kisaran US$ 74 (harga retail-nya ialah € 100 atau US$ 105), kabarnya akan mulai didistribusikan di bulan Mei 2017.

Estream Ialah Power Bank Sekaligus Generator Mini Berbasis Turbin

Kegiatan kita selama berkemah sekarang tentunya sudah berbeda dibanding 10 tahun yang lalu. Dahulu belum ada smartphone, gadget yang kita bawa mungkin mentok hanyalah sebuah iPod. Sekarang, tas ransel kita dipenuhi tablet, Kindle sebagai pengganti buku, GoPro dan lain sebagainya.

Pergeseran tren ini menjadikan power bank sebagai barang bawaan wajib saat berkemah. Sederhananya, selagi kita menikmati alam luar, kita juga tetap ingin semua gadget yang kita gunakan tetap terisi baterainya.

Hal ini juga memicu munculnya gadgetgadget baru yang bisa menjadi alternatif penyuplai daya di saat berkemah. Salah satu contohnya adalah BioLite CampStove, sebuah kompor mini berbahan kayu bakar yang bisa mengubah sisa energi panas menjadi energi listrik untuk ponsel.

Perangkat lain yang tidak kalah menarik adalah buatan startup asal Korea berikut ini. Namanya Estream, dan ia pada dasarnya merupakan generator mini berbasis turbin yang bisa menghasilkan energi listrik hanya dengan diletakkan pada sumber air yang bergerak, sungai misalnya.

Desain Estream yang modular membuat potensi penggunaannya jadi semakin luas / Energy Nomad
Desain Estream yang modular membuat potensi penggunaannya jadi semakin luas / Energy Nomad

Wujud Estream begitu ringkas. Ketika sedang tidak digunakan, baling-balingnya bisa dilipat sehingga perangkat pun menyerupai sebuah botol minum dengan bobot 800 gram. Karena tujuannya menghasilkan energi listrik dari gerakan air, tentu saja seluruh bodinya didesain tahan air.

Di dalamnya bernaung baterai berkapasitas 6.400 mAh yang bisa terisi penuh setelah sekitar 4,5 jam dicelupkan di dalam air yang bergerak. Port USB-nya mempunyai output sebesar 7,5 watt, dapat mengisi baterai milik smartphone, GoPro atau bahkan tablet dua kali lebih cepat ketimbang colokan listrik standar.

Potensi penggunaan Estream sangatlah luas. Anda bisa mencantolkannya di perahu kayak untuk mengumpulkan energi listrik. Saat sedang tidak berkemah pun, Estream tetap bisa dipakai layaknya power bank biasa; desainnya modular, sehingga Anda bisa melepas semua komponen yang tidak diperlukan seperti baling-baling dan generatornya.

Saat ini Estream sedang menjalani kampanye crowdfunding di Kickstarter. Konsumen yang tertarik bisa memesannya seharga $180. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $250.

Bagaimana Jika Mesin Cuci Dikombinasi Dengan Sepeda?

Ada dampak tak langsung dari perkembangan teknologi terhadap tubuh manusia. Ketika semua kian mudah, kita jadi malas beraktivitas fisik. Contohnya belanja online, atau memesan kendaraan hingga makanan secara online. Namun para mahasiswa Dalian Nationalities University di China dapat membalikkan efek negatif tersebut melalui sebuah penemuan yang sangat unik.
Continue reading Bagaimana Jika Mesin Cuci Dikombinasi Dengan Sepeda?