G2Lab Announces Funding from Primedge Investment Holdings

G2Lab, an edtech and tech consultant startup founded by Ferry Sutanto, announcing funding with undisclosed value from Primedge Investment Holdings. Primedge is managed under Ancora Capital led by Gita Wirjawan. The funding will be used to help G2Lab’s big vision to increase Indonesia’s tech talents.

Before founding G2Lab, Sutanto has been long engaged in IT business, both in the U.S. and Indonesia. After 21 years of working in the U.S., he joined GDP Venture and Blibli. At Blibli, his last position was the Head of Technology.

“Through this funding, G2Lab plans to accommodate more participants by investing on a head office for students and alumni, as well to recruit more experts. Every plan is to be focused on improving specifically formulated programs to create capable human resources for Indonesia’s technology to compete in the global world,” he said.

The demand to improve human resource in technology has encouraged Sutanto to establish G2Lab with its two segments. First, to create intensive courses in the technology segment for the public to have excellent skills in the working field. Topics covered in this class include web development, app development for iOS and Android, cybersecurity, UI/UX, and digital marketing.

Second, is the consulting segment with CTO-as-a-Service (CTOaaS) scheme. In this segment, G2Lab will help clients with their technological demand, particularly the companies in need of experts in technology.

In the education segment, G2Lab relates to other similar intensive academic institutions, such as Hacktiv8 and Dicoding. They’re also supported by Kejora Ventures with Andy Zain and Sebastian Togelang sit as Advisors.

“We have the same vision, to improve Indonesian talents’ quality through the academic capacity increase and productive network creation for human capital in Indonesia,” Gita Wirjawan commented on this funding.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

G2Lab Umumkan Perolehan Dana dari Primedge Investment Holdings

G2Lab, sebuah startup teknologi pendidikan dan konsultasi teknis yang didirikan Ferry Sutanto, mengumumkan perolehan dana dengan jumlah yang tidak disebutkan dari Primedge Investment Holdings. Primedge berada di bawah naungan grup Ancora Capital yang dikepalai Gita Wirjawan. Kucuran dana ini untuk mendukung rencana besar G2Lab meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia di bidang teknologi.

Sebelum mendirikan G2Lab, Ferry telah lama berkecimpung di dunia teknologi informasi, baik di Amerika Serikat maupun di Indonesia. Setelah 21 tahun bekerja di Amerika Serikat, ia bergabung dengan GDP Venture dan Blibli. Posisi terakhirnya di Blibli adalah sebagai Head of Technology.

“Dengan pendanaan ini, G2Lab berencana untuk dapat mengakomodasi lebih banyak peserta dengan berinvestasi untuk memiliki kantor pusat bagi siswa dan alumni, serta merekrut lebih banyak instruktur ahli. Seluruh perencanaan akan difokuskan kepada penyempurnaan program-program yang diformulasi khusus untuk mewujudkan sumber daya manusia untuk teknologi di Indonesia bisa bersaing di dunia internasional,” ujar Ferry.

Keinginannya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang teknologi mendorong Ferry mendirikan G2Lab yang memiliki dua segmen bisnis. Yang pertama adalah penciptaan kelas-kelas belajar intensif di segmen teknologi supaya masyarakat umum memiliki skill yang unggul di dunia kerja. Topik yang dicakup dalam kelas ini termasuk soal web development, pengembangan aplikasi untuk iOS dan Android, cybersecurity, UI/UX, dan digital marketing.

Segmen kedua adalah segmen konsultasi dengan skema CTO as a Service (CTOaaS). Dengan skema ini, G2Lab akan membantu klien memenuhi kebutuhan-kebutuhan teknologinya, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang belum memiliki tim teknologi yang mumpuni.

Di segmen edukasi, G2Lab memiliki irisan dengan lembaga pendidikan intensif lain, seperti Hacktiv8 dan Dicoding. G2Lab juga didukung Kejora Ventures, dengan Managing Partner-nya Andy Zain dan Sebastian Togelang menjadi Advisor.

“Visi kita sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan penciptaan jaringan produktif bagi human capital di Indonesia,” ujar Gita Wirjawan tentang pendanaan ini.

Gita Wirjawan Appointed as OnlinePajak’s Commissioner

PT Achilles Advanced Systems or well-known as OnlinePajak service bearer announces Gita Wirjawan appointment as commissioner. His involvement in OnlinePajak is expected to give strategic maneuver and direction for the company. Aside of the track record as former Head of Investment Coordinating Board and Minister of Trade, Wirjawan has been very experienced in investment industry.

In the release to DailySocial, he expressed his optimism with OnlinePajak. Therefore, to help the government achieve tax collection targets (to reach more than 1,423 trillion) in 2018, a good partnership among each parties is necessary, including government and app service provider as technology support in tax system. His vision is to help tax reformation through technology.

[Read also: OnlinePajak Officially Announces Series A Funding From Alpha JWC Ventures and Sequoia India]

Technology-based system for taxation or Automatic Exchange of Information (AEoI), for Wirjawan, will be very impactful in tax revenue. AEoI will make the process easier and more transparent, minimize tax avoidance and disintegration practices. Digitally managed data will make the tax information system stronger and measurable.

Charles Guinot as OnlinePajak’s Founder & CEO hopes that Gita Wirjawan’s involvement can spread positive vibe for the company. In 2017, OnlinePajak has set more than 40 trillion and optimist to increase by 2018.

Besides the new commissioner, the optimism is based on OnlinePajak’s achievement of ISO for information management system, helping company for tax preparation, deposit and report via integrated application, fully connected with Tax Directorate General system.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Gita Wirjawan Jadi Komisaris OnlinePajak

PT Achilles Advanced Systems atau dikenal sebagai pengusung layanan OnlinePajak mengumumkan perekrutan Gita Wirjawan sebagai komisaris. Bergabungnya Gita ke OnlinePajak diharapkan dapat memberikan arahan dan nilai strategis bagi perusahaan untuk bermanuver. Selain memiliki track record di pemerintahan sebagai Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Perdagangan dan Menteri Perdagangan, Gita juga telah lama malang melintang di dunia industri investasi.

Dalam rilis yang kami terima, Gita menyampaikan rasa optimisnya bersama OnlinePajak. Pasalnya untuk membantu pemerintah mencapai target pengumpulan pajak (ditargetkan mencapai lebih dari 1.423 triliun) di tahun 2018, perlu kerja sama yang baik antara berbagai pihak, termasuk antara pemerintah dan penyedia jasa aplikasi sebagai penyokong teknologi di sistem perpajakan. Visi Gita membantu upaya reformasi pajak melalui teknologi.

[Baca juga: OnlinePajak Umumkan Pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures dan Sequoia India]

Sistem berbasis teknologi untuk perpajakan atau Automatic Exchange of Information (AEoI), menurut Gita, akan sangat berpengaruh dalam penerimaan pajak. AEoI akan membuat prosesnya menjadi lebih mudah dan transparan, meminimalkan praktik penghindaran pajak dan erosi perpajakan. Data yang dikelola sepenuhnya secara digital akan menjadikan sistem informasi perpajakan menjadi lebih kuat dan terukur.

Charles Guinot selaku Founder & CEO OnlinePajak berharap dengan bergabungnya Gita Wirjawan dapat menularkan semangat positif bagi perusahaan. Tahun 2017, OnlinePajak berhasil membukukan pajak lebih dari 40 triliun rupiah, dan diyakini angka tersebut akan meningkat di tahun 2018.

Selain adanya komisaris baru, keyakinan tersebut juga dilandasi dengan diraihnya ISO oleh OnlinePajak untuk sistem manajemen keamanan informasi, membantu perusahaan untuk mempersiapkan, menyetor, dan melapor pajak melalui satu aplikasi terpadu, yang sepenuhnya terhubung dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.

IDByte 2013: Lahirkan Entrepreneur Lokal Kelas Dunia

Perhelatan IDByte 2013 berakhir sudah. Acara yang digelar selama tiga hari berturut-turut mulai dari tanggal 11-13 Juni kemarin dan diakhiri dengan IDByte Conference 2013 yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting tersebut membawa pesan akan masa depan entrepreneur teknologi Indonesia yang memiliki prospek cerah dan mampu menjadi salah satu pemain penting di pasar global. Continue reading IDByte 2013: Lahirkan Entrepreneur Lokal Kelas Dunia

Menteri Perdagangan: Foxconn Akan Memulai Produksi di Indonesia Tahun Ini

Hon Hai Precision Industry atau yang biasa dikenal dengan nama Foxconn dikabarkan akan memulai aktivitas produksinya di Indonesia tahun ini menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Apakah berarti kabar yang sempat tersiar bahwa Foxconn akan membangun pabriknya di Indonesia akan segera terwujud?
Continue reading Menteri Perdagangan: Foxconn Akan Memulai Produksi di Indonesia Tahun Ini

Pabrik Foxconn Di Cikande Siap Beroperasi Akhir Tahun 2012

Setelah spekulasi dan rumor yang berkepanjangan, perusahaan manufaktur asal Taiwan, Foxconn akhir sedang mempersiapkan pabrik pertamanya di Indonesia yang terletak 68 km di luar Jakarta di daerah Cikande. Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan bahwa Foxconn akan memulai lini produksinya bulan Desember mendatang dan mulai memproduksi 3 juta perangkat seluler pada fase awal. Continue reading Pabrik Foxconn Di Cikande Siap Beroperasi Akhir Tahun 2012

Government Officials: Foxconn’s Indonesian Factory To Start Production December 2012

After strong speculations and rumor, Taiwan-based electronic manufacturing company Foxconn is finally set its first factory in Indonesia located 68 kilometres outside Jakarta in Cikande area. Trading Ministry officials said Foxconn will start its production line October December 2012 and ready to produce 3 million phones in its initial phase. Continue reading Government Officials: Foxconn’s Indonesian Factory To Start Production December 2012

Foxconn Will Build Factory in Indonesia, What’s In It for Us?

Several media have reported that Foxconn will build a factory in Indonesia. As reported by Antara, the confirmation is disclosed by the Minister of Industries, MS Hidayat who states that the agreement has been signed when the Minister of Trade, Gita Wirjawan visited Taiwan some time ago.

Foxconn will build a factory worth USD1 billion of investment and expected to be able to employ up to 1 million work forces. Although Foxconn is hoping to build a factory in Central Java or East Java region, the government is pushing the location to outside Java by offering some tax incentives. The feasibility study for this factory can take a year.

Foxconn is known as one of the biggest electronic manufacturing companies in the world. Under the official label Hon Hai Precision Industry, Foxconn’s headquarter is in Taiwan and has many factories in some continents. Foxconn’s biggest (and many) factory is located in China. Foxconn owns 13 factories in China, where one factory employs around 100 thousand to 500 thousand workers. Overall number of Foxconn’s workers in China reaches 1.2 million people. Foxconn is also reported to have several factories in Malaysia even though the scale is not too massive.

Continue reading Foxconn Will Build Factory in Indonesia, What’s In It for Us?

Foxconn Bakal Dirikan Pabrik di Indonesia, Apa Untungnya Buat Kita?

Sejumlah media memberitakan informasi bahwa Foxconn bakal mendirikan pabriknya di Indonesia. Seperti dikutip dari Antara, kepastian itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat yang mengatakan bahwa kesepakatan telah ditandatangani saat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berkunjung ke Taiwan beberapa waktu yang lalu.

Foxconn bakal mendirikan pabrik dengan investasi dengan nilai lebih dari $1 miliar dan diharapkan mampu menjaring tenaga kerja hingga satu juta orang. Meskipun Foxconn berharap bisa membangun pabrik di Jawa Tengah atau Jawa Timur, pemerintah sedang mendorong lokasinya ke luar Jawa dengan menawarkan berbagai insentif pajak. Studi kelayakan untuk pabrik ini bisa memakan waktu satu tahun.

Foxconn dikenal sebagai salah satu perusahaan manufacturing elektronik terbesar di dunia. Memiliki label resmi Hon Hai Precision Industry, Foxconn berpusat di Taiwan dan memiliki berbagai pabrik di sejumlah benua. Pabrik terbesar Foxconn (dan terbanyak) terletak di Cina. Foxconn memiliki 13 pabrik di Cina, di mana satu pabrik bisa memiliki 100 ribu hingga 500 ribu pekerja. Total jumlah pekerja Foxconn di Cina mencapai 1.2 juta orang. Foxconn juga dikabarkan memiliki sejumlah pabrik di Malaysia, meski skalanya tidak terlalu masif.

Continue reading Foxconn Bakal Dirikan Pabrik di Indonesia, Apa Untungnya Buat Kita?